Anda di halaman 1dari 4

Log-book Kegiatan Praktik Klinik Keperawatan Intensif III

Direct Observasional Prosedural Skill


Tindakan Fototherapi

Hari/Tanggal : Selasa, 26 Maret 2019


Ruangan : Bayi (Teratai)

A. Identitas Klien
1. Nama : By. Ny. R
2. Umur : 5 hari
3. Berat Badan : 2015 gr
4. Diagnosa Medis : Susp. Hipertrofi Pylurus Stenosis

B. Deskripsi Tindakan
1. Tanda Klinis :
By.Ny. R lahir dengan P.SPT BK kiri pada pukul 03:00 WITA, BB 2015 gram,
panjang 42 cm, anus(+), gerak aktif(+), BAB(-) BAK(+), tangis aktif (+), reflek isap
(+). TTV= Suhu 36,5oC. Keadaan klinis muka, badan ikterik. Termasuk Ikterik
Kremer II.
2. Diagnosa Keperawatan: Ikterik neonatus.

C. Alogaritma

- Golongan darah A-B-O


- Pemecahan sel darah Lisis haemoglobin
merah meningkat
- Susp. Hipertrofi
Pylurus Stenosis Hiperbilirubin

Ikterik neonatus

Fototerapi

Perubahan suhu lingkungan


panas Resti hipertermi
D. Tujuan Tindakan
1. Mengurangi/menurunkan kadar bilirubin yang pathogen.
2. Mencegah penumpukan bilirubin indirect dalam sel otak (mencegah Kern Ikterus).
E. Prosedur Tindakan
Ya Tidak
Tindakan 1 0
1. Tahap Pra Tindakan
a. Persiapan Alat
1) Lampu fluorense
2) Box bayi
3) Alas box bayi
4) Penutup mata (bahan tak tembus cahaya)
5) Tempat sampah
b. Persiapan Pasien
1) Pastikan identitas pasien
2) Kaji kondisi pasien (adanya hambatan, riwayat perdarahan,
fraktur)
3) Pastikan pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar
manusia (minum, aktivitas, tidur, terhindar infeksi,
personal hygiene, keseimbangan suhu)
4) Amati seluruh tubuh pasien (warna kulit, mata, aktivitas,
kotoran atau bau)
5) Jaga privasi pasien
6) Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada
keluarga
7) Libatkan orang tua/pengasuh
2. Tahap Tindakan
a. Cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan tangan dengan
handuk
b. Siapkan box dengan penutup plastik dibawahnya untuk
menghindari cedera apabila lampu pecah
c. Hangatkan ruangan box dengan menyalakan lampu sehingga
suhu dibawah sinar lampu hingga suhu 28-30̊C
d. Nyalakan lampu dan pastikan semua lampu fluorense menyala
e. Ganti tabung lampu yang sudah terbakar, pemakaian 2000 jam
atau 3 bulan walaupun lampu masih bekerja
f. Pasang sprei putih/alas kasur pada pelbet, tempat tidur bayi
atau inkubator dan letakkan tirai putih disekitarnya untuk
memantulkan kembali sinar ke bayi sebanyak mungkin
g. Letakkan bayi dibawah sinar fototerapi
h. Cahaya diberikan pada jarak 35-50 cm di atas bayi.
i. Jika berat bayi diatas 2 kg, letakkan bayi telanjang
j. Tutupi mata dan testis bayi dengan penutup mata dan penutup
testis
k. Ubah posisi bayi setiap 3 jam
l. Pastikan bayi juga diberi makan/minum
m. Ukur suhu bayi, bila lebih dari 37.5 ̊C hentikan sementara
n. Cek kadar billirubin setelah 12 jam
o. Hentikan bila selama 3 hari billirubin tidak terukur
p. Rapikan alat
q. Cuci tangan
3. Tahap Pasca Tindakan
a. Evaluasi Pasien
1) Tanda-tanda hipertermi
2) Tanda-tanda dehidrasi
3) Warna kuning, kebersihan tubuh, pemenuhan cairan dan
reaksi klien
4) Observasi frekuensi BAB dan warna feses pasien
b. Evaluasi Tindakan
1) Waktu dan lamanya pelaksanaan pemberian fototerapi
2) Tanda-tanda hipertermi atau gejala dehidrasi
3) Reaksi pasien

Total

Nilai

F. Evaluasi
By.Ny. R observasi BAK(+) BAB(+) berwarna hitam, bayi menangis (+), reflek isap
dengan ASI (+), menggunakan alat fototerapi + penghangat, bayi menggunakan pakaian.
TTV= Suhu 36,8oC.

Banjarmasin, Maret 2019


Pembimbing Klinik Mahasiswa

Susilawati, S.Kep, Ns Aspianor


NIP. NIM. P07120215044

Anda mungkin juga menyukai