Seorang pria (Tn. U) usia 35tahun pekerjaan karyawan swasta datang ke rumah sakit dengan
keluhan sesak nafas yang memberat dalam beberapa hari terakhir. Sesak telah dialami Tn. U
sejak 3 minggu terakhir, awalnya pasien merasa kadang-kadang sesak dan tidak mengganggu
aktivitas, tapi berapa hari terakhir semakin sesak dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Tn. U
juga mengalami batuk 1 bulan terakhir dan memberat dalam 3 minggu terakhir, ada lendir
berwarna kuning kehijauan, tidak ada darah, nyeri dada ada bila batuk sangat keras saja. Ada
demam, sejak dua minggu terakhir, dan berkurang bila minum obat penurun demam
(paracetamol), menggigil ada dan berkeringat banyak terutama pada malam hari. Nyeri kepala
tidak ada, pusing tidak ada, nyeri menelan tidak ada, Mual tidak ada, muntah tidak ada, nyeri
ulu hati tidak ada, nyeri perut tidak ada. Nafsu makan menurun, ada penurunan berat badan
sekitar 15 kg dalam 2 bulan terakhir tanpa penyebab yang jelas.
Tn. U mengatakan tidak ada riwayat mengkonsumsi obat anti TB (OAT) sebelumnya, riwayat
kontak dengan penderita batuk lama tidak jelas, riwayat malaria tidak ada, riwayat DM tidak
ada, riwayat merokok tidak ada, riwayat kontak dengan perokok ada. Saat ditanyakan pola
Buang Air Besar (BAB) Tn. U mengatakan biasa saja dan normal begitu juga dangan pola
Buang Air Kecil. BB: 45 kg, TB: 165 cm, IMT: 16,54 kg/m2 (kurang). Saat mengkaji tanda-
tada vital didapatkan data sebagai berikut TD: 110/80 mmHg, Nadi: 88 x/menit, pernapasan:
28 x/menit, dan suhu: 38,50C.
Hasil pemeriksaan fisik Kepala: normal, simetris muka: kanan = kiri, deformitas: (-), rambut:
hitam, lurus. Mata: Eksoptalmus/enoptalmus: (-), kongjungtiva: anemis (+). Telinga: nyeri
tekan di prosesus mastoideus: (-), pendengaran: dalam batas normal. Hidung: pendarahan: (-),
sekret: (-). Mulut: Bibir: sianosis (-), gusi: perdarahan (-). Leher: tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening. Inspeksi Thorax: bentuk: simetris kiri=kanan. Palpasi paru-paru:
fremitus raba: menurun pada hemithorax sinistra dan dextra setinggi ICS IX, nyeri tekan : (-).
Perkusi Paru: redup pada ICS III kiri dan kanan dan pekak pada ICS IX paru kiri dan kanan.
Batas paru depan kanan: ICS VI dextra. Batas paru belakang kanan: vertebra thoracalis IX
dextra posterior. Batas paru belakang kiri: vertebra thoracalis X sinistra posterior. Auskultasi:
Bunyi pernapasan : vesikuler, bunyi tambahan: Rh +/+ (rhonki basah kasar pada apeks dan
medial paru kanan, rhonki basah pada apeks dan basal paru sinistra) Wh -/-.
Pemeriksaan jantung: Inspeksi: ictus cordis tidak tampak, Palpasi: ictus cordis tidak teraba,
Perkusi: pekak, batas jantung dalam batas normal, Auskultasi: bunyi jantung I/II murni regular,
bising (-). Pemeriksaan abdomen: Inspeksi datar, ikut gerak napas, nyeri tekan epigastrium (-
), tympani, ascites (-) dan peristaltic (+) kesan normal.
Pertanyaan: Buatlah rencana asuhan keperawatan pada kasus di atas (mulai dari pengkajian,
analisa data, penentuan diagnosa, perencanaan luaran dan intervensi keperawatan)