Anda di halaman 1dari 8

4.

KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)

CIRI UMUM TUMBUHAN


1. Termasuk organisme eukariotik multiseluler
Eukariotik = organisme yang telah memiliki membran inti
Multiseluler = organisme yang tersusun dari banyak sel
2. Memiliki dinding sel
3. Dinding sel dari selulosa
4. Memiliki klorofil untuk fotosintesis, sehingga termasuk organisme autotrof (dapat membuat makanan
sendiri)
5. Reproduksi secara generatif/ seksual dan vegetatif/ aseksual
6. Mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis, yaitu generasi haploid (gametofit) dan generasi
diploid (sporofit)
7. Kingdom plantae dibagi menjadi 3 divisio yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta
(tumbuhan paku-pakuan), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

A. BRYOPHYTA (LUMUT)
Ciri Umum Bryophyta
1. Termasuk tumbuhan peralihan dari tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus
(Cormophyta), karena sebagian lumut masih bertalus (lembaran), dan sebagian lagi sudah berkormus.
Thallophyta = belum memiliki akar, batang, dan daun sejati
Cormophyta = sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati
2. Termasuk tumbuhan non-tracheophyta, yaitu tumbuhan yang tidak memiliki pembuluh angkut (xylem
dan floem), pengangkutan secara difusi.
3. Memiliki rizoid, yaitu bagian tubuh yang menyerupai akar untuk menyerap nutrisi dan melekat pada
habitatnya
4. Struktur tubuh berupa bentuk gametofit (untuk membentuk gamet) dan bentuk sporofit (untuk
menghasilkan spora). Fase sporofit lebih dominan daripada fase gametofit.

Struktur Tubuh Lumut Bentuk Gametofit (penghasil sel kelamin)

Gambar. Gametofit pada Lumut Hati Marchantia sp.

Ket:
1. Arkegonium = gametangium betina yang menghasilkan ovum
2. Anteridium = alat kelamin jantan yang menghasilkan spermatozoid
3. Mangkuk Gemma = berisi lumut kecil yang bila terlepas bisa tumbuh menjadi lumut baru untuk
reproduksi aseksual
4. Rizoid = akar talus
Struktur Tubuh Lumut Bentuk Sporofit (penghasil spora)
Ket:
1. sporangium (kotak
spora)
2. seta (tangkai
sporangium)
3. rizoid (akar lumut)
Bagian sporangium:
4. kaliptra (pelindung
sporangium)
5. operkulum (tutup
sporangium)
6. gigi peristom (gigi
operkulum)

Gambar. Sporofit pada Lumut Daun Polytricum sp.

Metagenesis Tumbuhan Lumut


Penjelasan:
1. Jika spora jatuh di tempat yang cocok,
maka akan berkecambah membentuk
protonema
2. Protonema akan tumbuh menjadi
gametofit (tumbuhan lumut)
3. Tumbuhan lumut dewasa akan
membentuk alat kelamin jantan
(anteridium) dan alat kelamin betina
(arkegonium)
4. Anteridium menghasilkan spermatozoid
dan arkegonium menghasilkan ovum
5. Jika terjadi fertilisasi, maka spermatozoid
dan ovum akan melebur menjadi zigot
6. Zigot terus berkembang hingga menjadi
sporogonium yang memiliki sporangium
(kotak spora)
7. Di dalam sporangium terdapat sel induk
spora yang akan membelah menjadi spora
kembali

Ket:
(n) = fase haploid
(2n) = fase diploid

KLASIFIKASI TUMBUHAN LUMUT


Divisio Bryophyta dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceropsida (lumut
tanduk), dan Bryopsida (lumut daun)
Kelas pada Bryophyta Ciri-ciri Contoh
Lumut hati (Hepaticopsida) - Talus berbentuk seperti hati Marchantia polymorpha
- Memiliki gemma untuk reproduksi aseksual Riccardia pinguis

Lumut tanduk - Talus seperti lumut hati Anthoceros sp.


(Anthoceropsida) - Memiliki sporofit berbentuk seperti tanduk Phaeoceros laevi

Lumut daun (Bryopsida) Tubuh tersusun dari organ yang mirip akar Polytricum sp.
(rizoid), batang, dan daun Sphagnum
Marchantia polymorpha Anthoceros sp. Polytricum sp.

B. PTERIDOPHYTA (PAKU-PAKUAN)
Ciri Umum Pteridophyta
1. Termasuk tumbuhan Cormophyta berspora
Cormophyta = sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati
2. Dapat bereproduksi dengan spora
3. Termasuk tumbuhan Tracheophyta, yaitu tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh angkut xylem dan
floem
4. Memiliki batang rizom, yaitu batang yang tertanam di bawah tanah
5. Daun tumbuhan paku bervariasi, yaitu:

daun muda menggulung tropofil


berdasar usia (daun untuk fotosintesis/
tidak berspora)
daun dewasa
Daun

sporofil
makrofil
(daun berspora)
(berdaun besar)

mikrofil
berdasar ukuran
(berdaun kecil)

paku telanjang
(tidak berdaun)

Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku dibedakan menjadi 3:


Nama Tumbuhan Paku Ciri Contoh
Paku homospora/ - Menghasilkan satu jenis spora dengan Paku kawat (Lycopodium)
isospora bentuk dan ukuran yang sama
- Berumah satu, yaitu anteridium dan
arkegonium berada pada satu tumbuhan
Paku heterospora/ - Menghasilkan dua jenis spora yang berbeda: Semanggi (Marsilea crenata)
anisospora 1. Makrospora: besar dan pembentuk Paku rane (Selaginella)
arkegonium (alat kelamin betina)
2. Mikrospora: kecil dan pembentuk
anteridium (alat kelamin jantan)
- Berumah dua, yaitu anteridium dan
arkegonium berada pada tumbuhan yang
berbeda

Paku peralihan/ - Menghasilkan spora dengan ukuran yang Paku ekor kuda (Equisetum)
campuran sama, tetapi jenisnya berbeda
- Berumah dua
METAGENESIS TUMBUHAN PAKU
(a) PAKU HOMOSPORA Penjelasan:
1. Spora yang jatuh di tempat yang
mendukung akan tumbuh menjadi
protalium
2. Protalium akan berkembang menjadi
anteridium (alat kelamin jantan) dan
arkegonium (alat kelamin betina)
3. Anteridium akan menghasilkan
spermatozoid dan arkegonium akan
menghasilkan ovum
4. Jika terjadi fertilisasi, maka
spermatozoid dan ovum akan
melebur menjadi zigot
5. Zigot akan tumbuh menjadi
tumbuhan paku hingga dewasa
6. Tumbuhan paku dewasa akan
memiliki daun sporofil (daun yang
menghasilkan spora)
7. Sporofil akan membentuk
sporangium (kotak spora)
8. Di dalam sporangium terdapat sel
induk spora yang dapat membelah
menjadi spora, dst

(b) PAKU HETEROSPORA

Jelaskan skema metagenesis paku heterospora di atas!


(c) PAKU PERALIHAN

Jelaskan skema metagenesis paku heterospora di atas!

KLASIIFIKASI TUMBUHAN PAKU


Kelas pada Pteridophyta Ciri Khusus Contoh
Paku purba/ paku telanjang - Termasuk paku telanjang (tidak memiliki Psilotum nudum
(Psilopsida) daun)
- Termasuk paku homospora
Paku kawat (Lycopsida) - Batang berbentuk seperti kawat Lycopodium sp.
- Termasuk paku homospora Selaginella sp.
Paku ekor kuda (Equisetum) - Memiliki strobilus di ujung batang yang Equisetum sp.
menyerupai ekor kuda
- Termasuk paku peralihan
Paku sejati (Pteropsida) - Memiliki daun yang lebih besar dari Adiantum fimbriatum (suplir)
kelompok lain Asplenium nidus (paku
- Memiliki daun sporofil dan tropofil sarang burung)
- Pada daun sporofil, sporangium terkumpul Marsilea crenata (semanggi)
di dalam sorus di permukaan bawah daun

Psilotum nudum Lycopodium sp. Equisetum sp.

Asplenium nidus (paku sarang burung) Platycerum bifurcatum (paku tanduk rusa)
C. SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)
Ciri Umum Spermatophyta
1. Termasuk tumbuhan Cormophyta, yaitu sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati
2. Termasuk tumbuhan Tracheophyta, yaitu tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh angkut xylem dan
floem
3. Bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji, sedangkan alat perkembangbiakannya berupa
strobilus atau bunga
4. Bentuk tubuh Spermatophyta dapat dibedakan menjadi:
Bentuk tubuh
Ciri-ciri Contoh
Spermatophyta
Semak Berbatang pendek, merayap, berumpun Rumput teki (Cyperus rotundus)
Serai (Andropogon nardus)
Perdu Berbentuk seperti pohon tetapi Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
batangnya kecil dan pendek Cabai (Capsicum annuum)
Pohon Berbatang besar dan tinggi Jati (Tectonia grandis)
Liana Berbentuk seperti tali tambang dan Rotan (Calamus rotang)
tumbuh melilit pada pohon lain Sirih (Piper betle)
5. Berdasarkan letak bijinya tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dikelompokkan menjadi dua divisi, yaitu
Gymnospermae dan Angiospermae

KLASIFIKASI SPERMATOPHYTA
a) GYMNOSPERMAE (tumbuhan berbiji terbuka)
Ciri umum gymnospermae
1. Bakal biji tidak dilindungi daun buah (berbiji terbuka)
Biji terletak pada sisik yang terkumpul dalam bentuk strobilus (runjung).
2. Biasanya memiliki akar tunggang, tapi ada yang serabut seperti pakis haji
3. Sebagian besar memiliki daun berbentuk jarum, tapi ada juga yang berbentuk lembaran tipis seperti
Gingko dan Gnetum
4. Reproduksi generatif menggunakan strobilus jantan dan betina
5. Belum memiliki bunga yang sesungguhnya
6. Mengalami pembuahan tunggal, yaitu hanya satu telur yang dibuahi dan tumbuh menjadi embrio

Klasifikasi Gymnospermae
Kelas pada
Ciri Utama Contoh
Gymnospermae
Cycadinae/ - Tubuh mirip dengan palem Cycas rumphii (pakis haji)
palem sagu - Batang pendek tidak bercabang Cycas revoluta
- Daun majemuk dengan helaian daun menyirip
- Daun muda menggulung seperti pada tumbuhan paku
- Akar tunggang dan berumbi
- Tumbuhan berumah dua, yaitu strobilus jantan dan
betina pada pohon yang berbeda
Coniferae - Umumnya berupa pohon yang tinggi Pinus merkusii,
- Daun kecil, tebal, seperti jarum atau sisik dan tampak Agathis robusta
selalu hijau (evergreen)
- Umumnya berumah satu, yaitu strobilus jantan dan
betina dalam satu pohon
- Strobilus jantan lebih kecil dari betina
Gnetinae - Berupa pohon atau liana Gnetum gnemon (melinjo)
- Daun tunggal berbentuk lembaran Welwitschia mirabilis
- Tulang daun menyirip
- Strobilus tidak kerucut
- Tumbuhan berumah dua
Ginkgoinae - Berupa pohon Ginkgo biloba
- Batang bercabang-cabang Ginkgo adiantoides
- Daun berbentuk kipas dengan tangkai yang panjang Ginkgo gardneri
- Daun mudah gugur
- Tumbuhan berumah dua
Gambar dan manfaat
Cycas rumpii (pakis haji) Pinus merkusii

Untuk tanaman hias Bahan industri terpenting: kertas, obat


Gnetum gnemon Ginkgo biloba

Daun dan biji untuk sayuran, bijinya juga untuk emping Untuk obat luka dan komestik anti-Penuaan

b) ANGIOSPERMAE (tumbuhan berbiji tertutup)


Ciri umum angiospermae
1. Bakal biji dilindungi daun buah (berbiji tertutup)
2. Akar berupa akar serabut atau tunggang
3. Sudah memiliki bunga yang sesungguhnya
4. Reproduksi generatif menggunakan bunga yang terkandung putik dan benang sari
5. Mengalami pembuahan ganda, yaitu terdapat dua sel yang dibuahi sperma, yaitu:
- Inti sperma 1 membuahi sel telur membentuk zigot
- Inti sperma 2 membuahi sel inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperm (cadangan
makanan)
6. Terdiri dari dua kelas, yaitu dicotyledonae dan monocotyledonae

Klasifikasi Angiospermae
Pembeda Dicotyledonae Monocotyledonae
Keping biji Berkeping dua Berkeping satu
Tulang daun Menyirip atau menjari Melengkung atau sejajar
Pembuluh angkut (xylem Tersusun melingkar pada kambium Tersusun secara acak
dan floem)
Kambium Memiliki kambium, sehingga batang berkayu Tidak punya kambium, sehingga tidak
dan diameter batang dapat membesar berkayu dan diameter batang kecil
Bagian bunga (kelopak, Kelipatan 2, 4, atau 5 Kelipatan 3
mahkota, benang sari)
Akar Tunggang Serabut
1. KLASIFIKASI DICOTYLEDONAE
NO ORDO CONTOH FAMILI NAMA SUKU CONTOH SPESIES
1 Casuarinales Casuarinaceae Cemara-cemaraan Casuarina equisetifolia (cemara laut)
2 Rosales Rosaceae Mawar-mawaran Rosa hybrida (mawar)
3 Malvales Malvaceae Kapas-kapasan Hibiscus rosasinensis (bunga sepatu)
4 Myrtales Myrtaceae Jambu-jambuan Psidium guajava (jambu biji)
5 Fabales Fabaceae Polong-polongan Mimosa pudica (putri malu)
6 Piperales Piperaceae Sirih-sirihan Piper betle (sirih)

2. KLASIFIKASI MONOCOTYLEDONAE
NO ORDO CONTOH FAMILI NAMA SUKU CONTOH SPESIES
1 Liliales Liliaceae Bawang-bawangan (lili) Lilium regale (bunga lili)
Alium cepa (bawang merah)
2 Arecales Arecaceae Pinang-pinangan (palem) Cocos nucifera (kelapa)
3 Poales Poaceae Rumput-rumputan Oryza sativa (padi)
4 Zingiberales Zingiberaceae Temu-temuan Zingiber officinale (jahe)
Musaceae Pisang-pisangan Musa pradisiaca (pisang)
5 Pandanales Pandanaceae Pandan-pandanan Pandanus tectorius (pandan)

Anda mungkin juga menyukai