nonparametrik yang pada umumnya digunakan untuk menguji perbedaan suatu perlakuan pada sampel berpasangan. ALASAN ADANYA UJI WALSH
Karena uji walsh dapat digunakan untuk
menguji hipotesis yang berasal dari dua sampel yang berpasangan. Jika dalam eksperimen dapat dianggap bahwa skor-skor selisih yang diobservasi dalam dua sampel yang berhubungan berasal dari populasi simetris, maka dapat digunakan uji walsh. TUJUAN UJI WALSH
Untuk menguji perbedaan
rata-rata nilai numerik dua populasi berdasarkan rata- rata dua sampel berpasangan PERSYARATAN DATA Data yang digunakan paling tidak memiliki skala interval, dengan n 15 ukuran sampel, PROSEDUR PENGUJIAN
1 2 3 4 5
Urutkan nilai Hitung nilai Buat ranking untuk Periksa tabel
Tentukan n setiap beda d i setiap d i nilai kritis Uji atau banyaknya untuk setiap Dalam membuat d i Walsh untuk pasangan dari ranking tanda (+) dan menentukan pasangan dari anggota pasangan apakah H 0 (-) turut anggota anggota ditolak dan kelompok dipertimbangkan, jadi kelompok kelompok bukan harga menerima H1 sampel sampel pertama sampel mutlaknya. Selain itu, dengan harga- dan kedua. pertama n1 dalam melakukan harga d1 , d 2 , , d n pertama dan kedua n 2 perankingan tidak yang dan kedua perlu mencari rata- terobservasi rata rank kembar. Nilai Kritis Uji Walsh Dalam analisis ini setiap pasangan diambil selisihnya (d) yang kemudian diurutkan berdasarkan besarnya mulai dari yang terkecil. Dimulai dengan d1 = skor beda yang terendah (mungkin negatif), d 2 = skor beda kedua dari yang terendah, dan seterusnya. Dengan demikian d1 d 2 d 3 d n Untuk menentukan menolak atau menerima H 0 maka digunakan tabel nilai kritis Uji Walsh dengan memasukkan harga-harga d yang telah mendapat urutan PROBLEM Seorang peneliti dari Yayasan Populin ingin mengetahui apakah di suatu Desa terjadi perubahan populasi domba sebelum dan setelah Idul Adha. Untuk keperluan tersebut, telah diambil sampel dari 15 orang peternak. Kemudian diadakan pencatatan populasi sebelum dan setelah Idul Adha. Logika peneliti mengarah pada dugaan, akan terjadi perubahan populasi jika dibandingkan antara sebelum dan setelah Idul Adha, namun demikian dugaan tersebut masih perlu diuji. Karena ukuran sampel dan skala pengukurannya Tabel 1. Populasi Ternak Domba Sebelum dan Setelah Idul Adha SOLUTION Sebelum Setelah Dapat dibuat hipotesis : Rank Resp. Idul Idul di di H0 :tidak terdapat perbedaan populasi antara 1 Adha 6 Adha 3 3 11 domba yang dimiliki oleh peternak sebelum dan 2 4 2 2 6 setelah Idul Adha ( 1 2 ) 3 7 4 3 12 4 5 3 2 7 5 6 4 2 8 H1 :terdapat perbedaan populasi antara domba 6 7 5 2 9 7 2 3 -1 1 yang dimiliki oleh peternak sebelum dan setelah 8 4 3 1 4 Idul Adha ( 1 0) 9 7 4 3 13 10 4 3 1 5 11 3 4 -1 2 12 8 5 3 14 13 5 2 3 15 Taraf nyata atau tingkat signifikansi (level of 14 3 4 -1 3 significance) yang digunakan adalah 0,01 . Data 15 5 3 2 10 yang diperoleh dimasukan dalam Tabel 1., sekaligus dilakukan perankingan. Pengujian dilakukan untuk harga n=15, uji dua sisi, dan taraf signifikansi 0,01
Lihat Tabel H (Siegel, 1997) Untuk harga-harga di atas,
ditemukan persamaan: max[d11 ; 1 2 (d 7 dan d15 )] 0 min[d 5 ; 1 (d1 d 9 )] 0 2
Dalam Tabel H, tercantum harga-harga d i, untuk rank d i dari 1-15.
Harga yang diperlukan dalam pengujian ini adalah:
d11 3 , d 7 2 , d15 3, d 5 1, d1 1, d 9 2