Gambar 9.15.
Perhatikan bahwa graf relasi partial order selalu memuat loop pada setiap titiknya (karena
refleksif) dan selalu memuat garis yang bisa dicapai lewat sifat transitif. Sebagai contoh,
karena ada garis dari titik 1 ke 3 (karena 1 | 3) dan dari 3 ke 9 (karena 3 | 9), maka pasti ada
garis dari 1 ke 9. Dengan adanya sifat-sifat seperti itu, graf tampak "ruwet" karena terlalu
banyak garis.
Ada suatu diagram yang lebih sederhana untuk menggambarkan relasi partial order. Diagram
itu dikenal dengan nama diagram Hasse. Diagram Hasse bisa dibuat dari graf relasi dengan
cara berikut.
Mulailah dengan graf berarah relasi di mana semua panah menuju ke tempat yang lebih atas.
Kemudian, hilangkanlah:
1. Loop pada setiap titik.
2. Panah yang keberadaannya bisa diimplikasikan dengan sifat transitif.
3. Penunjuk panah (sehingga menjadi graf tak berarah).
Dengan cara tersebut, maka relasi " | " pada himpunan A = {1, 2, 3, 9, 18} di atas dapat
digambarkan sebagai graf Gambar 9.16.
Gambar 9.16.
Perhatikan bahwa dalam penggambaran diagram Hasse, 2 titik yang berelasi (memiliki garis
hubung) tidak boleh terletak sejajar. Alasannya adalah dengan penggambaran 2 titik berelasi
(misal titik a danı b) yang letaknya sejajar, maka tidak jelas apakah relasinya a R b ataukah
b R a. Akan tetapi, 2 titik yang tidak berelasi (seperti titik 2 dan 3 dalam gambar di atas)
boleh diletakkan sejajar.
Contoh 9.23
Misalkan A = (a, b, c) dan P(A) adalah himpunan kuasa dari himpunan A. Perhatikan relasi
"himpunan bagian (⊆)" yang didefinisikan pada P(A) sebagai berikut:
∀ U ,V ∈ P ( A ) U ⊆V ⇔ ¿
Buatlah diagram Hasse untuk relasi tersebut!.
Penyelesaian
P( A)={ϕ , {a },{b }, {c },{a , b ¿ ,{a , c }, {b , c }, {a , b , c }}.
Graf relasi tampak pada Gambar 9.17
Gambar 9.19.
Penyelesaian
Elemen maksimal adalah g.
Elemen terbesar adalah g karena semua elemen-elemen dalam A ≤ g. b ≤ g karena b ≤ a dan
a ≤ g sehingga menurut sifat transitif, b ≤ g juga.
Elemen minimal adalah c, d, dan i karena c, d, dan i semua elemen lain atau tidak
komparabel.
Elemen terkecil tidak ada. c bukan elemen terkecil karena c ≰ d, demikian pula d dan i juga
bukan elemen terkecil.
9.9 Lattice
Konsep elemen maksimal, minimal, terbesar, dan terkecil dapat diperluas ke himpunan-
himpunan bagian Poset.
Misalkan a, b adalah 2 elemen anggota Poset ( A , ≤) . Elemen c ∈ A disebut batas atas dari a
dan b bila dan hanya bila a ≤ c dan b ≤ c.
Elemen c ∈ A disebut batas-batas atas terkecil (Least Upper Bound= LUB) dari a dan b bila
dan hanya bila:
1. c adalah batas atas a dan b.
2. Jika d adalah batas atas a dan b yang lain, maka c ≤ d.
Secara analog, elemen c ∈ A disebut batas bawah dari a dan b bila dan hanya bila c ≤ a dan
c ≤b.
Elemen c ∈ A disebut batas bawah terbesar (Greatest Lower Bound= GLB) dari a dan b bila
dan hanya bila:
1. c adalah batas bawah a dan b.
2. Jika d adalah batas bawah a dan b yang lainnya, maka d ≤ c.
Dalam suatu Poset, LUB tidaklah selalu ada. Akan tetapi, jika LUB ada, LUB tersebut
tunggal. Hal yang sama juga berlaku pada GLB.
Contoh 9.25
Perhatikan Poset yang diagram Hassenya tampak pada Gambar 9.20. Carilah batas atas dan
batas bawah dari f dan g!
Penyelesaian
Gambar 9.20.
Batas atas dari f dan g adalah titik x yang bersifat f ≤ x dan g ≤ x. Titik-titik yang memenuhi
sifat tersebut adalah h, i, j, dan k. Jadi, batas atas f dan g adalah h, i, j, dan k.
Batas bawah f dan g adalah titik x yang bersifat x ≤ f dan x ≤ g. Satu satunya titik yang
memenuhi sifat tersebut hanyalah titik a. Titik b bukanlah batas bawah f dan g karena
meskipun b ≤ f , tetapi b ≰ g Hal yang serupa terjadi pada titik c, d, dan e. Jadi, batas bawah f
dan g adalah a.
Contoh 9.26
Misalkan relasi "|" (membagi) didefinisikan pada himpunan A = {2, 3, 6}.
a. Gambar diagram Hasse yang bersesuaian dengan Poset ¿
b. Carilah GLB dan LUB dari 3 dan 6; 2 dan 3.
Penyelesaian
a. Diagram Hasse untuk Poset (A,|) tampak pada Gambar 9.21.
Gambar 9.21
b. LUB dari 3 dan 6 adalah 6 karena 3≤6 dan 6≤6, serta tidak ada LUB yang lain.
GLB dari 3 dan 6 adalah 3 karena 3≤3 dan 3≤6, serta tidak ada GLB yang lain.
LUB dari 2 dan 3 adalah 6 karena 2≤6 dan 3≤6, serta tidak ada LUB yang lain.
GLB dari 2 dan 3 tidak ada karena tidak ada elemen c ∈ A yang memenuhi c≤2 dan c≤3.
Berdasarkan konsep LUB dan GLB, didefinisikanlah Lattice. Suatu Poset disebut Lattice
apabila setiap 2 elemen dalam himpunannya memiliki GLB dan LUB.
Contoh 9.27
Tentukan apakah Poset yang dinyatakan dengan diagram Hasse pada Gambar 9.22
merupakan Lattice.
a) b) c) d)
Gambar 9.22
Penyelesaian
a. GLB (a,b) = b ; GLB (b,c) = d.
GLB (a,c) = c; GLB (b,d) = d.
GLB(a,d) = d ; GLB (cd) = d.
dan
LUB (a,b) = a; LUB (b,c) = a.
LUB (a,c) = a; LUB (b,d) = b.
LUB (a,d) = a; LUB (c,d) = c.
Oleh karena setiap 2 titik memiliki GLB dan LUB, maka Poset Gambar 9.22 (a)
merupakan suatu Lattice.
b. Tampak bahwa LUB (a,b) tidak ada. Oleh karena itu, Poset Gambar 9.22(b) bukan
merupakan Lattice. Perhatikan bahwa supaya suatu Poset menjadi Lattice, maka setiap 2
elemennya harus memiliki GLB dan LUB. Apabila ada sepasang elemen saja yang tidak
memiliki GLB atau LUB, maka Poset tersebut bukanlah Lattice.
c. Bukan Lattice
Perhatikan bahwa LUB (c,d) tidak ada. Meskipun a dan b keduanya adalah batas atas dari
c dan d, tetapi baik a maupun b bukanlah LUB (c,d) karena a dan b non komparabel.
d. Dengan meneliti setiap pasang titik, maka terlihat bahwa tiap-tiap pasang titik memiliki
GLB dan LUB. Jadi, Poset Gambar 9.22(d) merupakan Lattice.
Rangkaian-rangkaian tersebut adalah rangkaian-rangkaian yang berada pada kelas yang sama.