Anda di halaman 1dari 12

Sistem Pemerintahan Monarki Absolut dan Krisis Keuangan sebagai Pemicu Terjadinya

Revolusi Perancis Pada Abad Ke-16 di Eropa

Oleh :

Meydi Endah Puspita Dewi

Mahasiswa S1 Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UM

e-mail : meydi.endah15@gmail.com

Mursadi

Dosen Jurusan Sejarah FIS UM

Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/27/160000869/penyebab-terjadinya-
revolusi-perancis?page=all

Gambar 1. Revolusi Perancis.

Abstrak : Sistem pemerintahan Perancis yang bersifat monarki absolut (kekuatan


mutlak) memberikan dampak yang sangat besar bukan hanya di wilayah Perancis saja,
namun dampaknya juga dirasakan begitu luas di wilayah Eropa bahkan dunia dan
berdampak juga diberbagai bidang kehidupan manusia, hal tersebutlah yang memicu
terjadinya Relolusi Perancis di Eropa pada abad ke-16 tepatnya mulai tahun 1789 dimana
muncul berbagai gerakan dari rakyat Perancis yang tidak menyukai sistem pemerintahan
yang dirasa hanya menguntungkan bagi golongan atas/pejabat tinggi dan dinyatakan
selesai pada tahun 1815 setelah adanya pembubaran monarki absolut dan digantikan
dengan sistem pemerintahan lainnya seperti monarkis terbatas yang dilanjutkan dengan
republik. Terdapat dua kubuh kelompok dalam Revolusi Perancis yang melakukan
berbagai usaha yang bertujuan agar dapat menjatuhkan sistem pemerintahan monarki
absolut di Perancis, dua kelompok tersebut ialah kelompok demokrat dengan pendukung
republikanisme.

Kata Kunci : Perancis, monarki absolut, Revolusi Perancis, Eropa.

Abstrac : The French system of government which is absolute monarchy (absolute


power) has a huge impact not only in the French territory, but its impact is also widely
felt in the European region and even in the world and also affects various areas of human
life, this is what triggers the French revolution in Europe in the 16th century, to be
precise, began in 1789 where various movements of the French people emerged which
did not like the system of government which was felt to be only beneficial for the upper
class / high officials and was declared complete in 1815 after the dissolution of the
absolute monarchy and was replaced by other government systems such as limited
monarchist followed by a republic. There were two strongholds in the French Revolution
which made various efforts aimed at overthrowing the system of absolute monarchy in
France, these two groups were democrats with supporters of the republicanism.

Keywords : France, absolute monarchy, French Revolution, Europe.

Pendahuluan

Revolusi Perancis terjadi pada abad ke-16 tepatnya pada tahun 1789 dimana pemerintah
Perancis menerapkan sistem pemerintahan monarki absolut atau kekuatan mutlak yang mana
sistem pemerintahan tersebut memberikan dampak yang besar kepada masyarakat. Dimana
masyarakat yang statusnya menegah kebawah harus merasakan betapa mengerikannya sistem
pemerintahan monarki absolut yang mana apapun yang dikatakan dan diperintahkan oleh raja
sebagai pemimpin negara akan selalu dianggap benar dalam hal apapun dan tidak dapat diganggu
gugat keputusannya, berbeda dengan orang-orang menengah keatas atau seseorang yang
memiliki keistimewaan sendiri dimana tidak semua hal yang mereka lakukan dapat diatur oleh
peraturan dari raja namun tetap terjadi perselisihan.

Negara Perancis merupakan salah satu negara di dunia yang mana pemerintahannya
berada dibawah kekuasaan raja dengan bentuk negara berupa kerajaan, saat itu Prancis dipimpin
oleh Louis XIV. Kekuasaan absolut semakin terasa setelah didirikannya penjara Bastilee oleh
raja Louis XIV dilantik secara resmi menjadi raja pada tahun 1774 yang mana pendirian penjara
Bastille bukan tanpa tujuan yang jelas, mana dengan mendirikan penjara Bastille ini bertujuan
agar kekuasaan absolut dari raja Louis XIV dapat bertahan serta terus dijalankan secara lancar
tanpa adanya hambatan, banyak upaya yang dilakukan untuk membebaskan rakyat Perancis dari
sistem pemerintahan monarki absolut ini.

