Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Muhammad Afifuddin


Nim : 180514627540
UTS Mata kuliah : Karakterisasi Material
Judul : Advanced Material: Where Every Atom Counts
Pemateri : Hassan S Alqahtani, Ph.D.
Rangkuman :

Perkembangan penelitian dan aplikasi nanoteknologi sangat luas, semenjadk pertama


kali nanoteknologi diperkenalkan oleh Richard Feyman pada tahun 1959. Keunggulan
nanomaterial yaotu dapat didesain sedemikian rupa dalam orde nano, sehingga tanpa
melakukan penerobosan atom-atom sudah dapt memperoleh sifat dan material yang kita
inginkan. Advanced material atau material maju merupakan modifikasi dri jenis material yang
sudah ada untuk mendapatkan performa superior pada satu karakter atau lebih. Sehingga
advanced material yang diolah dengan baik akan mendapatkan value yang lebih besar dan
lebih unggul. Di Indonesia sendiri, kebutuhan akan material jenis ini sangat besar. Hal ini
disebabkan advanced material adalah salah satu unsur penting dalam mendukung bidang focus
yang lain (pangan, energi, transportasi, dll).

Untuk meningkatkan katalis aktif tergantung nilai pada atom yang dimiliki, dengan cara maka
dari itu industri katalis menggunakanan nanoclusters Au, antara lain sebagai berikut.
a. Nanoclusters Au yang didukung telah terbukti aktif secara katalitik tergantung pada jumlah
atom yang membentuk cluster.
b. Sifat katalitik yang diusulkan untuk tergantung pada jarak Au-Au, para Koordinasi atom
Au, dan struktur elektronik dari cluster Au.
c. Cluster yang presisi secara atom memungkinkan kami menargetkan cara untuk
menentukan ukuran tertentu dan meyesuaikan sifatnya

STEM, STM/AFM untuk mengetahui struktur dari cluster Au.

Jenis cluster dan metode deposisi:

Cluster yang dilapisi ligan


1. Perendaman kedalam larutan
2. Pulsed nozzle
3. Penguapan

Cluster yang dihasilkan dari fase gas logam yang diinginkan: Au, Ru, Cu, Co, Ni.

Tujuan cluster pada permukaan:


- Menganalisis ukuran dan keberadaan ligan
- Menyimpan cluster pada permukaan semikonduktor
- Menghilangkan ligan
- Menganalisis keadaan elektronik pada aplikasi fotokatalis

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan spektroskopi fotoelektron dimana X-ray


Photoelectron spectroscopy (XPS) degan energi eksitasi 1000 eV, spektroskopi fotoelektron
ultra violet (UPS) dengan energi eksitasi 20-50 eV. Struktur Analisis XPS Au9/P25 akan
menghasilkan gugus murni setelah pengendapan gugus Au non aglomerasi parsial yang
dimana efek keadaan akhir di XPS. Au9 dari Titania Nanosheets akan menghasilkan struktur
3D dari ligan dengan menggunakan scanning transmission electron microscope (STEM), dan
struktur 2D ligan terlepas yang akan bersentuhan dengan nanosheets. Struktur terhitung dari
fase gas dan energi relative dari tiga energi terendah Au, gugus (II, III dan IV) dan
kemungkinan struktur dari keadaan transisi untuk mentransferkan antara struktur II dan IV
struktur I adalah struktur terhitung Au dengan ligan yang dihilangkan. Ilustrasi dari skematis
dari perubahan yang terjadi Ketika sebuah cluster Au kehilangan beberapa ligan dan dapat
berinteraksi dengan substrat titania nanosheets. Hasil dari Au9 on P25 STEM untuk smape anil
pada sampel A sekitar 0,7 nanometer dan sampel anil pada sampel B sekitar 1,1 nanometer.
Ketika energi foton > celah pita, bahan semikonduktor dapat memberikan muatan pemisahan
dari e- dan h+ dengan mereduksi dari H2O menjadi H2. Hasil dari fotokatalis dari Au9 dimana
Au/anatase akan kehilangan ligan ditambah dengan aglomerasi yang akan menyebabkan
meningkatnya H2, untuk menghilangkan ligan dan aglomerasi parsial makan diberikan
perlakuan padan pada Au/P25, hilangnya ligan dan tidak ada aglomerasi paling efektif dimana
logam mulia dalam jumlah kecil (Au Pt).

Bukti mengikuti webinar:

Anda mungkin juga menyukai