Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH SEJARAH DAN KEARIFAN LOKAL PADA PERTEMUAN

KE-2 SEMESTER GENAP JURUSAN SEJARAH

DEFINISI ATAU PENGERTIAN SEJARAH DAN KEARIFAN LOKAL

Nama : Meydi Endah Puspita Dewi


NIM : 200731638027

A. Pengertian Sejarah dan Kearifan Lokal dalam Bahasa Indonesia


 Kearifan lokal atau local genius memiliki pengertian yaitu suatu nilai-nilai atau kebijakan
yang masyarakat lokal atau suatu daerah miliki yang mana nantinya diwariskan dari
generasi ke generasi berikutnya secara turun menurun. Nilai-nilai lokal yang diturunkan
seperti pandangan hidup dan filosofi yang terwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan
antara lain ekonomi, arsitektur, tata nilai sosial, Kesehatan, tata lingkungan, dan lain
sebagainya (Romadi dan Kurniawan, 2017: 84). Jika dilihat dari sudut pandang
historiografi, maka keraifan lokal sendiri dapat membentuk jarak lokal hal tersebut
dikarenakan adanya studi sejarah lokal adalah sebuah studi yang mempelajari tentang
kehidupan masyarakat atau lebih khususnya mengenai komunitas yang berasal dari suatu
lingkungan sekitar (neighborhood) tertentu dalam adanya dinamika perkembangan
kedalam berbagai aspek kehidupan (Widja dalam Mulyana, 2009:3). Tidak ada penjelasan
pati mengenal asal mula dari terbentuknya kearifan lokal, tetapi secara umum kearifan
lokal mulai terbentuk sejak manusia belum mengenal yang namanya tulisan (praaksara).
 Kearifan lokal atau local wisdom jika ditinjau secara etimologi terdari dua kata yaitu
kearifan (wisdom) dan juga lokal (local), selain itu kearifan lokal juga memiliki sebutan
lainnya yaitu kebijakan setempat (local wisdom), kecerdasan setempat (local genius), dan
pengetahuan setempat (local knowledge) (Shufa, 2018:49-50). Chaiphar (2013: 17)
memandang kearifan lokal sebagai sebuah tatanan hidup yang telah diwariskan dari
generasi ke genersi selanjutnya berbentuk budaya, agama, atau adat istiadat uang umum
didalam sistem sosial masyarakat. Bentuk dari kearifan lokal yang ada didalam
masyarakat dapat berwujud seperti budaya (hukum adat, kepercayaan, etika, aturan-aturan
khusus, norma, dan nilai).
 Kearifan lokal dan pewarisan nilai-nilai memiliki kecenderungan untuk melakukan
penanaman norma dan juga nilai yang nantinya memiliki hubungan dengan kesadaran
sejarah kepada peserta didik.
 Kearifan lokal adalah perpaduan dari kebijakan dan pengetahuan yang tumbah serta
berkembang didalam sebuah komunitas yang mana merangkum perspektif kosmologi,
sosiologis, dan teologis, yang mana kearifan lokal bersandar pada berbagai aspek seperti
etika, perilaku, filosofi, nilai-nilai yang melembagai aspek-aspek tersebut secara
tradisional untuk mengelola sumber daya manusia maupun alam yang mana dirumuskan
sebagai suatu formulasi pandangan hidup (world-view) yang mana sebuah komunitas
tersebut berisikan tentang fenomena sosial dan juga alam yang telah mentradisi atau ajeg
di dalam suatu daerah, yang mana dari pandangan hidup tersebut yang berubah menjadi
identitas komunitas yang menjadi diri khas yang membedakan dengan kelompok-
kelompok lainnya. Terdapat pandangan mengenai kearifan lokal sebagai identitas bangsa
terutama dalam hal Indonesia yang mungkin saja kearifan lokal bertranformasi dengan
cara lintas budaya yang nantinya dapat melahirkan sebuah nilai budaya nasional.
 Pembelajaran mengenai sejarah lokal dapat menjadi peluang bagi terbukanya proses
transmisi dari nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat di dalam budaya lokalisasi setempat.
 Sejarah lokal memiliki arti bukan hanya tunggal saja, namun juga memiliki arti yaitu
dimensi yang beragam. ”sejarah dari suatu ”tempat”, suatu ”locality”, yang batasannya
ditentukan oleh ”perjanjian” yang diajukan penulis sejarah” dijelaskan oleh Taufik
Abdullah (1985:15), yang mana dari pengertian tersebut ternyata tidak memiliki
perbedaan yang jauh dengan sejarah lokal menurut Carol Kammens (2003:ix) yang
menyatakan bahwa ”local history is the study of the past events, or people or groups, in
a given geographic area. The focus of the local history can be the place itself, the people
who lived there or events that took place in a particular location”.

B. Pengertian Sejarah dan Kearifan Lokal dalam Bahasa Inggris


 The local model to wisdom-based learning is one of the learning models based on
translating the traditions of the local wisdom of a community into the teaching materials.
The wisdom of local culture is very ideal for construction the character value of students,
according to Wibowo (2015), which is a companion result in school to teach. Local
learning based of wisdom may allow people together to rediscover their goals. Local
wisdom is a harmonious network of individuals, nature, and the In the region, the
atmosphere and culture is shaped by.

DAFTAR RUJUKAN
Afiqoh, N. Atmajaya, T.H. dan Saraswati, U. 2018. “Penanaman Nilai Kearifan Lokal
dalam Pembelajaran Sejarah Pokok Bahasan Perkembangan Islam di Indonesia Pada Siswa
Kelas X IPS di SMA Negeri 1 Pamotan Tahun Ajaran 2017/2018”. dalam Indonesian Journal of
History Education, 6 (1), 2018: p. 42-53.
Feriani, E.R. Sudarmin, dan Alimah, S. 2020. “Local Wisdom Learning Approach
Towards Students Learning Outcomes”. dalam Journal of Primary Education 9 (2) 2020: 197-
205.
Firdaus, D.W. 2017. “PEWARISAN NILAI-NILAI HISTORIS DAN KEARIFAN LOKAL
MASYARAKAT KAMPUNG ADAT DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH”. dalam Jurnal
Artefak : History and Education, Vol. 4, No. 2 2017.
Hariyono. 2017. “SEJARAH LOKAL: MENGENAL YANG DEKAT,MEMPERLUAS
WAWASAN”. Dalam Jurnal Sejarah dan Budaya, Vol. 11, No. 2 2017.
Pi’i. 2019. “MENANAMKAN KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
SMA”. dalam Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, Vol. 2, No. 2 2019.
Pingge, H.D. 2017. “KEARIFAN LOKAL DAN PENERAPANNYA DI SEKOLAH”.
dalam Jurnal Edukasi Sumba, Vol. 01, No. 02 2017, 128-135.
Romandi dan Kurniawan, G.F. 2017. “PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL BERBASIS
FOLKLORE UNTUK MENANAMKAN NILAI KEARIFAN LOKAL KEPADA SISWA”. dalam
Jurnal Sejarah dan Budaya, No. 1 Juni 2017.
Wiyanarti, E. Supriatna, N dan Winarti, M. 2020. “PENGEMBANGAN SEJARAH
LOKAL SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH YANG KONTEKSTUAL”. Dalam
Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 9 (1) 2020.67-74.

Anda mungkin juga menyukai