Anda di halaman 1dari 21

Kasus:

RS Lekas Sembuh adalah rumah sakit umum swasta kelas C dengan kapasitas 86 tempat tidur
yang sudah melayani pasien dengan BPJS sejak tahun 2014. Ruang Melati merupakan salah satu
ruang rawat inap yang merawat semua spesifikasi penyakit (Interna, Bedah, Obygin, Neurologi,
Urologi, Orthopedic, THT, Pediatrik, Kulit, dan Jiwa) dengan kapasitas 14 tempat tidur. Jumlah
perawat di ruang Melati yaitu 8 orang termasuk kepala ruangan dan semua sudah berkualifikasi
Ners. Komposisi tenaga non keperawatan di ruang Melati tidak ada staff khusus, seperti
admission, cleaning service, ahli gzi, namun strukturnya menjadi satu dengan seluruh ruangan
yang ada di RS Lekas Sembuh. Ruang Melati memiliki BOR 60%, rata-rata kategori klien yang
dirawat adalah 1 orang total care, 4 orang partial care dan 3 orang self care, & hari kerja efektif
adalah 6 hari per minggu (40 jam/minggu). Ruang Melati menerapkan metode penugasan Tim,
timbang terima dilakukan sebanyak 3 kali setiap pergantian shift, dan sudah dilakukan validiasi
ke ruangan pasien setiap pelaksanaan timbang terima. Ruang Melati telah memiliki SOP yang
cukup, namun SOP tersebut masih perlu ditambahkan dan beberapa SOP masih dalam tahap
revisi. SAK yang ada diruangan juga belum mencangkup 8 besar penyakit yang ada di ruangan,
form-form dan media supervisi, penerimaan pasien baru, dan discharge planning juga belum
ada. Dokumentasi yang dilakukan perawat dilakukan secara manual, masih banyak yang tidak
lengkap, penulisan askep juga banyak yang tidak tepat, dan SBAR belum terlaksana. Selain itu,
tingkat kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan masih sangat rendah dan tingkat
kepuasan pasien masih rendah karena perilaku caring perawat masih kurang. Sementara rumah
sakit swasta di sekitar RS Lekas sembuh cukup banyak dengan kualitas perawat yang sudah baik
dan memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap.

Pertanyaan:
Buatlah pengkajian untuk kasus diatas menggunakan Empat Pilar dalam MPKP!
JAWAB :

PILAR I

1. Perencanaan
a. Visi Rumah Sakit Lekas Sembuh
Menjadi rumah sakit umum swasta pilihan keluarga yang terkemuka dalam pelayanan
kesehatan, pendidikan, professional kerja dan terpercaya dengan ciri semangat pulih
tinggi, efektif, efisien, manusiawi dan memuaskan.
b. Misi Rumah Sakit Lekas Sembuh
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional dengan
mengutamakan caring dan keselamatan pasien.
2) Membangun sumber daya manusia (SDM) rumah sakit yang professional
dalam memberikan pelayanan kesehatan
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang aman, informative, efektif,
efisien dan manusiawi dengan tetap memperhatikan aspek sosial.
c. Motto Rumah Sakit Lekas Sembuh
“Professional dan mengutamakan kesehatan penderita.”
d. Visi Instalasi Rawat Inap : Ruang Melati
Mengoptimalkan kesehatan dan keselamatan penderita dengan melibatkan pelayanan
kesehatan secara professional
e. Misi Instalasi Rawat Inap : Ruang Melati
1) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang baik secara menyeluruh
dengan tenaga kesehatan.
2) Optimalisasi sarana yang ada sehingga efektif dan efisien
3) Membangun sumber daya manusia yang mampu memberikan pelayanan
kesehatan dalam lingkup semua spesifik penyakit.
f. Tujuan Khusus Instalasi Rawat Inap : Ruang Melati
Melakukan asuhan keperawatan kepada pasien secara professional pada kasus-kasus
semua spesifik penyakit, antara lain :
1) Interna
2) Bedah
3) Obygin
4) Neurologi
5) Urologi
6) Orthopedic
7) THT
8) Pediatrik
9) Kulit
10) Jiwa
g. Rencana Jangka Pendek di Ruang Melati

Tabel 1.1 c
Waktu Kegiatan Keterangan
07.00 - Melakukan operan (timbang terima)
dari perawat shift malam ke perawat
shift pagi.
- Pre conference dilakukan bersama
dengan 7 perawat lainnya
- Melakukan pengecekkan SDM dan
sarana-pra sarana.
08.00 - Melakukan interaksi dengan pasien
baru atau pasien yang memerlukan
perhatian khusus (Pasien total care)
- Memonitoring keadaan pasien serta
mendokumentasikan masalah prioritas
yang ditemukan saat pengkajian awal
pasien baru masuk
- Memonitoring kebersihan ruangan dan
lingkungan
- Menyusun dan mengontrol mutu yang
di terapkan di ruangan
09.00 - Memonitoring asuhan keperawatan
dan dokumentasi asuhan keperawatan
pasien
- Mengikuti visit dokter jika perawat
pelaksana atau perawat primer yang
bersangkutan sedang melakukan
tindakan
- Melakukan supervise kepada setiap
perorangan maupun tim dengan
standar yang telah ditetapkan
10.00 Melakukan supervise pada ketua tim/perawat
pelaksana.
 PP 1 :
Ns. Dina dengan tindakan pemberian
Nebulizer ventolin 1 A + NaCl 1 cc dan
injeksi.
 PP 2 :
Ns. Siska dengan tindakan pelaksanaan
edukasi terkait prosedur operasi SC
 PP 3 :
Ns. Fauziana dengan tindakan pemberian
terapi nebulizer ventolin 1 cc = NaCl 1 cc/
8 jam dan teknik nafas dalam serta batuk
efektif
 PP 4 :
Ns. Rahmawati dengan tindakan injeksi
ketorolac 30 mg untuk mengurangi nyeri
11.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-
rapat terstruktur
12.00 - Mengecek ulang keadaan pasien,
perawat, lingkungan yang belum
teratasi.
- Ishoma
13.00 - Mempersiapkan dan merencanakan
kegiatan asuhan keperawatan untuk
sore, malam dan esok hari sesuai
dengan tingkat ketergantungan dan
kebutuhan pasien.
- Mengobservasi post conference
14.00 Operan (timbang terima)

Tabel 1.2 Rencana Harian Ketua Tim

Waktu Kegiatan Keterangan


07.00 - Melakukan operan (timbang terima)
dari perawat shift malam ke perawat
shift pagi.
- Pre conference dilakukan bersama
dengan 7 perawat lainnya
- Membimbing makan dan memberi
obat pasien
08.00  Tn. T , tindakan pemberian Nebulizer
ventolin 1 A + NaCl 1 cc
 Ny.R , tindakan pelaksanaan edukasi
terkait prosedur operasi SC
 Tn. D , tindakan melakukan observasi
TTV setiap 8 jam
09.00 - Supervise perawat (dapat diatur sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan)
- Melakukan supervise pada ketua
tim/perawat pelaksana.
 PP 1 :
Ns. Dina dengan tindakan pemberian
Nebulizer ventolin 1 A + NaCl 1 cc
dan injeksi.
 PP 2 :
Ns. Siska dengan tindakan
pelaksanaan edukasi terkait prosedur
operasi SC
 PP 3 :
Ns. Fauziana dengan tindakan
pemberian terapi nebulizer ventolin 1
cc = NaCl 1 cc/ 8 jam dan teknik nafas
dalam serta batuk efektif
 PP 4 :
Ns. Rahmawati dengan tindakan
injeksi ketorolac 30 mg untuk
mengurangi nyeri
10.00 Memimpin kebutuhan terapi pasien yang telah
dijadwalkan.
11.00  Tn. D , tindakan pemberian terapi
nebulizer ventolin 1 cc = NaCl 1 cc/ 8
jam dan teknik nafas dalam serta batuk
efektif
 Ny. S , tindakan injeksi ketorolac 30
mg untuk mengurangi nyeri
 Tn. T , tindakan adalah dilakukannya
injeksi
12.00 -Membimbing makan dan memberi
obat pasien
- Ishoma
13.00 - Post conference dan menulis
dokumentasi
- Memeriksa kelengkapan dokumentasi
asuhan keperawatan
- Alokasi pasien sesuai dengan perawat
yang dinas
14.00 Operan (timabang terima)

Tabel 1.3. Rencana Harian Perawat Pelaksana

Waktu Kegiatan Keterangan


07.00 14.00 21.00 - Melakukan operan (timbang
terima) dari perawat shift
malam ke perawat shift pagi.
- Pre conference dilakukan
bersama dengan 7 perawat
lainnya
- Membimbing makan dan
memberikan obat (dinas pagi)
08.00 15.00 22.00  Tn. T , tindakan pemberian
Nebulizer ventolin 1 A + NaCl
1 cc
 Ny.R , tindakan pelaksanaan
edukasi terkait prosedur
operasi SC
 Tn. D , tindakan melakukan
observasi TTV setiap 8 jam
09.00 16.00 23.00  Tn. T , tindakan Injeksi
 Tn. D , tindakan pemberian
terapi nebulizer ventolin 1 cc =
NaCl 1 cc/ 8 jam
10.00 17.00 00.00  Ny. S , tindakan injeksi
ketorolac 30 mg untuk
mengurangi nyeri
11.00 18.00 05.00  Tn. D , tindakan pendidikan
kesehatan mengajarkan teknik
nafas dalam dan batuk efektif
12.00 19.00 - Membimbing makan dan
memberi obat pasien
- Istirahat
13.00 20.00 06.00 - Post conference dan menulis
dokumentasi
14.00 21.00 07.00 Operan (timabang terima)

Tabel 1.4. CONTOH Dokumentasi Rencana Harian Perawat Pelaksana

Nama perawat : Tim A


Ruangan : Paviliun Humairah
Tanggal : 25 April 2021
Waktu Kegiatan Keterangan
07.00 Operan TIM
Pre conference
08.00 Tn. T (34 tahun) Ns. Dina
Dx : pola nafas tidak efektif
- Memonitor pemberian oksigen 3 lpm
- Nebulizer ventolin 1 A + NaCl 1 cc
Ny. R (39 tahun) Ns. Siska
Dx : Kecemasan
- Menjelaskan tentang prosedur operasi SC
Tn. D (50 tahun) Ns. Fauziana
Dx : bersihan jalan nafas tidak efektif
- Observasi TTV tiap 8 jam
- Mengantar foto rongent thorax
09.00 Tn. T (34 tahun) Ns. Dina
Dx : pola nafas tidak efektif
- Injeksi
Tn. D (50 tahun) Ns. Fauziana
Dx : bersihan jalan nafas tidak efektif
- Berikan terapi nebulizer ventolin 1 cc =
NaCl 1 cc/ 8 jam
10.00 Ny. S (28 tahun) Ns. Rahmawati
Dx : nyeri akut
- Injeksi ketorolac 30 mg
11.00 Tn. D (50 tahun) Ns. Fauziana
Dx : bersihan jalan nafas tidak efektif
- Ajarkan teknik nafas dalam dan batuk
efektif
12.00 Membimbing makan dan memberi obat pasien TIM
Ishoma
13.00 Post conference dan menulis dokumentasi TIM
14.00 Operan (timbang terima) TIM

2. Pengorganisasian
a. Struktur Organisasi Ruang Rawat Inap : Ruang Melati

Kepala Ruangan
TIM A TIM B

Kepala TIM Kepala TIM

Perawat Perawat Perawat Perawat

Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien Pasien

b. Daftar Dinas Ruangan Rawat Inap : Ruang Melati

Masa Pelatihan yang Jabatan


No Nama Jenis PDDKN
Kerja Pernah Diikuti Saat Ini
1. Ns. W PNS S1 Kep 33 tahun Ketua
Ruangan
2. Ns. U PNS D3 Kep 12 tahun Ketua TIM
3 Ns. O PNS S1 Kep 7 tahun Ketua TIM
4 Ns.S PNS S1 Kep 7 tahun Perawat
5 Ns.V PNS S1 Kep 7 tahun Perawat
6 Ns.R PNS S1 Kep 5 tahun Perawat
7. Ns.F PNS S1 Kep 9 tahun Perawat
8. Ns. D PNS S1 Kep 10 tahun Perawat

c. Daftar Pasien di Ruang Melati

No Nama Nama Nama PP Pagi Sore Malam


Pasien Dokter Katim (TIM I) 3/5 2021 3/5 2021 3/5 2021
1 Tn. D Dr. Fahmi Ns.O Ns.Fauziana Ns.Fauziana Ns.Rahmadia Ns.Vernanda
2 Tn.T Dr. Fahmi Ns.O Ns. Dina Ns.Fauziana Ns.Rahmadia Ns.Vernanda
3 Ny.R Dr. Fahmi Ns.O Ns.Siska Ns.Siska Ns.Sondang Ns.Vernanda
4 Ny.S Dr. Fahmi Ns.O Ns.Rahmawati Ns.Siska Ns.Rahmadia Ns.Zahra
5 Nn. A Dr.Melia Ns.O Ns.Rahmadia Ns. Dina Ns.Sondang Ns.Vernanda
6 Ny.G Dr. Melia Ns.O Ns.Sondang Ns. Dina Ns.Rahmadia Ns.Zahra
7 Ny.M Dr.Melia Ns.O Ns.Vernanda Ns.Rahmawat Ns.Sondang Ns.Zahra
i
8 Nn.U Dr.Melia Ns.O Ns.Zahra Ns.Rahmawat Ns.Sondang Ns.Zahra
i
(TIM II)

3. Pengarahan
a. Kegiatan delegasi
a) Wawancara : menurut Karu, didapatkan informasi bahwa pendelegasian
diruangan sudah dilakukan secara lisan, namun dengan form-form seadanya.
b) Observasi : format pendelegasian diruangan tidak ada
c) Masalah : belum optimalnya penerapan pendelegasian dalam penerapan
metode MPKP.
b. Supervisi
a) Wawancara : supervise telah dilaksanakan secara tertib, namun dengan form
seadanya.
b) Observasi : format dan media supervisi diruangan tidak ada. Dokumentasi
supervise dilakukan secara manual.
c) Masalah : belum optimalnya penerapan supervisi dalam penerapan metode
MPKP
c. Motivasi kepada perawat
a) Wawancara : menurut Karu, didapatkan informasi bahwa peningkatan
motivasi sebenarnya telah terlaksana dengan baik oleh rumah sakit, secara
langsung maupun tidak langsung. Seperti mengadakan pelatihan dan
pembinaan.
b) Observasi : tingkat kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan masih
sangat rendah dan tingkat kepuasan pasien masih rendah karena perilaku
caring perawat masih kurang
c) Masalah : Motivasi yang diberikan tidak sepenuhnya ditangkap dan
diterapkan perawat
d. Komunikasi efektif
a) Wawancara : Menurut kasus, didapatkan informasi bahwa komunikasi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kurang memuaskan. Asuhan
keperawatan yang didokumentasikan, diberitahukan pada saat timbang terima
pasien dan ditindak lanjuti oleh perawat yang bertugas pada shift berikutnya.
b) Observasi : komunikasi antara staff sesuai dengan jalur. Timbang terima
dilakukan sebanyak 3 kali setiap pergantian shift, dan sudah dilakukan
validiasi ke ruangan pasien setiap pelaksanaan timbang terima.
c) Masalah : -
4. Pengendalian
a. Program pengendalian mutu
a) Wawancara : menurut Karu, sudah terbentuk tim pengendalian mutu, tetapi
pelaksaannya masih belum optimal
b) Observasi : Belum ada sistem pelaporan dan format pengendalian di ruangan
tidak ada.
c) Masalah : sistem pengendalian mutu belum optimal
b. Pelaksanaan SOP dan SAK
a) Wawancara : menurut Karu, asuhan keperawatan yang diberikan sudah
mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang sudah ditetapkan.
Namun SAK yang ada diruangan juga belum mencangkup 8 besar penyakit
yang ada di ruangan. Lalu, diruangan telah memiliki SOP yang cukup, namun
SOP tersebut masih perlu ditambahkan dan beberapa SOP masih dalam tahap
revisi.
b) Observasi : SOP sudah ada dan dalam tahap revisi, SAK di ruangan tidak
ada. Dokumentasi dilakukan secara manual.
c) Masalah : SOP dan SAK belum lengkap.
PILAR II: Sistem Penghargaan (Compensatory Reward)

a. Proses Rekruitmen Tenaga Perawat di RS Lekas Sembuh


- Kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana di ruang melati sudah
berkualifikasi Ners
- Mempunyai pengalaman kerja minimal 2 tahun
- Sehat jasmani dan rohani
- Pernah mengikuti pelatihan seperti manajemen bangsal, pelatihan model praktik
keperawatan profesional, komunikasi keperawatan
- Lulus tes tulis dan wawancara
b. Orientasi Kerja
Ruang Melati menerapkan metode penugasan tim, timbang terima dilakukan
sebanyak 3 kali setiap pergantian shift, dan sudah dilakukan validiasi ke ruangan
pasien setiap pelaksanaan timbang terima.
c. Penilaian Kerja
SAK yang ada diruangan juga belum mencangkup 8 besar penyakit yang ada di
ruangan, form-form dan media supervisi, penerimaan pasien baru dan discharge
planning juga belum ada. Dokumentasi yang dilakukan perawat dilakukan secara
manual, masih banyak yang tidak lengkap, penulisan askep juga banyak yang tidak
tepat, dan SBAR belum terlaksana. Selain itu, tingkat kepatuhan perawat dalam
melakukan cuci tangan masih sangat rendah dan tingkat kepuasan pasien masih
rendah karena perilaku caring perawat masih kurang.
d. Pengembangan Tenaga Perawat
Jumlah perawat di ruang Melati yaitu 8 orang termasuk kepala ruangan dan semua
sudah berkualifikasi Ners. Ruang Melati telah memiliki SOP yang cukup, namun
SOP tersebut masih perlu ditambahkan dan beberapa SOP masih dalam tahap revisi.

PILAR III : HUBUNGAN PROFESIONAL

Hubungan professional dalam pemberian pelayanan keperawata (tim kesehatan) dalam


penerima palayana keperawatan (klien dan keluarga). Pada pelaksanaan nya hubungan
professional secara interal artinya hubungan yang terjadi antara pembentuk pelayanan
kesehatan misalnya antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan dan lain–
lain. Sedangkan hubungan professional secara eksternal adalah hubungan antara pemberi dan
penerima pelayanan kesehatan.

 Pada kasus Jumlah perawat di ruang Melati yaitu 8 orang termasuk kepala ruangan dan
semua sudah berkualifikasi Ners. Sedangkan Komposisi tenaga non keperawatan di ruang
Melati tidak ada staff khusus, seperti admission, cleaning service, ahli gzi, namun
strukturnya menjadi satu dengan seluruh ruangan yang ada di RS Lekas Sembuh.
 Ruang Melati menerapkan metode penugasan Tim, timbang terima dilakukan sebanyak 3
kali setiap pergantian shift, dan sudah dilakukan validiasi ke ruangan pasien setiap
pelaksanaan timbang terima. Hubungan profesional terjadi antara perawat dengan
perawat atau kepala ruangan dengan perawat melalui timbang terima.
 Ronde keperawatan dilakukan oleh kepala perawat, katim dan perawat pelaksana yang
semua sudah berkualifikasi ners dalam membahas masalah keperawatan pada pasien
dengan total care, partial care dan self care.
 Peran Masing-masing Anggota Tim
1. Peran Perawat Primer dan Perawat Associate
 Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
 Menjelaskan diagnosis keperawatan.
 Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
 Menjelaskan hasil yang didapat.
 Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil.
 Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji
2. Peran Perawat Konselor
 Memberikan justifikasi
 Memberikan reinforcement
 Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional
tindakan
 Mengarahkan dan koreksi
 Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

PILAR IV : Manajemen Asuhan Keperawatan

Pengkajian Kepala Ruangan

Pilar 1 : Manajemen Approach

No. Jenis Kegiatan Dilaksanakan


Ya Tidak
Fungsi Perencanaan
1. Merencanakan jumlah, jenis dan mutu tenaga √
perawatan, serta tenaga lain sesuai kebutuhan ruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya
2. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan yang √
diperlukan sebagai penunjang tercapainya pelayanan diruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya
3. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan yang √
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan klien
4. Merencanakan pembinaan dan pengembangan karier ketua √
tim dan perawat pelaksana melalui pendidikan serta latihan
berjenjang
5. Merencanakan penambahan peralatan keperawatan sesuaidengan √
kebutuhan ruangan
6. Merencanakan pengadaan SAK dan SOP minimal 10 kasus √
besar di ruangan untuk diterapkan oleh seluruh ketua tim dan
perawat pelaksana
7. Merencanakan penilaian kualitas pelayanan √
keperawatan di ruangan dengan menggunakan indikator
mutu seperti BOR, ALOS, NDR, GDR dan TOI
8. Merencanakan pertemuan rutin dengan ketua tim dan √
perawat pelaksana secara terjadwal
9. Merencanakan supervise keperawatan kepada ketua tim dan √
perawat pelaksana secara terjadwal
10. Menyusun permintaan kebutuhan rutin, alat, obat dan √
bahan yang diperlukan di unit rawat inap
Fungsi Pengorganisasian
1. Membuat struktur organisasi ruangan yang dapat menunjang √
pelaksanaan pelayanan keperawatan (Misal: Metode Primer)
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan √
tenaga lainnya di ruang rawat yang berada dalam wilayah
tanggung jawabnya sesuai kebutuhan dan ketentuan yang
berlaku
3. Mengembangkan struktur organisasi dengan √
menggunakan model pendekatan lini dan staf
4. Menyampaikan aspirasi perawat di ruangan yang √
menjadi tanggung jawabnya melalui bidang
keperawatan atau komite keperawatan
5. Melakukan penghitungan kebutuhan tenaga perawat di √
ruangan yang menjadi tanggung jawabnya
6. Sistem perhitungan tenaga perawat yang digunakan √
adalah standar Depkes, Gillies atau Douglas
Fungsi Kepersonaliaan
1. Berperan dalam pelaksanaan seleksi penerimaan tenaga √
keperawatan sesuai jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan
rumah sakit
2. Memberikan program orientasi kepada tenaga perawatan √
baru atau tenaga lainnya yang akan bekerja di ruang rawat
yang menjadi tanggung jawabnya.
Fungsi Pengarahan
1. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga √
keperawatan untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan sesuai ketentuan standar
2. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara √
bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
pelayanan keperawatan di ruang rawat tersebut
3. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan √
peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai
4. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventaris √
dalam unit kerjanya
5. Mempertahankan dan meningkatkan sistem pencatatan √
dan
pelaporan tenatng perkembangan klien dan kegiatan lain
yang dilakukan secara tepat dan benar.
6. Melakukan pendelegasian secara tertulis sesuai standar √
jika sedang bertugas keluar atas kepentingan kedinasan
7. Memotivasi perawat dengan dukungan positif √

untuk meningkatkan semangat kerja


8. Melakukan penyelesaiaan konflik antar staf perawatan secara √
persuasif
9. Melakukan supervise secara berkala sesuai jadwal dan √
ata sewaktu-waktu kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Fungsi pengendaliaan
1. Melaksanakan penilaian kinerja perawat secara berkala √
2. Mengendalikan pelaksanaan peraturan/tata tertib √
pelayanan keperawatan yang berlaku di ruangan
3. Mengendalikan pendayagunaan peralatan keperawatan √
secara efektif dan efisien.
4. Menilai mutu pelayanan keperawatan dengan √
melakukan audit dokumentasi keperawatan di ruangan
5. Melakukan penilaian kualitas pelayanan rumah sakit di √
ruangan yang menjadi tanggung jawabnya dengan
menggunakan indikator mutu seperti BOR, ALOS, NDR,
GDR, dan TOI
6. Menampung dan menanggulangi usul dan keluhan √
tentang masalah-masalah tenaga perawatan dan
pelayanan
7. Mengklarifikasi / mengelompokkan klien di ruang rawat √
menurut tingkat kegawatan, infeksi dan noninfeksi untuk
memudahkan perawatan.

Pilar 2 : Compensatory Reward

No. Jenis Kegiatan Dilaksanakan


Ya Tidak
1. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan karier tenaga √
perawatan melalui pendidikan dan latihan berjenjang
2. Mengupayakan dan memperhatikan kesejahteraan tenaga √
perawatan dan tenaga lain yang berada di bawah tanggung
jawabnya untuk meningkatkan semangat kerja
3. Memberikan reward bagi perawat dengan kinerja √
baik/berprestasi
4. Memberikan punishment bagi perawat dengan kinerja kurang √
baik
Pilar 3 : Profesional Relationship

No. Jenis Kegiatan Dilaksanakan


Ya Tidak
1. Menggunakan komunikasi terbuka antar kepala √
ruangan dengan ketua tim atau staf perawat pelaksana
2. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana √
keperawatan dan tenaga perawatan lainnya yang
berada di wilayah tanggung jawabnya
3. Mengadakan kerjasama dan memelihara hubungan baik √
dengan kepala ruang rawat lainnya, kepala bidang, kepala
bagian, kepala instalasi dan jajaran direksi rumah sakit
4. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara √
 petugas, klien, keluarga sehingga memberi ketenangan
5. Mengadakan pendekatan kepada tiap klien yang √
dirawat untuk mengetahui keadaannya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan
masalah yang dihadapinya
6. Menjaga perasaan klien agar merasa aman dan √
terlindungi selama pelaksanaan pelayanan berlangsung
7. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi √
selama pelaksanaan pelayanan berlangsung
8. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan √
pelayanan di ruang rawat yang berada di wilayah
tanggung jawabnya.
Pilar 4 : Patient Care Delivery

No. Jenis Kegiatan Dilaksanakan


Ya Tidak
1. Menerapkan pemberian asuhan keperawatan sesuai standar √
(SAK, dan SOP) yang ada di ruangan
2. Mengembangkan model praktik keperawatan √
professional (MPKP) sesuai dengan SDM yang ada
(Misalnya: Metode Primer)
3. Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap klien dalam √
 batas wewenangnya
4. Mendampingi visite dokter untuk memeriksa klien dan √
mencatat program pengobatan serta menyampaikan
kepada staf untuk melaksanakannya

Pengkajian Perawat Pelaksana

No. Jenis Kegiatan Dilaksanakan


Ya Tidak
1. Mempersiapkan dan memelihara kebersihan ruang rawat dan √
lingkungannya
2 Menerima klien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan √
yang berlaku
3 Memelihara peralatan perawatan medis agar selalu dalam √
keadaan siap pakai.
4 Melaksanakan program orientasi kepada klien tentang ruang √
rawat inap dan lingkungannya, peraturan/tata tertib yang
 berlaku, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta
kegiatan rutin sehari-hari
5 Menciptakan hubungan kerja sama yang baik (therapeutic √
relationship) dengan klien dan keluarganya
6 Mengkaji kebutuhan dan masalah klien sesuai standar √
7 Menyusun rencana keperawatan sesuai standar √
8 Memberikan intervensi keperawatan kepada klien sesuai √
kebutuhan dengan cara:
a.  Memberikan rasa aman kepada klien yang meliputi
mencegah terjadinya bahaya kecelakaan, luka, komplikasi
khususnya kepada klien yang mengalami gangguan
kesadaran.
b.  Melaksanakan tindakan pengobatans esuai dengan
program pengobatan.
c.  Memberikan penyuluhan kesehatan kepada klien dan
keluarga mengenai penyakitnya.

9 Melaksanakan tindakan rehabilitasi klien agar dapat segera √


mandiri
10 Membantu merujuk klien kepada petugas kesehatan atau √
institusi pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan atau menyelesaikan
masalah kesehatan yang tidak dapat ditanggulanginya
11 Melakukan pertolongan pertama kepada klien dalam keadaan √
darurat secara tepat dan benar. Selanjutnya segera
melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada dokter
 penanggung jawab ruangan
12 Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai dengan √
standar
13 Memantau dan menilai kondisi pasien. Selanjutnya √
melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil
pemantauan tersebut
14 Membantu petugas yang lain dalam memelihara lingkungan √
yang sehat
15 Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan anggota √
tim kesehatan (dokter, ahli gizi, analis, pekarya kesehatan, dll)
di unit kerjanya
16 Membantu tim kesehatan dalam membahas kasus pelayanan √
keperawatan dan upaya peningkatan mutu di unit kerjanya
17 Melaksanakan tugas, pagi, sore, malam dan libur secara √
bergilir sesuai jadwal dinas
18 Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antar √
petugas, klien, dan keluarganya sehingga tercipta ketenangan
19 Mengikuti pertemuan berkala yang dilaksanakan oleh kepala √
ruangan
20 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang √
keperawatan, misalnya melalui pertemuan ilmiah
21 Melaksanakan dan memelihara sistem pencatatan dan √
pelaporan pelayanan keperawatan yang tepat dan benar,
sehingga tercipta suatu sistem informasi yang dapat
dipercaya/akurat
22 Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti √
secara lisan mupun tertulis saat pergantian dinas
23 Melaksanakan perawatan klien yang dalam keadaan sakaratul √
maut dan merawat jenazah sesuai prosedur dan peraturan
yang berlaku
24 Menyiapkan klien yang pulang, meliputi: √
a.  Menyediakan formulir untuk penyelesaian
administratif, seperti:
 Surat izin pulang
 Surat keterangan istirahat rumah sakit
 Petunjuk diet
 Resep obat untuk dirumah jika diperlukan
 Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
 Surat keterangan lunas pembayaran dan lain- lain
 b.  Memberikan penyuluhan kesehatan kepada kilien dan
keluarganya sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
 jlien mengenai :
 Diet
 Pengobatan yange perlu dilanjutkan dan cara
 Penggunaannya
Pentingnya pemeriksaan ulang di rujmah sakit, Puskesmas,
atau istitusi pelayanan kesehatan lainnya.
Cara hidup sehat seperti pengaturan istirahat, makanan
yang bergizi, atau bahan pengganti sesuai dengan keadaan
social ekonomi.
c.  Melatih klien menggunakan alat bantu yang
dibutuhkannya, seperti:
 Rolstoel
 Tonggal penyangga
 Protesa
d.  Melatih klien melaksanakan tindakan keperawatan di
rumah, misalnya:
 Merawat luka
 Melatih anggota gerak
 Pengaturan diet
e.  Mengantar klien yang akan pulang sampai di pintu
keluar ruang perawatan.
25 Memegang teguh rahasia jabatan √

Anda mungkin juga menyukai