Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

PENERIMAAN PASIEN BARU DAN SENTRALISASI OBAT


Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Ajar Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Crispina S. Nuryanti 131611123001
2. Leli Ika Hariyati 131611123002
3. Alfan Fachrul Rozi 131611123003
4. Anggar Dwi Untari 131611123004
5. Selvi Ratu Djawa 131611123005
6. Rian Kusuma Dewi 131611123006
7. Awalludin Suprihadi P 131611123007
8. Delisa Alfriani 131611123008
9. Ika Minarni 131611123009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai
suatu fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respons yang ada harus bersifat
kondusif dengan belajar banyak langkah-langkah konkret dalam
pelaksanaannya[ CITATION Nur151 \l 1057 ]. Menurut Gilles 60% pelaksanaan pelayanan
kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan [ CITATION Gil94 \l 1057 ]. Hal ini
berarti bahwa perawat memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit. Oleh karena itu profesi keperawatan dituntut untuk melakukan pelayanan
asuhan keperawatan secara professional. Menurut Yoga dalam [ CITATION Nur151 \l 1057 ]
faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kepada pasien meliputi pelayanan
yang cepat, ramah, disertai jaminan tersedianya obat dengan kualitas yang baik. Dalam
hal pemberian pelayanan yang cepat dan ramah dapat ditunjukkan dalam setiap
pemberian asuhan keperawatan salah satunya saat penerimaan pasien baru dan/ atau
keluarga di ruang pelayanan keperawatan. Sedangkan jaminan tersedianya obat dengan
kualitas yang baik salah satunya adalah pengelolaan sentralisasi obat.
Pengecekan terhadap penggunaan dan konsumsi obat, sebagai salah satu peran
perawat, perlu dilakukan dalam suatu pola atau alur yang sistematis sehingga risiko
kerugian baik secara materi maupun secara nonmateri dapat dieliminasi. Sedangakan
penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
komprehensif melibatkan pasien dan keluarga, dimana sangat mempengaruhi mutu
kualitas pelayanan.Penerimaan pasien baru yang belum dilakukan sesuai standart maka
besar kemungkinan akan menurunkan mutu suatu kualitas pelayanan yang pada akhirnya
dapat menurunkan tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan suatu Rumah Sakit.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam
pelayanan keperawatan adalah dengan melakukan proses penerimaan pasien baru dan
sentralisasi obat sesuai standart. Dengan harapan adanya faktor kelola penerimaan pasien
baru dan sentralisasi obat yang optimal sehingga mampu menjadi wahana bagi
peningkatan keefektifan dan keefisienan pelayanan keperawatan sekaligus lebih
menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
B. Tujuan
1 Tujuan Umum
Menjelaskan manajemen penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat
2 Tujuan Khusus
a Menjelaskan tujuan, mekanisme dan peran perawat dalam penerimaan pasien baru
b Menjelaskan tujuan, mekanisme dan peran perawat dalam sentralisasi obat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penerimaan Pasien
1 Pengertian
Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan pasien baru
(pasien dan/atau keluarga) di ruang pelayanan keperawatan, khususnya pada rawat inap
atau keperawatan intensif. Dalam penerimaan pasien baru, maka sampaikan beberapa
hal mengenai orientasi ruang, pengenalan ketenagaan ners−medis, dan tata tertib ruang,
serta penyakit [ CITATION Nur151 \l 1057 ].
2 Tujuan
Tujuan penerimaan pasien baru menurut [ CITATION Nur151 \l 1057 ] adalah sebagai
berikut:
a Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan terapeutik.
b Meningkatkan komunikasi antara perawat dengan pasien.
c Mengetahui kondisi dan keadaan pasien secara umum.
d Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS.
3 Peran Perawat
Peran perawat dalam penerimaan pasien baru menurut [ CITATION Nur151 \l 1057 ]
adalah sebagai berikut:
a. Kepala Ruangan
1) Menerima pasien baru
2) Memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien baru
b. Perawat Primer / Ketua Tim (PP)
1) Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
2) Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
3) Mengorientasikan pasien pada ruangan
4) Memberikan penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung jawab
5) Mendelegasikan pengkajian-pengkajian dan pemeriksaan fisik pasien baru kepada
perawat associate
6) Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
c. Perawat associate (PA)
Membantu perawat primer dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru, pengkajian,
dan pemeriksaan fisik pasien baru
4 Mekanisme

