Oleh :
e-mail : meydi.endah15@gmail.com
Mursadi
Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/27/160000869/penyebab-terjadinya-
revolusi-perancis?page=all
Pendahuluan
Revolusi Perancis terjadi pada abad ke-16 tepatnya pada tahun 1789 dimana pemerintah
Perancis menerapkan sistem pemerintahan monarki absolut atau kekuatan mutlak yang mana
sistem pemerintahan tersebut memberikan dampak yang besar kepada masyarakat. Dimana
masyarakat yang statusnya menegah kebawah harus merasakan betapa mengerikannya sistem
pemerintahan monarki absolut yang mana apapun yang dikatakan dan diperintahkan oleh raja
sebagai pemimpin negara akan selalu dianggap benar dalam hal apapun dan tidak dapat diganggu
gugat keputusannya, berbeda dengan orang-orang menengah keatas atau seseorang yang
memiliki keistimewaan sendiri dimana tidak semua hal yang mereka lakukan dapat diatur oleh
peraturan dari raja namun tetap terjadi perselisihan.
Negara Perancis merupakan salah satu negara di dunia yang mana pemerintahannya
berada dibawah kekuasaan raja dengan bentuk negara berupa kerajaan, saat itu Prancis dipimpin
oleh Louis XIV. Kekuasaan absolut semakin terasa setelah didirikannya penjara Bastilee oleh
raja Louis XIV dilantik secara resmi menjadi raja pada tahun 1774 yang mana pendirian penjara
Bastille bukan tanpa tujuan yang jelas, mana dengan mendirikan penjara Bastille ini bertujuan
agar kekuasaan absolut dari raja Louis XIV dapat bertahan serta terus dijalankan secara lancar
tanpa adanya hambatan, banyak upaya yang dilakukan untuk membebaskan rakyat Perancis dari
sistem pemerintahan monarki absolut ini.
Metode Penelitian
Metode penelitian yaitu suatu langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan oleh
peneliti untuk yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah data berupa hasil yang didapatkan
melalui penelitian yang memiliki tujuan maksud atau tujuan tertentu. Dalam artikel penelitian
kali ini menggunakan metode penelitian kajian pustaka atau studi kepustakaan, yang mana
metode ini lebih menekankan pada pencarian sumber data yang didapatkan dari buku, jurnal
maupun artikel.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4074164/sosok-raja-louis-xiv-yang-disamakan-
demokrat-dengan-jokowi
Sumber : http://windiloviyo.blogspot.com/2011/03/revolusi-perancis.html
Gambar 3. Penjara Bastille di Perancis
Pihak kerajaan melakukan berbagai upaya dalam memberbaiki krisis ekonomi salah
satunya dimana makanan pokok yang harganya menjulang tinggi, dilakukakannya pemanggilan
terhadap Estates General yang ternyata justru memunculkan adanya sebuah harapan dalam
pembaharuan, rasa takut yang besar dikarenakan adanya kelompok dari kaum bangsawan yang
melakukan penghancuran terhadap Majelis Nasional. Krisis ekonomi yang sedang melanda
Perancis membuat mereka melakukan sesuatu yaitu dengan memanggil Dewan Perwakilan
Rakyat atau Etats Generaux dimana mereka memiliki harapan agar masalah perekonomian bisa
segera diselesaikan namun ternyata hasilnya nihil. Bukan hasil baik yang diterima tapi
perdebatanlah yang akhirnya terjadi antara golongan I, II, dan III dimana setiap golongan
memiliki pendapat mereka masing-masing, pembentukan konstitusi tertulis bagi Perancis oleh
Majelis Nasional. Raja Louis XIV dengan tegas menolak hal tersebut hingga munculah usaha
untuk melakukan pembubaran dengan menggunakan cara kekerasan, hal tersebut menimbulkan
rasa kesal diantara masyarakat yang tidak suka dengan cara yang dilakukan sehingga rakyat
memutuskan untuk menghancurkan Penjara Bastille yang merupakan lambing kekuatan absolut
milik Raja Louis XIV dimana penyerangan tersebut mendapatkan dukungan dari Tentara
Nasional yang dipimpin oleh Lafayette. Sekitar 900 orang masyarakat Perancis akhirnya
berkumpul di depan Penjara Bastille pada tanggal 14 Juli dalam usaha menghancurkan Penjara
Bastille terdapat sebuah kubu yang ternyata ialah sebuah symbol penhinaan terhadap depotisme
dari kerajaan yang memiliki tujuan untuk didapatkannya bubuk mesiu, bukan hanya itu saja
adanya usaha untuk melakukan menjauhkan sebuah Meriam yang memberikan ancaman
terhadap para pekerja yang banyak. Usaha penyerangan yang bertujuan untuk menghancurkan
Penjara Bastille ternyata membuahkan hasil dimana Penjara Bastille berhasil diambil
kekuasaannya hal tersebut menjadi tanda dari jatuhnya rezim lama, setelah dikuasainya Penjara
Bastille akibat serangan tersebut banyak para kaum bangsawan yang memutuskan kabur untuk
menyelamatkan diri. Makin banyaknya permasalahan di Perancis juga membuat keluarga
kerajaan menjadi tidak menyukai bahkan membenci Necker hal tersebut dikarenakan adanya
sebuah anggapan yang mengatakan bahwa Necker melakukan sebuah menipulasi secara terbuka
terhadap pendapat public yang akhirnya diganjar dengan pemecatan oleh Raja Louis XIV. Raja
Louis XIV juga memutuskan untuk melarikan diri/kabur setelah Penjara Basstille berhasil
dikuasai oleh masyarakat Perancis.
Disinilah masyarakat Perancis berusaha untuk membentuk suatu pemerintahan baru yang
lebih demokratis, maka dari itu . terbentuklah Konstitusi Perancis oleh Partai Feullant serta
Partai Jacobin pada tahun 1791. Partai Jacobin sendiri merupakan kaum yang menjadi pengganti
dari kaum sebelumnya yaitu kaum Girondin, dimana kedua kaum tersebut memiliki perbedaan
dalam keinginan, kaum Girondin jauh lebih suka jika pemerintahan membentuk sebuh badan-
badan yang dapat menangani permasalahan mereka secara mandiri berbeda dengan kaum
Jacobin yang justru memiliki keinginan agar terbentuknya pemerintahan yang kuat di pusat yang
mana kekuatan tersebut berpusat di Paris (ibukota). Pemerintahan mengalami perubahan bentuk
menjadi republic pada tanggal 22 September 1792 hal tersebut bida terjadi dikarenakan kondisi
Perancis yang lama kelamaan menjadi semakin tidak terkendali lagi, tepat pada tanggal 23
Januari 1793 Raja Louis XIV beserta dengan istrinya yaitu Maria Antoinette diberikan hukuman
berupa pancung karena dianggap telah sewenang-wenang dalam memimpin Perancis dan
menyebabkan terjadinya Revolusi Perancis. Bentuk pemerintahan Perancis memang mengalami
beberapa kali perubahan, pemerintahan Monarki Konstitusional (1789-1793) yang mana dalam
pemerintahan ini hak-hak istimewa yang sebelumnya dimiliki oleh raja, peminpin gereja dan
juga kaum bangsawan akhirnya dihapuskan setelah pemerintan membentuk Majelis
Konstitusional. Perancis secara resmi berganti menjadi republic setelah Raja Louis XIV dan
Maria Antoinette dihukum pancung pada tahun 1793, yang kedua pemerintahan Teror/Konvensi
Nasional (1793-1794) yang dipimpin oleh Robespierre yang berasal dari kelompok Montage
pemerintahannya hanya berlangsung sebentar dikarenakan sering terjadinya perdebatan akibat
cara yang dilakukan Roberpierre dalam memberikan hukuman terhadap orang-orang yang
dianggap sebagai musuh hal tersebut membuat pemerintahan berubah menjadi Direktor (1795-
1799) dimana pada pemerintahan ini dipimpin oleh lima orang yang disebut direktur yang
memiliki tugasnya masing-masing, namun terjadi permasalahan salah satunya ialah
permasalahan ekonomi dimana banyak terjadi kasus korupsi yang dilakukan oleh para petinggi
pemerintah, hal tersebut yang membuat pemerintahan berubah menjadi pemerintahan Konsulat
(1799-1804) yang dipimpin oleh Napoleon sebagai konsulat I pada pemerintahan ini Perancis
mengalami kemajuan diberbagai bidang yang membuat Napoleon menjadi kaisar Perancis pada
tahun 1804, pemerintahan berubah kembali menjadi kaisar (1804-1814) dimana pemerintahan ini
mendapat respon yang tidak baik dari masyarakat Perancis akibat dari pemerintahannya yang
bersifat absolut (kekuasaan mutlak) dan masalah kekuasaan yang Sebagian besar dikuasai oleh
keluarga Napoleon, hal tersebut menyebabkan pemerintahan kaisar berakhir pada tahun 1814
setelah Napoleon tertangkap dibuang ke Pulau Elba, dan meninggal di St. Helena, pemerintahan
terakhir yaitu pemerintahan Reaksioner yang mana mayarakat Perancis memperbolehkan
keturunan dari Raja Louis XIV untuk kembali memerintah sebagai raja Perancis, sistem
pemerintahan Napoleon yang bersifat absolut membuat masyarakat Perancis tidak suka.
