S DI
PMB FIFI YANTI Z.S.Tr.Keb KABUPATEN AGAM
TANGGAL 27 APRIL S/D 16 JUNI 2021
Disusun oleh:
WIDIA LESTARI
NIM: 1815401020
Disusun oleh:
WIDIA LESTARI
NIM: 1815401020
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Telah diterima dan disetujui untuk di ajukan dan dipertahankan di Depan Tim
Penguji Dalam Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Indonesia Pada Hari Tanggal
Mengetahui
Ketua Program Studi D-III Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Indonesia
Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Kabupaten Agam pada tahun 2016 ditemukan 10 kasus Kematian Ibu dari 113
kasus kematian ibu yang terdapat di Sumatera Barat sedangkan Angka Kematian
Bayi (AKB) usia 0-28 hari sebanyak 85/1.000 kelahiran hidup.
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum Persalinan yang normal yaitu yang terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Masa nifas
adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat–alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang
lahir dari kehamilan 37 minggu – 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gr sampai
dengan 4000 gr. Keluarga berencana adalah perencanaan kehamilan yang
diinginkan untuk menjadikan normal keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir
ini adalah metode studi kasus pendekatan manajemen kebidanan yaitu 7 langkah
varney dan soap (matriks), sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan dan rangkaian atau
tahapan yang logis untuk mengembalikan suatu keputusan yang berfokus pada ibu
/klien,
Laporan Tugas Akhir ini bertujuan memperoleh informasi, gambaran dan
pengalaman serta dapat melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif yang
dilakukan di PMB Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb Kabupaten Agam pada Ny."S"
G1P0A0H0 usia kehamilan 36-3 minggu dari masa kehamilan trimester III,
bersalin, nifas, bayi baru lahir sampai dengan pemilihan alat kontrasepsi, semua
asuhan yang dilakukan di dokumentasikan dalam bentuk manajemen asuhan
kebidanan 7 langkah varney dan SOAP (matrik).
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan
ini yang berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny."S" Di Pmb Fifi
Yanti Z.S.Tr.Keb Kabupaten Agam Tanggal 27 Mei 2021 S/D 16 Juni 2021.
Adapun laporan ini secara garis besar berisikan tentang asuhan kebidanan
komprehensif yang dilakukan pada ibu hamil, ibu bersalin, nifas, bayi baru lahir,
dan keluarga berencana. Dalam penulisan laporan asuhan ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
1. Bapak Dr. Ikhwan Resmala Sudji, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Perintis Padang
2. Bapak Yendrizal Jafri, S.Kp, M.Biomed selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Perintis Padang
3. Ibu Feny Wartisa, S.SIT,M.Keb selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Padang
4. Ibu Ns. Ida Suryati, M.Kep selaku ketua Jurusan Ilmu Keperawatan
dan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Padang
5. Ibu Yenda Hasnita, S.Tr.Keb.M.Keb selaku pembimbing akademik
yang selalu memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis
dalam menyusun laporan asuhan kebidanan komprehensif
6. Ibu Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb selaku pembimbing lapangan yang
membimbing dengan sabar dan sepenuh hati
i
pengetahuan, bimbingan serta nasehat dalam menjalani pendidikan
sela 3 tahun
8. Seluruh karyawan dan staff di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Perintis Padang
9. Seluruh teman-teman seperjuangan yang sudah bersma-sama selama 3
tahun untuk melewati suka duka di kampus tercinta Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Perintis Padang, memberikan pengalaman
serta dukungan dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
10. Teruntuk Keluarga tercinta yang selalu memberikan support dan doa
dengan sepenuh hati dan perjuangan yang tidak putus asa
Laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan
ini dimasa yang akan datang.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2 C.
Tujuan .................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................ 3
ii
E. Ruang Lingkup ..................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan ............................................................................................ 5
B. Persalinan ............................................................................................. 24
C. Nifas .....................................................................................................
39 D. Bayi Baru
Lahir .................................................................................... 44 E.
Kontrasepsi KB .................................................................................... 56
F. Manajemen Varney ..............................................................................
62 G. Manajemen
SOAP ................................................................................ 66
H. Landasan Hukun Kewenangan Bidan .................................................. 68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 164
B. Saran ..................................................................................................... 165
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan bayi merupakan salah
satu indikator keberhasilan pembangunan dalam sektor pelayanan
kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari angka kematian ibu (AKI) selama
masa kehamilan, masa persalinan dan masa nifas yang disebabkan oleh
kehamilan, persalinan, nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karna sebab
lainnya seperti kecelakaan atau incidental disetiap 100.000 kelahiran hidup
(KH). (PUSDATIN, 2019).
Menurut Word Health Organization (WHO), Angka kematian ibu
di dunia pada tahun 2020 adalah 227/100.000 kelahiran hidup (KH),
sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2018 sebanyak 18/1000
kelahiran hidup. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) ini disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. (UNICEF,2019)
Berdasarkan data Kemenkes RI tahun 2018 Angka Kematian Ibu
(AKI) secara umum terjadi penurunan dari 390 menjadi 305 per 100.000
kelahiran hidup (KH), walau cenderung menurun tetapi belum berhasil
mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102/ 100.000
kelahiran hidup (KH). (Profil kesehatan Indonesia,2019).
Angka kematian ibu (AKI) yang dilaporkan di Provinsi Sumatera
Barat sebesar 306/100.000 kelahiran hidup (KH) dan Angka kematian
Bayi (AKB) sebesar 24/1000 kelahiran hidup pada tahun 2019. (Profil
Gender dan Anak, 2016). Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Agam pada tahun 2016 ditemukan 10
kasus Kematian Ibu dari 113 kasus kematian ibu yang terdapat di
Sumatera Barat sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) usia 0-28 hari
sebanyak 85/1.000 kelahiran hidup. (Profil gender dan anak SUMBAR,
2016)
Penyebab kematian ibu yang paling umum di Indonesia adalah
penyebab obstetric langsung yaitu perdarahan 28%, preeklamsia/eklamsia
24%, infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung adalah trauma
obstetric 5% dan lain-lain.(Kemenkes RI, 2020)
1
Salah satu upaya penurunan Angka kematian ibu (AKI) dan Angka
kematian bayi (AKB) pemerintah telah membuat kebijakan agar setiap ibu
mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas, pada ibu hamil
mendapatkan pelayanan Antenatal care yang berkualitas dan terpadu (10T)
dan diberikan program perencanaa persalinan dan pencegahan komplikasi,
Pada ibu bersalin, ibu diberikan asuhan persalinan sesuai dengan standar
Asuhan Persalinan Normal (APN), pada ibu nifas dengan memberikan
asuhan sesuai dengan standar yang dilakukan 4 kali jadwal kunjungan
nifas (KF) yaitu KF 1, KF 2, KF 3, KF 4 pasca persalinan. Pada neonatal
memberikan asuhan sesuai dengan standar asuhan yang dilakukan 3 kali
jadwal kunjungan neonates (KN) yaitu KN 1, KN 2, KN 3 setelah lahir,
selain itu untuk mencegah peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) pemerintah juga menyediakan rumah sakit
PONEK untuk pasien yang mengalami kegawatdaruratan (Kemenkes RI,
2017)
B. Rumusan Masalah
Bagaimana memberikan asuhan kebidanan pada Ny."S" secara
komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan pelayanan
KB di PMB Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb Kabupaten Agam tahun 2021.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny."S" di
PMB Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb Kabupaten Agam tahun 2021 meliputi
asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan pelayanan KB.
2
a. Mahasiswa Mampu Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil di PMB Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb Kabupaten Agam.
b. Mahasiswa Mampu Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin di PMB Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb Kabupaten Agam.
c. Mahasiswa Mampu Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Bayi
Baru Lahir di PMB Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb Kabupaten Agam.
d. Mahasiswa Mampu Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Nifas di PMB Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb Kabupaten Agam.
e. Mahasiswa Mampu Meimplementasikan Kerangka Berfikir
Manajemen 7 Langkah Varney Dalam Memberikan Asuhan
Kebidanan Secara Komprehensif di PMB Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb
Kabupaten Agam.
D. Ruang Lingkup
Laporan ini merupakan asuhan kebidanan komprehensif yang
dilakukan di PMB Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb Kabupaten Agam pada Ny,"S"
G1P0A0H0 yang dimulai pada tanggal 27 April 2021 sampai dengan 16 Juni
2021, dari masa kehamilan trimester III, bersalin, nifas, BBL dan
pelayanan KB. Laporan Tugas Akhir ini di dokumentasikan dalam bentuk
Varney dan SOAP (Matrik) yang salah satunya bertujuan untuk
mengurangi dan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) terutama di Kabupaten Agam.
E. Manfaat
1. Bagi Klien
a. Meningkatkan pengetahuan klien tentang asuhan kebidanan yang
komprehensif selama kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir
dan pelayanan KB.
3
a. Sebagai bahan referensi dan bahan masukan bagi institusi pendidikan
b. Hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk bahan pelaporan
selanjutnya.
4. Bagi penulis
Menambah wawasan terhadap teori dan praktek penulis dan
memberikan asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan
pelayanan KB (Keluarga Berencana)
A. KEHAMILAN
1. Definisi kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
4
Bila dihitung dari saat fertilasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana
trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu,
minggu ke-28 hingga ke-40. (Elisabeth, 2015)
Kehamilan adalah hasil dari "kencan" sperma dan sel telur. Dalam
prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum)
betulbetul penuh perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang
dikeluarkan, hanya sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat
sel telur. Dari jumlah yang seditik itu, Cuma 1 sperma yang bisa
membuahi sel telur. (Mirza, 2008)
2. Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut Elisabeth, 2015 tanda- tanda kehamilan sebagai berikut: a.
Tanda pasti hamil (positive sign)
Tanda pasti hamil adalah tanda yang menunjukkan langsung
keberadaan janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
Tanda pasti kehamilan terdiri atas hal-hal berikut ini:
1) Gerakan janin dalam Rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 Minggu
2) Denyut jantung janin
Dapat didengar dengan pada usia 12 minggu dengan
menggunakan alat vital elektrokardiograf seperti Doppler dan
lenec, DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18 sampai
20 Minggu.
3) Bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin ( Kepala dan
bokong) serta bagian kecil janin ( lengan dan kaki) dapat
5
diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
terakhir).
4) Kerangka janin
Kerangka janin sudah dapat dilihat dengan foto rontgen
maupun USG.
d. Syncope ( pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau
pingsan titik Hal ini terjadi terutama jika berada pada tempat yang
ramai, biasanya akan hilang setelah 6 minggu.
e. Kelelahan
6
Sering terjadi pada trimester pertama aku mah akibat dari
penurunan kecepatan basal metabolisme ( basal metabolisme rate
BMR) pada kehamilannya akan meningkat seiring pertambahan
usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
f. Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada
payudara, sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan
sistem alveolar payudara. bersama somatomamotropin,
hormonhormon Ini menimbulkan pembesaran payudara,
menimbulkan perasaan tegang dan nyeri Selama 2 bulan pertama
kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum
g. Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi frekuensi miksi yang sering terjadi
pada trimester pertama akibat desakan yang terus ke kandung
kemih. pada trimester kedua umumnya keluhan ini akan berkurang
karena Uterus yang membesar keluar dari rongga panggul
(Elisabeth, 2015)
7
c. Tanda goodel
Adalah pelunakan serviks. pada wanita yang tidak hamil serviks
nya seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak
seperti bibir.
d. Tanda chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks
e. Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris.Terjadi
karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kormu
sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu
f. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, aki aktomiosin.
Kontraksi ini bermitriik sporadis, Tidak nyeri, biasanya timbul
pada kehamilan 8 Minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan an abdominal pada trimester ketiga
g. Teraba ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan
pemeriksa hal ini harus ada pada pemeriksaan kehamilan karena
perabaan bagian seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat
saja merupakan myoma uteri
h. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human HCG
yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Dan
di rekresi Pada urine ibu. hormon ini dapat mulai ditetesi pada 26
hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30 -
60. tingkat tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi kemudian
menurun pada hari ke 100-130.
5. Perubahan Fisiologis Wanita Hamil Trimester III
a. Uterus
8
Pembesaran uterus disebabkan oleh hipertropi otot–otot rahim,
di samping itu serabut–serabut kolagen yang menjadi higroskopik
akibat meningkatnya kadar estrogen, sehingga dapat mengikuti
perkembangan janin. Uterus bertambah besar dari yang beratnya 30
gram menjadi 1.000 gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24
cm, ukuran muka belakang 22 cm.(Elisabeth, 2015)
Tabel 2.1
Perubahan Besar Uterus pada Perabaan dan Menurut Mc. Donald
Usia Kehamilan TFU pada Perabaan TFU (cm)
28 minggu 3 jari diatas pusat 26
32 minggu Antara pusat dengan px 30
36 minggu 3 jari dibawah px 33
(Elisabeth, 2015)
9
kehamilan tidak ada hubungan dengan banyaknya air susu yang
dihasilkan (Elisabeth, 2015).
c. Sistem Sirkulasi Darah
Pada masa kehamilan terjadi peningkatan volume darah,
peningkatan dimulai dari usia kehamilan 10 minggu dan secara
progresif sampai dengan kehamilan 30-34 minggu (peningkatan
maksimum), sirkulasi volume darah yang tinggi diperlukan
untuk :
1) Persediaan aliran darah ekstra untuk plasenta di khorio
desidual.
2) Menyuplai kebutuhan metabolisme ekstra janin
3) Persediaan untuk perfusi ekstra dari ginjal atau organ lain.
4) Sebagai pengimbangan dari arteri yang meningkat dan
kapasitas vena.
5) Sebagai kompensasi terhadap hilangnya darah pada saat
transportasi
d. Sirkulasi darah dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya
Sirkulasi darah keplasenta. Volume darah akan bertambah
banyak kira-kira 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu. Sel
darah merah makin meningkat jumlahnya untuk memenuhi
keperluan transport zat asam yang dibutuhkan dalam kehamilan.
Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25%. Meskipun
ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan,
tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar, sehingga
kosentrasi haemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Sel
darah darah putih meningkat mencapai 10.000/ml. Protein darah
dalam bentuk albumin dan gammaglobulin dapat menurun pada
trimester I, sedangkan fibrinogen meningkat dan akan meningkat
perlahan–lahan pada akhir kehamilan (Elisabeth, 2015)
e. Metabolisme Zat Besi
Kebutuhan zat besi pada kehamilan kurang lebih 1000 mg,
500 mg dibutuhkan untuk peningkatan masa sel darah merah dan
10
300 mg untuk transportasi ke fetus dalam kehamilan 12 minggu,
200 mg lagi untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh.
Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 3,5 mg/hari.
Tujuan pemberian suplemen zat besi adalah mencegah defisiensi
zat besi pada ibu hamil. Kebutuhan zat besi meningkat sangat
tajam selama trimester III. Selama 12 minggu terakhir
kehamilan, janin hampir semua zat besi yang dimakan ibu
diterimanya
f. Sistem Respirasi
Pada kehamilan lanjut tidak jarang ibu mengeluh tentang rasa
sesak dan nafas pendek, hal ini ditemukan pada kehamilan 32
minggu ke atas yang disebabkan karena usus–usus yang tertekan
oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma
kurang leluasa bergerak. Dan juga terjadi perubahan dalam bentuk
dada dan lengkung bertambah besar pada awal kehamilan, saat
uterus bertambah besar pada awal kehamilan, diafragma membesar
4 cm dan kerangka tulang dada menjadi lebih ke atas. Kebutuhan
akan oksigen meningkat kira– kira 20 % dan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut seorang wanita hamil selalu bernafas lebih
dalam
g. Sistem Pencernaan
Progesteron yang meningkat pada kehamilan mengendorkan otot
– otot, hal ini berpengaruh besar pada usus. Lambung menjadi
kosong dan gerakan peristaltik diperlambat dengan tujuan
memperbesar penyerapan zat gizi. Akibat–akibat yang tidak
diinginkan juga merupakan akibat lambatnya pengosongan perut
dan menurunnya keasaman lambung. Timbulnya rasa panas dalam
perut merupakan hal yang sudah umum dan ada kaitannya dengan
aliran asam kembali ke lambung karena pengendoran otot lingkar
jantung (cardiac spicter). Karena terjadinya relaksasi otot-otot pada
sistem pencernaan, penyerapan air lebih lama, penekanan rektum
oleh pembesaran uterus, hipervaskularisasi pembuluh darah.
11
Sehingga terjadi gangguan pada sistem pencernaan seperti
konstipasi, hemoroid, mual muntah, panas dalam dan perut
kembung. Sembelit terjadi sebagai akibat gerakan usus yang
lamban. Sembelit dapat memperburuk haemoroid (wasir) yang
mungkin timbul sebagai akibat kerja progesteron pada otot halus di
dinding pembuluh darah (Elisabeth, 2015)
h. Metabolisme
Dengan terjadinya peningkatan pola makan selama kehamilan.
Membuat sistem gastrointestinal berubah selama masa kehamilan
disertai juga perubahan pada metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak. Perubahan yang terjadi karena human plasenta
lactogen(HPL) ini, menjadikan glukosa siap diserap oleh tubuh dan
digunakan untuk perkembangan otak fetus, juga melindungi ibu
dari defisiensi nutrisi.Pada wanita hamil Basal Metabolik Rate
(BMR) meningkat, sistem endokrin juga meninggi dan tampak
lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tiroidea). BMR meningkat
15-20 % yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir.Berat
badan wanita hamil akan naik kira-kira 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5
kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20
minggu terakhir. Kenaikan berat badan dalam kehamilan
disebabkan oleh :
1) Adanya hasil konsepsi, fetus, plasenta, liquor amni
2) Dari ibu sendiri, uterus dan mamae yang membesar, volume
darah yang meningkat, lemak dan protein lebih banyak dan
akhirnya menjadi retensi air
i. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak
dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan
vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks. Pada akhir
trimester pertama kehamilan, bekas kolagen menjadi kurang kuat
terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen
secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastic,
12
serabut kolagen bersatu dengan arah parallel terhadap sesamanya
sehingga serviks menjadi lunak dibanding kondisi tidak hamil,
tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan
j. System Kardiovaskuler
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan
ini terjadi untuk mengurangi resistensi vascular sistemik. Selain itu
juga terjadi peningkatan denyut jantung. Antara minggu ke-10 dan
20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga terjadi
peningkatan preload. Performa ventrikel selama kehamilan
dipengaruhi oleh penurunan resistensi vascular juga akan
meningkat untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan estrogen dan
progesterone juga dapat menyebabkan terjadinya vasdilatasi dan
penurunan resistensi vascular perifer
k. Sistem Endokrin
Selama kehamilan normal kelenjer hipofisis akan membesar
135%. Akan tetapi, kelenjer ini akan begitu mempunyai arti
penting dalam kehamilan. Kelenjer tyroid akan mengalami
pembesaran hingga 15,0 ml pada saat persalinan akibat hyperplasia
kelenjer dan peningkatan vaskularisasi. Kelenjer adrenal pada
kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormone
androstenedion, testosterone, aldosteron dan kortisol akan
meningkat. Sementara itu, dehidroepiandrosteron sulfat akan
menurun.
l. Sistem Musculoskeletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada
kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi
anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang kearah
dua tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan pubis akan
meningkat mobilitasnya yang diperkirakan karena pangaruh
hormonal
6. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III
13
a. Nutrisi
Kebutuhan kalori dan protein perlu beriringan karena tubuh
memerlukan kalori untuk melindungi protein sehingga protein tidak
terbakar untuk menghasilkan energi. Jika asupan kalori maupun
protein sama-sama tidak mencukupi maka lemak akan dikatabolis
untuk memenuhi kebutuhan energi metabolik ibu sehingga akan
terjadi asetonuria yang dapat mengakibatkan kerusakan neurologis
pada janin (Elisabeth, 2015)
Tabel 2.2
Kebutuhan Makanan sehari-hari ibu tidak hamil, ibu
hamil dan menyusui
Kalori Zat Ibu tidak Ibu hamil Ibu menyusui
Makanan Hamil
Kalori 2000 gr 2300 gr 2800 gr
Protein 55 gr 65 gr 80 gr
Kalsium 0,5 gr 1 gr 1 gr
Zat besi 12 gr 17 gr 17 gr
Vit A 4000 mg 4500 mg 6500 mg
Tiamin 0,8 mg 1 mg 1,2 mg
Riboflafin 1,1 mg 1,3 mg 1,5 mg
N Niasin 13 mg 15 mg 18 mg
Vit C 60 mg 90 mg 90 mg
(Elisabeth, 2015)
14
mandi siram dan mandi di bak mandi merupakan pilihan pribadi.
Pada akhir kehamilan, mandi siram lebih aman dibandingkan
mandi dibak mandi karena kecanggungan yang timbul akibat
perubahan pada pusat gravitasi dan keseimbangan
d. Pakaian
Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Jika telah
sering hamil, maka pemakaian stagen untuk menunjang otot-otot
perut baik dinasehatkan. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit
yang tinggi sebaiknya jangan dipakai oleh karena tempat titik berat
wanita hamil berubah, hingga mudah tergelincir atau jatuh
e. Pekerjaan
Keputusan untuk tetap bekerja diserahkan pada wanita yang
bersangkutan dengan batasan periode harus dimiliki kurang lebih
setiap 2 jam, keletihan harus dihindari, stres fisik yang berat harus
dihindari dan keputusan untuk bekerja sebaiknya dikaji ulang jika
ternyata timbul komplikasi
f. Perawatan payudara
Selama kehamilan payudara harus dipersiapkan untuk dapat
menghasilkan ASI. Dilakukan perawatan payudara dengan
membersihkan setiap hari dengan air hangat dan handuk yang
lembut dan bersih kemudian keringkan dengan hati-hati. Gunakan
penyokong payudara yang baik untuk mencegah atau mengurangi
nyeri punggung bagian atas serta dapat menyamankan nyeri tekan
payudara yang besar juga memberi ruang untuk memfasilitasi
fungsi duktus
g. Hubungan seksual
Hubungan seksual dengan perubahan posisi untuk
mengakomodasi pembesaran abdomen, sebaiknya ada metode
alternatif untuk memuaskan kebutuhan seksual wanita maupun
pasangannya.
h. Persiapan Persalinan dan laktasi
15
Tujuan persiapan persalinan untuk meningkatkan kesehatan
optimal menjelang persalinan. Segera dapat memberikan laktasi
untuk dapat mencapai keadaan optimal, menjelang persalinan perlu
dilakukan senam hamil dan persiapan payudara (Miratu dkk, 2016)
16
Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat
mengalami masalah ini pada trimester dua atau tiga. Konstipasi
diduga terjadi karena penurunan peristaltis yang disebabkan
relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan
jumlah progesteron, mengakibatkan peningkatan absorbsi air,
usus tertekan oleh uterus,juga sering kali akibat minum
suplement zat besi.
Cara penangan konstipasi yang paling efektif adalah:
1) Asupan cairan yang adekuat yaitu minum minimal 8
gelas/hari.
2) Konsumsi buah prem karena prem merupakan laksatif
ringan alami.
3) Istirahat cukup.
4) Minum air hangat saat bangun tidur untuk menstimulasi
peristaltis.
5) Makan makanan berserat.
6) Miliki pola defekasi yang baik dan teratur.
7) Lakukan latihan secara umum, berjalan setiap hari,
pertahankan postur yang baik, mekanisme tubuh yang baik.
8) Konsumsi laksatif ringan, pelunak feses
b. Sering BAK
Frekuensi berkemih selama trimester pertama terjadi karena
peningkatan fundus uterus. Peningkatan berat fundus uterus ini
membuat ismus menjadi lunak menyebabkan antefleksi uterus
yang membesar. Hal ini menimbulkan tekanan langsung pada
kandung kemih. Tekanan ini berkurang seiring dengan uterus
terus membesar dan keluar dari panggul sehingga menjadi salah
satu organ abdomen, sementara kandung kemih tetap
merupakan organ panggul. Satu-satunya metode yang dapat
dilakukan untuk mengurangi frekuensi berkemih ini adalah
upayakan kencing teratur,dan kurangi minum sebelum tidur
c. Insomnia
17
Insomnia dapat disebabkan oleh sejumlah penyebab seperti
kekhawatiran, kecemasan, terlalu gembira menyambut suatu
acara esok harinya. Dan gerakan janin serta kram otot.
Penanganan insomnia melalui pengaturan waktu bisa efektif
bisa tidak, dan juga bisa dilakukan beberapa hal:
1) Mandi air hangat.
2) Minum air hangat.
3) Lakukan aktifitas yang tidak menimbulkan stimulus
sebelum tidur.
4) Ambil posisi relaksasi.
5) Gunakan teknik relaksasi progresif (Elisabeth, 2015)
d. Oedema Tungkai
Oedema terjadi karena gangguan sirkulasi vena pada
ektremitas bagian bawah yang disebabkan oleh tekanan uterus
yang besar pada vena panggul saat wanita tersebut duduk.
Oedema akibat kaki yang menggantung secara umum terlihat
antara pergelangan kaki dan kaki. Langkah penanganannya :
1) Hindari menggunakan pakaian yang ketat.
2) Elevasi kaki secara teratur sepanjang hari.
3) Posisi menghadap kesamping saat berbaring.
4) Penggunaan penyokong atau korset pada abdomen
maternal yang dapat melonggarkan tekanan pada venavena
panggul
18
2) Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan
memiliki kebiasaan mempertahankan mekanisme tubuh
yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah.
3) Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari.
4) Anjurkan diet mengandung kalsium dan pospor
c. Kunjungan ANC :
19
Menurut (Eisabeth, 2015) Kunjungan antenatal sebaiknya
dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan :
1) Satu kali pada kunjungan pertama ( sebelum 12
minggu )
2) Satu kali pada kunjungan kedua ( antara minggu 12-
24 )
3) Dua kali pada kunjungan ketiga ( antara minggu 24-
36, sesudah minggu 36 )
Tabel 2.3
Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Usia Kehamilan
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
20
12 minggu 1/3 di atas simpisis
16 minggu 1/2 simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu 1/2 pusat-prosessus xifoideus
36minggu Setinggi prosessus xifoideus
40minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus
Tabel 2.4
Imunisasi TT
TT Interval % perlindungan Masa perlindungan
TT 1 - 0% -
TT 2 4 minggu setelah TT 1 80 % 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 95% 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT 3 99% 10 tahun
21
TT 5 1 tahun setelah TT 4 99% Seumur hidup
22
Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat dan kadang-kadang ibu mungkin menemukan
penglihatan kabur atau melayang. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala preeklamsi
c. Bengkak Pada Kaki
Hampir dari separoh ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki, yang biasanya muncul pada sore hari dan hilang
setelah istirahat atau meletakkan lebih tinggi. Jika bengkak pada
muka dan tangan tidak hilang setelah istirahat dan diikuti dengan
keluhan fisik lainnya, hal ini biasanya merupakan tanda anemia,
cacat jantung atau preeklamsi
d. Nyeri Abdomen Yang Hebat.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan nyeri. Hal ini berarti
apendiksitis, kehamilan ektropik, penyakit radang pelvik, sistitis
atau infeksi lain
e. Bayi Kurang Bergerak Seperti Biasa.
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan kelima atau
keenam beberapa ibu dapat merasakan bayinya lebih awal. Bayi
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 3 jam
B. PERSALINAN
1. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui
jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan. (Miratu dkk, 2016)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan yang normal yaitu yang terjadi pada
23
usia kehamilan cukup bulan (37 minggu) tanpa disertai adanya
penyulit (Naomy, 2013)
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipisnya) dan
berakhirnya dengan lahirnya plasenta lengkap (Naomy, 2013)
24
saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga terjadi
persalinan
e. Teori Hipotalamus – pituitari dan glandula suprarenalis
Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anensefalus sering
terjadi keterlambatan persalinan karena tidak terbentuk
hipotalamus.Teori ini dikemukakan oleh Lingga (1973). Malpar
(1933) mengangkat otak kelinci percobaan, hasilnya kehamilan kelinci
menjadi lebih lama. Pemberian kortiko steroid yang dapat
menyebabkan maturitas janin dan induksi persalinan. Dari beberapa
percobaan tersebut disimpulkan ada hubungan antara hipotalamus
pituitary dengan mulanya persalinan. Glandula suprarenal merupakan
pemicu terjadinya persalinan
f. Teori berkurangnya nutrisi
Berkurangnya nutrisi pada janin dikemukan oleh Hipokrates. Bila
nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera
dikeluarkan.
g. Teori Plasenta Menjadi Tua
Seiring matangnya usia kehamilan, villi chorialis dalam plasenta
mengalami beberapa perubahan, hal ini menyebabkan turunnya kadar
estrogen dan progesterone yang mengakibatkan tegangnya pembuluh
darah sehingga akan menimbulkan kontraksi uterus
25
kekuatan sekunder, dimana kekuatan ini memperbesar kekuatan
kontraksi involunter
b. Passage/Jalan Lahir
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang
padat, dasar panggulvagina dan introitus(lubang luar vagina).
Meskipun jaringan lunak, khususnya lapisan-lapisan otot dasar
panggul ikut menunjang keluarnya bayi, tapi panggul ibu jauh
lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil
menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku
c. Passenger/Janin
Passanger sebagian besar adalah mengenai kepala janin,
karena kepala adalah bagian terbesar dari janin dan paling sulit
untuk dilahirkan. Penolong persalinan berkeyakinan jika kepala
janin sudah dapat lahir, maka bagian tubuh yang lain akan mudah
menyusul
Menurut (Miratu dkk, 2016) Selain dari 3(P) faktor penting dari
persalinan diatas ada 3(P) lain yang juga mempengaruhi persalinan
yaitu:
a. Psikologi ibu
Tingkat kecemasan wanita selama bersalin akan meningkat jika ia
tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya atau yang disampaikan
kepadanya. Dukungan psikologis dari orang-orang terdekat akan
membantu memperlancar proses persalinan yang sedang berlangsung
b. Posisi ibu
Posisi ibu mempengaruhi anatomi dan psikologi penyesuaian untuk
kelahiran. Possisi tegak memberi sejumlah keuntungan yang meliputi
posisi berdiri, berjalan, duduk, jongkok. Posisi tegak akan mengurangi
insiden penekanan tali pusat c. Penolong
Penolong persalonan harus mempunyai kemampuan dan
pengetahuan serta alat untuk memberikan pertolongan.
26
4. Tanda–Tanda Dimulainya Persalinan
a. Tanda–tanda persalinan sudah dekat Menurut (Miratu dkk, 2016)
1) Terjadinya lightening
Menjelang minggu ke-36, pada primigravida terjadi
penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP
yang disebabkan:
a) Kontraksi braxton hicks.
b) Ketegangan dinding perut.
c) Ketegangan ligamentom rotundum.
d) Gaya berat janin dimana kepala ke arah Masuknya kepala
janin ke dalam panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil
2) Terjadinya His permulaan/palsu
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton Hicks
yang kadang dirasakan sebagai keluhan karena rasa sakit yang
ditimbulkan. Adanya perubahan kadar hormone estrogen dan
progesterone menyebabkan oksitosin semakin meningkat dan
dapat menjalankan fungsinya dengan efektif untuk menimbulkan
kontraksi atau his permulaan
a) Tidak ada perubahan pada serviks atau tanda-tanda kemajuan
persalinan.
b) Rasa nyeri ringan di bagian bawah.
c) Tanda persalinan
27
5. Fisiologi Persalinan
a. Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus
yang teratur dan meningkat ( frekuensi dan kekuatannya ) hingga
serviks membuka lengkap (10cm). (Miratu dkk, 2016) Menurut
(Miratu dkk, 2016) kala I persalinan terdiri atas 2 fase, yaitu fase
laten dan fase aktif.
1) Fase laten pada kala satu persalinan
Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap.
Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm. Pada
umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 7-8 jam
2) Fase aktif pada kala satu persalinan Fase aktif kala 1 dibagi
menjadi 3: a) Fase Akselerasi
Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung dari 3cm
menjadi 4 cm.
b) Fase Dilatasi Maksimal
Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung cepat dari 4
cm menjadi 9 cm
c) Fase Dilaserasi
Pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap
b. Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap 10 cm sampai bayi lahir.
Kala II juga disebut kala pengeluaran bayi. Proses ini berlangsung
2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida. Pada kala
ini his menjadi lebih kuat dan cepat, kurang lebih 2–3 menit
sekali.Dalam kondisi yang normal pada kala ini kepala janin
sudah masuk dalam ruang panggul maka pada saat his dirasakan
tekanan pada otot– otot dasar panggul yang secara reflektoris
28
menimbulkan rasa mengedan. Ibu bersalin merasa adanya tekanan
pada rectum dan seperti akan buang air besar. (Miratu dkk, 2016)
Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebih
lebar dengan membukanya anus. Labia mulai membuka dan tidak
lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada saat ada
his. Jika dasar panggul sudah berelaksasi, kepala janin tidak
masuk lagi diluar his. Dengan kekuatan his dan mengedan
maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di bawah
simfisis dan dahi, muka, dagu melewati perineum. Setelah his
istirahat sebentar maka his akan mulai lagi untuk mengeluarkan
anggota badan bayi.(Miratu dkk, 2016)
c. Kala III
Pada kala III, otot uterus (miometrium) berkontraksi
mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya
bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran
tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka
plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding
uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus
atau ke dalam vagina (Miratu dkk, 2016)
29
Untuk membuktikan plasenta telah lepas dapat dibuktikan
dengan pemeriksaan :
a) Perasat Kustner
Tangan kanan meregangkan tali pusat dan tangan kiri
menekan atas simpisis, bila tali pusat tertarik kedalam
vagina, berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus
b) Perasat Klien.
Ibu diminta untuk mengedan, tali pusat tampak turun
kebawah.Bila mengedannya dihentikan, tali pusat masuk
kembali kedalam vagina, berarti plasenta belum lepas dari
dinding uterus
c) Perasat Strassman
Tangan kanan meregangkan tali pusat dan tangan kiri
mengetuk-ngetuk fundus uteri, bila terasa getaran pada tali
pusat yang diregang, berarti plasenta belum lepas dari
dinding uterus
d) Peregangan tali pusat terkendali.
Langkah-langkah utama untuk melakukan hal ini
sebagai berikut :
Penolong berdiri pada posisi kanan ibu Jepitan klem
pada tali Pusat ± 5-10 cm didepan vulva Selama kontraksi,
pegang klem dengan tangan kanan dan satu tangan
diletakkan pada corpus uteri tepat diatas sympisis pubis,
selama kontraksi tangan mendorong korpus uteri dengan
gerakan dorso kronial ke arah belakang dan kearah kepala
ibu.Pertahankan peregangan pada tali pusat, selama
kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang
terus menerus dalam tegangan yang sama dengan tangan ke
uterus. Bila plasenta terasa lepas, keluarkan dengan
menggerakkan tangan atau klem pada tali pusat mendekati
placenta, keluarkan placenta dengan gerakan kebawah dan
keatas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat
30
memegang placenta dan perlahan memutar placenta searah
jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban
d. Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam post
partum Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan
yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai
pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan
memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi. (Miratu dkk,
2016)
Observasi yang harus dilakukan pada kala IV adalah :
1) Tingkat kesadaran penderita.
a) Pemeriksaan tanda–tanda vital : tekanan darah, nadi,
pernafasan dan suhu.
b) Kontraksi uterus.
c) Terjadinya perdarahan
31
2) Asinklitismus anterior: bila sutura sagitalis mendekati
promotorium dan tulang parietal depan lebih rendah dari tulang
parietal belakang (Hellen, 2012).
b. Turunnya kepala
1) Turunnya kepala dapat dibagi dalam:
a) Masuknya kepala dalam pintu atas panggul.
b) Majunya kepala.
Pada primigravida biasanya majunya kepala terjadi
setelah kepala masuk ke dalam rongga panggul dan
biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara maju dan
masuknya kepala ke dalam rongga panggul terjadi
bersamaan. (Miratu dkk, 2016)
c. Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga bertambah
hingga ubun-ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar.
Keuntungan dari bertambahnya fleksi adalah ukuran kepala yang
lebih kecil melalui jalan lahir, diameter sub eksipito bregmatika
(9,5 cm) menggantikan diameter sub accipito frontalis (11 cm).
Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya
mendapat tahanan dari pinggir PAP, serviks, dinding panggul atau
dasar panggul.(Miratu dkk, 2016)
32
Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai di
dasar panggul, terjadilah ekstensi dari kepala. Hal ini disebabkan
karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah
kedepan dan atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi
untuk melaluinya. Kalau tidak terjadi ekstensi kepala akan tertekan
pada perineum dan menembusnya. Pada kepala bekerja dua
kekuatan yang satu mendesak nya ke bawah dan satunya
disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas.
Resultannya ialah kekuatan ke arah depan atas
f. Putaran Paksi Luar
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali
kearah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang
terjadi
karena putaran paksi dalam. Gerakan yang terakhir ini adalah
putaran paksi luar yang sebenarnya dan disebabkan karena ukuran
bahu menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari pintu
bawah panggul
g. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah
symphisis dan menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu
belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya
seluruh badan anak lahir secara searah dengan paksi jalan lahir
33
Pembukaan Serviks Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Penurunan Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Hasil pemeriksaan fisik pada kala I fase aktif dicatat pada partograf.
b. Kala II
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan
pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah
lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan
diameter 5-6 cm. Selama kala II petugas harus terus
memantau:
1) Tenaga atau usaha mengedan dan kontraksi uterus setiap
10 menit, meliputi frekwensi kerjanya dan kekuatan.
2) Keadaan ibu.
1. Periksa nadi dan tekanan darah setiap 30 menit.
2. Keadaan janin
3. Periksa DJJ setiap 15 menit atau lebih sering dilakukan
dengan makin dekatnya kelahiran, penurunan
presentasi dan perubahan posisi serta cairan
ketuban
(Miratu dkk,2016)
3) Melahirkan bayi :
a. Menolong kelahiran kepala
Saat kepala bayi membuka vulva, letakkan kain
bersih dan kering yang dilipat 1/3nya dibawah bokong
ibu. Lindungi perineum dengan satu tangan, ibu jari
pada salah satu sisi perineum dan 4 jari tangan pada
sisi yang lain dan tangan yang lain pada belakang
kepala bayi.
Lakukan pengisapan lendir pada bayi dengan
lembut, hindari penghisapan yang dalam dan Periksa
tali pusat , Setelah kepala bayi lahir, minta ibu untuk
berhenti meneran dan bernafas cepat. Periksa leher
34
bayi apakah terlilit oleh tali pusat. Jika ada lilitan
cukup longgar maka lepaskan lilitan tersebut dengan
melewati kepala bayi
b. Melahirkan bahu dan seluruh badan
1) Letakkan tangan pada sisi kiri dan kanan bayi,
minta ibu meneran, setelah bahu depan lahir,
gerakkan kepala ke atas dan lateral tubuh bayi
sehingga bahu bawah dan seluruh dada dapat
dilahirkan.
2) Saat bahu posterior lahir, geser tangan bawah ke
arah perineum saat melewati perineum dan
sanggah bahu dan lengan atas pada tangan
tersebut
3) Tangan bawah menopang samping lateral tubuh
bayi saat lahir, secara simultan tangan atas untuk
menelusuri dan memegang bahu, siku dan lengan
bagian anterior.
4) Lanjutkan penelusuran dan memegang tubuh bayi
ke bagian punggung, bokong dan kaki.
35
terus menerus dengan tegangan yang sama dengan tangan
ke atas selama kontraksi.
3) Masase uterus
4) Dilakukan setelah plasenta lahir lengkap.
d. Kala IV
Pemantauan kala IV dilakukan setiap 15 menit dalam 1 jam
pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam berikutnya meliputi : a.
TTV.
b. Tinggi Fundus dan kontraksi uterus.
c. Blass.
d. Perdarahan.
e. Kandung kemih
Hasil dari pemantauan kala IV dicatat di halaman belakang
partograf.
7. Partograf
a. Definisi
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan fase aktif
dalam kehamilan (Miratu dkk, 2016) Tujuan utama dari partograf :
1) Untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan
menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam
2) Untuk mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara
normal. Dengan demikian juga dapat mendeteksi secara dini
terjadinya partus lama.
3) Sebagai data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi
ibu, bayi, grafik kemajuan proses persalinan, pemeriksaan
laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan tindakan
yang diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada
36
status/ rekam medic ibu bersalin dan bayi baru (Miratu dkk,
2016)
4) Mencatat temuan pada partograf
1. DJJ Dipantau setiap 30 menit
2. Warna dan adanya air ketuban
Nilai kondisi air ketuban setiap kali pelakukan periksa dalam
dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. (catat
temuan-temuan dalam kotak yang sesuai dibawah lajur DJJ )
(1) U: selaput ketuban utuh (belum pecah)
(2) J :selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
(3) M: selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
bercampur Meconium
(4) D : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
bercampur darah
(5) K : selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak
mengalir lagi (kering)
3. Molase
(1) 0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan
mudah dapat dipalpasi
(2) 1.: tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuha
(3) 2 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih
tetapi masih dapat dipisahkan
(4) 3 : tulang-tulang kepala janin tumpah tindih dan tidak
dapat dipisahkan . (Miratu dkk, 2016)
4. Pembukaan serviks
Nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam. Saat ibu
berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf
setiap temuan dari setiap pemeriksaan yang diberi tanda (X)
5. Penurunan bagian terbawah janin
Hasil pemeriksaan penurunan kepala yang menunjukkan
seberapa jauh bagian terbawah janin telah memasuki rongga
37
panggul. Penurunan kepala mengacu pada bagian kepala
yang teraba diatas symphisis pubis. Catat dengan tanda (0)
pada setiap pemeriksaan dalam
6. Jam dan waktu
a. Waktu dimulai fase aktif persalinan
Dibagian bawah partograf terletak kotak-kotak yang
diberi angka 1-12
b. Waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan
7. Kontraksi uterus
Dibawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak
dengan tulisan “ kontraksi per 10 menit “ disebelah luar
kolom paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu kontraksi.
Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi yang terjadi
dalam waktu 10 menit dengan cara mengisi kotak kontraksi
yang tersedia dan disesuaikan dengan angka yang
mencerminkan temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi
C. NIFAS
1. Pengertian
38
Masa nifas adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat–alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa ini berlangsung selama kira–kira 6 minggu (Ai Yeyeh Rukiyah,
2011)
Masa peurperium adalah masa setelah partus dan berakhir setelah
kira-kira 6 minggu (Ai Yeyeh Rukiyah, 2011)
Tahapan Masa Nifas, Menurut (Ai Yeyeh Rukiyah, 2011)
a. Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan):
Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri, mendeteksi
dan merawat penyebab lain perdarahan.Rujuk bila perdarahan
berlanjut, memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota
keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
uteri,pemberian asi awal, melakukan hubungan antara ibu dan bayi
baru lahir , menjaga bayi tetap hangat,dan sehat dengan cara mencegah
hipotermi
39
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis.
b. Melaksanakan skrining dan yang komprehensif yang mendeteksi
masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
maupun bayinya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi
pada bayinya, dan perawatan bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan Keluarga Berencana (Ai Yeyeh Rukiyah,
2011)
1) Tekanan darah
Tekanan darah normal yaitu < 140/90 mmHg. Tekanan darah
tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada 1-3 hari pos
partum. Setelah persalinan sebagian besar wanita mengalami
peningkatan tekananan darah sementara waktu. Keadaan ini akan
kembali normal selama beberapa hari. Bila tekanan darah menjadi
rendah menunjukkan adanya perdarahan post partum. Sebaliknya
bila tekanan darah tinggi, merupakan petunjuk kemungkinan
adanya pre-eklampsi yang bisa timbul pada masa nifas. Namun hal
ini seperti itu jarang terjadi. (Ai Yeyeh Rukiyah, 2011)
2) Suhu
Suhu tubuh normal yaitu kurang dari 38C. Pada hari ke 4
setelah persalinan suhu ibu bisa naik sedikit kemungkinan
disebabkan dari aktivitas payudara. Bila kenaikan mencapai lebih
dari 38 C pada hari kedua sampai hari-hari berikutnya, harus
diwaspadai adanya infeksi atau sepsis nifas (Ai Yeyeh Rukiyah,
2011)
3) Nadi
40
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-100. Denyut Nadi ibu
akan melambat sampai sekitar 60 x/menit yakni pada waktu habis
persalinan karena ibu dalam keadaan istiraha penuh. Ini terjadi
utamanya pada minggu pertama post partum. Pada ibu yang nervus
nadinya bisa cepat, kira-kira 110x/mnt. Bisa juga terjadi gejala
shock karena infeksi khususnya bila disertai peningkatan suhu
tubuh 4) Pernafasan
Pernafasan normal yaitu 20-30 x/menit.Pada umumnya
respirasi lambat atau bahkan normal. Mengapa demikian, tidak lain
karena ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi istirahat.
Bila ada respirasi cepat post partum (> 30 x/mnt) mungkin karena
adanya ikutan dari tanda-tanda syok
5) Payudara
Dalam melakukan pengkajian apakah terdapat benjolan,
pembesaran kelenjar, dan bagaimanakah keadaan putting susu ibu
apakah menonjol atau tidak, apakah payudara ibu ada bernanah
atau tidak
6) Uterus
Periksa tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan involusi
uterus Apakah kontraksi uterus baik atau tidakApabila uterus
awalnya berkontraksi dengan baik maka pada saat palpasi tidak
akan tampak peningkatan aliran pengeluaran lochea. Bila
sebelumnya kontraksi uterus tidak baik dan konsistensinya lunak,
palpasi akan menyebabkan kontraksi yang akan mengeluarkan
bekuan darah yang terakumulasi, aliran ini pada keadaan yang
normal akan berkurang dan uterus menjadi keras Diastasis Rectie
Kita melakukan pemerikasaan diastasis rectie yaitu tujuannya
adalah untuk mengetahui apakah pelebaran otot perut normal atau
tidak caranya yaitu dengan memasukkan kedua jari kita yaitu jari
telunjuk dan jari tengah ke bagian dari diafragma dari perut ibu.
Jika jari kita masuk dua jari berarti diastasis rectie ibu normal. Jika
41
lebih dari dua jai berarti abnormal. Cara penanganan diastasis rectie
adalah dengan operasi ringan (tometock)
7) Kandung Kemih
Jika kandung kemih ibu penuh, maka bantu ibu untuk
mengosongkan kandung kemihnya dan anjurkan ibu agar tidak
menahan apabila terasa BAK. Jika ibu tidak dapat berkemih dalam
6 jam post partum, bantu ibu dengan cara menyiramkan air hangat
dan bersih ke vulva dan perineum ibu. Bila berbagai cara telah
dilakukan namun ibu tetap tidak bisa berkemih, maka mungkin
perlu dilakukan pemasangan kateterisasi. Setelah kandung kemih
dikosongkan, maka lakukan massase pada fundus agar uterus
berkontraksi dengan baik
8) Ekstremitas Bawah
Pada pemeriksaan kaki apakah ada Varises, oedema, Reflek
patella, nyeri tekan atau panas pada betis. Adanya tanda Homan,
caranya dengan meletakkan 1 tangan pada lutut ibu dan di lakukan
tekanan ringan agar lutut tetap lurus. Bila ibu merasakan nyeri pada
betis dengan tindakan tersebut, tanda Homan (+)
9) Genitalia
a) Periksa pengeluaran lochea,warna,bau dan jumlahnya
b) Hematom vulva (gumpalan darah)
c) Gejala yang paling jelas dan dapat diidentifikasi dengan
inspeksi vagina dan serviks dengan cermat
Lihat kebersihan pada genitalia ibu Ibu harus selalu menjaga
kebersihan pada alat genitalianya karna pada maa nifas ini ibu
sangat mudah sekali untuk terkena infeksi
10) Perineum
Pada pemeriksaan perineum sebaiknya ibu dalam posisi dengan
kedua tungkai dilebarkan.saat melakukan pemeriksaan perineum
periksalah
a) Jahitan laserasinya
42
Sebelum melakukan pemeriksaan jahitan laserasinya, terlebih
dahulu bersihkan pada bagian jahitan laserasi dengan kasa yang
dikasih betadine supaya jahitan terlihat tampak lebih jelas Oedema
atau tidak Hemoroid pada anus Hematoma (Pembengkakan
jaringan yang isinya darah)
b) Lochea
Mengalami perubuhan karena proses involusi yaitu lochea
rubra, serosa dan alba
43
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu – 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gr sampai dengan
4000 gr.(Naomy, 2013)
44
2) Bayi laki-laki testis sudah turun ke arah scrotum yang memiliki
banyak tonjolan dan kulit bagian luar melekat pada ujung penis.
3) Bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora dan
hymen kelihatan besar
d. Mata
Sebagian besar bayi memiliki mata hijau tua. Bayi dengan kulit
gelap memiliki mata coklat, matapun berbeda-beda sesuai dengan asal
orang tuanya.
e. Denyut jantung
Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180 x/i
kemudian menurun 140 x/i Pada menit–menit pertama cepat
kirakira 80 x/i kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 x/i.
f. Reflek
1) Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
2) Reflek morrow sudah baik, bila dikagetkan akan mempelihatkan
gerakan seperti menekuk.
3) Graphs reflek sudah baik, apabila diletakkan suatu benda di atas
telapak tangan bayi akan menggenggam
g. Eliminasi
Urine dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam pertama,
meconium berwarna hijau kehitaman
45
4. Perubahan Fisiologis Bayi Baru Lahir
Perubahan fiologis bayi baru lahir menurut .(Naomy, 2013)
a. Sistem Pernafasan
Saat kepala bayi melewati jalan lahir ia akan mengalami penekanan
yang tinggi pada toralksnya, dan tekanan ini akan hilang dengan
tibatiba setelah bayi lahir. Proses mekanis ini menyebabkan cairan
yang ada di dalam paru-paru hilang karena terdorong ke bagian perifer
perlu untuk kemudian diabsorbsi. Karena terstimulus oleh sensor
kimia, suhu, serta mekanis akhirnya bayi memulai aktivasi napas untuk
yang pertama kali. Setelah beberapa kali napas pertama udara dari luar
mulai mengisi jalan napas pada trakea dan bronkus, akhirnya semua
alveolus mengembang karena terisi udara. Fungsi alveolus dapat
maksimal jika dalam paru-paru bayi terdapat surfaktan yang adekuat.
46
dalam waktu singkat (1 hingga 2 jam setelah kelahiran). e. Sistem
Gastrointestinal
Sebelum lahir janin cukup bulan akan mulai menghisap dan
menelan. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan
mencerna makanan selain susu masih terbatas. Hubungan antara
esopagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang
mengakibatkan gumoh pada bayi baru lahir dan neonatus. Kapasitas
lambung sendiri sangat terbatas, kurang dari 30 cc untuk seorang bayi
baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara
lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir f. Sistem Imun
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga
menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi.
47
2) Reflek tonick neck : reflek otot leher
Anak akan mengangkat leher dan menoleh kekanan dan kekiri jika
diletakkan dalam posisi tengkurap
3) Reflek rooting
Timbul karena stimulasi taktil pada pipi dan daerah mulut, anak
bereaksi memutar kepala seakan–akan memutar putting susu.
4) Reflek secking (reflek oral)
Timbul bersama–sama dengan rangsangan pipi untuk menghisap
putting susu dan menelan ASI Reflek graphspina (gengam) Bila jari
diletakkan pada telapak tangan bayi akan menggenggam dengan erat.
5) Reflek babinsky
Bila ada rangsangan pada telapak kaki, ibu jari kaki akan bergerak
ke atas dan jari–jari lain membuka.
6) Reflek stapping (melangkah)
Jika bayi ditegakkan atau berdiri maka akan ada gerakan spontan
kaki melangkah kedepan walaupun belum bisa berjalan
48
fleksi
R Resfiration Tidak Lemah tidak Baik/menang
(Pernafasan) Ada teratur is
49
palpasi pada nadi brakialis, radialis, dan femoralis.Pada waktu bayi
tenang, hitunglah pernapasan selama 60 detik. Frekuensi pernapasan
yang normal adalah 30 sampai 60 kali per menit
c) Tekanan darah
Meskipun tidak secara rutin diukur pada waktu lahir, tekanan
darah yang dikaji dengan ultrasonografi Doppler merupakan metode
yang paling akurat pada bayi. Metode ini mengukur sistolik, diastolik
dan tekanan arteri rata–rata. Rata–rata tekanan darah pada waktu lahir
adalah 80/46 mmHg
2) Pengukuran Antropometrik
a) Pengukuran berat badan
Berat badan bayi aterm pada saat lahir berkisar antara
2500–4000 gr. .(Naomy, 2013)
b) Pengukuran lingkar dan panjang
Lingkar kepala antara 23–35 cm, lingkar dada bayi
biasanya berukuram biasanya 2 cm kurangnya dari lingkar
kepala atau 32– 34 cm dengan panjang badna bayi 48–52 cm.
lingkar perutnya adalah 31 cm dengan lingkar lengan atas 11
cm.
3) Pemeriksaan fisik secara sistematis, Menurut .(Naomy, 2013)
a) Kepala
Ubun–ubun antarior tidak boleh terasa tegang atau cekung,
ubun– ubun posterior dan sutura harus teraba, mugkin
beberapa sutura bertumpuk. Pada hari ke-10 ubun–ubun
posterior dapat menutup keadaan lain bertumpuk menghilang.
Bentuk kepala memanjang.
b) Wajah
Warna kulit wajah merah muda hingga merah, tampak
simteris pada waktu istirahat dan ketika bergerak (menangis).
c) Mata
50
Bagian kornea mata berwarna hitam/gelap. Sclera berwarna
putih, letak ke-2 belah mata simetris. Maka dapat dibuka dan
menutup rapat ketika bayi tidur. Bentuk pupil bundar, ukuran
ke-2 pupil sama besar, beraksi terhadap cahaya. Lensa mata
jernih.
d) Telinga
Terbentuk dengan baik, posisinya benar dan terdapat
kartilago.Pemeriksaan dengan inspeksi dan palpasi.
e) Hidung
Tampak simetris sering mendatar (kelenjar sebacea
tersumbat sering dijumpai). Lubang hidung simetris dan
terbuka, sehingga bernafas tanpa kesulitan. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan inspeksi
f) Mulut
Bibir tampak merah muda, sentuhan pada bibir
menimbulkan reaksi menghisap, lidah dapat dijulurkan, bersih
dan berwarna merah muda
g) Leher
Tampak pendek dan lurus, tidak terlihat pelebaran
(wenbing) oedema atau masa pada leher. Leher dapat bergerak
bebas dari sisi yang satu kesisi yang lain dari gerakan fleksi ke
ekstensi.
h) Dada
Gerakan dada mengembang simetris bersamaan dengan
respirasi, tidak tampak retraksi sternal. payudara dapat
membengkak pada hari (ke 3 hingga ke 4) sebagai respon
terhadap penghentian produksi hormon–hormon plasenta dan
dapat mensekresikan cairan (witch’s milk). Jaringan payudara
dapat teraba dengan baik pada bayi laki– laki maupun
perempuan. Putting susu simetris dan tidak tampak putting
tambahan, suara denyut jantung jelas dan teratur .(Naomy,
51
2013)
i) Abdomen
Tidak teraba massa, abdomen sedikit menonjol tapi tidak
distensi. Abdomen bergerak ke atas dan ke bawah bersamaan
dengan respirasi. Tali pusat berwarna biru atau putih yang
terdapat 3 pembuluh darah yaitu 2 arteri/vena dan tidak terlihat
perdarahan tali pusat akan mengering dan mengalami nekrosis
dan lepas pada hari ke-7 sehingga menimbulkan umbilikus
menjadi kering dan tertutup.
j) Genitalia
Pada bayi wanita labia dan clitoris sering terlihat menonjol,
pada lipatan labia, introitus vagina terlihat, kadang ditemukan
lendir. Dapat juga terlihat sedikit perdarahan dari vagina
selama beberapa hari pertama akibat penghentian hormon
plasenta.
Pada bayi laki–laki scrotum berisi 2 buah testis yang sudah
turun, preputum melekat pada glans penis, meatus uretra
terletak dibagian tengah ujung penis .(Naomy, 2013)
k) Anggota gerak
Anggota gerak tampak simetris dan dapat menahan gerakan
pasif dalam kisaran yang penuh. Ekstremitas mungkin tampak
sianosis. Memiliki 10 jari tangan dan 10 jari kaki. Kuku sering
kali panjang. Reflek menggenggam ada atau baik. Sianosis
biasanya menghilang dalam 4 jam.
l) Sendi paha
Sendi paha dapat digerakkan hingga 90 kali tanpa terasa bunyi
klik
m) Punggung dan anus
Tulang belakang utuh, tidak ada cekungan atau
pertumbuhan rambut, tulang belakang tampak lurus dan mudah
difleksikan. Kadang terlihat lekukan kecil pada dasar tulang
belakang. Bulu–bulu halus dapat terlihat menutupi daerah bahu
52
serta punggung bagian atas. Pada anus terbuka dapat dilihat
pengeluaran mekonium saat lahir atau 24 jam pertama
.(Naomy, 2013)
4) Kunjungan Neonatal
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir oleh bidan/perawat/dokter
dilaksanakan minimal 3 kali, yaitu: Pertama pada 6 jam - 48
jam setelah lahir
• Kedua pada hari ke 3 - 7 setelah lahir
• Ketiga pada hari ke 8 - 28 setelah lahir (Kemenkes, 2016).
6. Imunisasi
a.Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada
bayi dan anak serta ibu hamil terhadap penyakit tertentu Membentuk
daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhindar dari penyakit tertentu
dan kalau terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau
kematian .(Naomy, 2013)
2) Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang
anak kecil. Ditandai dengan:Leher bengkak, terbentuk selaput
53
putih kelabu dikerongkongan dan hidung sehingga menyumbat
jalan napas.
a) Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.
b) Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.
3) Penyakit Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang
menyebabkan masalah yang cukup besar di Indonesia karena
banyak yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut. Ditandai
dengan :
4) Penyakit Campak
Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua
bayi. Tanda-tanda campak :
a) Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.
b) Mulut dan bibir kering serta merah.Beberapa hari
kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di
belakang telinga, leher muka, dahi dan seluruh tubuh.
Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang telinga
sampai tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan
menyebabkan radang paru-paru serta radang otak yang
dapat menyebabkan kematian
c. Jenis-jenis Imunisasi
54
1) BCG: memberi kekebalan pada penyakit TBC 2) DPT:
memberi kekebalan pada penyakit difteri, batuk rejan 3) Polio:
memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
4) Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.
5) H B: memberi kekebalan pada penyakit hapatitis B 6) TT:
memeberikan kekebalan pada penyakit tetanus
7) DT: memberikan kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus
E. KELUARGA BERENCANA
1. Pengertian
Keluarga berencana adalah perencanaan kehamilan yang
diinginkan untuk menjadikan norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera. Pada hakekatnya KB adalah upaya menjarangkan kelahiran
dan menghentikan kehamilan, bila ibu sudah melahirkan anak yang
banyak (> 2) atau kesehatan ibu terganggu yang dapat membahayakan
hidupnya bila hamil atau melahirkan (Sulistyawati, 2012)
2. Tujuan Keluarga Berencana
a. Tujuan
Penurunan angka kelahiran yang bermakna. Guna mencapai
tujuan tersebut, maka ditempuh kebijaksanaan mengkatagorikan 3
fase untuk mencapai sasaran yaitu : 1) Fase menunda perkawinan
atau kesuburan
2) Fase menjarangkan kehamilan
3) Fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan
3. Manfaat Keluarga Berencana
a. Memberikan kemungkinan bagi ibu untuk menjarangkan
kehamilansehingga dapat mengatur jumlah dan jarak anak yang
dilahirkan. Dengan demikian kesehatan ibu lebih terjamin baik
fisik, mental, sosial.
55
b. Anak yang direncanakan dan akan mendorong keluarganya
mengasuh dan memperhatikan perkembangan secara sungguh–
sungguh sehingga dapat tumbuh secara wajar.
c. Keluarga mengatur pendapatannya untuk kehidupan keluarga.
4. Jenis Metoda Kontrasepsi
a. Tanpa alat (KB Alamiah)
1) Sistem Kalender
a) Pengertian
Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat
pertengahan siklus haid, terdapat adanya tanda-tanda
kesuburan yaitu keluar lendir encer dari liang vagina.
b) Keterbatasan:
a. Sebagai kontrasepsi sedang 9-20 kehamilan per 100
perempuan selama 1 tahun.
b. Perlu pantang pada masa subur untuk menghindari
Kehamilan
c. Keefektifisan tergantung pada kedisiplinan pasangan
d. Perlu pencatatan setiap hari
e. Tidak terlindung dari IMS
2) Suhu basal
a) Pengertian
Peninggian suhu basal 0,2-0,5 C pada saat ovulasi Teknik
b) metode suhu basal:
(1) Gunakan thermometer
(2) Dilakukan pada waktu dan tempat yang sama
(3) Dilakukan secara oral 3 menit dan rekta l1 menit
c) Faktor yang mempengaruhi suhu basal terdiri dari :
(1) Demam
(2) Inflamasi pada lidah,mulut dan anus
(3) Jam yang tidak ireguler
(4) Pemakaian selimut elektris
(5) Ganti termometer dan tempat mengukur suhu
56
(6) Coitus interuptus
3) Coitus interuptus
a) Cara kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi
sehingga sperma tidak masuk ke vagina.
b) Manfaat kontrasepsi
(1) Efektif bila digunakan dengan benar
(2) Tidak mengganggu produksi ASI
(3) Tidak ada efek samping
(4) Dapat digunakan setiap waktu
(5) Tidak membutuhkan biaya
c) Manfaat non kontrasepsi
(1) Meningkatkan keterlibatan suami dalam ber KB
(2) Memungkinkan hubungan lebih dekat dan saling
pengertian.
d) Keterbatasan
(1) Efektifitas bergantung pada kesediaan pasangan (2)
Efektifitas akan jauh lebih menurun bila sperma dalam
24 jam masih melekat pada penis.
(3) Memutus hubungan kenikmatan seksual.
4) MAL
a) Pengertian
Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI
secara eksklusif artinya hanya diberikan ASI tanpa
tambahan makanan atau minuman apaun lainnya.
57
c. Umur bayi kurang dari 6 bulan
d. Efektif sampai 6 bulan
c) Cara kerja :
(1) Penundaan atau penekanan ovulasi
(2) Keuntungan kontrasepsi:
(3) Efektifitasnya tinggi sekitar 98% pada 6 bulan pasca
persalinan
(4) Segera efektif
(5) Tidak mengganggu senggama
d) Keterbatasan MAL:
a. Mungkin sulit dilaksanakan karna faktor social
b. Efektifitasnya tinggi hanya sampai kembalinya haid
atau sampai 6 bulan
c. Tidak melindungi dari IMS
b. Dengan alat
1. Kondom
a) Cara kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma
dengan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung
selubung karet yang dipasang pada penis. Mencegah
penularan mikroorganisme/IMS (khusus kondom yang
terbuat dari lateks dan vinil)
b) Manfaat kontrasepsi
a. Efektif bila digunakan dengan benar
58
b. Tidak mengganggu produksi ASI
c. Mudah dan dapat dibeli secara umum.
d. Merupakan metode kontrasepsi sementara bila metoda
lain ditunda
d) Keterbatasan
a. Efektifitas tidak terlalu tinggi
b. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi
c. Agak mengganggu hubungan seksual
d. Harus selalu tersedia setiap kali hubungan seksual
2. Kontrasepsi modern
a. Kontrasepsi hormonal
1) Cara kerja
a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga
tidak terjadi pelepasan umum.
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus
spermatozoa.
c) Perubahan peristaltik tuba fallopi, sehingga konsepsi
dihambat.
d) Mengubah suasana endometrium sehingga tidak
sempurna untuk implementasi hasil konsepsi
2) Keuntungan Pil KB
a) Bila diminum sesuai aturan efektifitasnya tinggi
b) Dapat dipakai untuk pengobatan ketegangan
menstruasi, perdarahan menstruasi yang teratur,
59
nyeri saat menstruasi dan pengobatan pasangan
mandul.
c) Dapat digunakan pada penyakit endometriosis.
d) Dapat meningkatkan libido.
3) Suntik KB
a) Pemberiannya sederhana setiap 8 sampai 12 minggu
b) Tingkat efektifitasnya tinggi
c) Tidak mengganggu hubungan seksual
d) Pengawasan medis ringan
e) Dapat diberikan pasca persalinan, pasca keguguran
atau pasca menstruasi
f) Tidak mengganggu produksi ASI
g) Suntikan KB cyclofem diberikan setiap bulan dan
klien akan mendapatkan menstruasi.
4) Kerugian Pil KB
a) Harus diminum secara teratur
b) Dalam waktu panjang menekan fungsi erratum
c) Penyakit ringan, BB bertambah, rambut rontok,
tumbuh acne, mual sampai muntah
d) Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal
b. AKDR
1) Pengertian
AKDR merupakan benda asing dalam rahim sehingga
menimbulkan reaksi benda asing dengan timbunan
leukosit, makrofag dan limfosit.
2) Keuntungan
a) Efektifitasnya tinggi, efektif segera setelah
pemasangan
60
b) Metode jangka panjang
c) Tidak mempengaruhi hubungan seksual
d) Tidak ada efek samping hormonal
e) Tidak mempengaruhi produksi ASI
f) Dapat digunakan segera setelah melahirkan atau
setelah aborks.
g) Dapat digunakan sampai menupause.
h) Pulihnya kesuburan setelah AKDR dicabut.
3) Kerugian
a) Efek samping umum terjadi, perubahan siklus hard,
haid lebih lama dan banyak, perdarahan spotting,
dismenorhoe.
b) Komplikasi lain : merasa sakit dan kejang selama 3–5
hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu
haid perforasi dinding uterus.
c) Tidak mencegah IMS.
d) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan
dengan IMS memakai AKDR yang dapat memicu
infertilitas.
e) Diperlukan pemeriksaan pelvik sebelum pemasangan.
f) Tidak dapat dilepas sendiri.
g) Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui
sehingga perlu memeriksa posisi benang AKDR dari
waktu ke waktu
61
untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien (Oki,
2010).
Proses ini menggambarkan perilaku yang diharapkan dari klinis
yang tidak hanya melibatkan proses berpikir dan bertindak, tetapi juga
tingkat perilaku pada setiap langkah yang akan dicapai dalam
memberikan asuhan atau pelayanan yang aman dan menyeluruh
(Purwoastuti, 2013).
62
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Auskultasi
d) Perkusi
d. Pemeriksaan penunjang 1) Laboratorium.
2) Catatan terbaru dan sebelumnya (Hellen,2012).
63
4. Penetapan kebutuhan tindakan segera
Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kalaborasoi dengan
tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
Pada langkah ini, mengidentifikasi perlunya tindakan segera
oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau di
tangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi klien
7. Mengevaluasi
64
Hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah
terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasi.
Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar efektif
dalam pelaksanaanya. Ada kemungkinan bahwa sebagian
rencana tersebut efektif, sedangkan sebagian lain belum efektif.
Mengingat proses manajemen asuhan ini merupakan suatu
kegiatan yang berkesinambungan perlu mengulang kembali
dari awal setiap asuhan yang tidak efektif (Pitt Brice, 2008).
65
c. A (Assesment)
Menggambarkan dokumentasi hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dalam suatu identifikas Diagnosis atau masalah.
Antisipasi diagnosis atau kemungkinan masalah.
Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,konsultasi atau
kalaborasi dan rujukan sebagai langkah 2,3, dan 4 varney.
d. (Planning)
Menggambarkan dokumentasi tingkatan (I) dan
evaluasi perencanaan (E) berdasarkan pengkajian langkah 5,6 dan
7 varney (Purwoastuti, 2013).
3. Manfaat pendokumentasian
Manfaat dari dilakukannya pendokumentasian antara lain :
a. Aspek administrasi
Isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab sesuai profesi.
b. Aspek Medis
Membuat riwayat kesehatan klien diagnosa atau medis
keperawatan dan tindakan yang diberikan kepada pasien.
c. Aspek Hukum
Adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan.
d. Aspek Penelitian
Mengandung data atau informasi yang dapat digunakan sebagai
aspek penelitian dan pada ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
e. Aspek Pendidikan
Isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan
kronologis dari kegiatan pelayanan yang diberikan.
f. Aspek Keuangan
Isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya atau
pembayaran pelayanan di RS.
66
g. Aspek Dokumentasi
Isinya dapat dijadikan bahan untuk pertanggung jawaban dan
laporan RS dan megandung nilai (Elisabeth, 2015).
4. Tujuan Dokumentasi
Menunjang tertibnya administrasi dalam rangka upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan di RS atau puskesmas.
5. Prinsip SOAP
a. Sistematis yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan menjadi
suatu rencana asuhan.
b. Intisari dari proses penatalaksanaan kebidanan untuk penyediaan
dan pendokumentasian asuhan.
c. Mengorganisasikan asuhan dan memberikan asuhan yang
menyeluruh.
67
b) Pelayanan kesehatan anak
c) Pelayanan kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana
d) Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan
wwewenang
e) Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
68
d. Peraturan bidan Pasal 49 tahun 2019 tentang kesehatan ibu
1) Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan
ibu bagaimana di maksud dalam pasal 46 (1) huruf a, bidan
berwenang:
a) Memberikan asuhan kebidanan pada masa sebelum hamil
b) Memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan
normal
69
1) Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat (1) huruf c,
bidan berwenang melakukan komunikasi, informasi,
edukasi, konseling dan memberikan pelayanan kontrasepsi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
70
e. Kompetensi ke 5 yaitu: Bidan memberikan asuhan pada ibu
nifas dan menyusui yang bermutu tinggi, tanggap terhadap
budaya setempat.
f. Kompetensi ke 6: Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi, komprenshensif pada bayi baru lahir sehat, sampai
dengan umur 1 bulan.
71
perumusan diagnosa atau masalah kebidanan, perencanaan,
implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan.
72
BAB III METODOLOGI
A. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas
ini adalah metode studi pendekatan manajemen kebidanan yaitu suatu
proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah ,penemuan-penemuan dan keterampilan dalam rangkaian atau
tahapan yang logis untuk mengembalikan suatu keputusan yang berfokus
pada klien.
Menurut varney alur berfikir bidan saat menghadapi klien meliputi
7 langkah diantaranya:
1. Pengumpulan data dasar
2. Interprestasi data dasar
3. Mengidentifikasi diagnose dan masalah potensial
4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera
5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
6. Melaksanakan perencanaan
7. Evaluasi
Untuk mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan
melaui proses berfikir sistematis,didokumentasikan dalam manajemen 7
langkah Varney dan manajemen SOAP (data subjektif, data objektif,
analisa data dan pelaksanaan).
74
(PMB), dan anamnesa ini bertujuan untuk mengkaji data Subjektif
(data yang didapat dari klien/ ibu tersebut)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Suatu proses observasi yang dilaksanakan secara sistematis
dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran dan
penciuman sebagai suatu alat pengumpulan data dengan melakukan
pemeriksan dari kepala sampai kaki ibu/klien pada saat kehamilan,
bersalin, nifas, BBL serta melakukan pelayanan KB .
b. Palpasi
Suatu proses observasi yang meggunakan indra peraba, tangan
dan jari. Dalam hal ini dilakukan untuk memeriksa keadaaan ibu
dan janin seperti menentukan usia kehamilan,letak janin,
pemeriksaan TFU dengan menggunakan metode/ teknik leopold.
c. Auskultasi
Suatu proses mendengarkan suara yang dihasilkan tubuh untuk
membedakan suara normal dan abnormal dengan menggunakan
alat bantu lenec/dopler pada kehamilan dan persalinan.
d. Perkusi
Suatu pemeriksaan dengan melakukan pengetukan pada tendon
patella dengan menggunakan reflek hammer untuk menentukan
apakah ibu hamil mengalami kekurangan kalsium / tidak.
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan laboratorium seperti
(Hb, glukosa dan protein urine). Pemeriksaan Hb bertujuan untuk
mendeteksi adanya anemia pada gravidarum,, pemeriksaan proteinuria
bertujuan untuk mendeteksi adanya komplikasi obstetrik
75
preeklamsia/eklamsia, karna proteinuria menjadi salah satu diantaranya
trias tanda dari preeklamsia yang terdiri dari hipertensi 140/90
mmHg ,oedema dan proteinuria (+). Selain itu pemeriksaan proteinuria
juga bertujuan untuk mengetahui status ginjal dan pemeriksaan
glukosa bertujuan untuk mendeteksi apakah ibu mengalami diabetes
mellitus/ tidak..
4. Studi Literatur
Studi literatur adalah mencari informasi tentang teori dan
sumbersumber /literatur yang berkitan dengan karya tulis serta
mempelajari buku-buku yang membahas segala sesuatu yang
berhubungan dengan asuhan kebidanan komprehensif yang
bersangkutan serta manajemen kebidanan. Penulis mengambil dan
mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai informasi baik
berupa teori, maupun konsep yang telah ditemukan oleh berbagai ahli
dari beberapa referensi
76
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL PADA
NY"S" G1P0A0H0 USIA KEHAMILAN 36-37 MINGGU DI PMB FIFI
YANTI Z.S.Tr.Keb KABUPATEN AGAM TAHUN 2021
I. Pengumpulan Data
A. Data Subjektif
1. Biodata
IBU SUAMI
Nama : Ny “S” : Tn “A”
Umur : 24 thn : 24 thn
Agama : Islam : Islam
Suku/ Bangsa : Minang/Indo : Minang/Indo
Pendidikan : S1 : D3
Perkerjaan : IRT : WIRAUSAHA
Alamat : Kubang Putih : Kubang Putih
2. Alasan kunjungan : Ibu ingin memeriksa kehamilannya
Keluhan : Tidak ada
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5-7 hari
Banyak : 3x ganti pembalut
Sifat Darah : Encer
Warna : Merah Kehitaman
Teratur / tidak : Teratur
Bau : Amis
77
Keluhan : Tidak ada
b. Riwayat Pernikahan
Status pernikahan : Sah
Pernikahan ke : 1 ( Pertama )
Umur menikah : 23 tahun
Jarak menikah baru hamil : 6 Hari
ANAK ANC TT Usia Penyulit Tahun UK Jenis Penolong Tempat penyulit BB PB JK Laktasi Lochea
KE ibu persalinan bersalin
I N I
78
Imunisasi :-
Tanda bahaya : Tidak ada
Trimester II
Anc : 2 x ke bidan
Keluhan : Tidak Ada
Anjuran : Persiapan Peralinan
Obat-obatan : B1, B6, C, PCT, Bcomp
Imunisasi :-
Tanda bahaya : Tidak ada
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Jantung : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
TBC : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Diabetes Melitus : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Anemia : Tidak ada
Malaria : Tidak ada
79
d. Riwayat Alergi : Tidak ada
e. Penyakit keturunan : Tidak ada
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi : 4x/ hari
Porsi : Sedang
Menu : Nasi putih + Lauk + Sayur + Buah
Keluhan : Tidak ada
Minum
Frekuensi : 6-7 x / hari
Jenis : Air putih dan Susu
Keluhan : Tidak ada
b. Eliminasi
BAB
Fekuensi : 2x/ hari
Konsistensi : Lembek
Keluhan : Tidak ada
BAK
Frkuensi : 8-9x/hari
Warna : Kuning jernih
Keluhan : Tidak ada
c. Personal hygiene
Mandi : 2x/ hari
Keramas : 3x/ minggu
Sikat gigi : 2x / hari
80
Ganti pakaian : 2x/ hari
Ganti celana dalam : 2-3x/ hari
e. Olahraga
Jenis : Jalan pagi
Frekuensi : 3x/ minggu
Keluhan : Tidak ada
f. Kebiasaan
Merokok : Tidak ada
Minuman keras : Tidak ada
Obat obatan : Tidak ada
Jamu : Tidak ada
g. Pola seksual
Frekuensi : 2x Seminggu
Keluhan : Tidak ada
81
Ekonomi keluarga : Cukup
Pengambilan keputusan terhadap ibu : Suami
c. Kultural
Adat istiadat / tradisi dalam keluarga
Ibu tidak mempunyai kebiasaan adat istiadat / tradisi yang
merugikan / mengganggu kehamilannya.
d. Spiritual
Kepercayaan kepada Tuhan : Ibu percaya pada Allah
Ketaaatan ibu dalam beribadah : Ibu rajin beribadah
B. Data Objektif
Data umum
Keadaan Umum : Baik
Postur tubuh : Lordosis
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan sebelum hamil : 52 kg
Berat Badan saat hamil : 62 kg
Kenaikan Berat Badan : 10 kg
Lingkar Lengan : 24 cm
Tinggi Badan : 152 cm
Pernafasan : 24x/i
Suhu : 36,5º C
1. Data Khusus
a. Kepala
Kebersihan : Tidak ada ketombe
82
Kesehatan : Rambut tidak ada rontok
Kekuatan rambut : Rambut kuat tidak patah
b. Muka
Warna : Tidak pucat
Oedema : Tidak ada
Cloasma gravidarum : Tidak ada
c. Mata
Bentuk : Simetris ki / ka
Conjungtiva : Tidak Pucat
Sklera : Tidak Kuning
c. Hidung
Polip : Tidak ada
Secret : Tidak ada
d. Telinga
Bentuk : Simetris ki/ka
e. Mulut
Bibir : Tidak ada stomatitis
Gigi : Tidak ada caries
Lidah : Bersih
Gusi : Tidak berdarah
f. Leher
Pembengkakan kelenjer tyroit : Tidak ada
Pembengkakan kelenjer limfe : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
83
g. Dada
Bentuk : Simetris ki/ka
Papilla : Menonjol
Areola : Hyperpigmentasi
Benjolan : Tidak ada
Colostrum : Tidak Ada
h. Abdomen
• Inspeksi
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran perut : Sesuai Usia Kehamilan
Striae gravidarum : Tidak Ada
Linea nigra : Ada
• Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari di bawah px pada
fundus ibu teraba bundar,
lunak, tidak melenting
Leopold II : Bagian kiri
perut ibu teraba panjang
keras memapan. Bagian
kanan perut ibu teraba
tonjolan-tonjolan kecil
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba keras
bulat dan melenting, masih bisa di
goyangkan
Leopold IV : Tidak dilakukan
Mc. Donald : 27 cm
TBBJ : (TFU - 13) × 155
= 2.170 gram
Auskultasi
DJJ : (+)
84
Frekuensi : 157 x/i
Irama : Teratur
Intensitas : Kuat
Punctum Maximum : Kuadran II
i. Genetalia
Varises : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
Warna : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
j. Ekstremitas
- Tangan
Warna : Tidak pucat
Oedema : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
- Kaki
Warna : Tidak pucat
oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Perkusi
Reflek patella : (+) ki/ka
2. Data penunjang
a. Darah
85
II. Interpretasi Data
a. Diagnosa
Ibu G1P0A0H0, usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal,
intrauterin, letak kepala V, puki, keadaan ibu dan janin baik, keadaan
jalan lahir baik.
Data Dasar:
1) Data Subjektif
a) Ibu mengatakan kehamilan ini adalah anaknya yang ke1.
b) Ibu mengatakan Hari Pertama Haid Terakhir 08-08-2020
c) Ibu mengatakan gerakan janinya terasa
2) Data Objektif
Ibu Hamil : G1P0A0H0
HPHT : 08-08-2020
TP : 15-05-2021
UK : 36-37 minggu
Hb : Belum dilakukan
DJJ : (+)
Frekuensi : 157x/i
Intensitas : Kuat
Irama : Teratur
Punctum Maximum : Kuadran II
Leopold I : TFU 3 jari di bawah px pada
fundus ibu teraba bundar,
lunak, tidak melenting
Leopold II : Bagian kiri perut ibu
teraba panjang keras memapan.
Bagian kanan perut ibu
teraba tonjolan-tonjolan kecil
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba keras bulat
dan melenting, masih bisa di
goyangkan
86
Leopold IV : Tidak Dilakukan
Mc. Donald : 27 cm
TBBJ : (TFU - 13) × 155 = 2.170 gram
87
TD :110/70 mmHg, pernafasan 23x/i, nadi 80x/i dan suhu ibu 36,5ᵒC,
DJJ 157x/i.
2. Memberikan penkes tentang tanda-tanda bahaya kehamilan TM III
yaitu :
- Pendarahan Vagina
- Sakit Kepala Yang Hebat
- Bengkak Pada Mata
- Nyeri Abdomen Yang Berat
- Gerakan janin berkurang (SAP Terlampir)
3. Memberikan penkes tentang ketidaknyamanan TM III yaitu :
- Pusing
- Sakit pinggang dan punggung
- Mati rasa pada jari-jari tangan
- Sering buang air kecil
- Keputihan
- Kaki bengkak dan sakit
- Keram pada kaki
4. Memberikan ibu obat-obatan selama kehamilan seperti : Tablet Fe, Vit
C, B.comp, PCT, B1, B6 dimium 2 kali sehari
5. Menjadwalkan kunjungan ulang pada ibu yaitu satu minggu lagi
tanggal 03 Mei 2021
VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin
saat ini dalam keadaan baik
88
2. Ibu mengerti tentang penkes yang di berikan mengenai tanda-tanda
bahaya kehamilan TM III (SAP Terlampir)
3. Ibu mengerti tentang penkes yang di berikan mengenai
ketidaknyamanan TM III
4. Ibu akan mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan
5. Ibu akan melakukan kunjungan ulang pada tanggal 03 Mei 2021
89
90
KUNJUNGAN KE II
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL PADA NY"S" G 1P0A0H0 USIA KEHAMILAN 38-39 MINGGU DI
PMB FIFI YANTI Z.S.Tr.Keb KABUPATEN AGAM TAHUN 2021
Hari/Tanggal :Senin/03-Mei-2021
91
P :22x/i 3. Kebutuhan :
TP:15-05-2021 1. Informasikan hasil pemeriksaan
2. Memberikan Penkes tentang
Data khusus : Persiapan persalinan Palpasi
Head To Toe dalam batas normal (SAP Terlampir) Leopold I:
Palpasi 3. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang TFU: Pertengahan px-pusat Leopold
Leopold I II:
TFU: pertengahan px dengan Punggung Janin Berada Pada Perut Kiri
pusat fundus teraba lunak ,bundar Ibu dan ekstermitas janin ada pada perut
dan tidak melenting kanan ibu Leopold III
Leopold II Kepala janin berada pada perut bawah
Pada bagian perut ibu sebelah kiri ibu dan sudah tidak bisa digoyangkan
teraba panjang,memapan,keras Leopold IV:
Dan pada bagian perut kanan ibu Tidak dilakukan
teraba tonjolan tonjolan kecil
Leopold III 2.Menjelaskan penkes tentang apa saja
Pada perut ibu bagian bawah teraba persiapan persalinan
bulat,keras dan Seperti
melenting.dan tidak bisa -persiapan fisik
digoyangkan -persiapan psikologis
Leopold IV: Tidak dilakukan -persiapan social
TFU:29 cm
92
93
Sejajar TBBJ: Persiapan tabungan
29-12x155 (SAP Terlampir)
=2.635 gram
DJJ:142x/i 3. Menganjurkan ibu untuk kunjungan
Kuadran:II ulang pada tanggal
Reflek patela: 09 Mei 2021 Evaluasi :
Ki(+) /Ka(+) 1. ibu sudah mengetahui hasil
Ekstermitas pemeriksaan bahwa ibu dan janin
Atas dalam keadaan baik, dan ibu senang
-warna: Tidak
dengan hasil pemeriksaan
pucat -Oedema:
2. ibu mengerti dengan penkes yang
Tidak ada
diberikan
-Sianosis:
3. ibu bersedia melakukan kunjungan
Tidak ada
ulang tanggal 09 Mei 2021
Bawah
-Warna: Tidak
pucat -Oedema:
Tidak ada
Varises: Tidak ada
94
Data Penunjang
-Darah : O+
-Hb: 11,8 gr
-protein Urine: (-)
-Glukosa urine:(-)
95
KUNJUNGAN III
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL PADA
NY”S” G1P0A0H0 USIA KEHAMILAN 38-39 MINGGU
DI PMB FIFI YANTI,Z.S.Tr.Keb
KABUPATEN AGAM TAHUN 2021
Pukul :00:03 PM
Subjectif Objectif Assasment Planning
1.Ibu mengatakan sakit Data umum: 1. Diagnosa 1.Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu
pinggang menjalar ke Ariari KU : baik Ibu G1P0A0H0, usia bahwa
Sejak pukul 10:00 WIB BB sebelum hamil: 52 kehamilan KU : Ibu dan janin baik dan
BB :63 kg 38-39 minggu,janin TD :110/80
TB :152 CM TTV: hidup,tunggal intrauterine,let MmHg
TD: 110/80 kep,V Puki,keadaan jalan lahir N :80x/i
mmHg baik,keadaan ibu dan janin baik. S :36,4°C
N :80X/i P :23x/i
S :36,4°C 2. Masalah : DJJ : 145x/i
96
P :23x/i TP:
15-05-2021 2. memberikan penkes tentang posisi
bersalin yaitu:
Data khusus : -posisi miring
Head To Toe dalam batas normal c. Kebutuhan : -posisi jongkok
Palpasi 1. memberitahukan hasil -posisi berbaring
Leopold I pemeriksaan pada ibu (SAP Terlampir)
TFU: 2 jari dibawah px fundus teraba
lunak ,bundar dan tidak melenting 2. memberikan penkes tentang 3. memberikan dukungan support dan
posisi persalinan mental seperti ucapan semangat dari suami ,
Leopold II (SAP Terlampir) keluarga dan penolong persalinan.
Pada bagian perut ibu sebelah kiri teraba
panjang,memapan,keras 3. memberikan dukungan support Evaluasi:
Dan pada bagian perut kanan ibu teraba dan mental 1.ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
tonjolan tonjolan kecil bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik, dan
Leopold III ibu senang dengan hasil pemeriksaan
Pada perut ibu bagian bawah teraba 2. ibu mengerti dengan penkes yang diberikan
bulat,keras dan melenting.dan tidak bisa
3. .ibu senang dengan dukungan dan suport
digoyangkan Leopold IV:
yang diberikan.
97
98
Tidak dilakukan
TFU:29 cm
Sejajar TBBJ:
29-12x155
=2.635 gram
DJJ:142x/i
Kuadran:II
Reflek patela:
Ki(+) /Ka(+)
Ekstermitas
Atas
-warna: Tidak
pucat -Oedema:
Tidak ada
-Sianosis:
Tidak ada
Bawah
-Warna: Tidak pucat
-Oedema:
99
Tidak ada
Varises: Tidak ada
Data Penunjang
-Darah : O+
-Hb: 11,8 gr
-protein Urine: (-)
-Glukosa urine:(-)
100
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY “S”
G1P0A0H0 USIA KEHAMILAN 38-39 MINGGU
DI PMB FIFI YANTI Z.S.Tr.Keb
KABUPATEN AGAM TAHUN
2021
I. Pengumpulan Data
A. Data Subjektif
1. Biodata
IBU SUAMI
Nama : Ny “S” : Tn “A”
Umur : 24 thn : 24 thn
Agama : Islam : Islam
Suku/ Bangsa : Minang/Indo : Minang/Indo
Pendidikan : S1 : D3
Perkerjaan : IRT : WIRAUSAHA
Alamat : Kubang Putih : Kubang Putih
2. Riwayat Obstetri
e. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5-7 hari
Banyak : 3x ganti
pembalut
101
Sifat Darah : Encer
Warna : Merah
Kehitaman
Teratur / tidak : Teratur
Bau : Amis
Keluhan : Tidak ada
f. Riwayat Pernikahan
Status pernikahan : Sah
Pernikahan ke : 1 ( Pertama )
Umur menikah : 23 tahun
Jarak menikah baru hamil : 6 Hari
ANAK ANC TT Usia Penyulit Tahun UK Jenis Penolong tempat penyulit BB PB JK Laktasi Lochea
KE ibu
I
I N
102
Trimester II
Anc : 2 x kebidan
Keluhan : Tidak Ada
Anjuran : Penuhi nutrisi & cairan
Obat-obatan : B1, B2, C, PCT, Bcomp
Imunisasi :-
Tanda bahaya : Tidak ada
Trimester III
Anc : 2 x ke bidan
Keluhan : Tidak Ada
Anjuran : Persiapan Peralinan
Obat-obatan : B1, B6, C, PCT, Bcomp
Imunisasi :-
Tanda bahaya : Tidak ada
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita
Jantung : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
TBC : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Diabetes Melitus : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Anemia : Tidak ada
Malaria : Tidak ada
103
TBC : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Diabetes Melitus : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi : 4x/ hari
Porsi : Sedang
Menu : Nasi putih + Lauk + Sayur + Buah
Keluhan : Tidak ada
Minum
Frekuensi : 6-7 x / hari
Jenis : Air putih dan Susu
Keluhan : Tidak ada
b. Eliminasi
BAB
Fekuensi : 2x/ hari
Konsistensi : Lembek
Keluhan : Tidak ada
Warna : Kuning jernih
Keluhan : Tidak ada
c. Personal hygiene
Mandi : 2x/ hari
104
Keramas : 3x/ minggu
Sikat gigi : 2x / hari
Ganti pakaian : 2x/ hari
Ganti celana dalam : 2-3x/ hari
e. Olahraga
Jenis : Jalan pagi
Frekuensi : 3x/ minggu
Keluhan : Tidak ada
f. Kebiasaan
Merokok : Tidak ada
Minuman keras : Tidak ada
Obat obatan : Tidak ada
Jamu : Tidak ada
g. Pola seksual
Frekuensi : 2x Seminggu
Keluhan : Tidak ada
a. Psikologis
Perasaan ibu tentang kehamilannya : Senang
Keadaan emosi ibu : Stabil
Dukungan keluarga terhadap ibu : Ada
b. Sosial
Hubungan ibu dengan suami : Harmonis
105
Hubungan ibu dengan keluarga : Baik
Hubungan ibu dengan lingkungan : Baik
Ekonomi keluarga : Cukup
Pengambilan keputusan terhadap ibu : Suami
c. Kultural
Adat istiadat / tradisi dalam keluarga
Ibu tidak mempunyai kebiasaan adat istiadat / tradisi yang
merugikan / mengganggu kehamilannya
i. Spiritual
Kepercayaan kepada Tuhan : Ibu percaya pada Allah
Ketaaatan ibu dalam beribadah : Ibu rajin beribadah
B. Data Objektif
1. Data umum
Keadaan Umum : Baik
Postur tubuh : Lordosis
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan sebelum hamil : 52 kg
Berat Badan saat hamil : 63 kg
Kenaikan Berat Badan : 10 kg
Lingkar Lengan : 24 cm
Tinggi Badan : 152 cm
Tanda tanda vital
Tekanan Darah : 120/70 mmhg
Nadi : 80x/i
Pernafasan : 22x/i
Suhu : 36,6º C
2. Data Khusus
a. Kepala
106
Kebersihan : Tidak ada ketombe
Kesehatan : Rambut tidak ada rontok
Kekuatan rambut : Rambut kuat tidak patah
b. Muka
Warna : Tidak pucat
Oedema : Tidak ada
Cloasma gravidarum : Tidak ada
c. Mata
Bentuk : Simetris ki / ka
Conjungtiva : Tidak Pucat
Sklera : Tidak Kuning
d. Hidung
Polip : Tidak ada
Secret : Tidak ada
e. Telinga
Bentuk : Simetris ki/ka
f. Mulut
Bibir : Tidak ada stomatitis
Gigi : Tidak ada caries
Lidah : Bersih
Gusi : Tidak berdarah
g. Leher
Pembengkakan kelenjer tyroit : Tidak ada
107
Pembengkakan kelenjer limfe : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
h. Dada
Bentuk : Simetris ki/ka
Papilla : Menonjol
Areola : Hyperpigmentasi
Benjolan : Tidak ada
Colostrum : Tidak Ada
i. Abdomen
• Inspeksi
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran perut : Sesuai Usia Kehamilan
Striae gravidarum : Tidak Ada
Linea nigra : Ada
• Palpasi
Leopold I : TFU pertengahan px pusat
Pada fundus ibu teraba bundar,
lunak dan tidak melenting.
Leopold IV : Divergen
108
Pembesaran perut : Sesuai dengan usia
Kehamilan
TFU : 29 cm
TBBJ : 29-11× 155 = 2.790 gram
Auskultasi
DJJ : (+)
Frekuensi : 146x/i
Irama : Teratur
Intensitas : Kuat
Punctum Maximum : Kuadran II
His : (+)
Frekuensi : 4-5× dalam 10 menit
Durasi : 40-50 detik
Irama : Teratur
Intensitas : Kuat
Interval : ±3 menit
j.
Genetalia
Eksterna
Varises :Tidak Ada
Pembengkakan : Tidak Ada
Oedema : Tidak Ada
Pengeluaran : Tidak Ada
Interna
Massa : Tidak ada
Posisi portio : UUK kanan depan
Konsistensi portio : Lunak
Penipisan :70%
Pembukaan :7cm
109
Ketuban : (+)
Presentasi : Belakang kepala
Hodge : III
Moulase : Tidak ada
Penumbungan : Tidak ada
k. Ekstremitas
Tangan
Warna : Tidak pucat
Oedema : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Kaki
Warna : Tidak pucat
oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Reflek patella : (+) ki/ka
l.
Data penunjang
1. Darah
Gol darah : O(+)
Hb : 11,8 gr %
2. Urine
Protein urine : (-) negatif
Glukosa urine : (-) negatif
II. Interpretasi Data
a. Diagnosa
Ibu inpartu kala 1 fase aktif, usia kehamilan 38-39 minggu, janin hidup,
tunggal, PUKI, preskep V, UUK kanan depan, intrauterin, UUK kanan
depan keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dan keadaan janin baik.
110
• Data Dasar:
• Palpasi
111
Auskultasi
DJJ : 146 x/i
Irama : Teratur
His
Kontraksi : 4x dalam 10 menit
Durasi : 40-50 detik
Intensitas : Kuat
Pemeriksaan Dalam (VT)
Massa : Tidak ada
Portio : Lunak
Penipisan : 70 %
Pembukaan seviks : 7 cm
Presentasi : Belakang kepala
Penurunan : Hodge III
Posisi : UUK kanan depan
Ketuban : (+)
Molase/penyusupan :0
Bagian yang menumbung : Tidak ada
c. Kebutuhan
1. Informasi tentang hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
2. Informed choice dan informed consent
3. Pengawasan Kala I
4. Penkes cara mengedan yang benar (SAP Terlampir)
5. Penkes posisi saat persalinan dan pendamping persalinan
6. Rasa aman dan nyaman
7. Nutrisi dan cairan
8. Persiapan alat persalinan
112
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Tidak Ada
V. Perencanaan
1. Informasikan tentang hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
2. Informed choice dan informed consent
3. Pengawasan Kala I
4. Berikan penkes tentang cara mengedan yang benar
5. Berikan penkes posisi saat persalinan & pendamping persalinan
6. Penuhi rasa aman dan nyaman
7. Nutrisi dan cairan
8. Persiapan alat persalinan
IV. Pelaksanaan Asuhan
113
Posisi Jongkok atau posisi miring ke kiri dan memeberikan ibu
kebebasan untuk memilih pendamping persalinan agar ibu tidak cemas
saat persalinan (suami/keluarga)
VI. Evaluasi
114
Durasi : 40-50 detik
DJJ :146x/i
TTV
TD : 120/70 mmHg,
N : 80 x/i
P :22x/i
S : 36,6ᵒC.
4. Ibu sudah mengerti tentang cara mengedan yang telah diberikan
5. Ibu memilih miring kiri sebagai posisi nya dan memilih suami sebagai
pendamping saat bersalin.
6. Ibu sudah mengerti tentang memenuhi rasa aman dan nyaman seperti
yang sudah dianjurkan
7. Ibu sudah makan dan minum untuk menambah tenaga
8. Alat pertolongan persalinan sudah disiapkan
Kala II
I. Pengkajian Data
A. Data Subjektif
1. Ibu mengatakan adanya keinginan untuk mengedan dan
merasa ingin buang air besar.
2. Ibu mengatakan sakitnya semakin kuat
B. Data Objektif
1. Data Umum Ibu
Keadaan Umum :Baik
Kesadaran :composmentis
Emosional :stabil
P : 24x/i S : 36,8°C
115
2. Data khusus
a. Abdomen
1. His
Frekuensi : 5x dalam 10 menit
Intensitas : Kuat
Durasi : 40 – 50 detik
Interval : ±2 menit
DJJ
Frekuensi : 140 x/i
Irama : Teratur
Intensitas : Kuat
Punctum Max : Kuadran II
Blass : Tidak Teraba
Perlimaan : 0/5
2. Pemeriksaan Dalam (VT)
Massa : Tidak ada
Portio : Lunak
Pembukaan seviks : 10 cm pukul 07.00 wib
Presentasi : Belakang kepala
Penurunan : Hodge IV
Posisi : UUK kanan depan
Ketuban : (-) pukul 07.10 wib
Molase :0
Bagian yang menumbung : Tidak ada
116
• Portio : tidak teraba
• Ketuban : (-) pukul 07:10 wib
• Hodge : III-IV
• Presentasi :UUK kanan depan
• KU :Baik
• TD : 120/80 mmHg S : 36,8 C
• N : 80 x/i P : 24x/i
c. Kebutuhan
a. Informasi hasil pemeriksaan.
b. Support mental dan dukungan psikologis
c. Teknik mengedan yang baik dan benar (SAP Terlampir)
d. Pimpin persalinan
117
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap pukul
07.00 wib, ketuban sudah pecah jam 07.10 wib dan cairan ketuban
warnanya jernih.
2. Memberikan support dan dukungan mental sehingga ibu yakin, kuat
dalam menghadapi persalinan.
3. Mengingatkan ibu teknik mengedan, yaitu ibu dalam letak berbaring
merangkul kedua pahanya sampai batas siku. Kepala sedikit diangkat,
sehingga dagu mendekati dadanya dan ibu dapat melihat perutnya.
4. Menganjurkan ibu untuk beristirahat di sela kontraksi atau saat sakitnya
hilang dan kembali mengedan jika sakitnya terasa kembali.
5. Pimpin persalinan.
Setelah adanya tanda dan gejala kala II yang meliputi vulva membuka,
perinuem menonjol, tekanan pada anus, dorongan meneran pada ibu
dan kepala sudah tampak 5 cm di depan vulva anjurkan ibu mengedan
dengan benar dengan dagu menempel ke dada, kedua tangan merangkul
kedua lipatan paha dan mengambil nafas melalui hidung dan keluarkan
pelan pelan melalui mulut. Tahan perineum dengan tangan kanan dan
tangan yang satunya menahan kepala, setelah kepala lahir periksa lilitan
tali pusat. Kemudian tunggu kepala melakukan putaran paksi luar,
posisi tangan biparital, untuk melahirkan bahu depan kepala di tuntun
ke bawah, untuk melahirkan bahu belakang kepala di tuntun ke atas.
Kemudian lakukan sangga susur sampai badan lahir keseluruhan.
VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti dan senang dengan penjelasan yang diberikan
2. Ibu terlihat tidak cemas lagi dan tetap semangat
3. Ibu telah memahami teknik mengedan yang benar.
4. Ibu mengerti dan telah melakukan anjuran istirahat di sela-sela
kontraksi yang diberikan.
5. Ibu senang dengan kelahiran bayinya
Jam 07.30 wib, Anak lahir spontan, menangis kuat, bugar 8/9, JK
Laki-laki, melakukan pemotongan tali pusat.
118
TFU sejajar pusat, kontraksi uterus baik, konsistensi keras, tali pusat
dipindahkan ke depan vulva.
KALA III
I. Pengkajian Data
A. Data Subjektif
1. Ibu mengatakan senang dan bahagia atas kelahiran bayinya.
2. Ibu mengatakan merasa mules pada perut bagian bawah
3. Ibu merasa letih
B. Data Objektif
1. Data umum
KU : Baik
TTV :
TD : 110/70 N : 76 x/i
P : 22 x/i S : 36,5 C
2. Data khusus
- TFU :setinggi pusat
- Kandung Kemih :tidak teraba
- Perdarahan :+ 150 cc
- Plasenta : Lahir lengkap
- Berat Plasenta : 500 gr
- Panjang tali pusat :50 cm
- Insersi : Sentralis
- Tedapat tanda-tanda pelepasan plasenta, yaitu :
a. Uterus berbentuk globular
b. Tali pusat bertambah panjang
119
c. Keluar semburan darah
- Kontraksi uterus baik
Data dasar :
Bayi lahir spontan pukul 07.30 WIB
JK : Laki-laki
BB : 2.700 gr
PB : 48 cm
120
3. Kebutuhan
a. Informasi hasil pemeriksaan
b. Nutrisi dan cairan ibu
c. manajemen aktif kala III
121
sudah tampak di depan vulva bungkus paseta kemudian putar
searah jarum jam sampai plasenta lahir secara keseluruhan.
- Massase fundus uteri ibu untuk merangsang kontraksi sambil
memeriksakelengkapan plasenta.
- Plasenta lahir spontan jam : 07:40 wib
VII. Evaluasi
1. Ibu senang dengan hasl pemeriksaan
2. Ibu sudah minum dan memakan sepotong roti
3. Manajemen aktif kala III sudah dilakukan, plasenta lahir
lengkap dengan selaputnya pada pukul 07:40 WIB
KALA IV
I. Pengkajian Data
A. Data Subjektif
1. Ibu mengatakan senang dengan hasil pemeriksaaan
2. Ibu mengatakan senang bahwa proses persalinannya berjalan
lancar
3. Ibu mengatakan sangat lelah dan letih
B.Data Objektif
1. Data Umum
KU : Baik
Kesadaaran : Composmentis
TTV
S : 36,5 o C P : 22 x/i
2. Data Khusus a. Abdomen
122
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : baik
Laserasi : derajat II
Kandung Kemih :tidak teraba
Perdarahan :+ 150 cc
Plasenta : Lahir lengkap
Berat Plasenta : +500 gr
Panjang tali pusat : +50 cm
Insersi : Sentralis
c. Kebutuhan
1. Informasi hasil pemeriksaan.
2. Perawatan BBL dan cara IMD
123
3. Personal hygiene serta berikan rasa aman dan nyaman.
4. Nutrisi dan cairan
5. Pengawasan kala IV
6. Penkes tentang teknik menyusui.
124
b. 1 jam kedua setiap 30 menit.
125
Pemantau 1 jam keempat di lakukan pada Jam 08.50 wib
TTV
TD :120/80 mmHg N :80x/i,
P :22 x/i S: 36,5°C
TFU :2 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus : Baik Kandung
kemih : Tidak teraba jumlah
darah : normal
126
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL 6 JAM
POST PARTUM PADA NY."S" DI PMB FIFI YANTI Z.S.Tr.Keb
KABUPATEN AGAM TAHUN 2021
Kunjungan 1
127
I. Pengumpulan Data
A. Data Subjektif
1. Biodata
IBU SUAMI
Nama : Ny “S” : Tn “A”
Umur : 24 thn : 24 thn
Agama : Islam : Islam
Suku/ Bangsa : Minang/Indo : Minang/Indo
Pendidikan : S1 : D3
Perkerjaan : IRT : WIRAUSAHA
Alamat : Kubang Putih : Kubang Putih
2. Alasan kunjungan : Ibu merasa lelah, letih dan nyeri pada bagian
jalan lahirnya setelah persalinan
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5-7 hari
Banyak : 3x ganti pembalut
Sifat Darah : Encer
Warna : Merah Kehitaman
Teratur / tidak : Teratur
Bau : Amis
Keluhan : Tidak ada
b. Riwayat Pernikahan
Status pernikahan : Sah
Pernikahan ke : 1 ( Pertama )
Umur menikah : 23 tahun
Jarak menikah baru hamil : 6 Hari
128
HPHT : 08-08-2020
TP : 15-05-2021
Trimester I
Anc : 2x ke bidan
Keluhan : Mual muntah
Anjuran : Kurangi makanan berminyak
Obat-obatan : Fe, colac, C, Bcomp
Imunisasi :-
Tanda bahaya : Tidak ada
Trimester II
Anc : 2 x kebidan
Keluhan : Tidak Ada
Anjuran : Penuhi nutrisi & cairan
Obat-obatan : B1, B2, C, PCT, Bcomp
Imunisasi :-
Tanda bahaya : Tidak ada
Trimester III
Anc : 2 x ke bidan
Keluhan : Tidak Ada
Anjuran : Persiapan Peralinan
Obat-obatan : B1, B6, C, PCT, Bcomp
Imunisasi :-
Tanda bahaya : Tidak ada
129
Kala II : 30 menit Kala IV : 2 jam
Komplikasi : Tidak ada
Plasenta : Lengkap
Ketuban : Jernih
e. Riwayat kesehatan
Keturunan kembar : Tidak ada
Penyakit menular : Tidak ada
Penyakit sistemik : Tidak ada
Penyakit keturunan : Tidak ada
B. Data Objektif
1. Data Umum
Kesadaran : Composmentis
Emosional : Stabil
TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/i
130
S : 36,6 C
P : 22 x/i
KU : Baik
a. Kepala
Kebersihan : Tidak ada ketombe
Kesehatan : Rambut tidak ada rontok
Kekuatan rambut : Rambut kuat tidak patah
b. Muka
Warna : Tidak pucat
Oedema : Tidak ada
Cloasma gravidarum : Tidak ada
c. Mata
Bentuk : Simetris ki / ka
Conjungtiva : Tidak Pucat
Sklera : Tidak Kuning
a. Hidung
Polip : Tidak ada
Secret : Tidak ada
b. Telinga
Bentuk :Simetris ki/ka
c. Mulut
Bibir : Tidak ada stomatitis
Gigi : Tidak ada caries
Lidah : Bersih
Gusi : Tidak berdarah
131
d. Leher
Pembengkakan kelenjer tyroit : Tidak ada
Pembengkakan kelenjer limfe : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
e. Dada
Bentuk : Simetris ki/ka
Papilla : Menonjol
Areola : Hyperpigmentasi
Benjolan : Tidak ada
Colostrum : Ada
f. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : Baik
Konsistensi uterus : Keras
Kandung kemih : Tidak teraba
g. Genitalia
Lochea : Rubra
Rupture Perineum : Derajat II
Hemoroid : Tidak ada
h. Ekstremitas
• Tangan
Warna : Tidak pucat
Oedema : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
• Kaki
Warna : Tidak pucat oedema
: Tidak ada Varises : Tidak ada
132
Reflek patella : (+) ki/ka
Perineum : derajat II
3. Kebutuhan
1. Informasi hasil pemeriksaan
2. Mobilisasi dini
3. Penkes tentang personal hygiene (SAP Terlampir)
4. Penkes tentang tanda bahaya masa nifas
5. Obat-obatan
133
6. Kunjungan ulang
134
b. Menjaga kebersihan daerah kelamin dan Membersihkan daerah
kelamin dengan sabun dan air
c. Membersikan daerah genital dari depan ke belakang baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus
d. Mengganti pembalut sesering mngkin
e. Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka harus
menjaga kebersihan luka bekas operasi
f. Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membesrihkan daerah kelamin
4. Memberikan penkes tentang tanda bahaya masa nifas untuk mendeteksi
komplikasi selama masa nifas. Tanda bahaya berupa: a. Perdarahan
lewat jalan lahir
b. Keuar cairan berbau dari jalan lahir
c. Bengkak diwajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan
kejangkejang
d. Demam lebih dari 2 hari
e. Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit
f. Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab ( depresi )
135
4. Ibu mengerti dengan penkes tentang tanda bahaya masa
nifas
5. Ibu sudah meminum obat-obatan yang diberikan bidan.
6. Ibu akan melakukan kunjungan ulang tanggal 10 Mei 2021
136
134
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
NORMAL
KUNJUNNGAN II
Hari/ :Senin ,1
Tanggal 0 Mei
2021
Pukul :12: 30
WIB
Kunjungan : 7 Hari
Toe • N:82x/i
keluar yang baik
• P: 22x/i
darah dalam untuk busui
• S: 36,5 C
warna batas 3. Memberikan
kuning normal penkes
tentang asi • Head To Toe
kecoklatan • TFU: ekslusif dalam batas
pertengah normal
3. Ibu
an pusat 4. Anjurkan • TFU: pertengahan
mengataka kunjungan
dan pusat dan
n asinya ulang
simpysis simpysis dan
banyak dan
dan
bayinya
kontraksi
menyusui
uterus
dengan
baik.
136
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
NORMAL
baik. kontraksi uterus
baik.
2. Memberikan
penkes tentang apa
saja gizi yang baik
untuk busui seperti:
makan dengan diet
yang seimbang ,
banyak
mengkonsumsi
sayur dan buah dan
minum air putih
minimal 2,5 liter
sehari
3. Memberikan
ibu penkes tentang
asi ekslusif
agarberat badan
bayi ideal, dan
untuk kekebalan
137
tubuh bayi.
4. Anjurkan
ibu
untuk
melakukan
kunjungan ulang
pada tanggal 01 juni
2021
Evaluasi :
1. Ibu senang
dengan hasil
pemeriksaan
2. ibu mengerti
dengan
penkes
yang
diberikan
3. ibu menegerti
dengan penkes
yang diberikan
tentang asi
ekslusif
4. ibu bersedia
138
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
NORMAL
melakukan
kunjungan ulang
pada tanggal 01
juni 2021.
KUNJUNGAN III
Hari/ :Selasa ,
Tanggal 01 Juni
2021
Pukul :15: 30
WIB
Kunjungan : 28 Hari
Subjectif Objectif Assasment Planning
4. Ibu Data a. Diagnosa 1. Memberikan
mengataka umum Ibu post partum informasi hasil
• KU: 28 hari normal.
n pemeriksaan
Baik
Keadaann TTV kepada ibu bahwa
b. Masalah:
139
ya • TD: Tidak Ada ibu dalam keadaan
baikbaik 110/70 baik.
mmhg
saja dan c. Kebutuhan: 2. Memberikan
• N:83x/i
ibu merasa • P: 1. Informasi penkes tentang
senang 22x/i hasil senam nifas untuk
5. Ibu • S: 36,4 pemeriksaa memulihkan
C
mengataka n kondisi otot-otot
• Head
n tidak ada 2. Penkes di area perut dan
To Toe tentang
lagi darah panggul
dalam senam nifas
yang 3. menganjurkan ibu
batas 3. Anjurkan
keluar dari kunjungan untuk kunjungan
normal ulang
kemaluann ulang pada tanggal
• TFU:
ya Tidak 14 juni 2021
6. Ibu teraba.
mengataka Evaluasi:
n asinya
1. Ibu senang dengan
banyak
hasil pemeriksaan
dan
bayinya 2. ibu mengerti
menyusui dengan penkes
yang diberikan
dengan baik. 3. Ibu bersedia
melakukan kunjungan
ulang pada tanggal 14
juni 2021.
140
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
NORMAL
KUNJUNGAN IV
141
40 HARI POST PARTUM PADA NY."S"
DI PMB FIFI YANTI Z.S.Tr.Keb
KABUPATEN AGAM
TAHUN 2021
Hari/ :Rabu ,1
Tanggal 6 juni
2021
Pukul :15: 00
WIB
Kunjungan : 40
Hari
Subjectif Objectif Assasment Planning
7. Ibu Data umum a. Diagnosa 1. Memberikan
mengataka • KU: Ibu post informasi
n Baik partum 40
hasil
Keadaannya TTV hari normal.
pemeriksaan
baik- • TD: b. Masalah:
120/70 mmhg Tidak Ada kepada ibu
baik saja
8. Ibu • N:83x/i c. Kebutuhan: bahwa ibu
• P: 5. Informa dalam
mengataka
22x/i si hasil keadaan
n tidak ada • S: 36,5 pemeriksaa baik.
darah lagi C
n 2. Memberikan
yang keluar • Head
To Toe dalam 6. Penkes penkes
dari
tentang
142
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS
NORMAL
kemaluann batas normal kontrasepsi tentang
ya TFU: Tidak pasca kontrasepsi
9. Ibu teraba persalinan pasca
mengataka persalinan
n asinya
banyak dan seperti :
bayinya Suntik, pil,
menyusui IUD, dan
dengan implant
baik.
Evaluasi:
1. Ibu senang
dengan hasil
pemeriksaan
2. ibu mengerti
dengan
penkes yang
diberikan
143
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL
6 JAM POST PARTUM PADA BAYI NY"S" DI PMB FIFI
YANTI Z.S.Tr.Keb KABUPATEN AGAM TAHUN 2021
Kunjungan 1
Hari/tanggal : Selasa, 04 Mei 2021
Pukul : 13:40 WIB
I. Pengumpulan Data
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama bayi : By Ny.S
BB : 2.700 gram
Umur : 6 jam
PB : 49 cm
Tanggal/jam lahir : 04 Mei 2021 / 07:30 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
144
TP : 15-05-2021
Trimester I
Anc : 2x ke bidan
Keluhan : Mual muntah
Anjuran : Kurangi makanan berminyak
Obat-obatan : Fe, colac, C, Bcomp
Imunisasi :-
Tanda bahaya : Tidak ada
Trimester II
Anc : 2 x kebidan
Keluhan : Tidak Ada
Anjuran : Penuhi nutrisi & cairan
Obat-obatan : B1, B2, C, PCT, Bcomp
Imunisasi :-
Tanda bahaya : Tidak ada
Trimester III
Anc : 2 x ke bidan
Keluhan : Tidak Ada
Anjuran : Persiapan Peralinan
Obat-obatan : B1, B6, C, PCT, Bcomp
Imunisasi :-
Tanda bahaya : Tidak ada
7. Riwayat persalinan
Tanggal persalinan : 04 Mei 2021
Pukul : 07.30 WIB
Tempat bersalin : PMB Fifi Yanti,Z.S.Tr.Keb
Penolong bersalin : Bidan
145
Jenis persalinan : Spontan
Lama bersalin
Kala I : 9 jam Kala III : 10 menit
Kala II : 30 menit Kala IV : 2 jam
Keadaan ketuban :Jernih
Komplikasi persalinan : Tidak ada
Komplikasi ibu : Tidak ada
Komplikasi bayi : Tidak ada
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum: Baik
TTV
N :120 x/i
S : 36,5 C
P : 43 x/i
Bayi : Bugar
Antropometri
BB : 2.700 gram
PB : 49 cm
LIKA : 32 cm
LIDA : 33 cm
LILA : 11 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
UUK dan UUB datar tidak ada cekungan, sutura teraba jelas, tidak
terdapat caput succadenum
b. Mata
146
Simetris kiri dan kanan, kelopak mata sudah dapat membuka, dan
tidak ada tanda – tanda infeksi .
c. Hidung
Terdapat lobang hidung , septum hidung, dan tidak ada kelainan
d. Mulut
Tidak ada labioplatoskizis,labioskizis, reflek sucking ada, dan tidak
ada kelainan
e. Telinga
Simetris kiri/kanan, tidak ada tanda – tanda infeksi, dan tidak ada
kelainan
f. Leher
Tidak ada pembenkakan maupun benjolan
g. Dada
Bentuk dada normal dan putting susu kiri / kanan
h. Abdomen
Bentuk sintal,tali pusat segar,tidak ada perdarahan tali pusat, dan
tidak ada tanda – tanda infeksi.
i. Testis sudah masuk ke scrotum
j. Punggung
Tidak ada pembengkakan dan tidak ada cekungan
k. Ekstremitas
Gerakan aktif, tidak ada kealinan, jumlah jari lengkap, dan ada
reflek morrow
l. Reflek
Tonic neck :+
Reflek morrow :+
Reflek sucking :+
Reflek rooting :+
Swallowing :+
Grapsing :+
Babinski :+
147
II. Interprensi Data
a. Diagnosa
Bayi baru lahir 6 jam post partum
c. Kebutuhan
1. Informasi tentang hasil pemeriksaan
2. Jaga kehangatan bayi
3. IMD
4. Penkes Asi Ekslusif (SAP Terlampir)
5. Tanda-tanda bahaya pada BBL
6. Bounding attachment
148
5. Berikan penkes tentang tanda-tanda bahaya pada BBL
6. Lakukan bounding attachment
VII. Evaluasi
149
1. Ibu bersedia bayinya di lakukan pemeriksaan dan ibu sudah
mengetahui keadaan bayi nya.
2. Ibu mau menjaga kehangatan tubuh bayinya
3. Ibu sudah menyusui bayinya
4. Ibu telah memberikan ASI pertama pada bayinya
5. Ibu mengerti tentang tanda bahaya pada bayi
6. Bounding attachment telah dilakukan
150
KUNJUNGAN II
151
Bentuk simetris ka/ki, c. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang • Mata : sclera tidak kuning Bentuk
konjungtiva tidak pucat simetris ka/ki, konjungtiva tidak
• Telinga : simetris ka/ki pucat • Telinga : simetris ka/ki
• Dada : bentuk simetris • Dada : bentuk simetris
ada
• Abdomen : tidak Abdomen : tidak ada pembengkakan
pembengkakan
Evaluasi:
1. Ibu senang dengan hasil pemeriksaan yg
diberikan
2. Ibu menerti dengan penkes
yang diberikan
152
3. Ibu bersedia memeriksakan bayinya
kembali pada tanggal 01 juni 2021
KUNJUNGAN III
153
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL
28 HARI POST PARTUM PADA BAYI NY"S"
DI PMB FIFI YANTI Z.S.Tr.Keb
KABUPATEN AGAM TAHUN 2021
154
• Mata : sclera tidak dan cairan Bentuk simetris ka/ki, konjungtiva tidak pucat
kuning g. Memberikan penkes tentang pijat bayi • Telinga : simetris ka/ki
Bentuk simetris ka/ki, • Dada : bentuk simetris
konjungtiva tidak • Abdomen : tidak ada pembengkakan
pucat
2. Memberikan penkes tentang imunisasi dan manfaat
• Telinga :
imunisasi (SAP Terlampir)
simetris ka/ki
3. Menganjurkan ibu untuk memijat bayinya agar
• Dada :
meningkatkan daya tahan tubu bayi
bentuk simetris
• Abdomen : tidak ada
Evaluasi:
pembengkakan
1. Ibu senang dengan hasil pemeriksaan yg diberikan
2. Ibu menerti dengan penkes yang diberikan
3. Ibu mengerti dengan penkes yang diberikan tentang
nutrisi dan cairan
4. Ibu bersedia untuk memijat bayinya
155
156
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengumpulan data
1. Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana
trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu,
minggu ke-28 hingga ke-40. (Elisabeth, 2015)
Dari hasil yang didapatkan Pada tanggal 27 April 2021 s/d 16 Mei
2021 dilakukan pengkajian berupa anamnesa pada Ny."S". dalam
melakukan pengumpulan data yang dilakukan dengan metode
157
wawancara ( tanya jawab), pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus
dan pemeriksaan laboratorium. Pengumpulan data tersebut dilakukan
untuk memperoleh masalah atau kasus selama kehamilan trimester III.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia, 2019 teori asuhan pada
kehamilan trimester III dikenal dengan standar asuhan minimal dengan
langkah 10T yaitu:
158
janin yaitu 2.635 gram hal ini dalam batas normal karena berat
badan bayi normal adalah ≥ 2.500- 4000 gram (Elisabeth, 2015)
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek
e. Pemberian imunisasi (tetanus toksoid ) pada Ny."S" selama
masa kehamilan, ibu tidak melakukan imunisasi TT, karena ibu
tidak bersedia melakukan suntik TT. Pada ibu hamil memang
diperlukan mendapatkan suntikan tetanus toksoid sesuai anjuran
petugas kesehatan untuk mencegah tetanus pada Ibu dan Bayi.
(Elisabeth, 2015). Disini didapatkan kesenjangan antara teori
dengan praktek
f. Pemberian tablet darah minimal 90 tablet selama kehamilan ,
pada Ny."S" selalu mendapat tablet Fe tiap kali kunjungan
g. Penentuan presentasi dan denyut jantung janin (DJJ) frekuensi
DJJ normal adalah 120-160 denyut permenit ,pada Ny."S" DJJ
dan presentasi kepala dalam batas normal yaitu 145x/I -157x/i,
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek
h. Pelaksanaan temu wicara (Komunikasi interpersonal dan
konseling termasuk KB pasca persalinan). Tenaga kesehatan
memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan,
pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusui
dini (IMD), nifas, BBL dan KB. Penjelasan ini diberikan secara
bertahap pada saat kunjungan ibu hamil (Elisabeth, 2015).
Selama masa kehamilan Ny."S" selalu diberikan konseling atau
penjelasan tentang perawatan kehamilan, tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktek.
i. Pelayanan tes laboratorium. Tes Hb, tes protein urine dan
glukosa urine. Pemeriksaan Hb ibu hamil dikatakan anemia
apabila kadar hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari
12gr% (Elisabeth, 2015) pada Ny."S" didapatkan kadar Hb
bernilai 11,8gr%, dan pada pemeriksaan protein urine dan
glukosa urine didapatkan hasil negatitif (-). Dan di dapatkan
Hasil tes laboratorium pada Ny."S" dalam batas normal tidak
159
ada kesenjangan antara teori dan praktek
j. Tatalaksana kasus sesuai dengan indikasi, bahwa pelayanan
kesehatan pada saat kehamilan, bersalin, nifas, BBL dan KB
pada Ny."S" tidak terdapat komplikasi dan kelainan yang terjadi
dan telah sesuai dengan standar pelayanan kebidanan..
2. Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui
jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Miratu dkk, 2016).
a. KALA I
Ny."S" datang ke PMB Fifi Yanti Z.S.Tr.Keb Kabupaten Agam
pada tanggal 03 Mei 2021 pukul 23:30 WIB, dari hasil perhitungan
HPHT 08-08- 2020 taksiran persalinan 15-05-2021 tetapi Ny."S"
melahirkan pada tanggal 04 Mei 2021 ini berarti ibu melahirkan
maju dari tanggal taksiran yang diperkirakan dengan usia kehamilan
ibu 38-39 minggu. Hal ini sesuai dengan teori bahwa persalinan
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan (38-42
minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung selama 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin (Prawirihardjo,2001). Pada kala I ibu mengatakan : Ibu
mengatakan nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak pukul: 10:00
WIB dan keluar lendir bercampur darah pada pukul: 00:03 dengan
pembukaan 2 cm dan pembukaan lengkap pada pukul 07:00 WIB.
Hal ini menunjukkan bahwa Ny."S" berada pada kala 1 selama 9
jam. Inpartu pada Ny."S" berlangsung sedikit lama karna ibu hamil
anak pertama (primipara) tetapi masih dalam batas normal tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek
b. KALA II
160
Ibu mengatakan sakitnya semakin kuat dan sering, mulas
bertambah sering dan ingin meneran seperti BAB keras, his semakin
kuat 5x dalam 10 menit lamanya 40-50 detik, terlihat tanda-tanda kala
II yaitu: tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka.
Kala II berlangsung selama 30 menit kontraksi menjadi lebih kuat dan
cepat kira-kira 2-3 menit, kepala janin turun masuk ruang panggul
sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa ingin mengedan, tekanan anus dan
vagina , perineum menonjol , vulva membuka ketuban pecah sehingga
penulis menyampaikan tidak ada kesenjangan pada teori dan praktek.
Bayi lahir spontan pada pukul 07:30 WIB menangis kuat, gerakan
aktif tubuh dan ekstermitas kemerahan.lalu mengeringkan kan segera
tubuh bayi, melakukan pemotongan tali pusat, dan melakukan IMD
setidaknya 1 jam hal ini sesuai dengan teori ( Miratu Megasari, 2016).
Saat bayi lahir, catat waktu kelahiran, mengeringkan tubuh bayi mulai
dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan halus tanpa
membersihkan verniks, setelah tali pusat di potong letakan bayi dan
tengkurapkan di dada ibu membiarkan bayi melakukan kontak kulit ke
kulit ibu paling sedikit 1 jam. Persalinan kala II dimulai dari
pembukaan lengkap 10 cm pada puku 07:00 WIB sampai lahirnya
bayi pada pukul 07: 30 WIB. Kala II pada Ny."S" berlangsung
selama 30 menit hal ini sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktek
c. KALA III
Pada Ny.S dilakukan KALA III yaitu menyuntikkan oksitosin 10
IU secara IM di 1/3 paha bagian luar setelah dipastikan tidak ada janin
kedua dan melakukan peregangan tali pusat terkendali selanjutnya
melahirkan plasenta dengan cara dorso karnial serta melakukan
massase fundus uteri selama 10 detik. Kala III pada Ny."S"
berlangsung selama 10 menit. Hal ini sesuai dengan teori
JNPKKR(2008) yang menyatakan bahwa KALA III terdiri dari
pemberian suntik oksitosin dalam satu menit pertama setelah bayi
161
lahir dengan dosis 10 IU secara IM, melakukan peregangan tali
pusat terkendali dan masase fundus uteri selama 15 detik sehingga
penulis menyampaikan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori
dengan praktik.
d. KALA IV berdasarkan hasil anamnesa pada ibu mengatakan kalau
perutnya masih mulas, dan pemeriksaan tanda-tanda vital dalam
batas normal, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik,,
pengeluaran darah pervaginam ± 150 cc. Pemantauan kala IV
dilakukan selama 2 jam yaitu setiap 15 menit dalam 1 jam pertama
dan 30 menit pada 1 jam berikutnya. Hal ini sesuai dengan yang
menyatakan bahwa pemantauan kala IV berlangsung selama 2 jam
yang dipantau yaitu TTV, kontraksi uterus, TFU, perdarahan dan
kandung kemih tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek
3. Nifas
Masa nifas adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat–alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa ini berlangsung selama kira–kira 6 minggu (Ai Yeyeh Rukiyah,
2011)
162
bahwa tinggi fundus uteri pada pada Ny."S" pada 6 jam post
partum dalam batas normal tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.
b. Kunjungan II ( 7 hari postpartum)
Untuk menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal, serta memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan
dan istirahat, dan dapat menyusui dengan baik ( Siti Saleha,2010).
Hasil pemeriksaan pada Ny."S" pada 7 hari post partum di
dapatkan tinggi fundus uteri pertengahan antara pusat dan
syimpisis, kontraksi uterus baik, pengeluaran lochea sanguinolenta
yang berwarna merah kekuningan pengeluaran ASI lancar,ibu
menyusui bayinya dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bayi.
Dari hasil pemantauan tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.
c. Kunjungan III (28 hari post partum)
Adalah menilai involusi uterus berjalan normal, uterus
berkontraksi, memastikan ibu mendapatkan makanan dan cairan
dan istirahat dan memastikan ibu menyusui bayi dengan baik (Siti
Saleha,2010). Hasil pemeriksaan pada Ny."S" di dapatkan bahwa
kontraksi uterus ibu baik, TFU sudah tidak teraba lagi ibu
memakan makanan yang bergizi, tidak ada pantangan selama nifas
dan ibu istirahat yang cukup, pengeluaran ASI lancar, dan ibu
menyusui bayi nya dengan baik sesuai dengan kebutuhan bayi.
Pada saat kunjungan ini Ny."S" sudah diberikan penyuluhan
tentang senam nifas agar Ny."S" bisa memulihkan kembali otototot
pada panggul dan perineum. Dari hasil pemantauan tidak ada
kesenjangan antara teori dengan praktek.
d. Kunjungan IV (42 hari post partum)
Tujuan kunjungan ke IV yaitu menanyakan pada ibu apakah ada
penyulit-penyulit yang di alami ibu dan bayi selama masa nifas,
memberikan konseling tentang KB. Hasil pemeriksaan pada
Ny."S" adalah ibu menyusui bayi nya dengan baik sesuai dengan
163
kebutuhan bayi. Pada saat kunjungan ini Ny."S" sudah diberikan
penyuluhan tentang KB agar Ny."S" dapat mempersiapkan secara
dini kontrasepsi yang akan dipakainya. Lalu Ny."S" memilih
menggunakan kontrasepsi IUD dan telah diberikan penkes tentang
kontrasepsi IUD. Dari hasil pemantauan tidak ada kesenjangan
antara teori dengan praktek.
a. Kunjungan I (6 Jam)
Adalah tetap menjaga kehangatan dan bayi dan memandikan
bayi, bayi dimandikan pada pukul 13 40 WIB. Dan setelah
164
dimandikan langsung diberikan pada ibu untuk di berikan asi
dan memberikan penkes pada ibu tentang Asi Ekslusif
b. Kunjungan II ( 7 hari )
Hasil pemantauan keadaan bayi dalam batas normal, tidak
ditemukan masalah atau komplikasi, keadaan bayi baik,
mengingatkan ibu untuk tetap memberikan ASI eklusif pada
bayinya, tidak ditemukan tanda –tanda bahaya pada bayinya dan
tali pusat belum lepas.
c. Kunjungan III (28 Hari )
Bayi Ny.S dalam keadaan baik, mau menyusu dengan baik serta
tidak rewel. Tali pusat bayi telah lepas pada hari ke 7 pada tanggal
07 Mei 2021
5. Keluarga Berencana
Setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu tentang alat kontrasepsi
pasca persalinan, akhirnya Ny."S" dan suaminya berencana untuk
menggunakan alat kontrasepsi jenis IUD. Kontrasepsi IUD merupakan
salah satu metode kontrasepsi non hormonal yang masih banyak
digunakan ibu/klien pada saat setelah persalinan.
B. Interprestasi Data
Pada teori langkah kedua ini didapat dari pengkajian data dasar
yang disimpulkan kemudian diinterprestasikan sehingga dapat dirumuskan
menjadi diagnosa kebidanan dan masalah.
Pada kasus ini ditegakkan diagnosa kebidanan untuk kala I yaitu ibu
G1P0A0H0 Inpartu Kala I Aktif, usia kehamilan 38-39 minggu, janin
hidup tunggal, intrauterine, letkep V, puki, keadaan jalan lahir normal,
keadaan ibu dan janin baik.
165
depan dan pada pukul 07.00 WIB bayi lahir spontan dengan BB : 2.700
gram, PB : 49 cm, jenis kelamin laki-laki, APGAR 8/9.
Diagnosa kebidanan untuk kala III yaitu ibu inpartu kala III normal
dengan plasenta lahir spontan dan lengkap pada pukul 07.00 WIB,
kontraksi uterus baik, TFU normal.
Diagnosa untuk kala IV yaitu ibu inpartu kala IV normal dengan
pendarahan dalam batas normal. Jadi berdasarkan uraian diatas tidak
terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan praktek
dilapangan
E. Perencanaan
166
Pada asuhan kebidanan perencanaan adalah proses penyusunan
suatu rencana asuhan tindakan berdasarkan identifikasi masalah yang
dapat diantisipasi masalah yang telah ditemukan. Pada tinjauan kasus ini
rencana tindakan pada Ny.S sesuai dengan tinjauan teori yang ada, jadi
pada kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan teori dengan
tinjauan praktek dilapangan.
F. Pelaksanaan
Pada langkah keenam ini pelaksanaan asuhan menyeluruh seperti
yang telah di uraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara aman dan
efisien. Pada kasus ini telah dilaksanakan asuhan secara menyeluruh sesuai
dengan teori. Jadi berdasarkan uraian diatas tidak terdapat kesenjangan
antara tinjauan teori dengan tinjauan praktek dilapangan
G. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen asuhan
kebidanan yaitu penilaian terhadap tingkat keberhasilan asuhan yang
diberikan kepada pasien dengan berpedoman pada masalah dan tujuan
syang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan telah dilakukannya
pemeriksaan dan pelaksanaan asuhan yang telah direncanakan didapatkan
hasil evaluasi yaitu, ibu akhirnya dapat melahirkan pervaginam, bayi lahir
dengan selamat. Pada hasil evaluasi ini tidak terdapat kesenjangan antara
teori dengan studi kasus
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan Kebidanan komprehensif merupakan asuhan yang telah
diberikan pada ibu mulai dari masa kehamilan trimester III, bersalin, nifas,
167
BBL dan KB. Asuhan ini diberikan melalui kunjungan rumah dan
kunjungan di praktek mandiri bidan (PMB) dan di dokumentasikan dalam
bentuk manajemen 7 langkah varney dan SOAP matrik.
1. Kehamilan trimester III
Kunjungan selama kehamilan telah dilakukan sebanyak 3 kali,
dimana kunjungan I pada usia kehamilan 36-37 minggu, kunjungan II
dan III pada usia kehamilan 38-39 minggu yang dimulai dari tanggal
27 April 2021 sampai tanggal 03 Mei 2021 selama melakukan asuhan
tidak ditemukan kendala atau permasalahan yang dapat mempengaruhi
kehamilan ibu.
2. Persalinan
Ibu dating ke Praktek Mandiri Bidan (PMB) pukul 22:30 WIB
mengeluh nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak pukul 10:00 WIB
dan pengeluaran lendir bercampur darah sejak pukul 00:03 WIB serta
pada pukul 07.00 WIB pembukaan ibu sudah lengkap dan persalinan
ibu berjalan dengan lancar. Persalinan pada Ny.S berlangsung secara
spontan dan tidak terdapat komplikasi atau kelainan pada ibu dan bayi.
3. Nifas
Kunjungan selama masa nifas sudah dilakukan sebanyak 4 kali,
terdiri dari 6 jam post partum, 7 hari post partum, 28 hari post partum
dan 40 hari post partum yang dimulai dari tanggal 04 Mei 2021
sampai tanggal 16 Juni 2021. Selama melakukan kunjungan tidak
ditemukan masalah komplikasi pada masa nifas.
4. Bayi
Kunjungan bayi baru lahir dilakukan sebanyak 3 kali, yang dimulai
dari tanggal 04 Mei 2021 sampai tanggal 01 Juni 2021, dimana terdiri
dari 6 jam , 7 hari dan 28 hari. Bayi lahir secara normal pada pukul
07:30 WIB dengan berat badan 2.700 gram, panjang badan 49 cm,
bayi bugar, Apgar/Score 8/9, jenis kelamin laki-laki dan tidak
ditemukan kecacatan atau kelainan pada bayi tersebut. Bayi sudah
melakukan IMD pada ibu.
168
5. Asuhan kebidanan secara komprehensif dilakukan dari masa
kehamilan trimester III, bersalin, nifas, BBL dan KB, yang di
dokumentasikan dalam bentuk manajemen 7 langkah varney dan
SOAP matriks.
B. Saran
1. Bagi Penulis
• Diharapkan dapat menambah wawasan dan memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil ,bersalin, nifas, BBL dan KB
• Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis untuk
menganalisa kebutuhan serta dapat memberikan asuhan yang
berkelanjutan pada ibu hamil ,bersalin, nifas, BBL dan KB
• Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam
melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan menggunakan
manajemen 7 langkah varney dan SOAP.
2. Bagi Ny.S sebagai klien
Diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan Ny.S
tentang kehamilan, persalinan, nifas, BBL, dan KB
3. Bagi Institusi Pendidikan
• Diharapkan institusi pendidikan dapat mengevaluasi sejau mana
penerapan ilmu diberikan kepada mahasiswa tentang asuhan
komprehensif.
• Diharapkan laporan studi komprehensif ini dapat menjadi bahan/
acuan bagi kepustakaan, khususnya bagi Prodi Kebidanan di
Universitas Perintis Indonesia.
169
bisa lebih terampil dalam memberikan asuhan kebidanan yang
berkelanjutan.
170
DAFTAR PUSTAKA
C. Pokok Bahasan
“Tanda Bahaya Pada Ibu Hamil TM III”
E. Materi (Terlampir)
Promotor Audiens
Pendahuluan
1.
( 2 Menit) Mengucapkan salam Menjawab salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan Leaflet
penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
2 Isi /Inti Menjelaskan Memperhatikan Leaflet
pengertian tanda
( 15 Menit) bahaya pada ibu
hamil tm 3
Menjelaskan macam- Melihat dan
macam mengamati
tanda bahaya ibu
hamil tm 3
3. Penutup Memberikan Mengajukan Leaflet
kesempatan ibu pertanyaan
( 3 Menit) untuk bertanya
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
Melakukan evaluasi
pertanyaan
Mengucapkan Menjawab salam
salam penutup
H. Evaluasi
1. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Tentang Apa Itu Pengertian
Tanda Bahaya Pada ibu Kehamilan TM III?
2. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Apa Saja Macam-Macam Tanda
Bahaya Pada Ibu Kehamilan TM III?
I. Referensi
1. Prawirohardjo, S. 2010 Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
2. Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal.Jakarta: EGG
Mengetahui
Ci Lapangan Mahasiswa
( Fifi Yanti Z,STr.Keb ) ( Widia Lestari )
Pembimbing LTA
Lampiran Materi 1
C. Pokok Bahasan
“Persiapan Persalinan”
E. Materi (Terlampir)
G. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahap Media
Promotor Audiens
Pendahuluan Mengucapkan salam
1. Menjawab salam
( 2 Menit)
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Leaflet
penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
Menjelaskan Memperhatikan
Isi /Inti pengertian
2 Leaflet
( 15 Menit) persiapan
persalinan
Menjelaskan Melihat dan
Kebutuhan mengamati
persiapan
persalinan
Memberikan Mengajukan
kesempatan pertanyaan
Penutup ( ibu
3. Leaflet
3 Menit) untuk bertanya
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
Melakukan evaluasi
pertanyaan
Mengucapkan Menjawab salam
salam penutup
H. Evaluasi
3. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Tentang
Apa Itu
Pengertianpersiapan Persalinan?
4. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Apa Sajapersiapan Persalinan?
I. Referensi
1. Farrer , Helen. (2001). perawatan maternitas, Jakarta: Yasmin asih-Edisi 2,
EGC
2. Sumarah, dkk. (2009). perawatan persalinan, Yogyakarta: Fitramaya
3. Musbikin, imam. (2006). Persiapan menghadapi persalinan. Jakarta: Buku
Kedokteran Yuyun Yuningsih, EGC
Mengetahui
Ci Lapangan Mahasiswa
Pembimbing LTA
Lampiran Materi 2
PERSIAPAN PERSALINAN
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar (ekspulsi) hasil
pembuahan (yaitu, janin, yang viable, plasenta dan ketuban) dari uterus
lewat vagina kedunia luar Normalnya, proses ini berlangsung pada suatu
saat ketika uterus tidak dapat tumbuh lebih besar lagi, ketika janin sudah
cukup mature untuk dapat hidup di luar rahim tapi masih cukup kecil untuk
dapat melalui jalan lahir.( Farrer, 2001).
B. Persiapanibumenghadapipersalinan
1. Membuat rencana persalinan, meliputi :
a. tempat persalinan
b. memilih tenaga kesehatan terlatih
c. bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut
d. bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat
persalinan tersebut
e. siapa yang akan menemani persalinan
f. berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara
megumpulkannya
g. siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan
C. Pokok Bahasan.
“Posisi persalinan ”
E. Materi (terlampir)
Ceramah
Tanya jawab
Alat Bantu
Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Media
Promotor Audiens
Pembukaan
1. Leaflet
2 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
Isi Memperhatikan
2 Menjelaskan pengertian Leaflet
15 menit
posisi persalinan
Menjelaskan macam – Melihat dan
macam posisi mengamati
persalinan
3. Penutup Memberikan Mengajukan Leaflet
kesempatan ibu untuk pertanyaan
3 menit bertanya
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
Melakukan evaluasi
pertanyaan
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
H. Evaluasi
1. Apakah ibu bisa menyebutkan kembali tentang apa itu posisi persalinan?
2. apakah ibu bisa menyebutkan kembali apa saja macam- macam posisi
persalinan?
I. Referensi.
1. Simkin, P. 2005. Buku Saku Persalinan. Jakarta : EGC.
2. Maemunah S, Standar Asuhan Kebidanan Persalinan, Jakarta, EGC, 2005
3. Saifudin A.B, Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 2002
4. epkes RI. Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, Jakarta.2008
Mengetahui
CI Lapangan Mahasiswa
( Yenda Hasnita,STr.Keb,M.Keb )
Lampiran Materi 3
Posisi Persalinan
1. Pengertian yang dimaksud posisi meneran dalam penelitian ini adalah posisi ibu
bersalin saat kelahiran bayi dari mulai kepala membuka jalan lahir sampai bayi
lahir seluruhnya, dengan kategori penilaian setengah dudukdan bukan setengah
duduk (telentang, litotomi, miring). Sedangkan variabel robekan perineum adalah
robekan jalan lahir (perineum) secara tidak disengaja karena persalinan.Ruptur
perineum adalah robekan pada perineum yang biasanya disebabkan oleh trauma
persalinan (Maemunah, 2005:98).
Kemungkinan etiologi ruptur perineum adalah kepala janin terlalu cepat
lahir, pimpinan persalinan tidak sebagaimana mestinya, sebelumnya terdapat
banyak jaringan parut pada perineum dan persalinan dengan distosia bahu
(Saifuddin, 2007:181).
Posisi meneran ada beberapa macam antara lain posisi merangkak/tidur
miring, posisi jongkok atau berdiri, posisi duduk/setengah dudukdan posisi
telentang/supine. Meneran dengan posisi miring dapat mengurangi resiko
terjadinya rupture perineum. Sedangkan meneran dengan posisi telentang resiko
terjadinya rupture perineum lebih besar (JNPK-KR, 2008 : 80-83)
C. Pokok Bahasan.
E. Materi (terlampir)
Metode :
Ceramah
Tanya jawab
Alat Bantu
Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Media
Promotor Audiens
Pembukaan
1. Leaflet
2 Menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Menjelaskan Mendengarkan
tujuan penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
2 Isi Menjelaskan pengertian Memperhatikan Leaflet
tentang teknik
15 Menit mengedan yang benar
H. Evaluasi
CI Lapangan Mahasiswa
Pembimbing Akademik
( Yenda Hasnita,STr.Keb,M.Keb )
Lampiran Materi 4
C. Pokok Bahasan
“Personal Hygene”
E. Materi (Terlampir)
Ceramah
Tanya Jawab Alat Bantu: Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahap Media
Promotor Audiens
Pendahuluan Mengucapkan salam
1. Menjawab salam
( 2 Menit)
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Leaflet
penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
Menjelaskan Memperhatikan
Isi /Inti
2 pengertian Personal Leaflet
( 5 Menit)
hygene
Menjelaskan Melihat dan
Kebutuhan Personal mengamati
Hygene pada ibu
Memberikan Mengajukan
kesempatan pertanyaan
Penutup ( ibu
3. Leaflet
3 Menit) untuk bertanya
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
Melakukan evaluasi
pertanyaan
Mengucapkan Menjawab salam
salam penutup
H. Evaluasi
1. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Tentang Apa Itu Pengertian Personal
Hygene?
2. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Apa Saja Kebutuhan Personal Hygene?
I. Referensi
1. Dama. Dian, 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Refika Aditama.
Bandung
2. Dinkes Kota Jambi. 2016. Data Ibu Antenatal di Puskesmas Kota Jambi
Tahun 2015-2016. Jambi
3. Elisabeth dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui. Penerbit
Pustaka Baru Press. Jakarta
4. Puskesmas Putri Ayu. 2017. Profil Puskesmas. Jambi
5. Prasetya Lestari. 2016. Usia Berpengaruh Dominan terhadap Perilaku
Perawatan Luka Perineum pada Ibu Nifas. Yogyakarta
6. Reni. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui. Penerbit CV.
Trans Info Media. Jakarta
7. Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Salemba Medika. Jakarta
8. Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Penerbit PT Bina Pustaka. Jakarta
Mengetahui
Ci Lapangan Mahasiswa
( Fifi Yanti.Z,STr.Keb ) ( Widia Lestari )
Pembimbing LTA
Lampiran Materi 5
Personal Hygene
a. Pengertian
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
Pakaian
Sebaiknya pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak
tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi
iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
Kebersihan Rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah kerontokan berbeda-beda antara
wanita satu dengan yang lain. Cucilah rambut dengan conditioner yang
cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering
rambut.
Kebersihan Kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu,
dalam minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah
keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan
jaga agar kulit tetap kering.
C. Pokok Bahasan
“Gizi untuk ibu menyusui”
E. Materi (Terlampir)
F. Metode dan Alat Bantu Metode:
Ceramah
Tanya Jawab
Alat Bantu:
Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahap Media
Promotor Audiens
Pendahuluan Mengucapkan salam
1. Menjawab salam
( 2 Menit)
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Leaflet
penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
Menjelaskan Memperhatikan
Isi /Inti
2 pengertian Gizi Leaflet
( 15 Menit)
untuk ibu menyusui
Menjelaskan Melihat dan
apa saja kebutuhan mengamati
Gizi untuk ibu
menyusui
Menjelaskan
apa manfaat gizi
pada ibu menyusui
Menjelaskan
apa dampak jika
gizi
tidak tercukupi
Memberikan Mengajukan
kesempatan pertanyaan
Penutup ( ibu
3. untuk bertanya Leaflet
3 Menit)
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
Melakukan evaluasi
pertanyaan
Mengucapkan Menjawab salam
salam penutup
H. Evaluasi
1. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Tentang Apa Itu Pengertian Gizi Untuk
Ibu Menyusui ?
2. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Apa Saja Kebutuhan Gizi Untuk Ibu
Menyusui ?
3. Apakah Ibu Menyebutkan Kembali Apa Saja Dampak Jika Gizi Ibu Tidak
Tercukupi
4. Apakah Ibu Bisa menjelaskan kembali apa saja manfaat dari gizi seimbang pada
ibu
I. Referensi
1. Ambarwati, E.R. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika
2. Astuti. 2010. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas
Kesehatan di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Direktorat Gizi Masyarakat: Jakarta.
3. Atikah, P dan Erna, K. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi
Kesehatan. Yogyakarta: Mulia Medika.
4. Diane L. 2012. Diet for Breastfeeding Mothers. Philadelphia
Mengetahui
Ci Lapangan Mahasiswa
( Fifi Yanti.Z,STr.Keb ) ( Widia Lestari )
Pembimbing LTA
Lampiran Materi 6
Gizi Untuk Ibu Menyusui
1. Pengertian
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung
zatzat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan,
aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal.
Gizi seimbang mengandung 3 zat gizi utama yaitu:
Kebutuhan zat gizi lain juga akan meningkat selama menyusui, yaitu: a.
Karbohidrat
Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat sebesar 65
gr per hari atau setara dengan 1 ½ porsi nasi.
b. Protein
Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu menyusui
membutuhkan tambahan protein 17 gr atau setara dengan 1 porsi
daging (35 gr) dan 1 porsi tempe (50gr).
c. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi
ASI serta pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan
minyak dalam tumpeng gizi seimbang sebanyak 4 porsi atau setara
dengan 4 sendok the minyak (20 gr). Lemak yang dipelukan untuk ibu
menyusui yaitu lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan omega-6
d. Vitamin dan mineral
• Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari
ibu hamil. Kadar vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh
vitamin yang dimakan ibu, jadi suplementasi vitamin pada ibu akan
menaikkan kadar vitamin ASI.
• Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1,
B6, B2, B12, vitamin A, yodium & selenium. Jumlah kebutuhan
vitamin & mineral adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan
buahbuahan.
• ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk
mencegahnya, Anda memerlukan suplemen baik berupa makanan
maupun vitamin dan mineral khususnya vitamin A dan zat besi.
e. Cairan
• Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat
menghasilkan air susu dengan cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter
air per hari atau lebih dari 8 gelas air sehari (12-13 gelas sehari).
Terutama saat udara panas, banyak berkeringat dan demam sangat
dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari.
• Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang
menyusui atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi
dapat diganti. Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih,
susu, jus buah-buahan dan air yang tersedia di dalam makanan.
C. Pokok Bahasan.
E. Materi (terlampir)
Metode :
Ceramah
Tanya jawab
Alat Bantu
Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Media
Promotor Audiens
Pembukaan
1. Leflet
2 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Menjelaskan Mendengarkan
tujuan penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
Isi Memperhatikan
Menjelaskan pengertian
2 senam Leaflet
15 menit
nifas
Menjelaskan langkah Melihat dan
langkah senam nifas mengamati
3. Penutup Memberikan Mengajukan Leaflet
kesempatan ibu untuk pertanyaan
3 menit bertanya
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
Melakukan evaluasi
pertanyaan
Mengucapkan Menjawab salam
salam penutup
H. Evaluasi
CI Lapangan Mahasiswa
Pembimbing Akademik
( Yenda Hasnita,STr.Keb,M.Keb )
Lampiran materi 7
SENAM NIFAS
Judul :Kontrasepsi KB
Waktu : 20 Menit
Hari/Tanggal : Rabu/16 Juni 2021
Sasaran :Ny”S”
Tempat :PMB Fifi Yanti.Z,STr.Keb Jorong Ladang Laweh
C. Pokok Bahasan
“Kontrasepsi KB”
E. Materi (Terlampir)
Ceramah
Tanya Jawab Alat Bantu: Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Media
Promotor Audiens
Pendahuluan
1.
( 2 Menit) Mengucapkan salam Menjawab salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan Leaflet
penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
Isi /Inti Menjelaskan Memperhatikan
pengertian
2 ( 15 Menit) Leaflet
kontrasepsi
kb
Menjelaskan macam- Melihat dan
macam mengamati
kontrasepsi kb
3. Penutup Memberikan Mengajukan Leaflet
kesempatan ibu pertanyaan
( 3 Menit) untuk bertanya
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
Melakukan evaluasi
pertanyaan
Mengucapkan Menjawab salam
salam penutup
H. Evaluasi
1. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Tentang Apa Itu Pengertian
Kontrasepsi KB?
2. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Apa Saja Macam-Macam Kontrasepsi
KB?
I. Referensi
1. Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi.
Salemba Medika: Jakarta.
2. Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini.
Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.
Mengetahui
Ci Lapangan Mahasiswa
( Fifi Yanti Z,STr.Keb ) ( Widia Lestari )
Pembimbing LTA
Lampiran Materi 8
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
Cara kerja:
a. Menekan ovulasi
b. Mencegah implantasi
c. Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
d. Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggU
KB Hormonal
1. Pil oral kombinasi
a. Afektif dan reversible
b. Harus diminum setiap hari
c. Efek samping yang serius jarang terjadi
d. Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau
spotting
e. Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
f. Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
B. Suntik
1) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh
semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok
untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi
IM 1 bulan sekali.
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a. Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami
istri
b. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
c. Efek samping yang kecil
d. Klien tidak perlu menyimpann obat suntik
C. Implan
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk
Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu
usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan
akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak
teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a. Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian
tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
KB non hormonal
a) AKDR (IUD) Cara kerja:
1. Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2. Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3. Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
1. Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2. Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3. Tidak mempengaruhi ASI.
4. Metode jangka panjang
5. Dapat digunakan sampai menopouse
.
Efek samping penggunaan IUD:
a. Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
b. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
c. Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
d. Saat haid lebih sakit
b) Kondom
Cara kerja:
1. Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2. Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke
pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
1) Tidak mengganggu produksi ASI.
2) Mencegah PMS
3) Mencegah ejakulasi dini.
4) Mencegah terjadinya kanker serviks.
5) Mencegah imunoinfertiltas.
6) Murah dan dapat diberi secara umum.
7) Memberi dorongan suami untuk ber KB.
Efek samping:
1) Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan
2) Alergi
3) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
Keuntungan:
1. Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2. Tidakk mengganggu produsi ASI
3. Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4. Tidak ada efek samping
5. Tidak memerlukan alat
b) Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur,
effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan,
faktor kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg
tidak teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus
terpendek dikurangi 18.
Keuntungannnya:
efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan,
segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping
secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan
tanpa biaya.
Keterbatasannya:
1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pasca persalinan
2) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan
6 bulan
4) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk
hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
5) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara
eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat
haid setelah melahirkan.
Kontrasepsi mantap terdiri dari:
a) Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk
mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus,
dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah,
disebut kontrasepsi mantap
b) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria
untuk mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara
operasi kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah,
disebut kontrasepsi mantap.
Lampiran 9
C. Pokok Bahasan.
"Asi Ekslusif ”
E. Materi (terlampir)
F. Metoda dan Alat Bantu Metode :
Ceramah
Tanya jawab
Media
Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Media
Promotor Audiens
Pembukaan
1. Leaflet
2 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
Isi Menjelaskan Memperhatikan
2 pengertian Leaflet
15 menit
Ekslusif Asi
Menjelaskan Melihat dan
Manfaat dan mengamati
Kandungan Asi
Ekslusif
3. Penutup Memberikan Mengajukan Leaflet
kesempatan ibu pertanyaan
3 menit untuk bertanya
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
Melakukan evaluasi
pertanyaan
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
H. Evaluasi
1. Apakah ibu bisa menyebutkan kembali tentang apa itu Asi Ekslusif?
2. Apakah ibu bisa Memahami tentang Apa Manfaat Asi Ekslusif?
3. Apakah ibu bisa memahami apa kandungan asi ekslusif?
I. Referensi.
1. Yuliarti, N. 2010. Keajaiban ASI –Makanan Terbaik untuk Kesehatan,
Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta : Andi Off set
2. Walyani, E. S. 2015. Perawatan Kehamilan dan Menyusui Anak Pertama
agar Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
3. Soetjiningsih. 2012. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mengetahui
CI Lapangan Mahasiswa
Pembimbing Akademik
( Yenda Hasnita,STr.Keb,M.Keb )
Lampiran Materi 9
Asi Ekslusif
1. Pengertian
Proses pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur
0–6 bulan disebut ASI eksklusif. ASI eksklusif yang dimaksud yaitu bayi tidak
diberikan apapun, kecuali makanan yang langsung diproduksi oleh ibu yaitu ASI
(Yuliarti, 2010). World Health Organization (WHO) dan United Nation
Childrens Fund (UNICEF) merekomendasikan sebaiknya anak hanya diberi air
susu ibu (ASI) selama paling sedikit enam bulan pertama dalam kehidupan
seorang bayi dan dilanjutkan dengan makanan pendamping yang tepat sampai
usia 2 tahun dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang diciptakan khusus yang keluar
langsung dari payudara seorang ibu untuk bayi. ASI merupakan makanan bayi
yang paling sempurna, praktis, murah dan bersih karena langsung diminum dari
payudara ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan bayi
untuk memenuhi kebutuhan gizi di 6 bulan pertamanya. Jenis ASI terbagi
menjadi 3 yaitu kolostrum, ASI masa peralihan dan ASI mature. Kolostrum
adalah susu yang keluar pertama, kental, berwarna kuning dengan mengandung
protein tinggi dan sedikit lemak (Walyani, 2015)
Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif akan lebih rentan untuk terkena
penyakit kronis, seperti jantung, hipertensi, dan diabetes setelah ia dewasa
serta dapat menderita kekurangan gizi dan mengalami obesitas
Pemberian ASI eksklusif selain bermanfaat bagi bayi juga bermanfaat
bagi ibu diantaranya:
a. sebagai kontrasepsi alami saat ibu menyusui dan sebelum menstruasi
b. menjaga kesehatan ibu dengan mengurangi risiko terkena kanker
payudara
c. membantu ibu untuk menjalin ikatan batin kepada anak.
C. Pokok Bahasan.
“Perawatan bayi sehari-hari ”
E. Materi (terlampir)
Metode :
Ceramah
Tanya jawab
Media
Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Media
Promotor Audiens
Pembukaan
1. Leaflet
2 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Menjelaskan Mendengarkan
tujuan penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
Isi Menjelaskan pengertian Memperhatikan
2 perawatan bayi sehari- Leaflet
15 menit
hari
Menjelaskan cara Melihat dan
perawatan bayi mengamati
seharihari
3. Penutup Memberikan Mengajukan Leaflet
kesempatan ibu untuk pertanyaan
3 menit bertanya
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
Melakukan evaluasi
pertanyaan
Mengucapkan Menjawab salam
salam penutup
H. Evaluasi
1. Apakah ibu bisa menyebutkan kembali tentang apa itu perawatan bayi
seharihari?
2. apakah ibu bisa mempraktekkan kembali cara perawatan bayi sehari-hari ?
I. Referensi.
5. Henderson, Christine & Jones, Kathleen, 2005, Buku Ajar Konsep
Kebidanan, EGC. Jakarta: xvii + 755 hlm
6. Saifuddin, Abdul Bari, 2009, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka. Jakarta: xxiv + 608 hlm
7. Rukiyah, Yeyeh. (2012). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta:
TIM
8. Kelly, Paula. (2010). Buku Saku Asuhan Neonatusdan Bayi.Jakarta: EGC
Mengetahui
CI Lapangan Mahasiswa
Pembimbing Akademik
( Yenda Hasnita,STr.Keb,M.Keb )
Lampiran Materi 10
b. Kebutuhan higienis
Kebutuhan higienis bayi terutama memandikan bayi,
membersihkan alat genitalia kebersihan mata, kebersihan mulut dan
kebersihan kulit.
c. Pemberian ASI
Berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan bayi atau sesuai
keinginan ibu (jika payudara penuh) atau sesuai kebutuhan bayi setiap 23
jam (paling sedikit 4 jam), berikan secara bergantian. (Rukiyah &
Yulianti, 2012:66).Pada penelitian ini sebagian besar ibu memberi
minum/ASI bayinya pada saat bayinya menangis saja dan kelihatan lapar.
Kebanyakan pada saat bayinya tidur ibu membiarkan tidak memberi
minum sesuai jadwalnya yaitu setiap 2 jam sekali.
Dalam mengganti popok Setiap kali bayi buang air besar, maka segera
bersihkan daerah bokong bayi, agar tidak lecet dan mengganggu
kenyamanan bayi, karena jika daerah bokong lembab dan kotor mudah
mengalami lecet sehingga nantinya bayi akan rewel. Untuk
membersihkan daerah bokong, sebaiknya memakai air bersih hangat dan
sabun, kemudian segera keringkan dengan handuk secara lembut
(Rukiyah & Yulianti, 2012: 70-71).
Lampiran 11
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Judul :Imunisasi
Waktu : 20 Menit
Hari/Tanggal :selasa/01 Juni 2021
Sasaran :Ny”S”
Tempat :PMB Fifi Yanti.Z,STr.Keb Jorong Ladang Laweh
C. Pokok Bahasan
“Imunisasi”
E. Materi (Terlampir)
Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahap Media
Promotor Audiens
Pendahuluan Mengucapkan salam
1. Menjawab salam
( 2 Menit)
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Leaflet
penyuluhan
Meluruskan konsep Mendengarkan
Menjelaskan Memperhatikan
Isi /Inti
2 pengertian Leaflet
( 5 Menit)
Imunisasi
Menjelaskan macam- Melihat dan
macam mengamati
Imunisasi
Memberikan Mengajukan
kesempatan pertanyaan
Penutup ( ibu
3. untuk bertanya Leaflet
3 Menit)
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
Melakukan evaluasi
pertanyaan
Mengucapkan Menjawab salam
salam penutup
H. Evaluasi
1. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Tentang Apa Itu Pengertian
Imunisasi?
2. Apakah Ibu Bisa Menyebutkan Kembali Macam-Macam Imunisasi Pada
Bayi ?
I. Referensi
1. Rizema P S. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan
Kebidanan Jogjakarta: DMEDIKA; (2012).
2. Dompas R. Buku Saku Bidan : Ilmu Kesehatan Anak Jakarta ECG;
(2010).
3. Depkes RI. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta: Depkes RI;
(2011).
4. Atika Putri Dewi, Eryanti Darwin, Edison. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada
Bayi di Kelurahan Parupuk Tabing Wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Andalas.
(2013);3(2).
Mengetahui
Ci Lapangan Mahasiswa
( Fifi Yanti.Z,STr.Keb ) ( Widia Lestari )
Pembimbing LTA
Lampiran Materi 11
Imunisasi
d. Pengertian
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia
terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit.
e. Tujuan imunisasi
Tujuan imunisasi yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan suatu
penyakit tertentu dari dunia
Imunisasi Campak
Imunisai campak ditujukan untuk memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit campak. Campak, measles atau rubelal adalah
penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus campak jadwal
imunisasi terbaru dari IDAI, anak usia 9 bulan sudah bisa menerima
vaksin MMR. Ini adalah vaksin untuk mencegah penyakit campak
(measles), gondongan (mumps), dan rubella
Imunisasi Polio
Merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit
poliomyelitis. Pemberian vaksin polio dapat dikombinasikan dengan
vaksin DPT. Terdapat 2 macam vaksin polio:
a. Inactivated Polio Vaccine (IPV = Vaksin Salk), mengandung virus
polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan.
b. Oral Polio Vaccine (OPV = Vaksin Sabin), mengandung vaksin
hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau
cairan.
Bayi mendapatkan imunisasi polio tipe OPV ketika ia baru lahir
sampai usia 1 bulan. Kemudian pengulangan setiap bulan yaitu
usia 2,3, dan 4 bulan.Pemberiannya bisa bersamaan dengan vaksin
DPT yang tergabung dalam imunisasi pentabio. Setidaknya ada
satu pemberian vaksin pada usia 2,3 dan 4 bulan melalui OPV yang
dengan bersamaan OPV-3
Imunisasi hepatitis
Imunisasi hepatitis B, ditujukan untuk memberi tubuh berkenalan
terhadap penyakit hepatitis B, disebakan oleh virus yang telah
mempengaruhi organ liver (hati).
Bayi menerima imunisasi Hepatitis B sebanyak 4 kali sebelum usia 6
bulan.Pemberian vaksin ini jaraknya satu bulan, yaitu ketika bayi baru
lahir, bayi usia 2, 3, 4 bulan. Anda bisa memberikan imunisasi HB
bersamaan dengan DPT.
NO HARI/ MATERI SARAN TANDA TANGAN
TANGGAL PEMBIMBING PEMBIMBING PEMBIMBING
1 Jumat/23 April SAP dan Leaflet Perbaikan
2021 penulisan dan
spasi penulisan
Senin/ 03 Mei
SAP,Leaflet Perbaikan
8 2021
,Manajemen INC
Rabu/ 05 Mei
SAP, Leaflet,dan Perbaikan
9 2021
BAB 1
Senin /14 Juni
2021
LEMBAR KONSULTASI