Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN PENDIDIKAN

“KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN”

Dosen Pengampuh : Drs. Kudrat Dukalang, M.Pd

DI SUSUN OLEH :

Zuhria Iyonu (1924008)

MPI A / SEMESTER 3

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
pertolonganNya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini dibuat
berdasarkan kebutuhan untuk menyelesaikan tugas kuliah tentang Manajemen Sumber Daya
Manusia.

Dalam Makalah ini kami membahas tentang manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Telah kita ketahui bahwa pembelajaran kita dalam pengantar manajemen ini menyangkut
pembelajaran tentang perusahaan dan hal terpenting dalam tercapainya usaha yang maju
tergantung dari kemampuan Sumber Daya Manusia. Makalah ini akan menjelaskan seluas-
luasnya mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia yang saya rangkum dari berbagi
sumber baik melalui buku penunjang maupun dari sumber-sumber lainnya.

Untuk itu semoga makalah yang saya buat ini dapat menjadi dasar dan acuan agar kita
menjadi lebih kreatif lagi dalam membuat suatu laporan atau makalah.

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................................. i

Daftar isi .......................................................................................................................... ii

Bab I pendahuluan

A. Latar belakang .................................................................................................... 1


B. Rumusan masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan ................................................................................................. 2

Bab II pembahasan

A. Pengertian Kepemimpinan ............................................................................ 3


B. Kepemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan ............................................ 4
C. Teori-teori Kepemimpinan ............................................................................ 5
D. Tugas dan Fungsi Kepemimpinan Dalam Pendidikan .................................. 8
E. Tipe-tipe dan Model-model Memimpin ........................................................ 9

Bab III penutup

A. Kesimpulan .................................................................................................. 12

Daftar pustaka .............................................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan


mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin
boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan
kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim
kerja, namun mereka tidak berjalan kearah pencapaian tujuan organisasi. Guna menyikapi
tantangan globalisasi yang ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat ketat
dan tajam.

Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat
koordinasi yang tinggi. Untuk membantu para kepala sekolah di dalam
mengorganisasikan sekolah secara tepat, diperlukan adanya satu esensi pemikiran yang
teoretis, seperti kepala sekolah harus bisa memahami teori organisasi formal yang
bermanfaat untuk menggambarkan kerja sama antara struktur dan hasil sekolah. Oleh
sebab itu dikatakan bahwa” keberhasilan sekolah adalah sekolah yang memiliki
pemimpin yang berhasil.

Keberhasilan pendidikan di sekolah juga sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala


sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah
merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan
kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Hal tersebut menjadi lebih
penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang
menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Dalam perannya
sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan
perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga.

1
2. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian kepemimpinan?
b) Apa pengertian epemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan ?
c) Apa saja teori teori dalam kepemimpinan ?
d) Apa saja tugas dan Fungsi Kepemimpinan Dalam Pendidikan ?
e) Apa saja Pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Manusia ?

3. Tujuan Penulisan

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN


dan untuk membantu mahasiswa memahami bagaimana cara menjadi seorang pemimpin
dalam manajemen

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu kekuatan yang menggerakkan perjuangan atau kegiatan


yang menuju sukses. Kepemimpinan dapat juga diartikan sebagai proses memengaruhi
atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam
rangka perumusan dan pencapaian tujuan. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin.
Pengertian pemimpin adalah suatu peran atau ketua dalam sistem di suatu organisasi atua
kelompok. Sedangkan kepemiminan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk memengaruhi orang-orang untuk bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

A. Pengertian kepemimpinan menurut para ahli


 George R. Terry (1972:458): Pengertian Kepemimpinan menurut George R. Terry
adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan
organisasi.
 Stoner: Menurut Stoner, pengertian kepemimpinan adalah suatu proses mengenai
pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan
anggota kelompok.
 Jacobs dan Jacques (1990:281): Pengertian kepemimpinan menurut Jacobs dan
Jacques adalah sebuah proses memberi arti terhadap usaha kolektif, dan
mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai
sasaran.
 S.P.Siagian: Pengertian kepemimpinan menurut S.P.Siagian adalah kemampuan dan
keterampilan seseorang untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu
pekerjaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya supaya
berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif ini
memberikan sumbangna nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

