Anda di halaman 1dari 44

EDISI KHUSUS

MILAD

EDISI 276 Robiul Awwal- Robiul Tsani 1432 H


Maret 2011 M ISSN 0854-2961

Kartono, Buka Taman Baca di Lokalisasi


Qommy, Penjahit Baju Yatim
Syamsul Shodiqin, Pengasuh Anak Telantar
Husin, Mantan Preman Penggerak Pengajian
Achmad Atoillah, Penyelamat Anak Gunung
Sahudi, Dokter Spesialis ‘Bencana’
Tampi, Sekolah Ber-SPP Sampah
Adi SAR, Tandingan Para Rentenir
Erna, Bidan Jujugan Pasien Papa
Yazid, Penggerak Sekolah Pelosok
Shinta, Pembangkit Semangat Baca
Muchson, Pelestari Hutan Bakau

Donatur Hingga Saat ini Ikutilah… Kaaffah Milad ke-24 YDSF


Ahad, 27 Maret 2011, WTC, 08.00 WIB
Bersama Ustadz Bachtiar Nasir, Lc
Ayo jadi donatur Tema: Tadabbur Al Qur’an info
hal. 13
“Terima kasih donatur, saya bisa tetap bersekolah. Saya ingin
pintar biar bisa jadi dokter. Kalau jadi dokter saya ingin menyelamatkan
orang-orang yang terkena bencana,” kata Rahman Kurniawan (kelas V SDN
Kertajaya 1 Surabaya).
“Kalau saya ingin menjadi dokter gigi, biar bisa mengobati orang yang
sakit gigi” ujar Wahyu Budi Pamungkas, (kelas V SDN Kertajaya 1 Surabaya)
Keduanya adalah penerima beasiswa Pena Bangsa YDSF. Kedua penghobi
bola itu merasa senang bisa dapat beasiswa.
Di luar sana, masih banyak Rahman dan Wahyu lainnya yang punya
cita-cita tinggi.

Paket Beasiswa
Paket Donasi/anak/perbulan (Rp) Donasi/anak/persemester (Rp)
SD 35.000 210.000
SMP 70.000 420.000
SMU 80.000 480.000

Dukung mereka menggapai cita-cita


Layanan mudah berinfaq:
> Online: e-mail: & facebook.com/ydsfku
> SMS ke 081 615 44 555 6
Ketik: pena <spasi> nama <spasi> alamat pengambilan donasi+kota
Mari berpartisipasi dalam <spasi> SD/SMP/SMU (pilih salah satu) <spasi> jumlah anak asuh
Pena (Peduli Anak) Bangsa <spasi> jumlah donasi
Contoh: pena adi kertajaya8c/17sby smp 1 70.000
> Transfer Bank CIMB Niaga AC. 013-01-16909-00-2
(Mohon bukti transfer di fax ke 031-505 6656 atau konfirmasi via SMS ke 081 615 44 555 6)

Bersama YDSF, investasi sosial Anda makin terasa manfaatnya.


| Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
RASULULLAH saw. bersabda: orang-orang tak berpunya yang LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL
“Seandainya aku berjalan bersama selayaknya mendapat bantuan, tetapi SK. Menag RI No. 523/2001
saudaraku untuk memenuhi suatu mereka justru sebaliknya tak mau TUJUAN:
kebutuhannya, maka itu lebih aku cintai berpangku tangan malahan ikhlas Mengumpulkan dana umat Islam dan membagikannya untuk
aktifitas dakwah, pendidikan Islam dan kemanusiaan.
daripada Iktikaf sebulan di masjidku ini.” mengabdikan hidupnya untuk BIDANG GARAP:
(HR. Thabrani). kepentingan banyak orang. 1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan.
2. Merealisasikan Dakwah Islamiyyah.
Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Puji Pembaca setia, edisi kali ini kami 3. Memakmurkan Masjid.
4. Memberikan Santunan Yatim Piatu.
syukur kita haturkan kepada Allah swt. buat khusus karena bertepatan dengan 5. Peduli Kemanusiaan.
yang telah memberikan lindungan dan milad lembaga kita tercinta yang ke-24. SUSUNAN PENGURUS
1. Pembina:
petunjuk kepada kita. Shalawat dan Sejak berdiri pada 1987, YDSF telah a. Ketua: Prof. Mahmud Zaki, MSc.
salam semoga senantiasa tercurah pada banyak mengalami perkembangan yang b. Anggota: Prof. Dr. Ir. HM. Nuh, DEA, H.
Moh. Farid Jahja, Fauzi Salim Martak
manusia mulia pembawa risalah Islam mengantarkannya menjadi lembaga 2. Pengawas
a. Ketua: Drs. H. Zulfikar Ismail Ak
Muhammad saw., keluarga, sahabat, amil zakat tertua dan tepercaya b. Anggota: Drs. HM. Taufik AB, Ir. H. Abdul Ghaffar AS.
dan pengikutnya hingga akhir jaman. (trustable institution) seperti saat ini. 3. Pengurus
a. Ketua: Ir. H. Abdul Kadir Baraja
Pembaca Al Falah yang setia, edisi Namun demikian, masih banyak b. Sekretaris: Ir. Syakib Abdullah, MBA.
kali ini sajian utama kami mengangkat permasalahan yang perlu ditangani. Itu c. Bendahara: H. Aun Bin Abdullah Baroh

orang-orang ‘hebat’ yang semua bisa diatasi bila ada sinergi REKENING BANK YDSF:
ZAKAT:
mendermakan hidupnya untuk orang banyak pihak, terutama antara muzakki Bank Mandiri • AC. No.142.00.077.0653.3
lain dan lingkungannya. Pejuang- dengan lembaga-lembaga amil zakat Bank Central Asia • AC. No.0883815596
Bank CIMB Niaga Surabaya Darmo
pejuang yang penuh semangat seperti lembaga kita tercinta ini. • AC. 095.01.01000.001
kepahlawanan, berani melawan nasib, Terima kasih atas kepercayaan dan BMI Cabang Darmo• AC. No.701.00158.15
Bank CIMB Niaga Syariah ACNo. 525.01.00016.00.6
rela berkorban tanpa pamrih, untuk kerjasama Anda kepada kami selama INFAQ:
BRI cabang Surabaya Kaliasin
kepentingan orang lain. ini. Ayo kita gelorakan semangat untuk AC.No.0096-01-000771-30-7
Mereka perlu kita angkat, karena di terus berbagi. Dan kita jadikan lembaga Bank Bukopin Syariah • AC.No. 880.0360.031
Bank Jatim • AC.No.0011094744
tengah kelangkaan sikap dan sifat saling ini sebagai sarana dakwah untuk meraih Bank Permata • AC.No.2901131204
peduli di jaman ini, masih ada sejumlah ridha-Nya. Bank Danamon • AC.No.0011728144
KEMANUSIAAN: Bank BNI ‘46 • AC.No. 00.498.385 71
pejuang kehidupan yang sangat QURBAN: Bank Syariah Mandiri • AC.No. 0080025515
PENA BANGSA:
inspiratif dan layak untuk kita tiru. Yang
menarik, banyak di antara mereka Redaksi Bank CIMB Niaga Surabaya Darmo • AC.013-01-16909-00-2
PENA YATIM:
Bank Central Asia • AC. No. 0883837743

Mitra Setia Keluarga Anda REKENING Baru YDSF Jakarta


ZAKAT:
Bank Muamalat Indonesia Rek. No. 000.01231.09
Bank Syariah Mandiri Rek. No. 255-000-4876
Ijin Terbit: Kep. Menpen RI No. 1718/SK/DITJEN PPG/STT/ 1992, Tgl INFAQ:
20 Maret 1992. Ketua Pengarah: Ir. H. Abdul Kadir Baraja Staf Ahli: Bank Muamalat Indonesia Rek. No. 000.00694.10
Bank Syariah Mandiri Rek. No. 255-000-5775
Zainal Arifin Emka, Yuyung Abdi Pemimpin Umum Arie Kismanto Beasiswa Pena Bangsa dan Kemanusiaan :
Pemimpin Redaksi Khoirul Anam Redaktur Pelaksana Oki Aryono Bank Mandiri Rek. No. 126.00.0560563.8
Staf Redaksi Dian Laksana, Dina Anisa Desain Abu Habiburrahman
NOTARIS: Abdurrazaq Ashiblie, SH
Kontributor Guritno, Rohadi Distribusi Agus Sumartono Penerbit: Nomor Akta 31 tanggal 14 April 1987
Yayasan Dana Sosial Al-Falah, Alamat Redaksi: Graha Zakat, Jl. Diperbaharui Wachid Hasyim, SH
Nomor Akta 61 tanggal 19 Juli 1995
Kertajaya VIII-C/17 Surabaya 60282. Telp. (031) 505 6650, 505 6654 REKOMENDASI: Menteri Agama RI
Fax. 505 6656 Nomor B.IV/02/HK.03/6276/1989

>> COVER: TIM COVER KANTOR PUSAT: GRAHA ZAKAT


Jl. Kertajaya VIII-C/17 Surabaya
>>Menu Edisi 276 Maret 2011 Telp. (031) 505 6650, 505 6654
Fax . (031) 505 6656 http://www.ydsf.org
E-mail • YDSF: ydsf@ydsf.org
Salam 3 Profil Adi SAR 22 • Majalah: majalahalfalah@yahoo.com/gmail.com
Kantor Kas Sidoarjo: Graha Anggrek Mas Regency A-2 Sidoarjo
Catatan Milad ke-24 4 Profil Bidan Erna 24 Telp/Fax. 031 8070602, 72407770 e-mail: sidoarjo@ydsf.org
CAB. JEMBER: Jl. Trunojoyo 56 Jember, Telp. 0331-482477,
Catatan Pak Zaki 5 Profil Yazid 26 e-mail: jember@ydsf. org
Kantor Kas Banyuwangi:Jl. Simpang Gajah Mada 05 Banyuwangi
Jejak Langkah YDSF 6 Profil Shinta 28
Telp. (0333) 414 883
Prolog Lapsus 7 Profil Muhcson 30 Kantor Kas Gresik:Jl. Raden Rahmat D-11 Perum Bukit Randu
Agung Telp. (031) 398 0435
Profil Kartono 8 Iklan Kolom 32 YDSF JAKARTA: • Jl. Terusan Kuningan, HR. Rasuna Said No.25
Kuningan, Jakarta Selatan Telp. 021-526 6962,
Profil Syamsul Shodiqin 10 Adocil 33
Fax. 021-526 6963 SMS Center: 081 385 888 100,
Profil Qomi 12 Terdon Ready 34 e-mail: office@ydsfjakarta.org
YDSF MALANG: Jl. Kahuripan 12 Malang, Telp. 0341-7054156,
Info Layanan Donatur 13 Info Jakarta 36 340327

Profil Husain 14 Ragam 38 PERHATIAN!


Bagi Donatur YDSF yang menyalurkan donasinya
Profil Achmad Atoillah 16 Kabar Salur 40 via rekening bank, mohon menuliskan nama Yayasan
Profil dr. Sahudi 18 Brankas 41 Dana Sosial Al Falah secara lengkap bukan singkatan (YDSF).
Untuk Transfer mohon bukti transfer di fax ke 031 505 6656 atau
Profil Tampi 20 Pojok 42 konfirmasi via sms ke 081 615 44 5556. Terima kasih.
Dari Awal Berdirinya,
YDSF Tetap Istiqamah
ondisi YDSF sekarang para muzakki secara langsung,
perubahannya tetapi yang paling utama adalah
memang luar biasa pertanggungjawaban kepada Allah
pesat, bila dibanding dengan swt. nantinya,” kata Prof. Mahmud
kondisi 10 tahun setelah berdiri Zaki, Ketua Pembina YDSF
pada 1987. Pada saat itu YDSF Surabaya.
bergerak dengan sistem Untuk menambah manfaat dan
kepengurusan yang sederhana dan layanan luas, beberapa kantor
dengan jumlah penghimpunan cabang dan kantor kas juga dibuka.
yang relatif kecil. Namun, seiring Seperti Cabang Malang, Jember,
berjalannya waktu dan Jakarta, Bandung, serta kantor kas
perkembangan perundang- di Sidoarjo, Banyuwangi, dan
undangan tentang Yayasan, Gresik. Namun, seiring semakin
beberapa perubahan pun bertambahnya jumlah donatur dan
dilakukan. tingginya potensi lokal yang harus
Selain melakukan perubahan dioptimalkan, maka kantor-kantor
internal, perubahan eksternal juga cabang tersebut dimandirikan.
dilakukan. Terobosan-terobosan Sementara itu, untuk menjaga
baru dilakukan agar kepercayaan transparansi dan pelaporan
donatur dan masyarakat semakin keuangan, dilakukan dengan dua
besar. Berbagai program telah cara. Melalui pengawasan internal
digulirkan dan program-program dan eksternal. Pengawasan
inovatif lainnya menunggu giliran internal dilakukan oleh satuan
untuk diluncurkan. Semuanya pengawas internal (SPI) dan sidak
dilakukan sebagai usaha pengawas sendiri. Sedangkan
menambah kepercayaan dan pengawasan eksternal dilakukan
layanan kepada donatur. oleh kantor akuntan publik (KAP).
“Sebagai lembaga sosial Setiap tahun, KAP melakukan Menurut Ir. Abdul Kadir
keagamaan yang konsen pada pemeriksaan laporan keuangan
kemajuan pendidikan, dakwah, YDSF. Hingga dalam beberapa Baraja, Ketua Dewan
yatim, masjid, dan kemanusiaan, tahun ini YDSF memperoleh Pengurus YDSF Surabaya,
YDSF Surabaya harus terus predikat Wajar Tanpa
menjadikan dirinya sebagai Pengecualian. yang patut disyukuri adalah
pelayan umat. Itu tak lepas dari Menurut Ir. Abdul Kadir Baraja,
sejak berdirinya hingga
tanggungjawab besar semua Ketua Dewan Pengurus YDSF
elemen YDSF Surabaya dalam Surabaya, yang patut disyukuri sekarang YDSF Surabaya
mengelola dana donatur. Amanah adalah sejak berdirinya hingga
tetap istiqamah dalam visi
yang luar biasa besar itu tidak sekarang YDSF Surabaya tetap
hanya harus dilaporkan kepada istiqamah dalam visi dan misinya. dan misinya.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Terus Menjadi Pelayan Umat
Prof. Mahmud Zaki
Ketua Pembina
aat saya bergabung namun hal itu janganlah membuat
dengan Yayasan Dana kita berpuas diri. Masih banyak
Sosial Al Falah, sekitar 10 pekerjaan lain yang harus kita
tahun sesudah berdiri pada 1987, lakukan agar lembaga ini makin
kondisinya memang masih dipercaya. Peran semua unsur di
sederhana. Itu bisa dilihat dari dalamnya untuk menjadikan YDSF
struktur kepengurusan dan Surabaya sebagai lembaga
penghimpunan masih relatif kecil. layanan, bukan badan usaha, harus
Baru beberapa waktu kemudian, terus menjadi penyemangatnya. Saya berharap, apa
setelah Undang-undang tentang Ini perlu, agar setiap langkah yang
Yayasan keluar kita berupaya dilakukan terarah dan fokus pada yang sudah dilakukan
memperbaiki berbagai lini yang pelayanan umat. YDSF selama ini
ada. Semakin besar lembaga, tentu
Dan alhamdulillah, semangat tingkat kesulitannya semakin besar diperkuat lagi agar
untuk memperbaiki itu terus ada pula. Hal ini menjadi perhatian kita semakin membawa
hingga saat ini. Itu semua tak lepas bersama. Dana yang berhasil kita
dari peran semua unsur yang ada himpun harus bisa tersalurkan manfaat bagi umat.
di dalam YDSF Surabaya. Saya tepat sasaran dan Terus menjadi pelayan
bersyukur, kondisi yang semakin memberdayakan. Dana yang
baik itu menjadikan lembaga ini disalurkan harus bisa berefek umat dan mari jadikan
semakin matang dalam geraknya ganda (multiplier effect). Dan itu lembaga ini sarana
hingga usia 24 tahun. semua butuh kontrol. Ini semua
Sebagai lembaga sosial tidak ringan, karena ada saling dakwah yang amanah,
keagamaan yang konsen pada keterkaitan. Kinerja karyawan juga profesional,
kemajuan pendidikan, dakwah, perlu perhatian. Perlu adanya
yatim, masjid, dan kemanusiaan, efisiensi dan daya guna karyawan transparan,
YDSF Surabaya harus terus agar lebih efisien dalam bekerja. independen, adil,
menjadikan dirinya sebagai Ingat, jangan merasa paling
pelayan umat. Itu tak lepas dari berjasa dalam melakukannya. responsif, dan
tanggungjawab besar semua Karena di luar sana banyak kooperatif.
elemen YDSF Surabaya dalam lembaga-lembaga dan yayasan
mengelola dana donatur. Amanah yang jauh lebih banyak berbuat
yang luar biasa besar itu tidak bagi umat.
hanya harus dilaporkan kepada Saya berharap, apa yang sudah
para muzakki secara langsung, dilakukan YDSF selama ini
tetapi yang paling utama adalah diperkuat lagi agar semakin
pertanggungjawaban kepada Allah membawa manfaat bagi umat.
swt. nantinya. Inilah yang perlu Terus menjadi pelayan umat dan
menjadi perhatian kita sebagai mari jadikan lembaga ini sarana
pengelola dana umat. dakwah yang amanah, profesional,
Meskipun saat ini lembaga yang transparan, independen, adil,
kita cintai ini semakin matang, responsif, dan kooperatif.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
asih banyak masyarakat Masjid Al Falah, YDSF dijalankan oleh
maupun donatur yang (alm) Drs. H. Hasan Sadzili (Kepala
mengira, Yayasan Dana kantor), H. Nur Hidayat (Sekretaris),
Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya dan Syahid Haz (Koordinator Juru
berkantor di Masjid Al Falah yang Penerang dan juru Pungut).

Jejak
berlokasi di Jl. Raya Darmo Surabaya. YDSF harus pindah ke Jl. Taman
Padahal, sudah sejak 2004 YDSF Mayangkara 2-4 Surabaya karena
menempati bangunan sendiri di Jl. perkembangannya semakin pesat.
Gubeng Kertajaya VIII-C No.17. Terkait Kurang lebih 3-4 tahun YDSF

Langkah
dengan itu, Majalah Al Falah menempati salah satu ruangan di
menyajikan perjalanan YDSF, Lembaga Pendidikan Al Falah
termasuk menjadi Lembaga Pengelola (sekarang populer dengan nama SD
Dana Umat Terbaik versi Majalah SWA Al Falah). Di kantor ini, kegiatan YDSF
(Edisi 27/XXVI/20 Desember 2010-5 semakin bertambah menyusul jumlah
Januari 2011). donatur yang semakin banyak. Hingga
Keberadaan YDSF memang tak akhirnya, tempat ini dirasa tidak
bisa dipisahkan dari Masjid Al Falah. representatif. Tepatnya bulan Juni
Karena dari masjid yang bertempat di 1992, YDSF berpindah kantor lagi di Jl.
seberang Kebun Binatang Surabaya Darmokali 23 A.
itulah YDSF lahir. Pendirian YDSF Di kantor Darmokali ini YDSF
bermula dari kegiatan unik (alm) H. mengalami beberapa pergantian
Abdul Karim (Ketua Yayasan Mssjid Al kepala kantor. Mulai Drs. H. Hasan
Falah saat itu) yang rutin berkeliling Sadzili diganti Ir. Bimo Wahyu
di pinggiran kota Surabaya. Jalan-jalan Wardono (sebelumnya sekretaris),
yang dilakukan setiap ba’da Subuh itu kemudian digantikan oleh Prof. Ir. H.
menggugah hatinya ketika melihat Muhammad Nuh, DEA (saat ini
banyaknya pembangunan masjid yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan
terbengkalai. Kemudian Pak Karim, Nasional, Red.), hingga akhirnya
begitu sapaan akrabnya, jabatan kepala kantor diamanahkan
menghubungi rekan bisnis dan pada Kasim Achmad.
hartawan muslim untuk diajak Pergantian kepala kantor juga
bersama-sama menuntaskannya. terjadi ketika YDSF berpindah ke Jl.
Nah, dari situlah muncul gagasan Manyar Kertoarjo V-23 kav. 1 Surabaya,
untuk mengorganisir dana umat menempati ruko 3 lantai milik salah
sebagai solusi dakwah berbentuk seorang pengurus YDSF. Kasim
lembaga. Akhirnya, YDSF pun berdiri Achmad diganti oleh Ir. Arie Kismanto
pada 1 Maret 1987 dengan melibatkan dan terakhir dipercayakan kepada drh.
sejumlah tokoh dalam proses Hamy Wahjunianto. Tak lama
pendiriannya. Tapi sayangnya, Pak kemudian, YDSF membangun kantor
Karim yang didapuk sebagai ketua sendiri dan pindah di Jl. Gubeng
mengalami sakit dan wafat sebelum Kertajaya VIII-C No.17 pada 25
YDSF beroperasi. Desember 2004. Pada 2007, jabatan
direktur kembali diamanahkan kepada
Berpindah Kantor Ir. Arie Kismanto hingga sekarang.
Meninggalnya Pak Karim semakin Begitulah perjalanan YDSF dari
memacu semangat barisan muda sejak awal berdiri hingga kini. Banyak
Masjid Al Falah untuk merealisasikan asam garam mewarnai langkahnya.
YDSF. Ir. Abdul Kadir Baraja yang Kepercayaan donatur yang kian
dipercaya sebagai pengganti Pak bertambah adalah amanah yang luar
Karim, langsung mengambil langkah biasa besar untuk selalu dijaga hingga
dengan dibantu tiga orang tenaga lembaga ini menjadi sebesar sekarang
operasional (full time). Bermarkas di ini. (dyan/berbagai sumber)

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Para Pengabdi

Mereka Sama dan


“Lakukan segala apa
yang mampu kalian
Dekat dengan Kita
Yang jauh di mata tapi harusnya kok tidak mencoba melobi kaum kaya
amalkan. Sesungguhnya dekat di hati? Jutaan pengungsi untuk berzakat? Begitu banyak yang
Allah tidak jemu sampai Palestina merenggang nyawa. Anak- bisa dilakukan bagi umat.
anak kecil dengan ketapel Demikian pula kiprah para
kalian sendiri merasa menghadang tank dan bulldozer pengabdi yang kami tampilkan pada
jemu.” (HR. Al Bukhari) Israel. Orang-orang tak berdosa edisi ini. Tidak semua dari mereka
korban bom curah dan bom karpet berkecukupan harta. Tidak semua
da banyak hal yang belum kita Amerika di Afghanistan dan Iraq. berpendidikan tinggi. Tidak semua
tahu. Ada banyak keterampilan Muslimah diteror, ditarik jilbabnya dan berbadan sehat layaknya kaum muda.
yang kita belum bisa. Ada diperkosa. Demi Allah, ada banyak hal Mereka punya kehidupan. Mereka
banyak wawasan yang terlewatkan. yang akan ditanya oleh-Nya kepada juga punya keluarga. Mereka juga
Ada ribuan buku yang terbit tiap hari. kita, soal ukhuwah, persaudaraan, sibuk. Mereka dekat dengan kita.
Ada miliaran manusia yang kita belum cinta, dan kepedulian. Mereka sama seperti kita.
kenal. Ada jutaan tempat yang belum “Saya ‘kan juga masih bodoh soal Tapi mereka merelakan waktu,
kita kunjungi. Ada banyak kata yang agama, belum layak ambil bagian tenaga, pikiran, harta, dan bahkan jiwa
belum sempat terucap dan dalam dakwah. Sepantasnya saya demi pengabdian di hadapan Sang
tersampaikan. Ada banyak buah didakwahi dulu sampai benar-benar Khaliq. Pengabdian yang bermanfaat
pikiran yang belum tersalurkan. Ada bisa. Baru memang kalau nanti saya bagi orang lain. Karena Allah senang
banyak ide dan rancang karya yang bisa ceramah, ajak saya berdakwah.” jika hamba-Nya bisa menolong hamba
belum kita wujudkan. Demi Allah, ada Ketahuilah, kalau dakwah hanya lainnya.
banyak ilmu yang belum kita ceramah, maka dunia hanya perlu Rasulullah Muhammad saw.
amalkan… lidah & tak perlu anggota badan yang bersabda, ”Orang yang paling dicintai
Padahal Allah telah menyediakan lain! Maka lakukan apa saja yang kita Allah adalah yang paling banyak
tempat belajar: ada banyak masjid bisa. memberi manfaat. Amal yang disukai
tanpa jamaah dan pemakmur. Ada Pun ada seseorang di antara kita Allah Azza wa Jalla adalah yang
banyak TPQ yang kekurangan yang hanya bisa mengebut, tak ada menyenangkan hati orang muslim,
pembina. Ada banyak acara dakwah keterampilan lainnya. Betapa menghilangkan kesulitannya, melunasi
yang kurang lancar sebab tak ada berharganya dia sebagai penjemput utangnya atau menolongnya dari
personel memadai. Ada pengelolaan ustadz pengisi pengajian yang kelaparan. Dan, aku lebih suka berjalan
yang belum profesional dari kerja rumahnya jauh. Pun ada yang agak bersama saudaraku muslim untuk
panitia kegiatan Ramadhan kemarin. ‘pelit’ (baca: hati-hati) soal uang. Ada keperluan daripada berdiam (iktikaf)
Seksi kerohanian Islam (Sie ROHIS) di jabatan bendahara ROHIS menanti. dalam masjid selama sebulan” (HR.
kampung masih pontang-panting Pun ketika ada seseorang yang suka Ibnu Abiddunya dan Thabrani dari Ibnu
kalau mengadakan acara. jajan, dialah referensi sie konsumsi Umar ra).
Itu yang dekat dan kecil. Ada yang untuk mencari makan terlezat dan
dekat tapi besar. Misalnya, ada jutaan termurah.
muslimin miskin adalah tetangga kita. Pun ketika ada seseorang yang
Ratusan ribu anak jalanan lalu lalang suka berpetualang, dia referensi dan
di perempatan jalan. Banyak korban surveiyor sopir, bukanlah kita perlu
bencana yang masih berada di sie transportasi? Pun kalau ada yang
pengungsian sampai waktu yang bercita-cita menjadi pebisnis sukses,
belum pasti. Jutaan umat terancam mengapa tak sejak sekarang belajar
pemurtadan karena iming-iming beras menjadi sie dana usaha? Kalau ada
dan pengobatan gratis. yang pandai komunikasi dan bergaul

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Kartono

Mengawal
Kawan Kami
di Lokalisasi
Enam tahun menjadi mucikari,
membuatnya tahu seluk beluk
permasalahan anak-anak di lingkungan
lokalisasi. Hingga akhirnya ia membuka
Taman Baca Kawan Kami.

elapan tahun lalu, Kartono prostitusi. Hampir tiap ada


adalah seorang mucikari. kesempatan mereka ke lokalisasi
Dunia prostitusi merupakan untuk minum dan karaokean.
jalan hidup yang ia pilih saat itu. Hingga suatu ketika, temannya
Hidup hura-hura dan dunia malam itu mengajak untuk membuka kafe
biasa ia jalani. Tak ada rasa beban. sendiri. Pada 2000 ia buka usaha
Bagaimana awalnya Kartono bisa sendiri. Kafe itu mulanya memang
masuk ke lembah hitam? hanya untuk menjual minuman dan
Sosok Kartono adalah pria tempat karaoke saja. Namun, berjalan
p e t u a l a n g . Ta h u n 1 9 8 3 d a r i tiga bulan, usaha itu tidak membawa
Banyuwangi ia merantau ke untung. Agar ramai, teman-temannya
Surabaya. Setahun kemudian ia menyarankan untuk menggunakan
pindah ke Jakarta. Enam tahun jasa wanita penghibur. Dan saran itu
kemudian ia kembali ke Surabaya. Di disetujuinya.
kota Pahlawan kemudian ia bekerja Mulailah para pengunjung kafe
di sebuah perusahaan onderdil dan yang ia beri nama CJDW itu ramai.
bengkel. Pekerjaan itu ia lakoni Predikat mucikari pun ia sandang
dengan serius untuk mencukupi sejak itu. Dalam semalam ia bisa
hidupnya. Bahkan, makin banyak untung ratusan ribu rupiah. Jauh
pelanggannya. kondisinya dengan sebelum kafe ada
Kepintarannya menjalin wanita penghiburnya. Usaha itu ia
hubungan dengan para customer-nya jalankan hingga 2006.
itulah yang akhirnya membuat dia Sambil menjalankan usahanya
semakin akrab. Hingga salah seorang itulah, pria lulusan STM itu mengikuti
pelanggannya di Sidoarjo, suatu saat pelatihan-pelatihan penanggulangan
mengajak ke hiburan malam. Dari HIV/AIDS dan trafficking oleh LSM
sinilah awal mulanya Kartono dan menjadi pengurus Yayasan Abdi
semakin akrab dengan dunia Asih. Selama itu pula, Kartono mulai

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
berpikir usahanya yang mulai salah “Saya ingin mengubah kondisi
jalan. Mirisnya, di lingkungan anak-anak di sini agar lebih baik. Saya
usahanya itu banyak ia temui anak- yakin dengan membaca, pola pikir
anak yang tidak sekolah dan seringkali mereka akan berubah dan tidak
mendapat perlakuan tak manusiawi. meniru pekerjaan orang tuanya,”
Hingga akhirnya, bertepatan dengan katanya.
malam pertama Ramadhan 2006, ia
tutup usaha itu. Single Fighter
Kartono sendirian mengawal
Taman Baca di Bekas ‘W isma’ lahan dakwahnya itu karena
Enam tahun menjadi bos dunia kesibukan rekan-rekannya tak bisa
malam membuat Kartono prihatin ikut lagi. Konsekuensi itu juga yang
dengan nasib anak-anak di lingkungan mengharuskan dia membiayai
lokalisasi Putat Jaya, Surabaya. seluruh biaya operasional dari hasil
Kekerasan psikis dan fisik hingga pekerjaan yang tak tentu. Tidak
trafficking rentan mengancam sedikit memang biaya yang harus ia
keceriaan mereka. Berbekal tanggung. Mulai dari biaya kontrak,
pengalaman hidup di lingkungan listrik, hingga pernak-pernik ruangan
prostitusi itulah, ia memutuskan harus ia sediakan agar anak-anak
membuat taman baca (TB) Kawan asuhnya betah. Makanya, tak heran
Kami. kalau untuk mencukupi itu semua,
Bagi pria kelahiran Banyuwangi, bapak empat anak itu harus pontang-
29 Agustus 1963 itu, Kawan Kami panting mencari pinjaman dan
adalah harga mati. “Saya tidak bisa bantuan.
membayangkan bagaimana jadinya Kini, perjuangan itu dirasakan
masa depan anak-anak itu. Mereka manfaatnya. Puluhan anak-anak
sangat rentan sekali dengan setiap hari memenuhi taman baca
pengaruh lingkungannya. Mereka dengan koleksi 3.000-an buku.
sangat kemungkinan meneruskan Banyak orang tua mereka yang
pekerjaan orang tuanya,” tegasnya berprofesi sebagai mucikari dan PSK,
saat ditemui Al Falah beberapa waktu merasa tertolong dengan hadirnya
lalu. taman baca tersebut. Bahkan,
Bersama enam temannya, ia mereka keberatan bila tempat belajar
mendirikan taman baca itu dengan anak-anak mereka itu pindah atau
dana awal urunan. Uang Rp 3 juta hasil ditutup.
urunan itu digunakan untuk menyewa “Saya akan berusaha mati-matian
dua kamar rumah bekas wisma 36 di untuk mempertahankan Kawan Kami.
gang 2 A Putat Jaya, Surabaya. Andai tidak ada yang mau membantu,
Dengan hanya berbekal belasan buku pinjam rentenir pun akan saya
bacaan, pada 9 Februari 2007, taman lakukan,” paparnya, sambil mengata-
baca itu dibuka. Meski begitu, kan kalau awal bulan Maret ini harus
beberapa waktu kemudian beberapa melunasi tanggungan kontra-
lembaga memberi bantuan buku. kan.(naskah dan foto: Khoirul Anam)
Tak ada perjuangan bila tidak ada Fakta tentang Kartono:
rintangan. Apalagi wilayah itu • Kartono pernah menjadi
merupakan daerah prostitusi mahasiswa jurusan pendidikan
ternama. Di saat merealisasikan ide selama dua semester di IKIP
itu, kartono dan kawan-kawannya Banyuwangi.
mendapat tentangan dari beberapa • Pernah menjadi mucikari selama
pihak. Berbelit-belitnya pengurusan 6 tahun.
izin hingga penarikan ‘upeti’ dari para • Ia juga aktif di LSM untuk
oknum menjadi ganjalan. Namun, pencegahan HIV/AIDS. Pernah ikut
Kartono tak menghiraukan dan tetap penelitian perdagangan manusia
jalan dengan impiannya. (traff icking) Surabaya-Batam

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
aat pertama berdiri, yayasan ”Ada yang diantar kakak atau diadu,” tukasnya bersemangat. Kini,
ini awalnya hanya madrasah kakeknya. Tidak cuma dari Lumajang Syamsul mulai menambah ragam
diniyah dan TPQ. Syamsul saja. Ada dari Mojokerto, Surabaya, produk makanan ringan. Ada kripik
menceritakan awalnya dia hanya dan malah ada dari Pati, Jawa Tengah. talas, kripik pisang, kacang kupas,
memanfaatkan rumah kosong milik Saya nggak tahu mereka dapat info kedelai goreng, dan kacang goreng.
kerabat istrinya yang terletak di Jalan dari mana,” papar bapak dua anak ini. Kalau ada dana, Syamsul berniat
Dieng Dawuhan Lor, Lumajang. Kini ada 150 santri putra-putri, 51 di memperbaiki dapur produksi.
”Waktu itu (1998) saya baru menikah. antaranya tinggal di panti. ”Sekarang sudah tidak muat. Hasil
Daripada ngganggur, ya saya Di awal perjalanan, dulu anak-anak usaha hanya untuk keperluan anak-
tempati,” tutur suami Husnul itu tidak pasti status sekolahnya. Ada anak, belum bisa buat renovasi.
Khotimah ini. Kala itu, sehari-hari yang hanya ikut madrasah saja tanpa Untuk makan dan uang saku habis Rp
Syamsul berjualan baju dan sandal sekolah. ”Pokoknya nggak pasti cari 300-400 ribu per hari,” ungkapnya.
yang dititipkan di beberapa toko di ijazah atau cari ilmu,” tukasnya sambil
Lumajang tertawa. Akhirnya ia melobi Dinas Agar Mereka Mandiri
Kemudian ada beberapa anak usia Pendidikan setempat untuk Bagaimana jadwal belajar jika
SD yang mendatangi Syamsul. mendapat izin penyelenggaraan SMP harus ikut bantu usaha? Syamsul
”Mereka ingin mengaji. Saya sempat Terbuka (2004). menjelaskan semua aktivitas panti
menolak. Kuatir nggak bisa Untuk memenuhi kebutuhan santri terjadwal rapi. ”Yang SMA, bantu
istiqamah,” kenang pria kelahiran mukim, Syamsul menjalankan home saya dan suami selama proses
1976 ini. Tapi, Syamsul tak sampai hati industry. Berbagai produk telah menggoreng sepulang sekolah. Yang
menampiknya. dicoba. ”Kalau diingat banyak, Mas. SD dan SMP hanya membantu
Seiring perjalanan waktu, yang Mulai kripik singkong, krupuk, pengepakan selepas Isya. Itu pun
mengaji makin banyak hingga belasan rempeyek, jagung pedas,” tuturnya. setelah mereka mengaji dan belajar,”
anak. Kemudian alumnus Ponpes Al Sejak 2004, pengurus kata Husnul, istri Syamsul menimpali.
Fauzan Lumajang ini menambah memproduksi kacang otok dan Mereka juga punya jadwal belajar,
materi diniyah. Lalu ada rekan dari kacang kedelai goreng. Ternyata, piket (masak dan kebersihan), dan
Dinas Sosial yang menyarankan agar produk bermerek Ikfi ini banyak mengaji secara tertib.
dibuatkan yayasan. Pada 1999, peminatnya. Sekali produksi Mengapa harus buka home
Syamsul mencatatkan yayasannya mencapai 80-100 kg. ”Prosesnya tidak industry? Bukankah yayasan bisa
dengan nama Izzatul Jannah. bisa instan. T idak bisa tiap hari mengharapkan bantuan donatur?
produksi. Bahan harus direndam dulu. Syamsul menyatakan uluran tangan
Kembangkan Home Industry Baru digoreng lalu dikeringkan hingga para muhsinin bukanlah sumber
Hingga 2002 jumlah santri minyaknya mengendap,” beber pemasukan utama yayasan. ”Kalau
mencapai 21 anak. ”Ketika itu ada satu Syamsul. Jadi, sekali produksi pakai bahasa Al Quran, sumbangan
yang mukim. Dia sekolah di SMPN berlangsung selama 3 hari. termasuk min haisu la yahtasib ‘tak
Sukodono, Lumajang. Padahal saya Karena punya rasa yang yang khas, terduga datangnya.’ Jadi, nggak bisa
nggak buka pendaftaran,” katanya banyak orang pesan. Bahkan diandalkan. Lagipula biar anak-anak
tersenyum. Beberapa orang sempat mencapai puncaknya ketika belajar mandiri,” pungkasnya
meragukan kemampuan Syamsul Ramadhan. ”Awalnya saya titip di mantap.(naskah & foto: Oki Aryono)
mengurus anak-anak itu. ”Saya warung-warung. Alhamdulillah, lama- Fakta tentang Syamsul Shodiqin:
dianggap terlalu muda. Tapi saya lama banyak yang berminat jadi • Syamsul pernah jadi TKI di
hanya yakin pada keberkahan Allah,” sales,” terangnya. “Ada 6 santri Malaysia sebagai pekerja bangunan
tandas pria yang juga ustadz ini. mukim yang bantu jualan. Tiga SMA, selama 2 tahun
Namun, lama-kelamaan ternyata 1 SMP, dan dua dewasa,” tambahnya. • Sempat gonta-ganti produk
makin banyak anak telantar yang Syamsul yakin usaha ini masih bisa makanan kecil karena sering rugi
menumpang hidup & belajar. Mulai berkembang lagi. Pihaknya mengaku • Syamsul membagi tugas: santri SD
anak yatim, anak telantar korban pangsa pasar masih terbuka luas membantu pengemasan, SMP dan
perceraian, ditinggal orang tuanya untuk wilayah Lumajang dan SMA jualan, santri dewasa ikut
jadi TKI atau ditelantarkan begitu saja. sekitarnya. ”Soal rasa, kami berani memasak dan memasarkan.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Syamsul Shodiqin

Pengasuh
Anak Terlantar
Mulanya Syamsul hanya memanfaatkan
rumah kosong milik familinya. Tak dinyana,
banyak anak sekitarnya yang ingin mengaji
kepadanya. Lama-lama makin banyak.
Bahkan banyak orang menitipkan anak
kepadanya. Ada yang anak yatim dan anak
miskin. Bahkan ada pula anak korban broken
home dan anak yang ditinggal orang tuanya
jadi TKI.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Hj. Siti Noeroel Qomariyah
(Qommy)

Raih Bahagia dengan Menjahit


Siti Noeroel Qomariyah binti Suto Setiap melakukan perjalanan keluar Tai Chi setiap dua hari sekali. Dia pun rutin
W idjojo bukanlah selebritis kota bersama keluarga, Qommy selalu puasa Senin-Kamis. ”Alhamdulillah, tidak
kondang ataupun politisi yang membawa beberapa paket baju hasil punya penyakit macam-macam. Tapi ada
kegiatan amalnya kerap diberitakan jahitannya dalam kardus. Bila melewati sedikit asam urat, karena dulu saya suka
di layar kaca. Namun, semangatnya panti asuhan, dia mengajak mampir untuk soto jeroan,” jelas wanita yang menikah
membantu dan membahagiakan orang memberikan paket-paket tersebut pada 1949 ini.
lain yang sekaligus menjadi ladang ibadah ataupun sejumlah uang. Tak jarang,
baginya, patut kiranya diakui dan ditiru. tindakannya diikuti anggota keluarganya. Tetap Mandiri
Menurut wanita kelahiran Ponorogo, Diakui wanita kelahiran Kota Reog Meski pernah tinggal di berbagai
14 Desember 1927 ini, beribadah bisa tersebut, apa yang dilakukannya itu wilayah Indonesia lantaran mendampingi
dilakukan dengan banyak cara. Dan yang memang demi satu alasan yakni suaminya berdinas di Angkatan Laut,
dipilih istri dari Ilyas (alm) ini adalah kebahagiaan. Selain untuk Qommy mengakui paling bahagia tinggal
menjahit baju untuk anak-anak yatim. Hal membahagiaan anak-anak panti, juga di rumah sendiri. Dia bergeming,
itu telah dilakukannya selama 20 tahun untuk dirinya. meskipun cucu-cucunya kerap
terakhir. ”Kalau memberikan sesuatu dan mengajaknya tinggal bersama.
“Saya senang menjahit. Saya belajar sudah diterima yang berhak, rasanya luar ”Saya pernah diiming-iming cucu saya
sendiri dan tidak pernah ikut kursus,” ujar biasa senang dan marem. Tidur pun lebih di Jakarta. Katanya, di sana ada masjid
Qommy, sapaan karibnya dengan suara nyenyak,” ujarnya dengan mata berbinar. bagus. Tapi saya nggak mau. Saya lebih
cukup tegas untuk wanita seusianya. Bila terjadi sebaliknya, Qommy menjadi senang di sini (Surabaya-red.). Banyak
Lantas, dia pun membuka sebuah kardus gelisah dan tidak tenang. teman dan kegiatan,” ujar wanita yang
berisi beraneka baju kanak-kanak Meskipun hampir setiap hari menjahit, aktif di Pengawas atau Pengajian Wanita
beragam model dan warna. Ukuran baju Qommy tidak memforsir tenaganya. Ada Surabaya.(Naskah: Dina Anisa, Foto:
disesuaikannya dengan lebar kain yang jam-jam yang dimanfaatkannya untuk Khoirul Anam)
didapat dari donatur yang berprofesi beraktivitas lain seperti memasak,
sebagai penjahit dan menekuni dunia beribadah, hingga berolah raga. Menjahit Fakta tentang Qommy:
konveksi. dilakukannya pagi hingga siang hari. • Di usia 84 tahun, ia masih bisa
T idak dimungkiri, untuk orang memasukkan benang ke lubang jarum
Tak Kenal Pensiun seusianya vitalitas Qommy cukup bagus. tanpa mengenakan kaca mata, juga masih
Selain itu, bila ada sisa kain yang tidak Dia masih sanggup berjalan dan membaca mencuci, memasak, dan membersihkan
dijahit, Qommy memberikannya kepada tanpa alat bantu. Sebab, kata Qommy, rumah sendiri.
panti asuhan (PA). Lantas, panti tersebut dirinya selalu menjaga kondisi dan enggan • Mempunyai buku jurnal khusus untuk
memanfaatkan kain-kain tersebut untuk mengonsumsi sembarang makanan. mencatat infaq dan shadaqah yang
membuat kerajinan layak jual. Selain tidak mau buah dan sayuran impor, dititipkan keluarga dan teman-temannya.
Bila baju-baju kreasinya sudah banyak, dia juga rutin minum vitamin. • Qommy enggan tergantung dengan
dia memberikannya ke PA. Selain itu, bila ”Untuk kesehatan lahir batin, saya kursi roda karena merasa masih kuat
terjadi bencana, dia juga menitipkan juga rajin senam dunia dan akhirat,” ucap berjalan.
karyanya ke Yayasan Dana Sosial Al Falah ibunda tiga anak ini. Yang dimaksud • Qommy pernah jadi kurir surat-surat
(YDSF) untuk disalurkan kepada para senam akhirat adalah tahajud di masjid, rahasia TNI AD ketika tergabung dalam
korban bencana. sedangkan senam dunia adalah senam PPPI (Persatoean Pemoeda Poetri
Indonesia) pada zaman pendudukan
Belanda. Dirinya mendapat tugas tersebut
Majalah Donatur YDSF karena cukup fasih berbahasa Belanda.
Al Falah Maret 2011
Ikutilah…
Kaaffah
Milad ke-24
YDSF
Ahad, 27 Maret 2011, 08.30-11.30 WIB,
WTC Ballroom lantai 3
Jl. Pemuda no. 27-30 Surabaya

Bersama
Ustad. Bachtiar Nasir, Lc
(pengasuh konsultasi agama Harian REPUBLIKA)

Tema:

Tadabbur Al Qur’an
Menjadi Komunitas Pecinta Al Qur’an

Konfirmasi kehadiran:
• Telepon: 031-505 66 50, 7011 3008
• SMS 08 16 15 44 55 56
Ketik: milid<spasi>nama<spasi>jumlah kehadiran orang
Contoh : milad anwar 2

Hadirilah... Pengajian Umum Bulanan Al-Irsyad


Hadirilah... Pembicara: Ustadz Muhammad Sholeh Drehem
Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) JATIM
Tempat : Masjid Yayasan Perguruan Al - Irsyad (YPAS).
Te m a
Jl. Iskandar Muda No. 46 Surabaya
Dahsyatnya (Wanita disediakan tempat)

Istighfar Hari
Pukul
: Jum’at, 11 Maret 2011 (Jumat kedua)
: setelah shalat Maghrib-selesai
Informasi: 031 - 6059 5118 (Isa Kuddeh) Kantor: 031 - 329 1966

Al Irsyad Takmir Masjid


Yayasan Perguruan Al Irsyad Surabaya (YPAS)
Husin

Mantan Preman
Penggerak
Pengajian
Tato di sekujur badan, kaki dan
tangannya memberikan kesan khas
preman. Memang, pria yang akan
menginjak usia 60 tahun ini
merupakan alumnus Nusa
Kambangan. Hampir semua jenis
kejahatan pernah ia lakukan. Hingga
akhirnya ia menjadi penggerak
pengajian pemulung di area
pemakaman.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
usin. Singkat namanya. Tapi tak kejahatannya. Sayang, ia menganggap niatnya bertobat bisa dilakukan secara
sesingkat cerita perjalanan hidup cara itu merupakan solusi instan untuk kontinyu, ia ingin membentuk
yang telah dilaluinya. Sejak mencukupi kebutuhan hidup. Dan lagi- kelompok pengajian di lingkungannya.
berumur 12 tahun, ia berniat lagi bapak tujuh anak (tiga di Awalnya, ia mengadakan pengajian
meninggalkan kampung halamannya antaranya sudah meninggal) ini harus untuk kaum pria. Tapi ajakannya tak
di Bangkalan, Madura karena alasan mendekam di penjara karena berhasil, hingga dua kali dicobanya
ekonomi keluarga yang minim. Ia pun tertangkap ketika merampok sebuah tetap saja gagal. Malah ada beberapa
menuju Surabaya. Dengan bekal rumah mewah dengan percobaan yang mengejeknya. ''Ada yang bilang,
beberapa keping uang, Husin kecil pembunuhan. Rutan Kali Sosok “Penjahat tetap penjahat. Mana
nekat mencari penghidupan sendiri di sepertinya sudah menjadi langganan. mungkin bisa bertobat,'' ujar Husin
Kota Pahlawan itu. Siang malam ia Tapi kemudian ia dipindah ke Rutan menirukan komentar miring itu.
memilih berteduh di area pemakaman. Madiun (1971) dan terakhir Tak ada rotan akar pun jadi, gagal
Sementara untuk makan, bungsu dari ditempatkan di Nusa Kambangan mengajak para lelaki, Husin
15 bersaudara ini mencoba (1973). mengalihkan ajakan ke kaum ibu yang
peruntungan dengan cara mencuri “Dua peluru bersarang di paha kiri ada di lingkungannya. Gayung pun
timbel (pemberat timbangan). dan kanan untuk melumpuhkan saya. bersambut. Para ibu mau ikut ngaji.
Fatalnya, ia merasa nyaman dengan Bersama 4 teman, saya dibuang di Setelah beberapa kali berhasil
hasil curiannya itu. Apalagi Penjara Batu, Nusa Kambangan menggelar pengajian, Husin pun ingin
lingkungannya adalah sarang preman. selama 6,8 tahun. Di sana saya sering kelompoknya terorganisir. Kelompok
Sehingga perilaku kriminalnya semakin merenung tentang hidup dan mulai pengajian itu diberi nama Tombo ati.
terasah untuk melakukan tindak sadar untuk berubah,” terang putra Ia sebagai ketuanya. ''Tombo ati
kejahatan dengan hasil yang lebih Mustaqim (alm) dan Sumiyati (almh) artinya, obat hati. Boleh dikata, hati
besar. Ujungnya, suatu waktu pria ini. kami sedang sakit jadi harus diobati.
yang terlahir 30 Juni 1951 ini harus Niatan sadar sudah tertata dalam Obatnya ya dengan menjalankan
merasakan kedapnya hotel prodeo hati Husin. Setelah bebas dari Nusa syariat agama,'' kata Husin sembari
karena tertangkap saat beraksi Kambangan, pria yang pernah tinggal terbahak.
mencuri. Inilah kali pertama ia di area pemakaman Tambaksari Penyesalan di masa lalu pasti ada,
dipenjara selama setahun di Rumah Surabaya ini pun berencana tapi ia bersyukur Allah swt. masih
Tahanan (rutan) Kali Sosok Surabaya. memperbaiki hidup dan tidak akan memberi hidayah dan
Penjara ternyata tak membuatnya mengulangi kejahatan. Tapi apa mau menggerakkannya berdakwah. Meski
jera. Pria yang sekujur tubuhnya penuh dikata, ternyata ia harus berurusan awalnya ia belajar agama hanya untuk
dengan tato ini kembali menjalankan dengan penegak hukum karena diri sendiri. Kini anggota kelompok
aksinya. Tak hanya berbekal tampang terlibat percobaan pembunuhan. pengajian Tombo Ati sudah berjumlah
garang dengan rambut gondrong, Menurut pengakuannya, gara-gara 126 orang. Dari kalangan anak-anak
suami Mustika (54) ini juga menguasai anaknya dipukuli, ia pun turun tangan. pun juga sudah berjalan Taman
ilmu hitam untuk kekebalan. Tak ayal, Ujungnya, hampir saja ia membunuh Pendidikan Al Quran yang diikuti 63
nama Husin pun disegani di kalangan pengganggu itu. anak.(Naskah: Dian Laksana foto:
preman. Khoirul Anam)
“Saya terbentuk dari lingkungan Banyak Yang Meragukan Tobatnya Fakta tentang Husin:
pemakaman yang dihuni oleh Sekali lagi Husin harus mendekam • Sejak usia 12 mulai mengenal
pemulung, maling, penjambret, PSK, di rutan. Ketika di penjara kali ini ia kerasnya kehidupan di perantauan
perampok, dan sejenisnya. Saya lebih banyak belajar agama. Bahkan seorang diri.
anggap mereka adalah orang-orang ketika insiden Rutan Medaeng • Kepedulian terhadap masyarakat
yang terpinggirkan dan tidak ada yang dibakar, ia pun dalam kondisi sedang kecil -terutama pemulung- sangat
peduli terhadap mereka. Saya berbuat melakukan shalat tahajud. tinggi.
kriminal juga bukan untuk Keinginannya untuk bertobat dan • Diangkat anak oleh pasutri
kepentingan saya sendiri. Tapi saya memperbaiki diri semakin kuat. Tak pemulung yang menderita penyakit
bagikan kepada para penghuni segan-segan, ia menato niatnya itu di kusta.
pemakaman ini yang hidupnya susah pinggang kiri belakang. Demi anak istri • Melakukan tindak kejahatan untuk
dan hampir pasti tidak ada aku akan tobat selamanya, begitu menghidupi diri.
kesempatan untuk hidup yang lebih bunyi tatonya. • Disegani di kalangan preman
baik,” jelasnya sambil mengenang. Sudah 40 tahun Husin dan karena terkenal sadis dan tanpa
Oleh karena itu, Husin tak segan keluarganya menjadi penghuni area ampun terhadap korbannya
melukai korban dalam aksi pemakaman Rangkah, Surabaya. Agar • Tiga kali Keluar masuk tahanan.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
eskipun program Wajib Belajar
9 Tahun sudah lama bergulir,
toh hal itu belum dirasakan
semua anak negeri ini. Di wilayah ini
buktinya. Puluhan anak-anak tidak
sekolah dan lainnya terpaksa

Menyelamatkan
meninggalkan bangku sekolah karena
jauhnya jarak yang harus ditempuh
sekitar 8 km lebih. Selain jauh, akses
jalan yang masih tanah liat dan naik

Anak Gunung
turun gunung membuat mereka
enggan pergi ke sekolah. Ujung-
ujungnya mereka tinggal di rumah
dan terpaksa membantu orang tua
mereka di sawah.
Melihat kondisi itu, Achmad
Atoillah tergerak untuk mencari
solusi. Sekitar 2004, dengan beberapa
temannya, ia mulai membuat strategi
dan mengonsep sebuah kawasan
yang nantinya bisa dijadikan pusat
pendidikan bagi anak-anak dan orang
tua daerah pegunungan itu. Bermodal
dana dan tenaga terbatas, ia mulai
membeli beberapa petak tanah untuk
dijadikan pilot project.
Satu per satu bangunan mulai ia
dirikan. Meski dengan modal sendiri,
tekad kuat itu terus terpatri demi
menyelamatkan anak-anak dari putus
sekolah. “Anak-anak di sini butuh
tempat yang bisa menampung
ekspresi mereka. Mereka butuh
asupan pengetahuan, meski tidak dari
sekolah umum. Saya kasihan melihat
mereka masih kecil-kecil tapi tidak
sekolah,” tuturnya saat dikunjungi Al
Falah beberapa waktu lalu.
Rumah panggung sederhana dari
bahan kayu dengan atap potongan-
potongan bambu akhirnya ia bangun.
Bangunan itu pula yang akhirnya
menjadi tempat pertama kali
digunakan sebagai ‘sekolah’ anak-
anak. Di sini mereka belajar, mengaji,
Prihatin kondisi pendidikan mendongeng, dan bermain bersama.
Setelah bangunan pertama berdiri,
anak-anak miskin di atas gunung, Barit Sada bangunan rumah singgah kedua yang
ia beri nama Taman Pembelajaran
alias Achmad Atoillah membuka sekolah Bumi Sulaiman Daud ia buat.
alam di Desa Panduman, Kecamatan Hadirnya dua bangunan itu
membuat anak-anak mulai
Jelbuk, Jember untuk menyelamatkan bersemangat untuk belajar. Di
kawasan ini pula mereka ditempa
mereka dari kebodohan. dengan pengajaran akidah, akhlak,

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Achmad Atoillah
ilmu pengetahuan, dan pendidikan satu per satu mulai didirikan.
agama. “Ketika mereka belajar di sini, “Kita hidup ini mengabdi pada
mereka bisa mengenal dirinya, Allah. Kalau kita mengabdi pada
lingkungan, dan mengenal bupati atau camat pasti kita akan
tuhannya,” ujar bapak empat anak mendapat gaji. Tapi kalau tujuan kita
ini. Allah pasti hasilnya luar biasa. Saya
Kawasan Sukma Elang. Begitu yakin akan rezeki-Nya,” tukasnya
Achmad Atoillah menyebut nama yakin.
proyek besar yang ia pelopori itu. Setelah beberapa tahun, luas
Lokasinya berada di antara bukit di tanah hasil usahanya dan sumbangan
deretan pegunungan Hyang, donatur yang akan dijadikan kawasan
Argopuro Dusun Sumber Candi, Desa wisata Sukma Elang itu mencapai 60
Panduman, Kecamatan Jelbuk, hektar dengan memanjang sejauh 7
Jember. Berada di ketinggian 1.000 km. Kawasan tersebut memang
meter di atas permukaan laut. terdiri dari perbukitan dengan kondisi
Dengan dibantu sekitar 20 tanah naik turun. Namun, di situlah
relawan, ia mengajak anak-anak kelebihan dan istimewanya kawasan
bermain dan belajar. Semangatnya yang akan dibangunnya. Kondisi itu
untuk mengentaskan anak-anak akan menambah daya tarik
gunung dari kebodohan itu membuat pengunjung nantinya.
ia tiga hari sekali pulang ke rumahhya Meskipun dibutuhkan biaya besar
yang berjarak 15 km. dan waktu lama, Barit yakin misi itu
bisa dicapainya. “Sampai kapan pun
Proyek Gila rencana ini akan terus berlangsung.
Apa yang dilakukan Barit Sada, Karena ini adalah kewajiban dan
mungkin hanya beberapa saja yang pertanggunganjawaban saya
menyerupainya. Apalagi tidak nantinya,” imbuhnya.(naskah: Khoirul
menghasilkan materi¸bahkan Anam, Foto: Dian Laksana)
menguras uang sendiri. Makanya tak
heran bila cita-cita besarnya itu Fakta tentang Achmad Atoillah:
menjadi bahan tertawaan di kalangan • Sepuluh tahun mencari
rekan-rekannya. Tapi, toh itu tak pengalaman spiritual dengan keliling
membuatnya surut melangkah. berbagai daerah di Indonesia.
Bahkan, usaha yang dirintisnya • Pernah membuat kawasan wisata
bertahun-tahun itu mulai agro di Provinsi Lampung.
menampakkan geliat. Anak-anak • Lulusan Fakultas Pertanian
mulai berdatangan, dan bangunan Universitas Jember.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
dr. Sahudi, Sp.B(K)KL
ua tahun setelah lulus (1991)

Dokter Spesialis
dari Fakultas Kedokteran (FK)
Unair, pada 1993, Sahudi
bertugas di Puskesmas Lelogama, 120
km dari Kupang, NTT sebagai dokter

‘Bencana’
PTT (pegawai tidak tetap).
“Waktu itu belum terlalu banyak
bencana. Tapi hampir sebulan sekali
ada bakti sosial dan layanan
kesehatan gratis,” ceritanya. Bersama
rekan-rekan BPKP (Badan Pengawas
Keuangan & Pembangunan), Sahudi
mendirikan Yayasan Ibadurrahman di
Kupang.
“Saat itu, rekan-rekan saya di
BPKP banyak menitipkan dana.
Banyak yang merasa dana itu bukan
hak mereka. Misalnya, saat perjalanan
dinas ternyata dapat dana akomodasi
yang rangkap. Akhirnya mereka
mendonasikan dana-dana itu untuk
yayasan,” ungkapnya. Sebagian besar
dana itu untuk pengadaan obat dan
alat medis.

Sering Safari Pulau Terpencil


Umat Islam di NTT minoritas.
Akibatnya pelayanan sosial terhadap
mereka sangat minim. “Saat itu umat
Islam hanya berjumlah antara 8-10
persen saja,” ungkap Ketua Bidang
Pelayanan Medis Bulan Sabit Merah
Indonesia (BSMI) Surabaya ini.
Wilayah NTT yang terdiri dari
puluhan –bahkan mungkin ratusan-
pulau kecil tak menyurutkan
semangat Sahudi berkiprah. “Kami
sering baksos di pulau terpencil.
Hampir tiap bulan keliling NTT.
Kadang naik kapal fery, kadang juga
pesawat kecil. Khitanan masal jadi
menu wajib. Rata-rata bisa 40an
pasien khitan,” tutur pria kelahiran
Kediri, 4 Mei 1966 ini.
Sang istri kerap menemani.
“Bahkan anak ketiga yang masih
Dunia sosial & kesehatan sudah
menyusui sering kami bawa. Kadang mendarah daging bagi Sahudi
dipegang warga atau kami tidurkan
di meja rawat kalau pas kami pegang sekeluarga. Bersama istri yang juga
pasien,” timpal dr. Hajar Ariyani
Sp.Rad, istri Sahudi.
dokter, Sahudi telah berkelana
Pernah ada baksos yang istimewa. untuk bakti sosial (baksos). Bahkan
“Kami berangkat ke sebuah desa
terpencil. Ada kabar tentang masuk 2009 ia berhasil menembus Gaza,
Islamnya tokoh setempat. Warga
Palestina dalam misi kemanusiaan.
Majalah Donatur YDSF
Al Falah Maret 2011
setempat menyebutnya raja. Raja itu Berkiprah dalam aksi kemanusiaan
sembuh dari sakit kronis. Analisa memang beresiko. Secara ekonomis,
medis menyatakan sebab utamanya sebenarnya dokter bedah bisa dapat
dari babi. Sang raja berpikir baru tahu Rp 2,5 juta sekali operasi. “Tapi kalau
kalau Islam mengharamkan babi. ngurusi baksos, mana bisa? Wong
Akhirnya ia masuk Islam. Rakyatnya mengisi pelatihan yang ada
pun berbondong-bondong masuk akomodasi & fee saja belum tentu
Islam. Kami pun harus mengkhitan ada yang mau, apalagi baksos,”
banyak orang, termasuk yang sudah ungkapnya tersenyum.
menikah,” paparnya.
Setelah 3,5 tahun, Sahudi kembali Menular Ke Anak
ke Surabaya. Namun ia masih sering Keluarga kadang juga keberatan.
ke NTT. Misalnya saat terjadi gempa “Kalau istri sudah paham. Tapi anak-
di Alor, NTT pada 2005. Lalu pada anak nangis, saat saya mau ke Gaza.
1997, Sahudi melanjutkan studi Syukur, ibunya bisa kasih pengertian,”
spesialis bedah di Unair. Kemudian, ucap bapak lima anak ini.
melanjutkan ke spesialis bedah kepala “Saat itu saya jelaskan fadhilah
leher. Mengapa memilih spesialis kalau orang mati syahid bisa memberi
bedah? “Bedah paling banyak syafaat 40 anggota keluarganya. Baru
dibutuhkan saat terjadi bencana atau mereka paham. Eh, mereka malah
konflik,” jawabnya. ngitung nama kerabat yang akan
Baginya, pengabdian merupakan dapat syafaat kalau abi-nya gugur,”
panggilan jiwa. “Rasanya bahagia bisa tukas Hajar.
menjadi penolong, bukan yang Ada pula komentar miring dari
ditolong. Kita akan banyak rekan-rekan Hajar. “Ada teman-
bersyukur,” ucapnya. Sang istri juga teman di RS bilang, ‘Siap jadi janda,
punya perasaan yang sama. lho’” tutur Hajar menirukan. “Saya
“(Baksos) sudah kami anggap hobi, anggap guyon aja,” imbuhnya.
Mas,” sang istri menimpali. Kegigihan Sahudi dan istri benar-
Aksi kemanusiaan Sahudi benar menginspirasi anak-anak
memang cukup panjang. Sebut saja mereka. Ternyata, si sulung yang kini
gempa Alor, konflik Poso, tsunami kuliah di FK Unair tertular bakat. “Dia
Aceh, gempa Jogja, gempa Padang sering ikut bakti sosial,” ujarnya.
hingga letusan Merapi. Bahkan 2009 “Semoga ini bagian dari keberkahan
lalu, ia berhasil masuk ke Gaza Allah bagi kami,” pungkasnya
bersama tim BSMI. berharap.(naskah & foto: Oki
“Saya terharu melihat ketabahan Aryono).
penduduk Gaza. Gaza itu sudah Fakta tentang Sahudi:
seperti penjara besar. Mereka • Sejak kecil Sahudi terpisah dengan
diboikot dan nggak bisa apa-apa. Tapi, sang ayah, baru bertemu setamat
saya lihat para dokter di sana bekerja SMA.
dengan etos kerja tinggi. Tak ada • Sewaktu kecil (SD), Sahudi pernah
pasien yang keleleran,” tutur pria bekerja di pabrik krupuk dan
yang pernah ikut kursus manajemen berjualan minyak tanah untuk
bencana di Osaka, Jepang (2007). membantu ibu.
Lalu bagaimana respon rekan • Pernah dirawat di RS Yohanes
kerja dan keluarga saat berangkat ke Kupang selama 31 hari karena Malaria
Gaza? “Beberapa teman dokter bilang Tropica, Tiphus, & Hepatitis dan
saya ini gila,” ujarnya sambil tertawa. sempat linglung beberapa minggu
“Pimpinan RS sempat melarang. Tapi pasca-sembuh.
akhirnya mereka luluh juga,” jelas • Pernah dikira meninggal dan
Wakil Kepala Bidang Pelayanan sempat hilang kontak dengan
Medis/Penunjang Medis Instalasi keluarga selama tiga hari akibat badai
Rawat Darurat (IRD) RSU Dr. ketika mengantar transmigran dari
Soetomo. Kupang ke Sulawesi.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
ondisi Kota Surabaya yang

Dirikan Sekolah deng


semakin banyak sampah telah
m e n g e t u k h a t i Ta m p i .
Keprihatinannya semakin menjadi
ketika ia membayangkan
pertumbuhan urbanisasi yang selalu Penampilannya sederhana. Tapi ia punya niat yang mulia.
bertambah setiap tahun. Berangkat
dari keprihatinan inilah bapak tiga Bahkan ia terkesan luar biasa ketika mampu mendirikan
anak ini peduli dengan lingkungan, sekolah dari hasil mengolah sampah. Uniknya lagi, ia tidak
terutama masalah sampah. memungut biaya. Murid-murid cukup dengan membawa
Pensiunan Berjiwa Muda sampah ke sekolah. Apa motivasinya sehingga ia memilih
Demi menjalani niat hati, pria asal peduli sampah yang identik dengan kotor, sumber penyakit
Lamongan ini pun tak kenal gengsi. dan menjijikkan itu?
Ia rela memunguti sampah-sampah
kecil yang kemudian dikumpulkan di mengatasi sampah. Karena terlanjur “Bagi mereka yang tidak mampu,
pekarangan rumahnya. Meski ia tahu, peduli terhadap sampah, setiap ada saya tetap mengimbau untuk
upayanya ini tidak mungkin bisa pertemuan, baik di kelurahan maupun membayar SPP. Tidak dengan uang
menuntaskan masalah (sampah) itu, di kecamatan, Tampi selalu pulang tapi sampah. Selain agar mereka bisa
tapi ia tetap saja melakukannya tanpa paling akhir. Seusai acara, sampah tetap semangat belajar, saya ingin
henti. bekas nasi kotak dan sampah lain ia mereka terbiasa untuk berusaha.
“Jujur saya sangat prihatin sekali punguti. “Sayang kalau dibuang, Anak–anak itu saya suruh membawa
dengan banyaknya sampah. Belum masih bisa dimanfaatkan atau diolah sampah dari lingkungan sekitar
lagi kalau kita lihat saudara-saudara lagi,” katanya sembari tertawa. rumahnya seminggu sekali. Porsinya
kita yang mencari sesuap nasi dari Jika sampah yang ada di halaman tidak saya batasi. Yang penting
sampah di Lokasi Pembuangan Akhir rumahnya sudah menumpuk, sampah mereka membawa sampah. Ini akan
(LPA) yang semakin menggunung. itu kemudian dipilah-pilah sesuai membiasakan mereka peduli
Apa yang saya lakukan hanyalah dengan jenisnya. Sampah yang sering lingkungan,” tukasnya dengan nada
langkah kecil sebagai bentuk diolah adalah sampah kering. serius.
kepedulian saya terhadap lingkungan Jika sudah banyak, barulah ia jual ke Sampah yang terkumpul dari anak-
dan nasib anak cucu di masa depan,” pengepul. Berkat ketekunannya, dari anak itu diolah kemudian dijual. Meski
ungkap pria yang biasa dipanggil olah sampah itu kakek empat cucu besarnya tidak seberapa, tapi hasilnya
Mbah Tampi. ini bisa membangun sebuah bisa untuk operasional sekolah. Saat
Meski tak muda lagi, pria kelahiran Taman Kanak-kanak (TK) di sebelah ini kepala TK dijabat sang istri dan
17 Juni 1941 ini seperti dikatakan oleh rumahnya. TK yang diberi dibantu tiga guru. “Alhamdulillah,
orang-orang terdekatnya sebagai nama Among Putra ini berdiri sejak sekarang ada 41 murid TK dan 7
orang yang tak kenal lelah. Sejak 1990. PAUD. Jika saya ada rezeki lebih,
pensiun dari TNI AL dan menetap di “Saya pensiun 1988 dan langsung kadang saya ajak ke tempat-tempat
pinggiran Surabaya, Tampi masih aktif fokus pada lingkungan. Di kampung yang bisa memberikan mereka
sebagai Kasatgas Linmas/Hansip di ini tidak ada yang sekolah, maka saya wawasan tambahan. Seperti
Kelurahan Asem Rowo, dan sering dan istri sepakat untuk mendirikan kunjungan ke Balai Pertanian. Supaya
kali mengikuti pembinaan di TK. Saya juga menggalakkan program mereka paham dunia dan lebih dekat
pemerintah kota. Tak heran jika nama Pembinaan Kesejahteraan Keluarga dengan alam,” pungkasnya.(Naskah
Tampi sangat populer di kelurahan, (PKK) kepada ibu-ibu,” ujarnya. Sejak & Foto: Dian Laksana)
kecamatan maupun di kalangan adanya TK, anak-anak di kampung ini
pemkot. Bahkan Walikota Surabaya, seperti mempunyai tempat bermain. Fakta tentang Tampi:
Tri Rismaharini juga sangat akrab • Purnawirawan TNI AL
dengannya. Sering Ajak Jalan-jalan • Peduli terhadap lingkungan
“Saya akrab dengan Dik Risma Tapi para orang tua tidak serta • Mengenalkan PKK dan pendidikan
sebelum jadi walikota. Saya juga merta menyambut baik. Mereka pada masyarakat sekitarnya yang
sudah menyampaikan persoalan kuatir tidak bisa membayar biaya masih awam
sampah ini padanya. Semoga ada sekolah. Gagasan untuk • Mendirikan sekolah dari hasil olah
tindak lanjut yang positif dari menggratiskan pun sempat muncul sampah dengan ber-SPP sampah
pemerintah,” harap suami Malikah. di benak Tampi. Tapi kemudian ia • Aktif sebagai Kasatgas Linmas di
Ia memang sangat antusias untuk menemukan ide yang lebih solutif. Kelurahan Asem Rowo, Surabaya

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Tampi

ggan
an SPP Sampah

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Adi SAR

Tandingan
Para Rentenir

Banyak pedagang kecil


terjerat rentenir. Labanya tak seberapa, tapi
harus membayar pinjaman berbunga. Melalui
Forum Peduli Masjid (FPM), Adi merintis dana
infaq yang bergulir tanpa riba.
Majalah Donatur YDSF
Al Falah Maret 2011
uatu hari Adi tercenung paparnya.
memikirkan nasib para Rupanya cara ini menimbulkan
pedagang pasar tradisional. kesan tersendiri bagi peminjam. “Ada
Setiap hari mereka harus membayar yang matanya berkaca-kaca.
cicilan dari tukang kredit beserta Suasananya persis ijab qabul,” tuturnya.
bunganya. “Orang-orang biasa Cara ini ternyata juga cukup efektif.
menyebutnya abang kredit atau Bang Rata-rata mengaku takut menunggak.
titil,” tutur warga Dukuh Menanggal, Alasannya karena ini infaq dan mereka
Surabaya ini. Rata-rata, lanjutnya, telah berikrar untuk melunasi. “Jadi,
bunganya sampai 30 persen. takut kualat,” selorohnya sambil
Ia berpikir, bagaimana seandainya tertawa.
jika para pedagang kecil itu bisa dapat
dana pinjaman tanpa harus kena riba. Utamakan Silaturahim
“Saat itu saya berkonsultasi dengan Adi punya kiat tersendiri bagi yang
Ustadz Taufiq (Drs. HM. Taufiq AB, menunggak. DAD ini, jelasnya, Dan benar, DAD ini cukup
anggota Dewan Pengawas YDSF, Red.). berlandaskan silaturahim. “Kalau ada membantu pedagang kecil memutar
Kebetulan saya rutin ikut pengajian yang menunggak, pengurus dan roda usaha mereka. Misalnya Abdul
beliau,” ungkap pria berdarah Madura anggota yang lain mengunjungi. Choliq, penjaga penitipan motor. “Bisa
ini. Ternyata, kebanyakan lagi punya buat jualan bensin eceran.
Dari sana muncullah ide masalah. Ada yang anaknya sakit. Di Alhamdulillah, buat tambah
mengumpulkan infaq jamaah pengajian sinilah upaya saling membantu,” penghasilan jaga parkir,” tuturnya.
yang kemudian dijadikan dana bergilir. ucapnya. Tapi ada pula yang berkomentar
Ketika itu (Desember 2007) terkumpul Sejak awal Adi memang lebih miring. "Walah, pinjam segitu saja pakai
Rp 6 juta. menitikberatkan silaturahim. “Pernah sumpah. Wong pinjam bank Rp 10 juta
ada orang datang. Dia panggil saya saja nggak sumpah. Saya cuma pinjam
Mekanisme ‘Ijab Qabul’ dengan keras kalau mau bayar. Lalu sekali, nggak ikut lagi. Tanggung jawab
Infaq yang terkumpul itu dinamai saya ajak masuk. Maksudnya biar dia di akhiratnya berat,” ujar seorang
Dana Abadi Dhuafa (DAD). Kemudian paham kalau ini silaturahim,” paparnya. peminjam yang ditemui Al Falah.
Adi berembug dengan rekan-rekan di
FPM untuk menata langkah-langkah Peminjam DAD punya dua Berharap Ada Sinergi
kerja. kewajiban. Pertama, dianjurkan Bagi Adi, aksi sosial seperti ini bisa
Setelah itu, dana itu dipinjamkan berinfaq saat mengangsur. “Sebagai memperluas tali silaturahim. Tapi ia
kepada pedagang kecil. Tiap peminjam wujud syukur dan pembelajaran. Jika pernah mendapat nasihat dari seorang
menerima Rp 250 ribu yang diangsur ada masalah, pasti ada solusinya,” teman. ”Apa kamu sudah siap mati
dengan jangka paling lama 10 pekan. pungkasnya. syahid? Kegiatanmu ini sama dengan
Kriteria penerima harus Islam, satu Kedua, peminjam diwajibkan ikut perang melawan rentenir,” ucapnya
wilayah (kelurahan), dan punya usaha. program silaturahim DAD yang berupa menirukan.
“Supaya tidak untuk keperluan pembinaan agama dan usaha. Ta p i i t u t a k m e n y u r u t k a n
konsumtif,” imbuhnya. Sayangnya, program ini belum berjalan langkahnya. Adi berobsesi DAD ini terus
Adi punya cara unik dalam lancar karena ada yang jualan pagi dan berkembang. “Saya berharap sinergi
mengadministrasikan DAD. “Saya ini malam. dengan lembaga atau tokoh Islam. Biar
bukan ustadz atau mubaligh. Saya Untuk mengembangkan, Adi gerakan ini lebih luas manfaatnya,”
sebatas mengamalkan ayat-ayat yang bersilaturahim dengan sejumlah pungkas bapak tiga anak ini.(naskah
saya pahami. Itu saja. Saya berpedoman pengurus masjid terdekat. Misalnya M. dan foto: oki aryono)
pada Al Baqarah 282,” ungkap lulusan Suhel, pengurus masjid Baitullah
Teknik Elektro di sebuah PTS di Bungurasih Timur. Fakta tentang Adi SAR:
Surabaya ini. “Saat itu, kami bertemu di masjid • Melalui Forum Peduli Masjid (FPM),
Karenanya, administrasi DAD punya Baitullah,” tutur Suhel. Adi Adi menjalankan sejumlah program:
ciri khas. Misalnya, transaksi DAD menawarkan Suhel untuk Dana Abadi Dhuafa, SMS Dakwah
dilakukan persis seperti prosesi akad mengembangkan DAD di wilayah Center, Sosialisasi Poster Shaf, Kalender
nikah. Sambil mengucapkan ‘ijab qabul’, Bungurasih khususnya pedagang kecil Puasa & Peduli Mubaligh.
pengurus berjabat tangan dengan sekitar Terminal Purabaya. • Adi mendokumentasikan kegiatan
peminjam yang disaksikan 2 orang dan Awalnya Suhel merasa berat. “Tapi melalui www.forumpedulimasjid.com
dilangsungkan di masjid. Pak Adi terus memotivasi saya. Dia • Sejak Desember 2007 jumlah
“Di ayat itu disebutkan, peminjam bilang, ‘Sudahlah Pak. Idep-idep peminjam 1.500 dan tersebar di 10
harus meng-imlak-kan (menyatakan, nambahi ibadah (hitung-hitung kelurahan.
Red.),” bebernya. “Seorang saksi dari menambah ibadah). Daripada mereka • Adi memberi kelonggaran bagi
pihak RT/RW atau tokoh agama kena bang titil.’ Akhirnya, saya peminjam yang sedang kesulitan.
setempat. Satu lagi saksi dari sesama beranikan diri bantu-bantu sebisanya,” Kadang ia membebaskannya jika
peminjam. Agar saling mengingatkan,” ceritanya. peminjam tertimpa musibah.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Erna Winarni

Jujugan
rna mengisahkan sebuah
pengalamannya beberapa
tahun silam. Ketika itu, dia
sedang mengandung
sembilan bulan. Dia mendapat

Pasien Papa
panggilan tugas untuk membantu
persalinan di sebuah desa yang cukup
sulit dijangkau. Bagi siapapun,
menyeberang sungai Bengawan Solo
menjadikan nyawa sebagai taruhan.
Apalagi bagi seorang wanita yang
hamil sembilan bulan. Tinggi air di mempunyai banyak cerita dan Saya sangat mensyukuri semua
bagian tengah sungai bahkan peristiwa hidup yang dialaminya. Dia karunia ini,” ujar penyuka memasak
mencapai leher orang dewasa. Erna bersyukur bisa mengalaminya, yang tinggal di Caruban sejak 1997 ini.
melaluinya dengan dibantu kepala sehingga bisa menata kehidupannya Betapapun, Erna juga pernah
dusun dan seorang warga. bersama ketiga putranya dengan mengalami kejadian tidak
”Tapi saya tidak bisa menolak lebih baik. menyenangkan berkaitan dengan
panggilan tugas itu meskipun dalam Erna mempunyai keyakinan, Allah profesinya. Beberapa tahun silam, dia
kondisi hamil tua. Berbekal bismillah tidak akan pernah membiarkan pernah ditipu pasien, sehingga harus
dan niat baik, saya berangkat ke desa hamba-Nya sendiri dalam kesusahan. mengganti biaya persalinan. Saat itu,
Ngale, Pilang Kenceng,” ujar sulung Pasti Allah akan memberikan pasien mengaku tidak membawa
dari empat bersaudara kelahiran pertolongan dengan berbagai cara. uang sama sekali. Mereka berjanji
Surabaya tersebut. Keyakinan tersebut menjadi motivasi akan melunasi dalam waktu beberapa
Untuk mencapai lokasi tujuan, baginya untuk selalu menolong orang hari.
selain menyeberang sungai, Erna juga lain. Apalagi, ada kepuasan tersendiri Singkatnya, dengan memberikan
masih harus berjalan kaki sekitar 10 setelah menolong pasien yang tinggal jaminan KTP, pasien keluar dari RS.
kilometer. Akibatnya, begitu sampai di tempat yang sulit dijangkau. Lelah Setelah lewat beberapa hari, Erna pun
di tempat pasien yang ditolongnya, di badan, seolah tak terasa dan mendatangi alamat yang tertera di
kedua kakinya bengkak. Tanpa tergantikan dengan perasaan bahagia KTP. ”Ternyata mereka sudah pindah.
mengindahkan kakinya, dia langsung dan lega. Akhirnya, karena saya yang
membantu proses persalinan. Setelah ”Insya Allah, saya sudah mantap bertanggung jawab. Jadi harus
selesai, kaki Erna pun dipijit oleh ibu- menekuni profesi ini,” ucap Erna. mengganti biaya rumah sakit. Ya
ibu warga setempat. ”Itu adalah harus diikhlaskan,” kenangnya sambil
pengalaman yang akan selalu saya Tak Peduli Risiko tersenyum. (naskah: dina anisa foto:
ingat.” Segala risiko dan kesulitan yang khoirul anam)
Kecamatan Pilang Kenceng yang dihadapinya sama sekali tidak
terletak sekitar 30 km dari Kota dianggapnya sebagai suatu Fakta tentang Erna:
Madiun. Di wilayah tersebut, Erna hambatan. Ketika menolong pasien • Tidak menyesal menjadi single
mempunyai cukup banyak pasien. yang sekiranya tidak mampu, tidak parent. Apalagi, ketiga buah hatinya
Dulu dia juga berdinas beberapa terbersit di pikiran bahwa dirinya tidak sangat pengertian dan mendukung
tahun. Awalnya, dirinya harus akan dibayar. profesinya sebagai bidan. Selain
bersaing dengan beberapa dukun “ Ya n g p e n t i n g s a y a b i s a menjadi penghibur, mereka bertiga
bayi di desa tersebut. Hingga suatu menolong dan membantu juga menjadi penguat hidupnya.
hari, Erna membantu seorang warga persalinannya. Itu saja cukup. Karena
yang mengalami perdarahan hebat pada dasarnya saya enjoy menjadi • Jarang tidur malam sejak masih
lantaran melahirkan dibantu dukun bidan,” kata lulusan sekolah perawat lajang. Waktu tidurnya adalah setelah
bayi. Sejak saat itu, kepercayaan dan bidan RKZ Surabaya ini. subuh sampai menjelang berangkat
warga desa semakin besar kepada Berbagai hikmah dan berkah pun kerja. Malam hari, bila tidak ada
bidan. dipetik dan dinikmatinya. Di pasien, dimanfaatkannya untuk
”Sekarang saja desa itu masih antaranya, dikaruniai kesehatan dan berbagai kegiatan. Seperti,
minus. Apalagi beberapa tahun kebahagiaan, juga mempunyai buah membukukan pengeluaran rumah
silam,” kata ibunda dari Aditya hati yang sehat, pengertian, dan tangga dan mempersiapkan bahan-
Rahman Ernanto, Alya Aisyah menurut. ”Alhamdulillah diberi anak- bahan untuk memasak. Masakan
Rahmadhani, Aura Rahmawati ini. anak yang sehat. Saya pun dikarunia favorit keluarga karya Erna adalah
Selain itu, Erna juga mengaku kesehatan dan bisa hidup mandiri. sup jamur.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Karakter pribadi
ibu tiga anak ini
mudah jatuh iba
dan kerap tidak
tega bila ada orang
kesusahan di
dekatnya. Makanya
tak heran kalau dia
jadi jujugan pasien
dhuafa.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
asit merasa prihatin setelah lulus,” paparnya. Posisi Yasit
rendahnya kesadaran waktu itu sebagai bendahara. “Gaji
pendidikan warga desanya. saya saat itu Rp 300 ribu,” akunya.
Jarang warga desa yang Lalu, Yasit diminta mengelola toko
sekolah sampai SMA. Umumnya buku sekaligus warnet. Selang
disebabkan faktor biaya. Selepas lulus beberapa bulan, ia menikahi Kasiati,
madrasah tsanawiyah, Yasit sempat gadis tetangga desanya.
drop-out karena tak ada biaya untuk Saat itulah Yasit berniat ke
melanjutkan sekolahnya. Saat itu, ia perguruan tinggi. Pilihannya adalah
bekerja di pabrik krupuk. STKIP-STIT Muhammadiyah Lumajang
Beruntung pria kelahiran 21 Maret jurusan Tarbiyah. Lagi-lagi terkendala
1981 itu mendapat informasi tentang biaya. Lalu, ia melobi pimpinan
Yayasan Al Hikmah di Lumajang yang kampus.
memberi beasiswa. Untuk pendidikan Saat itu (2005) biaya pendaftaran
formalnya, Al Hikmah bekerja sama Rp 1,5 juta sudah termasuk SPP
dengan SMA Muhammadiyah 1 semester I (Rp 750 ribu/semester), jas
Lumajang. almamater, dll. “Baru wisuda tahun
ini (2011),” ucapnya.
Yang Penting Bisa Sekolah Setahun mengabdi di Al Hikmah,
Namun, Yasit menemui ganjalan. Yasit terpanggil untuk mengabdi di
Usianya sudah 21 tahun. Pihak sekolah kampung halaman. Yasit sempat
ragu Yasit bisa ikut Unas. Sekolah bekerja di kantor desa. Baru lima bulan
menyarankannya ikut paket Yasit merasa tidak sreg. Kemudian
penyetaraan. Ia menolak. Melihat Yasit diminta mengajar agama di SDN
kesungguhan Yasit, sekolah bersedia Jenggrong II. “Kepala sekolah bilang
(2001). Lulus SMA (2004), Yasit tinggal guru agamanya sedang kosong. Saya
di asrama Al Hikmah. “Santri harus pikir ini peluang bagus. Kesempatan
mengabdi di yayasan minimal setahun tak datang dua kali. Saya pun

Penggerak
Sekolah Pelosok
Yasit Budiman merintis sekolah
dengan modal niat ikhlas dan
dana terbatas. Bahkan, ia
menolak tawaran kerja
yang lebih menjanjikan
demi merintis
lembaga pendidikan itu.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Yasit Budiman, S.Pd.I
menyanggupinya,” bebernya. 300.000 per tiga bulan dari Dinas kebaikan, saya mau-mau saja. Ini
Sebagai guru honorer, Yasit Pendidikan. Itu pun harus dibagi tiga perjuangan, Mas,” tutur Marsan, ayah
mendapat gaji Rp 150 ribu. Padahal ia guru. Yasit.
sempat mendapat tawaran mengajar “SPP siswa cuma Rp 2 ribu. Itu Kini, Yasit sedang mencari dana
di Lumajang dengan gaji Rp 800 ribu. hanya buat foto kopi buku mewarnai. pengerjaan gedung. “Pendidikan
Namun ia mantap dengan pilihannya. Untuk buku kami biasa foto kopi buku harus maju. Sudah saya rencanakan
Tekad Yasit tak hanya sampai situ. yang dipinjami rekan guru di kota,” semuanya. Kalau mereka masuk
Ia ingin terus memajukan pendidikan. tukas Kasiati, istri Yasit yang juga PAUD, akan saya berikan yang terbaik
Pucuk dicinta ulam tiba. Ada teman mengajar di PAUD. yang kami miliki. Kalau mereka masuk
desanya yang punya niat sama. Saat ini, Yasit sedang SD ketemu saya lagi. Kalau pun nggak
“Alhamdulillah, dia juga mau mengusahakan pembangunan ke TK, mereka pasti masuk SDN
meminjamkan rumah saudaranya gedung permanen. “Alhamdulillah, Jenggrong II. Karena, cuma itu sekolah
untuk PAUD. Istrinya juga mau bantu ada yang bersedia wakaf lahan. paling dekat,” ucapnya yakin.(naskah
mengajar,” ungkap bapak satu anak Gedung sudah ada tapi belum tuntas,” dan foto: oki aryono)
ini. ungkapnya.
Pada 2008, Yasit mendirikan PAUD Selama pembangunan, Yasit dan Fakta Yasit:
Ya Bunayya dan TK Zainul Ishlah. Tapi keluarga besarnya harus merogoh • Selama SMA, jika pulang Yasit biasa
proses pendirian tak selalu berjalan kocek sendiri. Sejumlah warga juga berlari 5 km dari jalan provinsi (Raya
mulus. “Saya dianggap membawa ikut partisipasi hingga terkumpul Ranuyoso) ke rumah karena tak punya
aliran baru. Tapi lama-lama orang sekitar Rp 800.000. “Pengerjaan ongkos.
paham,” kenangnya. Di awal terdahulu (dinding & atap) bapak saya • Teman-teman SMA menjuluki Yasit
pendirian, siswa yang mendaftar 27 habis Rp 1.100.000. Itu yang terhitung. dengan sebutan Mbah karena rentang
anak PAUD & TK. Kini ada 22 siswa Di luar itu sudah tak jelas hitungannya. usia yang jauh.
PAUD dan 6 TK. Makan tukang juga banyak • Gaji Yasit di yayasan Rp 300
ditanggung bapak. Para guru juga ikut ribu/bulan. Saat itu ia sudah menikah
Guru Tak Digaji, Malah Ikut Biayai bantu konsumsi pekerja,” papar Yasit sambil kuliah. SPP kuliah Rp 750
Semuanya swadaya. Para guru tak sambil didampingi ayahnya yang ribu/semester.
digaji. Bahkan malah menalangi. seorang petani biasa dengan • Selama kuliah dan berkeluarga,
“Untuk seragam dan foto kopi buku penghasilan tak pasti. Yasit tetap jual-beli ponsel, pulsa,
mewarnai guru harus bayari dulu,” Ayah Yasit mengaku tak keberatan mengajar ngaji dan juga tanam kacang
beber Yasit. Syukur, ada insentif Rp berkorban banyak. “Kalau buat di lahan kosong milik yayasan.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Shinta Mayasari

Pembangkit Semangat Baca


Bahwa buku adalah jendela dunia. Memang benar adanya.
Dengan membaca, seseorang bisa mendapatkan informasi
tentang apapun yang diinginkan. Pengetahuannya pun
tentu bertambah. Shinta menyadari pentingnya membaca
bagi setiap insan, termasuk anak-anak kecil.
Shinta pun membuka Pondok Ilmu Kita.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
walnya Shinta, mendapat mengherankan bila kini anak-anak pun Padahal beban hidup mereka lebih
bantuan dari beberapa lembaga menjadi betah di rumah Shinta. besar. Tapi, mereka lebih tegar,” ujar
swadaya yang bergerak di Beragam buku bisa mereka baca di Shinta. Melihat itu, Shinta sangat ingin
bidang pengembangan minat ruangan berukuran sekitar 2,5 m x 3 membantu dan berharap bisa
baca maupun sosial. Di awal m tersebut. Bagi adik-adik yang belum mendirikan yayasan untuk anak
berdirinya, perpustakaan yang bisa membaca pun tetap antusias jalanan.
didirikan sejak September 2009 mendatangi rumah sederhana Shinta yang telah cukup lama
tersebut kerap mendapat kiriman tersebut. Mereka meminta Shinta menyimpan keinginan untuk
beraneka buku dan berbagai peralatan mengajari membaca. meneruskan pendidikan di perguruan
seperti meja, lemari, dan papan tulis. “Kadang, jam 07.00 pagi pun tinggi (PT). Sebenarnya, setelah
Hingga kini, ruangan yang sejatinya sudah ada yang datang dan minta menamatkan pendidikan di SMK
merupakan ruang tamu rumahnya itu diajari membaca. Kalau paling malam Negeri 3 Kediri, dia ingin bisa langsung
tidak dapat lagi menampung ada yang sampai 20.30,” ujar sulung kuliah. Tapi, karena belum ada biaya,
keseluruhan koleksi buku milik Pondok dari dua bersaudara ini. Dengan kakak dari Dwi Raharjo ini harus
Ilmu Kita. telaten, Shinta pun mengajari mereka. menundanya. Tahun lalu, Shinta
”Saya sangat berterima kasih pada Seperti siang itu, ketika Al Falah pernah ditawari dikuliahkan oleh
semua teman-teman yang membantu menemui Shinta di rumahnya di Dusun seorang dosen di sebuah PT di
kami. Mereka pahlawan saya dan Sabrang Bendo, Desa Giripurno, Surabaya. Tapi, Shinta tidak tega
teman-teman kecil saya ini,” ucap Kecamatan Bumiaji, Batu. Terlihat meninggalkan adik-adik asuhnya. Dia
Shinta dengan mata berbinar seraya empat anak asyik membaca. Sesekali pun menampik tawaran manis
menunjuk pada empat gadis cilik yang Shinta membetulkan ejaan mereka. tersebut.
asyik membaca. Bila kesulitan mengerjakan pekerjaan ”Alhamdulillah, insya Allah tahun
Berbekal motivasi tersebut, Shinta rumah, mereka juga menanyakannya ini saya bisa kuliah di Universitas
berharap bisa mengembangkan pada Shinta. ”Mudah-mudahan adik- Terbuka di dekat sini,” lanjut putri
perpustakaan. Dia ingin keberadaan adik selalu semangat belajar dan sulung pasangan petani Ngatining dan
Pondok Ilmu Kita bisa dirasakan mengejar cita-citanya. Jangan sampai Sarim ini. Dalam memilih jurusan,
manfaatnya untuk warga desa lain. mereka putus sekolah. Selain itu, Shinta mengikuti kata hatinya yang
Lantaran berada di rumah orang tua hatinya juga harus pintar,” kata dia. selalu ingin dekat dengan anak-anak.
Shinta, namun tetap banyak yang Perpustakaan tersebut buka mulai Maka, dia pun menentukan
mengira kalau perpustakaan Minggu sampai Jumat. Sabtu mengambil jurusan Pendidikan Guru
tersebut milik pribadinya. dimanfaatkan Shinta untuk Sekolah Dasar (PGSD).
Saat ini, hanya anak-anak beristirahat. Dan Minggu sengaja buka Dalam menapaki hari-harinya,
warga dusunnya saja yang untuk membantu adik-adik didiknya Shinta mengaku telah merumuskan
m e m a n f a a t k a n mempersiapkan pelajaran hari Senin. tiga kata yang cukup ”sakti” baginya.
keberadaannya. Dia Ketiganya adalah, niat, tulus, dan
berharap bisa mendapat Ingin Dirikan Yayasan yakin. Bahwa, dalam menjalani segala
dukungan dari aparat desa Merasakan hidup jauh dari kedua sesuatu harus berbekal niat baik dan
supaya bisa menyewa orang tua membawa hikmah bagi tulus, serta mempunyai keyakinan
sebuah tempat yang gadis kelahiran Malang, 25 Oktober akan berhasil dengan izin Allah.
lebih mudah 1988 ini. Betapa tidak, ketika melihat (naskah dan foto: Dina Anisa)
dijangkau dari anak-anak jalanan, Shinta tidak tega.
beberapa desa. Sebab, tidak ada yang mengurus Fakta tentang Shinta
Ditambah mereka. Hatinya tergugah melihat • Saat perpustakaan sepi, Shinta
lagi, minat kenyataan tersebut. Apalagi, ketika menggunakan waktunya untuk
baca anak- melihat ada anak-anak jalanan yang membaca ataupun membuat
anak di sering mengintip ke sekolah. Hal itu kerajinan smock.
desanya seolah menunjukkan betapa mereka • Berharap bisa mendirikan yayasan
sangat sebenarnya juga ingin mengenyam untuk anak jalanan.
tinggi. Tak pendidikan di bangku sekolah. • Berbagai profesi pernah dijalani.
Sayangnya, kondisi tidak Mulai sales kompor dan blender,
memungkinkan dan menyebabkan sampai menjaga stan photo box di
mereka menutup diri dari orang-orang sebuah pusat perbelanjaan di kota
di luar komunitasnya. Malang.
”Melihat itu, saya merasa menjadi • Suka angka ganjil dan ingin menikah
orang yang kurang bersyukur. Saya di tanggal, bulan, dan tahun ganjil.
yang masih mempunyai orang tua • Ketika kecil suka membaca dengan
lengkap kok sering merasa kurang. menirukan gaya reporter.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Muchson

Perintis epeduliannya terhadap


keselamatan pantai dan
sungai terhadap ancaman

Mangrove
abrasi begitu luar biasa. Alasan yang
membuatnya begitu antusias
mengembangkan hutan

Pamurbaya
mangrove/bakau adalah melindungi
daratan dari ancaman abrasi/gerusan
air laut dan menjaga kelestarian
ekosistem.
Muchson menuturkan
Ribuan hektar pantai perhatiannya melestarikan hutan
terabrasi berhasil ia bakau itu berawal saat 1998 ia sengaja
jalan-jalan menyusuri pantai timur
tanami. Kondisi pantai Surabaya. Di sepanjang pantai timur
yang sebelumnya Surabaya yang berada di daerah
Wonorejo, Kecamatan Rungkut,
gundul dan tak terawat Surabaya itu ia prihatin melihat
itu kini menghijau kondisinya yang dipenuhi berbagai
macam sampah. Melihat kenyataan
dengan hutan bakau. itu, dia yang beberapa kali datang
Hasilnya, bisa kita selanjutnya mengajak nelayan di
sekitar pantai untuk
nikmati sekarang. membersihkannya. Hasilnya, luar
biasa. Tumpukan sampah
menggunung.
Sedikit demi sedikit dia mulai
mencoba menanami pantai dengan
beberapa jenis bakau. Keinginannya
untuk terus mengembangkan pesisir
pantai menjadi kawasan mangrove
semakin besar. Hingga lewat program
Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan
dan Lahan (GNRHL) dia mendapatkan
bantuan beberapa jenis bakau.

Banyak Manfaat
Menurut pria kelahiran
Bojonegoro, 7 Mei 1962 itu hingga kini
sudah mengoleksi sekitar 15 jenis
bakau dengan masing-masing varietas
berbeda yang telah ditanam di pantai
dan beberapa bibir sungai. Area
tanaman tersebar di beberapa
tempat di Surabaya, mulai dari
perbatasan Surabaya-Gresik (sekitar
Terminal Osowilangun), Sutorejo
hingga wilayah Wonorejo, Rungkut.
“Mungkin sekitar 6.500 hektar
yang sudah ditanami,” kata Sony,
panggilan Muchson, ketika ditemui
Al Falah beberapa waktu lalu.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Berbagai metode tanam pun ia itu sambil menyebutkan hasil sirupnya
kembangkan. Menurut Ketua yang diberi nama sirup Bogem.
Kelompok Tani Mangrove Wonorejo
itu, tidak semua bibit yang ditanam Anggap Shadaqah Jariyah
bisa hidup. Karena sangat dipengaruhi Bertahun-tahun menjalani profesi
tinggi-rendahnya air laut. Selain itu, petani pantai itulah yang
karakter masing-masing jenis bibit membuatnya mendapatkan puluhan
berbeda. Hal itulah yang menentukan penghargaan. Beberapa di antaranya
berhasil tidaknya bakau ditanam. pada 2009 ia mendapat penghargaan
Lantas, dari mana Muchson Adibakti Mina Bahari dari Menteri
mendapatkan dana untuk Kelautan dan Perikanan. Sementara
membiayainya? “Terus terang dari pada 2010 lalu, Muchson masuk
kantong pribadi,” akunya. Uang itu nominasi penerima Kalpataru
ia peroleh dari hasil membuka warung kategori perintis penyelamat
makan dan honor mengisi pelatihan- lingkungan.
pelatihan tentang pengembangan “Bukan itu tujuan saya. Saya ingin
pesisir pantai. Entah berapa banyak semua ini membawa manfaat jangka
biaya yang dikeluarkan. Tapi, itu tak panjang dan bisa diwarisi agar
membuatnya kendur. manfaatnya bisa terus dirasakan.
“Terus terang saya senang dengan Meskipun, saya sudah meninggal
apa yang saya lakukan. Saya nanti,” ujarnya, sambil mengutip
yakin, manfaatnya tidak hanya hadits yang menyatakan bila
dirasakan sekarang, tetapi jangka seseorang mati maka tiga hal yang
panjangnya jauh lebih terasa,” menyertainya, shadaqah jariyah, ilmu
katanya. yang bermanfaat, dan doa anak
Di saat banyak orang shalih.
mengangggap tanaman bakau hanya Sony adalah satu dari sedikit orang
sekadar tanaman penahan ombak, yang bisa mencari celah dan
dia malah mencari-cari sesuatu yang memanfaatkan tanaman bakau yang
bisa dimanfaatkan dari tanaman yang selama ini dikira banyak orang hanya
dikembangkan itu. sebagai tanaman ‘benteng’ pantai
Awalnya hanya coba-coba saja. dan sungai. Namun ternyata bisa
Lantas hasil percobaannya itu diubah menjadi kawasan yang bisa
membuahkan hasil. Dari beberapa mendatangkan sejuta manfaat secara
jenis tanaman bakau yang telah ekonomi dan ekosistem. Namun
dikembangkan itu ternyata bisa demikian, menurut Sony, banyak
dimanfaatkan dan bernilai ekonomis. nelayan yang masih rendah
Buah dan daun tanaman Mangrove kesadarannya untuk
bisa dibuat makanan mulai dari sayur, mengembangkan kawasan mangrove.
tepung, kripik hingga sirup. “Melihat betapa besar dan
Sony mencontohkan, buah manfaat yang bisa dipetik, saya ingin
tanaman bakau jenis phisophora memasyarakatkan mangrove agar
apicinea bisa dijadikan kripik, gethuk, lebih dikenal guna dan manfaatnya.
dan urap-urap. Jenis bruguera bisa Lebih-lebih manfaat buahnya yang
dijadikan beras. Sedangkan jenis bisa diberdayakan sebagai usaha
soneratea bisa dimanfaatkan untuk baru,” ucapnya berharap. (naskah
membuat jenang dodol, selai, dan dan foto: khoirul anam)
sirup. Pengolahan itu tergantung jenis
mangrove-nya. “Tanaman yang Fakta tentang Muchson
terakhir ini tingginya bisa mencapai • Muchson bukan orang Surabaya
lima meter lebih. Dan buahnya bulat asli, ia kelahiran Bojonegoro
seperti apel,” kata bapak tiga putra • Sejak kecil bercita-cita jadi guru

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Biar bisa tampil, wajib disertakan: •Foto aktifitas berpakaian muslim (sedang melakukan kegiatan, mbaca, nangis, bermain, dll.), bukan pas foto setengah badan, TK nol kecil sampai kelas 4 (empat)
SD; Cantumkan: Nama anak, No. Donatur anak, TTL,Sekolah/Kelas, Hobi, Cita-cita, Nama dan nomor donatur orang tua (bapak/ibu atau bapak ibu semuanya), Unek-unek anak tentang apa saja. Singkat
aja yaa! Kirim ke: Redaksi YDSF • Jl. Kertajaya VIII-C/17 Surabaya (031) 505 6650, 505 6654, tulis pojok kiri atas ADOCIL YDSF

672. Rafif Maulana Wardjat


TTL: 30 September 2009
Alamat: Komplek AURI Jln Bendul Merisi Utara Surabaya
Putra: Suryadiningrat (170398) & Hally Fathanah

673. Najwa Aqila Saputra


TTL: Surabaya, 06 Mei 2009
Alamat: Kendang Sari, Surabaya
Putri: Hendra Saputra & Rachma Ika (179037)
Cita-Cita: Anak yang shalihah
Komentar: Semoga YDSF semakin amanah

674. Zahra Aurela Nurummi


TTL: Surabaya, 22 April 2009
Alamat: Jl. Kembang Kuning Kulon, Surabaya
Putra: Heru Laksono Satriawan dan Nila Kusumawati
Cita-cita: Dokter anak dan menjadi anak yang berguna bagi
bangsa dan negara

675. Javier Bagus Wicaksono


TTL: Surabaya, 29 Mei 2004
Alamat: Kutisari Utara, Surabaya
Putra: Rendra P. dan Dini SI (180913)
Hobi: Susun balok dan berenang

676. Avicenna Pambudi Pratama


TTL: Surabaya, 18 September 2002
Alamat: Kutisari Utara, Surabaya
Putra: Rendra P. dan Dini SI (180913)
Hobi: Bersepeda dan berenang

677. Alisha Candra Sanviera


TTL: Surabaya, 12 September 2007
Putra: Catur Cahyo Wibowo dan Raras Sumunar (193322)
Alamat: Bukit Citra Darmo, Surabaya

678. M. Iqbal Pratama (188986)


TTL: Pasuruan, 27 Maret 2006
Alamat: Jl. Kusuma, Berbek, Waru, Sidoarjo
Putra: Ali Rahmad (188985) dan Inta Riyati, Cita-cita: Tentara
Komentar: Tambah lagi dong cerita untuk anak-anak

679. Nasywa Salsabila Putri Astanto


TTL: Magetan, 04 November 2008
Alamat: Ngariboyo, Magetan
Putri: Wheny (163325) & Nurul (169029)
Hobi: Bermain sambil belajar dengan bapak dan ibu
Cita-Cita: Jadi anak yang shalihah dan bahagiain ortu

680. Nisrina Ghina Salsabila


TTL: Malang, 11 Nopember 2004
Alamat: Jl. Jatirenggo, Talok, Turen, Malang
Putra: Masroni (000660) dan Runik Ning Wantini
Sekolah: TK Al Faraby, Turen, Malang
Hobi: Membaca, menulis, berhitung, mewarnai, Cita-cita: Dokter
Komentar: Semoga YDSF semakin keren dan oke!

681. M. Toyyib Ghozali


TTL: 8 Nopember 2000
Alamat: Wates, Cangkir, Driyorejo, Gresik
Putra: Utomo (097542) dan Siti Mariyati (092564)
Sekolah: MI Al Mansyur Pertapan Maduretno, Sidoarjo
Hobi: Makan, Cita-cita: Polisi
Komentar: Raihlah cita-citamu setinggi langit
jangan menyerah dan putus asa.
Ita Lilyana
Mahasiswi PENS ITS Surabaya

Ingin Membantu Lebih Optimal


TERLIBAT dalam kegiatan sosial yang meringankan kesulitan orang lain
rupanya mampu menenangkan dan menentramkan jiwa Ita Lilyana. Menurut
lajang kelahiran Sidoarjo ini, menggunakan waktu dengan terjun langsung ke
masyarakat yang memerlukan pertolongan membuat hidupnya lebih
bermanfaat.
Sejatinya, Ita sudah bertahun-tahun menyimpan kerinduan untuk bisa
berbagi dengan sesama dan bergabung di sebuah komunitas relawan. Namun,
dia tidak tahu organisasi apa yang bisa menaungi kegiatan tersebut. Hingga
suatu hari, pada 2009, dia membaca majalah Al Falah yang menginformasikan
pembentukan READY. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, penyuka kemping
ini langsung mendaftarkan diri.
”Sebenarnya, saya ingin bisa menolong dan melakukan yang lebih optimal
lagi,” ujar anggota Relawan Donatur YDSF (READY) ini seraya mencontohkan
bila sampai harus bermandi keringat pun dirinya ikhlas dan rela. Karena
pengalaman itulah yang ditunggu.
Ita mengaku mempunyai dua impian besar. Pertama, menjadi penghafal
Al Quran dan mengamalkan isinya. Kedua adalah menjadi salah satu relawan
internasional yang dikirim ke daerah-daerah konflik. Kelak, penyuka olah raga
renang dan bulu tangkis ini berharap bisa merengkuh keduanya.
”Meskipun saya tidak mempunyai latar belakang pendidikan medis, tapi
saya ingin bisa membantu dan meringankan derita para korban,” harap sulung
dari dua bersaudara putra pasangan Yuliana Ruung dan Robby Cahyono ini.
(naskah dan foto: dina anisa)

SEHARI-hari lajang asal Gresik ini bekerja sebagai Supervisor Quality Control Wahyu Ismail
di PT MDQ Utama Surabaya. Sejak masih kuliah, Ismail, panggilan Wahyu Supervisor QC PT MDQ Surabaya
Ismail, selalu aktif mengikuti kegiatan yang bisa menambah pengalaman dan
wawasannya. Termasuk menjadi donatur YDSF. Hanya saja waktu itu ia harus
putus nyambung menjadi donatur karena berpindah tempat setelah lulus Maksimalkan
kuliah.
Putra Pasangan Yono (50) dan Siti Nurrohmah (45) ini pun akhirnya Potensi
bergabung menjadi relawan donatur YDSF (READY). Ketika
ditanya motivasinya menjadi relawan, pria kelahiran 6
September 1984 ini mengaku ingin memaksimalkan potensi
diri untuk kegiatan yang bermanfaat.
“Dengan menjadi relawan, selain bisa menambah
teman, saya bisa bertemu dengan banyak orang yang
mempunyai keterampilan maupun wawasan beraneka
ragam. Saya suka bertemu dengan orang baru, karena
alasan itu,” aku pria 27 tahun itu.
Tak hanya senang bisa berbagi potensi dengan orang
lain, lajang yang tercatat sebagai donatur sejak 2003 ini
juga bisa mengambil hikmah dari kegiatan kerelawanannya.
Seperti ketika ia terlibat dalam realisasi bantuan untuk
korban bencana Merapi waktu lalu. “Saya merasa mendapat
banyak pelajaran ketika turut menjadi relawan di Merapi. Kisah
perjuangan dai yang berada di lereng Merapi sangat menggugah hati
saya,” pungkasnya. (naskah: dian laksana foto: dina anisa)

Keluarga Besar Relawan Donatur YDSF (READY)


Mengucapkan
Ismul Farida
Sekretaris Pembelian PT. Power Pack Surabaya

Hidup Lebih Berwarna


SETIAP orang tentu ingin hidup bahagia. Berbagai cara pun ditempuh
untuk mewujudkannya. Begitu pula dengan Ismul Farida. Putri kedua dari
tiga bersaudara pasangan Syafii dan Ummu ini mengaku merasa bahagia bila
bisa terlibat dalam berbagai kegiatan bersifat sosial. Alasan itu pula yang
mengantarnya bergabung dalam Relawan Donatur YDSF (READY).
“Rasanya seneng dan hidup lebih berwarna kalau bisa bermanfaat untuk
orang lain,” ujar penyuka buku karya Dr. Aidh Al Qarni dan Yusuf Mansyur ini.
Tak mengherankan ketika YDSF dan READY mengadakan kegiatan di
wilayah Merapi beberapa waktu lalu, Farida terpanggil untuk berpartisipasi.
Dia mengaku prihatin mengetahui kondisi yang rusak akibat luapan lahar
panas maupun dingin. Malah, dia berharap bisa memiliki lebih banyak
kesempatan untuk membantu para korban dengan tenaganya.
Selain itu, Farida juga menyimpan impian bisa memiliki sebuah rumah sakit
(RS). Sebab, alumnus Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
(STTS) yang juga getol berdonor darah ini mengaku tidak puas dengan
pelayanan RS. ”Kalau ada pasien yang tidak mempunyai cukup duit, biasanya
tidak dilayani dengan baik. Bahkan, ada yang tidak sempat tertolong. Saya
sedih dan kasihan kalau mengetahui ada yang seperti itu,” kata pengagum
Rasulullah saw. ini. (naskah dan foto: dina anisa)
Farida (kanan) bersama seorang nenek pengungsi Merapi

Sarudin TIDAK ada hal yang pantas dilakukan selain bersyukur atas pemberian
Ketua Relawan Donatur YDSF (Ready) Allah. Itulah bentuk rasa terima kasih yang diungkapkan Sarudin ketika

Bagian dari merenungi nikmat yang ia dapat dari Sang Pencipta. Menurut pria asli
Ponorogo ini, mensyukuri nikmat akan lebih baik jika apa yang dimiliki bisa

Tanggungjawab dibagi kepada orang lain. Oleh karenanya, ia sangat menyukai dan aktif dalam
kegiatan-kegiatan sosial. Tak heran jika akhirnya ia juga dipercaya menjadi
Koordinator Relawan Donatur YDSF (READY).
“Prinsip saya, apapun yang kita miliki wajib disyukuri. Nah, mewujudkan
rasa syukur itu bisa dilakukan dengan banyak hal, salah satunya adalah
mengamalkan apa yang kita miliki. Tak hanya materi, tenaga, pikiran atau
apapun juga bisa. Karena semua yang kita miliki pasti akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah. Apakah digunakan untuk kebaikan ataukah
tidak,” jelas bapak dua anak ini dengan nada serius.
Jiwa sosialnya sudah tertanam sejak masih remaja. Di kampung
halamannya, budaya gotong royong masih sangat kental. Sifat inilah yang
terbawa hingga Udin-panggilan akrab Sarudin- menjadi dewasa. Dan ketika
pria berusia 39 itu menjadi donatur YDSF, dia turut bergabung menjadi
relawan.
“Kalau biasanya hanya dengan uang. Tapi kalau bergabung jadi relawan,
saya bisa menyalurkan lebih dari apa yang saya punya,” selorohnya sambil
tersenyum. (naskah dan foto: dian laksana)

Selamat dan Sukses Milad YDSF ke-24


Semoga YDSF Semakin maju, amanah, dan profesional.
salam

ALHAMDULILLAH. Segala puji bagi Kantor Kas ini, bisa mempermudah


Allah azza wajalla, karena rahmat-Nya pelayanan bagi donatur untuk
kita dapat melakukan aktivitas. menitipkan donasinya, serta untuk
Donatur yang berbahagia, kami meningkatkan pelayanan dalam
bersyukur dan selayaknya perlu penyaluran bagi mustahik. Bekasi
disampaikan, bila YDSF Jakarta bisa Selatan secara umum mempunyai arti
memperluas jaringannya, khususnya penting bagi YDSF Jakarta, karena di
di daerah Bekasi. Pada awal Februari Kampung Sawah inilah pertama kali
2011, kami membuka Kantor Kas di Jl. YDSF masuk ke wilayah Jabotabek,
Kampung Sawah No. 39A, Jati Melati- dan terdapat cukup banyak donatur
Pondok Melati, Bekasi Selatan. yang berdomisili di wilayah ini. terus memberikan manfaat kepada
Kami berharap, dengan dibukanya Mudah-mudahan upaya kami ini akan umat.

Wakaf Alquran
Sebar 1.700 Al Quran Wakaf
Sahm-Al Nour Trust sebanyak 10.000 Pengurus Yayasan Ainul Yakin.
mushaf kecil dan 700 mushaf sedang. Salah satu lembaga yang
Bantuan itu disalurkan kepada menerima wakaf tersebut adalah
lembaga yang membutuhkan Al SMP At Taqwa 05 Jati Sari-Jati Asih,
Quran. Bekasi Selatan. Di sekolah tersebut
Sahm Al-Nour adalah organisasi memang ada program menghafal Al
amal internasional yang terdaftar di Quran. ”Alhamdulillah, kami
Labuan Authority di Malaysia. Sahm mendapat Al Quran ini. Jadi kami bisa
Al-Nur bertujuan mencetak dan menghafal Al Quran sendiri di rumah.
mendistribusikan Al Quran dalam Di sekolah tinggal menyetorkan
bahasa yang berbeda dan melalui hafalan ke ustadz. Terimakasih para
AKHIR Desember 2010, YDSF berbagai media sehingga diperoleh donatur, semoga selalu dalam
Jakarta mendapatkan amanah besar. manfaatnya. “Kami yakin YDSF limpahan rahmat-Nya dan untuk YDSF
Melalui Yayasan Ainul Yakin, YDSF Jakarta, dapat menyalurkan bantuan Jakarta semoga semakin sukses,”
Jakarta menerima waqaf Al Quran ini kepada pihak-pihak yang tukas Lani, salah seorang siswi SMP
yang dilengkapi dengan tafsir dari membutuhkan,” ujar Amir Nahdi, At Taqwa setelah menerima bantuan.

Berita Penyaluran Selatan. Respon warga setempat


sangat antusias sekali, karena
Warga Pancoran menurut warga RW 6, belum pernah
ada lembaga amil zakat atau instansi
Terima yang datang untuk memberikan
bantuan.
Pengobatan Gratis “Alhamdulillah, saya bersyukur dan
berterima kasih sekali YDSF Jakarta
SABTU pagi yang mendung, 05 membantu warga kami yang tidak
Februari 2011, YDSF Jakarta tetap mampu. Bantuan ini sangat
menunaikan tugasnya untuk bermanfaat bagi warga kami dan
menyalurkan amanah dari para sekiranya lebih sering diadakan agar
donatur untuk disalurkan kepada menarik warga untuk menjadi
para mustahik yang membutuhkan. donatur,” kata Ferdinand, salah mengadakan penyuluhan kesehatan,
Kali ini dalam program Medical Mobile seorang warga RW 6. intervensi gizi bagi balita, pemberian
Service menuju ke Jl. Pancoran II RT Selain memberikan pengobatan paket sembako, dan pemberian
014/06, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta gratis, YDSF Jakarta juga santunan bagi anak yatim.

