MILAD
Paket Beasiswa
Paket Donasi/anak/perbulan (Rp) Donasi/anak/persemester (Rp)
SD 35.000 210.000
SMP 70.000 420.000
SMU 80.000 480.000
orang-orang hebat yang semua bisa diatasi bila ada sinergi REKENING BANK YDSF:
ZAKAT:
mendermakan hidupnya untuk orang banyak pihak, terutama antara muzakki Bank Mandiri AC. No.142.00.077.0653.3
lain dan lingkungannya. Pejuang- dengan lembaga-lembaga amil zakat Bank Central Asia AC. No.0883815596
Bank CIMB Niaga Surabaya Darmo
pejuang yang penuh semangat seperti lembaga kita tercinta ini. AC. 095.01.01000.001
kepahlawanan, berani melawan nasib, Terima kasih atas kepercayaan dan BMI Cabang Darmo AC. No.701.00158.15
Bank CIMB Niaga Syariah ACNo. 525.01.00016.00.6
rela berkorban tanpa pamrih, untuk kerjasama Anda kepada kami selama INFAQ:
BRI cabang Surabaya Kaliasin
kepentingan orang lain. ini. Ayo kita gelorakan semangat untuk AC.No.0096-01-000771-30-7
Mereka perlu kita angkat, karena di terus berbagi. Dan kita jadikan lembaga Bank Bukopin Syariah AC.No. 880.0360.031
Bank Jatim AC.No.0011094744
tengah kelangkaan sikap dan sifat saling ini sebagai sarana dakwah untuk meraih Bank Permata AC.No.2901131204
peduli di jaman ini, masih ada sejumlah ridha-Nya. Bank Danamon AC.No.0011728144
KEMANUSIAAN: Bank BNI 46 AC.No. 00.498.385 71
pejuang kehidupan yang sangat QURBAN: Bank Syariah Mandiri AC.No. 0080025515
PENA BANGSA:
inspiratif dan layak untuk kita tiru. Yang
menarik, banyak di antara mereka Redaksi Bank CIMB Niaga Surabaya Darmo AC.013-01-16909-00-2
PENA YATIM:
Bank Central Asia AC. No. 0883837743
Jejak
berlokasi di Jl. Raya Darmo Surabaya. YDSF harus pindah ke Jl. Taman
Padahal, sudah sejak 2004 YDSF Mayangkara 2-4 Surabaya karena
menempati bangunan sendiri di Jl. perkembangannya semakin pesat.
Gubeng Kertajaya VIII-C No.17. Terkait Kurang lebih 3-4 tahun YDSF
Langkah
dengan itu, Majalah Al Falah menempati salah satu ruangan di
menyajikan perjalanan YDSF, Lembaga Pendidikan Al Falah
termasuk menjadi Lembaga Pengelola (sekarang populer dengan nama SD
Dana Umat Terbaik versi Majalah SWA Al Falah). Di kantor ini, kegiatan YDSF
(Edisi 27/XXVI/20 Desember 2010-5 semakin bertambah menyusul jumlah
Januari 2011). donatur yang semakin banyak. Hingga
Keberadaan YDSF memang tak akhirnya, tempat ini dirasa tidak
bisa dipisahkan dari Masjid Al Falah. representatif. Tepatnya bulan Juni
Karena dari masjid yang bertempat di 1992, YDSF berpindah kantor lagi di Jl.
seberang Kebun Binatang Surabaya Darmokali 23 A.
itulah YDSF lahir. Pendirian YDSF Di kantor Darmokali ini YDSF
bermula dari kegiatan unik (alm) H. mengalami beberapa pergantian
Abdul Karim (Ketua Yayasan Mssjid Al kepala kantor. Mulai Drs. H. Hasan
Falah saat itu) yang rutin berkeliling Sadzili diganti Ir. Bimo Wahyu
di pinggiran kota Surabaya. Jalan-jalan Wardono (sebelumnya sekretaris),
yang dilakukan setiap bada Subuh itu kemudian digantikan oleh Prof. Ir. H.
menggugah hatinya ketika melihat Muhammad Nuh, DEA (saat ini
banyaknya pembangunan masjid yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan
terbengkalai. Kemudian Pak Karim, Nasional, Red.), hingga akhirnya
begitu sapaan akrabnya, jabatan kepala kantor diamanahkan
menghubungi rekan bisnis dan pada Kasim Achmad.
hartawan muslim untuk diajak Pergantian kepala kantor juga
bersama-sama menuntaskannya. terjadi ketika YDSF berpindah ke Jl.
