Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

VARIABEL DALAM PENELITIAN

MATA KULIAH : METEDOLOGI PENELITIAN

DOSEN PENGAMPUH : NS. ALFI TALIBO S,KEP M.KEP

KELOMPOK 2

1. NIRTA WULANDARI MOKOAGOW (1801038)

2. ANASTASYA QURTIVA Z.A EKY (1801007)

3. VIRGINIA YESSY SASUBE (1801102)

4. HESTINOLA TEAPON (1801026)

5. JUANDA UMANAILO (1801072)

6. MARYAM AMANTULU (1801056)

7. WANDA ALULU (1801087)

8. ARFANJI SAPUTRA (1801105)

9. FARMAN LAKAMUTU (1601098)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH MANADO

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas segala rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan masalah ini. Adapun dalam penulisan makalah ini, materi yang akan
dibahas adalah “MAKALAH VARIABEL DALAM PENELITIAN”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca,
untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.

MANADO, 15 MEI 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB 1..............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang………………………………………………………………………………….

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………

C. Tujuan……………………………………………………………………………………………

Bab 2................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

1. Pengertian variabel dan contoh ...............................................................................................5

2. Jenis-jenis Variabel Penelitian.................................................................................................6

3. Contoh Variabel Bebas dan Terikat.........................................................................................8

4. Manfaat Serta Ciri-Ciri dari Variabel Penelitian yang Baik..................................................10

5. Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat………………………………………….

6.Variabel Bebas dan Terikat Pada Sebuah Penelitian…………………………………………..

7. Hubungan Variabel Bebas, Variabel Terikat serta Variabel Moderator………………………

8. Mendefinisikan Variabel……………………………………………………………………

BAB 3............................................................................................................................................11

KESIMPULAN & SARAN...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan.

Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.

Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan penelitian
tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang menyebabkan kita kurang
mengetahui mengenai apa dan seperti apa variabel  serta apa saja jenis variabel dalam penelitian
itu. Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya membahas variabel menjadi suatu
hal yang sangat penting.

B.            Rumusan Masalah
a.      Apa pengertian dan macam-macam variabel penelitian ?
b. contoh dari masing-masing variabel
c.      bagaimana cara memilih variabel penelitian?
d.      Bagaimana cara memahami variabel penelitian ?

C.           Tujuan Masalah
a.       Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam variabel penelitian.
b.      Untuk mengetahui cara pemilihhan variabel .
c.       Untuk memahami variabel penelitian.
Bab 2

PEMBAHASAN

1. Pengertian variabel penelitian


Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti di pelajari sehingga di proleh informasi tentang hal tersebut. Teori
variabel didenifinisikan sebagai antribut seseorang atau objek, yang mempunyai “variasi “
antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan
Farhady. 1981).

Variabel merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi , Berat
badan, sikap, motivasi, kepemipinan, disiplin kerja, merupakan atribut – atribut dari setiap
orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut- atribut dari abjek. Struktur
organisasi, model pendelegasian, kepemipinan, pengawasaan, koordinasi, prosedur dan
mekanisme kerja, deskripsi pekerjaan, kebijakan adalah merupakan contoh variabel dalam
kegiatan administrasi pendidikan.

Variabel karena ada variasinnya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel, karena
berat badan sekolompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Demikian
juga prestasi belajar, kemampuan guru dapat juga dikatakan sebagai variabel karena misalnya
prestasi belajar dari seklompok murid tertentu, maka harus ada variasinnya bukan dikatakan
variabel. Berdasarkan variasi penelitian didasarkan sumber data atau objek yang bervariasi.
Kerlinger(1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstrak ( constructs) atau sifat yang
dipelajari.misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin,
golongan gaji, produktivitas kerja dan lain –lain. Kerlinger menyatakan bahwa variabel
dikatakan suatu sifat diambil dari nilai yang berbeda ( different values). Variabel ini
merupakan suatu yang bervariasi. Menurut Kidder(1981), menyatakan bahwa variabel adalah
suatu kualitas ( qualities) dimana penelitin mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang , objek atau kegiatann yang mempunyai variasi tertentu
ditatapkan oleh peneliti.

2. Jenis-jenis Variabel Penelitian 

Menurut Winarno (2013), Variabel dibeda-bedakan jenisnya berdasarkan kedudukannya


dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab-akibat
antar variabel, dapat diidentifikasi beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel
bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening. Hubungan
antar variabel tersebut dalam penelitian ditunjukkan dalam gambar diagram di bawah ini.

Variabel penelitian adalah objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel
penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol,
dan variabel antara atau intervening. Adapun penjelasan masing-masing variabel penelitian
tersebut adalah sebagai berikut.

1. Variabel bebas dan variabel terikat


Variabel bebas sering disebut independent, variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat.

Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat tidak dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang
dipradugakan berasal dari variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak
kita jelaskan.

Dalam eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasikan


(“dimainkan”) oleh pembuat eksperimen.

Misalnya, manakala peneliti di bidang pendidikan mengkaji akibat dari berbagai metode
pengajaran, peneliti dapat memanipulasi metode sebagai (variabel bebasnya) dengan
mengggunakan berbagai metode.

Dalam penelitian yang bersifat tidak eksperimental, yang dijadikan variabel bebas ialah yang
“secara logis” menimbulkan akibat tertentu terhadap suatu variabel terikat.

Contohnya, dalam penelitian tentang merokok dan kanker paru-paru, merokok (yang memang
telah dilakukan oleh banyak subyek) merupakan variable bebas, sementara kangker paru-paru
merupakan akibat dari merokok atau sebagai variabel terikat.

Jadi variabel bebas adalah variabel penyebab, sadangkan variabel terikat yang menjadi
akibatnya. Dalam bidang pendidikan variabel terikat yang paling lazim adalah, misalnya prestasi,
atau “hasil belajar”.

Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik, peneliti memiliki sejumlah besar kemungkinan
variabel bebasnya, antara lain: kecerdasan, kelas sosial, metode pembelajaran, tipe kepribadian,
tipe motivasi (imbalan/hadiah dan hukuman), sikap terhadap sekolah, suasana kelas dan
seterusnya. Untuk lebih mudah dipahami berikut ini ditampilkan skema mengenai penjelasan di
atas.

2. Variabel aktif dan variabel atribut 


Variabel aktif adalah variabel bebas yang dimanipulasi. Sebarang variabel yang dimanipulasikan
merupakan variabel aktif.

Misalnya peneliti memberikan penguatan positif untuk jenis kelakuan tertentu dan melakukan
hal yang berbeda terhadap kelompok lain atau memberikan instruksi yang berlainan pada kedua
kelompok tersebut atau peneliti menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, atau
memberikan imbalan kepada subyek-subyek dalam kelompok lain, atau menciptakan kecemasan
dengan instruksi-instruksi yang meresahkan, maka peneliti secara aktif memanipulasi variabel
metode, penguatan, dan kecemasan.

Variabel atribut adalah yang tidak dapat dimanipulasi atau kata lain variabel yang sudah melekat
dan merupakan ciri dari subyek penelitian. Misalnya: Intelegensi, bakat jenis kelamin, status
sosial-ekonomi, sikap, daerah geografis suatu wilayah, dan seterusnya. Ketika kita melakukan
penelitian atau kajian subyek-subyek penelitian kita sudah membawa variabel-variabel (atribut-
atribut) itu. Yang membentuk individu atau subyek penelitian tersebut adalah lingkungan,
keturunan, dan situasi-situasi lainnya.
Perbedaan variabel aktif dan variabel atribut ini bersifat umum. Akan tetapi variabel atribut dapat
pula menjadi variabel aktif.

Ciri ini memungkinkan untuk penelitian relasi “yang sama” dengan cara berbeda.

Misalnya kita dapat mengukur kecemasan subyek.