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
teropong donatur
JAKARTA hari itu macet sekali, tapi Fitriani
tidak membuat macet kepercayaan
Fitriani. Karyawati Bank BCA ini terus
berdonasi di YDSF Jakarta. Fitriani
Buat Donatur
mengenal YDSF berawal dari ayahnya
yang sudah menjadi donatur di YDSF
Semakin Percaya
Surabaya. Oleh karena itu, ibu dua donaturnya. Agar antara donatur dan
Fitriani (dua dari kiri) bersama rekan-rekan
anak ini tertarik berdonasi di YDSF YDSF dapat terjalin hubungan yang donatur
Jakarta. erat dan memperkuat kepercayaan
“Saya sih berharap, kontribusi donatur agar tetap berdonasi. Jangan
YDSF Jakarta tidak hanya kepada lupa, kalau perlu YDSF Jakarta seperti YDSF Surabaya,“ saran wanita
mustahik, tapi juga dengan para membuat laporan di dalam majalah yang hobi jalan-jalan itu.

Jamilah
Berbagi Sejak Kecil
ANAK kelima dari enam bersaudara Terlahir dari keluarga yang hidup
ini, sejak kecil sudah dilatih berbagi sederhana, Mila ditinggal wafat
pada sesama hingga terbiasa sampai ayahnya sejak kelas 3 SD dan ibunya
sekarang. Mila, begitu Jamilah biasa wafat saat dia kelas 3 SMA. ”Saya
disapa, mulai rutin berbagi dari sempat merasakan menjadi anak asuh.
penghasilannya sendiri saat bekerja Oleh karena itu saya tertarik pada
paruh waktu semasa kuliah hingga program Pena Bangsa YDSF. Saya ingin
sekarang sebagai call center di sebuah timbal balik, karena dulu pernah
bank pemerintah. ”Minimal saya merasakan kebaikan seseorang yang
mengeluarkan 2.5 % dari penghasilan. membiayai saya,” kata wanita yang
Alhamdulillah, selama ini rezeki saya bercita-cita memiliki banyak anak asuh
selalu tercukupi. Mungkin inilah salah serta rumah singgah bagi anak-anak
satu berkah berbagi,” ujarnya. jalanan itu.
Jamilah (jilbab merah) bersama keluarga

renungan
Pernahkah kita bertanya
betapa lamanya 2x45 menit berada di Masjid,
tapi hanya sebentar waktu untuk menonton pertandingan sepakbola

Pernahkan kita bertanya


1 jam terasa terlalu lama untuk berzikir/baca Qur’an
tapi betapa cepatnya 1 jam berlalu saat menonton sinetron di televisi

Pernahkan kita bertanya


kita begitu percaya pada yang dikatakan koran,
tapi kita sering mempertanyakan apa yang dikatakan Al Quran

Pernahkan kita bertanya


susahnya mengajak orang partisipasi untuk dakwah,
tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebar gosip

Pernahkan kita bertanya


uang Rp 20.000 kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal masjid,
tapi begitu kecil bila kita berbelanja ke supermarket

Pernahkan kita bertanya


Kapan saatnya kita mendekatkan diri kepada Illahi??

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Lazis Jateng
Studi Banding
ke Graha Zakat
LEMBAGA Amil Zakat Al Ihsan
Jawa Tengah (LAZiS Jateng)
bersilaturahim ke Graha Zakat YDSF,
Rabu (9/2). Rombongan yang berjum-
lah 20 orang itu diterima oleh Kepala
Divisi Penghimpunan M. Machsun,
Kepala Divisi Penyaluran, Jauhari Sani
dan Humas YDSF Arif Prasojo.
foto: dyan

“Tujuan kami datang ke YDSF


adalah silaturahim sekaligus studi
banding seputar pengelolaan dan berkunjung ke Forum Zakat (FOZ) sudah menjelaskan panjang lebar
operasionalisasi YDSF dalam Jatim. Dari kunjungannya itu, FOZ tentang bagaimana operasionalisasi
mengelola dana umat,” ujar Arif malah menyarankan LAZiS untuk YDSF. Kami sangat terbuka jika ada
Nurhayadi, Direktur Pusat LAZiS datang ke YDSF, karena dinilai lebih lembaga lain yang berminat belajar
Jateng membuka pertemuan. banyak pengalaman dan professional bersama dalam mengelola dana zakat
Sebelumnya, LAZiS Jateng dalam menangani dana umat. “Kami dan infak,” ujar M. Machsun. (dyan)

desa yang terkenal dengan sebutan


Kampung Idiot itu adalah bibit pohon
kelengkeng. Acara yang dihadiri Wakil
Bupati Ponorogo, Yuni Widyaningsih
itu menanam 500 bibit tanaman
kelengkeng.
”Kami sangat berterima kasih atas
bantuan dari YDSF. Karena kegiatan
penanaman ini bisa bermanfaat bagi
masyarakat desa ini. Mudah-mudahan
kepedulian YDSF bisa memberikan
berkah terhadap warga Kami,” kata
Yuni Widyaningsih dalam
sambutannya.
Sementara itu, koordinator
kegiatan ini, Aris Munandar
mengatakan, harapan YDSF untuk
foto: khoirul anam

kegiatan ini dalam kurun 2 tahun


mendatang desa ini bisa menjadi
sentra kelengkeng. Sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup warga
MEMPERINGATI Hari Pers 2011, desa. Karena selama ini warga hanya
Peringati Hari Pers YDSF Surabaya bekerja sama dengan mengandalkan hasil ladang yang

Tanam Pohon Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)


Ponorogo melakukan kegiatan
minim. Pernyataan Aris ini diamini oleh
ketua panitia acara, Nanang Riyanto.
menanam pohon produktif di Dusun
Kelengkeng
Pada kesempatan itu, YDSF juga
Kates, Desa Pandak, Kecamatan melakukan intervensi gizi berupa
Balong, Kabupaten Ponorogo, Jumat pemberian susu, kacang hijau, beras
di Kampung Idiot (18/2). Tanaman produktif yang
ditanam dan dibagikan kepada warga
merah dan telur untuk 73 balita yang
ada di desa itu.(dyan)

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
Sidoarjo

Program Layanan Mustahik


Salurkan Rp 87 Juta
merupakan bentuk realisasi dari Sementara itu, ungkapan terima
Program Layanan Mustahik. Dana kasih juga disampaikan oleh Anis,
sebesar Rp 87 juta itu disalurkan kepada Pengurus Panti Asuhan Baabur Rohmah.
panti asuhan, 8 lembaga pendidikan, “Panti kami sedang dibangun, tapi untuk
dan 22 masjid/mushala yang ada di finishing masih kekurangan dana.
Sidoarjo. Trianto Subagio, koordinator Alhamdulillah bantuan dari YDSF ini
foto: dyan program itu menuturkan, program ini rencananya akan kami gunakan untuk
adalah bentuk layanan YDSF kepada membeli keramik, agar pengerjaan
mustahik. Realisasi bantuan sebenarnya finishing segera tuntas. Terima kasih
Sebanyak 31 lembaga menerima langsung di YDSF Surabaya tapi YDSF atas bantuannya, semoga berkah
bantuan dari YDSF Kantor kas Sidoarjo pengambilannya dilakukan di Kantor Kas untuk para donatur YDSF,” ujarnya.
awal Februari 2011 lalu. Bantuan itu Sidoarjo. (gio/dyan)

Banyuwangi Pencairan tersebut, merupakan tahap


pertama tahun ini.
Belasan Lembaga “Terima kasih kepada YDSF dan para
donaturnya, mudah-mudahan bisa

di Enam Kecamatan berkembang lebih besar lagi di Bumi


Blambangan. Sehingga dapat membawa
manfaat yang lebih banyak lagi bagi
Terima Bantuan masyarakat Banyuwangi,” ujar M. Faiq
Lutfi, perwakilan dari Masjid Darul Falah,
YDSF Banyuwangi kembali Sempu. Dengan dana tersebut, Faiq dan
menyalurkan bantuannya. Tak kurang para perwakilan lain juga berharap bisa
segera menyelesaikan pembangunan
foto: ist.

dari Rp 14 juta dicairkan untuk masjid,


mushalla, pendidikan dan dakwah. lembaganya.
Bantuan tersebut disalurkan untuk Pada kesempatan tersebut, Kepala
lembaga yang tersebar di enam YDSF Kantor Kas Banyuwangi Drs.
kecamatan di Banyuwangi. Yakni, Syaiful Anam pun memotivasi warga “Perlu diketahui, bahwaYDSF
Wongsorejo, Banyuwangi, Licin, Kabat, untuk menginfaqkan dananya melalui merupakan lembaga non partisan dan
Singojuruh, dan Sempu. Para perwakilan YDSF. Dia pun meyakinkan bahwa dana non aliran. Jadi jangan khawatir untuk
dari enam lembaga tersebut menerima tersebut disalurkan secara tepat berinfaq di lembaga kami. Silakan
bantuan di kantor kas yang berlokasi di sasaran. Yakni di bidang pendidikan, mengajak yang lainnya untuk
Jl. Simpang Gajah Mada no.05 kemanusiaan, masjid, dakwah, dengan menginfaqkan dananya kepada YDSF,”
Banyuwangi pada 7 Februari 2011. bidang pendidikan sebagai prioritas. harap Syaiful. (yul/pru)

SETELAH berhasil membukukan “Kegiatan seperti ini perlu dilakukan,


penghimpunan lebih dari Rp 1,31 miliar setidaknya setahun sekali. Sebab,
pada 2010, Divisi Penghimpunan YDSF tantangan para petugas lapangan YDSF
Jember memasang target lebih tinggi ini sangat kompleks. Dengan sharing
untuk 2011. Yakni senilai 1,5 miliar. seperti ini, bisa saling bertukar pikiran
Muhammad Khoirul Amin, manajer serta menularkan pengalaman dan ilmu
data dan penghimpunan YDSF Cabang demi kesuksesan Divisi Penghimpunan
Jember optimistis target tersebut bisa YDSF,” tukas bapak dua anak itu.
tercapai. Maka, untuk memompa Kegiatan tersebut diadakan selama
motivasi para juru pungut (jungut) dan dua hari bertempat di Wana Pantai
foto: ist.

Jember relawan, YDSF Jember mengadakan Tanjung Papuma Jember, milik


evaluasi dan progress report selama PERHUTANI KPH Jember. Acara ditutup
YDSF Jember Target 2010. Untuk menyegarkan semangat,
dalam acara tersebut juga dihadirkan
dengan melakukan tadabbur alam dan
outbond bersama untuk menjaga
Himpun Rp 1,5 M para jungut YDSF Surabaya. kekompakan tim. (tan/pru)

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
700 Paket Pendidikan
untuk Anak Korban Merapi
YAYASAN Dana Sosial Al Falah tersebut merupakan penyaluran kelima
(YDSF) Surabaya kembali menebar untuk para korban Merapi. Bantuan
manfaat untuk umat. Pada 1 Februari tersebut disalurkan di beberapa titik di
2011, tim kemanusiaan dan relawan wilayah kabupaten Sleman, Magelang,
menyalurkan 700 paket bantuan dan Klaten
pendidikan untuk anak-anak korban ”Dengan bantuan ini, mudah-
Merapi. Paket-paket bantuan senilai Rp mudahan bisa membantu membangkit-
26, 7 juta tersebut terdiri dari tas kan semangat mereka untuk belajar dan
sekolah, alat tulis, dan kaos kaki. Dana tidak mengalami trauma terus-
tersebut berasal dari bantuan para menerus,” ujar alumnus Departemen
donatur YDSF dan Islamic Society of Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya
Victoria (ISV) Australia. ISV merupakan Universitas Airlangga Surabaya tersebut.
komunitas muslim di wilayah bagian Sebelumnya, YDSF mengirimkan
tenggara benua Kangguru tersebut. bantuan logistik dan juga melakukan
Menurut Rohadi, koordinator sate (salur tebar) hewan qurban pada
program Perban (Peduli Korban Idul Adha lalu di beberapa titik yang

foto: dina
Bencana), pengiriman paket pendidikan terkena dampak letusan Merapi. (pru)

PROGRAM Dakwah YDSF menggelar memberikan wacana baru dalam


Pelatihan Mengelola Masjid selama dua mengembangkan masjid. Baik masjid yang
hari, Sabtu-Ahad (19-20/2). Acara yang ada di kota maupun di desa. ”Kami melihat
dilaksanakan di Wisma PKK, Dinas Sosial masjid Jogokariyan di Yogyakarta, yang
Propinsi Jatim itu diikuti oleh takmir dan dipimpin Ustadz Jazir sangat ideal sebagai
remaja masjid dari berbagai daerah di Jatim percontohan. Oleh sebab itu kami
dan Madura. Pemateri yang dihadirkan mengundang beliau sebagai pemateri,”
adalah M. Jazir dan Rizali Noer dari Masjid katanya.
Jogokariyan, DI Yogyakarta. Mereka Peserta sangat antusias mengikuti
membawakan materi tentang ideologi pelatihan ini. Seperti yang diungkapkan
masjid, pemetaan wilayah dakwah, dan Marwoto, takmir masjid asal Situbondo.
workshop menuju jamaah mandiri, strategi ”Kami sangat berterima kasih kepada YDSF
dan perencanaan skenario. yang telah memberikan kesempatan
foto: dyan

Adhan Sanusi, koordinator acara ini kepada kami untuk belajar banyak tentang
mengatakan, pelatihan ini diharapkan bisa cara mengelola masjid. Saya berharap
pelatihan ini bukan yang terakhir kalinya,”
Gelar Pelatihan Manajemen Masjid ujar pria paruh baya itu. Acara diikuti 90
peserta. (dyan)

Supervisi Sinergi Dakwah Dai Ponpes Sidogiri


BIDANG Dakwah YDSF melakukan Sanusi, salah satu surveyor dari Bidang masuknya Islam di desa ini pernah
survey di lokasi dai desa, Selasa (1/2). Dakwah YDSF. diancam akan dibunuh oleh pembunuh
Serangkaian kunjungan ke daerah- Lahan dakwah para dai yang berasal bayaran karena membawa ajaran Islam.
daerah dakwah rencananya akan terus dari Ponpes Sidogiri ini sangat beragam. (dyan)
dilakukan sebagai tindak lanjut dari Meski sebatas lulusan Tsanawiyah
program sinergi dakwah dengan (setara SMP) dan Aliyah (setara SMA)
foto: dyan

Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan. para dai langsung menempati lokasi


Dai asal Ponpes Sidogiri atau biasa dengan tantangan berat. Seperti yang
disebut Guru Tugas yang dibiayai oleh dialami Syafiullah di Desa Podokoyo,
YDSF ini ditempatkan di desa-desa Kecamatan Tohsari, Kabupaten
terpencil. Pasuruan. Daerah ini mayoritas
“Kami hanya melakukan survey beragama Hindu. Masyarakatnya yang
lokasi dan melihat aktivitas guru tugas fanatik membuat dakwah di sini perlu
dari Ponpes Sidogiri yang berada di perjuangan ekstra dan bekal mental
beberapa desa terpencil,” tukas Adhan yang kuat. Bahkan Mardikun, perintis

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS/BANK
Periode: Januari 2011
PENERIMAAN Rp Masjid Baitus Sholihin ds Serag,Pulung,Ponorogo 4,000,000
Infaq tdk terikat 1,368,785,597 Masjid Darussalam,P. Konang,Bangkalan 4,000,000
Infaq terikat : Masjid Istiqomah,Ds Kalipepe,Lmj 4,000,000
Pena Bangsa 145,399,000 Masjid Al Ikhlash,Tompokersan,Lmj 4,000,000
C.Guru Qur'an 29,371,500 Masjid An Nur,Kaliboto Lor,Jatiroto,Lmj 4,000,000
Waqaf Qur'an 1,450,000 Masjid AT Taqwa,Sumberwringin,Klakah,Lmj 4,000,000
Waqaf Braille 4,800,000 Masjid Babus Salam,Tunjung,Randuagung,Lmj 4,000,000
Kemanusiaan 15,162,600 Masjid Baitul Huda,Tempursari,Lmj 4,000,000
Waqaf Ambulance 550,000 Masjid Nur Al Falah,Gucialit,Lmj 4,000,000
Peduli Yatim 100,562,250 Masjid SabilulHuda,D. Wetan,Rowokangkung,Lmj 4,000,000
Zakat 232,628,523 Masjid Al Khoiriyahds,Katerban,Baron,Nganjuk 4,000,000
Pendapatan lain-lain 6,398,537 + Masjid Ma'wal Mukminin,Kotakan,Situbondo 4,000,000
Total Penerimaan 1,905,108,007 Masjid AT Taqwa,Wonosalam,Jombang 4,000,000
Masjid Mujahidin,Kebonsari,Pagerwojo,Tlgagung 4,000,000
PENGELUARAN Masjid Al Hidayah,Singonegaran Tengah,Kediri 4,000,000
I DAKWAH Masjid Al Manaf,Purwotengah Papar,Kediri 4,000,000
Terdiri dari : Rp Masjid Al Amin,Sidomulyo,Ngadirojo,Pacitan 4,000,000
Majalah AL Falah 208,585,300 Masjid Al Hikmah,Kepek,Sudimoro,Pacitan 4,000,000
Layanan Antar Majalah 5,935,600 Masjid Al Yaa Siin,Klitik,Tegal Ombo,Pacitan 4,000,000
Kajian Riyadus Sholihin 430,100 Masjid Ar Rohman,Kepek,Sudimoro,Pacitan 4,000,000
Layanan Ambil Cepat 342,000 Masjid Darul Ulum Sudimoro, Sudimoro pacitan 4,000,000
Layanan Ambulan 1,554,100 Masjid Darussalam,Pagerlor,Sudimoro,Pacitan 4,000,000
Bendel Majalah 6,516,000 Masjid AlHidayah,Mendogo,Ngimbang,Lamongan 4,000,000
Love and Care 3,800,000 Masjid Al Hasyimi,Kota Anyar,Probolinggo 4,000,000
SMS Tausiyah 600,000 Masjid Al Luaimi,Kresek,Wungu,Madiun 4,000,000
Program GIS 3,774,000 Masjid Al Muhajirin, Taman Puspa,Sarirogo,Sda 4,000,000
Majelis Ta'lim PDD 1,720,000 Masjid Baitul Mukminin II,Smbngrjo,Skdono,Sda 4,000,000
Sinergi Dakwah 13,971,000 Masjid Al Firdaus, Taman Puspasari,Candi,Sda 4,000,000
Layanan Mustahiq 3,961,900 + Masjid Al Hidayah,Griyo Taman Asri,Taman,Sda 4,000,000
SubTotal 251,190,000 Masjid Al Husna,M Citra Asri,Tanggulangin,Sda 4,000,000
Masjid AT Taqwa,Kepuh Kemiri,Tulangan,Sda 4,000,000
II PENDIDIKAN Masjid Imam Ghozali,Prasung,Buduran,Sda 4,000,000
TPA Aisyiyah,Banjarsari,Gresik 1,000,000 Masjid Nurul Hidayah,Sawotratap,Gedangan,Sda 4,000,000
TAPAS At Taqwa,Perum Griya Sepanjang,Sda 1,000,000 Masjid Sabiqul Khoirot,Waruberon,Blgbendo,Sda 4,000,000
TAAM Sakinah, Ubi VI/25,Sby 1,000,000 Musholla Al Azhar,Padangsari,Jatirejo,Mojokerto 3,000,000
TPQ Al Maulana,Temu,Prambon,Sda 3,000,000 Musholla Darussalam,Brajan Prayungan,Pnorogo 3,000,000
TPQ Darussalam, Lansep I No. 61,Sda 3,000,000 Musholla Asy Syuhada,Burneh,Bangkalan 3,000,000
TPA Mambaul Hikmah,Pekarungan,Skodono,Sda 3,000,000 Musholla Al Ikhlas,Senduro,Lmj 3,000,000
TPA Al Ikhsan,Sumberrejo Kulon,Ngunut,T.Agung 5,500,000 Musholla Pp Al Madinah,Katerban,Baron,Nganjuk 3,000,000
SD Muhammadiyah 1 Raya Bulurejo Gresik 1,000,000 Musholla AT Taqwa,Tanjungrejo,Singgahan,Tuban 3,000,000
SDI Kreatif Hawari,Ds.tarik,Sda 1,000,000 Musholla Baitun Na'im,Peterongan,Jombang 3,000,000
MD Nurul Dhalam,Ds.Beringin,Sumenep 1,000,000 Musholla M Jannah,Rejomulyo,Sudimoro,Pacitan 3,000,000
SD Ma'arif Taman,Taman,Sda 3,500,000 Musholla Nurul Huda,Rejomulyo,Sudimoro,Pcitan 3,000,000
SMP LB Aisyiyah,Porong,Sda 3,500,000 Musholla Nurul Jannah,Gending,Probolinggo 3,000,000
MI Al Hikmah,Ds.Palasa,Sumenep 3,500,000 Langgar As Shobirin,Panggung Rejo,Blitar 3,000,000
MD Nurul Huda,ds.Tambaan,Camplong,Sampang 3,000,000 Musholla An Nuroniyyah,Wadungasri,Waru,Sda 3,000,000
MD Nurul Hidayah,Ds Brakas Dajah,Bangkalan 3,000,000 Musholla Desa Sumo,Balongbendo,Sda 3,000,000
MI Al Madinah,Moncek Tengah,Lenteng,Sumenep 3,000,000 Musholla Al Quba,ds.Seketi,Balongbendo,Sda 3,000,000
MD Darul Muta'allimin,Ploso Genuk Perak,Jmbg 3,000,000 Langgar Darul Amin,Kebaron,Tulangan,Sda 3,000,000
MI Guppi Bogoharjo,ds Bogo Harjo,Pacitan 3,000,000 Musholla Al Hidayah,Taman Sarirogo,Sumput,Sda 3,000,000
MI Muhammadiyah12,Centini,Laren,Lamongan 3,000,000 Musholla Al Ikhlas,Keboguyang,Jabon,Sda 3,000,000
MI Dlauul Islam,Gending,Probolinggo 3,000,000 Musholla Baitul Muslim,Jeruklegi,Blongbendo,Sda 3,000,000
MI Nurul Hasaniyah,Kotaanyar,Probolinggo 3,000,000 Musholla Miftakhul Jannah,Rangkah Kidul,Sda 3,000,000
MD Diniyah Syukrillah,Bungah,Gresik 5,500,000 Musholla Nirwanagriya,Nirwana,Sidorame,Sda 3,000,000
MI Ma'arif Matholiul Falah,Manyar,Gresik 5,500,000 Musholla Sabilillah,Kanigoro,Keboharan,Sda 3,000,000
MI Islamiyah Syafi'iyah,Kota Anyar,Probolinggo 5,500,000 Musholla Nurul Iman,Wnkarang,Balongbendo,Sda 3,000,000
MI Sullamul Hidayah,Leces,Probolinggo 5,500,000 Musholla Al Kirom,Bulusidokare,Sda 3,000,000
SMP Darussalam,Yosowilangun,Lmj 3,500,000 Musholla Al Ikhlas,perum Permata Saimbang,Sda 3,000,000
SMP Ma'arif 10 Pamekasan,Panaan,Pamekasan 3,000,000 Nurul Falah,Darungan Cangkring,Patrang,Jember 2,000,000
MTS Putra Pp Darun Najah,Sumbersuko,Lmj 5,500,000 Masjid Roudhatul Jannah,Tegal Gede,Jember 2,000,000
MTS Nurul Huda,Sumber Maning Wetan,Malang 5,500,000 Masjid Al Muttaqin, Jl. MT Haryono 48,Jember 2,000,000
MTS Walisongo 3,Banyuanyar,Probolinggo 5,500,000 Musholla Al Muttaqin,Sukorambi,Jember 4,000,000
SMPI Imamul Hasantegal Watu, Tiris,Probolinggo 5,500,000 Mush. AtThohiroh,Kali Kotok,Karang Rejo,Jember 2,000,000
Roudlotul Musthofa,Candipuro,Lmj 3,500,000 Mush.Al Karim,Kali Kotok,Krg Rejo,Jember 2,000,000
Ra Ar Rosyidahra. Kartini Papar Uatar kediri 3,000,000 Masjid Daru Falah, Dsn. Darungan, Sempu, Bwi 2,000,000
TKIT Ar Rahmah Nogosari,Rowokangkung,Lmj 5,500,000 Baiturrahman, Dsn. Tabanan Singojuruh, Bwi 2,000,000
PP Az Zainy, Malang 5,000,000 Musholla Assaul Muttaqien,Wongsorejo,Bwi 2,000,000
PP Dakwah Mambaul Hikam, Citandui 59, Lmj 3,500,000 Musholla Raoudhotul Fidyan,Sumbersari,Jember 2,000,000
PP DarulQur'an,Durin Brt Kec.Konang,Bangkalan 3,000,000 Baitul Hikmah, Wringin Agung,Jombang,Jember 2,000,000
PP At Thohiriyah,Monginsidi,Bojonegoro 3,000,000 Masjid Al Baitul Amien,Bintoro Patrang,Jember 2,000,000
PP Sunan Kalijogo,Ds.Jatiduwur Kesamben,Jbg 3,000,000 Musholla Al Hilmi,Puri Griya Kencana,Jember 2,000,000 +
PP Sabilul Hidayah,ds.Bogoharjo,Ngadirojo,Pctn 3,000,000 SubTotal 262,744,300
Ma'had Ali Bangil 2,000,000
LPI Hj Jawiyah Badrie,Sepat Lidah Kulon,Sby 1,000,000 IV YATIM
Yys Perguruan Al Islam,Dagangan,Madiun 3,000,000 PA Yaptunik Darmokali Sby 1,000,000
Yys Sosial Baabur Rahmah,Wadungasri,Sda 3,000,000 PA Istiqomah, Jl Buncitan No.1 Sedati Sda 1,000,000
Yys Nurul Islam,Gunung Ringgit,Klakah,Lmj 5,500,000 PA Al Maidah,Perum Mutiara Citra Asri,Candi,Sda 3,500,000
TPA Al Mamba, Keraton Kencong, Jember 3,000,000 PA Minhajul Abidin ds Janti, Jogoroto jombang 3,000,000
TPA Al Ikhlas, Tanjung Rejo Wuluhan, Jember 3,000,000 Program Cinta Yatim YDSF,Sby 88,200,000 +
TPA Mifathul Huda,Ambulu,Jember 2,000,000 SubTotal 96,700,000
YPI Al Latifiyah, Kasihan Timur Uger,Jember 2,000,000
MI Sunan Ampel,Slawu Patrang,Jember 2,000,000 V KEMANUSIAAN
LPI Sabilur Rosyidin,Sumberbaru, Jember 2,000,000 Pemberdayaan Ekonomi Desa 33,199,400
YPA Al Fatah, Sidorejo, Umbulsari, Jember 1,500,000 Bantuan G.Bromo & Puting Beliung Lamongan 17,742,800
TPA Al Ma'arif, Kalisat Jember, Jember 2,000,000 Bantuan Merapi 18,603,000
TK Nurul Yaqin,Smbr Pinang Gebang, Jember 2,000,000 Bantuan Banjir Trenggalek 10,000,000
SMP Argopuro 2 Suci,Keputren Suci Panti,Jmbr 1,500,000 Operasional Bancana 5,449,100
Pp Yabenatim Hikmatul Ulum,Plawangan,Jember 2,000,000 PSHQ 72,139,500 +
SD Al Hidayah,Letj.Suprapto Kebonsari,Jember 5,000,000 SubTotal 157,133,800
YPDI Al Falah Jember,Genteng,Bwi 3,500,000
Ponpes Ridholloh,Kabat,Bwi 3,000,000 VI MUSTAHIQ ZAKAT
TK Dewi Sartika,Ikan Pesut Sobo,Bwi 3,000,000 Fakir miskin 15,980,000
MD Miftahu Ulum,Tamansari Licin,Bwi 2,000,000 Gharim 98,000
LP2AIT Al Uswah,Magetan 2,700,000 Fisabilillah 49,245,000 +
PPSDMS 78,750,000 SubTotal 65,323,000
Pena Bangsa,Sda 23,676,000
Pena Bangsa Sby 7,783,500 + VII BIAYA OPERASIONAL 250,482,363
Sub Total 304,909,500
VIII BIAYA ADMINISTRASI UMUM 54,136,788
III Masjid
Masjid Nurul Huda,A.Yani,Sby 2,744,300 IX BIAYA PUBLIKASI DAN SOSIALISASI ZAKAT 5,540,000
Masjid Al Falah ds Dulang,Torjun,Sampang 4,000,000
Al Falah,Mambulu Brt,Tambelangan,Sampang 4,000,000 X INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP -
Masjid Darus Sholihin,Ds Banjarbillah,Sampang 4,000,000
Masjid Nurul Jannah,Ds Karang Anyar,Sampang 4,000,000 XI BIAYA LAIN-LAIN 2,572,706+
Masjid Sabilul Khoirot,Jetis,Mojokerto 4,000,000
Masjid Al Hidayah ds Sawo,Jetis,Mojokerto 4,000,000 Total Pengeluaran 1,450,732,457

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
foto: ist.
Oleh Zainal Arifin Emka*

iskusi pascamakan mendorong pemuda menikah, Ayah.


malam antara ibu, negara menanggung biaya “Hidup berumah tangga
bapak, dan putra pernikahan, antara lain untuk itu indah kok. Tentu saja ada
putrinya itu menjadi mahar atau mas kawin,” tutur tantangan, butuh untuk hal-hal sepele. Mereka
hangat karena topiknya Ibu. pengorbanan, kesediaan sering saling diam. Keduanya
pernikahan. Yang melontar “Mestinya sekarang peran memberi dan menerima. menyesal telah menikahi orang
masalah Irvan yang membawa itu bisa diambil yayasan- Jalannya tidak rata, penuh yang paling menjengkelkan di
keluhan temannya di facebook yayasan dana sosial ya Mam,” tikungan tajam, tapi dunia. Ia melapor pada ibunya
soal ketakutannya untuk kata Putri. mengasyikkan,” sahut Ibu untuk bercerai!”
berumah tangga. “Benar. Selama ini yang disambut senyum Ayah. “Oooooooooh!” seru Irvan
”Mengapa mesti takut?” ada kan baru pernikahan, misal “Ada suka duka, tapi lebih dan Putri.
tanya Ibu. pasangan kumpul kebo. Atau banyak sukanya.” Timpal Ayah “Ibunya menjawab,
”Alasannya macam- pasangan suami istri tanpa mantab. ‘Baiklah. Ingat buku tabungan
macam, Ma” kata Irvan. nikah. Kan lebih baik “Ibu punya kisah menarik yang ibu berikan saat pesta
”Memangnya temanmu mencegah daripada tentang seorang ibu yang pernikahan kalian? Ambil
yang takut menikah berapa, memberantas.” memberi hadiah buku semua uangnya dan
kok alasannya macam- “Akh, kamu ini kayak tabungan pada pesta belanjakan sampai habis.
macam?” penyakit saja.” perkawinan putrinya. Kalian tidak bisa terus
”Bukan cuma dia yang “Loh, kumpul kebo kan Tabungan itu sudah terisi uang menyimpan catatan di buku
takut, banyak juga teman- juga penyakit masyarakat, Rp 250.000. Beliau berpesan: tabungan itu untuk sebuah
temannya yang lain. Ada yang Put.” Gunakan ini sebagai buku perkawinan yang kandas di
beralasan biaya menikah itu “Benar juga sih. Karena itu catatan kehidupan tengah jalan.”
mahal, ribet ngurusi istri dan agama mendorong nikah dan perkawinanmu.” “Ia menurut dan segera ke
anak, belum lagi nafkah lahir melarang dan menghukum “Untuk apa Mam?” tanya bank berencana menutup
batinnya, sampai yang keras pezina.” Putri tak sabar. tabungannya. Sambil
beralasan takut kehilangan “Ya, karena zina “Jika ada suatu peristiwa menunggu, ia membaca
kebebasan pribadinya.” merupakan induk segala bahagia atau yang patut catatan-catatan di buku
”Pernikahan itu juga kebejatan moral dan dikenang, tambahkan uang tabungan. Kenangan akan
misterius kata temanku,” menurunkan martabat tabunganmu. Tulis kejadiannya semua kebahagiaan dan
sahut Putri. manusia. Penculikan gadis, di baris catatan. Semakin besar sukacita di masa-masa yang
”Bukankah justru misterius pemerkosaan, bisnis narkoba, kenangan itu, masukkan lebih telah lewat kembali muncul di
itu jadi menarik,” kata Ayah merebaknya AIDS, semuanya banyak uang. Ibu sudah benaknya. Air mata
disambut senyum Ibu. berinduk dari perzinaan.” memulainya di awal menggenangi pipinya. Ia
“Yang jelas menikah itu “Sedihnya, kini pengidap pernikahanmu. Lakukan segera keluar dari bank dan
salah satu tuntunan agama. AIDS pada perempuan selanjutnya bersama suamimu. pulang. Ia memberikan buku
Banyak pernyataan Rasulullah terbanyak justru ibu rumah Kelak, saat engkau melihat tabungan dan meminta suami-
yang mendorong pemuda tangga. Mereka ini ibu-ibu kembali tahun-tahun yang nya menabung sejumlah uang
yang sudah memenuhi syarat yang setia kepada telah berlalu, engkau akan sebelum mereka bercerai.”
dan ketentuan untuk segera pasangannya, tidak mengetahui betapa “Oh sayang sekali!” seru
menikah. Bahkan Allah menggunakan narkotik atau bahagianya kehidupan Putri.
menjamin akan mencukupi perilaku berisiko lainnya. pernikahan yang kalian miliki.” “Esoknya sang suami
hidup suami istri. Intinya, Kesalahan ibu-ibu mulia ini Ibu sengaja berhenti mengembalikan buku
jangan takut berumah adalah karena menikah beberapa saat berharap putra tabungan kepada sang istri.
tangga,” tutur Ibu. dengan pria berisiko tinggi, putrinya meresapi kisah itu. Ibu Ada tambahan uang Rp
“Putri pernah membaca lelaki yang tidak setia. melanjutkan. “Setelah 1.250.000 dengan catatan di
hadits bahwa suami istri yang Jumlahnya sekitar 1,6 juta,” Ibu beberapa waktu, dalam buku sampingnya: Ini adalah hari di
saling menatap dengan penuh menimpali seraya menarik tabungan mereka tercatat: 7 mana aku menyadari betapa
kasih sayang, Allah juga nafas panjang. Februari Rp 25.000 perayaan aku mencintaimu sepanjang
menatap mereka dengan “Loh, kok jadi ngomong ultah pertama pernikahan, 1 tahun-tahun yang telah kita
penuh rahmat. Bila suami istri AIDS. Tadi aku kan bicara soal Maret Rp 75.000 kenaikan gaji, lewati bersama. Betapa besar
saling meremas tangan banyaknya pemuda yang takut 20 Maret Rp 50.000 berlibur kebahagian yang telah engkau
dengan mesra, maka dosa- menikah,” sergah Irvan. ke Yogya, 15 April Rp 500.000 datangkan bagiku. Mereka
dosa mereka akan berguguran “Yaaa, berumah tangga hamil, 1 Juni Rp 250.000 suami berpelukan dan menangis.
dari celah jari-jemari memang tidak semudah dipromosikan, dan Buku tabungan disimpan
keduanya.” membangun rumah dan seterusnya.” kembali di tempatnya semula.”
“Oh ya?! Wah, ayah malah tangga. Harus ada upaya keras “Wah asyik ya!” komentar “Ooooooh, indahnya!!!”
baru dengar,” sahut Ayah untuk menegakkan bangunan Irvan. seru Putri.
dengan nada riang. yang disebut Allah sebagai “Akan tetapi, setelah
“Pada masa pemerintahan mitsaqon gholizha atau tahun-tahun berlalu, mereka *) Ketua Stikosa-AWS;
Khalifah Abdul Azis, untuk perjanjian agung itu,” kata mulai bertengkar bahkan Staf Ahli Al Falah
za_emka@yahoo.co.id

Majalah Donatur YDSF


Al Falah Maret 2011
outman Zainal Arifin (Eks Vice President Citibank)
selama lebih dua tahun rela menjadi ‘pemulung’
dengan mengumpulkan roti sisa yang masih layak
konsumsi dari hotel-hotel untuk di bawa ke
penampungan dan yayasan anak yatim. Ia sukses membina
ratusan, bahkan ribuan anak yatim hanya bermodal
kemauan.
Ia mengisahkan betapa dahsyatnya memelihara anak
yatim. Pada 1984, ia mengundang Muhammad Ali (petinju
legendaris) bertandang ke rumahnya yang di situ ada
banyak sekali anak yatim. Kala itu Ali sedang menderita
penyakit Parkinson, Ali tidak dapat mengendalikan
tubuhnya dan tidak bisa berjalan bebas layaknya orang
sehat.
Namun saat berkunjung, Ali tampak sangat sehat. Ia
melangkah, berlari-lari dan bermain bersama anak-anak
yatim layaknya orang sehat. Bahkan ia naik turun tangga
antara lantai atas dan lantai bawah sembari menggendong
anak-anak yatim layaknya orang yang segar bugar. Di akhir
kalimatnya Ali menuturkan, “Sayangilah anak-anak. Dunia
ini penuh dengan anak-anak yatim” (diolah dari
alikhlasalhadi.org).

Mari berpartisipasi Layanan mudah berinfaq:


> Fundraising officer (jungut)
dalam
> SMS ke 081 615 44 555 6
Program Pena Ketik : yatim <spasi> nama <spasi> alamat+kota

(Peduli Anak) Yatim


<spasi> donasi
Contoh: yatim anwar kertajaya8c/17sby 100.000
> Transfer bank
• Bank Central Asia. AC.No 0883837743
> Mohon bukti transfer di fax ke 031-505 6656 atau
konfirmasi via SMS ke 081 615 44 555 6

Bersama YDSF, investasi sosial Anda makin terasa manfaatnya


Di usianya yang ke-24, YDSF mengajak donatur
sekalian untuk re-inventarisir perabot rumah yang
sudah tidak terpakai.
Yang tidak bermanfaat bagi kita mungkin akan
Sampai bermanfaat bagi orang lain…
31 Maret Sedekahkan perabot rumah Anda yang tidak
2011
terpakai dan masih berfungsi melalui YDSF

rumah
Layanan mudah ambil ke
• SMS ke 081 615 44
555 6
asi> jenis perabot
pe rka kas <spasi > na ma <spasi> alamat+kota <sp
Ketik: jar
tajaya8c/17sby mejabela
Contoh: perkakas roni ker
• Hot line: 031-505 66
50

Masih banyak masjid, panti asuhan, sekolah, TPQ, dan


guru-guru Quran yang menunggu partisipasi kita…

Mari tingkatkan infaq dengan


menambahkan Rp 1.000
dari donasi rutin tiap bulannya…

contoh: infaq semula Rp 5.000/bln manjadi Rp 6.000/bln

Dan Anda akan mendapatkan SMS Tausiyah


penyejuk qalbu setiap Jumat

Laporkan data diri dan nomor ponsel Anda ke


SMS ke: 081 615 44 555 6
Ketik: daftar <spasi> nomor induk donatur
<spasi> nama <spasi> donasi
Contoh: daftar 186350 fajarnadari 1000

Anda mungkin juga menyukai