Anda di halaman 1dari 10

NAMA : YUSWIDA YANTI HARAHAP

KELAS : A REGULER PGSD 2019

NIM : 1191111023

MATA KULIAH : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : DRA.INAYAH HANUM,M.PD

UTS

1. Kemukakan ciri-ciri teks akademik dan jelaskan

2. Buatlah tugas cbr bhs. Indonesia yg br ini, menjadi teks ulasan.

3. Mengapa teks akademik hrs menggunakan genre mikro yg tepat.

Jawab :

1. Berikut ciri-ciri teks akademik yaitu :


1. Sederhana dalam Struktur Kalimat
Kesederhanaan struktur teks akademik terlihat dari penggunaan kalimat
simpleks. Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau
peristiwa, sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat yang mengandung lebih dari
satu aksi dan dapat dinyatakan dengan hubungan parataktik atau hipotaktik. Pada teks
akademik, kalimat kompleks tertentu tetap digunakan, yaitu jenis kalimat kompleks
yang berhubungan secara hipotaktik (konjungsi apabila, jika, sehingga, karena,
ketika), bukan parataktik (konjungsi dan, atau, tetapi, sedangkan, kemudian, lalu).

2. Padat informasi
Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi, yaitu
melalui kalimat simpleks dan nominalisasi. Pada sisi kalimat simpleks, informasi
yang dipadatkan dapat berupa kalimat sematan yang ditandai oleh “[[…]]” atau
kelompok adverbia yang ditandai oleh “[…]”.

3. Padat Kata Leksikal


Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina,
verba-predikator, adjektiva, dan adverbia tertentu) daripada kata struktural (konjungsi,
kata sandang, preposisi, dan sebagainya). Semakin ilmiah suatu teks, semakin besar
pula kandungan kata-kata leksikalnya (Halliday, 1985b:61; 1993b:76; 1998:207).
Pada contoh di bawah, kata-kata yang dicetak tebal adalah kata-kata struktural dan
kata-kata yang tidak dicetak tebal adalah kata-kata leksikal.
Kesimpulan bahwa sifat ketahanan tanaman karet terhadap PGDC dikendalikan oleh
dua pasang gen utama mematahkan dugaan sebelumnya yang menyebutkan bahwa
sifat tersebut dikendalikan secara poligenik. (Teks Biologi, Hartana & Sinaga, 2004)
Kepadatan leksikal juga dapat dilihat dari kelompok nomina yang terbentuk dari
rangkaian dua kata leksikal atau lebih tanpa disisipi oleh kata struktural apa pun.

4. Banyak Memanfaatkan Nominalisasi


Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk mengungkapkan
pengetahuan dengan lebih ringkas dan padat (Martin, 1991). Sebagai upaya
pembendaan, nominalisasi ditempuh dengan mengubah leksis nonbenda (verba,
adjektiva, adverbia, konjungsi) menjadi leksis benda (nomina). Contoh nominalisasi
(dicetak tebal):

Pengendalian PGDC dengan cara penyemprotan fungisida terbukti kurang


bermanfaat.(Teks Biologi, Hartana & Sinaga, 2004)
Contoh di atas mengandung nominalisasi pengendalian dan penyemprotan yang
dibendakan dari verba mengendalikan dan menyemprot.

5. Banyak Memanfaatkan Metafora Gramatika melalui Ungkapan Inkongruen


Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis lain
atau dari tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang lebih rendah.
Metafora gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai kebalikan dari
ungkapan yang kongruen (Halliday, 1985a:321; Martin, 1992:6-7, 406-417).
aga, 2004)

6. Banyak Memanfaatkan Istilah Teknis


Istilah teknis merupakan bagian yang esensial pada teks akademik (Halliday,
& Martin, 1993b:4), karena istilah teknis digunakan sesuai dengan tuntutan bidang
ilmu (Veel, 1998:119-139; White, 1998:268-291; Wignell, 1998:298-323), tataran
keilmuan (Rose, 1998:238-263), dan latar (setting) pokok persoalan (Veel, 1998:119-
139) yang disajikan di dalamnya. Istilah yang sama bisa mengandung makna yang
berbeda apabila digunakan pada bidang ilmu yang berbeda. Sebagai contoh, istilah
morfologi di bidang linguistik berarti “ilmu yang berkenaan dengan pembentukan
kata”, tetapi istilah tersebut di bidang biologi/fisika berarti “struktur, susunan,
komposisi, atau tata letak”.

7. Bersifat Taksonomik dan Abstrak


Pada teks akademik, pokok persoalan dapat diungkapkan melalui taksonomi
dan abstraksi. Wignell, Martin, dan Eggins (1993:136-165), Martin (1993b:203-220),
Wignell (1998:301) menggarisbawahi bahwa wacana sains lebih bersifat taksonomik
dengan memanfaatkan istilah teknis, sedangkan wacana humaniora lebih bersifat
abstrak dengan memanfaatkan metafora gramatika. Teks akademik dikatakan abstrak
karena pokok persoalan yang dibicarakan di dalamnya seringkali merupakan hasil dari
pemformulasian pengalaman nyata menjadi teori (Halliday, 1993a:57-59; Halliday,
1993b:70-71; Martin, 1993b: 211.212; Martin, 1993c:226-228).

Sebagai ilustrasi, teks biologi tentang penyakit yang menyerang tanaman karet
diorganisasikan sebagai benda secara taksonomik dengan menggunakan istilah teknis.
Di pihak lain, teks sosial tentang pengangkutan dan pembakaran batu gamping di
tobong dapat digambarkan sebagai aktivitas yang dikerjakan manusia tanpa banyak
memanfaatkan istilah teknis, tetapi memanfaatkan pengabstraksian peristiwa.
Pengabstraksian tersebut digunakan untuk memaknai aktivitas yang dikerjakan oleh
pekerja di tobong gamping pada teks sosial itu.

8. Banyak Memanfaatkan Sistem Pengacuan Esfora


Pengacuan esfora dimanfaatkan pada teks akademik untuk menunjukkan
prinsip generalitas, bahwa benda yang disebut di dalam kelompok nomina tersebut
bukan benda yang mengacu kepada penyebutan sebelumnya (Martin, 1992:138).

9. Banyak Memanfaatkan Proses Relasional Identifikatif dan Proses Relasional


Atributif
Proses relasional identifikatif merupakan alat yang baik untuk membuat
definisi atau identifikasi terhadap sesuatu, sedangkan proses relasional atributif
merupakan alat yang baik untuk membuat deskripsi dengan menampilkan sifat, ciri,
atau keadaan benda yang dideskripsikan. Pada proses relasional identifikatif, istilah
teknis sebagai token (sesuatu yang didefinisikan) dan definisinya sebagai nilai.
Sedangkan pada proses relasional atributif, benda yang dideskripsikan diposisikan
sebagai penyandang, dan deskripsinya sebagai sandangan. Contoh:

10. Bersifat Monologis dengan Banyak Mendayagunakan Kalimat Indikatif-Deklaratif


Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks memberikan
informasi kepada pembaca dalam satu arah. Untuk memenuhi sifat monologis tersebut
teks akademik mendayagunakan kalimat Indikatif-Deklaratif yang berfungsi sebagai
Proposisi-Memberi. Pada teks akademik penulis tidak meminta kepada pembaca
untuk melakukan sesuatu (jasa), dan juga tidak meminta informasi, tetapi memberi
informasi. Sebagai penyedia informasi, penulis teks akademik tidak menunjukkan
posisi yang lebih tinggi daripada pembaca.

11. Memanfaatkan Bentuk Pasif untuk Menekankan Pokok Persoalan, Bukan Pelaku,
sehingga Teks Menjadi Objektif.
Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik dimaksudkan untuk
menghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek
dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan di dalam teks tersebut. Dengan
menganggap pelaku itu tidak penting, subjek atau pokok pembicaraan yang bukan
pelaku dianggap lebih penting.

12. Seharusnya Tidak Mengandung Kalimat Minor


Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor
berkekurangan salah satu dari unsur pengisi subjek atau predikat. Keberadaannya
pada teks akademik tidak hanya menyebabkan unsur-unsur leksikogramatika tidak
dapat diidentifikasi, tetapi juga menyebabkan terhentinya arus informasi secara
tekstual. Derajat keilmiahan teks akademik yang mengandung kalimat minor
berkurang.

13. Seharusnya Tidak Mengandung Kalimat Takgramatikal


Kalimat takgramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung
kekurangan atau kelebihan unsur-unsur tertentu, misalnya kata-kata leksikal seperti
nomina (yang berfungsi sebagai subjek) dan verba (yang berfungsi sebagai
finit/predikator), atau kata-kata struktural, seperti konjungsi dan preposisi. Teks
akademik yang mengandung kalimat takgramatikal adalah teks yang menunjukkan
ciri bahasa takbaku, sehingga derajat keilmiahannya berkurang.

14. Tergolong ke dalam Genre Faktual


Teks akademik tergolong ke dalam genre faktual, bukan genre fiksional. Teks
dikatakan faktual karena ditulis berdasarkan pada kenyataan empiris, bukan pada
rekaan atau khayalan (Martin, 1985b; Martin, 1992:562-563).

2. Berikut adalah Ulasan dari sebuah CBR :


A. Identitas buku
1. Judul Buku : Pendidikan Indonesia Untuk Perguruan Tinggi
2. pengarang : Fitriani Lubis, S.Pd M.Pd, dkk
3. Penerbit : Universitas Negeri Medan
4. ISBN :-
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2021
7. Jumlah hal : 125 halaman
8. Foto sampul :
RINGKASAN ISI BUKU

BAB I (SEJARAH DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA)

Pada bab ini penulis menjelaskan bahwa Bahasa merupakan suatu hal yang penting
dalam pelaksanaan kegiatan kita sehari-hari, karena dengan bahasa kita dapat
berkomunikasi dengan orang lain baik itu secara lisan maupun tulisan. Bahasa
Indonesia selain sebagai pengantar dalam dunia pendidikan juga sebagai bahasa yang
resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan serta
teknologi modern. Konsekuensi tersebut menjadikan bahasa Indonesia menjadi Mata
Kuliah Dasar Umum (MKDU) di perguruan tinggi dengan tujuan untuk tercapainya
pemakaian bahasa Indonesia yang cermat, tepat, dan juga efisien dalam
berkomunikasi.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan tersebut maka mahasiswa perlu dibekali
berbagai keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Buku referensi mata
kuliah Bahasa Indonesia yang sudah banyak digunakan oleh Mahasiswa lebih banyak
aspek teoritis kebahasaan. Berdasarkan hal tersebut maka disusunlah buku Bahasa
Indonesia Umum sebagai referensi atau rujukan utama dalam kegitan perkuliahan.

Buku bahasa Indonesia yang ditulis oleh Uyu Mu’awwanah, M.Pd. Pada bab 1 ini
terdapat dua sub bab yang terdiri dari “Sejarah” dan “Kedudukan Bahasa Indonesia”.
Pada materi sub bab “Sejarah” dijelaskan mengenai tentang awal mula sejarah
mengapa bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa resmi bangsa Indonesia, terdapat pula
alasan mengapa bahasa Melayu menjadi bahasa persatauan, yaitu bahasa Indonesia,
yang kemudian di bab ini juga dijelaskan mengenai beberapa peristiwa penting yang
mengandung arti dalam sejarah perkembangan bahasa Indonesia. Dimulai dari
peristiwa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1901, hingga diresmikannya
penggunaan Ejaan pada 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.

BAB II (PENULISAN TEKS AKADEMIK)

Pada bab ini penulis membahas tentang teks akademik Penulisan akademik (academic
writing) merupakan tulisan bergenre ilmiah yang ditulis untuk mengekspresikan pemikiran
intelektual dalam suatu disiplin ilmu tertentu.Definisi tersebut menekankan adanya suatu
konsep ilmiah yang manjadi basis dari tulisan akademik. Banyak peneliti pemula atau
mahasiswa kesulitan membuat tulisan akademik. Sering kali penyebabnya bukan karena
tidak mengerti definisinya, melainkan tidak terbiasa menulisnya. Artikel ini akan mengulas
secara berbeda apa itu penulisan akademik disertai contohnya. Ulasan disertai contoh sengaja
dipaparkan agar pembaca bebas mengembangkan definisi dari suatu pengertian tulisan
akademik yang sebenarnya beragam.

Sebagai contoh, tulisan antropologi berbeda dengan tulisan sosiologi. Gaya atau tone
penulisannya berbeda. Tidak hanya itu, istilah-istilah yang digunakan juga bisa berbeda
meskipun yang dimaksud penulisnya sama.

BAB III (PENULISAN TEKS ULASAN BUKU)

Dibab ini menjelaskan tentang pengertian teks ulasan buku yang dimana Teks ulasan juga
disebut teks review. Ulasan pada umumnya ditulis dalam bentuk artikel, sehingga teks ulasan
dapat disebut artikel ulasan. Di lingkungan kita, karena ulasan biasanya dibuat terhadap buku,
teks ulasan dinamakan ulasan buku, resensi buku, atau timbangan buku. Sesungguhnya,
ulasan tidak harus dibuat terhadap buku, tetapi juga dapat dibuat untuk karya-karya lain
seperti artikel, karya sastra (cerpen, novel, drama, dan puisi), serta karya seni (musik, tari,
kriya, lukis, pertunjukan, dan film).

Teks ulasan buku itu teks yang berisi pembahasan atau penilaian terhadap buku atau karya-
karya lain. Teks ulasan disusun berdasarkan tafsiran dan pemahaman atas karya yang diulas.
Berbeda dengan menafsirkan terhadap teks lain yang lebih tertuju pada kepentingan sendiri,
penyusunan ulasan selalu ditujukan untuk kepentingan orang lain. Hasil pemahaman itu
disampaikan ke khalayak.
BAB IV( MENULIS TEKS PROPOSAL)

Pada bab ini menjelaskan tentang menulis teks prposal yaitu teks proposal secara singkat
dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran dari suatu kegiatan.jangan Abi jelas dapat
pula dikatakan bahwa teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat
secara formal dan keamanan serta ditujukan kepada pimpinan atau pemangku kepentingan
atau pihak terkait untuk mendapatkan pertimbangan persetujuan. Pada umumnya proposal
merupakan tulisan informatif dan persuasif yang mengedukasi dan meyakinkan
pembaca.Hasnun (2004:84) menyatakan bahwa proposal merupakan rencana yang disusun
untuk kegiatan tertentu atau bisa juga dikemukakan rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja.

BAB V (PENULISAN TEKS LAPORAN)

Bab ini membahas tentang teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi
mengenai suatu objek Tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu berbeda dengan deskripsi
teks, teks laporan bersifat umum atau universal sedangkan teks deskipst lebih bersifat khusus
dan mendetail. Teks laporan disebut juga klasifikasi teks karena klasifikasi tersebut memuat
klasifikasi mengenai jenis-jenis teks berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan sering sama
sama dengan teks deskripsi. Sebenarnya, teks laporan dan deskripsi deskripsi berbeda.
Perbedaan yang paling menonjol di antara terletak pada sifatnya. Yaitu bahwa teks laporan
bersifat global dan universal, sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual.

BAB VI (PENULISAN TEKS ARTIKEL ILMIAH)

Pada bab ini penulis menjelaskan bahwa Artikel ilmiah merupakan tulisan yang ilmiah
dapat berbentuk artikel ulasan (review article) maupun artikel penelitian (research article)
dari laporan hasil penelitian yang ditulis kembali oleh para penulisnya untuk dipublikasikan
dalam jurnal bereputasi.

Definisi lain dari artikel ilmiah yaitu, karya tulis yang isinya dapat berupa laporan yang
tersusun secara sistematis dan bisa berupa hasil studi / hasil penelitian yang disajikan kepada
komunitas ilmiah tertentu.

Tujuan penulisan karya ilmiah adalah bertujuan mengkomunikasikan hasil penelitian dan
kontribusi untuk fefleksi, ulasan dan diskulis lisan dan tertulis. Khalayak ini dapat dipahami
sebagai siswa, guru, peneliti dan ilmuwan.

Sementara untuk fungsi dari artikel ilmiah terbagi menjadi tiga, yakni sebagai rujukan, sebagai
sumber untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan.

Hasil-hasil dari karya ilmiah ini nantinya dapat diterbitkan dalam majalah ilmiah atau jurnal
memliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan yang ditulis dalam bentuk laporan teknis
resmi. Perlu dipahami juga bahwa penulisan karya ilmiah ini berbeda dengan cara-cara penulisan
skripsi, tesis atau disertai.

Tujuan penulisan karya ilmiah menjadi salah satu wahana untuk melatih ide tersurat atau hasil
penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang sistematis dan metodologis. Selain itu makalah ilmiah
telah ditulis diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan
masyarakat.

PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan Kekurangan Buku Utama

• Kelebihan : Susunan isi dalam buku ini sistematis, tiap bab saling berkaitan dengan
permasalahan yang ada, Cover buku ini juga menarik cocok dengan judul, Terrdapat
rangkuman juga didalam buku membuat pembaca lebih paham apa saja inti dari
pembahasan setiap babnya, Dan di dalam buku ini pembahasannya sangat lengkap
dan cocok dijadikan referensi.
• Kekurangan : Sejauh yang saya ketahui menurut saya buku ini tidak banyak terlihat
kekurangan, karena semua sudah dipaparkan dengan baik, hanya saja kekurangan
buku ini yaitu tidak ada penggambaran tokoh kurang lengkap tidak ada gambar atau
animasi dan saran di dalamnya.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku Pembanding

• Kelebihan : Di dalam buku ini terdapat pembahasan yang sangat lengkap cocok
dijadikan referensi. cover buku juga lebih berwarna dan menarik
• Kekurangan : Menurut saya, Buku ini terdapat kata yang sulit di mengerti dan Tidak
ada gambar atau animasi didalmnya.

A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam
rumpun Bahasa Austronesia. Dalam hal ini, Bahasa Melayu itu sudah lama (berabad-abad)
digunakan sebagai lingua franca ‘bahasa perhubungan’ di nusantara ini pada zaman Sriwijaya
dan Majapahit. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu dikenal sebagai
bahasa sehari- hari yang sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Bahasa Melayu Pasar
sangat mudah dimengerti, ekspresif, memiliki toleransi kesalahan yang sangat besar, dan
mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bahasa Melayu Pasar ada pula bahasa Melayu Tinggi
yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa.
teks akademik merupakan teks yang diproduksi dan digunakan dalam keperluan
akademik. Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya
ulasan buku, proposal penelitian, laporari penelitian, laporan praktikum, dan artikel alah Teks
akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil penpamatan peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu.
Identitas pada teks ulasan sifatnya opsional. pada bagian identitas memuat judul, penulis
penerbit tahun terbit, bahasa yang digunakan, warna sampul dan lain-lain. pada bagian ini
identitas yang dibuat berdasarkan fakta-fakta dan kebutuhan isi pengulas buku. Genre mikro
yang dipakai untuk memaparkan identitas adalah deskripsi. Dari bagian identitas buku dapat
dilihat bahwa keseluruhan yang termuat dalam identitas merupakan fakta yang dapat
ditemukan dari buku yang diulas baik di halaman sampul, sampul dalam, dalam lembar hak.
Teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan
standar serta diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepentingan atau pihak terkat untuk
mendapatkan pertimbangan-persetujuan. Pada umumnya proposal merupakan tulisan
informatif dan persuasif yang mengedukasi dan meyakinkan pembaca.
Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek
Tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu berbeda dengan deskripsi teks, teks laporan
bersifat umum atau universal sedangkan teks deskipst lebih bersifat khusus dan mendetail.
Telah disinggung dalam bab terdahulu, kata teks dapat dimaknai dengan naskah yang berupa
kata kata asil dari penulisnya, tulisan yang dihasikan oleh penulis atau wacana tulis
Sementara itu, artikel ilmiah merupakan sebuah media komunikasi yang digunakan oleh
dsan, mahasiswa, penelin dan imuwan untuk monyampaikan hasil kajian imu atau penelitian.

B. Saran

Pada dasarnya semua buku memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Buku ini
pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi tentang pendidikan bahasa
Indonesia untuk perguruan tinggi. tetapi lebih baik nya buku lebih di perbanyak materi
pembahsan dan adanya gambar didalamnya agar pembaca tidak bosan.

3. Karena genre mikro adalah genre tunggal yang berdiri sendiri sesuai dengan jenis-
jenis teks sederhana atau jenis-jenis teks yang ada.Genre mikro pula lebih mendetail
dalam penjelasaan dalam teks makanya sagat perlu sekali menggunakan genre mikro
yang tepat.
misalnya contoh teks akademik genre mikro yaitu deskripsi
Jadi dalam teks deskripsi itu sebuah paragraf dimana gagasan utamanya disampaikan
dengan cara menggambarkan secara jelas objek,tempat atau peristiwa yang sedang
menjadi topik kepada pembaca.sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung
apa yang sedang diungkapkan dalam teks tersebut.

Anda mungkin juga menyukai