Oleh
Alda Afrilia Shandi1, Andre Al Rasyid2, Butsainah Adiba Wafa3, Puspa Regina Putri4,
Isna Meijayanti5
Fakultas Ilmu Sosial1
Fakultas Ekonomi2
Fakultas Ilmu Pendidikan3
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam4
Fakultas Ilmu Keolahragaan5
Email
aldaafriliaa@students.unnes.ac.id
andreal19@students.unnes.ac.id
wafaadiba987@students.unnes.ac.id
pusparegina@students.unnes.ac.id
isnameijayanti2699@gmail.com
ABSTRAK
Saat ini pemerintah mewajibkan seluruh siswa, bahkan mahasiswa untuk belajar jarak
jauh (daring) yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Hal ini dilakukan sebagai salah
satu bentuk upaya mencegah penularan Covid-19 agar pendidikan di Indonesia dapat terus
berjalan sebagaimana mestinya. Perlunya penguasaann teknologi mau tidak mau harus
dilakukan baik bagi siswa maupun bagi pendidik. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri
bagi siswa dan guru agar dapat memaksimalkan proses pembelajaran. Faktanya, dalam
kegiatan pembelajaran daring khususnya di Kabupaten Banjarnegara sendiri pada siswa
SMP, tidak semua siswa memiliki smartphone, laptop, dan notebook.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode analisis deskriptif.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah
54 siswa. Data penelitian diambil dengan menggunakan google form. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa aplikasi yang digunakan sebagai media pembelajaran daring mudah
digunakan dan bermanfaat bagi siswa. Meskipun demikian, sebagian besar siswa juga
mengeluhkan bahwa mereka kesulitan memperoleh jaringan sinyal yang baik, banyak tugas
yang diberikan oleh guru, kesulitan memahami materi pembelajaran, dan sulit fokus.