Anda di halaman 1dari 7

Persekutuan Doa PA IMAKRIS

 Jum’at, 19 Februari 2021.


Pemateri : Kak. Nonix Nike
Judul :”JANGAN KUATIR”
Ayat Alkitab : Filipi 4:6, Kejadian 15:5-6, Roma 4:18-21, Roma 5:5, Ayub 3:25
Materi : Setiap orang pasti memiliki kekuatiran dalam berbagai hal, kekauatiran dapat
muncul dalam berbagai hal, tetapi nyatakanla dalam segala hal tentang
kekuatiranmu. Dalam kekuatiran apapun tetap serahkan diri kita kepada Tuhan
Yesus, kekuatiran tersebut dapat dihilangkan jika kita memiliki keinginan untuk
menghilangkan kekuatiran tersebut, contohnya terdapat tokoh Alkitab bernama
Abraham yang juga memiliki kekuatiran dalam kehidupannya. Kekawatiran yang
dimiliki oleh Abraham adalah dimana ia tidak memiliki keturunan sehingga apa
yang dia lakukan adalah sia-sia sehingga Abraham berdoa kepada Tuhan Yesus,
lalu setelah mengetahui firman Tuhan kekuatiran tersebut akhirnya hilang. Firman
Tuhan bukan hanya menghilangkan kekuatiran Abraham saja, namun untuk kita
semua agar kekuatiran yang kita miliki bukannya semakin besar namun seiring
berjalannya waktu akan menghilang. Kekuatiran biasanya muncul ketika
ekspektasi kita tidak sesuai dengan realita yang terjadi. Letakkanlah semua
harapan kita kepada Tuhan agar semua kekuatiran yang kita miliki bis akita lewati
dengan adanya bimbingan dari Tuhan Yesus, jangan letakkan pengharapan kita
kepada siapapun selain Tuhan Yesus karena pengharapan dari Tuhan Yesus
memegang kendali atas kita.
1. Jangan kehilangan harapan. (Tetap berharap saat kenyataan tidak sesuai
dengan ekspektasi, janganah berhenti untuk berharap (AY 18b)).
2. Kemustahilan (muncul ketika kekuatiran mulai menguasai kita).
 Tetap percaya sama seperti Abraham (AY 19, Lukas 1:37).
3. Kebingbangan/ketakutan (kekuatiran sering muncul saat kita mulia ragu atau
takut)
 Tetap memuliakan Allah saat Abraham mengalami ketakutan (AY 20).

 Jum’at, 26 Februari 2021 (LKMO 2021).


Pemateri : Kak. Ezra Imanuel Suwarno
Judul : “AKU DIPANGGIL”
Ayat Alkitab : Keluaran 18:21, Matius 23:11, Markus 8:34-35, 1 Korintus 9 :27.
Materi : Dalam Kristen tidak ada yang mengenal istilah bawahan dan atasan, yang ada
yaitu kita melayani Tuhan sebagai bawahan. Jika kita mau terus berkembang
bersama dengan Tuhan maka kita akan menjadi terang dalam Tuhan seperti
contohnya biji sesawi yang awalnya kecil namun nantinya akan menjadi besar
karena Tuhan. Terdapat poin-poin penting seperti kepeminpinanyang
mengembara, menghidupkan, jadi pengaruh bukan karena posisi, pemimpin
rechange dirinya sendiri, dan dipanggil untuksesuatu yang besar. Seorang
pemimpin harus mempersiapkan dirinya dengan sebaik mungkin sebelum
dipanggil oleh Tuhan, kita harus menjadi seorang yang menghamba karena
dengan menjadi hamba kita akan mengetahui apa yang Tuhan inginkan, terdapat
Jesus Concept pertama tahu dan sadar posisinya (gak perlu pamer), kedua tahu
panggilannya (setia), ketiga tahu masa depan (tidak melawan), keempat (nothing
to prove, nothing to lose, dan nothing to hide). Pemimpin yang tulus itu yang
menghamba memberi nilai (bukan untuk mendapatkan keuntungan dari mereka),
sukarela (melakukan apapun bukan untuk mendapatkan posisi), dan willing to be
other people (bukan berorientasi pada dirinya atau posisi). Sebaiknya kita menjadi
orang-orang yang mau berproses baru berbuat yang terbaik untuk sesama,
membuat relasi dengan banyak orang termasuk hal yang penting untuk dilakukan
oleh seseorang bukan hanya untuk mendapatkan sebuah posisi saja. Pemimpin
mengisi dirinya sendiri yaitu tetap membutuhkan waktu untuk beristrahat, berfikir
untuk berdoa dan berdoa, serta pembaharuan untuk menerima dari Tuhan. Yang
paling terpenting adalah ANDA DIPANGGIL UNTUK TANGGUNG JAWAB
YANG BESAR.

 Sabtu, 27 Februari 2021 (LKMO 2021).


Pemateri : Kak. Ezra Imanuel Suwarno
Judul : “Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi”
Materi :

 Sesi 1 : AD/ART
AD/ART adalah landasan operasional yang mencakup seluruh kegiatan
IMAKRIS UM berjalan sesuai dengan AD/ART yang berlaku dan ditetapkan. AD/ART
itu sifatnya mengikat baik untuk perseorangan atau kelompok dalam berbagai kegiatan
atau program yang akan dilakukan. AD adalah anggaran dasar untuk berjalannya
organisasi yang berisikan berbagai hal mulai dari dasar dan asas sampai dengan penutup,
ART adalah anggaran rumah tangga yang terdapat di IMAKRIS UM, ART menjdi
pondasi yang diharapkan tetap dipertahankan.

 Sesi 2 : Manajemen Organisani


Belajar merupakan bagian dari manajemen organisasi, belajar itu memiliki banyak
cabang seperti menggali, mendengar, menghamba, mengisi, melakukan tanda disuruh,
memberi diri pada orang lain, dan mempertanggungjawabkan.

Pemateri 2 : Dedy Desrany Reppy (Sesi 3)


Judul : “Kepemimpinan Kristen”
Ayat Alkitab : Kejadian 1:26
Materi : Yesus hadir bukan hanya menjadi seorang pemimpin saja namun juga
sebagai seorang hamba.
 Allah adalah sumber (Kejadian 1:1).
 Manusia itu adalah replica Allah.
 Kesamaan yang Tuhan turunkan (Kejadian 1:26-28).
Ketidaktaatan Manusia (Kejadian 2&3)
 Berkuasa sesuai kehendak Allah (Kejadian 2:19).
 Berkasan sesuai kehendak sendiri (Kejadian 3:6-7).
 Masalah ketidaktaatan ini terus berlanjut (kisah kain dan habel).

Yesus menjadi Teladan (Efesus 2:5-11)


 Berkuasa sesuai kehendak Allah Yesus Melakukannya (Matius 26:36-46).
 Berkuasa sesuai kehendak Allah Yesus Mengajarkan (Yohanes 13:1-20).

Kembali pada Gambar Allah (Ibrani 12:2-4)


 Melihat Yesus berarti kita kembali pada gambar Allah (Roma 5:1-11).
 Ada janji yang menguatkan kita untuk kembali pada gambar Allah
(Yohanes 14:26).

Saling Melayani (Kejadian 1:26)


 Konsep kepemimpinan Yesus saling Melayani menjadi kekuatan teologi
Allah Tritunggal.
 Menjadi sebuah kebanggaan ketika menusia diberikan teladan langsung
dari Allah.

 Pemateri : Sama seperti pemateri sebelumnya (Sesi 4)


Judul : “Langkah-langkah Kepemimpinan Kristus”
Ayat Alkitab : Markus 10:35-44
Materi : Pertama kekeliruan pemimpin, kedua kekeliruan pengikut, ketiga Yesus
pemimpin atau hamba, empat pemimpin. Tuhan hadir dan berkata bahwa kamu
harus melihat AKU YANG MENJADI STANDART, Yesus membalikkan
obsesi manusia dengan KHOTBAH DI BUKIT. Banyak orang yang menaruh
PENGHARAPAN pada TUHAN tapi lupa tentang bagiannya. ALLAH :
Gambaran Allah, Penyertaan Allah, dan Pembenaran. Roh kudus akan selalu ada
didalam diri kita untuk menyertai kita.

 Pemateri : Pdp. Meike Chrisvenda M, S.Pd (Jum’at, 5 Maret 2021)


Judul : “Sok Kenal dan Sok Dekat”
Ayat Alkitab : Matius 7:21-23, 2 korintus 1:20, Ulangan 34:10
Materi : Banyak orang yang merasa sudah kenal dan dekat dengan Tuhan padahal
sebenarnya kita sebagai manusia tidak mengenal baik Tuhan tidak seperti
Tuhan yang sangat kenal dan dekat. Bagi Tuhan PENGENALAN adalah
hal yang PENTING yang tidak bisa diremehkan (Kata Emas). Seberapa
pentingkah kita mengenal Tuhan?
1. Pengiringan atau kekristenan kita bukan tentang ATURAN dan
HUKUMAN, tetapi tentang HUBUNGAN (pengiringan kita bicara
tentang sebuah hubungan yang terjalin bukan hanya sekedara tentang
aturan dan hukuman).
2. Pengenalan kita akan Tuhan bukan berdasar pada KEADAAN tetapi
pada KEBENARAN.
Jadi pengiringan tanpa pengenalan adalah “kosong”, kita harus mengenal
Tuhan dengan sangat baik agar pengenalan kita kepada Tuhan tidak
kosong dan sesuai dengan apa yang diharapkan Tuhan. Jangan sampai kita
melakukan pengenakan kepada Tuhan dengan kurang benar/palsu, Tuhan
punya indicator sendiri tentang pengenalan kita.
Bagaimana cara akita mengenal dan dekat dengan Tuhan :
1. Melakukan kehendak Bapa (dikerjakan dengan penuh ketaatan)
(Matius 7:21).
2. Pengalaman pribadi dengan Tuhan (Ulangan 34:10).

“KENALI TUHAN DAN SAYANGI TUHAN DENGAN BENAR”.

 Pemateri : Pdm. Agung Priyo Budi (Jum’at, 19 Maret 2021)


Judul : “Anak-anak Terang”
Ayat Alkitab : Efesus 5 : 15-17, Matius 7 : 24-27, 1 Petrus 4 : 2, 1 Petrus 4 : 3, Roma
12 : 2, 2 Korintus 3 : 18, Ayub 29 : 4, Mazmur 25 : 14.
Materi : Pada ayat 15 kita harus memperhatikan hidup kita, konteks bebal
memiliki keterkaitan dengan waktu , orang bebal pasti bodoh tetapi orang
bodoh belum tentu bebal. Sebagai anak terang kita seharusnya tidak
menjadi orang bebal. Bebal memiliki perbedaan dengan bodoh, sama juga
dengan bijaksana yang memiliki perbedaan dengan pandai. Bijak memiliki
ciri seperti mendengarkan, melakukan, proses lama, dan hasilnya kuat,
sedangkan orang bebal memiliki ciri seperti mendengar, tidak melakukan,
proses cepat, hasilnya mudah roboh.
1. Sebagai anak-anak terang kita seharusnya tidak menjadi anak
bebal.
Pada ayat 16 kita harus mempergunakan waktu kita sebaik-baiknya dan
tidak menyia-nyiakan waktu. Waktu yang sisa gunakan seturut kehandak
Allah (1 Petrus 4 : 2).
2. Sebagai anak-anak terang pergunakanlah waktumu seturut
kehendak Allah.
Pada ayat 17 kita harus mengusahakan untuk mengerti kehendak Allah,
dalam hal ini kita jangan sampai menjadi serupa dengan dunia tetapi kita
harus berubah (proses), kita harus melakukan pembaharuan budi (2
Korintus 3 : 18), kamu harus membuktikan sendiri, mengalami, melihat
sendiri mengenai kehendak Tuhan.
3. Sebangai anak-anak terang kita harus diubah dari kemiliaan
kepada kemuliaan dengan cara pembaharuan budi (metanoia)
yang dihasilkan dari hubungan pribadi kita dengan Tuhan
(relationship).
 Pemateri : Kak Vidya Juliska (Jum’at, 26 Maret 2021).
Judul : “Mengetahui Kehendak-Nya dengan judul Mengetahui Kehendak
Allah”
Ayat Alkitab : Kolose 1 : 9.
Materi : Kita belajar mengenai kehendak Allah kepada dimana kehendak tersebut
adalah apa yang diinginkan oleh Allah untuk terjadi dikehidupan kita
(kehendak utama), untuk mengenal Allah kita harus bisa menjadi
sama/serupa dengan Allah. Allah menghendaki kita untuk mengikuti
kehendak-Nya sehingga kita harus mengikuti-Nya, melakukan kehendak
Allah adalah pilihan terbaik untuk kita. Dengan menyerahkan diri kita
kepada Allah itu berarti kita siap untuk mengikuti kehendak Allah, cara
untuk mengetahui kehendak Allah adalah dengan cara melalui Firman
Tuhan agar kita mengetahui apa kehendak Allah terhadap kita.
Terkadang ketika kita dihadapkan dengan masalah kita sering
melupakan Allah, padahal seharusnya kita menghadap kepada Allah
dengan melalui berbagai cara seperti berdoa, menyanyi dan yang lainnya
untuk mengetahui kehendak terbaik dari Allah kepada kita. Kita
memerlukan bimbingan ketika kita menghadapi masalah dengan bantuan
pertama dari Tuhan, orang-orang sekitar seperti orang tua, keluarga, dan
yang lainnya hingga akhirnya Tuhan akan memberikan petunjuk kepada
kita mengenai kehendak Allah kepada kita.

 Pemateri : Pdt. Yermia Puryanto,S. Th (Jum’at, 16 April 2021)


Judul : “Kemanakah Pelarianmu?”
Ayat Alkitab : 2 Samuel 12 : 13-14, dan Matius 27 : 3-5
Materi : Banyak orang Kristen yang merasa tertutup dan tertuduh hal tersebut
membuat kita merasa tidak layak dihadapan Tuhan, hal tersebut membuat
kita bsa merespon hal yang berbeda-beda dari tiap orang. Dengan merasa
dan melakukan hal tersebut maka secara tidak langsung kita sedikit demi
sedikit mulai meninggalkan Tuhan. Belajar dari Daud dan juga Yudas
untuk menyadari kondisi masing-masing terhadap dosa yang mereka
lakukan, dimana kita dapat mengetahui bagaimana respon yang benar dan
tidak akan mengulangi perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Tuhan memberi pengampunan kepada mereka yang sadar dan mau
kembali kepada Tuhan. Kita belajar dari apa yang dilakukan oleh Daud
jauh dari kehendak Tuhan sehingga apa yang dilakukan oleh Daud
menghina Tuhan dan melawan Tuhan, setiap dosa itu ada akibatnya.
Respon Daud kepada Nathan yang tadinya mengingatkan dimana Daud
akhirnya menyesal dan mengakui kesalahannya akan perbuatannya setelah
itu Daud memohon kepada Tuhan dan melakukan puasa dengan tekun.
Yudas juga melakukan kesalahan setelah mendengar bahwa Tuhan akan
dihukum mati membuat Yudas menyesali perbuatannya dan
mengembalikan uang kepada imam-imam tua sebagai bentuk
penyesalannya akan dosa yang telah ia perbuat.
 Pemateri : kak Nicke Paramita (Jum’at, 7 Mei 2021)
Judul : “Walk With God”
Ayat Alkitab : Matius 13 : 7, Matius 13 : 8-9, Kejadian 5 : 24
Materi : Waktu akan terus berjalan tanpa kita sadari cepat amupun lambat,ada
beberapa contoh dari perjalanan hidup tokoh yang ada di Alkitab (3
tokoh) yaitu pertama Saul dimana dulu pernah kalah dalam perang tidak
pernah menurut akan perintah Tuhan, kedua Salomo yang menjadi raja
kaya raya yang selalu menurut akan perintah orang tua namun sayangnya
ia menyembah berhala, ketiga Manasi menjadi raja yang menyembah
berhala beserta dengan rakyatnya bahkan menyembahkan anaknya
sebagai korban persembahan namun menjadi pribadi yang berubah
dimana dia mulai menyembah Tuhan dan mengakui kesalahannya.
Dengan melihat cerita mereka kita dapat mengetahui ada perjalanan
hidup yang awalnya salah menjadi benar dan juga ada perjalanan hidup
yang awalnya benar menjadi salah. Perjalanan seseorang tidak selalu
berjalan baik sesuai dengan keinginan kita, banyak cobaan yang harus
kita jalani untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Hidup kita bagaikan benih dimana kita bida tumbuh jika kaita ikut akan
kehendak Tuhan tapi kita tidak akan bertumbuh jika kita tidak menurut
akan perintah Tuhan sama seperti benih yang tidak tumbuh karena
ditebar di pinggir jalan. Banyak cobaan yang akan datang ketika kita
mencoba untuk lebih dekat engan Tuhan (hidup kita seperti banyak
mengalami bebatuan). Kita hurs dapat mendekatkan diri kita kepada
Tuhan dengan menggunakan cara yang baik dan seturut dengan kehendak
Tuhan.

 “SEMINAR KEROHANIAN KRISTEN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI


MALANG”
Isi Materi :
1. Saling Tumbuh Menumbuh (Akbar Trio Mashuri)
Dasar dari perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan dan konflik pasti akan terjadi
walaupun kita mencoba sebaik mungkin untuk menghindari, semakin dewasa seseorang
maka semakin besar juga permasalahan yang sering terjadi misalnya adalam hal
doktrinisasi/intoleransi dilingkungan sekitar, biasanya masalah ini terjadi dalam bidang
keagamaan. Konflik dapat terjadi terjadi karena suatu niscaya yang pasti terjadi di sekitar
kita dan menyadari bahwa terdapat penyebab dari konflik tersebut dapat terjadi.
Walaupun kita dihadapkan dengan berbagai macam masalah atau konflik didalam hidup
kita, namun terdapat hal yang kita dapat lakukan untuk mengatasi konflik atau malasah
tanpa perlu melakukan kekerasan seperti yang tercantum dalam Al-Quran (Fushilat 41 :
34) yang berbunyi “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolak (kejahatan
itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara
dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia”, dan
terdapat juga dalam Akitab Injil Roma 12 :17-18 yang berbunyi “Kejahatan jangan
kamu balas dengan kejahatan. Usahakan agar kamu melakukan apa yang baik
menurut semua orang. Jika mungkin, yaitu apabila bergantung kepadamu,
hiduplah damai semua orang”. Terdapat cara efektif untuk dapat menyelesaikan
konflik atau permasalahan tanpa memerlukan Tindakan kekerasan yaitu mengikhlaskan,
berdialog empat mata, dan mencari mediator. Setelah melakukan cara efektif untuk dapat
menyelesaikan konflik maka akan mudah untuk menciptakan perdamaian seperti dalam
Al-Quran, dan juga Alkitab, keberagaman merupakan suebuah potensi untuk melakukan
karya bersama. Oleh karena itu maka untuk merayakan keberagaman memelukan
pengenalan yang mendalam terhadap realitas keberagaman tersebut.

2. Bertumbuh dalam Perbedaan


Pertumbuhan rohani dalam kekristenan adalah sebuah proses untuk menuju
keserupaan dengan Kristen, setiap orang memiliki konsekuensinya masing-masing
setelah orang tersebut telah menerima Kristus di dalam hidupnya. Pertumbuhan itu
ditandai oleh adanya sebuah proses yaitu berakar, dibangun, bertambah teguh dan
melimpah dengan syukur. Berarkar memiliki arti yaitu “berakar sekali untuk selamanya”,
“Dimana dengan adanya akar yang kuat, membawa kita menjadi seperti sebuah tanaman
yang kokoh menghadapi angin pengajar” (Band. Efesus 4:4). Dibangun istilah yang ada
dalam bidang arsitektur, “Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Efesus 4:13). Diteguhkan dalam
Kekristenan bagaikan seperti pohon besar yang memiliki agar yang kuat di dalam tanah
dan menghisap makanan yang ada di dalam sana sama seperti Kekristenan yang harus
berakar. Mengucap syukur dimana dalam Alkitab Kolose 1:3, dan 12 kita diajarkan oleh
Tuhan untuk selalu mengucap syukur sebagai ciri dari kehidupan kekristenan yang tetap
dan khas.

Anda mungkin juga menyukai