Jelas bahwa dalam hal ini kecemasan merupakan atribut. Akan tetapi kita dapat pula
memenipulasi kecemasan. Kita dapat menumbuhkan kecemasan dengan tingkat yang berbeda,
dengan mengatakan kepada subyek-subyek yang termasuk dalam kelompok eksperimen
(kelompok yang diteliti) bahwa yang harus mereka kerjakan sulit, maka tingkat kecerdasan
mereka akan diukur dan masa depan mereka tergantung pada skor tes itu.

Sedangkan kepada subyek lainya dipesan bahwa kerja sebaik-baiknya tetapi santai saja; hasil tes
tidak terlalu penting dan sama sekali tidak mempengaruhi hari depan mereka.

3. Variabel kontinu dan variabel kategori 


Sebuah variabel kontinu memiliki sehimpunan harga yang teratur dalam suatu cakupan (range)
tertentu. Arti defenisi ini ialah:

 Harga-harga suatu variabel kontinu mencerminkan setidaknya suatu urutan peringkat.


Harga yang lebih besar untuk variabel itu berarti terdapatnya lebih banyak sifat tertentu
(sifat yang dikaji) yang dikandungnya, dibandingkan dengan variabel dengan harga yang
lebih murah. Misalnya, harga-harga yang diperoleh dari suatu skala untuk mengukur
ketergantungan (depedensi) mengungkapkan ketergantungan dengan kadar yang berbeda-
beda, yakni mulai dari tinggi, menengah/sedang, sampai rendah.
 Ukuran-ukuran kontinu dalam penggunaan nyata termuat dalam suatu range, dan tiap
individu mendapatkan skor yang ada dalam range tersebut. Misalnya suatu skala untuk
mengukur ketergantungan mungkin memiliki range dari 1 hingga 7. 

Secara teoritis terdapat himpunan harga atau nilai yang tak berhingga banyaknya dalam range
itu. Demikianlah maka skor seseorang individu mungkin sekali adalah 4,72 dan bukan 4 atau 5.

Variabel kategori variabel yang berkaitan dengan suatu jenis pengukuran yang dinamakan
pengukuran nominal. Dalam pengukuran nominal terdapat dua himpunan bagian (subset) atau
lebih yang merupakan bagian dari himpunan (set) obyek yang diukur. Individu-individu
dikategorisasikan berdasarkan pemilikan ciri-ciri tertentu yang merupakan penentu suatu
himpunan bagian. Jadi persoalah variabel ini adalah antara “ya” atau “tidak”. Contoh paling
mudah adalah variabel kategori dikotomis: jenis kelamin, republik-demokrat, kulit putih-kulit
hitam, dan sebagainya. Politomi, yakni pilihan (partisi) cukup lazim terdapat khususnya dalam
sosiologi dan ilmu ekonomi: anutan agama, pendidikan, kewarganegaraan, pilihan pekerjaan, dan
seterusnya.

Syarat-syarat yang dituntut variabel kategori dan variabel nominal, adalah semua anggota
himpunan bagian dipandang sama. Misalnya, kalau variabel itu adalah anutan agama, semua
penganut protestan adalah sama; semua penganut katolik adalah sama; dan semua penganut
“lain-lain” pun sama. Jika seorang agama katolik, dia dimasukkan dalam kategori “katolik” dan
diberi angka (nomor) “1” dalam kategori tersebut. Variabel ini bersifat “demokratis” artinya,
tidak mengenal tatanan peringkat atau ungkapan “lebih besar” maupun “lebih kecil” daripada di
antara kategorinya. Semua anggota kategori memiliki nilai atau harga sama, yakni:

Ungkapan variabel kualitatif kadang-kadang digunakan untuk menunjuk variabel-variabel


kategori ini, khusunya dikotomi, barangkali juga untuk mengkontraskanya dengan variabel
kuatitatif (variabel kontinu). Penggunaan ungkapan itu mencerminkan adanya gagasan yang agak
menyimpang mengenai hakikat variabel. Variabel selalu dapat dikuantisasikan; jika tidak
demikian, tentunya bukanlah variabel.

Sebelummnya dijelaskan bahwa konstruk adalah hal-hal yang tak teramati (non observable)
sedangkan defenisi variabel secara operasional adalah hal-hal yang teramati (observable).
Kerlinger (2006: 66) menambahkan bahwa hal yang dimaksud adalah “variabel laten”. Variabel
laten adalah suatu utuhan obyek (entity) tak teramati yang diduga melandasi variabel amatan.
Peneliti cenderung lebih berminat pada variabel-variabel laten, daripada relasi antara variabel-
variabel amatan; sebab peneliti berupaya menjelaskan fenomena dan relasinya.

Istilah-istilah lain untuk mengungkapkan gagasan yang kira-kira sama misalnya konstruk disebut
dengan variabel intervensi (intervening variabel). Variabel intervensi adalah istilah yang dibuat
untuk menunjuk pada proses-proses psikologis yang internal dan tak teramati, yang pada
gilirannya mengacu pada perilaku. suatu variabel intervensi ini “hanya ada di otak peneliti” tidak
dapat dilihat, didengar, atau diraba; disimpulkan dari perilaku. 

Kegunaan dan Kriteria Variabel Penelitian 

1. Kegunaan Variabel

 Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data 


 Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data 
 Untuk pengujian hipotesis 

2. Variabel penelitian yang baik 


 Relevan dengan tujuan penelitian 
 Dapat diamati dan dapat diukur 

 Dalam suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasi, diklasifikasi, dan didefenisikan


secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam
pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian hipotesis

3. Contoh Variabel Bebas dan Terikat

1. Contoh Variabel Bebas


Pada percobaan ini yang dijadikan contoh yaitu penelitian terhadap kadar bahan kimia yang
penting untuk kelangsungan hidup tikus. Berdasarkan landasan tersebut, Anda dapat
merencanakan percobaan dengan menentukan kedua jenis variabel ini. Yang jadi pokok
pembahasan dalam variabel bebas yaitu tidak menggunakan bahan kimia. Hal ini dikarenakan
bahan tersebut dapat berpotensi mempengaruhi perkembangan tikus.

Dalam proses ini, nanti Anda juga bisa melihat adanya perbedaan terhadap tikus yang diberi
bahan kimia dan juga yang tidak. Untuk variabel terikatnya sendiri di sini adalah kesehatan tikus
yang digunakan sebagai bahan percobaan. Alasannya karena Anda dapat mengamati kesehatan
tikus yang kondisinya terpengaruh oleh bahan kimia.

Selanjutnya Anda dapat mengembangkan jenis variabel bebas tersebut. Peran variabel bebas di
sini yaitu untuk mengukur berapa banyak bahan kimia yang diberikan pada tikus. Selain itu
Anda pun bisa bisa berinovasi dengan memvariasikan kuantitas bahan kimia yang hendak
diberikan kepada tikus. Lalu untuk variabel terikatnya adalah kesehatan tikus saat terpengaruh
bahan kimia. Dengan demikian peneliti bisa mendapatkan informasi mengenai takaran bahan
kimia yang tepat supaya bahan tadi dapat membantu perkembangannya agar dapat tumbuh
dengan baik.

2. Contoh Variabel Terikat

Contoh berikutnya adalah variabel mengenai pengaruh kafein terhadap nafsu makan. Pada
penelitian berikut ini yang berperan sebagai variabel bebas adalah pengaruh kafein, sedangkan
untuk variabel terikat adalah nafsu makan.

Kopi mengandung kafein, dan kopi juga dapat digunakan untuk menekan selera makan. Akan
tetapi saat efek kafein tersebut hilang, maka otomatis orang yang sudah mengkonsumsinya akan
kembali merasa lapar. Maka dari itu, peneliti harus mengetahui kadar kafein yang tepat supaya
efeknya untuk menekan rasa lapar tidak cepat hilang. Solusinya yaitu dengan mengkonsumsi
kopi yang mengandung kafein tanpa tambahan gula. Keberhasilannya ditandai dengan tidak
munculnya rasa lapar meski efek kafein telah habis.

3. Hubungan Antara Variabel Bebas, Variabel Terikat, dan Variabel Moderator

Setelah selesai membahas Pengertian variabel dan kedua contoh dari masing-masing variabel
atas. Kali ini terdapat contoh yang akan menjelaskan hubungan diantara variabel bebas, variabel
terikat, dan variabel moderator. Contoh kali ini akan mengambil persoalan di rumah sakit dimana
motivasi kerja para pegawai rumah sakit (perawat) dapat berpengaruh terhadap produktivitas
mereka dalam menyelesaikan pekerjaan. Di samping itu terdapat juga instansi maupun para
pimpinan rumah sakit yang turut memberikan pengaruh terhadap produktivitas pegawai rumah
sakit (perawat dll).
Pada contoh ini motivasi kerja akan berperan sebagai variabel bebas. Kemudian produktifitas
kerja akan menjadi variabel terikat. Lalu yang terakhir terdapat juga pimpinan dan instansi
perusahaan yang berperan sebagai variabel moderator.

4. Manfaat Serta Ciri-Ciri dari Variabel Penelitian yang Baik


Manfaat variabel yakni untuk menyiapkan dengan baik alat dan metode yang nantinya akan
dipakai dalam mengumpulkan data, mencari metode tepat guna menganalisis sebuah data dari
penelitian. Selain itu, juga memiliki fungsi pada saat dilakukan uji hipotesis.

Sedangkan beberapa ciri yang ada menunjukkan jika variabel penelitian bisa dikatakan baik jika
sesuai pada tujuan penelitian yang dilakukan. Variabel bisa saja dilihat serta dilakukan
pengukuran. Selain itu, variabel dalam penelitian yang baik wajib diidentifikasi, diklasifikasi dan
juga didefinisikan dengan tegas sehingga akan meminimalisir serta mencegah munculnya
kesalahan di saat mengumpulkan bahkan juga mengolah data.

5. Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat


Setidaknya terdapat tiga macam jenis hubungan yang ada antara variabel bebas dengan variabel
terikat, yakni simetris, asimetris serta timbal balik.  Pertama, hubungan simetris yakni suatu
variabel tidak bisa terpengaruh secara oleh variabel lainnya. Kedua, hubungan asimetris, yakni
satu variabel akan berpengaruh pada variabel lainnya.

Sedangkan ketiga yakni hubungan timbal balik, dimana antara satu variabel dan variabel lainnya
saling berpengaruh satu sama lain. Mempelajari hubungan yang ada dari kedua variabel itu
sangat penting dalam melakukan proses identifikasi apa saja yang termasuk pada kategori
variabel bebas serta variabel terikat.

Perbedaan yang ada pada variabel bebas dengan variabel terikat yakni pada pada variabel bebas
bisa berpengaruh ke perubahan variabel terikat. Sedangkan pada variabel terikat sendiri adalah
variabel output yang akan dipengaruhi variabel bebas.

Variabel terikat tidak bisa dimanipulasi, hal ini juga dikarenakan Anda wajib mengamati
berbagai macam, variasinya. Lain halnya pada variabel bebas yang bisa dilakukan manipulasi.

Contohnya bisa Anda lihat di penelitian eksperimental pada pendidikan. Anda bisa menggunakan
metode mengajar ke variabel bebas. Namun, di penelitian yang non eksperimental variabel
bebasnya yakni sesuatu yang sifatnya logis serta memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.

Contoh lainnya yakni pada orang gemar merokok. Merokok bisa menyebabkan terkena serangan
jantung serta penyakit kanker paru-paru.  Dalam kasus yang ada maka Anda bisa menentukan
variabel bebas dari hal ini yakni merokok.

Variabel terikatnya yang ada yakni penyakit kanker paru-paru. Ada cukup banyak ilustrasi yang
dapat Anda gunakan sebagai contoh untuk memahami berbagai variabel yang akan bisa
digunakan pada saat merancang penelitian.
6. Variabel Bebas dan Terikat Pada Sebuah Penelitian
Contoh kedua yakni pengaruh kafein pada nafsu makan. Dalam penelitian ini peran sebagai
variabel bebas yakni perlakuan kafein, dan yang peran sebagai variabel terikat yaitu nafsu
makan.
Kafein bisa ditemukan di kopi. Kopi juga bisa membantu menekan tingkat nafsu makan
seseorang. Namun, ketika efek kafein hilang dengan begitu orang pun akan kembali merasa
lapar. Oleh sebab itu, Anda juga bisa membuat variasi konsentrasi kafein supaya bisa
mengetahui berapa besar kadar kafein yang wajib dikonsumsi supaya bisa menekan rasa lapar.

Salah satu solusi yang ada yakni dengan mengkonsumsi kopi yang mana mengandung kafein
tanpa adanya gula. Indikator keberhasilannya bisa ditandai tidak merasa lapar walaupun efek
kafein sudah hilang.

7. Hubungan Variabel Bebas, Variabel Terikat serta Variabel Moderator


Kali ini bukan hanya pengertian variabel saja yang akan di ulas. Namun Anda juga akan
mengulas mengenai contoh dari hubungan yang ada pada variabel bebas, variabel terikat serta
variabel moderator. Contoh yang ada adalah motivasi kerja pada karyawan berpengaruh ke
produktivitas kerja. Selain itu dipengaruhi juga pada pimpinan yang akan memimpin instansi
maupun perusahaan.

Peran variabel bebas pada contoh di atas yakni motivasi kerja. Sedangkan yang peran sebagai
variabel terikat yakni produktivitas kerja. Variabel moderator yang ada di dalam contoh adalah
pimpinan perusahaan.

Di atas adalah beberapa penjelasan singkat mengenai pengertian variabel dan beberapa hal yang
terkait di dalamnya. Jadi dalam penelitian itu pasti ada variabel yang mempengaruhi dan juga
dipengaruhi seperti hanya dengan beberapa contoh yang sudah disampaikan pada uraian di atas.
Semoga bermanfaat.

8. Mendefenisikan Variabel

Defenisi terhadap variabel atau konstrak dapat dibagi atas dua, yaitu:
1) Defenisi konstitutif

Defenisi konstitutif adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu konstrak
dengan menggunakan konstrak yang lain. Misalnya kita mempunyai sebuah konsep,
yaitu: area.
2) Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel
atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel
tersebut. Misalnya kita mempunyai sebuah konstrak yaitu kemampuan. Misalnya,
kemampuan diberikan defenisi sebagai suatu uji kemampuan dengan suatu standar,
seperti standardized archievent test.
BAB 3

KESIMPULAN & SARAN

1. KESIMPULAN
Variabel adalah segala faktor, kondisi, situasi, perlakuan (treatment) dan semua tindakan
yang bisa dipakai untuk memengaruhi hasil eksperimen. Karena penelitian eksperimen untuk
melihat pengaruh, maka variabel itu bisa kita kelompokkan menjadi variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat atau tergantung (dependent variable). Variabel
juga dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu variabel kontinu (continous variable) dan variabel deskrit
(descrete variable).

2. SARAN
Mahasiswa mampu memahami tentang maksud dan tujuan dari penelitian variabel
penelitian dan mahasiswa mampu mengaplikasikannya dalam penelitian nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur.Jakarta:Kencana
Prenada Media Group.

Sugiono.2009.MetodePenelitianPendidikan.Bandung :Cv.Alvabeta

.kajianpustaka.com/2020/09/pengertian-dan-jenis-variabel-penelitian.html

Nazir Moh.1998.Metode Penelitian.Jakarta : Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai