Anda di halaman 1dari 21

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT GUDANG GARAM Tbk


TAHUN 2010-2014

DISUSUN OLEH :

1. Ika Amalia (C0c017008)


2. Tia Rakhmaningrum (C0c017012)
3. Aliffia Amanda Rudin (C0c017013)
4. Diah Winarni (C0c017034)
5. Agustin Wulandari (C0c017035)
6. Layyinastus Syifa (C0c017037)

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2019
PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN
Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka, rokok kretek identik
dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah di dunia.
Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo di Kediri. Pada akhir tahun 2014,
Gudang Garam dengan pangsa pasar rokok dalam negeri sekitar 21,9% (dihitung
berdasarkan riset pasar Nielsen) merupakan produsen rokok kretek terkemuka dengan
produk-produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di seluruh Nusantara. Gudang
Garam menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 36.400 ribu orang yang sebagian besar
terlibat dalam produksi rokok, termasuk sigaret kretek tangan dan operator mesin
produksi, serta kegiatan operasional lainnya seperti distribusi, penjualan dan pemasaran.
Kesejahteraan karyawan menjadi perhatian utama, dari standar keselamatan kerja dan
penyediaan fasilitas kesehatan hingga pelatihan kepemimpinan,manajemen, administrasi
dan ketrampilan teknik, yang diselenggarakan di dalam maupun di luar
perusahaan.Gudang Garam secara tidak langsung juga mendukung penciptaan lapangan
kerja, bagi kurang lebih empat juta komunitas di sector perkebunan tembakau dan
cengkeh yang menyediakan bahan baku bagi Perseroan, serta sektor distribusi seperti
pengecer dan pedagang asongan yang tersebar di seluruh Indonesia. Industri rokok
sendiri,termasuk Perseroan, merupakan sumber utama pendapatan cukai dan pajak bagi
negara. Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi. Pertama, di
kota Kediri, dengan jumlah penduduk 249 ribu jiwa yang merupakan pusat perdagangan
regional yang ramai sekaligus lokasi kantor pusat Perseroan.
Fasilitas produksi kedua berjarak 130 kilometer dari kota ini, tepatnya di Gempol.
Dari kedua fasilitas produksi ini Perseroan mampu memenuhi permintaan produk rokok
di masa mendatang. Perseroan memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk jenis
rendah tar dan nikotin (LTN) serta produk tradisional sigaret kretek tangan. Gudang
Garam memiliki fasilitas percetakan kemasan rokok, dan di samping itu juga memiliki
tiga anak perusahaan utama yaitu PT Surya Pamenang, yang memproduksi kertas karton
untuk kemasan rokok Gudang Garam, PT Surya Madistrindo, sebagai distributor tunggal
produk Perseroan, dan PT Surya Air sebagai penyedia layanan jasa penerbangan tidak
berjadwal. Saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BE I) dengan kode
GGRM diperdagangkan pada kisaran harga Rp 46.400 hingga Rp 64.250 per lembar
saham sepanjang tahun 2012. Jumlah modal disetor dan ditempatkan tidak mengalami
perubahan pada tahun 2012, dan Perseroan membagikan dividen senilai Rp 1.000 per
saham dari laba tahun 2011 sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

TUJUAN ANALISIS
Informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk
berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan guna pengambilan keputusan sesuai dengan
bidangnya. Melalui penulisan tugas akhir Analisis Laporan Keuangan PT Gudang Garam,
Tbk. periode Tahun 2010-2014 ini, selain dimaksudkan untuk mengevaluasi laporan
keuangan PT. Gudang Garam, Tbk. periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014,
analisis ini bertujuan untuk mempelajari dan mengaplikasikan metode analisis laporan
keuangan yang telah diperoleh mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah analisis
laporan keuangan.

ANALISIS VERTIKAL ( Analisis Common Size)


Analisis vertikal yaitu analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan
keuangan pada periode tertentu yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu
dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama pada periode yang sama.
Laporan keuangan dalam prosentase per-komponen (common-size) menyatakan masing-
masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Sebuah neraca yang
disusun dalam prosentase per-komponen dapat memberikan informasi sebagai berikut :
 Komposisi investasi suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi
relative aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.
 Struktur modal yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relative utang
perusahaan terhadap modal sendiri.
Untuk laporan laba rugi yang disajikan dalam common-size menggambarkan
distribusi setiap satu rupiah total penjualan/pendapatan kepada masing-masing elemen
biaya dan laba. Berikut penyajian laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. dan anak
perusahaan dalam common-size.
PT GUDANG GARAM, Tbk.
Analisis Common Size L/R
Periode 2010-2014 Analisis Common Size
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Rp Rp Rp Rp Rp % % % % %
Penjualan/pendapatan usaha Rp 37.691.997 Rp 41.884.352 Rp 49.028.696 Rp 55.436.954 Rp 65.185.850 100 100 100 100 100
Beban pokok penjualan Rp 28.826.410 Rp 31.754.984 Rp 39.843.974 Rp 44.563.096 Rp 51.806.284 76 76 81 80 79
Laba bruto Rp 8.865.587 Rp 10.129.368 Rp 9.184.722 Rp 10.873.858 Rp 13.379.566 24 24 19 20 21

Pendapatan lainnya Rp 53.315 Rp 46.322 Rp 73.299 Rp 62.080 Rp 67.845 0,14 0,11 0,15 0,11 0,10
Beban usaha Rp 3.007.726 Rp 3.290.726 Rp 3.177.516 Rp 4.224.052 Rp 4.854.713 7,98 7,86 6,48 7,62 7,45
Beban lainnya Rp 31.438 Rp 4.511 Rp 37.166 Rp 7.199 Rp 31.742 0,08 0,01 0,08 0,01 0,05
Rugi kurs, bersih Rp 10.157 Rp 12.480 Rp 17.658 Rp 12.965 Rp 16.700 0,03 0,03 0,04 0,02 0,03
Laba Usaha Rp 5.869.581 Rp 6.867.973 Rp 6.025.681 Rp 6.691.722 Rp 8.577.656 15,57 16,40 12,29 12,07 13,16
Beban bunga Rp 238.285 Rp 253.002 Rp 495.035 Rp 755.518 Rp 1.371.811 0,63 0,60 1,01 1,36 2,10
Laba sebelum pajak penghasilan Rp 5.631.296 Rp 6.614.971 Rp 5.530.646 Rp 5.936.204 Rp 7.205.845 14,94 15,79 11,28 10,71 11,05
Beban pajak penghasilan Rp 1.416.507 Rp 1.656.869 Rp 1.461.935 Rp 1.552.272 Rp 1.810.552 3,76 3,96 2,98 2,80 2,78
Laba/Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Rp 4.214.789 Rp 4.958.102 Rp 4.068.711 Rp 4.383.932 Rp 5.395.293 11,18 11,84 8,30 7,91 8,28

Laba/Total pendapatan komprehensif


yg dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk Rp 4.146.282 Rp 4.894.057 Rp 4.013.758 Rp 4.328.736 Rp 5.368.568 11,00 11,68 8,19 7,81 8,24
Kepentingan nonpengendali Rp 68.507 Rp 64.045 Rp 54.953 Rp 55.196 Rp 26.725 0,18 0,15 0,11 0,10 0,04
Rp 4.214.789 Rp 4.958.102 Rp 4.068.711 Rp 4.383.932 Rp 5.395.293 11,18 11,84 8,30 7,91 8,28
Tabel 2 Analisis Common Size L/R
ANALISIS HORIZONTAL (Analisis Perbandingan dan Trend)
Analisis horizontal (dinamis) adalah analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode,
sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Analisis yang termasuk dalam analisis horizontal misalnya analisis
perbandingan dan analisis trend.
Analisis perbandingan (komparatif) adalah analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi perkembangan
keadaan keuangan perusahaan (apakah akan mengalami kenaikan/penurunan) dengan cara membandingkan laporan keuangan antara dua
periode atau lebih.
Analisis trend merupakan bagian dari analisis perbandingan untuk melihat kecenderungan arah posisi keuangan dalam waktu lebih
dari tiga periode laporan keuangan.
Berikut penyajian laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. dan anak perusahaan dalam analisis perbandingan dan analisis trend.
Tabel 3 Analisis Perbandingan Neraca
PT GUDANG GARAM, Tbk.
Analisis Common Size L/R
Periode 2010-2014 Analisis Perbandingan
(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2010 2011 2012 2013 2014 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014
Rp Rp Rp Rp Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %
Penjualan/pendapatan usaha Rp 37.691.997 Rp 41.884.352 Rp 49.028.696 Rp 55.436.954 Rp 65.185.850 Rp 4.192.355 11,12 Rp 7.144.344 17,06 Rp 6.408.258 13,07 Rp 9.748.896 17,59
Beban pokok penjualan Rp 28.826.410 Rp 31.754.984 Rp 39.843.974 Rp 44.563.096 Rp 51.806.284 Rp 2.928.574 10,16 Rp 8.088.990 25,47 Rp 4.719.122 11,84 Rp 7.243.188 16,25
Laba bruto Rp 8.865.587 Rp 10.129.368 Rp 9.184.722 Rp 10.873.858 Rp 13.379.566 Rp 1.263.781 14,25 Rp 944.646 9,33 Rp 1.689.136 18,39 Rp 2.505.708 23,04

Pendapatan lainnya Rp 53.315 Rp 46.322 Rp 73.299 Rp 62.080 Rp 67.845 Rp 6.993 13,12 Rp 26.977 58,24 Rp 11.219 15,31 Rp 5.765 9,29
Beban usaha Rp 3.007.726 Rp 3.290.726 Rp 3.177.516 Rp 4.224.052 Rp 4.854.713 Rp 283.000 9,41 Rp 113.210 3,44 Rp 1.046.536 32,94 Rp 630.661 14,93
Beban lainnya Rp 31.438 Rp 4.511 Rp 37.166 Rp 7.199 Rp 31.742 Rp 26.927 85,65 Rp 32.655 723,90 Rp 29.967 80,63 Rp 24.543 340,92
Rugi kurs, bersih Rp 10.157 Rp 12.480 Rp 17.658 Rp 12.965 Rp 16.700 Rp 2.323 22,87 Rp 5.178 41,49 Rp 4.693 26,58 Rp 3.735 28,81
Laba Usaha Rp 5.869.581 Rp 6.867.973 Rp 6.025.681 Rp 6.691.722 Rp 8.577.656 Rp 998.392 17,01 Rp 842.292 12,26 Rp 666.041 11,05 Rp 1.885.934 28,18
Beban bunga Rp 238.285 Rp 253.002 Rp 495.035 Rp 755.518 Rp 1.371.811 Rp 14.717 6,18 Rp 242.033 95,66 Rp 260.483 52,62 Rp 616.293 81,57
Laba sebelum pajak penghasilan Rp 5.631.296 Rp 6.614.971 Rp 5.530.646 Rp 5.936.204 Rp 7.205.845 Rp 983.675 17,47 Rp 1.084.325 16,39 Rp 405.558 7,33 Rp 1.269.641 21,39
Beban pajak penghasilan Rp 1.416.507 Rp 1.656.869 Rp 1.461.935 Rp 1.552.272 Rp 1.810.552 Rp 240.362 16,97 Rp 194.934 11,77 Rp 90.337 6,18 Rp 258.280 16,64
Laba/Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Rp 4.214.789 Rp 4.958.102 Rp 4.068.711 Rp 4.383.932 Rp 5.395.293 Rp 743.313 17,64 Rp 889.391 17,94 Rp 315.221 7,75 Rp 1.011.361 23,07

Laba/Total pendapatan komprehensif


yg dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk Rp 4.146.282 Rp 4.894.057 Rp 4.013.758 Rp 4.328.736 Rp 5.368.568 Rp 747.775 18,03 Rp 880.299 17,99 Rp 314.978 7,85 Rp 1.039.832 24,02
Kepentingan nonpengendali Rp 68.507 Rp 64.045 Rp 54.953 Rp 55.196 Rp 26.725 Rp 4.462 6,51 Rp 9.092 14,20 Rp 243 0,44 Rp 28.471 51,58
Rp 4.214.789 Rp 4.958.102 Rp 4.068.711 Rp 4.383.932 Rp 5.395.293 Rp 743.313 17,64 Rp 889.391 17,94 Rp 315.221 7,75 Rp 1.011.361 23,07
Tabel 4 Analisis Perbandingan L/R
ANALISIS RASIO KEUANGAN
Analisis rasio adalah analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan (kemampuan)
keuangan perusahaan pada suatu periode dengan cara menghubungkan antara jumlah akun yang satu dengan jumlah akun yang lain. Pada
dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan menjadi:

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
melihat asset lancar perusahaan relative terhadap utang lancarnya. Perusahaan dikatakan likuid jika asset lancar > utang lancar.

a. Current Ratio (Rasio Lancar)


Current Ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan asset lancar
yang dimiliki.

Aset Lancar
Current Ratio=
Utang Lancar

22.908 .293
Ta h un 2010= =2,70
8.481 .933

30.381 .754
Ta h un 2011= =2,24
13.534 .319

29.954 .021
Ta h un 2012= =2,17
13.802.317

34.604 .461
Ta h un 2013= =1,72
20.094 .580
38.577 .191
Ta h un 2014= =1,62
23.783.134

b. Acid Test Ratio (Rasio Cepat/quick ratio)


Rasio cepat mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengam menggunakan asset lancar
yang dimilikinya tanpa memanfaatkan persediaan.

Aset Lancar−Persediaan
R asio Cepat=
Utang Lancar

22.908 .293−20.174 .168


Ta h un 2010= =0,32
8.481 .933

30.381 .754−28.020.017
Ta h un 2011= =0,17
13.534 .319

29.954 .021−26.649 .777


Ta h un 2012= =0,24
13.802.317

34.604 .461−30.241 .368


Ta h un 2013= =0,22
20.094 .580

38.577 .191−34.739.327
Ta h un 2014= =0,16
23.783 .134

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Perusahaan dikatakan solvable jika total asset > total hutang.

a. Rasio Total Utang terhadap Total Aset (DAR)


Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage
keuangan yang tinggi. Penggunaan leverage keuangan yang tinggi akan meningkatkan ROE dengan cepat, tetapi sebaliknya jika
penjualan menurun, ROE akan menurun pula. Risiko perusahaan dengan leverage keuangan yang tinggi akan semakin tinggi pula.

Total Utang
Rasio total utang terhadap total aset=
Total Aset

9.421 .403
Ta h un 2010= =0,31
30.741 .679

14.537 .777
Ta h un 2011= =0,37
39.088 .705

14.903 .612
Ta h un 2012= =0,36
41.509 .325

21.353 .980
Ta h un 2013= =0,42
50.770 .251

24.991.880
Ta h un 2014= =0,43
58.220 .600

b. Rasio Total Utang terhadap Total Ekuitas (DER)


Rasio ini digunakan untuk mengukur total utang dalam struktur modal suatu perusahaan dalam kondisi utang jangka panjang
perusahaan.
Total Utang
Rasio total utang terhadap total ekuitas=
Total Ekuitas

9.421 .403
Ta h un 2010= =0,44
21.320 .276

14.537 .777
Ta h un 2011= =0,59
24.550 .928

14.903 .612
Ta h un 2012= =0,56
26.605 .713

21.353 .980
Ta h un 2013= =0,73
29.416 .271

24.991.880
Ta h un 2014= =0,75
33.228 .720

c. Time Interest Earned (TIE)


Rasio ini menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang tersedia untuk menutup beban tetap bunga. Rasio
yang tinggi menunjukkan situasi yang aman meskipun barangkali juga menunjukkan terlalu rendahnya penggunaan utang (penggunaan
leverage keuangan) perusahaan. Sebaliknya, rasio yang rendah memerlukan perhatian dari pihak manajemen.
EBIT
TIE=
B unga

5.869 .581
Ta h un 2010= =24,63
238.285

6.867 .973
Ta h un 2011= =27,15
253.002

6.025 .681
Ta h un 2012= =12,17
495.035

6.691 .722
Ta h un 2013= =8,86
755.518

8.577 .656
Ta h un 2014= =6,25
1.371 .811

3. Rasio Profitabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu.
a. Net Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio
ini bisa dilihat langsung pada analisis common-size untuk laporan laba rugi. Rasio ini diinterpretasikan juga sebagai kemampuan
perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu.
Laba bersih
Rasio net profit margin=
Penjualan

4.214 .789
Tah un 2010= =0,11
37.691 .997

4.958 .102
Tah un 2011= =0,12
41.884 .352

4.068 .711
Tah un 2012= =0,08
49.028 .696

4.383.932
Tah un 2013= =0,08
55.436 .954

5.395 .293
Tah un 2014= =0,08
65.185.850

b. Return on Asset (ROA)


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu.

Laba bersih
ROA=
Total aset

4.214 .789
Tah un 2010= =0,14
30.741 .619
4.958.102
Tah un 2011= =0,1 3
39.088 .705

4.068.711
Tah un 2012= =0,10
41.509 .325

4.383 .932
Tah un 2013= =0,09
50.770 .251

5.395 .293
Tah un 2014= =0,09
58.220 .600

c. Return on Equity (ROE)


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran
profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham

Laba bersih
ROA=
Modal saham

4.214 .789
Tah un 2010= =4,38
962.044

4.958.102
Tah un 2011= =5,15
962.044

4.068 .711
Tah un 2012= =4,23
962.044
4.383.932
Tah un 2013= =4,56
962.044

5.395 .293
Tah un 2014= =5,61
962.044

4. Rasio Aktifitas
Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan

a. Perputaran Persediaan

HPPj
Perputaran Persediaan=
Persediaan

28.826 .410
Tah un 2010= =1,43
20.174 .168

31.754 .984
Tah un 2011= =1,13
28.020.017

39.843 .974
Tah un 2012= =1,50
26.649 .777

44.563.096
Tah un 2013= =1,47
30.241 .368
51.806 .284
Tah un 2014= =1,49
34.739.327

b. Perputaran Aktiva Tetap


Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya.

Penjualan
Perputaran AktivaTetap=
Aktiva Tetap

37.691 .997
Tah un 2010= =5,09
7.406 .632

41.884 .352
Tah un 2011= =5,11
8.189.881

49.028 .696
Tah un 2012= =4,72
10.389 .326

55.436 .954
Tah un 2013= =3,75
14.788 .915

65.185.850
Tah un 2014= =3,44
18.973.272
c. Perputaran Total Aktiva
Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total asset. Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya
rasio yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan pengeluaran modalnya (investasi).

Penjualan
Perputaran Total Aset =
Total Aset

37.691 .997
Tah un 2010= =1,23
30.741 .679

41.884 .352
Tah un 2011= =1,07
39.088.705

49.028 .696
Tah un 2012= =1,18
41.509 .325

55.436 .954
Tah un 2013= =1,0 9
50.770 .251
65.185.850
Tah un 2014= =1 , 1 0
58.220 .600

Anda mungkin juga menyukai