Anda di halaman 1dari 13

BAB III

ANALISA

A. Analisa Terkait dengan Orientasi Program Badan PPSDM Kesehatan


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan, terdapat empat direktorat jenderal dan dua badan yang
berada di bawah Menteri Kesehatan. Adapun Direktorat Jendral dan
Badan tersebut adalah:
1. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
2. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
4. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
6. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM (PPSDM)
Kesehatan
Setiap direktorat jenderal dan badan memiliki tujuan pokok dan
fungsinya masing-masing. Salah satunya adalah Badan PPSDM
Kesehatan yang memiliki tugas untuk memenuhi jumlah, jenis, dan
mutu SDM Kesehatan sesuai yang direncanakan. Selain itu Badan
PPSDM Kesehatan juga bertanggung jawab dalam hal pemerataan,
pemanfaatan, dan pengembangan SDM Kesehatan dalam pelayanan
kesehatan kepada masyarakat serta melakukan pembinaan dan
pengawasan mutu SDM kesehatan dalam mendukung
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Badan PPSDM
Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Badan PPSDM dan dibantu
oleh seorang Sekretaris Badan dan para Kepala Pusat.
Dalam struktur organisasi, Badan PPSDM Kesehatan terdiri dari
beberapa bagian yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.
Adapun bagian-bagian dalam struktur organisasi Badan PPSDM
Kesehatan adalah:

1
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
1. Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan, yang membawahi:
a. Bagian Program dan Informasi
1) Sub Bagian Program dan Informasi
2) Sub Bagian Data dan Informasi
3) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
b. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat
1) Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan
2) Sub Bagian Organisasi dan Tata Laksana
3) Sub Bagian Advokasi Hukum dan Hubungan Masyarakat
c. Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara
1) Sub Bagian Perbendaharaan
2) Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi
3) Sub Bagian Pengelolaan Badan Milik Negara
d. Bagian Kepegawaian dan Umum
1) Sub Bagian Pengembangan Pegawai
2) Sub Bagian Pengadaan dan Mutasi Pegawai
3) Sub Bagian Umum dan Layanan Pengadaan
2. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan, yang membawahi:
a. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
1) Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya
Manusia Kesehatan
2) Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kesehatan
b. Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
1) Sub Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Nasional
1) Sub Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Daerah Khusus
c. Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Luar Negeri

2
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
1) Sub Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Indonesia ke Luar Negeri
2) Sub Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Warga Negara Asing
3. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan,
yang membawai:
a. Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan dan Kemitraan
1) Sub Bidang Fasilitasi Pengembangan Pendidikan
2) Sub Bidang Kemitraan
b. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan
1) Sub Bidang Fasilitasi Teknis Pendidikan
2) Sub Bidang Fasilitasi Penunjang Pendidikan
c. Bidang Fasilitasi Akreditasi dan Pengendalian Mutu
Pendidikan
1) Sub Bidang Fasilitasi Akreditasi
2) Sub Bidang Pengendalian Mutu Pendidikan
4. Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan,
yang membawahi:
a. Bidang Analisis Kompetensi dan Kebutuhan Pelatihan
1) Sub Bidang Analisis Kompetensi
2) Sub Bidang Pemetaan Kebutuhan Pelatihan
b. Bidang Pengembangan Pelatihan
1) Sub Bidang Pengembangan Pelatihan Teknis
2) Sub Bidang Pengembangan Pelatihan Fungsional
c. Bidang Pengendalian Mutu Pelatihan
1) Sub Bidang Akreditasi Pelatihan
2) Sub Bidang Akreditasi Institusi Pelatihan

3
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
5. Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan, yang
membawahi:
a. Bidang Fasilitasi Standarisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan
1) Sub Bidang Fasilitasi Standarisasi dan Sertifikasi
Tenaga Kesehatan
2) Sub Bidang Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan
b. Bidang Pendidikan Berkelanjutan
1) Sub Bidang Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya
Manusia Kesehatan
2) Sub Bidang Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan
c.Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional
1) Sub Bidang Analisis dan Pemetaaan Jabatan Fungsional
2) Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi Jabatan Fungsional