Pra

PP menyiapkan :
1. Lembar pasien masuk rumah sakit
2. Buku status dan lembar format pengkajian pasien
3. Nursing kit
4. Informed consent
5. Lembar tata-tertib pasien dan pengunjung
6. Lembar tingkat kepuasan pasien
7. Tempat tidur pasien baru

Pelaksanaan KARU, PP dan PA menyambut pasien baru

PP menjelaskan segala sesuatu yang tercantum dalam


lembar penerimaaan pasien baru

Anamnesis pasien baru oleh PP dan PA

Evaluasi
Karu memberitahu PP akan ada pasein baru
Gb. 1 Alur Penerimaan Pasien Baru [ CITATION Nur151 \l 1057 ]

Mekanisme penerimaan pasien baru menurut [ CITATION Nur151 \l 1057 ] adalah sebagai
berikut:

TAHAP KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANAAN


Persiapan 1 KARU memberitahu PP Nurse 5 menit KARU dan PP
bahwa akan ada pasien baru. Station
2 PP menyiapakan hal-hal yang
diperlukan dalam penerimaan
pasien baru, diantaranya
lembar pasien masuk RS,
lembar pengkajian, lembar
informed consent, status
pasien, nursing kit, lembar tata
tertib pasein, lembar kepuasan
pasien, dan kartu penunggu
Terminasi pasien. PP meminta bantuanTerminasi
PA untuk mempersiapkan
tempat tidur pasien baru
3 KARU menanyakan kembali
pada PP tentang kelengkapan
untuk penerimaan pasien baru.
4 PP menyebutkan hal-hal yang
telah dipersipakan.
Pelaksanaan 1 Karu dan PP mendatangi Kamar 20 menit KARU, PP, PA,
pasien dan keluarga dengan pasien Pasien dan
memberi salam serta keluarga
memperkenalkan diri, PP, dan
PA pada pasien/keluarga.
2 PP mengisi lembar pasien
masuk serta menjelaskan
mengenai beberapa hal yang
tercantum dalam lembar
penerimaan pasien baru. PP
menjelaskan tentang penyakit
yang diderita pasien, terapi
yang akan dijalani,
menjelaskan dokter yang
menangani pasien dan jadwal
kunjungan, menjelaskan
fasilitas yang ada, serta aturan
yang ada di rumah sakit. PP
mengorientasikan pasien pada
ruang/lingkungan rumah sakit.
PP dibantu PA untuk
melakukan pengkajian
kenersan dan pemeriksaan
fisik pada pasien. Penjelasan
yang terkait dengan penyakit
oleh dokter yang merawat
dan/atau bisa didelegasikan
kepada ners.
3 PP menanyakan kembali pada
pasien dan keluarga mengenai
hal-hal yang belum
dimengerti.
4 PP, pasien, dan keluarga
menandatangani lembar
penerimaan pasien baru.
5 Karu, PP, dan PA kembali ke
Nurse Station.
Penutup 1 Karu memeriksa kembali Nurse 5 menit KARU, PP dan PA
kelengkapan pengisian Station
dokumen penerimaan pasien
baru.
2 Karu memberikan
penghargaan pada PP dan PA.
3 PP merencanakan intervensi
keperawatan

Skema Penerimaan Pasien Baru dengan Mengaplikasikan Model Komunikasi


Interpersonal Hildegard E. Peplau

Penerimaan pasien baru :


1. Orientasi lingkungan
2. Tenaga perawatan
Pasien
3. Hak dan Kewajiban
pasien

Perawat Komunikasi Pasien

Feedback positif dari pasien : Pasie Pasie


1. Pasien terbuka kepada perawat
mengenai kondisinya.
2. Orientasi terhadap lingkungan, Pasie Pasie
perawat,medis dan tata tertib
baik. Pasie Pasie
3. Patient safety terjaga.

Gb 2. Skema Penerimaan Pasien Baru dengan Mengaplikasikan Model Komunikasi


Interpersonal Hildegard E. Peplau [ CITATION Her14 \l 1057 ]

5 Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Sarana dan prasarana yang menunjang antara lain lembar penerimaan pasien baru,
informed consent sentralisasi obat, format pengkajian, nursing kit, buku status
pasien, lembar kuesioner tingkat kepuasan pasien, serta lembar tata tertib pasien
dan pengunjung.
2) Penerimaan pasien baru pada sifht pagi dilakukan oleh KARU, PP, dan PA.
sementara pada sif sore dan malam dilakukan oleh PP dan PA.
b. Evaluasi Proses
1) Pasien baru disambut oleh Karu, PP, dan PA.
2) Pasien baru diberikan penjelasan tentang orientasi ruang, perawatan (termasuk
sentralisasi obat), medis, serta tata tertib ruang.
3) PP dibantu PA melakukan pengkajian keperawatan dan pemeriksaan fisik kepada
pasien baru.
4) Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga.
5) KARU menemani PP dan PA dalam melaksanakan kegiatan penerimaan pasien
baru.
c. Evaluasi Hasil
1) Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar.
2) Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan, medis, serta tata tertib
ruang.
3) Pasien sudah menandatangani informet consent penerimaan pasien baru.

B. Sentralisasi Obat
1 Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat di mana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat [ CITATION
Nur151 \l 1057 ]
2 Tujuan
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan
menghindarkan pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat
terpenuhi.
Hal-hal berikut ini menurut [ CITATION Nur151 \l 1057 ] adalah beberapa alasan yang
paling sering mengapa obat perlu di sentralisasi.
a Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien.
b Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat standar yang lebih
murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektivitas dan keamanan yang sama.
c Meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat “hanya untuk mencoba”.
d Menggunakan dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan.
e Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayainya, dan yang akan
membuang atau lupa untuk minum.
f Memesan obat lebih daripada yang dibutuhkan, sehingga banyak yang tersisa
sesudah batas kadaluarsa.
g Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak efektif.
h Meletakkan obat di tempat yang lembap, terkena cahaya, atau panas
i Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada suatu waktu
sehingga dipakai berlebihhan atau dicuri.
3 Mekanisme

Gb. 3 Alur Sentralisasi Obat [ CITATION Nur151 \l 1057 ]


Teknik sentralisasi obat dalam [ CITATION Nur151 \l 1057 ] meliputi pengeluaran
dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat dengan mekanisme sebagai
berikut:
a. Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara operasional
dapat didelegasikan kepada staf yang ditunjuk.
b. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat.
c. Penerimaan obat.
1) Obat yang telah diresepkan ditunjukkan kepada perawat dan obat yang telah
diambil oleh keluarga diserahkan kepada perawat dengan menerima lembar
terima obat.
2) Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sediaan (bila
perlu) dalam kartu kontrol, serta diketahui (ditandatangani) oleh keluarga atau
pasien dalam buku masuk obat. Keluarga atau pasien selanjutnya mendapatkan
penjelasan kapan atau bilaman obat tersebut akan habis, serta penjelasan tentang
5T (jenis, dosis, waktu, pasien, dan cara pemberian).
3) Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang harus diminum
beserta kartu sediaan obat.
4) Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat
(Nursalam, 2007).
d. Pembagian obat.
1) Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar pemberian
obat.
2) Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat dengan
memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat; dengan
terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi yang diinstruksi dokter dan kartu obat
yang ada pada pasien. Waspada terhadap obat LASA (Look Alike Sound Alike)
dan HAM (High Alert Medicine)
3) Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan obat,
jumlah obat, dan efek samping. Usahakan tempat/wadah obat kembali ke perawat
setelah obat dikonsumsi. Pantau efek samping pada pasien.
4) Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala ruang atau
petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat.
5) Obat-obatan yang hampir habis akan diinformasikan kepada keluarga dan
kemudian dimintakan resep (jika masih perlu dilanjutkan) kepada dokter
penanggung jawab pasien (Nursalam, 2015).
e. Penambahan obat baru.
1) Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau perubahan alur
pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam buku masuk obat
dan sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu sediaan obat.
2) Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka dokumentasi
hanya dilakukan pada buku masuk obat dan selanjutnya diinformasikan kepada
keluarga dengan kartu khusus obat (Nursalam, 2007).
f. Obat khusus.
1) Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal,
menggunakan alur pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang
cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu/sewaktu saja.
2) Obat HAM (High Alert Medicine) perlu disimpan dalam lemari khusus tersendiri
3) Pemberian obat khusus dilakukan menggunakan kartu khusus obat, dilaksanakan
oleh perawat primer.
4) Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga; nama obat, kegunaan
obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian, dan wadah
obat sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan kepada keluarga setelah pemberian.
Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat pemberian obat (Nursalam, 2007).
Seorang manajer keperawatan kesehatan dapat mendidik staf mengenai obat
dengan cara-cara berikut ini.
a) Membuat catatan mengenai obat-obatan yang sering dipakai, jelaskan
penggunaan, dan efek samping, kemudian berikan salinan kepada semua staf.
b) Tuliskan dosis yang tepat obat-obatan yang sering digunakan dan gantungkan
di dinding.
c) Adakan pertemuan staf untuk membahas penyebab pemborosan obat.
d) Beritahu kepada semua staf mengenai harga bermacam-macam obat.
e) Aturlah kuliah atau program diskusi dan bahaslah mengenai satu jenis obat
setiap minggu pada waktu pertemuan staf.
f) Taruhlah satu atau lebih eksemplar buku farmakologi sederhana di
perpustakaan (Mc Mahon, 1999).
4 Peran Perawat
Peran perawat dalam sentralisasi obat menurut [ CITATION Nur151 \l 1057 ] adalah
sebagai berikut:
a. Perawat Primer dan Perawat associate
1) Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasiobat
2) Menjelaskan manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat
3) Memfasilitasi surat persetujuan pengelolaan dan pencatatan obat
4) Melakukan pencatatan dan control terhadap pemakaian obat selama pasien
dirawat
5) Melakukan tindakan kolaboratif dalam pelaksanaan program terapi
b. Supervisi
1) Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan kelalaian
(negligence) dan malpraktek
2) Menilai kepatuhan pasien terhadap program terapi
3) Memotivasi pasien untuk memahami program terapi
BAB III
NASKAH ROLEPLAY
A. Pemeran
1. Kepala ruang : Selvi Ratu Djawa
2. Perawat primer : Ika Minarni
3. Perawat associate : Crispina Suwarti Nuryanti, Anggar Dwi Untari
4. Perawat ugd : Alfan Fachrul Rozi, Delisa Alfriani
5. Pasien : Rian Kusuma Dewi
6. Keluarga pasien : Leli Ika Hariati, Awalludin Suprihadi Putra
B. Peralatan
1. Kursi roda
2. Peralatan infuse atau semacamnya
3. Nursing kit
4. Status pasien/rekam medik
5. Lembar tata tertib, hak dan kewajiban pasien, informed consent
6. Setting ruangan rawat inap
7. Make up
8. Tas besar
C. Setting
Perawat IGD mengantar pasien ke ruang rawat inap Ceria saat dinas pagi. Perawat
IGD melakukan timbang terima pasien dengan perawat ruang Ceria RS X.
Sebelumnya perawat IGD Delisa memberitahu perawat ruang Ceria via telpon
bahwa perawat IGD akan mengirim pasien ke ruangan.
Delisa : Selamat pagi perawat ruang Ceria
Anggar : Selamat pagi, ya saya perawat ruang ceria anggar, ini dengan siapa?
Delisa : Ini dengan delisa perawat IGD. Mbak saya mau mengantar pasien ke ruang
Ceria atas nama Rian Kusuma Dewi 19 tahun diagnosa medis nausea and
vomit, mohon disiapkan tempat tidurnya. Timbang terima lebih lanjut akan
kita laksanakan di ruangan.
Anggar : Baik mbak, akan kami siapkan tempat tidurnya.
Delisa : Terima kasih mbak, pasien akan segera kami kirim.
Anggar : Sama-sama, ya mbak.
Telepon ditutup
Anggar melapor ke PP Ika tentang akan ada pasien baru yang masuk. Di ruangan
duduk bersama antara Ika, Selvi, Crispina dan Anggar yang sedang sibuk dengan status
pasien.
Anggar : Bu Ika, Bu Selvi. IGD telpon mau ada pasien dikirim atas nama Rian
Kusuma Dewi 19 tahun diagnosis nausea and vomit, operan pasien ketika
pasien datang
Ika : Ya. Tolong disiapkan saja kamarnya.
Selvi : Ya mbak disiapkan dulu kamarnya, nanti kalau sudah datang biar saya
yang timbang terima dengan perawat IGD. Mbak Ika tolong disiapkan
administrasinya ya mbak. Nanti kalau saya sudah timbang terima dengan
perawat IGD tolong mbak Ika orientasikan ruangan dan jelaskan aturan, hak
dan kewajiban pasien serta penjelasan yang diperlukan oleh pasien dan
keluarganya, jangan lupa pengkajian dan pemeriksaan fisik ya mbak
Ika : Ya Bu Selvi. Nanti pengkajian dan pemeriksaan fisiknya biar dilakukan
mbak Crispna dan mbak Anggar, saya akan menjelaskan ke keluarga
pasien.
Selvi : Ya mbak.
Perawat Anggar dan Crispina menyiapkan kamar pasien, menyiapkan nursing kit
dan lainnya
Perawat Ika menyiapkan administrasi diantaranya lembar penerimaan pasien,.
Kemudian perawat IGD Alfan dan delisa menuju ke ruang Ceria
Alfan mendorong pasien dengan kursi roda, Delisa membawa status pasien diikuti
oleh keluarga (orang tua) pasien sampai ke ruangan Ceria membawa tas besar.
Alfan : Selamat pagi bu Selvi. Kami mengantar pasien baru. Tadi mbak Delisa
sudah telepon perawat ruang Ceria
Selvi : Ya mas, kamarnya sudah kami siapkan di pojok sana ya Mas (sambil
menunjuk arah ruangan pojok)
Perawat Selvi, Alfan, Delisa, Anggar dan Crispina, pasien dan keluarga menuju ke
kamar pasien kemudian. Delisa dibantu Anggar dan Crispina membantu pasien pindah
dari kursi roda ke tempat tidur ,memberikan posisi nyaman dan mengatur infuse. Alfan
timbang terima pasien dengan perawat Selvi dengan melihat status pasien.
Selvi : Sudah siap kan mbak Crispi? Mbak Anggar?
Anggar : Sudah bu.
Perawat Selvi berbicara ke keluarga pasien
Selvi : Selamat pagi bapak/ibu. Saya Selvi kepala ruang Ceria. Pagi ini saya
bekerja bersama perawat Ika sebagai perawat primer dan perawat anggar
serta perawat Crispi ada sebagai perawat pelaksana (sambil menunjuk
masing2 perawat). Mulai sekarang putri bapak dirawat di ruang ini, kalau
Bapak Ibu butuh bantuan perawat silahkan menghubungi kami di ruang
perawat. Untuk lebih jelasnya biar dijelaskan oleh perawat Ika yang nanti
akan menemui bapak ibu.
Pak Awal dan bu Leli : Ya bu
Bu Leli bersikap bingung dan khawatir akan keadaan anaknya sambil mengelus-
elus kepala anaknya yang lemah terkulai
Kemudian bu Selvi melakukan timbang terima dengan perawat Alfan sambil
membuka rekam medis pasien dan memeriksa kelengkapan berkasnya.
Alfan : Pasien atas nama Rian Kusuma Dewi perempuan 19 tahun no regitrasi
123456 dengan diagnose medis nausea and vomittus. Di ugd telah
mendapat terapi infuse RL20 tpm, injeksi ranitidine 1 amp, metoclopramid
1 amp, pasien mendapat resep sudah diberikan pada keluarganya untuk
diberikan ke apotek yaitu sirup antasida 3x1 sebelum makan, mohon nanti
kelurga diingatkan kembali. TTV terakhir di IGD 110/80 mmhg, nadi
72x/menit, RR 21x/menit, suhu 37,7 C. Hasil labnya terlampir Bu.
Silahkan Bu selvi periksa terlebih dahulu berkasnya. Ada yang ditanyakan
Bu? Ini saya serahkan catatan rekam medis dan obat pasien yang dari
apotek. Mohon dikonfirmasi ulang kepada pasien dan keluarga kalau
obatnya sudah ada di perawat ruangan.
Selvi : Sudah jelas mas, o ya dokter penanggung jawabnya siapa ya mas?
Perawat Selvi membuka-buka catatan rekam medis pasien memeriksa
kelengkapannya
Alfan : dr Anam Hermansyah, Sp.PD mbak.
Selvi : Oh ya makasih mas.
Alfan : Ya mbk kalau begitu kami kembali ke ugd.
Selvi : Ya mas Alfan, mbak Delisa
Kemudian perawat Alfan dan Delisa pergi ke ruang perawat
Kemudian Alfan menjelaskan ke keluarga pasien
Alfan : Pak sekarang putri bapak sudah kami serahkan ke perawat ruang Ceria,
kalau butuh bantuan perawat Bapak Ibu bisa menghubungi perawat tersebut
(sambil menunjuk ke arah perawat Anggar dan Crispina). Obat pasien
sudah saya serahkan ke perawat ruangan.
Kemudian Alfan dan Delisa kembali ke IGD
Perawat Crispina menjelaskan ke keluarga
Crispina : Bapak perkenalkan saya Crispina, kami perawat associate yang saat ini
sedang bertugas bersama perawat anggar (sambil menunujk kea arah
Anggar). Saya akan memeriksa putri bapak
Awal : Silahkan mbak
Leli : Ya sus, anak saya ini gimana ya sus kok lemes kayak gini? Ini gara-gara
makan cilok. Padahal sudah saya larang.
Crispina : Ya bu. Biarkan saya periksa dulu. (sambil mulai memeriksa TTV pada
pasien). Apa yang dirasakan sekarang mbak Rian? permisi ya akan saya
periksa tanda-tanda vitalnya dulu ya mbak
Rian diam dan melihat kea arah bu leli kemudian mengangguk perlahan.
Perawat Crispina melakukan pemeriksaan TTV dan kemudian perawat Anggar
melakukan pemeriksan fisik pasien dan mendokumentasikan pada rekam medis pasien..
Kemudian perawat Ika datang ke kamar pasien
Ika : Selamat pagi Bapak Ibu, saya Ika perawat primer yang saat ini bertugas,
saya akan mengorientasikan bapak ibu tentang kamar dan fasilitas di kamar
ini. Itu lemari silahkan peralatan baju dan barang barangnya diletakkan di
dalam lemari (sambil menunjuk lemari), kamar mandi di sebelah situ pak
(sambil menunjuk). Ini ada bel untuk memanggil perawat atau bapak bisa
mendatangi perawat di ruang perawat. Itu meja untuk makan pasien dan
bapak ibu bisa beristirahat di sofa itu (sambil menunjuk peralatan yang
disebutkan). Ada yang belum faham pak ibu?
Leli : Sudah sus, berarti kalau nanti kita panggil perawat lewat bel tapi
perawatnya belum datang kita langsung ke ruang perawat gitu ya sus?
Ika : Ya Bu seperti itu. Baik kalau sudah dipahami saya akan menerangkan
tetang tata tertib serta hak dan kewajiban pasien yang harus Bapak Ibu
ketahui dan harus dipatuhi agar keadaan di RS nyaman dan kondusif
(Perawat Ika membacakan tata tertib, hak dan kewajiban pasien di hadapan
keluarga dan pasien)
Anggar : Bu Ika, kami sudah selesai melakukan pemeriksaan TTVdan fisik dan
sudah kami dokumentasikan ke rekam medis dan lembar penerimaan
pasien, tolong nanti ditanda tangani ya bu.
Ika : Ya mbk silahkan kembali ke ruang perawat dan lengkapi dokumentasi
pasien Rian, lembar peretujuan perawatan biar saya yang menjelaskan ke
keluarga dan minta persetujuannya.
Crispina – Anggar : Ya bu (sambil meninggalkan ruangan).
Bu ika kembali menerangkan ke keluarga pasien
Ika : Bagaimana Bapak Ibu sudah mengerti tata tertib, hak dan kewajiban
tersebut? Kalau sudah mengerti akan saya lanjutkan. Dokter yang
bertanggung jawab terhadap mbak Rian adalah dr Anam Hermansyah.
Sp.PD dan selanjutnya akan didelegasikan kepada dokter umum yang
bertugas dan piket. Perawat yang berjaga berganti-ganti ya Bapak Ibu
sesuai jadwal, biar nanti yang jaga akan memperkenalkan diri kepada
Bapak Ibu. Untuk obat semua langsung diurus oleh apotek jadi resep tadi
yang sudah dibawa dari IGD segera diserahkan ke apotek untuk mengambil
obatnya dan segera diminumkan sebelum makan sehari tiga kali ya kurang
lebih 15-30 menit sebelum makan. Gimana Bapak Ibu ada yang perlu
dijelaskan lagi atau mungkin ada yang kurang jelas?
Awal : Kira-kira anak saya ini bisa pulang kapan ya mbak?
Ika : Ya itu nanti kita lihat perkembangan kondisinya Pak, kalau kondisinya
sudah baik pasien diperbolehkan pulang. Terkait penjesalan saya tadi ada
yang belum dimengerti?
Leli : Kapan dokternya datang ya sus?
Ika : Biasanya dokter Anam visite jam 11 Bu. Sebentar lagi akan datang. Baik
kalau sudah tidak ada yang ditanyakan lagi terkait penjelasan tentang tata
tertib, hak and kewajiban pasien maka saya minta pasien untuk tanda
tangan persetujuan tindakan keperawatan yang akan kami berikan..
Leli : Biar saya saja yang tanda tangan. Kasihan anak saya lemas
Ika : Mohon maaf bu, anak ibu sudah tergolong dewasa sehingga biarkan dia
sendiri yang tanda tangan.
Leli : Gak apa apa biar saya saja. (kemudian bu leli melihat ke arah Rian)
Gak apa apa biar ibu saja ya nduk?
Rian : Ya bu (sambil meringis dan memegang perutnya)
Leli : Biar saya saja sus. Mana?
Ika : Oh ya bu, ini. Silahkan dibaca terlebih dahulu
Leli : Mana pulpennya sus? Sudah jelas yang tadi suster jelaskan pada kami.
Kemudian tanda tangan informed consent
Ika : Terima kasih Bapak Ibu, kalau sudah tidak ada yang perlu saya jelaskan
saya akan meninggalakan kamar ini, kalau butuh bantuan perawat silahkan
pencet belnya atau datang langsung ke ruang perawat. Adek Rian silahkan
istirahat dulu biarkan obatnya bereaksi. Oya Bapak/Ibu obatnya mbak Rian
yang dari apotek sudah ada di ruang perawat, karena semua obat harus
dijadikan satu dan diawasi oleh petugas, kami akan memberikan obat
tersebut ketika jam minum obat. Terimakasih atas perhatiannya. Mari
Bapak-Ibu
Awal/Leli : ya Bu (sambil mengganggu).
Perawat Ika meninggalkan kamar pasien.kemudian di ruang perawatan perawat Ika
melengkapi dokumentasi dari perawat Crispina dan Anggar.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Penerimaan pasien baru adalah metode dalam menerima kedatangan pasien baru
(pasien dan/atau keluarga) di ruang pelayanan keperawatan, khususnya pada rawat inap
atau keperawatan intensif. Dalam penerimaan pasien baru, maka sampaikan beberapa hal
mengenai orientasi ruang, pengenalan ketenagaan ners−medis, dan tata tertib ruang, serta
penyakit. Sedangkan sentralisasi obat adalah pengelolaan obat di mana seluruh obat
yang akan diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat.
Dalam penerimaan pasien baru perawat salah satunya berperan menyiapkan
kebutuhan pasien, mengorientasikan pasien pada ruangan, memberikan penjelasan
tentang perawat dan dokter yang bertanggung jawab serta melakukan pengkajian dan
pemeriksaan fisik pasien baru. Dalam sentralisasi obat perawat berperan penting dalam
sistem pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian obat selama pasien dirawat.

B. Saran
Diharapkan dengan mengetahui alur manajemen penerimaan pasien baru dan
sentralisasi obat yang tepat dapat meningkatkan pelayanan pada pasien sehingga
kepuasan pasien meningkat.
Lampiran 1

LEMBAR PENERIMAAN PASIEN BARU


Nama/Umur : Alamat/No Tlp :
No RM : Tgl Mrs/Jam :
Dx Medis :
Penjelasan tentang 3P
P1 : Perkenalan (orientasi ruang, sarana lain, dan orang)
1. Perkenalan diri
2. Perkenalan perawat yang bertanggung jawab, yaitu KARU, PP, dan PA.
3. Perkenakan dokter yang bertanggung jawab dan tenaga non keperawatan
(administrasi, ahli gizi, dll)
4. Perkenalan ruang/lingkungan.
 Dapur Ruang perawat
 Kamar mandi Depo farmasi
 Ruang dokter
5. Perkenalkan pasien baru dengan pasien lain yang sekamar (bila ada)
P2 : Peraturan Rumah Sakit
Penjelasan tentang aturan RS/peraturan
a. Fasilitas
b. Jam berkunjung
c. Penunggu pasien
1. Penunggu adalah keluarga terdekat pasien
2. Masing-masing pasien hanya boleh ditunggu satu penunggu
3. Setiap penunggu akan mendapat kartu penunggu
d. Waktu makan
e. Tata tertib pembayaran jasa RS
f. Penjelasan akan desentralisasi obat
g. Anjuran untuk tidak membawa barang berhaga
P3 : Penyakit/Diagnosa
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Tanda dan gejala
4. Pemeriksaan
5. Pengobatan
6. Prognosis

Menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah disampaikan


 Keterangan : isi dengan “ √” jika sudah dilakukan

Surabaya,……………………..
Perawat Primer Pasien/keluarga

( ) ( )
Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN DESENTRALISASI OBAT


Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Untuk : ( ) Diri sendiri ( ) Istri ( ) Suami
( ) Anak ( ) Orang tua ( ) lainnya
Nama Pasien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Ruang :
No reg :
Menyatakan (setuju/tidak setuju) untuk dilakukan sentralisasi obat, setelah
mendapatkan penjelasan sentralisasi obat yaitu pengaturan pemakaian obat yang
diatur/dikoordinasikan oleh perawat sesuai ketentuan dosis yang diberikan dokter.
Sentralisasi obat ini dalakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerjasama dalam pengelolaan
sentralisasi obat.
2. Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat yang bertugas pada
saat itu.
3. Obat dari apotik diserahkan kepada perawat.
4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima dan
ditandatangani oleh keluarga/pasien dan perawat yang menerima.
5. Obat akan disimpan dilemari obat di kantor perawatan.
6. Setiap hari perawat memberikan obat sesuai dengan program terapi dokter yang
merawat.
7. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan diberikan
kepada pasien/keluarga.
Dengan demikian saya menyatakan bertanggung jawab atas pernyataan yang dibuat dan
tidak akan melakukan tuntutan /gugatan dikemudian hari atas tindakan tersebut.
Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebesar-besarnya untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Surabaya,…………………..
Perawat yang menerangkan Menyetujui

( ) ( )

Saksi 1 : ………………(……………..)
Saksi 2 : ………………(……………..)
NB : Harap diisi dengan nama jelas dan tanda tangan
*) coret yang tidak perlu
Lampiran 3

FORMAT SERAH TERIMA OBAT


Nama : Ruangan :
Umur : No Reg :
No Nama Obat Dosis Jumlah Keterangan TT/Nama TT/Nama Ket
(diterima/ terang yg yg
diserahkan) menyerahka diserahi
n
DAFTAR PUSTAKA

Gillies, D. A. (1994). Nursing Management A System Approach (3 ed.). USA: Saunders.


Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Professional (5 ed.). Jakarta: Salemba Medika.
Setiawan, H. (2014). Aplikasi Hubungan Interpersonal dalam Penerimaan Pasien Baru.
Semarang : Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai