Kromosom yang terdiri dari dua kromatid serupa mempunyai lengan pendek (p) dan lengan panjang
(q). Kedua lengan kromosom ini dipisahkan oleh suatu bagian yang disebut sentromer atau lekukan
pertama (centromere) dan pada masing-masing kromatid terdapat bagian yang disebut kinetokor yang
berfungsi untuk berpegangannya kromosom dengan benang-benang spidel . Pada beberapa
kromosom kadang-kadang masih dapat dilihat adanya lekukan kearah dalam lainnya sehingga
memisahkan bagian kecil dari lengan kromosom dan lekukan ini dinamakan lekukan sekunder
(secondary constriction). Pada lekukan sekunder terdapat senyawa pembentuk nukleolus (anak inti),
sehingga lekukan ini juga disebut nucleolar organizer. Di dalam kromatid tampak adanya dua pita
berbentuk spiral yang disebut kromonema (jamak : kromonemata). Pada kromonemata terdapat
penebalan-penebalan yang disebut kromomer. Bahan dasar dari lengan kromosom tempat
kromonemata terletak dinamakan matriks. Selanjutnya bagian dari ujung-ujung kromosom disebut
telomere yang berfungsi mengahalang-halangi bersambungnya kromosom satu dengan lainnya.
16
2. BENTUK KROMOSOM
Berdasarkan letak sentromer pada kromosom, maka kromosom dapat dibedakan menjadi 4 bentuk,
yaitu :
a. Kromosom metasentris
Yaitu kromosom yang memiliki sentromer di bagian tengah (median), sehingga kromosom
terbagi atas 2 lengan yang sama panjang. Pada saat anafase, kromosom metasentris akan
tampak berbentuk seperti huruf V, apabila kromosom membengkok pada lekukan primer
b. Kromosom submetasentris
Yaitu kromosom yang mempunyai sentromer di dekat bagian tengah (sub median), sehingga
kromosom terbagi atas dua lengan yang sama panjang. Pada saat anafase kromosom akan
berbentuk huruf J atau L
c. Kromosom subtelosentris (akrosentris)
Yaitu kromosom yang mempunyai sentromer di dekat ujung lengan kromosom (sub terminal).
Kromosom ini biasanya tidak membengkok dan akan berbentuk lurus
d. Kromosom telosentris
Yaitu kromosom yang mempunyai sentromer disalah satu ujung lengan kromosom (terminal),
sehingga kromosom tampak hanya mempunyai satu lengan saja.
Secara garis besar bentuk-bentuk kromosom ini dapat dilihat pada Gambar III.2.
a b c d
Gambar III.2. Bentuk-bentuk kromosom (a. telosentris, b. subtelosentris, c. submetasentris, dan
d. metasentris)
Kromosom-kromosom yang disusun dan diurutkan berdasarkan ukuran dan bentuknya, maka akan
diperoleh suatu gambaran yang disebut karyotype. Karyotype berasal dari kata karyon yang berarti inti
dan typos yang berarti bentuk. Karyotype ini dapat menggambarkan karakter-karakter kromosom yang
dipelajari yang meliputi jumlah kromosom, panjang lengan pendek kromosom (p) panjang lengan
panjang kromosom (q), panjang absolute kromosom (p+q), nilai indeks sentromer (IS) atau HNPS
19
(Harga Numerik Posisi Sentromer), rasio pasangan kromosom absolute terpanjang dan terpendek
( R ), ukuran dan letak satelit, dan formula karyotype.
Analisis karyotype mempunyai peranan yang penting dalam menetapkan keaslian suatu populasi,,
menerangkan sejarah evolusi, diagnosis kelainan genetik, dan lain sebagainya. Contoh karyotype
makhluk lainnya dapat dilihat pada Gambar III.4.
p
IS=
p +q