Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL NEGARA NIGERIA

Nigeria adalah salah satu di antara negara-negara yang paling menarik di Afrika. Di sana
terdapat kota besar dengan segala kemewahan kehidupan modern dan desa terpencil tanpa
fasilitas listrik atau air bersih. Terdapat pula daerah pedesaan dengan tanah berpasirnya, pesisir
dengan rawa-rawanya, dataran berumput dengan pepohonan dan semak belukarnya, serta hutan
belantara yang panas dan lembap.

Nigeria dihuni oleh lebih banyak orang Afrika dibandingkan dengan negara lain yang mana pun
di benua itu. Di sana terdapat 250 kelompok suku bangsa, tetapi suku bangsa Hausa, Fulani,
Yoruba, dan Ibo mencakup kira-kira 60% dari seluruh penduduk.

Ditemukannya gerabah yang berukiran indah, uang logam, perhiasan dengan penggarapan yang
rumit, serta patung-patung kecil yang terbuat dari terakota menunjukkan bahwa di beberapa
daerah telah ada suatu kebudayaan yang maju lebih dari 2.000 tahun yang silam.

Geografi Nigeria
Republik Federal Nigeria terbentang ke pedalaman dari ujung timur Teluk Guinea sampai ke
Republik Niger di sebelah utara, Kamerun terletak di perbatasan sebelah timur, Benin di barat,
dan Chad di timurlaut.

Negara ini berwilayah 933.770 km2 dengan topografi yang bhineka. Garis pantai yang panjang
terbentang sepanjang kira-kira 800 km dari Benin sampai Kamerun. Kedua teluk besar yakni
Teluk Benin dan Teluk Bonny, adalah bagian dari Teluk Guinea.

Di sepanjang pantai dan daerah pedalaman sampai sejauh 100 km, lahannya tertutup rawa bakau
dan diseling oleh sungai dan anak sungai yang tak terhitung banyaknya.

Membentang ke arah utara lahannya menjadi hutan belantara tropis yang berkesinambungan,
hanya diselingi oleh lahan terbuka di sana-sini dengan lahan pertanian yang kecil.

Ternak tidak dapat dipelihara dengan mudah karena adanya lalat tsetse yang membawa penyakit
tidur kepada hewan. Dahulu gajah berkeliaran di daerah ini, tetapi kini telah punah, mungkin
sebagai akibat diperkenalkannya senjata api. Di daerah rawa terdapat beberapa kawanan reptilia.

Hutan tersebut sedikit demi sedikit berbaur menjadi lahan hutan dan sabana di Nigeria tengah,
dataran yang rata dan tak berpohon banyak terdapat di ujung utara negeri ini.

Meskipun pada umumnya Nigeria merupakan negeri tanah rendah, beberapa daerah di Dataran
Tinggi Jos di bagian tengah negeri ini mencapai ketinggian 1.800 m.

Kota Besar Nigeria

Nigeria mempunyai kira-kira 25 kota besar dengan penduduk lebih dari 100.000 jiwa sehingga
kehidupan perkotaan lebih dominan di negeri ini daripada di kebanyakan negara Afrika lainnya.
Kemakmuran yang diwujudkan oleh devisa yang diperoleh dari minyak bumi telah
mengakibatkan membanjirnya sejumlah besar penduduk ke kota besar dari luar kota dan desa.

Suasana Kota Lagos, Nigeria

Lagos yang terletak di sebelah barat di dekat Benin itu adalah ibu kota, pelabuhan utama, dan
kota terbesar di Nigeria. (Pembangunan ibu kota federal yang baru, Abuja, di Nigeria tengah,
telah dimulai, tetapi kapan rampungnya masih belum dapat dipastikan.)

Semula Lagos terletak di sebuah pulau, tetapi kota itu cepat membengkak ke daratan dan pulau-
pulau lain di sekitarnya. Semua bagiannya dihubungkan oleh jembatan dan jalan lintas air.

Gedung bertingkat tinggi, toserba yang modern, sekolah, gereja, dan rumah sakit baru-baru ini
telah bermunculan di sepanjang jalan di Lagos. Masih jelas terlihat atap gedung bertingkat satu
yang dahulunya bertebaran di seluruh kota.

