Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Khalifah

NIM : 20181321020

Prodi : Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan

Mata Kuliah : Statistik Kesehatan

RESUME 04 STATISTIK KESEHATAN

“ HIPOTESIS “

A. Pengertian Hipotesis

Hipotesis ( Hypotesis ) Berasal dari bahasa Yunani, Hupo : sementara


;Thesis=pernyataan/dugaan. Hipotesis adalah suatu proses dari pendugaan parameter
dalam populasi, yang membawa kita pada perumusan segugus kaidah yang dapat
membawa kita pada suatu keputusan akhir, yaitu menolak atau menerima pernyataan
tersebut. Hipotesis terbagi dua yaitu hipotesis penelitian (reseach hypothesis) dan
hipotesis statistik (Statistical hypithesis). Salah satu contoh hipotesis yaitu misalnya
seorang ahli sosiologi ingin mengumpulkan data yang memungkinkan ia menyimpulkan
apakah jenis darah dan warna seseorang ada hubungannya atau tidak. Hipotesis statistik
adalah suatu proses untuk menentukan apakah dugaan tentang nilai
parameter/karakteristik populasi didukung kuat oleh data sampel atau tidak. Dalam
melakukan uji hipotesis kita menggunakan data sampel yang karakteristiknya bisa
berbeda dari sampel ke sampel, jadi kita tidak bisa yakin 100% terhadap kesimpulan
akhirnya. Kesimpulan akhir tersebut bisa membenarkan atau menyalahkan klaim yang
kita buat. Karena klaim tersebut bisa benar atau salah, maka terdapat dua jenis hipotesis,
yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol (H0 ) yaitu berupa suatu
pernyataan tidak adanya perbedaan karakteristik/parameter populasi (selalui ditandai
dengan tanda =) , sedangkan hipotesis alternatif (H1 ), berupa suatu pernyataan yang
bertentangan dengan H0 . Yang diuji dalam hipotesis adalah parameter, maka notasi yang
digunakan dalam hipotesis statistika adalah parameter  (untuk nilai tengah),  (untuk
simpangan baku), dan p (untuk proporsi).
1. Hipotesis nol (H0 )
Hipotesis nol yaitu berupa suatu pernyataan tidak adanya perbedaan
karakteristik/parameter populasi (selalui ditandai dengan tanda =) . Hipotesis nol
dinotasikan dengan H0, adalah hipotesis yang akan diuji. Istilah nol di sini
menyatakan tidak ada perubahan, tidak ada pengaruh, atau tidak ada perbedaan.
Hipotesis nol akan diasumsikan benar sampai bukti sampel berkata sebaliknya.
Hipotesis nol (Ho) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan kejadian diantara dua
kelompok atau tidak ada hubungan antara satu variabel dan variabel yang lain. Ada
beberapa peneliti yang menggunakan simbol ≤ dan ≥ dalam hipotesis nol, di dalam
buku ini hanya akan digunakan tanda sama dengan =. Dengan kata lain, kita
mengasumsikan karakteristik dari populasi, yaitu proporsi, mean, variansi, atau
simpangan baku populasi tersebut, sama dengan suatu nilai tertentu. Hal ini
dimaksudkan agar kita bisa menggunakan distribusi tunggal dalam uji hipotesis yang
kita lakukan.
2. Hipotesis alternatif ( H1 )
Hipotesis alternatif (H1 ), berupa suatu pernyataan yang bertentangan dengan H0 .
Yang diuji dalam hipotesis adalah parameter, maka notasi yang digunakan dalam
hipotesis statistika adalah parameter  (untuk nilai tengah),  (untuk simpangan
baku), dan p (untuk proporsi). Hipotesis alternative dinotasikan dengan H1, adalah
hipotesis yang berbeda dengan hipotesis nol. Hipotesis alternatif merupakan hipotesis
yang kita cari bukti untuk mendukungnya. Hipotesis alternatif (Ha) menyatakan
bahwa terdapat perbedaan suatu kejadian diantara dua kelompok atau terdapat
hubungan satu variabel dengan variabel yang lain.
B. Arah dan Bentuk Uji Hipotesis
Bentuk hipotesis alternatif dapat menentukan arah uji statistik yaitu satu arah (one tail)
atau dua arah (two tail) .
1. Hipotesis satu arah ( atau hipotesis satu sisi )
Jika hipotesis alternatif menunjukkan tanda > atau < 2,5). Hal ini dikarenakan si
peneliti atau si perancang hipotesis, menginginkan suatu perubahan satu arah,
misalnya apakah meningkat, apakah terjadi penurunan, dan sebagainya. Satu arah
dipilih bila hipotesis alternatif menyatakan bahwa terdapat perbedaan satu sama lain
lebih tinggi atau lebih rendah. Contoh hipotesis satu arah : sebuah perusahaan rokok
menyatakan bahwa kadar nikotin rata-rata rokok yang diproduksinya tidak melebihi
2,5 miligram (tidak melebihi berarti kurang dari, berarti satu arah saja, H1 :  < 2,5)
- Contoh hipotesis penelitian satu arah :
Ada dugaan bahwa secara rata-rata tingkat partisipasi masyarakat desa dalam
pembangunan lebih tinggi dari pada rata-rata tingkat partisipasi masyarakat kota.
- Contoh hipotesis statistik satu arah :
Ho : D  K dan Ha D < K, Perhatiankan tanda lebih besar pada Ha tanda
tersebut menunjukkan uji hipotesis satu arah, yaitu ke sebelah kiri
2. Hipotesis dua arah (atau hipotesis dua sisi)
Misalkan H0 :  = 20, lawan H1 :   20 Ini berarti hipotesis alternatifnya memiliki
dua definisi, H1 :  > 20 dan/atau H1 :  < 20. Hal ini dikarenakan si peneliti
menginginkan suatu perbedaan, yaitu apakah berbeda atau tidak (entah berbeda itu
meningkat, atau menurun). Dua arah merupakan hipotesis alternatif yang hanya
menyatakan perbedaan tanpa melihat tinggi rendahnya perbedaan. Contoh hipotesis
dua arah : sebuah pabrik sereal ingin mengetes unjuk kerja dari mesin pengisinya.
Mesin tersebut dirancang untuk mengisi 12 ons setiap boksnya. (karena hanya ingin
menguji apakah rata-rata mesin pengisi tersebut dapat mengisi 12 ons setiap boksnya
atau tidak, H0 :  = 12, dan H1 :   12)
- Contoh hipotesis penelitian dua arah :
Ada dugaan bahwa secara rata-rata tingkat partisipasi masyarakat desa dalam
pembangunan berbeda dengan rata-rata tingkat partisipasi masyarakat
- Contoh hipotesis statistik dua arah :
Berdasarkan dugaan penelitian tsb kita bisa menterjemahkan dalam Ho dan Ha
seperti berikut: Ho : D = K dan H1 D ≠ K Tanda tidak sama dengan,
menunjukkan uji hipotesis berlangsung dua arah, yaitu sebelah kiri dan sebelah
kanan yang artinya bahwa daerah dan titik kritis ada dibelah kiri dan sebelah
kanan
C. Langkah – langkah dalam pengujian hipotesis
1. Tentukan hipotesis
Tetapkan dulu rumusan hipotesis dengan tepat, baik hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha) apakah termasuk uji satu arah atau uji dua arah.
Misal: H0 :  = c, lawan H1 :   c (uji dua sisi) Atau:
H0 :  = c, lawan H1 :  > c (uji satu sisi)
2. Tentukan tingkat signifikansi 
Tetapkan taraf nyata  yang diinginkan sehingga dapat diperoleh nilai kritis dalam
tabel dengan demikian dapat digambarkan daerah penolakan atau penerimaan Ho.
Biasanya kalau tidak diketahui, maka hal yang biasa digunakan adalah tingkat
kesalahan  sebesar 5%.
3. Statistik Uji
Tetapkan statistik uji yang cocok untuk menguji hipotesis nol. Rumus statistik uji
sangat tergantung pada parameter populasi yang diuji.
4. Daerah kritik, H0 diterima bila dan H0 ditolak bila.
Hitunglah nilai statistik uji berdasarkan data & informasi yang diketahui baik dari
populasi maupun dari sampel yang diambil dari populasi.
5. Keputusan, H0 diterima atau ditolak
6. Kesimpulan
Simpulkan tolak H0 bila nilai statistik uji jatuh atau terletak pada didaerah penolakan
H0 bilamana Zh > Z atau Zh < - Z untuk uji satu arah Zh > Z/2 atau Zh < - Z/2
untuk uji dua arah

Anda mungkin juga menyukai