PUSTAKA
Email : anastiain@gmail.com
Abstrak
Oleh sebab itu diperlukan sebuah sistem yang dapat mendiagnosa secara dini
penyakit jantung tersebut. Para peneliti telah menciptakan beberapa sistem pakar
selama bertahun-tahun untuk memprediksi penyakit jantung secara dini dan
membantu ahli jantung untuk meningkatkan proses diagnostik. Pada literatur ini akan
dilakukan gambaran umum tentang Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dan
beberapa implementasi metode yang telah dilakukan oleh para peneliti. Tujuannya
adalah untuk melakukan survei tentang Sistem Pakar dalam mendiagnosa penyakit
jantung.
1. Pengantar
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian paling umum secara
global dan termasuk salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia selain
stroke. Diperkirakan ada sekitar 100.000–500.000 orang yang meninggal akibat
penyakit jantung setiap tahunnya. Dalam skala global, penyakit jantung adalah
penyebab utama kematian dengan perkiraan jumlah kematian 17,9 juta atau 31%
dari semua penyebab kematian pada tahun 2016 (1).
Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan
kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan
dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan
masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini,
orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun
rumit sekalipun tanpa bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi
para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman (4).
Ada berbagai metode yang metode yang dibuat untuk membantu tim medis
mendiagnosa penyakit jantung, salah satunnya adalah dengan Sistem pakar
diagnose penyakit jantung. Tujuan dari review ini adalah untuk melakukan survei
tentang Sistem Pakar dalam mendiagnosa penyakit jantung. Oleh sebab itu kami
akan mencoba untuk mencakup beberapa jenis metode sistem pakar yang telah
dibuat. Kami juga mencoba untuk menyimpulkan review dengan gagasan tentang
bagaimana masalah dapat ditangani dengan cara yang lebih baik.
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu sistem yang memanfaatkan pengetahuan
manusia yang ditangkap di sebuah komputer untuk memecahkan masalah
yang biasanya membutuhkan keahlian manusia (7). Sistem pakar mencari
dan memanfaatkan informasi yang relevan dari pengguna dan dari basis
pengetahuan yang tersedia untuk membuat rekomendasi. Sistem pakar
juga dapat didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang
menggunakan pengetahuan, fakta, dan tehnik penalaran dalam
memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh
seorang pakar dalam bidang tersebut. Sistem pakar memberikan nilai
tambah pada teknologi untuk membantu dalam menangani era informasi
yang semakin canggih (8). Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial
Intelligence (AI) yang cukup tua karena sistem ini telah mulai
dikembangkan pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul
pertama kali adalah General-purpose problem solver (GPS) yang
dikembangkan oleh Newl dan Simon. Komponen utama pada struktur
sistem pakar yaitu Basis pengetahuan (knowledge base), mesin inferensi
(inference base), basis data (database), dan user interface (9) .
2.2. Metode Forward Chaining
Metode Forward Chaining merupakan grup dari multiple inferensi
yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Forward
Chaining adalah datadriven karena inferensi dimulai dengan informasi
yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Forward chaining disebut juga
penalaran dari bawah ke atas karena penalaran dari fakta pada level
bawah menuju konklusi pada level atas didasarkan pada fakta. Metode
Forward Chaining dimulai dari sejumlah fakta-fakta yang telah diketahui
untuk mendapatkan suatu fakta baru degan memakai rule-rule yang
memiliki ide dasar yang cocok dengan fakta dan terus dilanjutkan sampai
mendapatkan tujuan atau rule yang punya ide dasar yang cocok atau
sampai mendapatkan suatu fakta kesimpulan akhir (6).
5. Kardiomiopat
Penyelesaian :
Rumus :
MD(h,e1^e2) = MD(h,e1)+MD(h,e2)*(1-MD[h,e1])
1. Fuzifikasi
Proses fuzifikasi dilakukan dengan pembuatan aturan menggunakan
metode sistem produksi berdasarkan gejala klinis yang diperoleh
pada proses representasi pengetahuan.
2. Implikasi dan komposisi
Perhitungan derajat keanggotaan fuzzy untuk setiap gejala
ditentukan oleh nilai yang diberikan oleh pengguna. Misalnya, jika
pengguna jenis suhu tubuh 39.80C, maka :
Tabel 4. Rule metode fuzzy