Lagos merupakan pusat industri dan perdagangan yang penting serta tujuan akhir di sebelah
barat dari sistem perkeretaapian Nigeria. Kota ini membanggakan bandara internasionalnya.
Penduduk Nigeria
Nigeria dengan penduduknya yang 98,1 juta jiwa merupakan negara yang berpenduduk paling
padat di Afrika. Penduduknya dibagi menjadi berbagai kelompok, ada di antaranya yang hanya
terdiri atas 1.000 jiwa dan ada pula yang berjumlah jutaan.

Beberapa di antara kelompok itu nomadik, sebagian lagi tinggal di desa swasembada, dan ada
pula yang menjadi bagian dari negara besar yang bersejarah. Dewasa ini, masing-masing daerah
di Nigeria didominasi oleh satu kelompok besar penduduk; di utara, campuran antara suku
bangsa Hausa-Fulani, di baratdaya, suku bangsa Yoruba; dan di tenggara, suku bangsa Ibo.

Kelompok lainnya yang penting adalah Tiv, Ijaw (Ijo), Ibibio, Nupe, Kanuri, Efik, dan Edo
(Bini). Semua kelompok tersebut memiliki ciri khas tata cara budaya dan bahasa mereka masing-
masing.

Bahasa Nigeria

Bahasa Inggris dibawa masuk ke Nigeria oleh para pedagang dan anggota misi pada abad ke-18
dan ke-19. Bahasa tersebut telah menjadi bahasa internasional dan dewasa ini hampir semua
anak sekolah belajar bahasa Inggris.

Penduduk Nigeria menggunakan sebanyak 250 bahasa yang berbeda-beda. Banyak di antara
bahasa-bahasa itu yang mempunyai satu logat atau lebih sehingga komunikasi menjadi sulit,
bahkan di kalangan sesama kelompok.

Meskipun semua orang Ibo berbahasa lbo, orang dari kelompok yang tinggal di tempat yang jauh
terpisah akan mengalami kesulitan dalam memahami orang dari kelompok lain.

Bahasa Hausa adalah bahasa utama penduduk yang tinggal di utara, sedangkan bahasa Yoruba
digunakan oleh mereka yang tinggal di Nigeria bagian barat.

Pendidikan

Misi Kristen memperkenalkan sistem sekolah ke Nigeria pada awal tahun 1800-an. Selama
seabad berikutnya mereka mendirikan berbagai sekolah misi di seluruh negeri.

Akan tetapi, mereka tidak sepenuhnya berhasil. Sebelum pertengahan abad ke-20 tidak sampai
sepertiga anak usia sekolah Nigeria bersekolah di sekolah tersebut. Pada tahun 1954 semua
fasilitas sekolah berada di bawah pengawasan pemerintah daerah.

Akan tetapi, kurangnya tenaga pengajar, ruang belajar, dan peralatan telah menghambat upaya-
upaya untuk meningkatkan pendidikan. Pemerintah menunjang suatu program yang pada
akhirnya bakal menjadikan pendidikan dasar tidak dipungut bayaran dan wajib bagi semua anak.

Pada pertengahan tahun 1980-an, tingkat melek huruf diperkirakan sebesar 30%. Nigeria
mempunyai sejumlah universitas dan perguruan tinggi.
Agama

Sejak akhir abad ke-14 Daerah Utara Nigeria telah berada di bawah pengaruh Islam. Dewasa ini
kurang lebih 75% dari suku Hausa-Fulani adalah pemeluk agama Islam. Penduduk utara lainnya
beragama Kristen atau menganut tradisi animisme.

Kaum misi memasukkan agama Katolik ke lingkungan penduduk Nigeria tenggara. Akan tetapi,
banyak penduduk daerah ini yang masih menjalankan agama Afrika mereka sendiri.

Meskipun sebagian besar orang Yoruba beragama Kristen, ada pula yang masih menganut
kepercayaan tradisional mereka. Pemujaan roh nenek moyang merupakan unsur penting dalam
kepercayaan mereka.

Roh leluhur yang sudah meninggal dianggap selalu mendampingi mereka dan kekuatan vital
inilah yang melestarikan mereka untuk selama-Iamanya. Dalam agama ini terkandung tradisi
moral dan etika yang sangat tinggi.

Ide keluhuran, kebaikan, kebenaran, keramahtamahan, dan perhatian terhadap sesepuh dianggap
sebagai yang paling penting dalam kehidupan suku Yoruba.

Ekonomi Nigeria
Sejak ditemukannya minyak di daerah Port Harcourt pada tahun 1950an. minyak bumi telah
mendominasi perekonomian Nigeria. Dewasa ini Nigeria merupakan produsen minyak bumi
terbesar keenam di dunia dan menjadi anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak
(OPEC).

Minyak mentahnya yang bermutu tinggi merupakan satu-satunya sumber pendapatan paling
besar negara ini dan ekspor minyak mentah telah menjadikan Nigeria negara terkaya di Afrika
hitam.

Nigeria juga merupakan salah satu di antara sejumlah kecil negara Afrika yang memiliki
batubara yang bernilai komersial. Mineral lainnya antara lain adalah timah dan kolumbit, yang di
tambang di daerah Plato los.

Meskipun negara ini kaya akan minyak, kira-kira 65% penduduknya masih terlibat dalam
kegiatan pertanian. Di daerah-daerah yang tanahnya berpasir di utara, kacang tanah dan kapas
merupakan tanaman utama.

Di selatan, terutama di daerah hutan rimba, terdapat banyak perkebunan kelapa yang
menghasilkan minyak palem yang digunakan untuk membuat sabun, minyak goreng, dan minyak
pelumas.

Pohon kelapa itu juga menghasilkan tuak, yakni minuman yang banyak digemari orang.
Tanaman perdagangan lainnya mencakup kacang kola, karet, dan kayu.
Pendapatan dari ekspor minyak bumi telah memungkinkan Nigeria lepas-landas menuju
industrialisasi. Kilang minyak banyak sekali terdapat di daerah Port Harcourt. Di utara, telah
dibangun pabrik tekstil. Barang kerajinan tangan, bahan bangunan, serta produk logam
merupakan industri utama lainnya.

Sejarah Nigeria
Asal usul penduduk pertama yang menghuni daerah yang kini disebut Nigeria ini tidak diketahui
dengan pasti. Banyak di antaranya yang mungkin bermigrasi dari daerah gurun yang kering di
Afrika bagian utara untuk mencari tanah subur guna usaha tani dan hewan buruan.

Kebudayaan pertama yang dikenal di Nigeria adalah kebudayaan Nok yang tinggal di daerah
Plato los di wilayah tengah. Penggalian arkeologi mutakhir telah berhasil menemukan patung-
patung tanah liat di desa Nok. Penemuan itu membuat para ahli sejarah yakin bahwa peradaban
besar telah ada di daerah itu sejak tahun 500 sebelum Masehi.

Kemerdekaan

Pada tahun 1954 sebuah undang-undang dasar, yang berhasil disepakati, mempertegas batas
kekuasaan daerah-daerah tersebut-yakni utara, barat, dan timur-terhadap kekuasaan yang
dipegang oleh pemerintah pusat yang kuat.

Undang-Undang Dasar tersebut pada akhirnya menciptakan pemerintahan sendiri bagi Nigeria
dan mulai berlaku ketika kemerdekaan berhasil diwujudkan dalam bulan Oktober 1960.

Federasi Nigeria dipersatukan oleh suatu perimbangan yang rawan. Segera setelah mencapai
kemerdekaan, Ketiga partai politik daerah itu mulai berlomba untuk memenangkan kekuasaan.
Karena Daerah Utara mempunyai penduduk terbanyak, ia mempunyai mayoritas kursi dalam
badan legislatif.

Perdana Menteri yang pertama, Sir Abubakar Tafawa Balewa, adalah orang utara. Pada tanggal
15 Januari 1966, terjadi kudeta militer, yang tampaknya didalangi oleh para perwira muda Ibo
dari Daerah Timur.

Perdana Menteri Balewa terbunuh dan kekuasaan jatuh ke tangan seorang perwira senior lbo,
Mayor Jenderal Johnson Aguiyi-lronsi. Pada mulanya dia mendukung konsep negara federal
Nigeria dan mengangkat para penguasa militer untuk masing-masing daerah.

Untuk daerah timur dipilihnya Letnan Kolonel C. Odemegwu Ojukwu, orang Ibo. Keprihatinan
semakin besar kalau-kalau pemerintah terlalu condong kepada suku Ibo dan kekuasaan utara
akan sirna untuk selama-lamanya.

Kemudian, Jenderal Ironsi berupaya membentuk negara kesatuan Nigeria sehingga persaingan
antar daerah akan berakhir. Gerakan tersebut malah semakin mempertajam ketegangan di negara
itu, terutama di utara.
Pada musim semi tahun 1966, pemberontakan meletus melawan orang Ibo yang tinggal di utara
dan pada tanggal 29 Juli 1966 Jenderal lronsi tewas di tangan para serdadu Hausa.

Da|am bulan September dan Oktober sebanyak 30.000 orang Ibo tewas dan tak terbilang
banyaknya yang melarikan diri ke selatan ke tanah air leluhur mereka, meskipun banyak di
antara mereka dilahirkan di utara dan seumur hidup mereka tinggal di sana.

Kekuasaan diambil-alih oleh Letnan Kolonel Yakubu Cowon, orang utara yang berupaya
mewujudkan kerukunan. Dia memulihkan sistem pemerintahan federal dan menyusun undang-
undang dasar baru. Pada saat itu Kolonel Oiukwu, pemimpin militer di Daerah Timur, menuntut
ganti rugi atas penduduk Ibo yang tewas dan kerugian harta benda, serta hukuman bagi mereka
yang bertanggungjawab.

Pertikaian timbul diantara para pemimpin; serangkaian musyawarah diadakan, tetapi tak satu pun
yang berhasil. Ketika pemerintah federal memecah negeri itu menjadi 12 negara bagian dalam
upaya untuk memperkecil kekuasaan masing-masing daerah, penduduk Ibo menganggap gerakan
tersebut sebagai diarahkan untuk melawan mereka.

Pembagian tersebut menjadikan mereka terpisah dari endapan minyak yang luar biasa besarnya
di Port Harcourt dan juga memencilkan mereka dari laut. Karena kekuatan militer Nigeria tidak
lebih dari 10.000 pasukan dan karena cadangan minyak dari Daerah Timur dapat memberikan
dukungan keuangan yang diperlukan, Kolonel Ojukwu memutuskan untuk mengeluarkan
daerahnya dari Federasi Nigeria.

Pada tanggal 30 Mei 1967 dia memproklamasikan Daerah Timur sebagai Republik Biafra yang
merdeka.

Dalam tahun 1970-an sumber minyak Nigeria telah menghantar negara itu ke kurun waktu
kemakmuran ekonomi. Akan tetapi, berbagai kendala politik terus menghantui negara itu.

Sejak tahun 1966, Nigeria telah diperintah oleh pihak militer di bawah kekuasaan Yakubu
Cowon, yang kini telah menjadi jenderal dan panglima tertinggi angkatan bersenjata.

Oposisi terhadap Cowon meningkat ketika berulang kali dia menunda pelaksanaan pemulihan ke
pemerintahan yang demokratis, dan pada tahun 1975 dia digulingkan oleh sekelompok perwira
muda Angkatan Darat. Sebuah undang-undang dasar baru mulai berlaku pada tahun 1979, ketika
Alhaji Shehu Shagari terpilih sebagai presiden pemerintahan sipil.

Merosotnya harga minyak dunia pada awal tahun 1980-an sangat merugikan ekonomi Nigeria
dan menimbulkan kesulitan bagi pemerintahan baru itu.

Meskipun Shagari memenangkan pemilihan umum lagi pada tahun 1983, kegagalannya untuk
memecahkan berbagai kendala ekonomi di tengah-tengah tuduhan adanya korupsi di kalangan
pemerintahannya telah mengakibatkan kejatuhannya pada tahun itu juga, dan kembalinya pihak
militer ke tampuk pimpinan negara di bawah kepemimpinan Jenderal Mohammed Buhari.
Pada tahun 1985, dengan semakin memburuknya situasi ekonomi, Buhari sendiri digulingkan
oleh Jenderal lbrahim Babangida, yang mengambil-alih pemerintahan.

Pemerintahan Nigeria

Pemerintah Nigeria dipimpin oleh seorang presiden, yang juga mengetuai Dewan Pemerintahan
Angkatan Bersenjata (AFRC) dan panglima tertinggi Angkatan Bersenjata.

Dewan tersebut menunjuk Dewan Menteri Nasional, yang juga dikepalai oleh presiden, yang
menangani masalah-masalah pemerintahan. Masing-masing dari ke-19 negara bagian Nigeria
mempunyai seorang gubernur militer.

Anda mungkin juga menyukai