OLEH
PROGRAM STUDY
ENGLISH EDUCATION
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BINA MUTIARA SUKABUMI
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………….. i
Daftar Isi…………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 8
A. Latar Belakang
Semua perbaikan kualitas hidup dimulai dari perbaikan rasa hormat kepada diri sendiri.
Hormat pada diri sendiri dapat diwujudkan dengan berbagai hal. Hormat pada diri sendiri tentu saja
diwujudkan dengan hal-hal yang tidak melakukan tindakantindakan yang dapat merusak diri.
Kemudian, dewasa ini, kita melihat banyaknya gejala sosial yang berlaku disegenap lapisan
masyarakat kita. Terlalu banyak sebab yang dapat dikaitkan sebagai puncak berlakunya gejala-gejala
tersebut. Salah satu dari sebab-sebab ini ialah terkikisnya nilai-nilai murni kesopanan dan rasa
hormat-menghormati antar sesama yang disemaikan agama dan budaya sejagat. Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata kelestarian lingkungan dituduh sebagai penyebab terjadinya krisis yang
berkepanjangan. Menciptakan kesadaran masyarakat yang berwawasan lingkungan merupakan
fondasi untuk menjaga agar lingkungan terhindar dari berbagai macam pengrusakan dan pencemaran.
Karena pada dasarnya kerusakan lingkungan tersebut dikarenakan oleh tangan-tangan manusia itu
sendiri. Makalah ini akan menyentuh aspek budaya dan agama yang semakin hari semakin luput yaitu
sikap saling menghormati sesama manusia.
B. Rumusan Masalah
1. apa itu peduli dengan lingkungan ?
2. kegiatan seperti apa yang menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Pengertian lingkungan?
2. Aktivitas yang menumbuhkan peduli lingkungan?
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan
Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu
bersyukur”.
Manusia dalam hal ini merupakan subjek penentu lingkungan, maka manusia perlu
memperhatikan beberapa hal yaitu: pertama, Keseimbangan ekologi dan sumber alam.
Kedua, Kelangsungan dan kelestarian hidup manusia. Ketiga. Estetika, kenikmatan dan
efisiensi kehidupan manusia. Keempat, Memanfaatkan kekayaan alam lingkungan untuk
kesejahteraan hidup manusia. Kelima, Melestarikan lingkungan sehingga kemanfaatannya
dapat dimanfaatkan manusia berikutnya.
Terjadinya banjir, tanah longsor, polusi udara menjadi bukti bahwa manusia tidaklah
arif dalam memanfaatkan karunia alam yang Allah berikan. Sehingga Allah berfirman
agar manusia memperbaikinya yaitu:
َرجعُون
ِ يَ لَ َعلَّهُ م
Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Qs. Ar-Ruum ayat 41).
Pada ayat ini sudah jelas bahwa Allah telah memperingatkan tentang kerusakan yang
terjadi di alam dunia ini, baik di darat, laut maupun udara adalah akibat ulah perbuatan
manusia itu sendiri. Kerusakan di darat seperti rusaknya hutan, hilangnya mata air,
tertimbunnya danau-danau penyimpan air, lenyapnya daerah-daerah peresap air hujan dan
sebagainya. Kerusakan di laut seperti pendangkalan pantai, menghilangkan tempat-tempat
sarang ikan, pencemaran air laut karena tumpahan minyak, dan lain sebagainya. Allah
memperingatkan itu, karena dampak negatifnya akan dirasakan manusia itu sendiri.
Dalam pemberian jadwal ini yang perlu diperhatikan adalah segi gender (jenis
kelamin), karena tidak jarang ditemui anak laki-laki cenderung malas dalam melakukan
kegiatan menyapu kelas ini. Sehingga dengan demikian perlu di adakan pengelompokan
secara heterogen (campuran), dimana dalam kelompok daftar menyapu terdapat anak
laki-laki dan anak perempuan bukan berdasarkan pengabjadan.
Dengan kebiasaan-kebiasaan seperti itu maka anak senantiasa terbiasa sehingga pada
akhirnya anak akan melakukannya tidak hanya di lingkungan sekolah. Kegiatan untuk
membiasakan bersih lingkungan merupakan salah satu kegiatan yang dapat menanamkan
sikap peduli lingkungan sehingga lingkungan jadi terawat, bersih dan sehat. Lingkungan
bersih dan sehat akan membuat setiap individu yang berada di lingkungan tersebut juga
akan menjadi sehat. Sehingga pada akhirnya roses pembelajaran jadi nyaman dan
kondusif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau
sikap sopan. sikap hormat bersi"at penting karena dengan sikap hormat mampu
membangun keteraturan di dalam kehidupan masyarakat dan mampu meningkatkan
derajat seseorang di hadapan masyarakat. rasa hormat meliputi empat hal, yaitu sikap
hormat terhadap Tuhan, sikap hormat terhadap diri sendiri, sikap hormat terhadap
orang lain dan sikap hormat terhadap lingkungan.
Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam dan sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Pentingnya peduli pada
lingkungan bukan hanya untuk masa kini akan tetapi untuk masa depan bumi dan
manusia seterusnya.
B. Saran
Dalam makalah ini tentunya ada banyak sekali koreksi, karena kami
menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Penulis menyadari bahwa makalah diatas
banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dengan itu semua kami harapkan makalah ini akan menjadi lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA