PENUNTUN PERILAKU
Penuntun perilaku
Spiritual
Religi
Driven
Mission
Ect Driven
Need
Driven
Sains Commercial
Driven Driven
Value Rule
Driven Driven
Sains
Driven ASPEK DISIPLIN
Rule
Driven
ASPEK HUKUM
Spiritual Mission
Value Commercial Ect
Religi Driven
Driven Driven
Driven
Need
Driven
ASPEK ETIK
Penuntun perilaku
ETIKA
ASPEK
Need
Driven
ASPEK ASPEK
DISIPLIN HUKUM
JIKA DIKAITKAN DENGAN DOKTER,
MAKA
Aturan Tata-tertib
profesi
ETIKA PROFESI
DISIPLIN PROFESI
HUKUM PROFESI
Bentuk NORMATIF -nya
KODEKI SOP UU
Std yanmed PP
Std profesi Permen dll
K E P U T U S A N
– ARTINYA:
• BAHWA HUKUM ADALAH ATURAN TERTULIS YANG DIBUAT OLEH
PENGUASA (LEGISLATIF DAN EKFEKUTIF; PIMPINAN, ATASAN,
DEKAN, KEPALA BAGIAN, DOSEN, DLL)
HUKUM
• HUKUM DIADAKAN UNTUK KESEJAHTARAAN MANUSIA.
– MANUSIA YANG SELALU MELAKUKAN HUBUNGAN DENGAN
MANUSIA LAINNYA –-LALULINTAS SOSIAL- , MAKA
MEMERLUKAN ATURAN ADANYA ATURAN, UNTUK
MENCEGAH TERJADI PENINDASAN PADA SI-LEMAH.
KESEHATAN
SOSIAL MENTAL
KESEHATAN
• EKOLOGIK
H
– KESEIMBANGAN
ANTARA HOST, AGENT
DAN ENVORONMENT
A E
MODEL ECOLOGY
1 2
H A
A
E E
In crease in the ability of an The pproportion of
agent to infect and cause in susceptiibles in the human
men host population is
increased
A H
E
At equliibrium 4
3
H A
A
H
E
Environmental change Enviromental change afters
facilities agent spruad host susceptibility
• (WHO)
– KONDISI SEHAT BADAN,
JIWA, SOSIAL, YANG
MEMUNGKINKAN SETIAP
ORANG UNTUK HIDUP
PRODUKTIF SECARA SOSIAL
DAN EKONOMIS
KESEHATAN
UU NO 23 TH 1992
• Suatu keadaan
sejahtera dari • Sejahtera
• FISIK,
badan, jiwa, dan
• MENTAL,
sosial yang • SOSIAL
memungkinkan • MEMUNGKINKAN
hidup produktif HIDUP PRODUKTIF
baik aspek
ekonomi dan sosial
SEHAT PRISMATIK
• Mengkaitkan aspek
– Religi
– Host
– Agent
– Environment
HUKUM KESEHATAN
• ADALAH
–SEGALA ATURAN YANG
TERKAIT PENGERTIAN
DAN USAHA UNTUK
MENCAPAI SEHAT.
BIDANG HUKES
• SDM
– DOKTER
• KESEHATAN DAPAT – PERAWAT
DICAPAI DENGAN
MEMPERHATIKAN – BIDAN
ASPEK – LABORAN
– SDM – DLL
– SARANA • SARANA
– METODE (SISTEM
KESEHATAN)
– RUMAH SAKIT
– EKONOMI – PUSKESMAS
– LAB
– POLIKLINIK
– DOKTER PRATIK
– DLL
BIDANG HUKES
• SDM HUKUM
•– DOKTER
KESEHATAN DAPAT KEDOKTERAN
– DICAPAI
PERAWAT DENGAN
– MEMPERHATIKAN
BIDAN
ASPEK
– LABORAN
– SDM
– DLL
– SARANA
• SARANA
– METODE (SISTEM
– RUMAH
KESEHATAN)
SAKIT
– EKONOMI
– PUSKESMAS
HUKUM
– LAB
PERUMAHSAKITAN
– POLIKLINIK
– DOKTER PRATIK
– DLL
tujuan hukum
• Mengatur pergaulan hidup
secara damai
• Perdamaian dipertahankan
melalui hukum
• Dilakukan dengan cara
melindungi kepentingan
manusia tertentu, kehormatan,
kemerdekaan, jiwa, harta, dll
dari yang merugikannya
• Kedamaian itu terbentuk salah
satunya dengan terwujudnya
keadilan.
keadilan
• Keadilan tidak sama dengan
persamarataan.
• Keadilan tidak berarti bahwa
tiap-tiap orang memperoleh
bagian yang sama.
• Aristoteles membagi ada
keadilan distributif dan keadilan
komutatif.
KEADILAN DISTRIBUTIF
• Keadilan distributif adalah
keadilan yang diberikan pada tiap
orang menurut jatah jasanya. Dia
tidak menuntut tiap orang
mendapat bagian yang sama.
• Umunya terjadi antara negara
dengan warganya
• Contoh
– Tiap warga negara berhak menjadi
presiden, tapi tidak mungkin setiap
warga dapat jadi presiden.
Keadilan komutatif
• Keadilan komutatif adalah
keadilan yang memberikan
semua orang sama
banyaknya dengan tidak
mengingat jasa perseorangan
• Terjadi banyak pada
hubungan perorangan
(umunya ada pada aturan
khusus)
• Contoh
– Aturan jual beli
– Kontrak terapetik.
Hukum ‘ini’ buatan manusia
PERJANJIAN /
KUH PERIKATAN
PERDATA
PASAL
1320
ADA 4 SYARAT:
1. SALING SETUJU
2. CAKAP
3. HAL TERTENTU
4. HAL YANG HALAL
khilaf
4 syarat sah-nya perjanjian:
paksaan
tipuan
Saling setuju
Dewasa
Sudah menikah
Cakap Sadar
Punya hak
Pelayanan kesehatan
Hal tertentu
Abortus
Hal yang halal
Euthanasia
Eugenik
Dan lain-lain.
Kontrak batal
pasal 1321
• Khilaf
• Paksaan
• Penipuan
PERAWAT PASIEN
DASAR UTAMA
UNTUK DAPAT
DILAKUKANNYA
PENUNTUTAN
PERDATA
MENGADAKAN
PERSETUJUAN
- FORMAL
- EXPLISIT / IMPLISIT
- H.A.M EXPRESI DARI “SELF DETERMINATION”
- PINTU MASUK KEGIATAN SELANJUTNYA
Cakap
• Ps 1329 yang cakap dapat menutup ikatan
• Ps 1330 yang tidak cakap adalah
– Mereka yang blm dewasa
– Mereka yang ditempatkan dibawah
pengampuan
– Seorang wanita yang telah bersuami, dalam
hal-hal yang ditentukan didalam undang-
undang.
CAKAP
membuat persetujuan
1. DEWASA
2. SUDAH MENIKAH
3. TIDAK KEHILANGAN HAK
4. BERWenang
HAL
TERTENTU
-JELAS ADANYA
-JELAS KONDISINYA
HAL
YANG HALAL
PASIEN =
INFORMED CONSENT
INFORMED CONSENT
DENGAN
PASIEN
-KELALAIAN
-KESALAHAN
ATAS DASAR KEPERCAYAAN
DENGAN KE HATI-HATIAN
DAPAT
DIPAKAI
MENGGUNAKAN ILMU YANG
DASAR
TERTINGGI / TERBARU
PENUNTUTAN
MENGGUNAKAN ILMU
KEDOKTERON KUNO
SECOND
OPINION
AKIBAT IKATAN
pasal 1338
• Pasal 1352 :
– Timbul dari UU sebagai UU
– Timbul dari UU sbg akibat perbuatan orang
• Pasal 1353 :
– Akibat perbuatan orang, sebagai perbuatan yang sah,
atau melanggar hukum
• Pasal 1354 :
– Jika seseorang denga sukarela tanpa ditugaskan
mewakili urusan orang lain dengan atau tanpa setahu
orang itu maka secara diam-diam mengikatkandirinya
untuk meneruskan serta menyalesaikan urusan itu
hingga orang yang dia wakili kepentingannya dapat
mengerjakn sendiri urusan itu.
catatan
• Perbuatan Melanggar hukum
– Melanggar hukum tidak hanya berarti
melanggar undang-undang, tetapi berarti pula
melanggar segala apa yang bertentangan
dengan kesusilaan atau dengan kepantasan /
kepatutan yang harus diperhatikan dalam
hubungan masyarakat.
– (------------)
– Lebih lanjut dibicarakan dalam malpraktik
4
Kuliah ke 4
Malpraktik
dilihat dari aspek konsep terjadinya
wujoso
ARTINYA
JELEK
= MALA
= MALAPRAKTEK
PRAKTEK PROFESI
TENKES YANG JELEK
malpraktik dari aspek hukum
Jelek
karena
kesalahan
Me
La
Ku kelalaian
kan
Kesengajaan
malpraktik dari aspek hukum
KONSEP 1 MALPRAKTIK:
Kontrak terapetik
• Ps. 1320 KUH perdata
– Saling setuju Pelayanan kesehatan
Yang diperjanjikan
– Cakap Dalam kontrak
– Hal tertentu
– Hal yang halal
– Kewajiban = Prestasi
– JIKA GAGA memberi PRESTASI WAN
PRESTASI
• Melakukan sebagian
• Melakukan tapi salah
• Melakukan sebagian
• Melakukan tapi salah
adm
etik
pidana
hukum
perdata
Mengatur
Membina
Mengawasi penyelenggaraan
upaya kesehatan
Kewajiban dlm tindakan pelayanan
(pemerintahan)
• Taat pd peraturan per-uu-an;
Bleidsregels
Jenis2 Tanggung Jawab
• Tanggung gugat
Liability badan dan jabatan
(public service)
Perbedaan sanksi perdata, pidana
dan administrasi
Jenis Sanksi Keterangan
Sanksi Dijatuhkan sebagai kompensasi atas kerugian pihak yang
Perdata dirugikan (individu)
Bersifat reparatoir
Diterapkan langsung dan/atau melalui pengadilan
Menyelenggarakan upaya
kesehatan yang berata dan
terjangkau oleh masyarakat
Menggerakkan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan dan pembiayaan kesehatan, dengan
memperhatian fungsi sosial sehingga pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu tetap
terjamin
Memberikan perlindungan
kepada pasien
Memberikan kepastian
hukum kepada masyarakat,
dokter dan dokter gigi
Tenaga kesehatan vs masyarakat
(konsumen) uu 8 tahun 1999
• Pentingnya perlindungan psien sebagai
komponen konsumen, merupakan
kewajiban bagi para penelenggara
pelayanan kesehatan untuk senantiasa
menghormati hak2 pasien. Hal ini sejalan
kodeki dan sumpah dokter yang mengatur
tentang kewajiban umum dan kewajiban
dokter terhadap pasien, dengan
menyebutkan antara lain seorang dokter
senantiasa melakukan profesinya menurut
Karakteristik pelayanan kesehatan,
al:
Hak utk sepenuhnya memilih
pelayanan kesehatan yg
diperlukan
Malpraktek yuridis
Malpraktek (secara hukum)
Etika
Malpraktek Malpraktek
Malpraktek dari segi dari segi
secara Hukum Hukum
perdata Pidana Administrasi
hukum kesehatan asasnya bertumpu pada
hak atas pemeliharaan kesehatan sebagai
hak dasar sosial (ther right to health care)
yang ditopang oleh 2 hak dasar individual
hak untuk
hak informasi
menentukan nasib
(the right to
sendiri (the right of
information)
self determination)
Tindakan penanganan yang dilakukan
apakah sudah benar atu tidak, kiranya
dapat diukur dengan tatanan hukum
seperti yang dikemukakan oleh Nonet dan
Selznick (1978:19), yaitu apakah masih
bersifat represif, otonom atau responsif.
Organisasi yang ada dalam
penyelenggaraan kesehatan dapat dibagi
dalam 2 bagian besar
Organisasi pemerintah
mencakup aparatur
pusat dan daerah serta Organisasi / badan
departemen dan swasta
lembaga pemerintah
non departemen.
Upaya pemerintah pencegahan
malpraktek
Berdasarkan UURI No.23 Tahun 1992
- Pasal 9 ayat satu (1)
Pemerintah melakukan usaha-usaha agar rakyat
memiliki pengertian dan kesadaran tentang
pemeliharaan dan perlindungan kesehatan
- Pasal 10 ayat tiga (3)
Pemerintah mengatur kedudukan hukum,
wewenang dan kesanggupan hukum tenaga
kesehatan
- Pasal 10 ayat empat (4)
Pemerintah mengawasi dan membimbing
tenaga kesehatan dalam menjalankan
kewajibannya dengan memperhatikan
norma-norma hukum
TERIMA KASIH
Etika dan Hukum Kesehatan
Informed Consent
dan
Implemetasinya
Hari Wujoso
Batasan
• Pernyataan setuju terhadap tindakan
diagnostik / terapetik yang bersifat
invasif, setelah mendapat penjelasan
tentang tujuan, resiko, alternatif
tindakan yang akan dilakukan, serta
prognosis penyakit jika tindakan itu
dilakukan / tidak dilakukan.
• Ada perbedaan penekanan antara
informed consent ini dengan
persetujuan dalam kontrak terapetik
(sesuai pasal 1320 KUH perdata)
Apa yang harus dilakukan tenaga
kesehatan.
• Memberikan informasi
• Mempertimbangkan aspek non
medis (sosbud, ekonomi,
pendidikan, dan lain-lain).
• Tidak ada unsur menggiring
(apalagi menakuti)
• Mengembangkan kesadaran
pasien (keluarganya) untuk
segera membuat pilihan.
Persetujuan Tindakan
Medik
Kerahasiaan
Medik (rekam medik)
Hari Wujoso
Apa yang dirahasiakan?
Siapa yang harus merahasiaka?
Apa dasar hukumnya?
Apa alasan etisnya?
UURS
• Penjelasan Pasal 38
(1)Yang dimaksud dengan “rahasia
kedokteran” adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan hal yang ditemukan
oleh dokter dan dokter gigi dalam rangka
pengobatan dan dicatat dalam rekam
medis yang dimiliki pasien dan bersifat
rahasia.
• Sejarah menyimpan rahasia ini sudah ada
bersamaan dengan sejarah ilmu
kedokteran
• Ada sebelum jaman hipokrates
• Hipokrates menganggap pentingnya hal
ini, maka memasukkanya dalam sumpah
pada calon dokter.
• Dasar hukum
– PP no 10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia
Kedokteran tgl 21 mei 1966.
• Sebelumnya hanya blm ada aturan formal, sehingga hanya
merupakan kewajiban moral saja
– Pasal 55 undang-undang no 23/1992. beserta
penjelasannya, menekankan lagi kewjiban simpan
rahasia medik ini.
– Pasal 11 PP 749.MENKES/PER/XII/1989 tentang
REKAM MEDIS: “rekam medis merupakan berkas
yang wajib disimpan kerahasiaannya”
• KUHP pasal 322
– Ayat 1. barang siapa dengan sengaja membuka rahasia yang ia
wajib menyimpannya ok jabatan atau pekerjaannya, baik
sekarang maupun dahulu , dihukum dengan hukuman penjara
selam-lamnya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya 600 rp
– Ayat 2. jika kejahatan ini dlkk thd se or tertentu, maka ini hanya
dituntut atas pengaduan or itu
• Membocorkan kesehatan presiden ~ pasal 112, maka
akan dihukum lebih berat
• Bab IV butir 2 Keputusan Dirjen Yanmed No
78/Yan.Med/RS.UM.DIK/YMU/I/91 “Isi rekam medik
adalah milik pasien yang wajib dijaga kerahasiannya”
UURS
• Pasal 38
(1) Setiap Rumah Sakit harus menyimpan
rahasia kedokteran.
(2) Rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) hanya dapat dibuka untuk
kepentingan kesehatan pasien, untuk
pemenuhan permintaan aparat penegak
hukum dalam rangka penegakan hukum, atas
persetujuan pasien sendiri, atau berdasarkan
ketentuan peraturan perundangundangan.
UURS pasal 44
(1) Rumah Sakit dapat menolak
mengungkapkan segala informasi kepada
publik yang berkaitan dengan rahasia
kedokteran.
(2) Pasien dan/atau keluarga yang menuntut
Rumah Sakit dan menginformasikannya
melalui media massa, dianggap telah
melepaskan hak rahasia kedokterannya
kepada umum.
• Pasal 5 Kode Etik profesi Rekam Medik: “setiap
pelaksana rekam medik dan informasi
kesehatan selalu menjungjung tinggi doktrin
kerahasiaan ddan hak kerahasiaan perorangan
pasien dalam memberikan informasi yang terkait
dengan identita individu dan sosial
• Sangsi adm, tetap dapat diberikan berdasar ps 4
PP no 10/1966, walaupun pasien memaafkan.
• Pasal 22 PP no 32 th 1966 ttg tenaga
kesehatan:” bagi tenaga kesehatatan
• Di dalam UUPradok pasal 46 ayat (1)
dsebutkan bahwa setiap dokter diwajibkan
untuk membuat rekam medik, dan rekam
medik harus segera dibuat atau dilengkapi
setelah pasien selesai mendapat
pelayanan kesehatan.
• Masalah apa yg harus direkam
• Pada pasal 46 ayat (3) disebutkan antara
lain adalah:
– nama yang memberikan tindakan
– waktu melakukan tindakan,
– proses tindakan mediknya
– tanda tangan petugas yang melakukan
tindakan.
• pasal 47
– Ayat 1, UUPradok ditekankan bahwa rekam
tersebut adalah milik dokter atau sarana
pelayanan kesehatan, sedang isinya adalah
milik pasien
– Ayat 2, Rekam medis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus disimpan dan dijaga
• kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan
pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
• Pasal 48
– (1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan
rahasia kedokteran.
TANGGUNG-JAWAB HUKUM RS
Hospital bylaws menyangkut semua
ketentuan yang mengikat “ordering
something to be done or not to be done” di
sebuah RS.
313
Kondisi darurat kasus akut
315
Dilarang menolak
Dilarang menarik uang muka
317
Keadaan darurat berdasar UU 36/2009
Pasal 32, UUKesehatan 36/2009
319
memberi pertolongan darurat Kurungan paling lama 2 tahun
Dan denda paling banyal 200 juta (Ayat 1)
Sanksi faskes yang tidak
321
2. Untuk dokter mandiri
UU PRAKTIK KEDOKTERAN PASAL
51:
DOKTER DAN DOKTER GIGI DALAM MELAKSANAKAN
329
manusia
Fisik Mental
Sosial
manusia
biomedis Jiwa
mandiri
Fisik Mental
Sosial
Jiwa
bersama
manusia
Jiwa
biomedis
Fisik Mental mandiri
Sosial
Jiwa
bersama
manusia
Ilmu
Fisik
Kedoktera etika
n Mental
Sosial
humaniora
PERTIMBANGAN DALAM
PENALARAN
ETIKA
339
BAGAIMANA AGAR ETIK BISA
TEPAT BAIK
• 1. KECERMATAN
• 2. KEGANDAAN
• 3. TINGKATAN
• 4. KODE ETIKA
• 5. UNDANG UNDANG
• 6. HAK HAK
• 7. RASA HORMAT DAN OTONOMI
341
1.
KECERMATAN
2. lebih dari
1.
sekedar
holistik
berpikir ilmiah
3. diperlukan 4.
pengetahuan kompre
yang spesifik hensif
343
2.
KEGANDAAN/PLURALISME
2. tk kaidah moral/norma
3. tk prinsip etika
4. tk post etika
347
• contoh
2
DILARANG melakukan abortus
3 HAK janin untuk hidup lebih penting dari hak ibu atas tubuhnya
sendiri - justice
349
4.
KODE ETIKA
351
5.
UNDANG UNDANG
353
6.
HAK
• HAK UNTUK HIDUP --> sering terdengar
• saya ingin hidup -- jadi--- saya berhak hidup
• saya ingin barang x --> saya berhak atas
barang x
• saya ingin lingkungan bebas asap rokok --
saya berhak berada dilingkungan bebas asap
rokok
355
• katakanlah: HIDUP SANGAT BERHARGA
• hak -terkait erat dengan-kewajiban
• dilema etik - bukanlah sekedar konflik rebutan hak
• aborsi
– prolive: hak janin untuk hidup
– prochoice: hak ibu untuk mengontrol atas tubuhnya
sendiri
357
7.
RASA HORMAT DAN OTONOMI
– konsepnya: memperlakukan orang lain seperti
dirinya diperlakukan
– rasa hormat pada orang lain, mrpk menghormati
otonomi individu itu.
– maka, tidak akan ada paksaan, penipuan,
menyakiti, ok dirinya juga tidak ingin dibegitukan
– DASARNYA ADALAH PRINSIP ETIKA
• BENEFICENCE
• NON MALEFICENCE
• AUTONOMI
• JUSTICE
359end
Etis berdasar prinsip etika
• Pakai 4 prinsip etika tersebut
– Mandiri – autonomy (A)
– Adil - justice (J)
Ciri B
- Sikon biasa-biasa saja
- Informed consent: implied consent
B N - Contoh: pasien datang ke poli dokter dengan
e o keluhan pusing. Kemudian dokter memeriksa
n n tekanan darahnya. Hasilnya tekanan darah
e m normal.
f a
l
Ciri N
- Sikon gawat darurat
- INFORMED CONSENT: implied consent
- Contoh: pasien dengan ketakutan memegang
kepala karena perdarahan karena luka di
kepala. Dokter langsung malakukan
pemeriksaan dan mencukur rambut pasien,
agar proses pengobatan dan penjahitan luka
steril.
Ciri AJ
- Pasien terlibat secara AKTIF (+ / +)
Ciri A
- Sikon kooperatif
A - Informed consent: express consent
u - Contoh: pasien datang ke poli dokter dengan
J
t tujuan akan KB. Dokter memberi tahu jenis2 KB.
u
o Pasien kemudian memilih KB suntik.
s
n
ti
o
c
m Ciri J
e
y - Sikon kooperatif
- Informed consent : express consent
- Contoh: pasien dengan …………...
Trimakasih
• Aspek Etika dan
Medikolegal
keadaan darurat
368
• Berdasar UU No 44/2009 Tentang
Rumah Sakit
• Gawat darurat adalah:
• Keadaan klinis pasien yang
membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelematan nyawa dan
pencegahan kecacatan lebih lanjut.
• (Pasal 1, Ayat 2)
369
Konsep Medikolegal
371
1
Berdasar UU Kesehatan 36/2009
KEDARURATAN DI INSTITUSI
PELAYANAN KESEHATAN
372
Kondisi darurat kasus akut
373
Dilarang menolak
Dilarang menarik uang muka
(Lihat: Pasal 32 dan 85, Ayat
2.
UUKesehatan 36/2009)
374
Keadaan darurat berdasar UU 36/2009
Pasal 32, UUKesehatan 36/2009
375
memberi pertolongan darurat Kurungan paling lama 2 tahun
Dan denda paling banyal 200 juta (Ayat 1)
Sanksi faskes yang tidak
377
Berdasar UU Praktik Kedokteran
KEDARURATAN PERSONAL
PROFESI DOKTER
379
UU PRAKTIK KEDOKTERAN:
PASAL 51: DOKTER DAN DOKTER GIGI DALAM
MELAKSANAKAN PRAKTIK KEDOKTERAN MEMPUNYAI KEWAJIBAN :
Poin D:
Melakukan pertolongan darurat atas
dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bertugas
danmampu melakukannya
380
UU PRAKTIK KEDOKTERAN:
PASAL 45: MASALAH PERSETUJUAN
TINDAKAN MEDIK, PADA PENJELASAN
paragraf 2
dalam keadaan gawat darurat, untuk
menyelamatkan jiwa pasien tidak
diperlukan persetujuan. Namun setelah
pasien sadar atau dalam kondisi sudah
memungkinkan, segera diberi penjelasan
dan dibuat persetujuan.
384
Konsep etika lebih cair dan subjektif
385
Tuntunan perilaku manusia
387
Kemudian mengambil sebuah putusan
yang terbaik pada situasi tersebut. Untuk
dipakai sebagai landasan tindakan
medik.
388
Masalah kedaruratan:
terdapat di KODEKI Pasal 13:
389
Etika pada pelayanan
dokter anestesi
Wujoso
Etika ?
• Dokter biasa mengenal etika sebaga
KODEKI
• Etika tidak hanya kode etika
kedokteran
• Etika adalah tuntunan perilaku.., dan
• Ada banyak tuntunan perilaku
• ETIKA adalah salah satu tuntunan
perilaku
Apa perlunya etika?
• Dokter kan sudah jelas di-tuntun oleh
SPO.
• Perilaku dokter kan sudah
– terstandar berdasar ilmu.
– ditegaskan dioleh RS di dalam PPK
– Malahan.. BPJS juga ikut-ikut mewarnai.
– Bahkan juga sudah ada KODEKI.
BUDAYA MISI
SIKAP
ILMU HUKUM
(HATI)
KOMERSIA
SOSEK
L
Pertanggung-jawaban
perilaku dokter
• Dokter harus mampu
mempertanggungjawabkan perilakunya
kepada pasien dari 3 aspek
– Yaitu:
• 1. ilmiah ilmu kedokteran
• 2. hukum hukum kedokteran
• 3. etika etika kedokteran
Etika = tepat baik
• Malpraktik
Malpraktik Etika
• Terjadi jika ….
• Tidak mampu melakukan tindakan
kedokteran dengan tepat baik.
• Bagaimana agar tepat baik?
• Agar tepat baik, maka….
• Tindakan kedokterannya harus dilandasi
dengan indikasi etika yang tepat
• Apa itu indikasi etika?
Indikasi Etika
• Indikasi etika dibangun setelah
memperhatikan keadaan pasien secara
holistik dan komprehensif
• Tidak hanya memperhatikan aspek
biomedis saja
• Tapi juga memperhatikan aspek bioetik
• Setelah memperhatikan aspek bioetika,
maka akan dapat dibuat indikasi etika yg
tepat.
Indikasi Etika
• indikasi etika yg tepat.
• Adalah kemampuan memilih prinsip etika yang tepat
sesuai situasi dan kondisi pasien saat (waktu) itu.
• Prinsip etika ada 4
– Non Maleficence kondisi darurat; live
saving
– Justice kondisi kooperatif; adil
– Autonomy kondisi kooperatif; menentukan
nasib sendiri
– Beneficence kondisi biasanya
Indikasi medis Indikasi legal Indikasi etik
Tindakan dokter
(tindakan medik-legal-etik)
Indikasi medis Indikasi legal Indikasi etik
Tindakan dokter