19
JNK
JURNAL NERS DAN KEBIDANAN
http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk
Sejarah Artikel: Pasien yang menjalani terapi hemodialisa selama hidupnya akan bergantung
Diterima, 30/01/2019 dengan alat dializzer, prosedur hemodialisa harus dilakukan secara rutin dan
Disetujui, 19/02/2019 berkelanjutan dengan frekuensi 2-3 kali dalam satu minggu. Profil data
Dipublikasi, 01/04/2019 menunjukkan bahwa gagal ginjal kronis diIndonesia sedikit lebih banyak
menyerang laki-laki daripada perempuan, individu yang mengalami gagal
Kata Kunci: ginjal kronis dan sedang menjalani proses hemodialisa sangat berpotensi
Ansietas, Gender, Hemodialisa. terhadap masalah gangguan emosional. Ansietas merupakan gangguan utama
yang dapat timbul akibat prosedur hemodialisa, seseorang menjalani hemo-
dialisa akan memiliki kekhawatiran, ketakutan, dan ketidakpastian akibat dari
persepsi negatifnya.Peneliti telah mengidentifikasi perbedaan ansietas pasien
hemodialisa berdasar perspektif gender melalui uji Kruskalwallis. Hasil menun-
jukkan bahwa didapatkan p-value sebesar P = 0.488, hal ini memiliki arti
bahwa tidak ada perbedaan ansietas yang dialami baik oleh responden laki-
laki maupun responden perempuan. Kemunculan ansietas secara umum pada
pasien hemodialisa diakibatkan karena berbagai faktor seperti masalah
finansial yang harus didukung dengan pemanfaatan asuransi kesehatan,
tingkat pemahaman terhadap penyakit dan prosedur terapi, dan riwayat
menjalani prosedur terapi
Correspondence Address:
Universitas Muhammadiyah Malang - East Java, Indonesia P-ISSN : 2355-052X
Email: muhammadrosyidulibad@gmail.com / ibad@umm.ac.id E-ISSN : 2548-3811
DOI:10.26699/jnk.v5i1.ART.p019–026
This is an Open Access article under the CC BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
19
20 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 019–026
History Article: Patients undergoing hemodialysis therapy during their lifetime will de-
Received, 30/01/2019 pend on the dializzer device. The hemodialysis procedure must be carried
Accepted, 19/02/2019 out routinely and continuously with a frequency of 2-3 times in one week.
Published, 01/04/2019 The data profile shows that chronic kidney failure in Indonesia is slightly
more prevalent in men than in women, individuals who experience chronic
Keywords: kidney failure and who are undergoing a hemodialysis process have the
Anxiety, Gender, Hemodialysis. potential to experience emotional problems. Anxiety is the main disorder
that can arise due to hemodialysis procedures. A person undergoing he-
modialysis will have concerns, fears, and uncertainties resulting from nega-
tive perceptions. Researcher had identified the differences of anxiety among
hemodialysis patients based on a gender perspective by the Kruskal wallis
test. The result showed that the p-value obtained was P = 0.488, this meant
that there were no differences in anxiety experienced by both male and
female respondents. The emergence of anxiety in general in hemodialysis
patients was caused by various factors such as financial problems that
must be supported by the use of health insurance, the level of understand-
ing of the disease and therapeutic procedures, and a history of undergoing
a therapeutic procedure
Ibad, Ubaidillah, Perbedaan Ansietas pada Pasien Hemodialisa... 21
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 Data Demografi Pasien Hemodialisa
Diagram 1 Penggunaan mekanisme koping pasien perempuan yang menjalani terapi Hemodialisa
Diagram 2. Penggunaan mekanisme koping pasien laki-laki yang menjalani terapi Hemodialisa
24 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 019–026
Identifikasi ansietas yang dialami oleh kelom- bila gangguan ini terus berlanjut maka dapat menye-
pok perempuan yang menjalani hemodialisa babkan dampak negative terutma terhadap kualitas
Pada responden perempuan yang menjalani hidup pasien (Birmele, Le Gall, Sautenet, Aguerre,
hemodialisa, peneliti mendapatkan hasil bahwa & Camus, 2012).
terdapat 3.8% mengalami ansietas, 53.8% menga- Peneliti berpendapat bahawa kemunculan
lami ansietas ambang, dan 42.3 % tidak mengalami ansietas secara umum pada pasien hemodialisa
ansietas. Mayoritas tingkat kecemasan berada pada diakibatkan karena berbagai faktor seperti masalah
ansietas ambang, pada tingkatan ini merupakan finansial yang harus didukung dengan pemanfaatan
posisi yang rawan karena berada ditengah-tengah, asuransi kesehatan, tingkat pemahaman terhadap
dimana apabila stressor lain terus bertambah tanpa penyakit dan prosedur terapi, dan riwayat menjalani
diimbangi dengan kemampuan koping yang baik prosedur terapi. Permasalahan tersebut idealnya
maka akan jatuh pada masalah ansietas yang se- dapat ditepis dengan penggunaan sumber koping
sungguhnya. Pada responden perempuan mayoritas yang baik, sumber koping dapat berasal dari asset
mekanisme koping yang digunkanan adalah instru- material yang dimiliki, positive belief terhadap
mental support, mekanisme koping ini menggam- prosedur terapi yang dapat memperbaiki kualitas
barkan bahwa apabila perempuan dihadapkan pada hidup, dan social support yang berasal dari orang
suatu permasalahan kesehatan yaitu gagal ginjal terdekat responden dalam hal ini mayoritas didapat
yang mempengaruhi kemampuan dalam beraktifitas, dari anggota keluarga inti. Meskipun terdapat
maka responden perempuan memiliki kecende- perbedaan peran yang ada pada laki-laki dan perem-
rungan untuk meminta bantuan secara langsung puan namun kenyataanya kedua kelompok ini sama-
pada orang terdekat disekitarnya.Bantuan instru- sama berpotensi untuk mengalami ansietas.
mental biasanya dapat berupa bantuan yang bersifat
teknis.Sedikit berbeda dengan responden laki-laki, KESIMPULAN DAN SARAN
dukungan yang diperoleh responden perempuan KESIMPULAN
mayoritas berasal dari anak dan suami. Berdasarkan dari penelitian ini maka dapat
disimpulkan bahwa Responden laki-laki mayoritas
Identifikasi ansietas pada laki laki dan perem- memiliki ansietas yang aktual dan juga ansietas
puan yang menjalani hemodialisa tingkat ambang, Responden perempuan mayoritas
Berdasarkan uji Kruskal Wallis didapatkan p- memiliki ansietas tingkat ambang, Tidak terdapat
value sebesar P = 0.488, hal ini memiliki arti bahwa perbedaan yang signifikan antara responden laki-
tidak ada perbedaan ansietas yang dialami baik oleh laki dan perempuan ketika menjalani terapi hemo-
responden laki-laki maupun responden perempuan dialisa, keduanya mayoritas sama-sama memiliki
sehingga Ho diterima. Hasil penelitian ini menun- tingkatan ansietas ambang
jukkan bahwa laki-laki dan perempuan yang menja-
lani terapi hemodialisa sebenarnya sama-sama SARAN
memiliki potensi gangguan ansietas, hanya saja Diharapkan petugas kesehatan dapat membe-
kecenderungan ansietas yang terjadi pada laki-laki rikan intervensi yang tepat untuk mengatasi ansietas
lebih aktual dibandingkan pada perempuan yang yang dialami oleh pasien yang menjalani hemo-
masih dalam tahap ansietas ambang.Ansietas selalu dialisa.
muncul pada pasien yang menjalani terapi hemo-
dialisa, tetapi masih sedikit mendapat perhatian. DAFTAR PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan (Jordanova dan Polena-
Asselmann E, Venz J, Pieper L, Wittchen HU, Pittrow D,
kovic, 2016) pada 110 perempuan dan 120 laki-laki
Beesdo-Baum K. (2017). The role of gender and
menunjukkan bahwa pada pasien hemodialysis anxiety in the association between somatic diseases
mayoritas memiliki gangguan ansietas dengan and depression: findings from three combined
tingkatan ringan 35.71%, minimal 21.43%, sedang epidemiological studies in primary care.
17.85%, dan berat 14.28%. Sejalan dengan hasil Epidemiology and Psychiatric Sciences. (1)12. doi:
tersebut, ansietas dan juga depresi merupakan 10.1017
gangguan yang peling sering terjadi pada pasien End Birmele, B., Le Gall, A., Sautenet, B., Aguerre, C., & Camus,
Stage renal Diseases yang menjalani hemodialisa V. (2012).Clinical, sociodemographic, and
(Feroze et al., 2012; Wang & Watnick, 2004). Apa- psychological correlates of health-related quality
26 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 6, Nomor 1, April 2019, hlm. 019–026