Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSEP AKIDAH DALAM ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

Dosen Pengampu:

Iri Hamzah, M.H.I.

Disusn oleh :

Nama : Iga Selvia Sari

Kelas : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH


MUARA BUNGO
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Aqidah adalah pokok - pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita
sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang beriman
(mu’min). Namun bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri seseorang
secara dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqli. Akan tetapi, karena
akal manusia terbatas maka tidak semua hal yang harus diimani dapat diindra dan dijangkau
oleh akal manusia. Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat menghasilkan
keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat memberikan
keimanan yang diharapkan hanyalah dalil-dalil yang qath’i.
Aqidah memiliki peranan yang penting dalam konsep mendidik umat manusia, ruang
lingkup aqidah dapat membentuk akhlak yang mulia akan mengantarkan umat manusia
untuk memahami dalam segala aspek kehidupan.Islam selalu menganjurkan untuk selalu
meyakini dan mengimani apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-quran. Dan
sesungguhnya orang yang mengikuti sebuah jalan kehidupan yang penuh kesesatan adalah
karena kurangnya pemahaman tentang aqidah.
Makalah kecil ini menampilkan beberapa bahasan yang bisa membantu siapa saja yang
ingin memahami aqidah.

B.       Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Aqidah?


2. Apa saja Ruang Lingkup Aqidah ?
3. Apa saja istilah lain dari Aqidah?
4. Apa yang sumber aqidah?
5. Apa saja fungsi ?
6. Apa saja keistimewaan aqidah?

C.      Tujuan
1. Mengetahui pengertian aqidah.
2. Mengetahui ruang lingkup aqidah.
3. Mengetahui istilah lain dari aqidah.
4. Mengetahui fungsi aqidah.
5. Mengetahui sumber aqidah.
6. Keistimewaan Aqidah
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Akidah

Aqiidah (‫ ) )العقيدة‬Menurut Bahasa Arab (Etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu (‫ ) )العقد‬yang


berarti ikatan, at-tautsiiqu (‫ ) )التوثيق‬yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-
ihkaamu (‫ ) )اإلحكام‬yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah (
‫ ) )الربط بقوة‬yang berarti mengikat dengan kuat. Segala perkara yang wajib diketahui dan
diimani oleh seseorang hamba Allah disebut aqidah.

Aqidah Islam adalah keyakinan yang pasti terhadap rukun-rukun iman, pokok-pokok
dan ketetapan agama, segala hal yang disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya yang meliputi
urusan yang berkaitan dengan hati, perbuatan dan ucapan, juga meliputi manhaj kehidupan
termasuk interaksi dengan yang lain. Dalam pengertian lain, aqidah adalah keimanan yang
pasti kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir, qadar dan segala hal yang
berkaitan dengan perkara yang ghaib, berita, pokok-pokok ajaran Islam baik yang bersifat
ilmu ataupun pengamalan.

Dari pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa aqidah Islam itu adalah keyakinan
yang pasti yang tidak tercampuri dengan keraguan. Hal-hal yang diyakininya itu meliputi
iman kepada Allah, malaikat, kitab, Rasul, hari akhir, qadar, perkara yang ghaib, berita
agama, pokok-pokok agama Islam baik yang bersifat ilmu ataupun pengamalan.

2.2 Ruang Lingkup Akidah

Meminjam sistimatika Hasaln al-Banna maka ruang lingkup pembahasan aqidah adalah:
1.        Ilahiyat.
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilah (Tuhan,
Allah) seperti wujud Allah, nama - nama dan sifat - sifat Allah, af’al Allah dan lainnya.
2.        Nubuwwat.
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul,
termasuk tentang kitab- kitab Allah, mu’jizat, karamat dan lain sebagainya.
3.        Ruhaniyat.
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik
seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syetan, Roh dan lain sebagainya.
4.        Sam’iyyat.
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat Sam’i (dalil
naqli berupa Al-Qur’an dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-
tanda kiamat, surga neraka dan lain sebagainya.

 Pembahasan aqidah bisa juga mengikuti sistimatika arkanul iman (rukun iman) yaitu:
1.        Iman Kepada Allah SWT.
2.        Iman Kepada Malaikat (termasuk juga makhluk ruhani lain seperti Jin, Iblis dan
Syetan).
3.        Iman Kepada Kitab-Kitab Allah.
4.        Iman Kepada Nabi dan Rasul.
5.        Iman Kepada Hari Akhir.
6.        Iman Kepada Takdir Allah.

2.3 Istilah Lain dari Akidah

Aqidah disebut juga dengan al-Iman sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur-an dan
hadits hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, karena 'aqidah membahas rukun iman yang
enam dan hal-hal yang berkaitan dengannya Dan para ulama Ahlus Sunnah sering
menyebut istilah 'aqidah dengan al-Iman dalam kitab-kitab mereka.
Ada sebagian ulama memulai karangan mereka dengan istilah-istilah penting dalam ilmu
aqidah, di antaranya adalah :  
1.    Al-Iman
‘Aqidah disebut juga dengan al-Iman sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur-an dan
hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena ‘aqidah membahas rukun iman yang
enam dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Sebagaimana penyebutan al-Iman dalam
sebuah hadits yang masyhur disebut dengan hadits Jibril Alaihissallam. Dan para ulama
Ahlus Sunnah sering menyebut istilah ‘aqidah dengan al-Iman dalam kitab-kitab mereka.
2.    ‘Aqidah (I’tiqaad dan ‘Aqaa-id)
Para ulama Ahlus Sunnah sering menyebut ilmu ‘aqidah dengan istilah ‘Aqidah Salaf:
‘Aqidah Ahlul Atsar dan al-I’tiqaad di dalam kitab-kitab mereka
3.    Tauhid
‘Aqidah dinamakan dengan Tauhid karena pembahasannya berkisar seputar Tauhid atau
pengesaan kepada Allah di dalam Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ wa Shifat. Jadi,
Tauhid merupakan kajian ilmu ‘aqidah yang paling mulia dan merupakan tujuan utamanya.
Oleh karena itulah ilmu ini disebut dengan ilmu Tauhid secara umum menurut ulama Salaf.
4.    As-Sunnah
As-Sunnah artinya jalan. ‘Aqidah Salaf disebut As-Sunnah karena para penganutnya
mengikuti jalan yang ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
Sahabat Radhiyallahu anhum di dalam masalah ‘aqidah. Dan istilah ini merupakan istilah
masyhur (populer) pada tiga generasi pertama.
5.    Ushuluddin dan Ushuluddiyanah
Ushul artinya rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan masalah-masalah yang qath’i serta
hal-hal yang telah menjadi kesepakatan para ulama
6.    Al-Fiqhul Akbar
Ini adalah nama lain Ushuluddin dan kebalikan dari al-Fiqhul Ashghar, yaitu kumpulan
hukum-hukum ijtihadi
7.    Asy-Syari’ah
Maksudnya adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla dan Rasul-
Nya berupa jalan-jalan petunjuk, terutama dan yang paling pokok adalah Ushuluddin
(masalah-masalah ‘aqidah)
2.4 Sumber Akidah

Aqidah Islam diambil dari tiga sumber, yaitu:  Al-Quran, Sunnah dan Ijma’.

1.        Al-Quran
Di dalam al-Quran, Allah banyak menjelaskan tentang aqidah, terutama ayat - ayat
makkiyyah. Bahkan hampir setiap ayat – ayat al-Quran berbicara tentang aqidah. Metode
yang digunakan al-Quran dalam menetapkan aqidah diantaranya dijelaskan dengan cara:
a.         Menegaskan aqidah secara langsung, seperti perintah untuk beribadah hanya
kepada Allah

b.        Membatalkan aqidah - aqidah yang rusak

c.         Mengungkapkan kisah - kisah dalam al-Quran, seperti kisah para Nabi bersama
para kaumnya, serta perdebatan diantara mereka.

d.        Membuat perumapamaan dengan tujuan lebih mendekatkan pemahaman

e.         Mendorong akal untuk memikirkan ayat – ayat Allah

2.        Sunnah
Kedudukan sunnah bagi al-Quran adalah sebagai penjelas, petunjuk, meungkapkan
rahasia dalam ayat – ayat al-Quran dan menambahkan keterangan yang tidak terdapat dalam
al-Quran. Sunnah Nabi banyak yang berkaitan dengan aqidah, bahkan para ulama menyusun
secara khusus tentang aqidah dalam hadist.

Berkaitan dengan kedudukan sunnah ini, Allah berfirman:

ِ َّ‫َوأَ ْن َز ْلنَا إِلَ ْيكَ ال ِّذ ْك َر لِتُبَيِّنَ لِلن‬


َ‫اس َما نُ ِّز َل إِلَ ْي ِه ْم َولَ َعلَّهُ ْم يَتَفَ َّكرُون‬

“Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al


Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada
mereka dan supaya mereka memikirkan.” (QS. Al-Nahl : 44)

3.        Ijma’
Kedudukan ijma’ sebagai sumber aqidah bisa dipahami dalam surah al-Nisa ayat 115
sebagai berikut:

‫ص ْيرًا‬ ْ ‫بَ ْع ِد َما تَبَيَّنَ لَهُ الهُدَى َويَتَّبِ ْع َغي َْر َسبِ ْي ِل ِمنِ ْينَ ال ُم ْؤنُ َولِّ ِه ما ت ََولَّى َونُصْ لِ ِه َجهَنَّ َم َوسآ َء‬  ‫ق ال َّرسُول ِم ْن‬
ِ ‫ َم‬  ‫ت‬ ِ ِ‫َو َم ْن يُ َشاق‬
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti
jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan
yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al-Nisa : 115
2.4 Fungsi Aqidah

Fungsi aqidah islam ,diantaranya yaitu :

1.Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam.


2.Merupakan awal dari akhlak yang mulia. Jika seseorang memiliki aqidahyang kuat pasti

akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia, dan bermu’amalat

dengan baik.
3.Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka ibadah kita

tersebut tidak akan diterima

2.6 Keistimewaan Aqidah

1. Sumber Pengambilan Murni

2. Aqidah Tentang Perkara Ghaib

3. Jelas, Mudah dan Terang

4. Bebas dari Paradoks, Kekaburan dan Kerancuan


BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai fondasi. Di mana
seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah merupakan beberapa prinsip
keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan kewajiban-
kewajiban agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah
informasi yang disampaikan oleh Allah Swt. melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad
Saw.
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-Qur’an dan
Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir kepada manusia untuk
mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam sebagai bukti hasil perbuatan-Nya
Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu serba teratur, cermat dan berhati-hati.
Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran tidaklah menjadi
sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua
sumber tersebut dan mencoba –kalau diperlukan – membuktikan secara ilmiah kebenaran
yang disampaikan Al-Qur’an dan Sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa
kemampuan akal sangat terbatas.
Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka
syari’at/jasad kita tidak ada guna apa-apa.

3.2 Saran

Diharapkan penulis lebih banyak sumber lagi sehingga ilmu pengetahuan bisa bertambah
luas dan bisa memberikan yang lebih baik pada penulisan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

“Konsep Dasar Aqidah, http://penerbit.insanrabbani.com/konsep-dasar-aqidah-islam/.


Diakses pada tanggal 25 Maret 2016.”

“Sumber Aqidah Islam, http://lathifatulwahyuni.blogspot.co.id/2014/12/sumber-aqidah-


islam.html. Diakses pada tanggal 25 Maret 2016

“Pengertian, Urgensi, Ruang Lingkup dan Sumber


Aqidah, http://kuliahaika.weebly.com/akidah/pengertian-urgensi-ruang-lingkup-dan-
sumber-akidah. Diakses pada tanggal 25 Maret 2016.”

Anda mungkin juga menyukai