Kesimpulan
Revolusi Perancis terjadi merupakan suatu perintiwa bersejarah yang terjadi di Perancis
pada tahun 1789 pada masa pemerintahan Raja Louis XIV , Revolusi Perancis didasarkan pada
ketidak sukaan masyarakat Perancis terhadap sistem pemerintahaan Perancis yakni monarki
absolut (kekuasaan mutlak) yang hanya mempersulit kehidupan masyarakat berbeda dengan
kaum bangsawan dan juga keluarga kerajaan yang hidup serba berkecukupna (mewah), krisis
ekonomi juga mewarnai terjadinya Revolusi Perancis hal tersebut dikarenakan gaya hidup
keluarga kerajaan yang boros berbanding terbalik dengan kehidupan masyarakat Perancis yang
miskin karena pemerintah Perancis yang memungut pajak dari masyarakat kecil agar dapat
menyelesaikan permasalahan ekonomi namun tidak dengan golongan I, dan II yang tidak
dipungut pajak karena memiliki hak-hak istimewa. Hal tersebut menyebabkan penyerbuan
Penjara Bastille sebagai symbol dari kekuatan monarki absolut dari Raja Louis XIV, kondisi
Perancis yang semakin tidak terkendali membuat pemerintahan berubah bentuk pada tanggal 22
September 1792 dan tepat pada tanggal 3 Januari 1793 Raja Louis XIV beserta istrinya Maria
Antoinette dihukum pancung, setelah Penjara Bastille berhasil ditakhlukan pemerintahan
Perancis mengalami beberapa perubahan mulai dari monarki konstitusional, pemerintahan
Teror/Konvensi Nasional, pemerintahan Direktor, pemerintahan Konsulat, pemerintah Kaisar,
hingga pemerintahan Reaksioner. Berakhirnya Revolusi Perancis membawa dampak bagi
masyarakat Perancis dan juga masyarakat di dunia termasuk Indonesia dalam berbagai bidang
kehidupan mulai sosial, ekonomi serta politik.
Saran
Dengan dibuatnya artikel ini, saya berharap dapat memberikan manfaat bagi kepentingan
banyak orang termasuk saya untuk menjadi tugas akhir sebagai syarat untu
menempuh/mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah Sejarah Eropa. Selain itu
artikel ini diharapkan dapat memberikan ilmu, wawasan yang luas mengenai Sejarah Eropa
khususnya Revolusi Perancis, dan juga kedepannya saya dapat membuat/menyusun artikel yang
jauh lebih baik serta sempurna dari artikel yang saya sudah buat sebelumnya.
DAFTAR RUJUKAN
Basuki dan Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta : Penaku.
Gambar 1. https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/27/160000869/penyebab-
terjadinya-revolusi-perancis?page=all. Diakses pada 24 Desember 2020.
Djaja Wahjudi. 2012. “Sejarah Eropa”. Yogyakarta : Yogyakarta Ombak.
Innesyifa Haqien. “Revolusi Perancis”.
https://www.academia.edu/11569899/Revolusi_Perancis. Diakses pada 24 Desember 2020.
Sondarika W. “PERANAN GOLONGAN BORJUIS
Gambar 2. https://news.detik.com/berita/d-4074164/sosok-raja-louis-xiv-yang-
disamakan-demokrat-dengan-jokowi. Diakses pada 24 Desember 2020.
DALAM REVOLUSI PERANCIS 1789”. Jurnal Wahana Pendidikan. Diakses pada 24
Desember 2020.
Christmas S.K dan Purwanti E. “Perkembangan Sistem Pemerintahan dan Konsep
Kedaulatan Pasca Revolusi Perancis Terhadap Hukum Internasional”. Jurnal Pembangunan
Hukum Indonesia, Volume 2, Nomor 2 tahun 2020. Diakses pada 24 Desember 2020.
Sungkar L. “Peranan Golongan Borjuis Pada Revolusi Perancis Tahun 1789” Jurnal
Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Diponegoro. Diakses pada 24 Desember 2020.
Anwar D. 2016. “Makalah Revolusi Perancis”.
http://dickysalju.blogspot.com/2016/06/makalah-revolusi-perancis.html. Diakses pada 24
Desember 2020.
Windiloviyo.blogspot.com. 2011. “REVOLUSI PERANCIS”.
http://windiloviyo.blogspot.com/2011/03/revolusi-perancis.html. Diakses pada 24 Desember
2020.
Gambar 3. http://windiloviyo.blogspot.com/2011/03/revolusi-perancis.html. Diakses pada
24 Desember 2020.