Anda di halaman 1dari 7

‫نظریات تعلم اللغة‬

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilm Lughah An-Nafsi

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Royani S.Ag M.Hum

Disusun oleh :

Salsabila Afifa 11190120000099


Adila Luthfi 11190120000087
Rizka Khairoti 11190120000100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1442/2021
PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar,
dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar
memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun bagaimana melibatkan
individu secara aktif membuat atau pun merevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi
suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi pribadinya.
Teori adalah seperangkat asas tentang kejadian-kejadian yang didalamnnya memuat
ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya.
Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan
belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
Teori pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi
orang lain agar terjadi proses belajar. Bruner dalam Degeng (1989) mengemukakan bahwa
teori pembelajaran adalah preskriptif, sedangkan teori belajar adalah deskriptif. Preskriptif
artinya, tujuan teori pembelajaran adalah menetapkan metode/strategi pembelajaran yang
cocok supaya memperoleh hasil optimal. Dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan
dengan upaya mengontrol variabel-variabel yang spesifi k dalam teori belajar agar dapat
memudahkan belajar. Sedangkan deskriptif artinya, tujuan teori belajar adalah menjelaskan
proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada bagaimana seseorang belajar
PEMBAHASAN
1. Teori-Teori Pembelajaran Bahasa
a) Al-nazhariyah al-sulukiyah (teori behaviorisme)
Teori Behaviorisme John B. Watson mengemukakan sebuah teori konspirasi mengenai
sebuah teori belajar manusia.
b) Al-nazhariyah al-ma'rifiyah (teori kognivisme)
Teori Kognitivisme Jika pendekatan kaum behavioristik bersifat empiris maka pendekatan
yang dianut golongan kognitivistik lebih bersifat rasionalis.
c) Al-nazhariyah al-wazifiyah (teori fungsionalisme)
Teori Fungsional (Interaksionis) Bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif dan
efektif untuk menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain dan juga keperluan
terhadap diri sendiri sebagai manusia.

A. Pengertian Teori Behaviorisme


Behaviorisme berasal dari kata  behave yang berarti berperilaku dan isme yang berarti
aliran. Teori behaviorisme menyoroti aspek perilaku kebahasaan yang dapat diamati langsung
dan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi (response). Perilaku bahasa yang
efektif adalah membuat reaksi yang tepat terhadap rangsangan. Reaksi ini akan menjadi suatu
kebiasaan jika reaksi tersebut dibenarkan.

Menurut pandangan teori Behavioristik bahwa bahasa akan dapat diperoleh dan
dikuasai karena faktor kebiasaan. Seorang anak kecil akan dapat menguasai bahasa bila
semakin sering dia mendapat stimulus dari luar yang membuat dia tertarik untuk mencoba
berkomunikasi dengan dengan memberikan respon melalui gayanya sendiri. Stimulus yang
diberikan pada bayi dibawah 3 bulan misalnya, pada awalnya dapat hanya berupa gesture
saja. Hal ini dikarenakan proses pemerolehan bahasa bayi pada periode ini memang baru
pada tahap
pengenalan saja. Demikian seterusnya untuk perode-periode pemerolehan bahasa berikutnya.

a.Ciri dari teori belajar behaviorisme


Ciri dari teori belajar behaviorisme adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian
kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan
reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil
belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah
munculnya perilaku yang diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa
tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil
belajar.
Kelebihan dan Kelemahan Teori Behaviorisme
a) KelebihanTeori Behaviorisme
1) Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih
membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus
dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan
langsung seperti diberi permen atau pujian.
2) Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi
Belajar

3) Kelemahan Teori Behaviorisme


Kelemahan teori behaviorisme adalah sebagai berikut.
a) Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat
mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
b) Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang
didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan hukuman
sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa (teori skinner) baik hukuman
verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar, ejekan , jeweran yang justru berakibat
buruk pada siswa.

B.Teori Kognitivisme
Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang
terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang
melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses
interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan
berbekas.

a. Ciri-ciri Aliran Kognitivisme


a)Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia
b) Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian
c) Mementingkn peranan kognitif
d) Mementingkan kondisi waktu sekarang
e) Mementingkan pembentukan struktur kognitif

Belajar kognitif ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan mempergunakan
bentuk-bentuk reppresentatif yang mewakili obyek-obyek itu di representasikan atau di
hadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang semuanya
merupakan sesuatu yang bersifat mental, misalnya seseorang menceritakan pengalamannya
selama mengadakan perjalanan keluar negeri, setelah kembali kenegerinya sendiri. Tampat-
tempat yang dikunjuginya selama berada di lain negara tidak dapat diabawa pulang, orangnya
sendiri juga tidak hadir di tempat-tempat itu. Pada waktu itu sedang bercerita, tetapi
semulanya tanggapan-tanggapan, gagasan dan tanggapan itu di tuangkan dalam kata-kata
yang disampaikan kepada orang yang mendengarkan ceritanya.
2.Kelebihan dan kelemahan teori Kognitivisme
a) Kelebihannya yaitu : menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa
memahami bahan belajar secara lebih mudah.
b) Kekurangannya yaitu : teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan;
sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut; beberapa prinsip seperti intelegensi sulit
dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.

C. Teori Fungsional
Para peneliti bahasa mulai melihat bahwa bahasa merupakan menifestasi kemampuan
kognitif dan efektif untuk menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain
dan juga keperluan terhadap diri sendiri sebagai manusia. Lebih lagi kaidah generatif
yang diusulkan di bawah naungan nativisme itu bersifat abstrak, formal, eksplisit dan
logis, meskipun kaidah itu lebih mengutamakan pada bentuk bahasa dan tidak pada
tataran fungsional yang lebih dari makna dibentuk dari interaksi sosial.
1) Kognisi perkembangan bahasa
Piaget menggambarkan penelitian itu sebagai interaksi anak dengan
lingkungannya dengan interaksi komplementer antara perkembangan kapasitas
kognitif perseptual dengan pengalaman bahasa mereka. Penelitian itu
berkaitan dengan hubungan antara perkembangan kognitif dengan
pemerolehan bahasa pertama. Slobin mengatakan bahwa dalam semua bahasa,
belajar makna bergantung pada perkembangan kognitif dan urutan
perkembangan lebih ditentukan oleh kompleksitas makna itu dari pada
kompleksitas bentuknya. Menurut dia ada dua hal yang menentukan model:
a) Pada asas fungsional, perkembangan diikuti oleh perkembangan
kapasitas kounikatif dan konseptual yang beroperasi dalam konjungsi
dengan skema batin konjungsi.
b) Pada asas formal, perkembangan diikuti oleh kapasitas perseptual dan
pemerosesan informal yang bekerja dalam konjungsi dan skema batin
tata bahasa.

2) Interaksi sosial dan perkembangan bahasa


Akhir-akhir ini semakin jelas bahwa fungsi bahasa berkembang dengan baik di
luar pikiran kognitif dan struktur memori. Di sini tampak bahwa konstruktivis
sosial menekankan perspektif fungsional. Bahasa pada hakikatnya digunakan
untuk komunikasi interaktif. Oleh sebab itu kajian yang cocok untuk itu adalah
kajian tentang fungsi komunikatif bahasa, fungsi pragmatik dan komunikatif
dikaji dengan segala variabilitasnya.
KESIMPULAN
Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan
dihasilkan oleh respon pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan dapat
diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi yang diinginkan
(Arya, 2010).
Teori kognitivisme Menurut teori ini, bahasa bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah,
melainkan salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif.
Bahasa distrukturi oleh nalar. Perkembangan bahasa harus berlandaskan pada perubahan
yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi. Jadi, urutan-urutan perkembangan
kognitif menentukan urutan perkembangan Bahasa.
Teori fungsional melakukan revolusi penelitian dalam pembelajaran dan pemerolehan
bahasa, dimana mereka melihat bahwa bahasa adalah hasil manifestasi kemampuan kognitif
dan afektif yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri, manusia dan lingkungan sekitar untuk
berhubungan dengan mereka ataupun dalam rangka menjelajah dunia (Harras & Andika,
2009:99). Teori ini juga untuk memperjelas teori nativisme yang masih general, bersifat
abstrak, formal, eksplisit, dan logis. Teori Fungsional lebih menekankan bahasa pada fungsi
komunikatifnya. Teori Fungsional lebih menekankan bahasa pada fungsi komunikatifnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://banggaberbahasa.blogspot.com/2012/11/teori-belajar-bahasa.html?
m=1#:~:text=3)%20Teori%20fungsional%20menekankan%20pandangan,menjadi
%20pumpunan%20para%20penganut%20fungsional

https://www.kompasiana.com/amp/monikakolin/ringkasan-
behaviorisme_552bede76ea834ce6c8b456d

Anda mungkin juga menyukai