Anda di halaman 1dari 12

TUGAS GEOGRAFI REGIONAL DUNIA

NEGARA SOMALIA

Di susun oleh :
Yuniar Rizky K
09405244045
Pendidikan Geografi NR 09

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012

Profil Negara Somalia

1. Letak astronomis
Somalia terletak dari 12` LU sampai 39` LS dan dari 41` BT sampai ke 51` BT.
2. Letak strategis
Somalia, terletak di Tanduk Afrika, terletak di sepanjang Teluk Aden dan
Samudera Hindia. Hal ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Ethiopia di barat,
dan Kenya di barat daya. Di daerah ini sedikit lebih kecil dari Texas. Umumnya gersang
dan tandus, Somalia memiliki dua sungai kepala, para Shebelle dan Juba.
3. Luas Wilayah
Luas wilayah Negara Somalia total 637.000 km2, terdiri atas daratan
627.000 km2, dan laut 10.000 km2.
Wilayah Somalia terdiri atas daerah pedalaman sebagian besar adalah dataran tinggi,
dengan pengecualian beberapa pegunungan terjal di utara jauh. Wilayah utara lebih
kering, sedangkan bagian selatan negara itu menerima curah hujan lebih. Banyak orang
Somalia adalah penggembala nomaden atau semi-nomaden, beberapa nelayan, dan
beberapa petani. Mogadishu adalah ibukota dan kota terbesar.
4. Sumber Air
Somalia memiliki tiga sungai utama yaitu sungai Nagal di utara, sungai
Shibeli di tengah dan sungai Giuba di selatan. Untuk dua yang disebutkan terakhir,
wilayah yang dilalui oleh aliran sungainya selalu subur karena tiap tahunnya sungai ini
selalu berair.Sumber air di sana cukup lumayan sulit karena tidak jarang terjadi
kekeringan.
Kelaparan juga tidak jarang menghampiri Negara Somalia karena
seringnya terjadi perang yang menguras sumber daya alam yang ada.
5. Iklim
Somalia beriklim tropis kering dengan curah hujan tahunan yang kurang
dari 50 cm. Secara umum panas (gurun), wilayah selatan lebih panas dibandingkan
bagian utara. Temperatur rata-rata 280 C, Curah hujan 280 mm/tahun . Wilayah Somalia
sebagian besarnya adalah wilayah setengah gurun yang gersang, walaupun masih

terdapat pegunungan dan wilayah dataran rendah di bagian tenggaranya. Somalia


memiliki garis pantai sekitar 2.600 km, tetapi karena adanya karang pelintang di lepas
pantainya, maka pasokan bahan-bahan impor agak terhambat.
6. Binatang dan Tumbuhan
Di banyak wilayah, tanah Somalia ditumbuhi dengan semak-semak dan
rumput-rumputan, terutama di bagian selatan. Tumbuhan yang tersebar di seluruh
wilayahnya adalah pohon baobab dan akasia, dan masih banyak jenis-jenis pohon
lainnya. Kekayaan fauna yang dimiliki oleh Somalia antara lain adalah antilop, gajah,
singa, macan tutul, cheetah, kuda nil, dan penyu. Somalia juga merupakan tempat
berkumpulnya spesies burung paling indah di Afrika, selain itu Somalia juga merupakan
negeri yang kaya dengan spesies ikan hiu dan ikan tuna.
7. Manusia dan Kependudukan
Mayoritas penduduk Somalia adalah suku Somali (mencapai 98,3%)
orang-orang Somalia adalah keturunan orang Kushit Timur. Pertumbuhan penduduk di
Somalia 2,8%.Suku ini terbagi ke dalam sejumlah kelompok diantaranya adalah: Dir,
Isaq, Hawiye, Darod, Digil, dan Rahanwin. Kelompok-kelompok ini terbagi
lagik e d a l a m s e j u m l a h k e l o m p o k l a i n y a n g l e b i h k e c i l . B e b e r a p a
k e l o m p o k m e r u p a k a n s u k u pengembara. Walaupun termasuk ke dalam
suatu kelompok besar dalam sejarahn ya sering kalitercatat pertentangan
antar suku. Ketidakharmonisan ini antara lain disebabkan oleh
perebutankekuasaan air, dan daerah penggembalaan.
Penduduknya antara lain: orang Arab (1,2%), Bantu (0,4%) dan lain-lain
(0,1%). Bangsa asing yang tinggal di negeri ini adalah orang-orang
Eropaterutama Italia, Pakistan dan India. Penduduk Somalia lebih banyak
menghuni daerah selatan.Dua per tiga penduduk tinggal di pedesaan. Di
daerah perkotaan kota yang paling padat adalah Mogadishu (700.000, 1985) kotakota padat lainnya adalah: Hargeysa, Kismaayo, Berbera, danM a r c a .
Bahasa universal di Somalia adalah Somalia, sebuah bahasa afroasiatic yang berkaitan
erat dengan Oromiffa dan lebih jauh terkait dengan Swahili dan bahasa-bahasa Semit
bahasa Arab, Ibrani, dan Amharik. Meskipun ditulis selama bertahun-tahun, sebuah
ortografi seragam tidak diadopsi sampai 1973. Sebagian besar penduduk beragama
Islam (> 99%), dan dengan demikian Bahasa Arab adalah bahasa umum kedua. Sampai

tahun 1970-an, pendidikan dilakukan dalam bahasa kekuasaan kolonial, Somalia


sehingga lebih tua dari Somalia utara yang fasih dalam bahasa Inggris dan mereka yang
berasal dari Somalia selatan adalah fasih dalam bahasa Italia. Pemerintah disponsori
kampanye melek huruf di tahun 1970 dan 1980-an dan pendidikan gratis di semua
tingkat sampai tahun 1991.
Penduduk Somalia menurut catatan tahun 2005 berjumlah
s e k i t a r 8 . 0 0 0 . 0 0 0 o r a n g . Bangsa Somalia yang tinggal di republik ini
mempunyai hubungan yang erat dengan bangsa S o m a l i a y a n g h i d u p d i
negara tetangganya Ethiopia, Kenya dan Djibouti. Banyak
b a n g s a Somalia yang bermukim di ketiga negara itu berharap bahwa kelak mereka itu
akan dipersatukan ke dalam Republik Somalia. Meskipun penampilan fisik
bangsa Somalia beragam (ada yang pendek, tinggi, berkulit hitam, atau
berkulit kuning) ciri khas bangsa somalia adalah berkulit hitam, bermata
hitam yang berbentuk buah persik, serta berambut lebat dan keriting.
Para pria dan anak lelaki di daerah perkotaan berpakaian gaya barat, tetapi
pemuda dan kebanyakan priad i d a e r a h p e d e s a a n m e n g e n a k a n f u t a a t a u
j u b a h t r a d i s i o n a l . K a u m w a n i t a d a n p a r a g a d i s mengenakan sarung
yang dibuat dari kain berwarna-warni yang bermeter-meter
panjangnya,dililitkan ke tubuh dan diikatkan pada bahu kanan sehingga bahu kiri tetap
terbuka. Di kota besar serta daerah pedalaman, para wanita menggendong bayi
mereka di punggung dengan memakai selendang.
Para wanita dan gadis mengenakan kerudung, sedangkan anak laki-laki mengenakan
sorban atau kopiah muslim yang terbuat dari bahan tenunan atau sulaman.
Karena demikian banyaknya penduduk yang hidup berpindah-pindah
sepanjang tahun,maka hanya sedikit anak lelaki dan perempuan mereka yang
tinggal di pemukiman tetap dan bersekolah secara teratur.
Di Mogadishu terdapat sebuah universitas, sedangkan di berbagai kota lainnya di
seluruh negeri terdapat sekolah dasar dan sekolah kejuruan serta sejumlah
sekolah menengah.
Somalia tidak memiliki jalur kereta api, dan penduduknya biasa menggunakan
kendaraan m o b i l a t a u k a d a n g - k a d a n g u n t a s e b a g a i a l a t t r a n s p o r t a s i
utama.

Hal inilah yang menjadi penghambat arus ekonomi Somalia.


Meskipun begitu, penyele nggaraan penerbangan udara
d i s e l e n g g a r a k a n o l e h S o m a l i a n Ai r l i n e s .
T ingkat kesehatan di Somalia termasuk kecil dan ini menyebabkan
penduduknya rentan t e r k e n a p e n y a k i t s e h i n g g a W H O d a n j u g a
UNICEF sering memberikan bantuan untuk menangani wabah
penyakit di Somalia.
8. Politik
Somalia tidak memiliki pemerintah nasional yang efektif. Di
barat laut, ada pemisahan Republik Somaliland, D i b a g i a n l a i n t e r d a p a t
beberapa warlord yaitu Puntland dan Somalia Barat Daya.
Pemerintahan yang di akui dunia Internasional adalah
P e m e r i n t a h a n Tr a n s i s i N a s i o n a l Awa l n y a d i k e p a l a i o l e h
Abdulkassim Salat Hassan, yang mengontrol hanya sebagian dari
Mogadishu ibukota Somalia.
P a d a 1 0 O k t o b e r 2 0 0 4 Perdana Menteri Somalia terpilih Abdullahi Yusuf,
presiden Puntland, menjadi presiden berikut.
Karena kekacauan di Mogadishu, pemilihan diadakan di pusat olah raga di
Nairobi Kenya.
Yusuf terpilih Presiden transisional oleh parlemen transisional Somalia. Ia
memenangkan 189 dari 275 suara dari parlemen. Sesi parlemen juga
diadakan dinegara tetangga Kenya. Pemerintahannya diakui oleh banyak
negara Barat sebagai penguasa legal negara tersebut, meskipun otoritas aktualnya
dipertanyakan. Banyak organisasi politik kecil berdasarkan klan
Banyak yang terbentuk sejak pemilihan presiden baru.
Klan Somalia adalah nomaden, meskipun mereka mempertahankan batas-batas yang
ditetapkan untuk daerah menggiring setiap marga dan sub-suku. Tidak pernah ada
sistem politik didirikan yang mencakup seluruh rakyat Somalia.

Ketika orang-orang Oromo mulai menyebar pada gilirannya mereka dari dataran tinggi
selatan Ethiopia, klan Somalia tidak melawan pelanggaran batas mereka atas
penyelesaian Somalia diakui dan daerah menggiring. Namun demikian batas-batas yang
sebenarnya agak tidak jelas dan fleksibel, dan bentrokan militer umum di antara klan
Somalia sendiri.
Pada masa kolonial, Prancis hadir di wilayah laut utara Merah daerah
Somalia. Italia meraih porsi terbesar, termasuk "tanduk" yang sebenarnya dari Laut
Merah / daerah Samudra Hindia, berjalan dengan baik pedalaman.
Orang Italia dinegosiasikan kedaulatan tambahan dengan para pemimpin lokal di atas
area selatan dari Mogadishu ke Ras Komboni, pedalaman ke Sungai Jubba. Pada tahun
1925 Inggris menyerahkan bagian barat koloni Kenya Jubba ke perbatasan Kenya saat
ini, ke Italia. Daerah Ogaadeen / Hawd Somaliland Inggris menyerahkan ke Ethiopia
setelah Perang Dunia II, menetap batas tegas antara Ethiopia dan Inggris Somaliland. Ini
dipisahkan klan Ogaadeen dari klan lain.
Selalu ada ketegangan dan persaingan antara klan, bertumbuh konflik militer di kali. Ini
dikurangi dalam pemerintahan kolonial, tapi terjadi lagi pada waktu setelah
kemerdekaan dan penyatuan wilayah Inggris dan Italia untuk pertama kalinya dalam
sejarah. Setelah kerusakan total pesanan dalam perang saudara tahun 1990-an, utara
(bekas Somaliland Inggris) memulihkan ketertiban dan perdamaian tak lama, sementara
Mogadishu dan daerah-daerah selatan terus kehancuran diri sendiri.
Dari sisi anggaran, Somalia juga bergantung hampir sepenuhnya kepada bantuan dari
donor internasional. Tanpa bantuan tersebut, dapat dipastikan bahwa negara beserta
elemen-elemen pemerintah tidak akan berfungsi. Ketidakefektifan penggunaan
anggaran tercermin dari pembagian anggaran, dimana 50%-nya digunakan untuk
menggaji aparat keamanan. Dalam suatu sidang parlemen bahkan beberapa anggota
parlemen menolak bersidang karena gaji mereka belum dibayarkan berbulan-bulan.
Sementara di sisi eksekutif timbul keretakan antara Presiden dengan PM menyangkut
rencana reshuffle kabinet yang belum terselesaikan.

Dari sisi sosial ekonomi, perang sipil yang berkepanjangan telah membuat
rakyat Somalia menderita. Sekitar 50% dari jumlah seluruh penduduk Somalia akan
bergantung sepenuhnya kepada bantuan dari luar negeri hingga akhir 2010. Sekitar 1,55
juta penduduk menjadi Internally Displaced People sementara jutaan lainnya mengungsi
ke beberapa negara sekitar untuk menghindari konflik berkepanjangan yang terjadi
sejak tahun 1991 tersebut. Penderitaan ini masih diperparah dengan adanya penyebaran
ranjau di seluruh negeri sebagai bentuk teror tanpa memandang sasaran. Akibatnya,
banyak tanah pertanian, peternakan dan jaringan infrastruktur jalan yang riskan untuk
dilalui karena menjadi padang ranjau. Para pengungsi tersebut juga harus menghadapi
masalah kelaparan, kesehatan, penyakit menular bahkan persekusi berdasarkan gender
(di wilayah tengah dan selatan Somalia yang dikuasai kelompok bersenjata).
Ketiadaan payung hukum yang jelas juga berimbas ke laut. Somalia dipandang sebagai
sarang bajak laut yang mengincar kapal-kapal berbendera asing yang melintasi Teluk
Aden atau Samudera Hindia. Bahkan dalam beberapa peristiwa perompakan, para bajak
laut melakukan aksi perompakannya hingga sejauh 1.000 nautical mil jauhnya. Akibat
dari maraknya aksi perompakan ini adalah kesulitan pasokan kebutuhan hidup seharihari ke wilayah Afrika Timur yang berujung pada meroketnya harga berbagai barang
dan tingginya premi asuransi untuk setiap pelayaran yang melintasi wilayah tersebut.
Masalah ini juga menjadi masalah lintas batas negara karena para perompak meminta
tebusan yang sangat besar bagi kapal-kapal dan para ABK yang mereka sandera.
Beberapa negara secara individu maupun melalui organisasi regional telah menyikapi
masalah ini dengan mengirimkan armada kapal perangnya ke seputar Teluk Aden dan
Samudra Hindia guna memerangi para perompak.
Masyarakat internasional telah memberikan segenap perhatian kepada masalah Somalia
ini. Dari sisi kemanusiaan dan pemberdayaan dan peningkatan pembangunan kapasitas,
beberapa organisasi yang bernaung di bawah PBB maupun beberapa NGO internasional
telah hadir. Namun beragam hambatan seperti penerimaan yang bermusuhan terhadap
lembaga-lembaga dimaksud, situasi keamanan yang tidak kondusif serta adanya

registration fee dalam jumlah besar menjadi penghalang utama beroperasinya mereka
di Somalia.
Di sektor sosial ekonomi, Somalia akan membutuhkan bantuan guna merepatriasi,
rehabilitasi para IDP dan pengungsi, pembersihan padang ranjau di beberapa bagian
negeri, rehabilitasi dan integrasi korban ranjau, pengembangan pembangunan kapasitas
di sektor pertanian dan peternakan sebagai tulang punggung perekonomian negara dan
rencana pengembangan sumber daya alam lainnya (pertambangan) untuk meningkatkan
pendapatan negara.
Di sektor politik dan keamanan, Somalia akan membutuhkan pelatihan bagi polisi dan
angkatan bersenjatanya sehingga pada saatnya di saat terjadi penarikan para penjaga
perdamaian dari negara-negara lain, Somalia mampu berdiri sendiri. Selain itu,
sebagaimana beberapa kasus di negara lainnya, FTG harus memikirkan kemungkinan
pengintegrasian bekas-bekas kelompok bersenjata ke dalam angkatan bersenjata atau
kepolisian Somalia maupun cara terbaik untuk memerangi kelompok yang berafiliasi
dengan jaringan teroris internasional. Untuk masalah disintegrasi, di masa mendatang
dapat dipikirkan kemungkinan perundingan dengan Somaliland yang dapat ditengahi
oleh negara tertentu atau oleh Uni Afrika. Disamping itu, sesuai dengan himbauan dari
PBB, Ethiopia dan Eritrea yang ditengarai memiliki kepentingan terselubung di Somalia
hendaknya tidak lagi melakukan campur tangan di Somalia.
Dalam jangka pendek, keamanan dan rasa aman merupakan hal paling krusial yang
harus mampu dihadirkan oleh FTG di Somalia. Dukungan pasukan penjaga perdamaian
dari Uni Afrika (AMISOM), walaupun terbatas diharapkan mampu mewujudkan hal
tersebut. Setelah prasyarat mendasar ini terpenuhi, maka masyarakat dan donor
internasional barulah akan dapat bergerak sepenuhnya sesuai kapasitas yang dimiliki
untuk membantu Somalia.

9. Ciri khas Negara

Bahasa Somali dan Bahasa Arab merupakan Bahasa resmi negara. Bahasa
Somali termasuk dalam rumpun bahasa Kushit. Di antara penduduk juga digunakan
bahasa Italia dan Inggris. Kaena bagian utara republik ini dahulunya diperintah oleh
Inggris, sedangkan sebelah selatan oleh Italia, maka bahasa Inggris, Italia dan Arab
merupakan ragam bahasa tulisan nasional. Bahasa Somalia digunakan di seluruh negeri,
tetapi sampai kini belum ada ragam tulisnya yang resmi. Akan tetapi pada tahun 1974
suatu ragam bahasa tulisan Somalia yang seragam telah diterapkan oleh pemerintah dan
usaha untuk mengajarkannya kepada penduduk telah dimulai.
Penduduk Somalia memiliki tradisi mendongeng yang besar. Berbagai legenda dan lagu
telah diturunkan dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sebagian
besar sejarah bangsa ini terekam dalam sajak-sajak yang tidak pernah ditulis. Karena
agama Islam mengharamkan reproduksi figur manusia dalam bentuk karya seni,
berlainan dengan berbagai bangsa Afrika lainya, bangsa Somalia tidak membuat topeng.
Desain yang mereka pergunakan untuk menghias adalah tanah liat, keranjang anyaman,
piring kayu, sisir, sendok, dan benda-benda lainnya berupa figur dan garis geometris.
Akhir-akhir ini perangko Somalia banyak mendapat pujian di kalangan internasional
karena keindahannya yang luar biasa.
10. B e n d e r a N e g a r a
Bendera Negara Somalia berwarna biru laut dengan bintang satu di
tengah tengahnya .
Bendera Somalia diresmikan pada 12 Oktober 1954 dan telah diciptakan oleh
Mohammed Awale Liban.
Menurut perancangnya, bentuk bendera ini sengaja diciptakan menurut bendera PBB
karena persatuan tersebut telah bertanggung jawab memberi negara itu kemerdekaan
dari Italia.
Bentuk ini adalah untuk memuliakan jasa PBB.

Peta Lokasi Somalia

SUMBER

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.infoplea
com/ipa/A0107979.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://ethnomed.org/culture/somali/somali-cultural-profile
http://id.wikipedia.org/wiki/Somalia
http://www.scribd.com/doc/62145634/tugas-PR
http://www.indonesia-addis.org.et/kbri%20addis%20ababa_014.htm
file:///J:/GRD%20SOMALIA/perkembangan-politik-keamanan-dan.html

Anda mungkin juga menyukai