Anda di halaman 1dari 6

1.

Kaji dan analisis jurnal berikut dan sampaikan pendapat saudara sebagai seorang master of midwife
dalam mengembangkan body of knowledge keilmuan kebidanan/ midwifery

Untuk merawat kehamilan fisiologis normal dan persalinan dan mengamankan normalitas, bidan profesional
tampaknya menjadi pilihan yang relevan. Sayangnya, bidan profesional hanya tersedia di bagian-bagian
tertentu di dunia, sedangkan di bagian lain, petugas persalinan terutama dokter kandungan, perawat
kebidanan atau praktis terlatih bidan awam. Model untuk perawatan dengan status epistemologis eksplisit
penting untuk menerapkan perawatan berbasis bukti dan memfasilitasi normalitas. Beberapa model
perawatan sudah ada, tetapi tinjauan pemetaan sebelumnya yang mengeksplorasi karakteristik model
perawatan antenatal menemukan bahwa beberapa model tidak memiliki dasar epistemologis eksplisit.
Beberapa peneliti telah mengembangkan dan berusaha menerapkan model yang berbeda untuk perawatan.
Selanjutnya, Konfederasi Bidan Internasional (ICM) telah mengembangkan dokumen inti yang menguraikan
model organisasi perawatan kebidanan dengan filosofi perawatan yang mendasarinya.

Tidak ada konsensus tentang apa yang dimaksud dengan model, dan setelah meninjau literatur, perbedaan
antara model pengiriman perawatan yang menguraikan detail praktis tentang penyediaan perawatan dan
model perawatan yang dikembangkan secara teoritis dengan dasar epistemologis yang jelas tampaknya
buram.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan gambaran publikasi yang
mengandung model teoritis untuk perawatan kebidanan. Lebih lanjut, penelitian ini melakukan tinjauan
pemetaan yang merupakan metode yang dirancang untuk memberikan gambaran luas tentang area
penelitian, menetapkan apakah bukti penelitian ada pada suatu topik dan memberikan indikasi kuantitas
bukti. Metode ini digunakan untuk memetakan dan mengkategorikan literatur yang ada pada topik tertentu
dan mengidentifikasi kesenjangan dalam literatur penelitian yang mana untuk menugaskan ulasan lebih lanjut
dan penelitian primer.

Enam publikasi yang disertakan menjelaskan enam model:

1) Wanita dengan bidan: model interdependensi

Model interdependensi yang berorientasi pada hubungan wanita-bidan Ini dikembangkan atas
dasar wawancara yang tidak terstruktur dan pengamatan interaksi antara bidan dan klien,
dikumpulkan di Selandia Baru dan Skotlandia, menggunakan pendekatan teori yang membumi.
Model ini mewakili hubungan yang episodik dan tidak selalu sama seimbang, dan proses sosial dasar
timbal balik merangkul seluruh hubungan bidan-klien.

2) Model praktik kebidanan teladan

Model ini mencakup keselarasan penting dalam tiga dimensi. Hasil dari dimensi pertama, 'terapi', adalah
bahwa wanita dan / atau bayi dalam situasi yang diberikan memiliki kesehatan yang optimal. Hasil dari
dimensi kedua, 'peduli', adalah bahwa wanita dan keluarga memiliki pengalaman perawatan kesehatan
dan kelahiran yang hormat dan memberdayakan, sementara hasil dari dimensi ketiga, 'profesi
kebidanan', adalah bahwa profesi kebidanan ditingkatkan.
3) Model kebidanan perawatan untuk wanita yang melahirkan anak berisiko tinggi

Inti dari model ini adalah 'perawatan asli dalam merawat yang asli', yang mencakup tiga konstituen:
'hubungan yang bermartabat-protektif', 'pengetahuan yang diwujudkan', dan 'tindakan penyeimbangan
dari perspektif alami dan medis'

4) Model persalinan yang berpusat pada wanita

Model ini kompleks dan sangat berorientasi pada hubungan. Proses penyediaan perawatan yang
berpusat pada wanita berlangsung dalam tiga fase: 1) 'fase ketergantungan' yang dibubuhi oleh
partisipasi bersama yang terbatas antara ibu dan bidan; 2) 'fase interdependensi' termasuk strategi
untuk memfasilitasi partisipasi bersama dan terdiri dari prosedur dan dinamika; dan 3) fase
'kemerdekaan yang berfokus pada hasil perawatan.

5) Keutamaan bidan yang baik dalam pelayanan kebidanan

Profesionalisme menjadi bidan yang baik dibangun dari lima aspek utama: 'perawatan profesional
bidan', 'kompetensi profesional bidan', 'kompetensi interpersonal bidan', 'perkembangan bidan', dan
'kebijaksanaan profesional bidan'

6) Model kebidanan perawatan persalinan yang berpusat pada wanita

Model ini terdiri dari lima tema terjalin. Tiga tema ini adalah sentral dan tumpang tindih: 'timbal balik
hubungan', 'suasana melahirkan', dan 'pengetahuan yang membumi'. Ini dikelilingi oleh dua tema:
'konteks budaya' dan 'tindakan penyeimbangan', yang menggambarkan bagaimana perawatan terjadi
dalam konteks budaya yang terdiri dari mempromosikan dan menghalangi norma-norma, dan
bagaimana bidan kemudian perlu melakukan tindakan penyeimbangan dalam berjuang menuju
perawatan yang berpusat pada wanita

Semua model yang disertakan dihasilkan dengan maksud untuk membentuk dasar teoritis berbasis bukti
untuk perawatan kebidanan, dan tidak ada model yang dikembangkan berdasarkan model perawatan
kebidanan yang dikembangkan dan diterbitkan sebelumnya. Namun, pemetaan komponen mengungkapkan
beberapa perbedaan, di antaranya konten dan luasnya model. Selain itu, pemetaan komponen
mengungkapkan kesamaan, misalnya bahwa keenam model terdiri dari komponen yang berkaitan dengan
hubungan antara wanita dan bidan. Analisis menunjukkan bahwa model terutama berorientasi pada empat
dimensi: kesehatan, perawatan, hubungan dan profesi kebidanan.

2. Jelaskan model praktik bidan yang menurut saudara tepat digunakan di PMB, puskesmas dan RS di
Indonesia

Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan
masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya,
untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya. Berdasarkan pernyataan kompetensi 1 maka dapat
dirumuskan pengetahuan, keterampilan dan perilaku bidan yang harus dimiliki oleh setiap bidan, yaitu:
a. Pengetahuan dan Keterampilan Dasar 1) Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia 2) Keuntungan
dan kerugian praktik kesehatan tradisional dan modern 3) Sarana tanda bahaya serta transportasi
kegawatdaruratan bagi anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan 4)
Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi di masyarakat 5)
Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hakhaknya yang diperlukan untuk
mencapai kesehatan yang optimal (kesetaraan dalam memperoleh pelayanan kebidanan) 6) Keuntungan
dan risiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia 7) Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman
8) Masyarakat-keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyediaan air, perumahan, risiko lingkungan,
makanan dan ancaman umum bagi kesehatan 9) Standar profesi dan praktek kebidanan b. Pengetahuan
dan Keterampilan Tambahan 1) Epidemiologi, sanitasi diagnosa masyarakat dan vital statistik. 2)
Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses sumber daya yang
dibutuhkan untuk asuhan kebidanan.3) Primary Healty Care (PHC) berbasis di masyarakat dengan
menggunakan promosi kesehatan serta strategi pencegahan penyakit. 4) Program imunisasi nasional
dan akses untuk pelayanan imunisasi.

Bidan di dalam praktiknya secara profesional, dituntut tanggung jawab manajerial yang bermutu. Untuk
itu metode ilmiah akan dapat dilakukan bila telah memahami betul teknikteknik manajemen yang
adekuat. Artinya di dalam praktiknya yang penuh tanggung jawab itu dilakukan menggunakan teori-teori
dan prinsip manajemen, yang telah diakui secara nasional maupun internasional.

Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh ACNM (1999) terdiri atas: 1.
Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan secara sistematis melalui
pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengkaji riwayat kesehatan
dan melakukan pemeriksaan fisik. 2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasar
interpretasi data dasar. 3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam
menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien. 4. Memberi
informasi dan dukungan kepada klien sehingga mampu membuat keputusan dan bertanggungjawab
terhadap kesehatannya. 5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien. 6. Secara
pribadi, bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual. 7. Melakukan konsultasi
perencanaan, melaksanakan manajemen dengan berkolaborasi, dan merujuk klien untuk mendapat
asuhan selanjutnya. 8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi darurat jika
terdapat penyimpangan dari keadaan normal. 9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap
pencapaian asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.

Dilakukan di: a. Tempat Praktik Mandiri Bidan dan atau; b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. harus
dilakukan sesuai dengan kompetensi dan kewenangan serta mematuhi kode etik, standar profesi,
standar pelayanan dan standar prosedur operasional

Peran tempat praktik bidan yaitu menyediakan tempat praktik Bidan terstandar, memberikan pelayanan
KIA, KB & Kespro sesuai standar dan ketentuan peraturan yg berlaku, Melakukan skrining faktor resiko
dan merujuk sesuai standar (Inter-Professional Collaboration), Mencatat data pasien dan pelayanan yg
diberikan serta melaporkan ke Puskesmas, BKKBN dan UPBD setiap bulan, Membuat catatan asuhan
yang lengkap sebagai bukti pelayanan profesional, Memberikan penyuluhan KIA, KB dan Kespro dan
Memfasilitasi kelas bumil dan ibu balita, dan Melakukan kunjungan rumah sesuai kebutuhan.

Komitmen untuk mendukung pelayanan KIA&KB pada masa pandemi Covid-19 yaitu: 1. Melakukan
konsolidasi, komunikasi dan koordinasi PP, PD & PC melalui virtual meeting (pengumpulan data &
informasi) 2. Mengupayakan bantuan dari berbagai stakeholders untuk memperoleh dukungan dan
bantuan bagi anggota IBI (APD dll) 3. Melakukan advokasi untuk optimalisasi peran bidan dan
peningkatan akses pelayanan kebidanan di PKM, RS dan PMB (Penyesuaian Tarif & Keb. MOU dgn BPJS)
4. Peningkatan kualitas bidan – melalui webinar / modul on-line, pelatihan (CPD) 5. Mendistribusikan
panduan pelayanan KIA&KB pada situasi pandemi covid -19 dan New Normal dari Kemkes, POGI, IDAI,
IBI 6. Melakukan pembinaan, supervisi fasilitatif (pengembangan instrument manual dan digital - Bidan
Delima) 7. Pengembangan pelayanan KIA, Kespro dan KB diklaster2 tertentu (Tempat kerja, shelter/
pusat2 isolasi mandiri) 8. Mengembangkan aplikasi sistim informasi yg menjembatani komunikasi antar
fasyankes, antar provider kesehatan, maupun antara provider kesehatan dengan pasien.

Adapun poin utama yang menjadi usulan saya di era saat ini adalah dikembangkan pelayanan kesehatan
berbasis tekhnologi informasi sebagai solusi inovatif: Telemedicine, Konsultasi On-Line dan Media
Aplikasi KIE dll di penjuru Nusantara.

3. Jelaskan peran bidan dalam pelayanan asuhan ibu hamil, bersalin, nifas, masa anatara dan bayi baru
lahir

Adapun peran bidan pada ibu hamil yaitu:

a. Melakukan pendampingan pada ibu hamil terlebih khusus ditengah pandemik Covid.

Momen kehamilan adalah momen yang dinantikan oleh semua calon ibu. Rasa was-was dan khawatir
tentu saja dapat menghampiri kapan saja, disnilah seorang bidan harus mampu memberikan
pendampingan, penyuluhan dan bahkan edukasi yang tepat sehingga para calon ibu mampu melewati
masa kehamilan dengan tenang. Edukasi tidak hanya diberikan kepada calon ibu, melainkan juga para
calon ayah agar selalu menjadi sosok siaga saat mendampingi istrinya. Di tengah pandemik Covid-19
saat ini, kesehatan ibu hamil harus benar-benar terjaga baik itu dari asupan yang dimakan sehari-hari
hingga kehigienisan makanan. Pola hidup sehat dan rajin cuci tangan setiap selesai beraktivitas harus
selalu dipraktikkan hingga kapanpun meskipun telah melahirkan dan memiliki balita, karena sejatinya
balita juga sangat rentan terhadap penularan Covid-19 sehingga edukasi terkait pencegahan penularan
Covid-19 perlu diberikan secara tepat dengan tenaga kesehatan yang berkompeten.
Lebih lanjut, para bidan juga harus mampu menginfokan bahwa kunjungan ibu hamil pada saat
pandemik sebaiknya dikurangi selama tidak ada gejala darurat. Hal ini diperuntukkan untuk memutus
mata rantai penyebaran wabah seperti Covid-19 yang memang sangat berbahaya bagi ibu hamil dan
menyusi karena kondisi kesehatannya dikhawatirkan sangat rentan tertular. Sebagai seorang tenaga
kesehatan profesional yang membantu wanita mulai dari sejak masa kehamilan hingga melahirkan,
bidan bertugas:

 Pelayanan antenatal pada kehamilan normal.


 Pelayanan konseling pada masa prahamil.
 Melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan, termasuk memantau kesehatan fisik dan
psikis ibu hamil.
 Menyediakan layanan konsultasi tentang perencanaan keluarga dan perawatan sebelum
kehamilan.
 Memberi saran terkait konsumsi makanan, kegiatan olahraga, obat-obatan, dan kesehatan
secara umum kepada ibu hamil.
 Membantu ibu hamil dalam merencanakan kelahiran mereka.
 Memberikan pendampingan untuk menguatkan emosional dan mendukung proses
persalinan kepada ibu hamil.
 Memberikan pengetahuan yang cukup kepada para ibu mengenai kehamilan, kelahiran, dan
perawatan bayi.
 Membimbing proses kelahiran
 Membuat rujukan ke dokter bila ibu hamil memerlukannya.

b. Pelayanan pasca melahirkan dan perawatan bayi

Kepada para wanita secara umum, pelayanan kesehatan yang diberikan bidan meliputi masa prahamil,
masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa di antara dua kehamilan.
Untuk lebih spesifik, pelayanan oleh bidan dapat berupa:

 Pelayanan persalinan normal.


 Pelayanan ibu nifas normal.
 Pelayanan ibu menyusui.
 Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.

Pasca melahirkan juga masa-masa yang sangat rentan dengan kondisi pandemik saat ini sehingga
seorang bidan memberikan informasi untuk semua orang tua baru untuk mengikuti protokol
kesehatan yang telah ditentukan. Terlebih saat bayi mulai dikunjungi banyak orang, protokol
kesehatan harus tetap terjaga. Seorang bidan tidak hanya memberikan pelayanan di fasilitas
kesehatan, seorang bidan juga dilatih mampu memberikan pelayanan home care dengan standar
kesehatan yang telah ditetapkan. Peluang karir seorang bidan pun sangat luas, tidak hanya
mengabdikan diri di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain melainkan juga mampu menjadi
seorang pegawai negeri sipil (PNS) atau membuka praktik mandiri. Simak lebih detail tentang profesi
bidan yang dapat kamu tekuni dan berpeluang baik untuk masa depan kamu. Adapun peran lain
yaitu memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan
klien /keluarga, memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, memberikan asuhan kebidanan
kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien /keluarga, memberikan asuhan kebidanan
pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB, memberikan asuhan kebidanan pada
wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan nifas,
memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang
memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga, memberikan asuhan kebidanan
pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan
dengan melibatkan, memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui, melakukan pelayanan
kesehatan pada anak balita dan pascasekolah, memberi pelayanan keluarga berencanasesuai
dengan wewenangnya, memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem
reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan
wewenangnya.

Anda mungkin juga menyukai