Sering kali kita bingung ketika masalah dalam hal kepemimpinan muncul
tanpa kita sadari.Terkadang kita tidak sadar saat masalah kepemimpinan itu
muncul di hadapan kita. Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan
asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang
baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja
mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan
hubungan dalam kelompok atau organisasi. Gaya partisipatif dan orientasi
prestasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini mengandung
pengertian bahwa kinerja karyawan dapat ditingkatkan apabila gaya partisipatif
dan orientasi prestasi terus ditingkatkan. Variabel gaya partisipatif dan orientasi
prestasi merupakan variabel yang memiliki pengaruh terbesar dalam
hubungannya dengan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa gaya
partisipatif dan orientasi prestasi sangat mempengaruhi kinerja karyawan.
Hubungan antara Gaya Pengasuh dengan Kinerja Karyawan Pengujian hipotesis
ini terbukti bahwa gaya pengasuh berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan
mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Sebutan pemimpin terlepas dari
perbedaan definisi, perbedaan status formal dan non-formal, perbedaan strata
atau job title-nya, mengarah pada satu pemahaman sebagai sumber solusi suatu
urusan. Jadi pemimpin adalah orang yang isi pikirannya berupa solusi bukan
masalah yang ia rasakan. Perilaku pemimpin merupakan salah satu faktor
penting yang dapat mempengaruhi kinerja. Hubungan yang akrab dan saling
tolong-menolong dengan teman sekerja serta dengan pemimpin adalah sangat
penting dan memiliki hubungan kuat dengan kinerja pegawa, semakin baik
pemimpin dalam membawahi karyawannya semakin nyaman dan puas juga para
karyawan dalam melakukan pekerjaanya, begitu pula sebaliknya Kepuasan kerja
juga ditemukan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja perawat, semakin tinggi kinerja.
i
Often we are confused when problems in terms of leadership appear
without us knowing. Sometimes we are not aware when the leadership problems
that appear in front of us. Many definitions of leadership illustrate the
assumption that leadership is connected with the process of influencing both
individuals and society. In this case, deliberately affect from person to person in
the arrangement of its activities and relationships within groups or
organizations. Participatory style and achievement orientation have a positive
effect on employee performance. This implies that employee performance can
be improved if the participative style and achievement orientation are
continuously improved. Participatory style variables and achievement
orientation are the variables that have the greatest influence in relation to
employee performance. This shows that participative style and achievement
orientation greatly affect employee performance. Relationship between
Caregiver Style with Employee Performance Testing this hypothesis proved that
the nanny style has a positive effect on employee performance. Leadership
involves influencing processes in determining organizational goals, motivating
follower behavior to achieve goals, influencing to improve groups and culture.
Leadership has a close relationship with motivation. The name of a leader
regardless of the difference in definition, the difference in formal and non-
formal status, the strata difference or the title of the title, leads to an
understanding as the source of the solution of an affair. So the leader is the
person whose mind is a solution not a problem he feels. Leader behavior is one
of the important factors that can affect performance. A close relationship and
mutual help with co-workers and with leaders is very important and have a
strong relationship with the performance of the employee, the better the leader
in supervising employees more comfortable and satisfied also the employees in
doing the work, and vice versa Job satisfaction is also found to be influential
positively and significantly to employee performance. The higher the nurse's job
satisfaction, the higher the performance.
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
BAB IV PENUTUP...........................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................13
B. Rekomendasi........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................14
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Sering kali kita bingung ketika masalah dalam hal kepemimpinan muncul
tanpa kita sadari.Terkadang kita tidak sadar saat masalah kepemimpinan itu
muncul di hadapan kita.Misalnya dari masalah Kepemimpinan Operasional,
organisasi, dan publik dalam kemimpinan .
Oleh karena itu, penulis membuat Tugas Rekayasa Ide ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih dan memilah tentang permasalahan
dalam kepemimpinan.
B. Tujuan TRI
C. Manfaat TRI
1. Untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui metode dan sifat-sifat seorang pemimpin.
3. Untuk mengetahui prinsip apa yang ditanam dalam pemimpin
1
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN
2
bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin
didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup Tidak hanya melalui pendidikan
formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca,
menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik
maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi
melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan
karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin
seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif Setiap orang mempunyai energi dan
semangat.Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan
dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan
energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus
dapat dan mau bekerja untuk Jangka waktu yang lama dan kondisi tidak
ditentukan.
3
dan memiliki pengaruh terhadap organisasi. Para pemimpin mewarisi tanggung
jawab untuk memberi teladan perilaku yang diinginkan bukan hanya untuk
memberi manfaat bagi organisasi, tetapi juga bagi manfaat orangorang yang
mereka bimbing. Di sepanjang sejarah, model-model memiliki pengaruh yang
penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia. Seperti yang
terbukti benar pada seluruh agama dan pemerintahan yang sukses; para
pemimpin memodelkan standar, iklim dan ekspektasi bagi organisasi.
4
belah pihak. (Le Pine, Hollenbeck, Ilgen&Hedlund, 1997 dalam Tierney, et.al,
1999).
B. Identifikasi Permasalahan
1. Permasalahan Hubungan antara Gaya Partisipatif, Orientasi Prestasi
dengan Kinerja Karyawan.
5
merupakan variabel yang memiliki pengaruh terbesar dalam hubungannya
dengan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa gaya supportif
sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil pengujian hipotesis ini
memperkuat hasil penelitian empiris Griffin (1980) dan Mc Nesse-Smith
(1996) yang menyatakan adanya korelasi positif antara sikap pimpinan dan
perilaku kepemimpinan dengan kinerja karyawan.
6
melalui budaya birokrasi. Disamping itu pemimpin sangat dekat dengan
para karyawan, turut menciptakan suasana yang nyaman dan akrab dalam
bekerja sehingga karyawan menjadikan dirinya teladan dalam membangun
budaya suportif yang tercermin dari rasa kekeluargaan yang cukup solid.
Tak hanya menjadi change agent dan teladan dalam membangun budaya
birokratif dan suportif. Menjadi Pilot Project dalam pengembangan diri
melalui sharing knowledge, berbagi pengalaman pekerjaan, sehingga
mampu mendorong para karyawan untuk lebih meningkatkan potensi yang
mereka miliki. Hal ini dicerminkan melalui budaya inovatif.
7
membangun komunikasi yang baik antar sesama karyawan, dan adanya
rasa kekeluargaan.
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
1. Cara Memimpin
8
a. Eksekutif. Gaya ini mempunyai perhatian yang banyak terhadap tugas-
tugas pekerjaan dan hubungan kerja. Manajer seperti ini berfungsi sebagai
motivator yang baik dan mau menetapkan produktivitas yang tinggi.
b. Pencinta Pengembangan (Developer). Pada gaya ini lebih mempunyai
perhatian yang penuh terhadap hubungan kerja, sedangkan perhatian
terhadap tugas-tugas pekerjaan adalah minim.
c. Otokratis yang baik. Gaya kepemimpinan ini menekankan perhatian yang
maksimum terhadap pekerjaan (tugas-tugas) dan perhatian terhadap
hubungan kerja yang minimum sekali, tetapi tetap berusaha agar
menjaga perasaan bawahannya.
9
kapabilitas, kualitas, dan kekuatan anda. Kekacauan akan segera terjadi
ketika anda dipimpin tetapi melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan
pemimpin atausebaliknya. Untuk menjadi pemimpin, maka anda harus
mengawalinya dengan kesiapan untuk mau dipimpin. Dalam organisasi,
bawahan yang tidak siap dipimpin akan kehilangan kesempatan emas untuk
mempelajari bagaimana kelak ia akan menjadi seorang pemimpin. Seluruh
waktu dan energinya dihabiskan hanya untuk menciptakan reaksi-reaksi
sesaat yang sia-sia. Di bidang politik seringkali terjadi kepemimpinan yang
diraih dengan cara yang melupakan proses kesiapan dipimpin akan berakhir
dengan cara yang sama dengan ketika ia mendapatkannya. Sebelum anda
memimpin orang lain, maka wujud dari kesiapan untuk dipimpin adalah
begaimana memimpin diri anda (Personal Mastery).
10
paket kekuatan. Paket keahlian merujuk pada kualitas personal yang sifatnya
internal mulai dari skill, knowledge, attitude, atau lainnya sedangkan paket
kekuatan merujuk pada power yang bisa berbentuk kekayaan, networking,
atau mungkin kekuatan fisik.
11
4. Pengaruh antara Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Hal ini juga berarti bahwa perilaku pemimpin merupakan salah satu
faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja. Hubungan yang akrab dan
saling tolong-menolong dengan teman sekerja serta dengan pemimpin adalah
sangat penting dan memiliki hubungan kuat dengan kinerja pegawa, semakin
baik pemimpin dalam membawahi karyawannya semakin nyaman dan puas
juga para karyawan dalam melakukan pekerjaanya, begitu pula sebaliknya
Kepuasan kerja juga ditemukan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja perawat, semakin
tinggi kinerja. Hasil penelitian ini searah dengan hasil studi yang dilakukan
Ostroff (1992), yang menunjukkan hubungan positif antara kepuasan kerja
dengan kinerja karyawan. Selanjutnya diungkapkan lebih khusus, organisasi
dengan karyawan yang lebih puas, berkomitmen, sesuai dan tidak stress
tinggi akan memiliki tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada karyawan yang
kurang puas, kurang berkomitmen, kurang mampu menyesuaikan.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Adapun saran yang saya dapat berikan dalam pengplikasian rekayasa ide
melatih jiwa kepemimpinan ini adalah pada bagian pendalaman aspek-aspek
yang berkaitan dengan bagaimana cara kita memimpin diri sendiri secara
bertahap dan selanjutnya bagaimana memimpin orang lain maupun kelompok.
13
DAFTAR PUSTAKA
14