Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN 2020/2021

MATA KULIAH : Hukum Otonomi Daerah dan Desa


KLS :E
HARI/TANGGAL : Kamis, 22 Oktober 2020
JAM : 07.00 – 08.00 WIB
WAKTU : 60 Menit
PENGAMPU : Dr. Fifiana Wisnaeni, SH, M.Hum
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Open Book
LJU diketik dalam bentuk PDF dan dikirim melalui ms teams

SOAL:
1. Apakah yang dimaksud dengan prinsip negara kesatuan dalam hubungannya dengan
otonomi daerah?
2. Uraikan perkembangan desentralisasi di Indonesia sejak Indonesia merdeka hingga era
reformasi
3. Apakah implikasi dianutnya asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah di Indonesia?
4. Apakakah perbedaan atara urusan wajib dan urusan pilihan?

Nama : Risa Kumalasari


NIM : 11000119120080
Matkul : Hukum otonomi daerah dan desa
Dosen : Dr. Fifiana wisnaeni SH M.Hum

1. di mana prinsip negara kesatuan di mana negara berdaulatan pada pemerintah pusat yang
merupakan personifikasi dari keseluruhan rakyat pusat maupun daerah atau bisa diperjelas
pemerintah pusat sebagai wakil keseluruhan rakyat walaupun pemerintah pusat tetap
memberikan wewenang kepada pemerintah daerah atau disebut dengan otonomi daerah
tetapi otonomi daerah tetap diawasi dan tetap dikelola namun tidak sepenuhnya oleh
pemerintah daerah sekaligus otonomi daerah juga tetap mengelola daerahnya sesuai
dengan kebutuhan masing-masing tanpa menghilangkan kewajibannya sebagai bagian dari
negara kesatuan

2. Pada masa orde lama PPKI membentuk panitia kecil yang di mana ditugaskan untuk
mengatur daerah urusan rakyat urusan kepolisian dan tentara kebangsaan hal ini
menunjukkan bahwa setelah terbentuknya secara Dini desentralisasi yang di mana semua
itu PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 membentuk pembagian wilayah pemerintahan
administratif yang di mana terbentuk 8 provinsi dengan dipimpin oleh Gubernur dan
keresidenan yang dibantu oleh komite nasional daerah, pada masa orde baru atau sebelum
Reformasi melanjutkan sistem pemerintahan pada masa orde lama namun bertolak
belakang pada masa orde lama. Pada masa orde baru pemerintah membentuk undang-
undang sendiri yaitu undang-undang nomor 6 tahun 1969 di mana terdapat pembentukan
daerah mengenai desentralisasi maupun dekonsentrasi namun terdapat pengawasan ketat
dari pemerintahan pusat pada masa orde baru. Pasca reformasi si semua kebijakan pada
masa orde baru telah dihapuskan dan muncullah undang-undang otonomi daerah Nomor
22 Tahun 1999 Di mana terletak bagian-bagian sendiri antara desentralisasi dekonsentrasi
yang diikuti kebijakan-kebijakan berdasarkan undang-undang yang mengatur kebijakan
tersebut

3. Implikasi dari asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di


Indonesia yaitu sebagai bentuk dimana pemerintah pusat telah memberikan wewenang
dalam urusan pemerintahan yang bersifat regional misalnya urusan mengenai social
infastruktur sumber daya alam kesehatan pendidikan maupun yang lain diatur sendiri oleh
pemerintah daerah sebagaimana contoh yaitu adanya upah minimum kota atau UMK yang
di mana hal tersebut diatur oleh pemerintahan daerah sendiri bukan di ikut campur kan
oleh pemerintahan pusat. Lalu pada pendanaan APBD di mana keuangan dari pemerintah
pusat yang dipasrahkan oleh pemerintah daerah untuk dikelolanya sendiri berdasarkan
kebutuhan daerah tersebut namun tetap lah diawasi oleh pemerintah pusat agar tidak
terjadi penyelewengan dalam pengelolaannya
4. Urusan Pemerintahan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan
olehsemua daerah,
sedangkan Urusan Pemerintahan Pilihan adalah urusan pemerintahan
yang wajib diselenggarakan oleh daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah

Anda mungkin juga menyukai