Pendahuluan
Sierra Leone merupakan negara yang berada di Afrika Barat, dimana pada abad ke-15
seorang penjelajah Portugis bernama Pedro de Sintra menjadi orang Eropa pertama
menemukan dan memetakkan Pelabuhan Freetown. Bentuk pemerintahan Sierra Leone adalah
republic presidensial dengan menganut sistem pemerintahan republic presidensial. Freetown
menjadi ibukota dari Sierra Leone dengan presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan, wilayah di Sierra Leone beriklim tropis (musim hujan dan musim kemarau)
dimana lingkungan sekitarnya dipenuhi dengan hutan hujan dan sabana. Negara ini memiliki
luas wilayah 71.740 km² dengan 71.620 km² sebagai luas daratan dan 120 km² perairan.
Sierra Leone termasuk kedalam negara tertinggal hal tersebut dikarenakan jumlah kelahiran
tinggi berbanding terbalik dengan tingkat kehidupan yang rendah dimana penduduk usia
dibawah 15 tahun jauh lebih banyak sedangkan perkiraan hidup diperkiraan hanya sampai
pada usia 41 tahun.
Gambar 3. Lambang Negara Sierra Leone
(Sumber : https://semutaspal.com/sierra-leone/)
Sierra Leone negara yang terbagi menjadi empat bagian yaitu Provinsi Selatan, Provinsi
Utara, Provinsi Timur, dan juga Wilayah Barat, yang mana terdapat 12 distrik hasil pecahan
dari tiga provinsi dan dua distrik pecahan dari wilayah barat. Sierra Leone memiliki letak
astronomi 7°LU hingga 10°LU dan 10°BB hingga 14°BB. Sierra Leone berbatasan dengan
beberapa negara seperti Liberia dibagian selatan dan tenggara, Guinea dibagian utara dan
timur, serta Samudra Atlantik di bagian barat.
Sierra Leone dapat dibagi menjadi empat wilayah dengan fisik yang berbeda-beda, yaitu
pertama rawa pesisir yang terbentang sejauh 200 mil/320 km di sepanjang Atlantik, rawa
pesisir ini sebagai besar terdiri atas tanah liat dan juga pasir, kedua semenanjung Sierra Leone
situs Freetwon merupakan wilayah pegunungan uang ditumbuhi pepohonan lebat yang
membentang sejauh 25 mil/40 km, ketiga dataran dalam, dan keempat dataran tinggi.
Pelabuhan milik Sierra Leone menjadi Pelabuhan alam terbesar nomor tiga di dunia.
Sierra Leone dihuni oleh 18 etnis yang memiliki bahasan yang berbeda-beda, namun etnis
terbesar di Sierra Leone adalah etnis Temme dengan populasi sebanyak 36% (Sebagian besar
tinggal di utara Sierra Leono dan juga sekitar ibu kota), dan etnis Mende dengan populasi
sebanyak 33% (tinggal di selatan Sierra Leone). Krio menjadi bahasa yang berasal dari
Inggris, namun bahasa Inggris menjadi bahasa resmi di Sierra Leone. Sebagian besar
penduduk Sierra Leone menganut agama Islam sebanyak 78% dan Kristen Protestan sebanyak
20,9% diikuti oleh agama tradisional Afrika yang lainnya, namun jarang terjadi kekerasan
yang disebabkan oleh konflik keagamaan karena rasa toleransi yang tinggi.
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam utama bagi Sierra Leone adalah berlian, biji besi, emas, titanium, kopi,
ikan, cokelat, kacang tanah, millet, ubi jalar, kelapa sawit, ubi kayu , jahe, kakao, piassava,
mineral, selain itu perairan juga menjadi sumber yang penting, hal tersebut dikarenakan di
Sierra Leone terdapat begitu banyak aliran air yang dihuni oleh berbagai jenis ikan seperti
bonga, udang, lobter, tiram, kakap, dan juga sol.
Gambar 4. Peta Penambangan Berlian di Sierra Leone, Pantai Gading, Liberia, Republik
Demokrat Kong, dan Angola.
(Sumber : https://pedomanbengkulu.com/2020/11/berlian-darah-batu-mulia-yang-
mengubah-dan-mengakhiri-banyak-kehidupan/)
Berlian menjadi yang paling utama jika dibandingkan dengan sumber daya alam lainnya.
Berlian 704 karat pertama kali ditemukan di distrik Kono pada tahun 1935 oleh kelompok tim
survey geologi yang dikepalai oleh N.R Junner bersama dengan asistennya J.D Pollet di dekat
aliran sungai Gboraba, dimana saat itu Sierra Leone masih dijajah oleh Inggris, De Beer
merupakan peruhasaan pertambangan dari Inggris melakukan kesepakatan dengan kolonial
Inggris untuk melakukan aktivitas pertambangan di Sierra Leone dalam kurung waktu 99
tahun sebagai hak dari perusahaan.
Kegiatan pertambangan mulai mengalami permasalahan pada tahun 1956 terutama bagi
De Beer hal tersebut dikarenakan banyak kegiatan pertambangan yang bersifat ilegal terjadi di
luar dari perusahaan yang sudah ditentukan. Hal tersebut berdampak pada produktivitas dan
penghasilan dari kegiatan pertambangan yang dijalankan oleh De Beer, penyebab lainnya
karena jumlah penambang ilegal di distrik Kono berjumlah kurang lebih 75.000 orang.
Permasalahan terus berlanjut sampai tahun 1961 dimana Sierra Leone telah merdeka dari
Inggris, sistem adat mulai mengambil alih sistem pemerintahan, namun pada tahun 1980 an
terjadi penyeludupan dan perdagangan secara illegal terhadap hampir keseluruhan berlian
yang ada di Sierra Leone penghasilan dari aktivitas itu membuat investor swasta dapat
menerima pendapatan mereka secara langsung sampai pada tahun 1984 De Beer keluar dari
Sierra Leone.
Pada tahun 1985 presiden Stevens memutuskan untuk mengundurkan diri dan digantikan
oleh Joseph Momoh, sector pertambangan mendapatkan perhatian penuh akibat terjadinya
penyeludupan dan penjualan berlian disertai dengan korupsi. Kehidupan negara Sierra Leone
semakin memburuk selama tujuh tahun terakhir dibawah pemerintahan Joseph Momoh hingga
terjadi kemiskinan yang membuat banyak tenaga kerja pemerintah (PNS) tidak mendapatkan
gaji, akibatnya Sierra Leono menjadi negara termiskin di dunia pada tahun 1991.
Kolonialisme-Kemerdekaan
Sierra Leone pada awalnya menjadi wilayah dari beberapa kerajaan, dimana menurut
perjanjian Tordesillas wilayah Afrika termasuk ke dalam wilayah jajahan dari Portugis. Pada
tahun 1462 seorang pelaut berkebangsaan Portugis bernama Pedro de Sintra datang ke Sierra
Leone dan memberi nama wilayah tersebut dengan nama “Serra Lyoa” yang memiliki arti
yaitu singa atau gunung singa.
Portugis di Sierra Leone bergerak menjadi pelopor dari perdagangan yang terjadi antara
Afrika Barat dan Eropa, Portugis dan Sierra Leone melakukan berdagangan dalam bentuk
barang seperti melakukan pertukaran peralatan dapur bagi emas atau gading. Namun
perdagangan ini akhirnya berganti menjadi perdagangan budak Atlantik, Sierra Leone
menjadi daerah perbudakan dengan menjadikan manusia layaknya barang yang
diperjualbelikan pada akhir abad ke-18. Di Sierra Leone Freetown didirikan untuk menjadi
pusat dari perbudakan, dimana budak-budak yang berada di Inggris akan dibawa pulang dan
tinggal di Freetown.
Meningkatnya permintaan akan perburuan yang ada di perkebunan Dunia Baru
(Amerika) membuat Sierra Leone menjadi pusat dari kegiatan jual beli manusia dalam dunia
perdagangan. Namun pada tahun 1807 kegiatan perdagangan terhadap budak dianggap
sebagai kegiatan yang illegal setelah dilakukannya deklarasi oleh Inggris, dengan cepat
Inggris melakukan pencegatan terhadap budak-budak yang tetap melakukan operasi dengan
bantuan dari stasiun Angkatan laut milik Inggris yang dibangun di Freetown.
Pada tahun 1808 Freetown dijadikan sebagai bagian dari koloni Inggris dan pada tahun
1896 juga menjadikan daerah pesisir beserta dengan daerah pedalam menjadi wilayah
dibawah control Inggris. Pada tahun 1924 Sierra Leone terpecah menjadi dua bagian yaitu
koloni dan protektorat, dimana baik koloni maupun protektorat memiliki sistem politik
mereka masing-masing sampai terjadinya konflik pada tahun 1947 yang menyebabkan kedua
belah pihak berseteru diakibatkan oleh keinginan untuk memiliki sistem politik tunggal.
Pengawasan dilakukan oleh Sir Milton Margai pada tahun 1951 terhadap penyusunan
konstitusi baru yang mana pada akhirnya Sierra Leone berhasil mendapatkan kemerdekaan
pada tanggal 27 April 1961 dari Inggris dengan Sir Milton Margai sebagai presiden pertama
Sierra Leone.
DAFTAR RUJUKAN
Dickson. (2020). “Profil Negara Sierra Leone”.https://ilmupengetahuanumum.com/profil-
negara-sierra-leone/. diakses pada 11 Maret 2021.
Febrica, S. (2007). “Isu Pirvatisasi Konflik : Penggunaan Perusahaan Militer atau Kemanan
dalam Konflik Sierra-Leone”. dalam Jurnal Global, Vol. 9, No. 1, 2007.
Firman, T. (2017). “Kisah Berlian Berdarah di Sierra Leone”. 23 Maret 2017.
Fyfe, C. “Sierra Leone”. https://www.britannica.com/place/Sierra-Leone. Diakses pada 11
Maret 2021.
Gambar 1. https://kemlu.go.id/dakar/id/read/sierra-leone/187/etc-menu. Diakses pada 11 Maret
2021.
Gambar 2. https://semutaspal.com/sierra-leone/. Diakses pada 11 Maret 2021.
Gambar 3. https://semutaspal.com/sierra-leone/. Diakses pada 11 Maret 2021.
Gambar 4. https://pedomanbengkulu.com/2020/11/berlian-darah-batu-mulia-yang-mengubah-
dan-mengakhiri-banyak-kehidupan/). Diakses pada 11 Maret 2021.
Hennida, C. (2014). “Masalah Perbatasan dan Intensifitas Konflik Di Afrika”. dalam Jurnal
Global & Policy Vol.2, No.1, 2014.
Kemlu.go.id. (2018). “Sierra Leone”.https://kemlu.go.id/dakar/id/read/sierra-leone/187/etc-
menu. (Diakses pada 10 Maret 2021).
Kemlu.go.id. (2018). “Wapres Sierra Leone tertarik Bekerjasama dengan Indonesia”. 21
Desember 2018.
Misi.co. “Sierra Leone”. https://misi.co/Sierra_Leone. (Diakses pada 10 Maret 2021).
Perdana, A.J. (2013). “MEKANISME THE SPECIAL COURT for SIERRA LEONE (SCSL)
DALAM MENYELESAIKAN KASUS PELANGGARAN HAM BERAT”.
https://media.neliti.com/media/publications/35095-ID-mekanisme-the-special-court-for-
sierra-leone-scsl-dalam-menyelesaikan-kasus-pela.pdf. (Diakses pada 10 Maret 2021).
Repository.umy.ac.id. “DINAMIKA KONFLIK BERLIAN SIERRA LEONE”.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16041/G.%20BAB%20III.pdf?
sequence=7&isAllowed=y. (Diakses pada 10 Maret 2021).
Semutaspal.com. (2020). “Profil & Informasi tentang Negara Sierra Leone”. 27 Maret 2020.
Siswanto. (2016). “Indonesia Dorong Kerjasama Perhubungan dengan Sierra Leone”. 6 Maret
2016.