Anda di halaman 1dari 3

PERAN ASN DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

1. PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan publik adalah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang,jasa,pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara publik
. Definisi perihal pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah telah
dijelaskan dalam dalam Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003.
Dalam aturan ini juga dijelaskan prinsip-psrinsip dalam pelayanan publik :
a. Kesederhanaan.
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan.
b. Kejelasan.
Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik; unit kerja/pejabat yang berwenang
dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik; rincian biaya
pelayanan publik dan tata cara pembayaran.
c. Kepastian Waktu.
Pelaksanaan pelayanan Publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan.
d. Akurasi.
Produk pelayanan Publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
e. Keamanan.
Proses dan produk pelayanan Publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.
f. Tanggung jawab.
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab
atas penyelengaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam
pelaksanaan pelayanan publik
g. Kelengkapan Sarana dan prasarana.
Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang
memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika.
h. Kemudahan Akses.
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh
masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.
i. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan.
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan
pelayanan dengan ikhlas.
j. Kenyamanan.
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman,
bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas
pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.
2. MANAJEMEN ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan
sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN berfungsi
sebagai 1) Pelaksanan Kebijakan Publik, 2) Pelayanan Publik, c) Perekat dan Pemersatu
Bangsa.
Agar dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap
ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya. ASN sebagai profesi berlandasan pada kode etik
dan kode prilaku. Kode etik dan kode prilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode prilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan
bagi para ASN dalam penyelenggaraan biokrasi pemerintah.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran organsasi dan memberikan ruang bagi transparasi, akuntabilitas,
obyektivitas, dan juga keadilan.
Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen
PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karir, pola karier promosi, mutasi,penilaian kerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan
perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian
pengharagaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja, dan perlindungan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik
Indonesia. Korp profesi pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan menjaga kode
etik profesi dan standart pelayanan profesi ASN, dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai
pemersatu bangsa.
3. WHOLE OF GOVERNMENT
Adalah suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan
untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai
karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi,
menyangkut perubahan perilaku. Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat
dilakukan : a.)Penguatan koordinasi antar lembaga b.) Membentuk lembaga koordinasi
khusus c.) Membangun gugus tugas d.)Koalisi sosial
Jenis pelayanan publik yang dikenal dapat didekati oleh pendekatan WoG di
antaranya adalah; a) Pelayanan yang bersifat administratif; b) Pelayanan jasa; dan c)
Pelayanan barang.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh
sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar; a)
Koordinasi; b) Integrasi; c) Sinkronisasi; dan d) Simplifikasi.
Dari gambaran di atas, maka dapat diketahui bahwa ada banyak hal yang perlu
menjadi tolok ukur dalam bekerja sebagai ASN, baik itu terkait dengan kedudukannya
maupun nilai-nilai dasar yang terkandung.
Nilai-nilai dasar tersebut haruslah terpatri dalam diri setiap ASN agar bisa menjadi
abdi negara yang baik. Dalam hal ini, program aktualisasi yang digelar selama masa
habituasi itu juga haruslah mengandung dan bisa diukur berdasarkan nilai-nilai dasar
tersebut sehingga diharapkan nantinya akan menjadi suatu kebiasaan yang baik bagi setiap
ASN.

Anda mungkin juga menyukai