Nah, dari situlah muncul gagasan Manyar Kertoarjo V-23 kav. 1 Surabaya,
untuk mengorganisir dana umat menempati ruko 3 lantai milik salah
sebagai solusi dakwah berbentuk seorang pengurus YDSF. Kasim
lembaga. Akhirnya, YDSF pun berdiri Achmad diganti oleh Ir. Arie Kismanto
pada 1 Maret 1987 dengan melibatkan dan terakhir dipercayakan kepada drh.
sejumlah tokoh dalam proses Hamy Wahjunianto. Tak lama
pendiriannya. Tapi sayangnya, Pak kemudian, YDSF membangun kantor
Karim yang didapuk sebagai ketua sendiri dan pindah di Jl. Gubeng
mengalami sakit dan wafat sebelum Kertajaya VIII-C No.17 pada 25
YDSF beroperasi. Desember 2004. Pada 2007, jabatan
direktur kembali diamanahkan kepada
Berpindah Kantor Ir. Arie Kismanto hingga sekarang.
Meninggalnya Pak Karim semakin Begitulah perjalanan YDSF dari
memacu semangat barisan muda sejak awal berdiri hingga kini. Banyak
Masjid Al Falah untuk merealisasikan asam garam mewarnai langkahnya.
YDSF. Ir. Abdul Kadir Baraja yang Kepercayaan donatur yang kian
dipercaya sebagai pengganti Pak bertambah adalah amanah yang luar
Karim, langsung mengambil langkah biasa besar untuk selalu dijaga hingga
dengan dibantu tiga orang tenaga lembaga ini menjadi sebesar sekarang
operasional (full time). Bermarkas di ini. (dyan/berbagai sumber)
Mengawal
Kawan Kami
di Lokalisasi
Enam tahun menjadi mucikari,
membuatnya tahu seluk beluk
permasalahan anak-anak di lingkungan
lokalisasi. Hingga akhirnya ia membuka
Taman Baca Kawan Kami.
Pengasuh
Anak Terlantar
Mulanya Syamsul hanya memanfaatkan
rumah kosong milik familinya. Tak dinyana,
banyak anak sekitarnya yang ingin mengaji
kepadanya. Lama-lama makin banyak.
Bahkan banyak orang menitipkan anak
kepadanya. Ada yang anak yatim dan anak
miskin. Bahkan ada pula anak korban broken
home dan anak yang ditinggal orang tuanya
jadi TKI.
Bersama
Ustad. Bachtiar Nasir, Lc
(pengasuh konsultasi agama Harian REPUBLIKA)
Tema:
Tadabbur Al Quran
Menjadi Komunitas Pecinta Al Quran
Konfirmasi kehadiran:
Telepon: 031-505 66 50, 7011 3008
SMS 08 16 15 44 55 56
Ketik: milid<spasi>nama<spasi>jumlah kehadiran orang
Contoh : milad anwar 2
Istighfar Hari
Pukul
: Jumat, 11 Maret 2011 (Jumat kedua)
: setelah shalat Maghrib-selesai
Informasi: 031 - 6059 5118 (Isa Kuddeh) Kantor: 031 - 329 1966
Mantan Preman
Penggerak
Pengajian
Tato di sekujur badan, kaki dan
tangannya memberikan kesan khas
preman. Memang, pria yang akan
menginjak usia 60 tahun ini
merupakan alumnus Nusa
Kambangan. Hampir semua jenis
kejahatan pernah ia lakukan. Hingga
akhirnya ia menjadi penggerak
pengajian pemulung di area
pemakaman.
Menyelamatkan
meninggalkan bangku sekolah karena
jauhnya jarak yang harus ditempuh
sekitar 8 km lebih. Selain jauh, akses
jalan yang masih tanah liat dan naik
Anak Gunung
turun gunung membuat mereka
enggan pergi ke sekolah. Ujung-
ujungnya mereka tinggal di rumah
dan terpaksa membantu orang tua
mereka di sawah.
Melihat kondisi itu, Achmad
Atoillah tergerak untuk mencari
solusi. Sekitar 2004, dengan beberapa
temannya, ia mulai membuat strategi
dan mengonsep sebuah kawasan
yang nantinya bisa dijadikan pusat
pendidikan bagi anak-anak dan orang
tua daerah pegunungan itu. Bermodal
dana dan tenaga terbatas, ia mulai
membeli beberapa petak tanah untuk
dijadikan pilot project.
Satu per satu bangunan mulai ia
dirikan. Meski dengan modal sendiri,
tekad kuat itu terus terpatri demi
menyelamatkan anak-anak dari putus
sekolah. Anak-anak di sini butuh
tempat yang bisa menampung
ekspresi mereka. Mereka butuh
asupan pengetahuan, meski tidak dari
sekolah umum. Saya kasihan melihat
mereka masih kecil-kecil tapi tidak
sekolah, tuturnya saat dikunjungi Al
Falah beberapa waktu lalu.
Rumah panggung sederhana dari
bahan kayu dengan atap potongan-
potongan bambu akhirnya ia bangun.
Bangunan itu pula yang akhirnya
menjadi tempat pertama kali
digunakan sebagai sekolah anak-
anak. Di sini mereka belajar, mengaji,
Prihatin kondisi pendidikan mendongeng, dan bermain bersama.
Setelah bangunan pertama berdiri,
anak-anak miskin di atas gunung, Barit Sada bangunan rumah singgah kedua yang
ia beri nama Taman Pembelajaran
alias Achmad Atoillah membuka sekolah Bumi Sulaiman Daud ia buat.
alam di Desa Panduman, Kecamatan Hadirnya dua bangunan itu
membuat anak-anak mulai
Jelbuk, Jember untuk menyelamatkan bersemangat untuk belajar. Di
kawasan ini pula mereka ditempa
mereka dari kebodohan. dengan pengajaran akidah, akhlak,
Dokter Spesialis
dari Fakultas Kedokteran (FK)
Unair, pada 1993, Sahudi
bertugas di Puskesmas Lelogama, 120
km dari Kupang, NTT sebagai dokter
Bencana
PTT (pegawai tidak tetap).
Waktu itu belum terlalu banyak
bencana. Tapi hampir sebulan sekali
ada bakti sosial dan layanan
kesehatan gratis, ceritanya. Bersama
rekan-rekan BPKP (Badan Pengawas
Keuangan & Pembangunan), Sahudi
mendirikan Yayasan Ibadurrahman di
Kupang.
Saat itu, rekan-rekan saya di
BPKP banyak menitipkan dana.
Banyak yang merasa dana itu bukan
hak mereka. Misalnya, saat perjalanan
dinas ternyata dapat dana akomodasi
yang rangkap. Akhirnya mereka
mendonasikan dana-dana itu untuk
yayasan, ungkapnya. Sebagian besar
dana itu untuk pengadaan obat dan
alat medis.
ggan
an SPP Sampah
Tandingan
Para Rentenir
Jujugan
rna mengisahkan sebuah
pengalamannya beberapa
tahun silam. Ketika itu, dia
sedang mengandung
sembilan bulan. Dia mendapat
Pasien Papa
panggilan tugas untuk membantu
persalinan di sebuah desa yang cukup
sulit dijangkau. Bagi siapapun,
menyeberang sungai Bengawan Solo
menjadikan nyawa sebagai taruhan.
Apalagi bagi seorang wanita yang
hamil sembilan bulan. Tinggi air di mempunyai banyak cerita dan Saya sangat mensyukuri semua
bagian tengah sungai bahkan peristiwa hidup yang dialaminya. Dia karunia ini, ujar penyuka memasak
mencapai leher orang dewasa. Erna bersyukur bisa mengalaminya, yang tinggal di Caruban sejak 1997 ini.
melaluinya dengan dibantu kepala sehingga bisa menata kehidupannya Betapapun, Erna juga pernah
dusun dan seorang warga. bersama ketiga putranya dengan mengalami kejadian tidak
Tapi saya tidak bisa menolak lebih baik. menyenangkan berkaitan dengan
panggilan tugas itu meskipun dalam Erna mempunyai keyakinan, Allah profesinya. Beberapa tahun silam, dia
kondisi hamil tua. Berbekal bismillah tidak akan pernah membiarkan pernah ditipu pasien, sehingga harus
dan niat baik, saya berangkat ke desa hamba-Nya sendiri dalam kesusahan. mengganti biaya persalinan. Saat itu,
Ngale, Pilang Kenceng, ujar sulung Pasti Allah akan memberikan pasien mengaku tidak membawa
dari empat bersaudara kelahiran pertolongan dengan berbagai cara. uang sama sekali. Mereka berjanji
Surabaya tersebut. Keyakinan tersebut menjadi motivasi akan melunasi dalam waktu beberapa
Untuk mencapai lokasi tujuan, baginya untuk selalu menolong orang hari.
selain menyeberang sungai, Erna juga lain. Apalagi, ada kepuasan tersendiri Singkatnya, dengan memberikan
masih harus berjalan kaki sekitar 10 setelah menolong pasien yang tinggal jaminan KTP, pasien keluar dari RS.
kilometer. Akibatnya, begitu sampai di tempat yang sulit dijangkau. Lelah Setelah lewat beberapa hari, Erna pun
di tempat pasien yang ditolongnya, di badan, seolah tak terasa dan mendatangi alamat yang tertera di
kedua kakinya bengkak. Tanpa tergantikan dengan perasaan bahagia KTP. Ternyata mereka sudah pindah.
mengindahkan kakinya, dia langsung dan lega. Akhirnya, karena saya yang
membantu proses persalinan. Setelah Insya Allah, saya sudah mantap bertanggung jawab. Jadi harus
selesai, kaki Erna pun dipijit oleh ibu- menekuni profesi ini, ucap Erna. mengganti biaya rumah sakit. Ya
ibu warga setempat. Itu adalah harus diikhlaskan, kenangnya sambil
pengalaman yang akan selalu saya Tak Peduli Risiko tersenyum. (naskah: dina anisa foto:
ingat. Segala risiko dan kesulitan yang khoirul anam)
Kecamatan Pilang Kenceng yang dihadapinya sama sekali tidak
terletak sekitar 30 km dari Kota dianggapnya sebagai suatu Fakta tentang Erna:
Madiun. Di wilayah tersebut, Erna hambatan. Ketika menolong pasien Tidak menyesal menjadi single
mempunyai cukup banyak pasien. yang sekiranya tidak mampu, tidak parent. Apalagi, ketiga buah hatinya
Dulu dia juga berdinas beberapa terbersit di pikiran bahwa dirinya tidak sangat pengertian dan mendukung
tahun. Awalnya, dirinya harus akan dibayar. profesinya sebagai bidan. Selain
bersaing dengan beberapa dukun Ya n g p e n t i n g s a y a b i s a menjadi penghibur, mereka bertiga
bayi di desa tersebut. Hingga suatu menolong dan membantu juga menjadi penguat hidupnya.
hari, Erna membantu seorang warga persalinannya. Itu saja cukup. Karena
yang mengalami perdarahan hebat pada dasarnya saya enjoy menjadi Jarang tidur malam sejak masih
lantaran melahirkan dibantu dukun bidan, kata lulusan sekolah perawat lajang. Waktu tidurnya adalah setelah
bayi. Sejak saat itu, kepercayaan dan bidan RKZ Surabaya ini. subuh sampai menjelang berangkat
warga desa semakin besar kepada Berbagai hikmah dan berkah pun kerja. Malam hari, bila tidak ada
bidan. dipetik dan dinikmatinya. Di pasien, dimanfaatkannya untuk
Sekarang saja desa itu masih antaranya, dikaruniai kesehatan dan berbagai kegiatan. Seperti,
minus. Apalagi beberapa tahun kebahagiaan, juga mempunyai buah membukukan pengeluaran rumah
silam, kata ibunda dari Aditya hati yang sehat, pengertian, dan tangga dan mempersiapkan bahan-
Rahman Ernanto, Alya Aisyah menurut. Alhamdulillah diberi anak- bahan untuk memasak. Masakan
Rahmadhani, Aura Rahmawati ini. anak yang sehat. Saya pun dikarunia favorit keluarga karya Erna adalah
Selain itu, Erna juga mengaku kesehatan dan bisa hidup mandiri. sup jamur.
Penggerak
Sekolah Pelosok
Yasit Budiman merintis sekolah
dengan modal niat ikhlas dan
dana terbatas. Bahkan, ia
menolak tawaran kerja
yang lebih menjanjikan
demi merintis
lembaga pendidikan itu.
Mangrove
abrasi begitu luar biasa. Alasan yang
membuatnya begitu antusias
mengembangkan hutan
Pamurbaya
mangrove/bakau adalah melindungi
daratan dari ancaman abrasi/gerusan
air laut dan menjaga kelestarian
ekosistem.
Muchson menuturkan
Ribuan hektar pantai perhatiannya melestarikan hutan
terabrasi berhasil ia bakau itu berawal saat 1998 ia sengaja
jalan-jalan menyusuri pantai timur
tanami. Kondisi pantai Surabaya. Di sepanjang pantai timur
yang sebelumnya Surabaya yang berada di daerah
Wonorejo, Kecamatan Rungkut,
gundul dan tak terawat Surabaya itu ia prihatin melihat
itu kini menghijau kondisinya yang dipenuhi berbagai
macam sampah. Melihat kenyataan
dengan hutan bakau. itu, dia yang beberapa kali datang
Hasilnya, bisa kita selanjutnya mengajak nelayan di
sekitar pantai untuk
nikmati sekarang. membersihkannya. Hasilnya, luar
biasa. Tumpukan sampah
menggunung.
Sedikit demi sedikit dia mulai
mencoba menanami pantai dengan
beberapa jenis bakau. Keinginannya
untuk terus mengembangkan pesisir
pantai menjadi kawasan mangrove
semakin besar. Hingga lewat program
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan
dan Lahan (GNRHL) dia mendapatkan
bantuan beberapa jenis bakau.
Banyak Manfaat
Menurut pria kelahiran
Bojonegoro, 7 Mei 1962 itu hingga kini
sudah mengoleksi sekitar 15 jenis
bakau dengan masing-masing varietas
berbeda yang telah ditanam di pantai
dan beberapa bibir sungai. Area
tanaman tersebar di beberapa
tempat di Surabaya, mulai dari
perbatasan Surabaya-Gresik (sekitar
Terminal Osowilangun), Sutorejo
hingga wilayah Wonorejo, Rungkut.
Mungkin sekitar 6.500 hektar
yang sudah ditanami, kata Sony,
panggilan Muchson, ketika ditemui
Al Falah beberapa waktu lalu.
SEHARI-hari lajang asal Gresik ini bekerja sebagai Supervisor Quality Control Wahyu Ismail
di PT MDQ Utama Surabaya. Sejak masih kuliah, Ismail, panggilan Wahyu Supervisor QC PT MDQ Surabaya
Ismail, selalu aktif mengikuti kegiatan yang bisa menambah pengalaman dan
wawasannya. Termasuk menjadi donatur YDSF. Hanya saja waktu itu ia harus
putus nyambung menjadi donatur karena berpindah tempat setelah lulus Maksimalkan
kuliah.
Putra Pasangan Yono (50) dan Siti Nurrohmah (45) ini pun akhirnya Potensi
bergabung menjadi relawan donatur YDSF (READY). Ketika
ditanya motivasinya menjadi relawan, pria kelahiran 6
September 1984 ini mengaku ingin memaksimalkan potensi
diri untuk kegiatan yang bermanfaat.
Dengan menjadi relawan, selain bisa menambah
teman, saya bisa bertemu dengan banyak orang yang
mempunyai keterampilan maupun wawasan beraneka
ragam. Saya suka bertemu dengan orang baru, karena
alasan itu, aku pria 27 tahun itu.
Tak hanya senang bisa berbagi potensi dengan orang
lain, lajang yang tercatat sebagai donatur sejak 2003 ini
juga bisa mengambil hikmah dari kegiatan kerelawanannya.
Seperti ketika ia terlibat dalam realisasi bantuan untuk
korban bencana Merapi waktu lalu. Saya merasa mendapat
banyak pelajaran ketika turut menjadi relawan di Merapi. Kisah
perjuangan dai yang berada di lereng Merapi sangat menggugah hati
saya, pungkasnya. (naskah: dian laksana foto: dina anisa)
Sarudin TIDAK ada hal yang pantas dilakukan selain bersyukur atas pemberian
Ketua Relawan Donatur YDSF (Ready) Allah. Itulah bentuk rasa terima kasih yang diungkapkan Sarudin ketika
Bagian dari merenungi nikmat yang ia dapat dari Sang Pencipta. Menurut pria asli
Ponorogo ini, mensyukuri nikmat akan lebih baik jika apa yang dimiliki bisa
Tanggungjawab dibagi kepada orang lain. Oleh karenanya, ia sangat menyukai dan aktif dalam
kegiatan-kegiatan sosial. Tak heran jika akhirnya ia juga dipercaya menjadi
Koordinator Relawan Donatur YDSF (READY).
Prinsip saya, apapun yang kita miliki wajib disyukuri. Nah, mewujudkan
rasa syukur itu bisa dilakukan dengan banyak hal, salah satunya adalah
mengamalkan apa yang kita miliki. Tak hanya materi, tenaga, pikiran atau
apapun juga bisa. Karena semua yang kita miliki pasti akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah. Apakah digunakan untuk kebaikan ataukah
tidak, jelas bapak dua anak ini dengan nada serius.
Jiwa sosialnya sudah tertanam sejak masih remaja. Di kampung
halamannya, budaya gotong royong masih sangat kental. Sifat inilah yang
terbawa hingga Udin-panggilan akrab Sarudin- menjadi dewasa. Dan ketika
pria berusia 39 itu menjadi donatur YDSF, dia turut bergabung menjadi
relawan.
Kalau biasanya hanya dengan uang. Tapi kalau bergabung jadi relawan,
saya bisa menyalurkan lebih dari apa yang saya punya, selorohnya sambil
tersenyum. (naskah dan foto: dian laksana)
Wakaf Alquran
Sebar 1.700 Al Quran Wakaf
Sahm-Al Nour Trust sebanyak 10.000 Pengurus Yayasan Ainul Yakin.
mushaf kecil dan 700 mushaf sedang. Salah satu lembaga yang
Bantuan itu disalurkan kepada menerima wakaf tersebut adalah
lembaga yang membutuhkan Al SMP At Taqwa 05 Jati Sari-Jati Asih,
Quran. Bekasi Selatan. Di sekolah tersebut
Sahm Al-Nour adalah organisasi memang ada program menghafal Al
amal internasional yang terdaftar di Quran. Alhamdulillah, kami
Labuan Authority di Malaysia. Sahm mendapat Al Quran ini. Jadi kami bisa
Al-Nur bertujuan mencetak dan menghafal Al Quran sendiri di rumah.
mendistribusikan Al Quran dalam Di sekolah tinggal menyetorkan
bahasa yang berbeda dan melalui hafalan ke ustadz. Terimakasih para
AKHIR Desember 2010, YDSF berbagai media sehingga diperoleh donatur, semoga selalu dalam
Jakarta mendapatkan amanah besar. manfaatnya. Kami yakin YDSF limpahan rahmat-Nya dan untuk YDSF
Melalui Yayasan Ainul Yakin, YDSF Jakarta, dapat menyalurkan bantuan Jakarta semoga semakin sukses,
Jakarta menerima waqaf Al Quran ini kepada pihak-pihak yang tukas Lani, salah seorang siswi SMP
yang dilengkapi dengan tafsir dari membutuhkan, ujar Amir Nahdi, At Taqwa setelah menerima bantuan.
Jamilah
Berbagi Sejak Kecil
ANAK kelima dari enam bersaudara Terlahir dari keluarga yang hidup
ini, sejak kecil sudah dilatih berbagi sederhana, Mila ditinggal wafat
pada sesama hingga terbiasa sampai ayahnya sejak kelas 3 SD dan ibunya
sekarang. Mila, begitu Jamilah biasa wafat saat dia kelas 3 SMA. Saya
disapa, mulai rutin berbagi dari sempat merasakan menjadi anak asuh.
penghasilannya sendiri saat bekerja Oleh karena itu saya tertarik pada
paruh waktu semasa kuliah hingga program Pena Bangsa YDSF. Saya ingin
sekarang sebagai call center di sebuah timbal balik, karena dulu pernah
bank pemerintah. Minimal saya merasakan kebaikan seseorang yang
mengeluarkan 2.5 % dari penghasilan. membiayai saya, kata wanita yang
Alhamdulillah, selama ini rezeki saya bercita-cita memiliki banyak anak asuh
selalu tercukupi. Mungkin inilah salah serta rumah singgah bagi anak-anak
satu berkah berbagi, ujarnya. jalanan itu.
Jamilah (jilbab merah) bersama keluarga
renungan
Pernahkah kita bertanya
betapa lamanya 2x45 menit berada di Masjid,
tapi hanya sebentar waktu untuk menonton pertandingan sepakbola
foto: dina
Bencana), pengiriman paket pendidikan terkena dampak letusan Merapi. (pru)
Adhan Sanusi, koordinator acara ini kepada kami untuk belajar banyak tentang
mengatakan, pelatihan ini diharapkan bisa cara mengelola masjid. Saya berharap
pelatihan ini bukan yang terakhir kalinya,
Gelar Pelatihan Manajemen Masjid ujar pria paruh baya itu. Acara diikuti 90
peserta. (dyan)
rumah
Layanan mudah ambil ke
SMS ke 081 615 44
555 6
asi> jenis perabot
pe rka kas <spasi > na ma <spasi> alamat+kota <sp
Ketik: jar
tajaya8c/17sby mejabela
Contoh: perkakas roni ker
Hot line: 031-505 66
50