3
2. Kepemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan

Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu yang sangat vital bagi


terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Pengertian umum pendidikan adalah
kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi,
mendorong, mengajak, menuntun, menggerahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau
kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat
membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Menurut Ralp M. Stogdill, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan


kelompok yang diorganisis menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan.Sondang P.
Siagian, kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari pada semua sumber-
sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi. Mardjin syam (1966) mengartikan
kepemimpinan sebagai keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta mengingatkan
orang, dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan, atau dengan definisi yang lebih
lengkap dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah proses pemberian jalan yang
mudah dari pada pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam organisasi guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan “Pendidikan” mengandung arti dalam lapangan apa dan dimana


kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri yang
harus dimiliki oleh kepemimpinan itu.

Dengan demikian Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk


menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
dapat tercapai secara efektif dan efisien.

4
3. Teori-teori Kepemimpinan

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana
kepemimpinan telah ia laksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas
lembaga secara keseluruhan. Bila ditelaah dari perkembangan teori, ada banyak teori
kepemimpinan yang bisa ditelaah untuk mengkaji masalah kepemimpinan. Berikut ini
beberapa teori tentang kepemimpinan, yaitu :

a. Great Man Theory

Teori ini dilandasi keyakinan bahwa pemimpin merupakan orang yang memiliki sifat-
sifat luar biasa. Dia memiliki pembawaan sebagai pemimpin dengan sejumlah kualitas
tertentu. Dia selalu sukses dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya, di mata
pengikutnya dia dianggap sebagai orang besar.

b. Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)

Pendekatan sifat didasari asumsi bahwa kondisi fisik dan karakteristik pribadi adalah
penting bagi kesuksesan pemimpin. Hal tersebut akan menjadi faktor penentu yang
membedakan antara seseorang pemimpin dengan bukan pemimpin.

Sifat-sifat pokok itu biasanya meliputi :

 Kondisi fisik : energik, tegap, kuat


• Latar belakang sosial : berpendidikan dan berwawasan luas, serta berasal dari
lingkungan sosial yang dinamis.
 Kepribadian : adaptif, agresif, emosi stabil, populer dan kooperatif

Pendekatan ini terpusatkan pada pengidentifikasian intelektual, emosi, fisik, dan sifat
pribadi lainnya dari pemimpin tersebut. Teori ini mengasumsikan bahwa sejumlah sifat
individu dari pemimpin yang efektif dapat ditemukan. Teori ini berusaha untuk
mengidentifikasikan karakteristik khas ( fisik, mental, kepribadian ) yang diasosiasikan
dengan keberhasilan kepemimpinan. Mengandalkan pada penelitian yang
menghubungkan berbagai sifat dengan kriteria sukses tertentu. Keberhasilan
kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan oleh sifat-sifat kepribadian tertentu,
misalnya harga diri, kelancaran berbahasa, kecerdasan, kedewasaan dan keluasan
hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan berprestasi, kreatifitas termasuk ciri-ciri

5
fisik yang dimiliki seseorang. Pemimpin dikatakan efektif apabila memiliki sifat-sifat
kepribadian yang baik, begitu sebaliknya.

c. Teori Kepemimpinan Perilaku

Teori ini mengusulkan bahwa keefektifan kepemimpinan tergantung pada kesesuaian


antara kepribadian, tugas, kekuatan, sikap, dan persepsi. Sejumlah pendekatan
kepemimpinan yang berorientasi pada situasi telah dipublikasikan dan diteliti. Dua dari
yang paling awal adalah model kontingengsi Fiedler dan teori jalur-tujuan. Hanya setelah
adanya hasil-hasil yang tidak meyakinkan dan kontradiktif dari banyak penelitian awal
penelitian awal mengenai sifat dan pribadi-perilaku, barulah pentingnya situasi dipelajari
lebih dekat oleh mereka yang berminat terhadap kepemimpinan. Akhirnya, peneliti
menyadari bahwa perilaku kepemimpinan yang dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi,
sebagian besar tergantung pada situasi.

Pemikiran dasarnya adalah bahwa seorang pemimpin yang efektif haruslah cukup
fleksibel untuk menyesuaikan atas perbedaan-perbedaan antara bawahan dan situasi.
Memutuskan bagaimana mengarahkan individu lainnya adalah sulit dan membutuhkan
suatu analisa mengenai pemimpin, kelompok, dan situasinya.

Teori ini juga menggambarkan hubungan kemanusiaan yang akrab seorang pemimpin
dengan bawahannya. Teori ini ditandai dengan penekanan pada hubungan kesejawatan,
saling mempercayai, saling menghargai, membela bawahan, memberi masukan kepada
bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan. Selain itu, seorang pemimpin juga
memberikan batasan kepada bawahan, seperti bawahan mendapat instruksi dalam
pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang
tinggi pula.

d. Teori Situasional

Teori kepemimpinan situasional dikembangkan oleh Paul Hersey dan Keneth H.


Blanchard. Teori ini mencoba menyiapkan pemimpin dengan beberapa pengertian
mengenai hubungan di antara gaya kepemimpinan yang efektif dan taraf kematangan
pengikutnya. Teori ini juga berusaha menerapkan gaya kepemimpinan dengan situasi di
mana kepemimpinan dilakukan.

6
Teori ini berasumsi bahwa pemimpin yang efektif tergantung pada taraf kematangan
pengikut dan kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan orientasinya, baik orientasi
tugas ataupun hubungan antar manusia. Makin matang si pengikut, pemimpin harus
mengurangi tingkat struktur tugas dan menambah orientasi hubungannya. Pada saat
seseorang atau kelompok/pengikut bergerak dan mencapai tingkat rata-rata kematangan,
pemimpin harus mengurangi baik hubungannya ataupun orientasi tugasnya. Keadaan ini
berlangsung sampai pengikut mencapai kematangan penuh, dimana mereka sudah dapat
mandiri baik dilihat dari kematangan kerjanya ataupun kematangan psikologinya.

e. Kepemimpinan Charismatik

Kepemimpinan di mana para pengikut beranggapan bahwa pemimpin mereka diakui


memiliki kemampuan luar biasa. Kemampuan tersebut dimiliki sebagai anugerah atau
takdir Tuhan. Pemimpin mereka memiliki kemampuan transendental. Hal ini
dimaksudkan bahwa pengikutnya mempercayai bahwa pemimpin mereka mampu
melindungi dirinya dari bahaya yang mengancam, pemimpin mereka mampu menghadapi
krisis yang dihadapi kelompoknya. Pengikutnya juga percaya bahwa di bawah
kepemimpinannya mereka akan keluar sebagai pemenang.

Dengan adanya berbagai teori kepemimpinan yang telah dijelaskan di atas, kita dapat
menyimpulkan bahwa teori kepemimpinan akan sangat mempengaruhi gaya
kepemimpinan seseorang. Seseorang akan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda
satu sama lainnya. Sehingga mereka dapat menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan
baik, efektif dan inovatif, karena maju tidaknya suatu lembaga pendidikan tergantung
pada pemimpinnya. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, maka
bawahannya pun tidak mau mengikuti. Oleh karena itu, kualitas bawahan tergantung dari
kualitas pemimpin. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

7
4. Tugas dan Fungsi Kepemimpinan Dalam Pendidikan

Dalam organisasi pendidikan antara lain adalah sekolah, secara formal Kepala sekolah
adalah Pemimpin keseluruhan, Sehingga Kepala sekolah harus memahami Fungsi
kedudukan, diantaranya:

 Membawa perubahan yang signifikan.


 Menciptakan Visi dan menuangkan Misi dalam kenyataan.
 Menetapkan kebijakan dan tujuan yang hendak dicapai
 Mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun dan menggerakkan seluruh
anggota (Sumber daya) untuk mencapai tujuan yang telah disepaati bersama.

Antara kepemimpinan dan manajerial tidak dapat dipisahkan. Pemimpin dalam


memanage atau mengelola sekolah adalah mengatur agar seluruh potensi sekolah
berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah
mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, dan mengevaluasi,
seluruh kegiatan pendidikan di sekolah. Berikut peranan Kepala Sekolah dalam tugas dan
tanggungjawabnya :

 Mengatur proses belajar mengajar


 Memperkirakan dan mengalokasikan sumber daya
 Mengatur administrasi Sekolah
 Mengatur pembinaan kemuridan/kesiswaan
 Mengatur hubungan dengan masyarakat

Tujuan dari tindakan peranan pemimpin sekolah adalah tercapainya tujuan organisasi
yakni :Sumber daya (input)

 Pemilihan Kepala sekolah yang berkualitas


 Guru yang kompeten
 Peserta didik yang memenuhi standart seleksi Strategi sekarang (porses) Kinerja
(output)

8
5. Tipe-tipe dan Model-model Memimpin

A. Tipe-tipe Memimpin

Berdasarkan konsep, sifat, sikap, dan cara-cara pemimpin tersebut melakukan dan
mengembangkan kegiatan kepemimpinan dalam lingkunagn kerja yang dipimpinnya,
maka kepemimpinan pendidikan dapat diklasifikasikan ke dalam 4 tipe, yaitu :

1. Tipe otoriter

Tipe kepemimpinan otoriter disebut juga tipe kepemimpinan “outhoritarian”. Dalam


kepemimpinan yang otoriter, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-
anggota kelompoknya. Dominasi yang berlebihan mudah menghidupkan oposisi atau
menimbulkan sifat apatis, atau sifat-sifat pada anggota-anggota kelompok terhadap
pemimpinnya.

2. Tipe “Laissez-faire”

Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan


kepemimpinannya, dia membiarkan bawahannya berbuat sekehendaknya. Pemeimpin
sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi pekerjaan bawahannya. Pembagian
tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada bawahannya tanpa petunjuk atau
saran-saran dari pemimpin. Tingkat keberhasilan organisasi atau lembaga semata-mata
disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena
pengaruh dari pemimpin. Struktur organisasinya tidak jelas dan kabur, segala dilakukan
tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pemimpin.

3. Tipe Demokratis

Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinanya bukan sebagai


diktator, melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengah anggota kelompoknya. Pemimpin
yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara
produktif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya ia selalu
perpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan
kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.

9
4. Tipe Pseudo-demokratis

Tipe ini disebut juga demokratis semu atau manipulasi diplomatik. Pemimpin yang
bertipe peseudo demokratis hanya tampaknya saj bersifat demokratis padahal sebenarnya
dia bersikap ookratis. Misalnya jika ia mempunyai ide-ide, pikiran, konsep-konsep yang
ingin diterapkan di lembaga yang dipimpinnya, maka hal tersebut didiskusikan dan
dimusyawarahkan dengan bawahannya, tetapi situasi diatur dan diciptakan sedemikian
rupa sehingga pada akhirnya bawahan didesak agar menerima ide/pikiran/konsep tersebut
sebagai keputusan bersama.

B. Model-model Memimpinan
1. Kepemimpinan Visioner

kepemimpinan Visioner adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta, merumuskan,


mengkomunikasikan/mensosialisasikan/ mentransformasikan dan mengimplementasikan
pemikiran - pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial
antara anggota organisasi yang diyakini sebagai cita-cita organisasi dimasa depan yang
harus diraih atau diwujudkan melalui komitmen semua personil. Seseorang dapat
dikatakan sebagai pemimpin yang Visioner dalam menghasilkan pendidikan yang
produktif, bila selama melaksanakan tanggugjawabnya sebagai sebagai seorang
pemimpin dapat mengelola proses pendidikannya yang tersedia (jika memungkinkan
mengadakan sumber daya yang baru) telah berhasil menciptakan output yang sesuai
dengan visi yang ditetapkan dan berdaya guna menjadi SDM yang handal sesuai dengan
harapan atau keinginan stakeholder/pengguna jasa pendidikan, dimana hasilnya dapat
menciptakan lulusan yang memiliki benefit terhadap individu yang melakukannya berupa
kemampuan / keahlian yang relevan dengan kehidupan dan dapat menolong diri dan
keluarga dalam kehidupannya.

10
2. Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional dibangun dari dua kata, yaitu kepemimpinan dan


transformasioanal. Kepemimpinan sebagaimana yang telah dijelaskan diawal merupakan
setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengkoordinasikan, mengarahkan
dan mempengaruhi orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Istilah transformasi berasal dri kata transform, yang bermakna mentransformasikan atau
mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda, misalnya mentransformasikan visi
menjadi realita, atau mengubah sesuatu yang potensial menjadi actual.

Burns (1978) orang yang disebut-sebut sebagai yang pertama kali menggagaskannya,
mendefinisikan kepemimpinan transformasional sebagai “a process in which leaders and
followers raise to higher leves of morality and motivation”. Gaya kepemimpinan
semacam ini akan mampu membawa kesadaran para pengikut dengan memunculkan ide-
ide produktif, hubungan yang sinergikal, kebertanggungjawaban, kepedulian edukasional
dan cita-cita bersama, pemimpin dengan kepemimpinan transformasional adalah
kepemimpinan yang memiliki visi ke depan dan mampu mengidentifikasikan perubahan
lingkungan serta mampu mentransformasi perubahan tersebut ke dalam organisasi,
mempelopori perubahan dan memberikan motivasi dan inspirasi kepada individu untuk
kreatif dan inovatif serta membangun kerja sama yang solid. Yuki (1996) menyimpulkan
esensi kepemimpinan transformasional adalah memberdayakan para pengikutnya untuk
bekerja secara efektif dengan membangun komitmen mereka terhadap nilai-nilai baru,
mengembangkan keterampilan dan kepercayaan mereka, menciptakan iklim yang
kondusif bagi berkembangnya inovasi dan kreativitas.

Pemimpin transformasioal sesungguhnya merupakan agen perubahan, karena memang


erat kaitannya dengan transformasi yang terjadi dalam suatu organisasi. Fungsi utamanya
adalah berperan sebagai katalis perubahan, bukanya sebagai control perubahan. Seorang
pemimpin transformasional memiliki visi yang jelas, memiliki gambaran holistic tentang
bagaimana organisasi dimasa depan ketika semua tujuan dan sasarnnya telah tercapai.

11
BAB III

KESIMPULAN

Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan


pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif
dan efisien

Keberhasilan kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan oleh sifat-sifat kepribadian


tertentu, misalnya harga diri, kelancaran berbahasa, kecerdasan, kedewasaan dan keluasan
hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan berprestasi, kreatifitas termasuk ciri-ciri fisik
yang dimiliki seseorang. Pemimpin dikatakan efektif apabila memiliki sifat-sifat kepribadian
yang baik, begitu sebaliknya.

Antara kepemimpinan dan manajerial tidak dapat dipisahkan. Pemimpin dalam memanage
atau mengelola sekolah adalah mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara
optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah mempunyai tugas
merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, dan mengevaluasi, seluruh kegiatan
pendidikan di sekolah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Zahrawati. (2016). Kepemimpinan Pendidikan.(online). http://kyoto-


minsaikita.blogspot.co.id/2016/03/makalah-kepemimpinan-pendidikan.html

Burhanuddin, Afid. (2013). Teori-teori Kepemimpinan Pendidikan. (online).


https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/12/31/teori-teori-kepemimpinan-
pendidikan/

_____.(2015). Pengertian Kepemimpinan, fungsi, dan Sejarah Kepemimpinan.


(http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-kepemimpinan-fungsi-
sejarah.html

13
14

Anda mungkin juga menyukai