4.

3 Basic Reproduction Number ( R0 )

Bilangan reproduksi dasar adalah nilai harapan banyaknya infeksi tiap satuan waktu.
Infeksi terjadi pada suatu populasi rentan yang dihasilkan oleh satu individu terinfeksi. Untuk
menentukan bilangan reproduksi dasar pada model penyebaran COVID-19 digunakan
pendekatan the next generation matrix. Penentuan bilangan reproduksi dasar didasarkan
urutan subpopulasi-subpopulasi yang menyebabkan infeksi saja, yaitu E dan I sebagai
berikut:
dE
=α 1 ES+α 2 IS−( μ2 +γ 1 ) ES−( μ 3 +γ 2 ) IS−βE
dt
dI
=βE−( γ 3 +μ4 ) I
dt (1)
Selanjtnya dinotasikan sebagai laju kenaikan infeksi pada kompartemen penyakit ke-i dan
sebagai laju pergerakan penyakit, kematian, dan kesembuhan dari kompartemen ke-i. Dari
persamaan (1), diperoleh vektor ϕ dan ψ sebagai berikut:

ϕ1 α ES+ α 2 IS
ϕ=
( )(
ϕ2
= 1
βE )
dan

ψ1 ( μ + γ ) ES + ( μ3 + γ 2 ) IS+ βE
ψ=
( )(
ψ2
= 2 1
( γ 3 + μ4 ) I )
Selanjutnya dilakukan linearisasi terhadap ϕ dan ψ sebagai berikut:
∂ ϕ1 ∂ ϕ1

F=
( )
∂E
∂ ϕ2
∂E
∂I
∂ ϕ2
∂I
α S
(
= 1
β
α2 S
0 )
∂ ψ1 ∂ψ1

V=
( )(
∂E
∂ ψ2
∂E
∂I
∂ψ2
∂I
μ +γ S+ β
= ( 2 1)
0
( μ3 +γ 2 ) S
γ3+ μ 4 )
Kemudian diperoleh invers dari matriks V adalah sebagai berikut:
 1
V −1 = adjV
det V
1 γ 3+ μ 4 −( μ3 + γ 2 ) S
¿
( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 +γ 1 ) S + β ) 0 ( ( μ2 + γ 1 ) S + β )
1 −( μ3 + γ 2 ) S

¿
( ( μ2 + γ 1 ) S+ β
0
( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) S + β )
1
γ 3 + μ4
)
Sehingga diperoleh next generation matrix sebagai berikut:
K = FV −1
1 −( μ3 + γ 2 ) S

¿ ( αβ S 1 α2S
0 ) ( ( μ2 + γ 1 ) S+ β
0

− α 1 ( μ3 +γ 2 ) S2
( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) S + β )
1
γ 3 + μ4
)
α1 S α2S

( )
+
( μ 2 + γ 1 ) S+ β ( γ 3 + μ4 ) (( μ2 + γ 1 ) S+ β ) γ 3 + μ 4
¿
β − β ( μ3 +γ 2 ) S
( μ 2 + γ 1 ) S+ β ( γ 3 + μ4 ) (( μ2 + γ 1 ) S+ β )

Substitusikan nilai titik kritis bebas penyakit ( E 0) kedalam next generation matrix:

2
Λ Λ Λ
α1 − α1 ( μ 3+ γ2)
( )
μ1
α2

( )
μ1 μ1
+
Λ Λ γ 3+ μ 4

K=
( μ2 +γ 1 ) μ
1
+β ( γ 3+ μ 4) ( ( μ2 + γ 1 ) μ1
+β
)
Λ
− β ( μ3 +γ 2 )
β μ1
Λ Λ
( μ2 +γ 1 ) μ
1
+β
(
( γ 3 + μ 4 ) ( μ2 + γ 1 ) μ
1
+β
)
α1 Λ −α 1 Λ 2 ( μ3 + γ 2 ) +α 2 Λ ( ( μ 2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )

¿
( ( μ 2 + γ 1 ) Λ + βμ1
βμ 1
( μ 2 + γ 1 ) Λ + βμ1
μ 1 ( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ 1 )
− βΛ ( μ3 + γ 2 )
( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )
)
Selanjutnya mencari nilai eigen dari next generation matrix:
 |K − λI|=0
α1 Λ −α 1 Λ2 ( μ3 +γ 2 ) + α 2 Λ ( ( μ2 + γ 1 ) Λ+ βμ1 )

|
(
¿0
( μ2 + γ 1 ) Λ+ βμ1
βμ1
( μ2 + γ 1 ) Λ+ βμ1
μ1 ( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ 2 +γ 1 ) Λ+ βμ 1 )
−βΛ ( μ3 +γ 2 )
( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 +γ 1 ) Λ+ βμ 1 )
)− λ
0( 0 |=0
λ )

|λI − K|=0
α1 Λ −α 1 Λ2 ( μ 3 + γ 2 ) + α 2 Λ ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ 1 )

| λ
0 ( λ

α1 Λ
)
βμ1
(
0 − ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ 1

( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ 1
μ1 ( γ 3 + μ4 ) ( ( μ 2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )
−βΛ ( μ3 +γ 2 )
( γ 3 + μ4 ) (( μ 2 +γ 1 ) Λ + βμ1 )
−α 1 Λ2 ( μ 3 + γ 2 ) + α 2 Λ ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ 1 )
) |=0

( )
λ−
( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 μ1 ( γ 3 + μ4 ) ( ( μ 2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )
| |=0
βμ1 βΛ ( μ 3 + γ 2 )
λ+
( μ2 +γ 1 ) Λ + βμ 1 ( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )
βΛ ( μ3 + γ 2 )− α 1 Λ ( γ 3 + μ4 ) α 2 βΛ
λ2 + λ− =0
( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ 1 ) ( γ 3 + μ 4 ) (( μ 2 +γ 1 ) Λ + βμ1 )
2

λ1,2 =
α 1 Λ ( γ 3 + μ 4 ) − βΛ ( μ 3 +γ 2 )
( γ 3 + μ 4 ) (( μ 2 +γ 1 ) Λ + βμ1 )
2
±
√( βΛ ( μ3 + γ 2 )− α 1 Λ ( γ 3 + μ4 )
( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 ) ) +
4 α 2 βΛ
( γ 3 + μ4 ) (( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )

2
( βΛ ( μ3 +γ 2 ) −α 1 Λ ( γ 3 + μ 4 ) ) + 4 α 2 βΛ ( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ 2 +γ 1 ) Λ + βμ1 )

¿
α 1 Λ ( γ 3 + μ 4 ) − βΛ ( μ3 +γ 2 )
( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 +γ 1 ) Λ + βμ 1 )
2
±
√ ( ( γ 3 + μ4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 ))
2

¿
α 1 Λ ( γ 3 + μ 4 ) − βΛ ( μ3 +γ 2 ) ± √( βΛ ( μ +γ 3 2 ) −α 1 Λ ( γ 3 + μ 4 ) ) + 4 α 2 βΛ ( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 +γ 1 ) Λ + βμ 1 )
2 ( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )

α 1 Λ ( γ 3 + μ4 ) − βΛ ( μ3 + γ 2 ) + √ ( βΛ ( μ + γ )− α
3 2 1 Λ ( γ 3 + μ 4 ) ) 2 +4 α 2 βΛ ( γ 3 + μ4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )
λ1 =
2 ( γ 3 + μ4 ) (( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )
2

λ2 =
α 1 Λ ( γ 3 + μ4 ) −βΛ ( μ3 +γ 2 ) − √( βΛ ( μ +γ )−α
3 2 1Λ( γ 3 + μ 4 ) ) + 4 α 2 βΛ ( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 +γ 1 ) Λ+ βμ 1 )
2 ( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ+ βμ 1 )

R0 =max [ λ 1 , λ2 ]
2

¿
α 1 Λ ( γ 3 + μ 4 ) − βΛ ( μ3 +γ 2 ) + √( βΛ ( μ + γ 3 2 )− α 1 Λ ( γ 3 + μ4 ) ) + 4 α 2 βΛ ( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )
2 ( γ 3 + μ 4 ) ( ( μ2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )

Jadi diperoleh nilai basic reproduction number ( R0 ) adalah

 2
α 1 Λ ( γ 3 + μ4 ) − βΛ ( μ3 + γ 2 ) + √ ( βΛ ( μ + γ )−α
3 2 1 Λ ( γ 3 + μ 4 ) ) +4 α 2 βΛ ( γ 3 + μ4 ) (( μ 2 + γ 1 ) Λ+ βμ1 )
2 ( γ 3 + μ4 ) (( μ 2 + γ 1 ) Λ + βμ1 )

4.4 Analisis Sensivitas

4.4.1 Analisis Sensivitas terhadap Basic Reproduction Number ( R0 )
R0 merupakan bilangan reproduksi dasar, yaitu menyatakan rata-rata banyaknya
kasus baru dari individu yang terinfeksi terhadap individu yang rentan. Bilangan reproduksi
dasar ini dapat dijadikan tolak ukur terjadinya atau tidak terjadinya penularan pada penyakir
yang disebabkan oleh COVID-19. Dari analisis sensitivitas ini, dapat diketahui bahwa nilai
R0 dipengaruhi oleh parameterparameter dalam model. Bilangan reproduksi dasar yang

dianalisis adalah pada saat kondisi

R0 >1 . Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan
analisis sensitivitas terhadap parameter-parameter pada sistem untuk mengetahui upaya yang
harus dilakukan agar menekan penyebaran penyakit. Analisis sensitivitas ini bertujuan
mengetahui parameter yang paling berpengaruh atau sensitif terhadap nilai
R0 .

