Kopi Indonesia Dapat Pujian

dari Pakar Kopi Dunia

February 1, 2019

Pertanianku — Kopi Indonesia unggul karena memiliki keunikan dan cita rasa

tersendiri. Oleh karena itu, pakar kopi dunia asal Meksiko Manuel Diaz menyatakan
bahwa Indonesia memiliki banyak jenis kopi yang memiliki kualitas sangat baik.

Foto: Pixabay
Diaz menjelaskan, selain dipengaruhi faktor Indonesia yang merupakan negara
kepulauan, untuk menghasilkan kopi yang berkualitas juga perlu didukung dengan
curah hujan yang baik. Kemudian juga termasuk bagaimana cara menanam pohon
kopi dengan benar.

“Indonesia memiliki kopi yang sangat bagus, ini dikarenakan faktor kepulauannya,
curah hujan yang baik,” katanya.
Diaz telah mencoba kopi jenis robusta dari Lereng Gunung Bromo yang disajikan.
Dia pun memberikan masukan kepada para petani. Menurutnya, petani
membutuhkan ilmu terkait bagaimana menanam dan mengembangkan kopi
dengan benar. Meski begitu, ia mengapresiasi rasa kopi yang dicicipinya.

Diaz memaparkan, bibit kopi yang memiliki daun lebih dari empat lembar, dengan
tinggi 30 sentimeter, tidak boleh lagi ditanam di polibag, tapi harus ditanam tanah.
Tujuannya, agar akar kopi berkembang dan dapat menyerap lebih banyak makanan
dan nutrisi dari tanah.

Jika tetap ditanam di dalam polibag, bisa menghancurkan nilai dan kualitas kopi.
Indonesia sesungguhnya memiliki koleksi genetik kopi yang besar, namun tidak
diperlakukan dengan baik sehingga merusak nilai dan kualitas kopi itu sendiri.

“Indonesia sebenarnya mempunyai koleksi genetik kopi yang besar, tetapi tidak
diperlakukan dengan baik. Akar pohon bengkok, sehingga pohon kopi tersebut
tidak berumur panjang,” ungkap Diaz.

Pada kesempatan itu, Diaz bersama dengan Pemerintah Kabupaten Malang, petani
kopi, dan pelaku usaha lokal, bersama pemangku kepentingan terkait juga
melakukan kunjungan lapangan ke Ekowisata Kebun Kopi Amadanom Dampit,
Kabupaten Malang.

Kopi jenis robusta asal Dampit, Kabupaten Malang, tersebut, merupakan salah satu
kopi terbaik yang ada di Indonesia. Di Benua Eropa, kopi Dampit dianggap memiliki
rasa yang unik karena ditanam di ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan
air laut, dengan struktur tanah yang baik.