NIM : 11000119120080
statistik kriminal belum bisa dikatakan secara representatif dalam gambaran kejahatan
dimasyarakat dikarenakan sebagai sampel saja dianggap kurang valid serta hanya merupakan
suatu gambaran aktifitas penegakan hukum jadi tidak semua data atau angka yang tercatat itu
masuk dalam pengolahan data statistik dan masih banyak bagian data kriminalitas yang
sebenarnya dilapangan tidak diketahui maupun belum masuk dalam pencatatan atau istilah
lainnya terdapat dark numbers/dark figures[
statistik kriminal merupakan hasil pencatatan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terutama
berdasarkan laporan dari korban atau masyarakat1.
Statistik kejahatan adalah merupakan sampel dalam arti bahwa kejahatan yang dicatat sebagai
cermin untuk melihat fluktuasi keadaan seluruh kejahatan, hanya dapat di benarkan apabila dapat
dapat diasumsikan bahwa kejahatan yang dicatat sebagai cermin untuk melihat fluktuasi keadaan
seluruh kejahatan, hanya dapat dibenarkan apabila dapat diasumsikan bahwa hubungan antara
“jumlah seluruh kejahatan” dengan “yang tercatat” adalah tetap (konstan)2
Statistik kriminal adalah angka-angka yang menunjukkan jumlah kejahatan yang tercatat pada
suatu tempat dan waktu tertentu3
1
Wahyu Widodo,2015, Kriminologi dan Hukum Pidana, Universitas PGRI Semarang Press, Semarang, hal 32.
2
Mardjono Reksodiputro,1994, Kriminologi dan Sistem Peradilan Pidana,Pusat Pelayanan Keadilan dan Pengabdian
Hukum (d/h Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia, Jakarta, hal 15.
3
I.S Susanto, kriminologi, (Yogyakarta: Genta Publishing, 2011) halaman 42
SETELAH 60 : dianggap sebagai gambaran aktivitas penegakan hukum saja. dengan
datang ke kantor kepolisian melihat data pelanggaran kejahatan. Jarang sekali ditemukan
di suatu daerah seperti pencemaran lingkungan, money politik, korupsi. Oleh karena itu,
kurang data dan anggapan polisi itu hanya bekerja di jalan saja untuk mencegat orang
yang melanggar lalu lintas.