Dalam tugas Badan PPSDM Kesehatan sebagai perencanaan


dan pendayagunaan SDM Kesehatan, maka tenaga-tenaga di bawah
Badan PPSDM Kesehatan merupakan tanggung jawab Badan
PPSDM baik dari kuantitas maupun kualitasnya. Perencanaan
pengadaan untuk penambahan staf di bawah lingkup Badan PPSDM
Kesehatan menggunakan analisis beban kerja yang diajukan dari
masing-masing satuan kerja untuk kemudian diperhitungkan
kebutuhannya sebelum diajukan untuk diadakan oleh Panitia Seleksi
Nasional. Pedoman untuk penyusunan perencanaan kebutuhan SDM
kesehatan diatur dalam Permenkes Nomor 33 Tahun 2015.
Selain perencanaan dan pendayagunaan, Badan PPSDM
Kesehatan juga berperan dalam pembinaan dan pengawasan mutu
SDM Kesehatan. Salah satu peran pembinaan dan pengawasan
mutu yang dilaksanakan oleh Badan PPSDM Kesehatan adalah
registrasi tenaga kesehatan dan pengaturan ijin penyelenggaraan
pekerjaanbagi tenaga kesehatan, seperti fisioterapis, radiografer,
ortotis prostetis, okupasi terapis, tukang gigi, bidan, dan tenaga
kesehatan lainnya. Dalam hal pembinaan tenaga kesehatan, Badan
4
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
PPSDM Kesehatan juga memberikan bantuan pendidikan dokter
spesialis dan pendidikan dokter gigi spesialis, yang pelaksanaannya
diatur dalam Permenkes Nomor 44 Tahun 2015. Selain untuk dokter,
Badan PPSDM Kesehatan juga mengatur tugas belajar untuk tenaga
kesehatan lain. Pedoman mengenai tugas belajar untuk tenaga
kesehatan diatur dalam Permenkes Nomor 28 Tahun 2015.
Peran pengawasan mutu tenaga kesehatan dilaksanakan melalui
akreditasi, baik akreditasi institusi pendidikan, pusat pelatihan,
maupaun pelatihannya. Sedangkan pengawasan mutu untuk tenaga
kesehatan, dilaksanakan melalui registrasi dan re-registrasi tenaga
kesehatan. Untuk dapat memperoleh Surat Tanda Registrasi, maka
tenaga kesehatan perlu melaksanakan pendidikan berkelanjutan
melalui pendidikan, seminar, maupun pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan dan kompetensinya. Surat Tanda Registrasi dikeluarkan
oleh masing-masing konsil tenaga kesehatan, sebelum digunakan
untuk mengurus ijin praktek atau melaksanakan pekerjaan bagi
tenaga kesehatan. Pedoman mengenai konsil tenaga kesehatan
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2017.
Badan PPSDM Kesehatan dalam melekasanakan orientasi bagi
CPNS dosen di Lingkungan Kementerian Kesehatan telah
mengupayakan kegiatan pembekalan dan orientasi berjalan dengan
baik meski pada periode ini terkendala dengan adanya pandemi
covid 19. Tentunya segala kegiatan yang berhubungan dengan
pembekalan materi dilaksanakan secara daring yang telah
dijadwalkan sebelumnya. Sedangkan untuk memperlancar kegiatan
implementasi Badan PPSDM Kesehatan telah mengeluarkan buku
pedoman pelaksanaan orientasi CPNS yang telah digikan kepada
setiap CPNS dan satuan kerja. Baik untuk jadwal, kegiatan, laporan
sudah terdapat dalam buku panduan tersebut.

5
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
Berikut adalah analisa SWOT pada pelaksanaan program
orientasi CPNS pada Badan PPSDM Kesehatan :
STRENGTHS WEAKNESSES
1. Adanya komitmen yang baik antara 1. Teknik penyampaian materi
Badan PPSDM Kesehatan, satuan oleh narasumber
kerja penempatan, narasumber pembekalanan yang kurang
dan peserta CPNS dalam variatif.
mengikuti kegiatan orientasi. 2. Orientasi PPSDM dengan
2. Narasumber yang kompeten di metode daring merupakan
bidangnya memberikan manfaat kali pertama.
besar bagi pemahaman peserta 3. Pembekalan oleh Badan
orientasi untuk beradaptasi dengan PPSDM secara daring
lingkungan kerja dan tugas CPNS. sebagian tidak terjadwal di
3. Materi yang disampaikan pada buku panduan.
saat kegiata orientasi sudah sesuai 4. Sistem evaluasi yang hanya
dengan kebutuhan bagi peserta bersifat kehadiran tidak
CPNS dalam melaksanakan tugas mengacu pada pemahaman
dan tanggung jawabnya sebagai materi oleh peserta
ASN. 5. Microfon pada salah satu
4. Memiliki tujuan yang jelas untuk sesi zoom pembekalan
menghasilkan ASN profesional dan tidak terdengar dengan baik
siap bertugas di satuan kerja
penempatan.
5. Adanya evaluasi kehadiran saat
mengikuti kegiatan pembekalan
secara zoom.
6. Buku pedoman yang terstruktur
dengan baik membantu CPNS
dalam mengikuti dan mengerjakan
laporan saat orientasi.
OPPORTUNITIES THREATS
1. Pengembangan program orientasi 1. Pembekalan yang
kepada CPNS dapat memberikan dilakukan secara daring
motivasi dan gambaran nyata kadangkala terkendala
dunia kerja untuk menjadi ASN dengan jaringan internet
profesional yang tidak stabil.
2. Partisipasi aktif dan komunikasi 2. Ketidakdisplinan saat
dengan Badan PPSDM serta mengikuti pembekalan
satuan kerja penempatan dapat secara daring.
mendukung kemajuan CPNS 3. Tingginya kompetisi kerja
dalam memahami tugas pokok MEA
fungsi sebagai ASN profesional. 4. Roles of Teacher yang
3. Upaya pengemabangan kualitas kurang dikuasai oleh Dosen
ASN khususnya dosen terbuka secara maksimal
melaui kesempatan ikut serta
dalam kegiatan tri dharma
perguruan tinggi pada satuan kerja

6
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
saat orientasi.
4. Penilaian objektif berbagai pihak
khususnya jurusan dan prodi
terhadap CPNS.
5. Kesempatan pengembangan
program orientasi CPNS melalui
kerjasama antar kementrian
terbuka lebar.

B. Analisa Terkait dengan Orientasi Program Satuan Kerja Penempatan


Orientasi CPNS di Poltekkes Kemenkes Palu berlangsung kurang
lebih 2 minggu. Dalam pelaksanaanya banyak pengalaman yang
didapat oleh CPNS. Berikut adalah analisa SWOT pelaksanaan
orientasi program satuan kerja penempatan di Poltekkes Kemenkes
Palu.
STRENGTHS WEAKNESSES
1. Adanya legalitas institusi (Ijin dikti) 1. Kurangnya komunikasi
dan akreditasi baik institusi serta antara Badan PPSDM
prodi oleh BAN PT) kesehatan dengan bagian
2. Sarana prasarana yang memadai kepegawaian untuk
saat pelaksanaan orientasi pelaksaan orientasi.
3. Peserta orientasi sebagian besar 2. Sosialisasi ke unit unit
sudah mempunyai pengalaman satker masih kurang
kerja di institusi sebelumnya 3. Capaian orientasi ditiap unit
4. Rekam kehadiran sudah berbasis belum jelas
aplikasi. 4. Pengalaman dalam
5. Adanya struktur organisasi yang kegiatan orientasi CPNS
telah sesuai dengan Permenkes. masih kurang
6. Komunikasi yang efektif antara
kepegawaian dan CPNS
7. Adanya pedoman pelaksanaan
orientasi di satuan kerja
8. Komitmen dari pimpinan poltekkes
dalam menyukseskan kegiatan
orientasi
9. Adanya evaluasi laporan harian
CPNS.
OPPORTUNITIES THREATS
1. Partisipasi aktif dan komunikasi 1. Program orientasi di satuan
dialog dengan peserta CPNS kerja poltekkes lain yang
sangat terbuka dapat mendukung terjadwal dengan rinci dan
kemajuan CPNS dalam memiliki pengalaman yang
berkembang lebih baik
2. Penilaian objektif dari pembimbing 2. Tuntutan Badan PPSDMK

7
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
orientasi CPNS yang tinggi terhadap
3. Peluang mengikuti pelatihan program orientasi CPNS di
pekerti AA bagi CPNS Satuan Kerja

C. Analisa Terkait dengan Orientasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan


Tinggi bagi CPNS Dosen
Pelaksanaan orientasi tridharma perguruan tinggi bagi CPNS dosen
dilaksanakan selama 6 minggu yaitu mulai tanggal 18 Januari sampai
dengan 26 Februari 2021. Berikut adalah jadwal pelaksanaan
orientasi CPNS Tri Dharma Perguruan Tinggi di satuan kerja :
No Pelaksanaan Tanggal Materi
1 Minggu I 18-22 Januari Kurikulum & penjaminan
Mutu
2 Minggu II 25-29 Januari RPP & RPS
3 Minggu III 1-5 Februari Pendidikan & Pengajaran
4 Minggu IV 8-12 Februari Penelitian
5 Minggu V 15-19 Februari Pengadian Masyarakat
6 Minggu VI 22-26 Februari Evaluasi dan Pelaporan

Berikut ini adalah paparan dan analisis SWOT dari pelaksanaan


orientasi tri dharma perguruan tinggi di prodi DIII Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Palu:
1. Kurikulum, pendidikan dan pengajaran
Kurikulum yang digunakan untuk Program Studi DIII
Kebidanan Poltekkes Palu telah disesuaikan dengan visi misi
Program Studi DIII Kebidanan. Hal ini dapat dilihat dari profil,
kompetensi, bahan kajian, mata kuliah, proses dan evaluasi
pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan kurikulum
pendidikan tinggi (UUPT No 12/2012 dan KKNI – Perpres No
8/2012, yaitu mengutamakan kesetaraan capaian pembelajaran
(mutu), terdiri dari sikap dan tata nilai, kemampuan kerja,
penguasaan keilmuan, kewenangan dan tanggung jawab.
Berkaitan dengan misi Program Studi DIII Kebidanan dalam
bidang pedidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,

8
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
kurikulum disusun sangat relevan, sehingga menghasilkan lulusan
kebidanan yang brofesional dan siap bekerja di daerah terpencil.
Dengan mengarah pada misi tersebut, maka secara nyata mata
kuliah entrepreneurship dan Askeb Ter-Buka telah masuk
kedalam struktur mata kuliah program studi.
Program studi DIII kebidanan palu merupakan lemaga
pendidikan yang ingin menjadi seuah lembaga yang responsive
terhadap perkembangan ilmu dan kebutuhan stakeholders. Oleh
karena itu, Prodi DIII Kebidanan erupaya meninjau dan
mengemangkan kurikulum secara terus menerus supaya tetap
relevan dengan kebutuhan stakeholders serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang kebidanan serta
pencapaian visi misi.
Untuk menjaga relevansi kurikulum dan menjawab kebutuhan
stakeholders dengan menekankan mata kuliah kebidanan dalam
kurikulum inti dan diterapkannya kurikulum institusi untuk
meningkatkan daya saing lulusan serta agar kompetensi lulusan
sesuai dengan kebutuhan stakeholders khususnya di Provinsi
Sulawesi Tengah.
Relevansi kurikulum juga dilakukan dengan memasukkan
Praktek Klinik di Rumah Sakit, Puskesmas dan Bidan Praktek
Mandiri yang diistilahkan dengan nama Praktek Ketrampilan
Dasar Klinik I dan II serta Praktek Klinik Kebidanan (PKK) dan
Praktek Kebidanan Komunitas serta Praktik Klinik didaerah
terpencil kedalam bagian dari kurikulum mulai dari semester I.
Dengan tujuan supaya mahasiswa memahami "mental kerja dan
budaya kerja" yang diperoleh selama menjalani Praktek Klinik,
sehingga mahasiswa setelah lulus tidak lagi canggung ketika
terjun di masyarakat ataupun di dunia kerja, terutama yang
menjadi penciri DIII Kebidanan palu adalah mahasiswa siap kerja
di daerah terpencil pedalaman dan kepulauan.

9
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
Pelaksanaan pengembangan kurikulum pada Program Studi
dilakukan setelah ada evaluasi hasil pembelajaran dan evaluasi
proses pembelajaran yang dilakukan secara periodik di masing-
masing Program Studi. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan
pada akhir semester. Sedangkan peninjauan kurikulum yang
dilakukan pada waktu tertentu atau setiap empat (4) tahun sekali.
Susunan struktur dan isi kurikulum serta jenis mata kuliah
yang disajikan sudah mempertimbangkan aspek kognitif,
psikomotorik, serta afektif. Pembobotan jumlah SKS untuk
pengembangan ketiga ranah tersebut cukup seimbang, sehingga
diharapkan dapat menghasilkan Ahli Madya Kebidanan Tenaga
Kesehatan yang mampu menerapkan ilmunya dalam dunia kerja.
Berikut adalah analisis SWOT untuk penerapan kurikulum,
pendidikan dan pengajaran di Program Studi DIII Kebidanan Palu,
yaitu
STRENGTHS WEAKNESSES
1. Komitmen Badan PPSDMK, 1. Kurang tersedianya tenaga
Direktur, Ketua Jurusan dan pengajar yng ahli
pimpinan program studi dalam berwirausaha dibidang
pengembangan dan implementasi kebidanan
kurikulum sangat baik 2. Keinginan dan motivasi
2. Metode pemelajaran yang dosen dalam menulis buku
digunakan sudah disesuaikan ajar masih rendah
dengan kompetensi yang harus 3. Pemanfaatan sistem
dicapai mahasiswa (ceramah, informasi dalam proses
diskusi dan praktik laboratorium) pembelajaran masih kurang
3. Memiliki kegiatan organisasi optimal
mahasiswa (PPS, LDK, dll) untuk 4. RPS yang masih memiliki
meningkatkan softskill mahasiswa. unsur minimal perlu
4. Memiliki mata kuliah yang kembangkan lagi
mendukung visi dan misi yaitu 5. Tingkat kelulusan uji
Enterpreenurship dan pelayanan kompetensi belum
kebidanan dalam perspektif maksimal karena metode
budaya lokal evaluasi masih
5. Memiliki mata kuliah praktik untuk menggunakan Multiple
praktik DTPK berbasis budaya Choice Question (MCQ),
lokal soal berbasis CBT dengan
6. Memiliki ijin operasional untuk vignate masih terbatas.
prodi DIII Kebidanan Palu
OPPORTUNITIES THREATS

10
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
1. Kerjasama nasional dan 1. Adanya institusi kompetitor
international dalam pengembangan yang menjalan kurikuum
dan implementasi kurikulum yang lebih baik
2. Belum banyaknya institusi 2. Adanya institusi kompetitor
kesehatan khususnya kebidanan yang memiliki SDM, sarana,
yang menjadikan entrepreneur dan prasarana dan sistem IT
askeb ter-buka sebagai visi misi dalam implemnetasi
3. Banyaknya daerah terdalam dan kurikulum yang lebih baik
terpencil yang masih sangat 3. Perkembangan teknologi di
kurang tenaga kesehatan terutama instansi lain sangat cepat
bidan sehingga peneysuaian
4. Banyaknya peluang kerjasama kurikulum juga harus
dengan institusi lain sebagai lahan dilakukan pemutakhiran
praktik dengan cepat juga.
5. Peluang jejaring kerjasama dengan
stakeholder untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan lulusan
6. Terbukanya lowongan kerja di
instansi pemerintah atau swasta
bagi lulusan kesehatan

2. Penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat


Penelitian merupakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi
yang penting dalam perkembangan dan peningkatan sumber daya
manusia berkualitas, sekaligus menjadi media bagi civitas
akademika guna pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes
Palu memiliki amanah sebagai fasilitator untuk mengawal
kegiatan penelitian maupun pengabdian masyarakat, termasuk
pengembangannya yang dilakukan oleh civitas akademika
Poltekkes Kemenkes Palu sampai pada tingkat program studi.
Salah satu tugas pokok dosen adalah melakukan penelitian
dan pengabdian masyarakat. Prodi D III Kebidanan Palu
senantiasa mendorong para dosen untuk melakukan kegiatan
penelitian dan pengabdian masyarakat minimal setahun sekali,
baik menggunakan dana internal maupun eksternal. Penelitian
yang dilakukan dosen sesuai dengan disiplin ilmu dosen yang

11
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
bersangkutan sehingga mampu menunjang kegiatan proses
belajar mengajar.
Secara garis besar, sasaran penelitian dan pengabdian di
Prodi D III Kebidanan Palu adalah memecahkan masalah yang
ada di masyarakat sekitar, yang bersifat lokal maupun nasional.
Pengelolaan program penelitian internal dengan menetapkan
program utama Stunting dan tanggap daerah kebencanaan
didasarkan pada upaya untuk peningkatan lebih banyak lagi
jumlah penelitian internal yang nantinya dapat lolos dalam
penelitian eksternal, baik dari dana penelitian Ristek Dikti, maupun
sumber dana penelitian lainnya.
Sumber dana internal Poltekes Kemenkes Palu yang
dialokasikan untuk penelitian maupun pengabdian masyarakat
merupakan bentuk dukungan institusi terhadap para dosen yang
dapat dijadikan sebagai langkah awal guna memperoleh sumber
dana eksternal. Pemanfaatan dana disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat maupun kepentingan pengembangan
institusi secara efisien dan terarah, sehingga diharapkan dapat
menunjang pengembangan perolehan sumber dana eksternal,
sedangkan sumber dana internal dapat dialokasikan sebagai
sumber dana penelitian maupun pengabdian masyarakat di
masing-masing program studi yang ada di Poltekkes Kemennkes
Palu.
Berikut adalah analisis SWOT tentang penelitian dan
pengabdian masyarkat Poltekkes Kemenkes Palu :
STRENGTHS WEAKNESSES
1. Adanya komitmen direktorat, 1. Beban kerja dossen yang
jurusan dan pimpinan prodi dalam tinggi sehingga
pengembangan bidang penelitian, menurunkan kesempatan
pengabdian masyarakat dan dosen untuk melakukan
kerjasama sangat baik. penelitian.
2. Poltekkes Kemenkes Palu telah 2. Dosen lebih cenderung
memiliki beberapa jurnal baik untuk mengedepnkan aspek

12
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021
penelitian dan pengabdian dalam bidang pengajaran
masyarakat baik yang dikelola oleh dibandingkan kegiatan
pusat maupun prodi. penelitian dan pengabdian
3. Prodi DIII Kebidanan memiliki kepada masyarakat.
jurnal penelitian yang telah 3. Jumlah penelitian yang
terakreditasi sinta 4. terpublikasi secara
4. Prodi DIII Kebidanan Poltekkes international yang
Palu telah menjalin kerja sama bereputasi masi terbatas.
baik instansi dalam dan luar negeri
untuk melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat.
5. Hasil penelitian dan pengadian
masyarakat telah diplublikasikan
secara online baik didalam jurnal
Poltekkes Palu ataupun jurnal dari
luar.
6. Terdapat 6 judul penelitian yang
diusulkan untuk mendapat HAKI
7. Institusi menyediakan sarana dan
prasarana untuk terlaksananya
penelitian dan pengabdian
masyarakat.
8. Penelitian dosen relevan dengan
bidang kesehatan.
OPPORTUNITIES THREATS
1. Banyak dana hibah penelitian dan 1. Kompetitor perguruan tinggi
pengabdian masyarakat yang kesehatan lain yang
tersedia dari pihak luar Poltekkes berkualitas dalam bidang
Kemenkes Palu penelitian dan pengabdian
2. Keterbukaan komunikasi antar masyarakat
isntitusi baik dalam maupun luar 2. Ketatnya persaingan dalam
negeri untuk melakukan kerjasaam mempubikasikan penelitian
dalam bidang pendidikan, dalam jurnal interational
penelitian dan pengabdian berputasi.
masyarakat
3. Banyak kesepatan
mempublikasikan penelitian dalam
skala international bereputasi
4. Adanya kemudahan akses
informasi ilmiah yang disediakan
oleh kemenkes maupun instansi
lain secara online
5. Adanya kerja sama nasional dan
international dalam pengembangan
penelitian dan pengabdian
masyarakat.

13
Laporan Orientasi CPNS Poltekkes Kemenkes Palu
Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai