Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KULIAH

KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN DAN KB


“Metode Kontrasepsi Modern”

Dosen Mata Kuliah :


Triveni ,M.Keb

Disusun oleh:
Jihaan Hamiidah

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


STIKes PERINTIS PADANG
TA: 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang,kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah kepada kami, sehingga kamidapat menyelesaikan
makalah kami yang membahas tentang Metode kontrasepsi modren
Makalah ini telah kamisusun dengan semaksimal mungkin.Untuk itu
kamimenyampaikan banyak ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing atas
bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami,sehingga
kamidapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kamimengala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat dan inspirasi kepada pembaca.

Bukittinggi,18 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 pengertian kontrasepsi implan.....................................................................................6
2.2 jenis jenis ....................................................................................................................6
2.3 persyaratan..................................................................................................................7
2.4 keuntungan..................................................................................................................8
2.5 Keterbatasan kontrasepsi.............................................................................................10
2.6 efek samping kontrasepsi............................................................................................10
2.7 penatalaksanaan akseptor bermasalah.........................................................................11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya
manusia (SDM) dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat
derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan
ekonomi dan keluarga berencana (KB) yang merupakan sisi masing-masing mata
uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan dengan
pembangunan ekonomi, dikhawatirkan hasil pembangunan tidak akan berarti.
Pendapat Malthus – yang mengemukakan bahwa pertumbuhan dan
kemampuan mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung, sedangkan
pertumbuhan dan perkembangan laksana deret ukur, sehingga pada satu titik
sumber daya alam tidak mampu menampung pertumbuhan manusia telah menjadi
kenyataan. Berdasarkan pendapat demikian diharapkan setiap keluarga,
memperhatikan dan merencanakan jumlah keluarga yang diinginkan.
Pengaturan kelahiran melalui program KB berdampak signifikan terhadap
peningkatan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. Oleh karenanya program KB
telah diakui secara internasional sebagai salah satu upaya pokok dalam program
safe motherhood and child survival.
Gerakan keluarga berencana nasional Indonesia telah berumur panjang (sejak
1970) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka
kelahiran dengan bermakna. Seperti diketahui bahwa KB mencakup dua tujuan
utama : a) Pengaturan jarak kelahiran (“spacing”) dan b) memenuhi keinginan
suami-istri untuk tidak ingin lagi menambah anak (“limiting”). Masyarakat
Indonesia dapat menerima hampir semua metode medis teknis KB yang
dicanangkan oleh pemerintah. Salah satu metode KB yaitu Metode Modern
Kontrasepsi Hormonal. Metode modern kontrasepsi hormonal terbagi menjadi
tiga, yaitu kontrasepsi suntik, kontrasepsi oral, dan kontrasepsi implan.
  
Materi hand out yang akan dipelajari kali ini adalah kontrasepsi implan.
Kontrasepsi implan disebut juga alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), karena

4
insersinya pada bagian subdermal. Kontrasepsi implan berisi hormon progestin
dalam dosis rendah, yang mempunyai masa kerja panjang.
Tujuan akhir dari hand out ini adalah memberikan pemahaman kepada
mahasiswa mengenai pelayanan kontrasepsi implan. Kontrasepsi implan yang
akan dibahas meliputi pengertian dan cara kerja kontrasepsi implan, jenis-jenis
kontrasepsi implan, keuntungan dan kerugian kontrasepsi implan yang
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, brain storming dan penugasan.
Pada dasarnya setiap orang termasuk mahasiswa memiliki kemampuan untuk
menstransformasikan dirinya sendiri. Untuk memperbaiki kemampuan ini
merupakan salah satu aktivitas yang menantang, namun juga sangat
mengasyikkan, berguna dan menyenangkan. Oleh karena itu, mari kita mulai
petualangan penempaan kemampuan diri ini.
1.2 Tujuan
1.      Tujuan Umum :
a.       Memenuhi tugas mata kuliah Pelayanan Keluarga Berencana mengenai KB
Implant;
b.      Mendiskripsikan mengena KB implant pada masyarakat umum.
2.      Tujuan Khusus :
a.       Memberi info kepada ibu tentang KB Implant;
b.      Mendiskripsikan jenis KB Implant;
c.       Mendiskripsikan efek samping KB Implant;
d.      Mendiskripsikan tata laksana KB Implant.

5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1   Pengertian Kontrasepsi
a.     Kontrasepsi Implan adalah metode kontrasepsi yang diinsersikan pada bagian
subdermal, yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis
rendah, dan reversibel untuk wanita (Speroff & Darney, 2005).
b.    Kontrasepsi Implan adalah sistem norplant dari implan subdermal levonorgestrel
yang terdiri dari enam skala kapsul dimethylsiloxane yang dibuat dari bahan
sylastic, masing-masing kapsul berisi 36 mg levonorgestrel dalam format kristal
dengan masa kerja lima tahun (Varney, 1997).

2.2     Jenis-jenis Impant


1.    Norplant
Dipakai sejak tahun 1987. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga
dengan panjang 3,4 cm , dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg
levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun. Pelepasan hormon setiap harinya
berkisar antara 50 – 85 mcg pada tahun pertama penggunaan, kemudian menurun
sampai 30 – 35 mcg per hari untuk lima tahun berikunya. Saat ini norplant yang
paling banyak dipakai.

2.    Implanon
Terdiri dari satu batang putih lentur yang berisi progestin generasi ketiga,
yang dimasukkan kedalam inserter steril dan sekali pakai/disposable, dengan
panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, terdiri dari suatu inti EVA
(Ethylene Vinyl Acetate) yang berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya
3 tahun. Pada permulaannya kecepatan pelepasan hormonnya adalah 60 mcg per
hari, yang perlahan-lahan turun menjadi 30 mcg per hari selama masa kerjanya.
3.    Jadena dan Indoplant
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama
kerja 3 tahun.
4.    Uniplant

6
Terdiri dari 1 batang putih silastic dengan panjang 4 cm, yang mengandung
38 mg nomegestrol asetat dengan kecepatan pelepasan sebesar 100 μg per hari
dan lama kerja 1 tahun.
5.    Capronor
Terdiri dari 1 kapsul biodegradable. Biodegradable implan melepaskan
progestin dari bahan pembawa/pengangkut yang secara perlahan-lahan larut
dalam jaringan tubuh. Bahan pembawanya sama sekali tidak perlu dikeluarkan
lagi misal pada norplant. Tetapi sekali bahan pembawa tersebut mulai larut, ia
tidak mungkin dikeluarkan lagi. Tingkat penggunaan kontrasepsi implan dapat
diperbaiki dengan menghilangkan kebutuhan terhadap pengangkatan secara
bedah. Kapsul ini mengandung levonorgestrel dan terdiri dari polimer E-
kaprolakton. 
Mempunyai diameter 0,24 cm, terdiri dari dua ukuran dengan panjang 2,5 cm
mengandung 16 mg levonorgestrel, dan kapsul dengan panjang 4 cm yang
mengandung 26 mg levonorgestrel. Lama kerja 12 – 18 bulan. Kecepatan
pelepasan levonorgestrel dari kaprolakton adalah 10 kali lebih cepat dibandingkan
silastic.

2.3 Persyaratan
1.    Hamil atau diduga hamil, Pendarahan Vagina tanpa sebab.

2.     Wanita dalam usia reproduksi

3.    Telah atau belum memiliki anak

4.    Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)

5.    Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

6.    Pasca persalinan dan tidak menyusui

7.    Pasca keguguran

8.    Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap

7
9.    Riwayat kehamilan ektopik

10. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia

bulan sabit (sickle cell)

11. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen

12. Sering lupa menggunakan pil

13. Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya

14. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara

15.  Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi

16. Miom uterus dan kanker payudara.

17. Gangguan toleransi glukosa.

2.4 Keuntungan

1.    Keuntungan Kontrasepsi Implan, meliputi :

a.       Daya guna tinggi


Kontrasepsi implan merupakan metode kontrasepsi berkesinambungan yang
aman dan sangat efektif. Efektivitas penggunaan implant sangat mendekati
efektivitas teoretis. Efektivitas 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan.
b.      Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
Kontrasepsi implan memberikan perlindungan jangka panjang. Masa kerja
paling pendek yaitu satu tahun pada jenis implan tertentu (contoh : uniplant) dan
masa kerja paling panjang pada jenis norplant.
c.       Pengembalian kesuburan yang cepat
Kadar levonorgestrel yang bersirkulasi menjadi terlalu rendah untuk dapat
diukur dalam 48 jam setelah pengangkatan implan. Sebagian besar wanita
memperoleh kembali siklus ovulatorik normalnya dalam bulan pertama setelah
pengangkatan.

Angka kehamilan pada tahun pertama setelah pengangkatan sama dengan


angka kehamilan pada wanita yang tidak menggunakan metode kontrasepsi dan

8
berusaha untuk hamil. Tidak ada efek pada jangka panjang kesuburan di masa
depan.Kembalinya kesuburan setelah pengangkatan implan terjadi tanpa
penundaan dan kehamilan berada dalam batas-batas normal. Implan
memungkinkan penentuan waktu kehamilan yang tepat karena kembalinya ovulasi
setelah pengangkatan implan demikian cepat.
d.      Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Implan diinsersikan pada bagian subdermal di bagian dalam lengan atas.
e.       Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengandung hormon estrogen. Kontrasepsi implan mengandung
hormon progestin dosis rendah. Wanita dengan kontraindikasi hormon estrogen,
sangat tepat dalam penggunaan kontrasepsi implan.
f.       Tidak mengganggu kegiatan sanggama
Kontrasepsi implan tidak mengganggu kegiatan sanggama, karena
diinsersikan pada bagian subdermal di bagian dalam lengan atas.
g.      Tidak mengganggu ASI
Implan merupakan metode yang paling baik untuk wanita menyusui. Tidak
ada efek terhadap kualitas dan kuantitas air susu ibu, dan bayi tumbuh secara
normal. Jika ibu yang baru menyusui tidak sempat nantinya (dalam tiga bulan),
implan dapat diisersikan segera Postpartum.
h.      Klien hanya kembali ke klinik bila ada keluhan
i.        Dapat dicabut setiap saat
j.        Mengurangi jumlah darah haid
Terjadi penurunan dalam jumlah rata-rata darah haid yang hilang.
k.      Mengurangi / memperbaiki anemia
Meskipun terjadi peningkatan dalam jumlah spotting dan hari perdarahan di
atas pola haid pra-pemasangan, konsentrasi hemoglobin para pengguna implan
meningkat karena terjadi penurunan dalam jumlah rata-rata darah haid yang
hilang.

9
2.5 Keterbatasan

 Tidak memberikan efek protektif terhadap PMS dan AIDS


 Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
 Akseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini
sesuai keinginan sendiri akan tetapi  harus  pergi ke klinik untuk
pencabutan
 Dapat mempengaruhi  penurunan dan peningkatan berat badan
 Memiliki  resiko (infeksi, hematoma,dan perdarahan)
 Dapat menyebabkan perubahan pola siklus haid : spoting, amenore,
hipermenore,dll.

2.6 Efek Samping


1.    Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang
terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari
pemakaian.
2.    Yang paling sering terjadi:
a.       Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus haid
b.      Perdarahan bercak (spotting)
c.       Berkurangnya panjang siklus haid
d.      Amenore, meskipun jarang terjadi dibandingkan perdarahan lama atau
perdarahan bercak.Umumnya perubahan-perubahan haid tersebut tidak
mempunyai efek yang membahayakan diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan
lebih sering daripada biasanya, volume darah yang hilang tetap tidak berubah.
3.    Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan berjalannya
waktu.
4.    Perdarahan hebat jarang terjadi (Cahyani, 2009).
5.    Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering
ditemui. Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan
(Gunawan, 1999).

10
2.7 penatalaksanaan akseptor bermasalah

Ekspulsi batang implant

–     Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul yang lain masih di tempat,
dan apakah terdapat tanda-tanda infeksi pada daerah insisi.

–     Apabila tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi dan kapsul yang lain
masih berada pada tempatnya, pasang kapsul baru satu buah pada tempat insersi
yang berbeda.

–     Bila ada infeksi, cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada
lengan yang lain, atau anjurkan klien menggunakan metode kontrasepsi lain.

Infeksi pada daerah insersi

–     Bila terjadi infeksi tanpa nanah, bersihkan dengan sabun dan air, kemudian
berikan antiseptik, lalu berikan antibiotik oral yang sesuai untuk 7 hari.

–     Untuk sementara implant tidak dilepas, ditunggu satu minggu, klien
diinstruksikan kembali dalam satu minggu.

–     Apabila setelah satu minggu keadaan luka tidak membaik, cabut implant dan
pasang implant yang baru pada sisi lengan yang lain atau cari metode kontrasepsi
lain yang sesuai.

–     Apabila ditemukan abses, bersihkan dengan antiseptic, lakukan insisi dan
alirkan pus keluar, cabut implant, lakukan perawatan luka, dan berikan antibiotika
oral yang sesuai selama 7 hari.

Berat badan naik/turun

–     Informasikan kembali pada klien tentang efek samping implant terhadap
peningkatan berat badan, apabila terjadi perubahan berat badan 1-2 kg, maka hal
ini masih dapat dikatakan normal.

11
–     Kaji ulang diit klien apabila terjadi perubahan berat badan 2 kg atau lebih.

–     Apabila perubahan berat badan ini tidak dapat diterima, maka bantu klien
mencari metode kontrasepsi lain.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Alat kontrasepsi susuk atau implan berisi lovonorgestrel, terdiri dari 6 kapsul yang
diinsersikan di bawah kulit lengan atas bagian dalam, kira-kira 6-10 cm dari lipat
siku. Indikasi penggunaan KB susuk adalah pemakaian KB yang jangka waktu
lama, masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak
terlalu dekat.tidak dapat memakai jenis KB yang lain. Banyak alasan dapat
dikemukakan mengapa implant dikembangkan dan diperkenalkan sebagai cara
KB yang baru. Alasan-alasan tersebut antara lain implant merupakan cara KB
yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan dapat mengembalikan
kesuburan secara sempurna, tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor
tidak perlu melakukan atau memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil.
Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai
anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi

3.2 Saran.
a.      Untuk Pasien : Bila Anda ingin menghentikan pemakaian implan, segera
kunjungi pekerja kesehatan yang memasangnya, atau yang terlatih. Jangan
mencoba mencopot sendiri di rumah.
b.      Untuk Petugas Kesehatan : Diharapkan agar memberikan Pelayanan
kontrasepsi lebih Kompoten agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang
merugikan bagi pasien.

13
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad. 2008. Alat Kontrasepsi untuk Wanita (Contraseptive for Female).

KB).http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/120/keluarga-
berencana--kb-( Diakses hari Jumat, tanggal 17 Desember 2010).
http://eprints.undip.ac.id/17781/1/IMBARWATI.pdf (Diakses hari Jumat, tanggal
17 Desember 2010).
Kusumaningrum, Radita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Digunakan
pada Pasangan Usia Subur.

14

Anda mungkin juga menyukai