Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN KIMIA

“Pemanfaatan Teknologi pada Pembelajaran Kimia secara Daring di Masa


Pandemik”

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Dr. Army Auliah, M.Si.

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Seminar Pendidikan Kimia

DISUSUN:
Kelompok III

Annisa Tiara Ayu (1813042014)


Asriana (1813041020)
Atikah Salsabila (1813041010)

KELAS PENDIDIKAN KIMIA B

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pemanfaatan Teknologi pada Pembelajaran Kimia secara Daring di Masa
Pandemik” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Seminar Pendidikan Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Army Auliah, M.Si,
selaku dosen pembina mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru bagi kami selaku penyusun.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Februari 2021

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 2
C. Tujuan Penulisan Masalah................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................. 3
A. Dampak Positif dan Negatif Teknologi dalam
Pembelajaran Kimia ........................................................... 3
B. Tanggapan Pelajar dalam Penggunaan Teknologi .......... 4
C. Teknologi yang Efektif dalam Pembelajaran Daring ...... 5
BAB III PENUTUPAN ................................................................... 8
Kesimpulan ................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 telah memengaruhi berbagai sektor termasuk
pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang diterapkan untuk memutus rantai
penyebaran virus ini adalah dengan menjaga jarak dan meminimalisir
kerumunan orang-orang. Itulah mengapa sistem pendidikan di Indonesia
selama setahun lebih telah berubah yang tadinya dilakukan secara tatap muka
kini diarahkan untuk dilakukan melalui tatap maya. Untuk memudahkan
pembelajaran secara tatap maya atau daring maka penggunaan teknologi
digiatkan, seperti penggunaan Zoom, Gmeet, Microsoft team, dsb. Hal ini tentu
menuntut guru dan siswa untuk melek teknologi dan mulai meninggalkan
metode konvensional.
Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan apabila
digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang
sangat penting bagi kesejahteraan. Adanya perkembangan teknologi dan
informasi dalam dunia pendidikan, maka pada saat itu sudah dimungkinkan
untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk
menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa
secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas
tugas yang diberikan dosen dan sebagainya.
Namun, tuntutan untuk melakukan pembelajaran secara tatap maya
menemui beberapa kesulitan seperti kualitas jaringan dan/atau teknologi yang
digunakan yang tidak begitu memadai juga penguasaan teknologi yang rendah.
Beberapa lembaga pendidikan di Indonesia masih menemui kesulitan-kesulitan
demikian saat masa depan pendidikan telah diarahkan untuk memasukkan
teknlogi sebagai salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan. Dampak yang
ditimbulkan dari hal-hal demikian adalah tidak maksimalnya transfer ilmu
yang terjadi dari guru kepada siswanya, terutama dalam pembelajaran yang
dianggap sulit bagi sebagian besar siswa dan biasanya disertai dengan praktek

1
(praktikum) sebagai contoh mata pelajaran kimia khusunya pada materi Sifat
Koligatif Larutan, Elektrokimia, dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah :
1. Bagaimana dampak negatif dan positif penggunaan teknologi untuk
pembelajaran kimia secara daring di masa pandemi ?
2. Bagaimana tanggapan pelajar terhadap penggunaan teknologi untuk
menggantikan tatap muka di kelas dalam pembelajaran kimia secara
daring ?
3. Bagaimanakah penggunaan teknologi yang efektif untuk pembelajaran
kimia secara daring ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Dampak negatif dan positif penggunaan teknologi untuk pembelajaran
kimia secara daring di masa pandemi
2. Tanggapan pelajar terhadap penggunaan teknologi untuk
menggantikan tatap muka di kelas dalam pembelajaran kimia secara
daring
3. Penggunaan teknologi yang efektif untuk pembelajaran kimia secara
daring

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Positif dan Negatif Teknologi dalam Pembelajaran Kimia


Maulana, dkk (2015) menyatakan bahwa Keunggulan dari teknologi
informasi dan komunikasi (information and communication technologies)
pembelajaran adalah:
1. Mempermudah dan mempercepat kerja siswa
2. Menyenangkan bagi siswa
3. Membawa dampak positif dalam pembelajaran
4. Proses pembelajaran menjadi lebih efektif
5. Dapat mencari informasi yang dibutuhkan secara cepat untuk kepentingan
pendidikan.
6. Dengan adanya e-learning, dapat memudahkan proses belajar mengajar.
7. Sistem administrasi secara online di lembaga pendidikan akan semakin
mudah dan lancer karena tidak perlu mengantri dalam melakukan
administrasi.
Sedangkan Menurut Iskandar, dkk (2020) Kekurangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam Pembelajaran yaitu :
1.Kemajuan Teknologi juga akan semakin mempermudah terjadinya
pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena
semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat
plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Dengan adanya televivisi, gadget, dan alat elektronik lain, akan
mempengaruhi peserta didik untuk malas belajar karena terlalu asyik dengan
alat-alat tersebut.
3. Dengan adanya akses internet, dan isinya sudah ada bermacam informasi
yang dibutuhkan, hal itu akan menyebabkan kita malas untuk membaca
buku-buku pendidikan. karena telah terpengaruh oleh hal-hal yang instan.

3
Selain itu, dalam disiplin ilmu yang membutuhkan praktik misalnya kimia,
pembelajaran secara tatap maya dinilai kurang efektif dalam transfer ilmu
sehingga siswa mengeluh kurang faham dengan materi yang diajarkan.

B. Tanggapan Pelajar dalam Penggunaan Teknologi


Berdasarkan penelitian oleh (Farida, dkk. 2020) mahasiswa sebagian
besar melaksanakan dengan baik pembelajaran kimia secara daring dengan
menggunakan berbagai platform pembelajaran. Tingkat partisipasi dan
semangat mahasiswa untuk menguasai konten pembelajaran, mengerjakan
tugas-tugas dan ujian online cukup tinggi. Ditinjau dari segi pemahaman,
belum semua mahasiswa dapat beradaptasi untuk mengakses konten
pembelajaran kimia dengan baik. Mahasiswa mengalami kesulitan pada
konten kimia yang berkaitan dengan perhitungan, reaksi-reaksi dan
representasi submikroskopik. Faktor-faktor yang menghambat pembelajaran
antara lain: ketersediaan jaringan internet, platform E-learning, media
pembelajaran yang kurang sesuai dengan gaya belajar mahasiswa dan
lingkungan belajar di rumah yang kurang kondusif. Pemahaman terhadap
representasi makroskopik kimia harus dihubungkan dengan representasi
submikroskopik yang berkaitan dengan dunia partikel yang berukuran nano,
yaitu pergerakan dan interaksi antar atom, molekul dan partikel sub atom.
Semua kegiatan tatap muka di kelas ditiadakan dan digantikan dengan
pembelajaran secara daring atau online secara penuh tanpa kecuali. Dari sisi
kesiapan mahasiswa yang termasuk generasi Z, seharusnya peralihan
pembelajaran kimia secara tatap muka menjadi full online learning, tidaklah
membuat mereka gagap teknologi. Berdasarkan beberapa survey awal yang
telah dilakukan mengenai pelaksanaan pembelajaran daring selama Pandemi
Covid-19, lebih dari 60% mahasiswa menyatakan sudah terbiasa
melaksanakan pembelajaran daring dan separuh responden menyatakan
sistem daring mempermudah proses. Namun, terjadi kecenderung
mahasiswa dihadapkan pada beberapa kendala, baik yang bersifat teknis
maupun berkaitan dengan pemahaman pembelajaran.

4
Selain mahasiswa, telah dilakukan wawancara terhadap siswa sekolah
menengah atas dari tiga sekolah berbeda (SMAN 2 TAKALAR, MAN
ENREKANG, dan SMAN 7 SOPPENG) dengan masing-masing dianggap
mewakili populasi terhadap sekolahnya. Dari wawancara tersebut dapat
disimpulkan bahwa 85% siswa merasa lebih efektif dalam pembelajaran
daring dengan menggunakan aplikasi yang dapat memanfaatkan teknologi
tatap maya seperti Google Meet atau Zoom Meet. Namun, saat dimintai
pendapat mengenai perangkat yang dianggap sesuai untuk pembelajaran
kimia khususnya materi sifat koligatif larutan sebagian besar siswa hanya
memilih Zoom/Gmeet yang notabene pernah mereka gunakan sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah cukup familiar dengan dua
aplikasi tersebut namun juga menunjukkan bahwa wawasan dan penguasaan
mereka terhadap teknologi hanya sebatas Zoom Meet dan Google Meet.

C. Teknologi yang Efektif dalam Pembelajaran Daring


Pesatnya perkembangan Tekhnologi Informasi terutama internet
membuka peluang bagi pengembangan layanan informasi yang lebih baik
di lembaga pendidikan. Hal itu diwujudkan dalam suatu sistem yang
disebut electronic university (e-University).
Tetapi tidak seperti televisi, media cetak atau radio yang harus dipilih
oleh pemerintah, itu berbeda dengan Teknologi Informasi yang merupakan
media yang tidak mengakui pembatasan antar negara. Pemerintah telah
melakukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas yang mengusung
nama pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah
biasanya bersifat konstitusional untuk mendapatkan lulusan dari sekolah
yang kompetitif dan siap bersaing secara global.
Sistem konvensional dalam proses belajar mengajar sebenarnya yang
menjadi masalah inti di dalam dunia pendidikan, yang dapat ditemukan
sebagai kekurangan adalah proses belajar mengajar konvensional yang
mengandalkan tatap muka antara guru dan siswa, dosen dengan siswa,
pelatih dengan peserta pelatihan, namun ini adalah target yang mudah dan

5
paling mudah menjadi target yang menginginkan peningkatan kualitas di
dunia pendidikan.
Sistem konvensional dapat dikatakan menjadi tidak efektif jika dalam
proses belajar mengajar sama sekali menggunakan sistem konvensional
ini, karena seiring dengan perkembangan zaman, pertukaran informasi
menjadi lebih cepat dan lebih cepat, tetapi lembaga yang masih
menggunakan sistem pengajaran tradisional ini (di tingkat sekolah
menengah mempertimbangkan untuk memberikan informasi) sangat
lambat dan tidak sejalan dengan perkembangan IT.
Karena sifat internet yang dapat dihubungi kapan saja, itu berarti siswa
dapat memanfaatkan program pendidikan yang disediakan di internet
kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka, sehingga ruang dan kendala
waktu yang mereka hadapi dalam menemukan sumber belajar dapat
diatasi. Dengan perkembangan pesat di bidang telekomunikasi,
multimedia, dan teknologi informasi; mendengarkan ceramah, membuat
catatan di atas kertas tentu sudah ketinggalan zaman.
Menurut Lantip dan Rianto (2011: 4) teknologi informasi diartikan
sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer
dan perkembanganya sangat pesat. Menurut Abdulhak (2005: 413)
terdapat klasifikasi pemanfaatan ICT ke dalam tiga jenis, yaitu: pertama,
ICT sebagai media (alat bantu) pendidikan yaitu hanya sebagai pelengkap
untuk memperjelas uraian yang disampaikan. Kedua, ICT sebagai sumber
yakni sebagai sumber informasi dan mencari informasi. Ketiga, ICT
sebagai sistem pembelajaran.
Namun, penggunaan TI di Indonesia baru saja memasuki tahap
mempelajari berbagai kemungkinan untuk pengembangan dan penerapan
TI untuk pendidikan. Informasi yang diwakili oleh komputer yang
terhubung ke internet sebagai media utama telah mampu memberikan
kontribusi yang begitu besar bagi proses pendidikan. Dan Teknologi
Informasi adalah kunci untuk model sekolah masa depan yang lebih baik.

6
Namun upaya anak-anak bangsa juga terus dilakukan untuk mengejar
ketertinggalan bangsa Indonesia da-lam hal menyampaikan proses
pendidikan dengan menggunakan IT. Sebagai contoh, Telkom, Indosat,
menyatakan kesiapan mereka un-tuk mengembangkan IT untuk
pendidikan di Indonesia, dimulai dengan proyek percontohan.
Telkom menyatakan akan terus meningkatkan dan meningkatkan
kualitas infrastruktur jaringan telekomunikasi yang diharapkan menjadi
tulang punggung pengembangan dan penerapan TI untuk pendidikan dan
implementasi lainnya di Indonesia. Bahkan, sekarang Telkom mulai
mengem-bangkan teknologi yang memanfaatkan ISDN (Integrated Sevices
Digital Network) untuk memfasilitasi teleconference sebagai aplikasi
pembelajaran jarak jauh. Dalam pengembangan dan penerapan TI banyak
aspek dapat diusulkan untuk dijadikan alasan mendukung untuk
pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan
nasional Indonesia.
TI sangat mampu dan diperjuangkan untuk menjadi fasilitator utama
untuk meratakan pendidikan di nusantara, karena TI yang mengandalkan
kemampuan belajar jarak jauh tidak lepas dari ruang, jarak dan waktu.
Demi mencapai daerah-daerah yang sulit, aplikasi ini diharapkan dapat
dilakukan sesegera mungkin di Indonesia.
E-education, istilah ini mungkin masih asing bagi masyarakat
Indonesia. e-education (Pendidikan Elektronik) adalah sebutan untuk
penggunaan IT di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber informasi
yang tadinya sulit diakses. Layanan pendidikan lain yang bisa
dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi
kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa
saja yang membutuhkan.
Pada tingkat pendidikan SMA rata-rata penggunaan internet hanyalah
sebagai fasilitas tambahan dan lagi IT belum menjadi kurikulum utama
yang diajarkan untuk siswa. Situs ini dimaksudkan untuk pengembangan
pendidikan agar pembelajaran tidak vakum dalam kondisi covid 19 saat
ini, dan untuk menyajikan sumber daya publik dan jaringan komunikasi
(forum) untuk administrator sekolah, pendidik, dan siswa.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Terdapat beberapa dampak positif dari penggunaan teknologi dalam


pembelajaran kimia antara lain; proses pembelajaran menjadi lebih efektif
dan menyenangkan bagi siswa, administrasi menjadi lebih paktis, proses
pengerjaan tugas menjadi leboh mudah dan cepat bagi siswa. Sedangkan
dampak negatifnya antara lain; memperbesar peluang terjadinya plagiasi,
menurunkan ketertarikan siswa terhadap mdia cetak seperti buku, dan
materi yang biasanya dilakukan dengan disertai praktik menjadi sulit
difahami oleh siswa tanpa praktik.
2. Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa dari tiga sekolah yang
berbeda, 85% menganggap pembelajaran kimia secara daring khususnya
pada materi sifat koligatif larutan lebih efektif jika dilakukan dengan
aplikasi tatap maya seperti Zoom dan Gmeet.
3. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran kimia secara daring
memanfaatkan ISDN (Integrated Sevices Digital Network) untuk
memfasilitasi teleconference sebagai aplikasi pembelajaran jarak jauh.
Dalam pengembangan dan penerapan TI banyak aspek dapat diusulkan
untuk dijadikan alasan mendukung untuk pendidikan dalam kaitannya
dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Berdasarkan
wawancara kepada siswa dari tiga sekolah yang berbeda, aplikasi-aplikasi
teleconference dinilai lebih efektif untuk pembelajaran kimia secara daring.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak; & Darmawan, Deni. 2005. Teknologi Pendidikan, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Farida. Ida , Risa Rahmawati Sunarya, Riri Aisyah, Imelda Helsy. 2020.
Pembelajaran Kimia Sistem Daring di Masa Pandemi Covid-19 Bagi
Generasi Z. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From Home (WFH)
Covid-19. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.

Iskandar, Akbar, dkk. 2020. Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK. Medan :


Yayasan Kita Menulis

Maulana, dadan Djuanda, Nurdina Hanifah, Atep Surjana, Diah Gusrayani, Ani
Nur Aeni, Julia, Asep Kurnia Jayadinata, Riana Irawati, Regina Lichteria.
2015. Ragam Model pembelajaran Di Sekolah Dasar. UPI Sumedang Press.
Sumedang.

Prasojo, Lantip Diat; & Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan.


Yogyakarta: Gava Media.

Pujilestari, Yulita. 2020. Dampak Positif Pembelajaran Online Dalam Sistem


Pendidikan Indonesia Pasca Pandemi Covid-19. ADALAH, Buletin Hukum
& Keadilan. Volume 4 Nomor 1.

9
iv

Anda mungkin juga menyukai