Metode Penelitian

Metode penelitian yaitu suatu langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan oleh
peneliti untuk yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah data berupa hasil yang didapatkan
melalui penelitian yang memiliki tujuan maksud atau tujuan tertentu. Dalam artikel penelitian
kali ini menggunakan metode penelitian kajian pustaka atau studi kepustakaan, yang mana
metode ini lebih menekankan pada pencarian sumber data yang didapatkan dari buku, jurnal
maupun artikel.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4074164/sosok-raja-louis-xiv-yang-disamakan-
demokrat-dengan-jokowi

Gambar 2. Raja Louis XIV, Pemimpin Perancis.

Hasil dan Pembahasan

a. Awal Mula Revolusi Perancis


Pada tahun 1789 Perancis berada dibawah kekuasaan Raja Louis XIV yang dilantik dan
naik tahta menjadi raja pada tahun 1774 dan memberikan nama pada dirinya sendiri dengan
nama “King Sun” atau Raja Matahari (Le Roi Soleil) dan menganggap dirinya sebagai wakil dari
Tuhan di dunia ini (Le Droit Devine) dengan ini maka rakyat secara terpaksa harus mengikuti
perintahnya secara penuh. Selama menjabat sebagai Raja Perancis, Raja Louis XIV sistem
pemerintahan yang diterapkan adalah monarki absolut atau kekuasaan yang mutlak yang mana
itu berarti raja selalu dianggap benar dalam hal apapun mulai dari perkataan, perintah, bahkan
hukum yang ia buat, selain itu Raja Louis XIV ternyata berpegangan terhadap suatu semboyan
yang terkenal ialah l’etat cest moi yang artinya Negara adalah saya (Sungkar, 2007). Selama
pemerintahan Raja Louis inilah Perancis dirasa mengalami kemunduran yang cukup besar yang
akhirnya membuat pemerintah dilakukan oleh istrinya yang bernama Marie Antoinette. Sistem
pemerintahan monarki absolut juga dianggap terlalu kaku dan juga tidak memberikan kesetaraan
didalamnya antara kaum masyarakat menengah kebawah hal tersebut dapat dilihat dari
keistimewaan yang hanya didapatkan oleh para kaum menengah keatas/bangsawan dan juga
keluarga kerajaan.
Kehidupan serba mewah dan suka menghambur-hamburkan uang (boros) oleh keluarga
kerajaan dan juga para kaum bangsawan menjadi bukti nyata adanya ketimpangan dalam
penerapan sistem pemerintahan yang hanya menekankan sistem tersebut kepada masyarakat
menengah kebawah. Keluarga kerajaan memang dikenal suka boros dalam pengelolaan harta
kerajaan, dimana saat masyarakat dari kelas bawah berjuang bertahan hidup ditengah kemiskinan
yang melanda dengan sistem pemerintahan yang sangat memberatkan ditambah dengan
pemerintah yang dianggap tidak peduli dengan hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat. Sistem
pemerintahaan monarki absolit lama kelamaan semakin tidak dapat dikendalikan lagi hal tersebut
dikarenakan kekuasaan dari raja yang terjata tidak dibatasi oleh undang-undang, bagi siapapun
yang menentang raja maka mereka akan mendapatkan hukuman dengan dimasukkan kedalam
penjara Bastille walaupun tanpa adanya surat perintah untuk melakukan penahanan (Letter du
cas) tanpa sebab hanya berdasarkan rasa kecurigaannya saja .Penjara Bastille sendiri merupakan
sebuah penjara yang didirikan oleh Raja Louis XIV sebagai bentuk pertahaan terhadap sistem
pemerintahan monarki absolut yang ia terapkan di Perancis. Hal tersebutlah yang mendorong
terciptanya sebuah slogan berbunyi “Liberte, Egalite, Fraternite” atau “Persamaan, Kebebasaan,
dan Persaudaraan”, yang mana dengan adanya slogan ini diharapkan dapat menjadi suatu
perjuangan untuk mencapai hak asasi manusia bagi semua orang.
Revolusi Perancis bukan hanya disebabkan oleh sistem pemerintahan monarki absolut
saja, namun juga krisis keuangan juga menjadi salah satu penyebab adanya Revolusi Perancis.
Hal tersebut sudah bisa dipastikan dengan gaya hidup keluarga kerajaan yang serba mewah dan
juga suka mengahambur-hamburkan uang bersama dengan kaum bangsawan, namun dibalik
kemewahan yang ada ternyata Raja Louis XIV memiliki begitu banyak hutang yang lama
kelamaan semakin banyak, oleh karena hutang yang semakin banyak itulah Raja Louis XIV
pajak kepada setiap kalangan mulai dari kalangan bangsawan hingga rakyat biasa, namun kamun
bangsawan menolak untuk membayar pajak alasannya karena pajak seharusnya ditentukan oleh
rakyat. Mendengar pernyataan itu maka Raja Louis XIV memiliki cara agar krisis ekonomi yang
melanda Perancis bisa segera teratasi yaitu dengan cara setiap golongan dapat membayar pajak.
Terdapat kandala lagi yang dihadapi karena golongan I (para kaum bangsawan yang berjumlah
300.00 jiwa yang memiliki hak-hak istimewa) dan juga golongan II (para kaum agamawan yang
berjumlah 65.000 jiwa yang juga memiliki hak-hak istimewa) dengan memiliki hak-hak
istimewa tersebut maka kedua golongan tersebut dapat terbebas dari ketentuan untuk membayar
pajak.
Selain itu, Revolusi Perancis juga didalangi dengan adanya beberapa filsuf yang
membawa pengaruh Rasionalisme. Menurut dari pemahaman ini hal yang dapat diterima
hanyalah kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat saja. Oleh sebab itu paham tersebut
akhirnya melahirkan humanisme dan renainans dimana adanya tuntutan agar manusia dapat
berpikir bebas serta dapat mengemukakan pendapat mereka, filsuf-filsuf itu yang pertama adalah
John Locke (1685-1753) yang menghasikan buku dengan judul “Two Treaties of Government”
yang mana dalam buku menjelaskan tentang memberitahukan mengenai ajaran kedaulatan
rakyat, yang kedua Montesquire (1689-1755) yang menghasikan buku dengan judul “Lés prit
des Lois” yang berarti Jiwa Undang-Undang yang mana dalam buku tersebut menjelaskan
tentang teorinya mengenai pemisahan kekuasaan legislative, eksekutif dan juga yudikatif atau
lebih dikenal dimasyarakat dengan sebutan teori trias politika yang memiliki tujuan agar tidak
terjadi kesewenang-wenangan dalam pemerintahan, yang ketiga Voltaire (1694-1778) ia jauh
lebih dikenal sebagai seorang pujangga dari pada seorang yang ahli pada bidang hukum, dimana
Voltaire suka membandingkan pemerintahan Perancis yang dipimpim oleh Raja Louis XIV
dengan pemerintahan Inggris dan juga pemerintahan Jerman yang dipimpin oleh Frederick II.
Voltaire juga semua peraturan yang ada dan tidak sesuai seharusnya segera dihilangkan, dan
yang terakhir adalah J.J. Rousseau (112-1718) yang menghasilkan buku dengan judul “Du
Contract Social” yang berarti Perjanjian Masyarakat, yang mana dalam buku tersebut
menjelaskan bahwa manusia sejatinya memiliki kodrat yang sama dan juga berhak untuk
mendapatkan kemerdekaan untuk hidup mereka sendiri dimana mereka juga bebas dalam
menjalankan serta mengatur kehidupan mereka sendiri. Oleh karena itu dengan dibentuknya
suatu badan yang nantinya memiliki fungsi untuk menegakkan keadilan dan ketertiban
masyrakat yang mana adalah pemerintah.
b. Proses Terjadinya Revolusi Perancis

Sumber : http://windiloviyo.blogspot.com/2011/03/revolusi-perancis.html
Gambar 3. Penjara Bastille di Perancis

Pihak kerajaan melakukan berbagai upaya dalam memberbaiki krisis ekonomi salah
satunya dimana makanan pokok yang harganya menjulang tinggi, dilakukakannya pemanggilan
terhadap Estates General yang ternyata justru memunculkan adanya sebuah harapan dalam
pembaharuan, rasa takut yang besar dikarenakan adanya kelompok dari kaum bangsawan yang
melakukan penghancuran terhadap Majelis Nasional. Krisis ekonomi yang sedang melanda
Perancis membuat mereka melakukan sesuatu yaitu dengan memanggil Dewan Perwakilan
Rakyat atau Etats Generaux dimana mereka memiliki harapan agar masalah perekonomian bisa
segera diselesaikan namun ternyata hasilnya nihil. Bukan hasil baik yang diterima tapi
perdebatanlah yang akhirnya terjadi antara golongan I, II, dan III dimana setiap golongan
memiliki pendapat mereka masing-masing, pembentukan konstitusi tertulis bagi Perancis oleh
Majelis Nasional. Raja Louis XIV dengan tegas menolak hal tersebut hingga munculah usaha
untuk melakukan pembubaran dengan menggunakan cara kekerasan, hal tersebut menimbulkan
rasa kesal diantara masyarakat yang tidak suka dengan cara yang dilakukan sehingga rakyat
memutuskan untuk menghancurkan Penjara Bastille yang merupakan lambing kekuatan absolut
milik Raja Louis XIV dimana penyerangan tersebut mendapatkan dukungan dari Tentara
Nasional yang dipimpin oleh Lafayette. Sekitar 900 orang masyarakat Perancis akhirnya
berkumpul di depan Penjara Bastille pada tanggal 14 Juli dalam usaha menghancurkan Penjara
Bastille terdapat sebuah kubu yang ternyata ialah sebuah symbol penhinaan terhadap depotisme
dari kerajaan yang memiliki tujuan untuk didapatkannya bubuk mesiu, bukan hanya itu saja
adanya usaha untuk melakukan menjauhkan sebuah Meriam yang memberikan ancaman
terhadap para pekerja yang banyak. Usaha penyerangan yang bertujuan untuk menghancurkan
Penjara Bastille ternyata membuahkan hasil dimana Penjara Bastille berhasil diambil
kekuasaannya hal tersebut menjadi tanda dari jatuhnya rezim lama, setelah dikuasainya Penjara
Bastille akibat serangan tersebut banyak para kaum bangsawan yang memutuskan kabur untuk
menyelamatkan diri. Makin banyaknya permasalahan di Perancis juga membuat keluarga
kerajaan menjadi tidak menyukai bahkan membenci Necker hal tersebut dikarenakan adanya
sebuah anggapan yang mengatakan bahwa Necker melakukan sebuah menipulasi secara terbuka
terhadap pendapat public yang akhirnya diganjar dengan pemecatan oleh Raja Louis XIV. Raja
Louis XIV juga memutuskan untuk melarikan diri/kabur setelah Penjara Basstille berhasil
dikuasai oleh masyarakat Perancis.

Disinilah masyarakat Perancis berusaha untuk membentuk suatu pemerintahan baru yang
lebih demokratis, maka dari itu . terbentuklah Konstitusi Perancis oleh Partai Feullant serta
Partai Jacobin pada tahun 1791. Partai Jacobin sendiri merupakan kaum yang menjadi pengganti
dari kaum sebelumnya yaitu kaum Girondin, dimana kedua kaum tersebut memiliki perbedaan
dalam keinginan, kaum Girondin jauh lebih suka jika pemerintahan membentuk sebuh badan-
badan yang dapat menangani permasalahan mereka secara mandiri berbeda dengan kaum
Jacobin yang justru memiliki keinginan agar terbentuknya pemerintahan yang kuat di pusat yang
mana kekuatan tersebut berpusat di Paris (ibukota). Pemerintahan mengalami perubahan bentuk
menjadi republic pada tanggal 22 September 1792 hal tersebut bida terjadi dikarenakan kondisi
Perancis yang lama kelamaan menjadi semakin tidak terkendali lagi, tepat pada tanggal 23
Januari 1793 Raja Louis XIV beserta dengan istrinya yaitu Maria Antoinette diberikan hukuman
berupa pancung karena dianggap telah sewenang-wenang dalam memimpin Perancis dan
menyebabkan terjadinya Revolusi Perancis. Bentuk pemerintahan Perancis memang mengalami
beberapa kali perubahan, pemerintahan Monarki Konstitusional (1789-1793) yang mana dalam
pemerintahan ini hak-hak istimewa yang sebelumnya dimiliki oleh raja, peminpin gereja dan
juga kaum bangsawan akhirnya dihapuskan setelah pemerintan membentuk Majelis
Konstitusional. Perancis secara resmi berganti menjadi republic setelah Raja Louis XIV dan
Maria Antoinette dihukum pancung pada tahun 1793, yang kedua pemerintahan Teror/Konvensi
Nasional (1793-1794) yang dipimpin oleh Robespierre yang berasal dari kelompok Montage
pemerintahannya hanya berlangsung sebentar dikarenakan sering terjadinya perdebatan akibat
cara yang dilakukan Roberpierre dalam memberikan hukuman terhadap orang-orang yang
dianggap sebagai musuh hal tersebut membuat pemerintahan berubah menjadi Direktor (1795-
1799) dimana pada pemerintahan ini dipimpin oleh lima orang yang disebut direktur yang
memiliki tugasnya masing-masing, namun terjadi permasalahan salah satunya ialah
permasalahan ekonomi dimana banyak terjadi kasus korupsi yang dilakukan oleh para petinggi
pemerintah, hal tersebut yang membuat pemerintahan berubah menjadi pemerintahan Konsulat
(1799-1804) yang dipimpin oleh Napoleon sebagai konsulat I pada pemerintahan ini Perancis
mengalami kemajuan diberbagai bidang yang membuat Napoleon menjadi kaisar Perancis pada
tahun 1804, pemerintahan berubah kembali menjadi kaisar (1804-1814) dimana pemerintahan ini
mendapat respon yang tidak baik dari masyarakat Perancis akibat dari pemerintahannya yang
bersifat absolut (kekuasaan mutlak) dan masalah kekuasaan yang Sebagian besar dikuasai oleh
keluarga Napoleon, hal tersebut menyebabkan pemerintahan kaisar berakhir pada tahun 1814
setelah Napoleon tertangkap dibuang ke Pulau Elba, dan meninggal di St. Helena, pemerintahan
terakhir yaitu pemerintahan Reaksioner yang mana mayarakat Perancis memperbolehkan
keturunan dari Raja Louis XIV untuk kembali memerintah sebagai raja Perancis, sistem
pemerintahan Napoleon yang bersifat absolut membuat masyarakat Perancis tidak suka.

c. Dampak Revolusi Perancis


Berakhirnya Revolusi Perancis pastinya akan memberikan dampak bukan hanya untuk
masyarakat Perancis saja namun juga untuk masyarakat dunia, dampak Revolusi Perancis untuk
masyarakat Perancis terbagi di beberapa bidang kehidupan diantaranya bidang ekonomi dimana
sistem pajak feodal yang secara resmi dihapus/dihilangkan, penghapusan monopoli perdagangan,
petani yang semulanya hanya bekerja dilahan milik tuan tanah kini mendapatkan kesempatan
untuk memiliki tanah, dan juga mulai berdirinya berbagai industri-industri besar, dalam bidang
sosial dimana adanya penyetaraan Pendidikan bagi semua kalangan, setiap lapisan masyarakat
sudah menerima pendidikan yang merata, Code Napoleon yang akhirnya dijadikan hak asasi
manusia dan juga dihapuskannya sistem feodalisme (tuan tanah), susunan masyarakat yang bru
mulai timbul, dalam bidang politik dimana kekuasaan tertinggi dipegang oleh undang-undang,
negara Perancis yang awalnya berdiri sebagai kerajaan yang menganut sistem pemerintahan
monarki absolut berubah menjadi republik dan juga berkembangnya sistem demokrasi, rasa
nasionalisme yang muncul setelah terjadinya Revolusi Perancis, dan juga paham demokrasi
modern yang semakin mengalami perkembangan, perlindungan hukum yang jauh lebih
berkembang (The Rule of Law), serta aksi Revolusioner yang muncul.
Revolusi Perancis nyatanya juga memberdi dampak bagi masyarakat dunia setelah
berakhirnya Revoluis Perancis di berbagai bidang kehidupan, terlihat jelas bahwa feodalisme
yang dihilangkan/dihapuskan, kekuasaan tertinggi dipegang oleh adanya ide supremasi hukum
UUD, paham mengenai liberalism yang semaki tersebar luas di seluruh dunia, rasa nasionalisme
yang muncul dan juga terus mengalami perkembangan, demokrasi yang mulai timbul dan juga
mengalami perkembangan keberbagai negara di dunia, aksi revolusioner yang muncul.
Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang merasakan dampak dari Revolusi
Perancis seperti paham nasionalisme yang mulai timbul dari dalam diri masyarakat Indonesia hal
tersebut membuat semua lapisan masyarakat Indonesia bersatu untuk membebaskan diri mereka
dari penindasan yang mereka alami begitu lama, Volksraad dibentuk pada tahun 1916 setelah
usulan pada Kongres Boedi Oetomo mengenai wajib militer untuk kaum pribumi ditolak, serta
adanya tuntutan dari bangsa Indonesia untuk membentuk parlemen karena pada dasarnya
parlemen memang dibutuhkan oleh suatu negara, dimana pada saat itu parlemen Indonesia yang
ada adalah GAPI (Gabungan Politik Indonesia) yang dikepalai oleh Mohammad Hoesni
Thamrin.

Kesimpulan

Revolusi Perancis terjadi merupakan suatu perintiwa bersejarah yang terjadi di Perancis
pada tahun 1789 pada masa pemerintahan Raja Louis XIV , Revolusi Perancis didasarkan pada
ketidak sukaan masyarakat Perancis terhadap sistem pemerintahaan Perancis yakni monarki
absolut (kekuasaan mutlak) yang hanya mempersulit kehidupan masyarakat berbeda dengan
kaum bangsawan dan juga keluarga kerajaan yang hidup serba berkecukupna (mewah), krisis
ekonomi juga mewarnai terjadinya Revolusi Perancis hal tersebut dikarenakan gaya hidup
keluarga kerajaan yang boros berbanding terbalik dengan kehidupan masyarakat Perancis yang
miskin karena pemerintah Perancis yang memungut pajak dari masyarakat kecil agar dapat
menyelesaikan permasalahan ekonomi namun tidak dengan golongan I, dan II yang tidak
dipungut pajak karena memiliki hak-hak istimewa. Hal tersebut menyebabkan penyerbuan
Penjara Bastille sebagai symbol dari kekuatan monarki absolut dari Raja Louis XIV, kondisi
Perancis yang semakin tidak terkendali membuat pemerintahan berubah bentuk pada tanggal 22
September 1792 dan tepat pada tanggal 3 Januari 1793 Raja Louis XIV beserta istrinya Maria
Antoinette dihukum pancung, setelah Penjara Bastille berhasil ditakhlukan pemerintahan
Perancis mengalami beberapa perubahan mulai dari monarki konstitusional, pemerintahan
Teror/Konvensi Nasional, pemerintahan Direktor, pemerintahan Konsulat, pemerintah Kaisar,
hingga pemerintahan Reaksioner. Berakhirnya Revolusi Perancis membawa dampak bagi
masyarakat Perancis dan juga masyarakat di dunia termasuk Indonesia dalam berbagai bidang
kehidupan mulai sosial, ekonomi serta politik.

Saran

Dengan dibuatnya artikel ini, saya berharap dapat memberikan manfaat bagi kepentingan
banyak orang termasuk saya untuk menjadi tugas akhir sebagai syarat untu
menempuh/mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah Sejarah Eropa. Selain itu
artikel ini diharapkan dapat memberikan ilmu, wawasan yang luas mengenai Sejarah Eropa
khususnya Revolusi Perancis, dan juga kedepannya saya dapat membuat/menyusun artikel yang
jauh lebih baik serta sempurna dari artikel yang saya sudah buat sebelumnya.
DAFTAR RUJUKAN
Basuki dan Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta : Penaku.
Gambar 1. https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/27/160000869/penyebab-
terjadinya-revolusi-perancis?page=all. Diakses pada 24 Desember 2020.
Djaja Wahjudi. 2012. “Sejarah Eropa”. Yogyakarta : Yogyakarta Ombak.
Innesyifa Haqien. “Revolusi Perancis”.
https://www.academia.edu/11569899/Revolusi_Perancis. Diakses pada 24 Desember 2020.
Sondarika W. “PERANAN GOLONGAN BORJUIS
Gambar 2. https://news.detik.com/berita/d-4074164/sosok-raja-louis-xiv-yang-
disamakan-demokrat-dengan-jokowi. Diakses pada 24 Desember 2020.
DALAM REVOLUSI PERANCIS 1789”. Jurnal Wahana Pendidikan. Diakses pada 24
Desember 2020.
Christmas S.K dan Purwanti E. “Perkembangan Sistem Pemerintahan dan Konsep
Kedaulatan Pasca Revolusi Perancis Terhadap Hukum Internasional”. Jurnal Pembangunan
Hukum Indonesia, Volume 2, Nomor 2 tahun 2020. Diakses pada 24 Desember 2020.
Sungkar L. “Peranan Golongan Borjuis Pada Revolusi Perancis Tahun 1789” Jurnal
Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Diponegoro. Diakses pada 24 Desember 2020.
Anwar D. 2016. “Makalah Revolusi Perancis”.
http://dickysalju.blogspot.com/2016/06/makalah-revolusi-perancis.html. Diakses pada 24
Desember 2020.
Windiloviyo.blogspot.com. 2011. “REVOLUSI PERANCIS”.
http://windiloviyo.blogspot.com/2011/03/revolusi-perancis.html. Diakses pada 24 Desember
2020.
Gambar 3. http://windiloviyo.blogspot.com/2011/03/revolusi-perancis.html. Diakses pada
24 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai