Anda di halaman 1dari 7

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJATAN

IPA MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS KELAS IV DENGAN


METODE EKSPERIMEN
SD NEGERI 1 PENUKAL

TUTOR PEMBIMBING :
PRANITA YULIANA, M.Pd.

DI SUSUN OLEH:

LARA WTI (856736222)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PALEMBANG KELOMPOK BELAJAR TANAH ABANG
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


SIKLUS 1
Pada siklus 1 terdiri dari satu kali tindakan yang membahas materi Energi dan
Perpindahannya sub materi perpindahan energi panas dimana dalam setiap siklus terdiri
dari empat tahapan. Adapun tahapan-tahapan yang dimaksud sebagai berikut.
Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti pada tahap ini, peneliti menyiapkan rencana
pembelajaran dengan tujuan meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan
metode eksperimen yang meliputi menyiapkan, Rencana Pelaksanaan Pembelajararn
(RPP) tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan Metode Pembelajaran
Eksperimen, Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan
percobaan, mempersiapkan lembar kerja siswa yaitu lembar kerja kelompok dan lembar
kerja Test Akhir Siklus I, menyusun dan mempersiapkan lembar observasi aktivitas
peneliti dan lembar observasi aktivitas siswa, dan membentuk kelompok.
Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam satu kali tindakan yaitu pada hari senin,
tanggal 03 mei 2021 berlangsung pukul 07.30 WIB sampai pukul 09.30 WIB di
lingkungan sekolah dan di kelas IV tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah siswa
sebanyak 10 orang yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan dalam
penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru dan teman sejawan bersama guru penelitian
bertindak sebagai pengamat dan penilai selama pembelajaran berlangusng. Peneliti ini
menggunakan metode eksperimen dengan materi Perpindahan Energi Panas.
Pelaksaan dimulai, kedua pengamatan duduk didepan kursi siswa dan siap untuk
mengamati dan menilai, pertama kali peneliti melakukan kegiatan rutin sebelum kegiatan
awal dimulai yaitu peneliti mengucapkan salam, berdo’a kemudian mengecek kehadiran
siswa serta menyiapkan ruang kelas dan lingkungan sekolah yang konduksif yang
memungkinkan seluruh siswa dapat memperhatikan pelaksanaan pembelajaran.
Selanjutnya peneliti melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan dari pembelajaran
serta menyampaikan materi pembelajaran yaitu Perpindahan Energi Panas.
Pada tahap kegiatan inti peneliti kembali mengecek keadaan siswa saat dan ruang
kelas, kemudian peneliti menjelaskan langakah kerja dalam melakukan percobaan dan
dengan bimbingan peneliti siswa melakukan percobaan bersama dengan teman
kelompokknya. Selanjutnya peneliti meminta salah satu perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil dari pengamatan mereka dan siswa yang lain memperhatikan.
Peneliti juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang mereka
masih belum mengerti dengan apa yang mereka amati.
Terakhir masuk pada tahap kegiatan terakhir atau penutup dimana siswa dengan
bimbingan guru merangkum atau menyimpulkan pelajaran, serta memberikan evaluasi
berupa lembar evaluasi siswa untuk mengetahui pemahaman yang didapat dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya peneliti memberikan tindak lanjut
berupa PR, terakhir peneliti meminta siswa berdo”a dan memberikan salam penutup.
Pengamatan dilaksanakan oleh peneliti dan teman sejawat salama proses belajar
mengajar berlangsung, serta dianalisis untuk melihat keberhasilan atau pun perbaikan
pada pertemuaan berikutnya. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen terlihat bahwa siswa sangat antusias serta lebih aktif dalam melakukan
kegiatan yang telah disampaikan peneliti. Hasil observasi dari kedua pengamat
menunjukan pula bahwa pembelajaran sudah berlangsung baik tapi masih ada yang perlu
diperbaiki di dalam siklus I ini, sebagian siswa masih ada yang kurang aktif tapi ada juga
siswa yang sudah aktif. Begitu juga dengan hasil belajar siswa masih banyak yang
belum mencapai keriterial Minimal( KKM) tapi sudah ada peningkatan yang terjadi pada
saat Prasiklus yang didapat sebelumnya.
Pada Penilaian tes yang dilakukan diakhir pembelajatan dengan 5 butir soal yang
berbentuk essay diperoleh data bahwa dari 10 siswa yang mengikuti tes nilai rata-rata
kelas yang diperoleh yakni 60,00 dengan ketuntasan belajar 20%, nilai rata-rata dan
ketuntasan belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Penukal pada siklus I yang peneliti
dapatkan sudah ada peningkatan dari Prasiklus data hasil Nilai pada siklus I dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel1.1 Hasil Belajar Pada Siklus I

JumlahSiswa 10
Nilai Rata-rata 64,00
Nilai Terbesar 80
Nilai Terkecil 50
Banyak siswatuntas 4
Banyak siswatidaktuntas 6
Presentaseketuntasan 40 %
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa Pada siklus I ini pembelajaran IPA
dengan menggunakan metode eksperimen untuk melihat hasil belajar siswa lebih
terperinci, Penilaiannya dilakukan setelah akhir dari pembelajaran dengan jumlah soal
5 butir dengan bentuk Essay. Data yang diperoleh dari 10 siswa diketahui nilai rata-
rata kelas yakni 64,00 dengan ketuntasan belajar sebesar 40 %, Dari data tersebut
menunjukan bahwa nilai tersebut belum mencapai ketuntasan Minimal yang telah
ditetapkan yakni 70 siswa mendapatkan nilai rata-rata harus 70 untuk mencapai
ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I ini disebabkan karena sebagian siswa
masih ada yang belum memahami materi dan belum paham apa yang harus mereka
amati karena gurunya tidak menjelakan langkah-langkah untuk mengerjakan lembar
kerja siswas oleh karena itulah penggunaan metode eksperimen di siklus I ini nilai
siswa belum mencapai KKM. Dapat terlihat pada lembar observasi selama proses
pembelajaran masih terdapat aspek-aspek penilaian yang belum berjalan dengan baik
dengan demikian hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar yang dilaksanakan
terakhir(Evaluasi) diakhir pembelajaran, sehingga diperlukan refleksi untuk perbaikan
proses pembelajaran pada siklus selanjutnya.

SIKLUS II
Adapun pada tahap perencanaan ini guru menyiapkan rencana pembelajaran
dengan tujuan meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode
eksperimen, peneliti menyiapkan rencana pembelajaran dengan tujuan meningkatkan
hasil belajar IPA dengan menggunakan metode eksperimen yang meliputi
menyiapkan, Rencana Pelaksanaan Pembelajararn (RPP) tentang materi yang akan
diajarkan sesuai dengan Metode Pembelajaran Eksperimen, Mempersiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan untuk melakukan percobaan, mempersiapkan lembar
kerja siswa yaitu lembar kerja kelompok dan lembar kerja Test Akhir Siklus I,
menyusun dan mempersiapkan lembar observasi aktivitas peneliti dan lembar
observasi aktivitas siswa dan Mempersiapkan lembar evaluasi untuk siswa berupa tes
tertulis untuk diadakan penilaian pada akhir pembelajaran dengan teman sejawan
yang bertindak sebagai pengamat.

Pada Tahap Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam satu kali tindakan yaitu
pada hari senin, tanggal 03 Mei 2021 berlangsung pukul 07.30 WIB sampai pukul
09.30 WIB di lingkungan sekolah dan di kelas IV tahun ajaran 2020/2021 dengan
jumlah siswa sebanyak 10 orang yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 6 orang
perempuan dalam penelitian ini. Peneliti bertindak sebagai guru dan teman sejawan
bersama guru peneliai bertindak sebagai pengamat dan penilai selama pembelajaran
berlangusng. Peneliti ini menggunakan metode eksperimen dengan melakukan
percobaan pada materi Perpindahan Energi Panas Pada Benda. Pelaksanaan dimulai
kedua pengamat duduk dibelakang kursi siswa dan siap untuk mengamati dan menilai.
Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan awal mengucapkan salam siswa berdo’a,
mengecek kehadiran siswa setelah itu memberikan motivasi kepada siswa
menguraikan materi yang telah dibahas minggu sebelumnya dan menyampaikan
tujuan dari pembelajaran serta menuliskan judul pembelajaran pada saat itu yaitu
Perpindahan Energi Panas. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari,
kemudian Guru membagikan lembar kerja pada masing-masing siswa, Guru
menjelaskan langakah – langkah kerja dalam melakukan percobaan, Guru memriksa
kelengkapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian, dengan bimbingan
guru siswa melakukan penelitian bersama teman kelompokknya, Selanjutnya guru
meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil dari
pengamatan mereka dan siswa yang lain memperhatikan, guru memberikan pujian
kepada siswa yang telah membacakan hasil pengamatanya, Guru meminta siswa
untuk menanggapi hasil yang dibacakan temannya, guru juga menyimpulkan laporan
hasil pengamatan yang di bacakan oleh salah satu perwakilan kelompok tersebut,
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas, guru melakukan
penilaian atau evaluasi, guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan
dirumah dan guru mengajak semua siswa berdo’a (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran).
Kegiatan yang dilakukan pada siklus ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan
pembelajaran dari siklus I, dimana hasil pembelajaran pada siklus II ini diperoleh data
sebagai berikut :
Tabel 1.2 Hasil belajar Pada Siklus II
Jumlah siswa 10
Nilai Rata-rata 74,00
Nilai Terbesar 90
Nilai Terkecil 60
Banyak siswa tuntas 8
Banyak siswa tidak tuntas 2
Nilai Presentase 80 %
Pada siklus II ini pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen untuk
melihat hasil belajar siswa, Penilaiannya dilakukan di akhir pembelajaran dengan jumlah
5 butir soal Essay. Data yang diperoleh dari 10 siswa diketahui nilai rata-rata kelas yakni
74, 00 dengan ketuntasan belajar sebesar 80 %. Perbedaan nilai rata-rata dengan
ketuntasan belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Penukal pada siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.3 Perbedaan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II


Jumlah siswa 10
Nilai Rata-rata 64,00 74,00
Nilai persentase ketuntasan 40% 80%

Berdasarkan Tabel 1.3 diatas menunjukan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar
siswa kelas IV SD Negeri 1 penukal. Nilai tes tersebut digunakan untuk melihat sejauh
mana keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran di siklus I dan ke II. Dari data
tersebut diketahui bahwa dari 10 orang siswa yang mengikuti tes, pada siklus 1 hanya 4
orang siswa yang nilainya mencapai KKM sedangkan 6 orangnya belum mencapai
ketuntasan denga rata-rata nilai yakni hanya 64,00 dan nilai presentasi ketuntasannya
40%. Berarti lebih dari sebagian siswa lagi masih memerlukan perbaikan pembelajaran
sehingga pelaksanan kegiatan pembelajaran di siklus II ini akan dilaksanakan sebaik
mungkin sehingga mendapatkan perolehan rata- rata hasil belajar siswa pada siklus II
yakni 74,00 dengan presentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 80% makan pada
siklus II ini dapat dinyatakan mengalami peningkatan hasil belajar siswa secara baik,
hal ini dikarnakan guru dan siswa telah berusaha semaksimal mungkin untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I.

B. Pembahasan Aktifitas Perbaikan Prmbelajaran


Aktivitas perbaikan yang dilakukan oleh peneliti disebabkan karena
ditemukannya permasalahan dalam pembelajaran. Hal tersebut terlihat dari hasil
belajar siswa yang rendah, hal tersebut dilihat dari nilai ulangan harian yang
dilakukan oleh siswa. Sehingga peneliti mencari solusi untuk memperbaiki proses
pembelajaran dengan menggunakan metode yang telah ada dan disesuaikan dengan
materi yang sedang diajarkan kepada siswa. Sehingga guru berupaya menigkatkan
hasil belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen karena metode
eksperimen dapat membuat siswa belajar secara langsung, dengan melihat dan
membuktikan secara langsung proses serta hasil dari apa yang mereka pelajari. Hal ini
diperkuat menurut Roestiyah, (2012: 80), Meteode eksperimen merupakan satu dari
banyak metode mengajar di mana siswa melaksanakan sesuatu percobaan mengenai
sesuatu hal, melihat prosesnya dan menuliskan hasil percobaannya, selanjutnya hasil
pengamatan tersebut disampaikan di kelas dan dievaluasi oleh pendidik.
Semua aktivitas yang dilaksanakan baik aktivitas guru, aktivitas siswa, dan
analisis tes hasil belajar siswa setiap akhir siklus I dan siklus II, tampak terjadi
peningkatan yang diharapkan. Peningkatan tersebut terjadi karena kekurangan yang
terdapat pada siklus I yang digambarkan pada hasil refleksi dapat diminimalisir
berdasarkan rekomendasi yang diajukan oleh teman sejawat (observer) bersama
dengan guru (peneliti). Masing-masing alasan terjadinya peningkatan hasil belajar
dengan menggunaan metode eksperimen dimana siswa melaksanakan sesuatu
percobaan mengenai sesuatu hal, melihat prosesnya dan menuliskan hasil
percobaannya, selanjutnya hasil pengamatan tersebut disampaikan di kelas dan
dievaluasi oleh pendidik dan dapat dilihat Hasilnya pada siklus I dan siklus II.

C. Pembahasan Hasil Penelitiaan Perbaikan pembelajaran


Berdasarkan hasil tes tertulis yang diberikan guru pada siklus I, masih ada siswa
yang belum menguasai materi dengan baik yaitu sebanyak 2 orang. Sedangkan siswa
sudah tuntas dalam belajar pada siklus II terdapat 8 siswa yang telah tuntas. Dengan
kata lain pada siklus I nilai rata-rata 64,00 dengan ketuntasan belajar Klasikal sebesar
40%, sedangkan pada pembelajaran siklus II dengan menggunakan metode eksperimen
pada mata pelajaran IPA dikelas IV SD Negeri 1 Penukal mengalami peningkatan,
Yakni hasil nilai akhir siklus II diperoleh Rata-rata 74,00 dengan ketuntasan klasikal
80%. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen dimana siswa aktif mengalami dan membuktikan secara langsung proses
serta hasil dari percobaan tersebut, membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan
mengikuti proses pembelajarn dengan baik, dimana siswa telah belajar menemukan
sendiri pemecahan masalah yang ada dibawah bimbingan guru.

Anda mungkin juga menyukai