Ekspresi Sensitivitas
R0

Pada bagian ini akan ditentukan ekspresi sensitivitas pada basic reproduction number

 R0  yang sebelumnya telah ditentukan dengan menggunakan next generation matrix sebagai
berikut:

1   3   4       3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 

2
3
R0 
2   3  4     2   1    1 

Teorema 4.4.1. (Ekspresi Sensitivitas

R0 )

Ekspresi sensitivitas
R0 dapat ditentukan menggunakan

R ∂ R0 p
C p 0= ¿
∂ p R0
R
dengan p adalah parameter-parameter yang akan diuji kesensitivitasnya pada 0 .

Dengan menggunakan teorema 4.5.1 diperoleh ekspresi 0 terhadap masing-masing

R

parameter
,  , 1 , 2 , 1 ,  2 , 3 ,  4 ,  1 ,  2 ,  3 adalah sebagai berikut :

1. Untuk parameter Λ (Laju kelahiran murni)

 1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 
2
3
R0 
2   3  4    2   1    1 
1
mis : R0  k . ,
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )

dengan : k  1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 

2
3

1
misalkan : g () 
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )
g ( )   2( 3   4 )(( 2   1 )  1 ) 
1


 ( 3  4 )(( 2   1 )  1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
11
g '() 


g '()   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 

 
g '()  ( 3  4 )(  2   1 )  ( 3  4 ) 1
 
g '()  ( 3  4 )(  2   1 )  0
g '()  ( 3  4 )( 2   1 )
sebelumnya kita punya R0  k g ()
R0
 k .g '( )  Turunan parsial R0 terhadap 

R0
 k ( 3   4 )(  2   1 )

R0
 ( 3  4 )( 2   1 )  1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1  
2
3
  
R0


R0 
CR0  
 R0

CR0  ( 3   4 )( 2   1 )  1   3   4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1   

2
3



1   3  4      3   2         2   1   3   4    4 2    3  4     2   1    1 
2
3

2   3   4    2   1    1 
CR0  2 ( 3   4 )( 2   1 )   3  4    2   1    1 

2. Untuk Parameter
1 (Laju perpindahankelas S ke Kelas E)
  1   3   4       3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 
2
3
R0 
2   3   4     2   1    1 
1
mis : R0  k . ,
2( 3  4 )((  2   1 )   1 )

dengan : k  1   3   4     3   2         2   1   3   4    4 2    3   4     2   1    1 

2
3

1
misalkan : g (1 ) 
2( 3   4 )(( 2   1 )  1 )
g (1 )   2( 3   4 )((  2   1 )  1 ) 
1


 ( 3  4 )(( 2   1 )  1 )   ( 3  4 )((2   1 )  1 ) 
11
g '(1 ) 
1

g '(1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
1
g '(1 )  0
sebelumnya kita punya R0  k g (1 )
R0
 k .g '(1 )  Turunan parsial R0 terhadap 1
1
R0
 k .0
1
R0
0
1
R0

1
R0 1
CR10  
1 R0
1
CR10  0 
R0
CR10  0

3. Untuk Parameter
 2 (Laju perpindahankelas S ke Kelas E)
  1   3   4       3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 
2
3
R0 
2   3   4     2   1    1 
1
mis : R0  k . ,
2( 3  4 )((  2   1 )  1 )

dengan : k  1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 

2
3

1
misalkan : g ( 2 ) 
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )
g ( 2 )   2( 3   4 )((  2   1 )  1 ) 
1


 ( 3  4 )((2   1 )  1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
11
g '( 2 ) 
 2

g '( 2 )   ( 3  4 )((2   1 )  1 ) 
 2
g '( 2 )  0
sebelumnya kita punya R0  k g ( 2 )
R0
 k .g '( 2 )  Turunan parsial R0 terhadap  2
 2
R0
 k .0
 2
R0
0
 2

R0

 2
R0  2
CR20  
 2 R0
2
CR20  0 
R0
CR20  0

4. Untuk Parameter  (Laju Kematian karena Penyakit)

 1   3   4     3   2         2   1   3   4    4 2    3  4     2   1    1 
2
3
R0 
2   3  4    2   1    1 
1
mis : R0  k. ,
2( 3   4 )(( 2   1 )  1 )

dengan : k  1   3   4     3   2         2   1   3   4    4 2    3  4     2   1    1 

2
3

1
misalkan : g (  ) 
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )
g (  )   2( 3   4 )(( 2   1 )  1 ) 
1


 ( 3  4 )((2   1 )  1 )   ( 3  4 )((  2   1 )  1 ) 
11
g '(  ) 


g '(  )   ( 3   4 )(( 2   1 )  1 ) 

g '(  )  1
sebelumnya kita punya R0  k g (  )
R0
 k .g '(  )  Turunan parsial R0 terhadap 

R0
 k .1

R0
 1  1   3  4     3   2      3   2   1   3  4    4 2    3   4    2   1    1  
2

  
R0


R0 
CR0  
 R0

CR0  1  1   3  4     3   2                4    4 2    3  4    2   1    1  

2
3 2 1 3
 


1   3   4      3   2      3   2   1   3  4    4 2    3   4    2   1    1 
2

2   3  4    2   1    1 
CR0  21   3  4    2   1    1 

5. Untuk Parameter
1 (Laju Perpindahan dari I ke Q
  1   3   4       3   2         2   1   3   4    4 2    3  4    2   1    1 
2
3
R0 
2   3  4    2   1    1 
1
mis : R0  k. ,
2( 3   4 )((  2   1 )  1 )

dengan : k  1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 

2
3

1
misalkan : g ( 1 ) 
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )
g ( 1 )   2( 3  4 )((  2   1 )   1 ) 
1


 ( 3  4 )(( 2   1 )  1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
11
g '( 1 ) 
1

g '( 1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
1
g '( 1 )  1
sebelumnya kita punya R0  k g ( 1 )
R0
 k .g '( 1 )  Turunan parsial R0 terhadap 1
1
R0
 k .1
1
R0
   1   3   4      3   2         2   1   3  4    4 2     3  4     2   1    1  
2
3
1  
R0

1
R0 1
CR10  
1 R0

CR10    1   3   4     3   2         2   1   3  4    4 2    3   4    2   1    1  

2
3
 
1

 1   3   4       3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 
2
3

2   3  4    2   1    1 
CR10  2 1   3  4     2   1    1 

6. Untuk Parameter
2 (Laju Penyembuhan karena Pengobatan Kelas I )
 1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 
2
3
R0 
2   3  4    2   1    1 
1
mis : R0  k . ,
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )

dengan : k  1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 

2
3

1
misalkan : g ( 2 ) 
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )
g ( 2 )   2( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
1


 ( 3  4 )(( 2   1 )  1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
11
g '( 2 ) 
2

g '( 2 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
2

g '( 2 )    3  4   2   1  1 
2
g '( 2 )    3  4  
sebelumnya kita punya R0  k g (  2 )
R0
 k .g '(2 )  Turunan parsial R0 terhadap 1
2
R0
 k .2
2
R0
    3   4   1   3  4      3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1  
2
3
2  
R0

2
R0 2
CR20  
2 R0

CR20     3  4   1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 

2
3

2

 1   3   4       3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 
2
3

2   3  4    2   1    1 
CR20  22   3  4    2   1    1 

7. Untuk Parameter
3 (Laju Perpindahan dari I ke Q
  1   3   4       3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 
2
3
R0 
2   3   4     2   1    1 
1
mis : R0  k. ,
2( 3   4 )(( 2   1 )  1 )

dengan : k  1   3  4      3   2         2   1   3   4    4 2    3   4     2   1    1 

2
3

1
misalkan : g ( 3 ) 
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )
g ( 3 )   2( 3   4 )((  2   1 )   1 ) 
1


 ( 3  4 )(( 2   1 )  1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
11
g '( 3 ) 
3

g '( 3 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
3
g '( 3 )  0
sebelumnya kita punya R0  k g ( 3 )
R0
 k .g '(3 )  Turunan parsial R0 terhadap 3
3
R0
 k .0
3
R0
0
3
R0

3
R0 3
CR30  
3 R0
3
CR30  0 
R0
CR30  0

8. Untuk parameter
4 Laju kematian
 1   3  4     3   2                    4     4    2   1    1 
2
3 2 1 3 4 2 3
R0 
2               
3 4 2 1 1

1
mis : R0  k. ,
2( 3  4 )((  2   1 )  1 )

dengan : k  1   3  4     3   2                4    4 2    3  4    2   1    1 

2
3 2 1 3

1
misalkan : g ( 4 ) 
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )
g ( 4 )  2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )1

 ( 3  4 )((2   1 )  1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
11
g '(4 ) 
4

g '(4 )   ( 3  4 )((2   1 )  1 ) 
4
 
g '(4 )  ( 3  4 )( 2   1 )  1 ( 3  4 )
4  3
g '(4 )    1
sebelumnya kita punya R0  k g ( )
R0
 k .g '( 4 )  Turunan parsial R0 terhadap 
4
R0
 k .    1 
4
R0
    1   1   3   4      3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1  
2
3
4  

R0
    1   1   3  4      3   2         2   1   3   4    4 2    3   4    2   1    1  
2
3
4  
R0 4
CR40  
4 R0

CR40     1   1   3  4      3   2                4    4 2    3  4    2   1    1   

2
3 2 1 3
 
4
1   3  4     3   2      3   2   1   3  4    4 2     3  4     2   1    1 
2

2   3  4    2   1    1 


CR40     1   4  2   3  4    2   1    1  
 9. Untuk parameter
 1 Laju sembuh/selesai

1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 

2
3
R0 
2   3   4     2   1    1 
1
mis : R0  k. ,
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )

dengan : k  1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 

2
3

1
misalkan : g ( 1 ) 
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )
g ( 1 )  2( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 1

 ( 3  4 )((2   1 )  1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
11
g '( 1 ) 
 1

g '( 1 )   ( 3  4 )((2   1 )  1 ) 
 1
 
g '( 1 )  ( 3  4 )( 2   1 )   1 ( 3  4 )
 1  1
g '( 1 )    0
g '( 1 )  
sebelumnya kita punya R0  k g ( )
R0
 k .g '( 1 )  Turunan parsial R0 terhadap 
 1
R0
 k .
 1
R0
   1   3   4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1  
2
3
 1  

R0
   1   3   4      3   2         2   1   3   4    4 2     3   4     2   1    1  
2
3
 1  
R0  1
CR10  
 1 R0

CR10    1   3   4      3   2         2   1   3   4    4 2     3   4     2   1    1   

2
3
 
1
1   3  4      3   2         2   1   3  4    4 2    3  4     2   1    1 
2
3

2   3   4     2   1    1 


CR10     1  2   3  4     2   1    1  

10. Untuk Parameter

 2 (Laju Penyembuhan karena Sistem Imun Kelas I )
 1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 
2
3
R0 
2   3   4     2   1    1 
1
mis : R0  k . ,
2( 3   4 )(( 2   1 )  1 )

dengan : k  1   3   4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 

2
3

1
misalkan : g ( 2 ) 
2( 3  4 )(( 2   1 )   1 )
g ( 2 )   2( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
1


 ( 3  4 )((2   1 )  1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
11
g '( 2 ) 
 2

g '( 2 )   ( 3  4 )((2   1 )  1 ) 
 2
g '( 2 )  0
sebelumnya kita punya R0  k g ( 3 )
R0
 k .g '( 0 )  Turunan parsial R0 terhadap  0
 2
R0
 k .0
 2
R0
0
 2

R0

 2
R0  2
CR20  
 2 R0
2
CR20  0 
R0
CR20  0

11. Untuk parameter

 3 Laju sembuh/selesai
 1   3   4     3   2         2   1   3   4    4 2    3   4     2   1    1 
2
3
R0 
2   3  4     2   1    1 
1
mis : R0  k . ,
2( 3   4 )(( 2   1 )  1 )

dengan : k  1   3   4     3   2         2   1   3  4    4 2    3   4     2   1    1 

2
3

1
misalkan : g ( 3 ) 
2( 3  4 )(( 2   1 )  1 )
g ( 3 )  2( 3   4 )(( 2   1 )   1 ) 1

 ( 3  4 )((2   1 )  1 )   ( 3  4 )(( 2   1 )  1 ) 
11
g '( 3 ) 
 3

g '( 3 )   ( 3  4 )((2   1 )  1 ) 
 3
 
g '( 3 )  ( 3  4 )( 2   1 )   1
 3  3
g '( 3 )    0
g '( 3 )  
sebelumnya kita punya R0  k g ( )
R0
 k.g '( 3 )  Turunan parsial R0 terhadap 
 3
R0
 k.
 3
R0
   1   3   4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1  
2
3
 3  
R0
   1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1  
2
3
 3  
R 
CR30  0  3
 3 R0

CR30    1   3   4     3   2         2   1   3   4    4 2    3   4     2   1    1   

2
3
 
3
1   3  4     3   2         2   1   3  4    4 2    3  4    2   1    1 
2
3

2   3  4     2   1    1 


CR30     3  2   3  4    2   1    1  

4.4.2
4.5