Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARAWISATA INDONESIA

Dosen Pengampu : Dr. Sugiharto, M. Si.

Makalah Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Aditya Pratama Simatupang (3182131001)


2. Elinawati Ritonga (3183331001)

3. Petronella Lasmaria M (3183331018)

4. Ryan Pasbon Pasaribu (3183331008)

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2

2.1 Pengembangan Destinasi Pariwisata.....................................................................2


2.2 Strategi Pengembangan Pariwisata........................................................................3

2.3 Kebijakan Strategi Pembangunan Pariwisata........................................................4

2.4 Pengembangan Pariwisata sebagai Kebijakan Publik...........................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................9

3.1 Kesimpulan............................................................................................................9
3.2 Saran......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmatNyakami dapat menyelesaikan penulisan makalahyang berjudul “Kebijakan
Pengembangan Parawisata di Indonesia”ini dengan baik dan tepat waktu.Dan kami juga
mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Sugiharto, M.Si. selaku Dosen mata kuliah
Geoggrafi Parawisata yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami berharap makalah yang telah disusun ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan pembaca dan penulis. Terlepas dari semua itu,
kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini, baik
dalam susunan kalimat maupun tata bahasanya. Hal ini dikarenakan keterbatasaan
kemampuan kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.

Medan,10 Desember 2020

Kelompok 5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Indonesia yang dikenal akan bentang alam indah hingga membentuk tempat
wisata dari beberapa bentang alam. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang
sangat penting bagi pengembangan kepariwisataan, khususnya Pariwisata berkelanjutan
wisata alam. Bentuk parawisata indonesia sangat berbeda setiap penanganan dari aspek
masyrakat lokal ataupun pemerintahan setempat.
Kebijakan pariwisata merupakan sebuah produk dari proses yang sangat
kompleks dan terkait dengan berbagai aspek. Kompleksitas pariwisata disebabkan oleh
berbagai perubahan besar pada level lokal, nasional dan internasional.
Pemerintah mengeluarkan sebuah Kebijakan keterpaduan melalui Inpres Nomor
16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata dan yang
terakhir dengan keluarnya UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang
secara implisit menyatakan bahwa Urusan Pariwisata adalah Urusan semua orang,
menyangkut kehidupan semua orang.  

1.2  Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yakni:
1.      Bagaimana pengembangan destinasi parawisata ?
2.      Bagaimana strategi pengembangan parawisata ?
3.      Bagaimana kebijakan strategi pembangunan parawisata ?
4.    Bagaimana pengembangan parawisata sebagai kebijakan publik ?

1.3  TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka tujuan makalah.
1. Untuk menjelaskan pengembangan destinasi parawisata
2. Untuk menjelaskan strategi pengembangan parawisata
3. Untuk menjelaskan kebijakan strategi pembangunan parawisata
4. Untuk menjelaskan pengembangan parawisata sebagai kebijakan publik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan Destinasi Pariwisata


Menurut Holloway pariwisata adalah aktivitas dari pemanfatan waktu luang atau
leisure, dan keluar negara untuk mencari sesuatu yang berbeda dari kebiasaan sehari-
hari dan memberikan dampak ekonomi pada masyarakat lokal. Pengembangan destinasi
pariwisata memerlukan teknik perencanaan yang baik dan tepat. Teknik pengembangan
harus menggabungkan beberapa aspek penunjang kesuksesan pariwisata. Aspek-aspek
tersebut adalah aspek aksesibilitas (transportasi dan saluran pemasaran), karakteristik
infrastruktur pariwisata, tingkat interaksi sosial, keterkaitan/kompatibilitas dengan
sektor lain, daya tahan akan dampak pariwisata, tingkat resistensi komunitas lokal, dan
seterusnya.
Faktor – faktor pendorong perkembangan pariwisata di Indonesia menurut
Spilane adalah:
1. Berkurangnnya peranan minyak bumi sebagai sumber devisa Negara jika
dibandingkan dengan waktu lalu;
2. Merosotnya nilai ekspor pada sector nonmigas;
3. Adanya kecendrungan peningkatan pariwisata secara konsisten
4. Besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia bagi pengembangan
pariwisata

Ini semua memperlihatkan bahwa situasi dan kondisi sosial-ekonomi di


Indonesia semakin berkurangnya lahan pertanian dan lapangan kerja lainnya serta
semakin rusaknya lingkungan akibat kegiatan industri manufaktur dan kegiatan
ekonomi lainnya yang mengeksploitasi sumber daya alam. Maka pariwisata perlu
dikembangkan sebagai salah satu pemasukan bagi divisit Negara dan menjadi sumber
industri andalan. Sektor pariwisata selain dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
juga dapat merusak lingkungan bahkan sebaliknya merangsang pelestarian lingkungan

2
hidup. Hal ini dapat dimaklumi karena perkembangan pariwisata tidak dapat dipisahkan
dari lingkungan hidup sebagai salah satu sarana atau objek wisata.
2.2. Strategi Pengembangan Pariwisata
Strategi pada prinsipnya berkaitan dengan persoalan: Kebijakan pelaksanaan,
penentuan tujuan yang hendak dicapai, dan penentuan cara-cara atau metode
penggunaan sarana-prasarana. Strategi selalu berkaitan dengan 3 hal yaitu tujuan,
sarana, dan cara. Oleh karena itu, strategi juga harus didukung oleh kemampuan untuk
mengantisipasi kesempatan yang ada. Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya
dalam pengembangan pariwisata daerah, pemerintah daerah harus melakukan berbagai
upaya dalam pengembangan sarana dan prasarana pariwisata.
Strategi perkembangan pariwisata yang menunjang pertumbuhan ekonomi dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perlu ditetapkan beberapa peraturan yang berpihak pada peningkatan mutu


pelayanan pariwisata dan kelestarian lingkungan wisata, bukan berpihak pada
kepentingan pihak-pihak tertentu.
2. Pengelola pariwisata harus melibatkan masyarakat setempat. Hal ini merupakan
hal penting karena sebagai hal pengalaman pada beberapa daerah tujuan wisata,
apabila tidak melibatkan masyarakat setempat, akibatnya tidak ada sumbangsih
ekonomi yang diperoleh masyarakat sekitar.
3. Kegiatan promosi harus beraneka ragam, selain dengan mencanangkan cara
kampanye dan program Visit Indonesia Year seperti yang sudah dilakukan
sebelumnya. Kegiatan promosi juga perlu dilakukan dengan membentuk system
informasi yang handal dan membangun kerjasama yang baik dengan pusat
informasi pada Negara – Negara lain terutama pada Negara yang berpotensi.
4. Perlu menentukan daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan dibanding
dengan daerah tujuan wisata lain, terutama yang bersifat tradisional dan alama.
Karena era kekinian lah objek wisata yang alami dan tradisional yang menjadi
sasaran wisatawan asing. Daerah ini masih banyak ditemukan didaerah luar jawa
seperti daerah pedalaman papua atau Kalimantan.

3
5. Pemerintah pusat membangun kerjasama dengan kalangan swasta dan
pemerintah daerah setempat, dengan system terbuka, jujur dan adil. Kerja sama
ini penting karena untuk mempelancar pengelolah secara professional dengan
mutu pelayanan yang memadai.
6. Perlu dilakukan pemerataan arus wisatawan bagi semua daerah tujuan wisata
yang ada diseluruh Indonesia.
7. Mengajak masyarakat sekitar daerah tujuan wisata agar menyadari peran, fungsi
dan manfaat pariwisata serta merangsang mereka untuk memanfaatkan peluang -
peluang yang tercipta bagi berbagai kegiatan yang dapat menguntungkan secara
ekonomi.
8. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan perlu dipersiapkan secara baik untuk
menunjang kelancaran pariwisata. misalnya dengan pengadaan perbaikan jalan,
telepon, internet dan pusat pembelanjaan disekitar lokasi daerah wisata.

2.3. Kebijakan Strategi Pembangunan Pariwisata


Menurut para ahli bahwa definisi Pariwisata adalah suatu (kegiatan) perjalanan
seseorang dari tempat asalnya ke suatu tempat/lingkungan yang berbeda dengan kondisi
lingkungan asalnya untuk suatu tujuan tertentu seperti rekreasi, bisnis,
silaturahmi/kunjungan keluarga atau tujuan lainnya yang memerlukan waktu lebih dari
24 jam, serta memanfaatkan unsur-unsur pendukung/fasilitas penunjang misalnya
transportasi, akomodasi, rumah makan, hiburan, souvenir dan seterusnya. Pariwisata
pada era belakangan ini berkembang dalam berbagai dimensi tujuan seperti wisata
alam/bahari, wisata budaya (tangible : situs,/prasejarah, candi, bangunan keagamaan,
bangunan sejarah, bangunan tradisional, museum; intangible : sendratasik, adat istiadat,
nilai budaya), wisata kuliner, wisata kesehatan, wisata olahraga, wisata pendidikan,
wisata agro, wisata kerja, MICE, wisata religi dan lain sebagainya.
Pemahaman akan unsur-unsur Pariwisata akan mengarahkan kita kepada
pemahaman akan apa yang menjadi komponen pengembangan Pariwisata bilamana kita
ingin menjadikannya sebagai sebuah kegiatan yang memberi manfaat bagi Negara dan
Masyarakat, apa arah dan kebijakan yang harus ditempuh terhadap pembangunan
kepariwisataan Indonesia dan dunia. Harus diketahui juga bahwa Pariwisata tidak dapat

4
berdiri sendiri karena kepariwisataan adalah kegiatan multi dimensi, kegiatan yang
terkait dengan unsur yang lain seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan
hankam termasuk dimensi kemasyarakatan lainnya. Karena itulah Pemerintah
mengeluarkan sebuah Kebijakan keterpaduan melalui Inpres Nomor 16 Tahun 2005
tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata dan yang terakhir dengan
keluarnya UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang secara implisit
menyatakan bahwa Urusan Pariwisata adalah Urusan semua orang, menyangkut
kehidupan semua orang.  

Kajian pembangunan pariwisata di pulau-pulau kecil (PPK) karena nilai strategis


PPK antara lain: 80-90 persen output perikanan nasional berasal dari perairan
dangkal/pesisir pulau-pulau kecil; dan total ekonomi kelautan pulau-pulau kecil
Indonesia dari 5 sektor potensial (perikanan, pertambangan dan energi, pariwisata,
industri maritim dan perhubungan laut)

Strategi Pertama, dalam rangka melaksanakan strategi berkaitan dengan pendekatan


manajemen strategis, pemerintah baik pusat maupun pemerintah daerah perlu
memperbaiki landasan dasar kebijakan pembangunan pariwisata yang didalamnya
termasuk antara lain:

a)       Memperbaiki data statistik pariwisata di PPK. Dalam hubungan ini, pemerintah
perlu membentuk “Forum Pariwisata Indonesia”  yang secara regular mengadakan
pertemuan antara para pemangku kepentingan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
pembangunan pariwisata di PPK dari tingkat pusat, provinsi sampai ke tingkat
kabupaten dan kota termasuk para pelaku industri pariwisata. Tujuan forum ini adalah
untuk membahas isu-isu penting,    dan memperbaiki koordinasi antar dunia usaha,
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota guna memperkuat posisi Indonesia
sebagai Negara tujuan   pariwisata dunia;

b)       Memperkuat kerjasama internasional. Indonesia sebagai anggota UNWTO, perlu 


memberikan fokus perhatian dalam meningkatkan kerjasama tingkat multilateral.

5
Strategi Kedua, Pentingnya pendekatan multi disiplin dalam pembangunan pariwisata
di PPK. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memperkuat kerjasama dan koordinasi lintas lembaga yang memiliki tugas dan
fungsi dalam pembangunan pariwisata di PPK. Berbagai kebijakan
pembangunan memberikan pengaruh terhadap penciptaan kewirausahaan.
Dalam hubungan ini, kebijakan pembangunan pariwisata perlu diselaraskan
dengan kebijakan ekonomi daerah yang akan dikembangkan menjadi daerah
tujuan wisata. Kebijakan ini diharapkan akan memberikan hasil pembangunan
pariwisata yang optimal. Pariwisata bergantung pada stabilitas harga. Pariwisata
mendapatkan keuntungan dari kebijakan fiskal dengan pajak yang rendah,
kerangka usaha yang berlandaskan dengan  peraturan perundang-undangan, dan
berkurangnya pungutan-pungutan (red tape). Membuka pasar merupakan salah
satu aspek penting  yang akan menghasilkan  insentif bagi para pelaku
pariwisata untuk berinovasi sehingga daya saing perusahaan akan meningkat.
2. Meningkatkan Kebijakan koordinasi dan kerjasama di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota.Tujuan utama dari kebijakan ini adalah meningkatkan
kolaborasi antara berbagai kebijakan. Berikut ini beberapa kebijakan yang
penting dalam pembangunan  pariwisata di PPK:

 Perencanaan dan pembangunan regional.  Daerah menjadi basis pembangunan


pariwisata.  Kondisi sumber daya alam yang terbatas dijadikan penentu
pembangunan pariwisata. Dalam jangka panjang, sumber daya yang terbatas ini
perlu dilindungi.

 Sinergi antara sektor ekonomi kelautan dengan industri menjadi prioritas tinggi
karena merupakan kunci utama dalam pembangunan pariwisata di PPK.

 Kebijakan Lingkungan dan perubahan iklim.

 Strategi Pembangunan yang Berkelanjutan.

6
Strategi Ketiga, meningkatkan Kualitas Daya Tarik Pariwisata. Dalam rangka
meningkatkan daya saing sebagai daerah tujuan wisata, perlu meningkatkan kualitas
daya tarik pariwisata. Tanggungjawab utama dalam peningkatan kualitas daya tarik
adalah perusahaan yang bergerak dalam mengembangkan daya tarik pariwisata.
Pemerintah memberikan dukungan kepada perusahaan dengan memfasilitasi antara lain
dalam bentuk inovasi-inovasi, kerjasama, dan insentif investasi pembangunan
pariwisata di PPK.

Strategi Keempat, memperkuat kehadiran Indonesia sebagai Negara kepulauan


terbesar di dunia menjadi daerah tujuan pariwisata dunia. Tujuan utama strategi ini
adalah untuk memperkuat koordinasi pemasaran dari berbagai kalangan  termasuk dunia
usaha di tingkat pusat pusat, dan daerah.  Untuk itu, langkah-langkah kebijakan yang
penting antara lain:

1. Peningkatan Peran Pemerintah.Dalam kerangka globalisasi, Indonesia


membutuhkan organisasi pariwisata yang mampu memberikan layanan bagi
kehadiran pasar yang mengesankan dan terpadu.  Untuk itu dibutuhkan
kerjasama  di bidang pariwisata antara tingkat nasional dan regional. Disamping
itu, dalam persaingan global, perlu memberikan perhatian kepada industri usaha
kecil.Dalam rangka pembagian kerja antara organisasi pariwisata lokal dan
regional,tugas utama dari pemerintah adalah mengembangkan produk dan pasar
baru, memperkuat fungsi koordinasi,  memberikan dukungan konsultasi dalam
pengembangan produk berharga internasional. 
2. Koordinasi dan kerjasama dalam mempromosikan pariwisata PPK oleh
pemerintah. Pemasaran pariwisata nasional adalah salah satu faktor kunci
penting yang  merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan  dengan  promosi.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk   memperkuat koordinasi dan kerjasama antara
para pelaku pariwisata nasional dan lembaga-lembaga lain yang bertanggung
jawab  untuk mempromosikan Indonesia sebagai sebuah Negara yang memiliki
potensi ekonomi yang besar khususnya pariwisata di PPK.

2.4 Pengembangan Pariwisata sebagai Kebijakan Publik

7
Kebijakan adalah sebuah pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Kebijakan publik merupakan strategi untuk mencapai tujuannya hingga di kenal ke
berbagai daerah serta kalangan (dunia).
Konsep kebijakan publik yaitu
1. Tindakan pemerintah yang berwenang, kebijakan publik adalah tindakan
yang dibuat dan diimplementasikan oleh badan pemerintah yang memiliki
kewenangan hukum, politis, dan finansial untuk melakukannya.
2. Sebuah reaksi terhadap kebutuhan dan masalah dunia nyata, kebijakan
publik berupaya mrespon masalah atau kebutuhan konkrit yang berkembang di
masyarakat.
3. Seperangkat tindakan yang berorientasi pada tujuan, kebijakan publik
biasanya bukanlah sebuah keputusan tunggal, melainkan terdiri dari beberapa
pilihan tindakan atau strategi yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu demi
kepentingan orang banyak.
4. Sebuah keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu,
kebiajakan publik pada umumnya merupakan tindakan kolektif untuk
memecahkan masalah sosial. Namun kebijakan publik juga bisa dirumuskan
berdasarkan kenyakinan bahwamasalah sosial akan dapat dipecahkan oleh
kerangka kebijakan yang sudah ada dan karenanya tidak memeerlukan tindakan
tertentu.
5. Sebuah justifikasi yang dibuat oleh seorang atau beberapa orang actor,
kebijakan publik berisi pernyataan atau justifikasi terhadap langkah-langkah atau
rencana tindakan yang telah dirumuskan, bukan sebuah maksud atau janji yang
belum dirumuskan.

Jika mengacu dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa


pengembangan pariwisata merupakan suatu kebijakan publik, karena pariwisata
merupakan hasil pilihan pemerintah dan hak dari pemerintah untuk mengembangkan
dan mengontrol pengembangan tersebut. Pengembangan pariwisata juga merupakan
kebijakan pemerintah dalam memecahkan masalah yang dihadapi, Pariwisata dipandang
sebagai sebuah pilihan untuk mendapatkan sumber pendapatan baru bagi suatu negara.

8
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Teknik pengembangan harus menggabungkan beberapa aspek penunjang
kesuksesan pariwisata. Aspek-aspek tersebut adalah aspek aksesibilitas (transportasi dan
saluran pemasaran), karakteristik infrastruktur pariwisata, tingkat interaksi sosial,
keterkaitan/kompatibilitas dengan sektor lain, daya tahan akan dampak pariwisata,
tingkat resistensi komunitas lokal, dan seterusnya. Maka pariwisata perlu dikembangkan
sebagai salah satu pemasukan bagi divisit Negara dan menjadi sumber industri andalan.
Sektor pariwisata selain dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, juga dapat merusak
lingkungan bahkan sebaliknya merangsang pelestarian lingkungan hidup.
pengembangan pariwisata merupakan suatu kebijakan publik, karena pariwisata
merupakan hasil pilihan pemerintah dan hak dari pemerintah untuk mengembangkan
dan mengontrol pengembangan tersebut.

3.2 Saran
Penulis berharap adanya kesadaran masyarakat dalam pengembanga serta melestarikan
akan sumber daya alam yang terkait akan parawisata di Indonesia. Parawisata
berkelanjutan akan maju dan penuh dengan keadilan, kemakmuran, aman dan sejahtera.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/301514282_ANALISIS_KEBIJAKAN_PEN
GEMBANGAN_PARIWISATA_Intervensi_Melalui_Kebijakan_Pariwisata_Berkelanj
utan_di_Bali/link/57170e6208ae497c1a5709e0/download

https://www.bappenas.go.id/id/publikasi-informasi-aplikasi-dan-
tautan/publikasi/strategi-kebijakan-perencanaan-pembangunan-pariwisata-di-pulau-
pulau-kecil-sebagai-pusat-pertumbuhan/

Pendit, Ny. S, Ilmu Pariwisata sebuah pengantar perdana, (Jakarta, PT Pandnya


Paramita, 1990)
Oka A. Yoeti ,Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, (Jakarta, Pradnya
Paramita, 1997.)
Spilene, JJ, Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya, (Yogyakarta; Kanisius,
1987)

http://rumahmakalalah.blogspot.com/2015/10/kebijakan-dan-strategi-
kepariwisataan.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai