Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA AWAL


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserda Didik
Dosen Pengampu : Hj. Mustika Wiguna, M.Pd.I.

Disusun Oleh :
Siti Marisa (60403100318025)
Syifatunnajah (60403100318027)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
BINA MURIARA SUKABUMI
2019
KATA PENGANTAR

Tidak ada kata yang lebih pantas kami ucapkan selain puji dan syukur
kepada Allah SWT karna berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tugas perkembangan remaja awal ini yang disusun untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah perkembangan pesert didik pada program studi
Pendidikan Bahasa Inggris semester dua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Bina Mutiara Sukabumi.
Makalah ini disusun untuk membahas tentang tugas-tugas perkembangan
remaja awal. Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan mahasiswa lain pada umumnya.
Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak sekali kekurangan,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Sukabumi , 16 Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Intelegensi dan Pengaruh Intelegensi pada
Perkembangan Remaja Awal...........................................................................3
B. Pengertian Kognitif dan Pengaruh Kognitif pada Perkembangan
Remaja Awal......................................................................................................4
C. Kesadaran Beragama Pada Remaja Awal..................................................6
D. Ciri Perkembangan Fisik dan Motorik.................................................6
E. Perkembangan emosi..............................................................................7
F. Perkembangan sosial...............................................................................7
G. Perkembangan Moral.............................................................................8
H. Perkembangan bahasa............................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dan
masa dewasa yang berjalan antara umur 13 tahun sampai 21 tahun.
Adapun fase remaja dibedakan menjadi 2 tahapan, yaitu remaja awal dan
remaja akhir. Rentan usia remaja awal berkisar antara usia 13 tahun
sampai 18 tahun. Pada masa remaja awal ini, mulai mecari identitas diri
dan mulai mengalami perubahan yang signifikan pada dirinya.
Pada masa remaja awal ini terdapat tanda yang spesifik dalam
kehidupan remaja, ialah adanya perubahan-perubahan fisiologis yang
menyebabkan remaja mengalami kematangan seksual dan pubertas. Masa
remaja awal ini hampir selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja
maupun orang tuanya., dan ini merupakan bagian normal dari
perkembangan ini.
Ada banyak perubahan yang dialami peserta didik pada masa
remaja awal ini, dari mulai perubahan fisik maupun psikis. Oleh karena itu
sebagai calon pendidik kita dianjurkan untuk mengetahui perubahan-
perubahan yang dialami peserta didik pada masa remaja awal ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu intelegensi dan bagaimana pengaruh intelegensi pada
perkembangan remaja awal ?
2. Apa itu kognitif dan bagaimana pengaruh kognitif pada perkembangan
remaja awal ?
3. Bagaimana kesadaran beragama pada remaja awal ?
4. Bagaimana Ciri Perkembangan Fisik dan Motorik remaja awal ??
5. Bagaimana Perkembangan emosi remaja awal ?
6. Bagaimana Perkembangan sosial remaja awal ?

1
7. Bagaimana Perkembangan Moral remaja awal ?
8. Bagaimana Perkembangan bahasa remaja awal ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu intelegensi dan bagaimana pengaruh


intelegensi pada perkembangan remaja awal.
2. Untuk mengetahui apa itu kognitif dan bagaimana pengaruh kognitif
pada perkembangan remaja awal.
3. Untuk mengetahui bagaimana kesadaran beragama pada remaja awal.
4. Untuk mengetahui ciri Perkembangan Fisik dan Motorik.
5. Untuk mengetahui ciri Perkembangan emosi remaja awal.
6. Untuk mengetahui ciri Perkembangan sosial remaja awal.
7. Untuk mengetahui ciri Perkembangan Moral remaja awal.
8. Untuk mengetahui ciri Perkembangan bahasa remaja awal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Intelegensi dan Pengaruh Intelegensi pada Perkembangan


Remaja Awal
a. Pengertian Intelegensi
Berikut adalah beberapa pengertian Intelegensi menurut para ahli:
 Super & Cities mengemukakan bahwa intelegensi adalah
kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau
belajar dari pengalaman.
 Bischof (psikologi Amerika: 1945) mengemukakan bahwa
intelegensi adalah kemampuan untuk memecahkan segala
jenis masalah.
 Heidentich (1970) mengemukakan bahwa intelegensi
adalah kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa
yang telah dipelajari terhadap situasi-situasi yang kurang
dikenal, atau dalam pemecahan masalah-masalah.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa


intelegensi adalah kemampuan “problem solving” dalam segala situasi
yang baru atau yang mengandung masalah, baik itu permasalah
pribadi, permasalahan sosial, permasalahan akademik kultural, serta
permasalahan ekonomi keluarga.
b. Pengaruh Intelegensi pada Perkembangan Remaja Awal
Selain mengalami perkembangan fisik, seksual dan sosial pada
masa ini remaja juga mengalami perkembangan pemikiran. Pemikiran
remaja berubah menjadi lebih abstrak, logis dan idealis. Artinya
remaja tidak akan percaya begitu saja terhadap apa yang dikatakan
oleh orang tua tanpa tahu sebab dan alasan. Remaja mulai berpikir
layaknya para intelektual dimana semua serba rasional, dan remaja

3
juga mulai berfikir tentang citra diri mereka. Pemikiran remaja lebih
bersifat egosentris (Santrock, 1995) yaitu dimana remaja mempunyai
keyakinan bahwa orang lain akan memperhatikan dirinya sebagaimana
halnya dirinya sendiri.
Remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau menerima begitu saja
perintah-perintah atau aturan-aturan yang ada. Tidak jarang dengan
perkembangan intelektualnya yang bersifat kritis ini, remaja
mengalami konflik atau pertentangan dengan pihak orang tua atau
pendidik-pendidik yang biasanya berpegang akan nilai-nilai lama
(Mulyono, 1995).

B. Pengertian Kognitif dan Pengaruh Kognitif pada Perkembangan


Remaja Awal
a. Pengertian Kognitif (Intelektual)
Intelektual adalah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk
bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, atau menyoal dan
menjawab persoalan tentang berbagai gagasan.
Menurut English dan English dalam bukunya “A Comprehensive
Dictionary of Psychological and Psychoanalitical Term”. Intelek
(kognitif) berarti:
 Kekuatan mental dimana manusia dapat berpikir.
 Suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk
aktivitas yang berkenaan dengan berpikir.
 Kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir.
Menurut kamus Webster New World Dictionary of the American
Language istilah intellect berarti kecakapan untuk berpikir mengamati
atau mengerti kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan,
perbedaan-perbedaan dan sebagainya.

4
b. Pengaruh Kognitif pada Perkembangan Remaja Awal
Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola fikir
sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks
dan abstrak. Kemampuan berfikir para remaja berkembang sedemikian
rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membayangankan banyak
alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau
hasilnya.
Tidak sedikit anak remaja yang berupaya menentukan pilihan-
pilihan kegiatannya atas dasar pertimbangan yang rasional, baik dari
sisi kompetensi pribadi dan minatnya terhadap pilihan tersebut.
Contohnya pertama, apabila disekolah terdapat bermacam-macam
program ekstrakurikuler maka anak tersebut berupaya memilih salah
satu ekstrakurikuler yang diminatinya serta sesuai dengan kemampuan
dirinya, tidak lagi atas dasar pilihan orang tuanya.
Rasa ingin tahu yang besar karena reamaja berada pada
perkembangan kognitif yang fleksibel, maka remaja memiliki rasa
ingin tahu yang besar. Bila rasa ingin tahu itu diarahkan ke hal-hal
yang positif maka itu akan sangat membentuk dirinya dengan baik
misalnya penelitian ilmiah, lintas alam, dan sebagainya. Tapi apabila
rasa ingin tahu itu disalurkan dengan cara yang negatif maka hal itu
bisa merusak dirinya sendiri. Misalnya merokok, memakai narkoba,
menonton film porno, melakukan seks bebas yang merupakan tindakan
yang dilakukan remaja karena berawal dari rasa ingin tahu yang besar.
Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi
tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu
yang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif yang terjadi
pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk
berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir
sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan
untuk mencapai suatu tujuan di masa depan.

5
C. Kesadaran Beragama Pada Remaja Awal
Pada masa ini terjadi perubahan jasmani yang cepat yaitu dengan
mulai tumbuhnya ciri-ciri keremajaan yang terkait dengan matangnya
organ-organ seks.
Pemahaman remaja terhadap agama semakin matang, kemampuan
berpikir abstrak memungkinkan remaja untuk mentransformasikan
keyakinan beragama serta mengapresiasikan kualitas keabstrakan Tuhan.

D. Ciri Perkembangan Fisik dan Motorik


1. Laju perkembangan secara umum berlangsung pesat.
2. Proporsi tinggi dan ukuran tinggi dan berat badan sering kurang
seimbang (termasuk otot dan tulang belulang)
3. Munculnya ciri-ciri sekunder tumbuh bulu pada pubic region, otot
mengembang pada bagian-bagian tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi
kelenjar kelenjar jenis (menstruasi pada wanita dan polusi pada pria untuk
pertama kali)
4. Gerak-gerik tampak canggung dan kurang terkoordinasikan
5. Aktif dalam berbagai jenis cabang, permainan yang dicobanya
Adapun karakteristik pubertas remaja laki-laki yakni sebagai
berikut:
a) Meningkatnya ukuran penis dan testis.
b) Suara berubah semakin terdengar jelas.
c) Bahu melebar.
d) Tumbuh rambut di ketiak, wajah, sekitar alat kelamin dan bagian
lain dari tubuh.
e) Ejakulasi pertama (mimpi basah).
f) Meningkatnya tinggi dan berat tubuh.

6
Sedangkan karakteristik pubertas remaja perempuan antara lain sebagai
berikut:

a) Payudara membesar.
b) Tumbu rambut di ketiak dan sekitar alat kemaluan.
c) Pinggul melebar melebihi bahu.
d) Menarche (menstruasi).
e) Tubuh bertambah tinggi dan berat.

E. Perkembangan emosi
Pada masa remaja terjadi ketegangan emosi yang bersifat khas.
Sehingga pada masa ini disebut sebagai badai dan topan (storm and stress)
=> Heightened Emotionality, yaitu masa yang menggambarkan keadaan
emosi remaja yang tidak menentu, tidak stabil dan meledak-ledak.
Meningginya emosi terutama karena remaja mendapat tekanan social dan
menghadapi kondisi baru. Kepekaan emosi yang meningkat sering
diwujudkan dalam bentuk ; lekas marah, suka menyendiri, dan adanya
kebiasaan nervous seperti gelisah, cemas dan sentiment, menggigit kuku
dan menggaruk-garuk kepala[3].
Terjadinya peningkatan kepekaan emosi pada remaja disebabkan oleh
beberapa factor, antara lain yaitu :
· Hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga
· Factor social, tuntutan masyarakat yang terlalu tinggi
· Penyesuaian terhadap jenis kelamin
· Masalah-masalah sekolah : masalah penyesuaian diri, emosi, social,
pertentangan dengan peraturan sekolah, dll.
· Hambatan kemauan seperti peraturan dirumah yang tidak sesuai,
norma-norma social, ataupun hambatan keuangan.

F. Perkembangan sosial
Pada masa remaja pergaulan dan interaksi social dengan teman
sebaya bertam,bah luas dan kompleks di banding dengan masa-masa

7
sebelumnya, termasuk pergaulan dengan lawan jenis. Remaja mencari
bantuan emosional dengan kelompoknya. Pemuasan intelektual juga
didapatkan oleh remaja dalam kelompoknya dengan berdiskusi, ataupun
berdebat untuk memecahkan masalah.
Mengikuti organisasi social juga memberikan keuntungan bagi
perkembangan social remaja, namun demikian agar remaja dapat bergaul
dengan baik dalam kelompok sosialnya diperluakan kompetensi social
yang berupa kemampuan dan ketrampilan dalam berhubungan dengan
orang lain. Keberhasilan dalam pergaulan social akan menambah percaya
diri pada diri remaja dan ditolak oleh kelompok merupakan hukuman yang
paling berat bagi remaja.
Ada beberapa sikap yang sering ditampilkan remaja dalam
kelompok, yaitu : kompetisi atau persaingan, konformitas, yaitu ingin
selalu menonjolkan diri dan menaruh perhatian kepada orang lain, dan
menentang otoritas, sering menolak aturan dan campur tangan orang
dewasa untuk urusan-urusan pribadinya.

G. Perkembangan Moral
Moral adalah ajaran tentang baik buruk, perbuatan dan kelakuan
akhlak, kewajiban dan sebagainya. Jadi intinya moral merupakan kendali,
control dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan nila-nilai
kehidupan, yaitu norma-norma yang berlaku dalam masyarakat atau
prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan hidup seorang.
Perkembangan moralitas merupakan suatu hal yang penting bagi
perkembangan social dan kepribadian seseorang termasuk remaja.
Keberhasilan remaja dalam menyesuaiakan diri dengan lingkunganya akan
menyebakan perkembangan kepribadian yang sehat. Ia akan memiliki
konsep diri mengenai harga diri, percaya diri dan efikasi diri yang baik.
Dan sebaliknya, ketidak mampuan remaja dalam menyesuaikan diri akan
menyebabkanya memiliki kehidupan yang terasing, rendah diri, pesimis,

8
apatis dan sering cemas serta takut, yang akibatnya akan mempengaruhi
krisis kepribadian (personality crisis).

H. Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh
lingkungan masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti
pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat
sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku bahasa.
Ragam bahasa remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan
kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang
agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau
menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti ‘permainan diganti
dengan mainan, pekerjaan diganti dengan kerjaan.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja awal merupakan fase peralihan dari masa anak-anak
menuju pada masa dewasa. Semua individu khususnya remaja akan
mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis yang meliputi aspek-
aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama. Terjadinya
peningkatan perhatian remaja terhadap kehidupan sexual ini sangat
dipengaruhi oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama pubertas.
Terutama kematangan organ-organ seksual dan perubahan-perubahan
hormonal, mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual dalam
diri remaja.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis sajikan dalam makalah ini, mungkin
masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi, untuk itu penulis membuka
kritik dan saran bagi yang berkenan untuk pembenahan makalah ini
sehingga kesalahan yang ada dapat dibenahi, serta menjadi pelajaran
untuk pembuatan makalah yang lebih sempurna lagi.
Kesalahan dalam belajar adalah sesuatu yang wajar dan maklum.
Tetap perlu adanya perbaikan sehingga kesalahan yang sama tidak
terulang lagi. semoga makalah ini apat bermanfaat khususnya bagi penulis,
umumnya bagi semua yang berkenan menelaah tuisan ini. Sekian
terimakasih.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2008. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Danim, Sudarwan. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.
Sunarto, Ny. Hartono Agung. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Rineka Cipta.
http://muhammadsaid28.blogspot.com/2016/04/pertumbuhan-fisik-dan-motorik-
masa-usia.html?m=1 (diakses pada tanggal 15 Juni 2019 pada pukul 12.54)
Dariyo, Agus. 2011. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika Aditama.

11

Anda mungkin juga menyukai