sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya. Dan kami berterimakasih
kepada dosen mata kuliah Introduction on literature, Ms. Anisa Alawiyyah, S.S.,
pembaca. Namun terlepas dari itu kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. PENGERTIAN PROSA.........................................................................................3
B. JENIS-JENIS PROSA.............................................................................................4
1. Prosa lama............................................................................................................4
2. Prosa baru.............................................................................................................5
C. BENTUK-BENTUK PROSA................................................................................10
1. Bentuk Prosa lama.............................................................................................10
2. Bentuk prosa baru..............................................................................................12
D. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Prosa..................................................................13
BAB III...........................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................20
A. Kesimpulan............................................................................................................20
B. Saran.......................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu kegiatan yang menyampaikan pesan
bagaimana definisi karya sastra. Sastra berasal dari bahass sanskerta yaitu sisastra,
su artinya baik atau indah dan sastra artinya tulisan. Jadi susastra artinya tulisan
yang indah. Yang dumaksud susastra disini adalah isi kata-katanya yang indah
dan mengunggah hati pembaca sehingga emosi pembaca larut dalam tulisan yang
dan suasana hatinya. Jadi karya sastra adalah karya imajinasi penulis yang
i
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PROSA
Kata Prosa berasal dari bahasa latin yang artinya “terus terang”. Menurut
Teeuw (1984), prosa adalah suatu kisah jalan cerita yang berupaya
juga seluruh perasaan serta tidak terikat syarat-syarat tertentu dalam sebuah
karya sastra. Menurut Aminuddin Prosa adalah cerita atau kisah yang diemban
Menurut M. Saleh Saad Dan Anton M. Muliono Prosa adalah suatu bentuk
kisah atau cerita jalan cerita yang diperoleh oleh ketajaman fantasi. Sedangkan
menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) prosa adalah karangan bebas
Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya
barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Jadi prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, yang tidak
terikat oleh aturan-aturan tulisan seperti rima, diksi, irama, dan lain-lain.
Biasanya tulisan prosa dipakai untuk mendeskripsikan sebuah ide atau fakta
karena itulah prosa bisa digunakan untuk menulis novel, majalah, surat kabar,
3
B. JENIS-JENIS PROSA
1. Prosa lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari
sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula
1) Bersifat Statis
kalimat dan ungkapan yang sama, tema ceritanya sama sesuai dengan
2) Diferensiasi sedikit
3) Bersifat tradisional
4
Sejarah menurut pengertian lama adalah karangan tentang asal usul raja
dan Hindu yang sulit untuk dipahami dan dipengaruhi bahasa melayu.
2. Prosa baru
pengaruh sastra dari budaya Barat. Prosa lama sebagian dari strukturalnya
1). Tertulis
Berbeda dengan prosa lama yang dikenal dengan sebutan sastra lisan
karena disebarluaskan secara lisan, prosa baru pada umumnya berbentuk dan
teknologi setelah ditemukannya mesin cetak. Karena itu, semua jenis prosa
5
Umumnya, prosa baru mengangkat masalah-masalah kemasyarakatan.
Dengan kata lain, yang menjadi tema prosa baru pada umumnya adalah
rumah tangga, kesenjangan antara kaum tua dan kaum muda, kehidupan
lain. Contohnya adalah Azab dan Sengsara karya Merari Siregar, Layar
Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana, Dari Ave Maria ke Jalan Lain
ke Roma karya Idrus, Atheis karya Achdiat Karta Mihardja, dan lain
sebagainya.
3). Dinamis
Suatu karya sastra seperti prosa baru juga akan mengalami perubahan
dengan bentuk serta masalah atau tema yang diangkat dalam prosa baru, yang
biasanya sangat berkaitan erat dengan situasi dan kondisi sosial saat prosa
baru itu dibuat. Hal ini dapat kita lihat dari periodisasi karya-karya prosa
Indonesia yang dirumuskan oleh Rachmat Djoko Prodopo (1995) yang terdiri
dari Periode Balai Pustaka (20-30an), Periode Pujangga Baru, Periode 1945,
Periode Angakatan 50, Periode Angkatan 70, Periode 90an, dan Periode
2000an.
dan melemah pada tahun 1940an. Jenis prosa yang berkembang pada periode
ini adalah roman dan novel yang bersifat kedaerahan dengan tema masalah-
6
masalah adat, kesenjangan antara kaum tua dan kaum muda. Contoh prosa
periode Balai Pustaka adalah Salah Asuhan karya Abdul Muis (roman) dan
hingga 1945. Jenis prosa yang berkembang pada periode ini adalah roman
dan cerita pendek dengan tema masalah individu manusia dan nasionalisme.
oleh keadaan saat itu dimana Indonesia tengah dijajah oleh Jepang. Adapun
jenis prosa yang berkembang pada periode ini adalah cerita pendek dengan
periode ini di antaranya adalah Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
(kumpulan cerpen) karya Idrus dan Atheis karya Achdiat Karta Mihardja.
tahun yakni antara tahun 1950an hingga 1970. Berbagai jenis prosa periode
ini banyak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi saat itu dimana Indonesia
Indonesia saat itu sangat banyak dan masing-masing partai memiliki lembaga
7
dari partai politik sehingga karya sastra yang dihasilkan pun cenderung
Adapun yang menjadi tema karya sastra pada masa itu adalah masalah
kebijakan Orde Lama. Contoh prosa baru cerpen dan novel di periode ini di
antaranya adalah Pulang (novel) karya Toha Mochtar dan Di Tengah Padang
oleh situasi dan kondisi saat itu yang merupakan masa transisi dari Orde
Lama ke Orde Baru. Selain itu, arus kebudayaan Barat pun sangat kuat
Contoh prosa baru novel di periode ini di antaranya adalah Stasiun karya Putu
Periode ini dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi saat itu, salah satunya
adalah jatunya rezim Orde Baru. Tema yang diangkat umumnya tentang
sosial politik. Adapun jenis prosa yang berkembang masa itu adalah puisi,
8
Periode Angkatan 2000an. Periode ini berlangsung mulai tahun 2000
hingga kini. Di periode ini penulis perempuan unjuk gigi dengan berbagai
adalah Ode untuk Leopold Von Sacher Masoch karya Djenar Maesa Ayu.
disebarluaskan secara lisan maka prosa baru selalu diketahui siapa yang nama
dalam bentuk tulisan dan dicetak dalam bentuk buku sehingga dapat
Salah satu perbedaan prosa lama dan prosa baru terletak pada pengaruh
Barat dibandingkan dengan prosa lama. Jika prosa lama dalam bahasa
Indonesia memiliki akar dari tradisi budaya asli Indonesia maka berbagai
jenis prosa baru seperti cerpen, novel, roman, atau novelet sejatinya
berasal dari tradisi Barat itu kemudian diadopsi pertama kali oleh sastrawan
Indonesia. Prosa baru dalam bahasa Indonesia ini mulai berkembang sejak
9
C. BENTUK-BENTUK PROSA
1. Bentuk Prosa lama
1) Hikayat
HIkayat asalnya adalah dari negara India dan Arab. Yang mempunyai isi
kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, dan raja-raja yang
masuk akal, seperti seseorang yang memiliki kesaktian dan kekuatan luar
biasa. Dalam cerita hikayat kebanyakan tokoh yang diambil adalah dalam
2) Sejarah
Sejarah atau yang disebut juga Tambo merupakan suatu bentuk prosa
lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang di
jelaskan dalah sejarah dapat dibuktikan dengan fakta. Berisikan tidak hanya
peristiwa sejarah tetapi juga berisikan silsilah raja-raja. Biasanya ditulis oleh
Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis pada tahun 1612.
3) Kisah
4) Dongeng
10
Dongeng merupakan sebuah cerita yang sifatnya khayal. Dongeng
kekuatan ghaib.
seseorang.
5) Cerita Berbingkai
11
Bentuk prosa lama dimana cerita di dalamnya terdapat cerita lagi yang
satu malam
1) Roman
atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek
2) Novel
Itali “novella” yang mengandung makna harfiah sebuah barang baru yang
kecil, yang kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa.
3) Cerpen
cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak
12
4) Riwayat
juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan
sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J
5) Kritik
hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan
6) Resensi
karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog.
7) Esai
13
D. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Prosa
1) Tema, yaitu suatu yang menjadi pokok masalah atau persoalan sebagai
tersebut.
dalam suatu cerita rekaan, terjalin satu dengan yang lainnya. Alur dapat
a) Eksposisi (Perkenalan/Pengantar)
14
serta informasi-informasi yang akan diberikan pengarang kepada
baik tokoh dengan tokoh, tokoh dengan tempat, maupun tokoh dengan
puncaknya (meruncing).
e) Resolusi (Penyelesaian)
4) Tokoh, yaitu pelaku di dalam cerita dan mengambil peranan dalam setiap
insiden-insiden.
15
Metode analitik, yaitu pemaparan secara langsung (eksplisit) watak
lewat dialog, jalan pikiran tokoh, perasaan tokoh, perbuatan, sikap tokoh,
berada.
Penokohan dapat dilakukan melalui dimensi (a) fisik, (b) psikis, dan (c)
sosial.
16
Waktu : tahun, musim, masa perang, suatu upacara, masa panen,
aku);
di luar cerita.
8) Gaya Bahasa (Majas) disebut juga “langgam, corak, bentuk, atau style
kelompok kata, atau kalimat. Jadi, gaya bahasa atau majas meliputi; kata,
atau majas adalah ibarat kendaraaan bagi seseorang pengarang yang akan
17
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berasal dari luar aspek sastra,
Nilai yang terkandung adalah salah satu unsur penting dalam sebuah
karya sastra. Nilai-nilai tersebut yang akan diambil oleh pembaca dalam
a. Nilai agama
b. Nilai moral
dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalm sebuah cerita bisa jadi nilai
c. Nilai budaya
atau tradosi atau adat istiadat yang berlaku pada suatu daerah.
18
Latar belakang pengarang bisa mengikuti pemahaman kita terhadap
sejarah hidup dan juga sejarah hasil karangan sebelumnya. Latar belakang
a. Biografi
Biografi ini berisi tentang riwayat hidup pengarang yang ditulis secara
keseluruhan.
b. Kondisi psikologis
c. Aliran sastra
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prosa adalah suatu karya sastra karangan bebas yang tidak terikat oleh
kaidah atau aturan dalam menulis seperti rima, diksi, irama, dan lainnya. Prosa
juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama
adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan
prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Jadi prosa
adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, yang tidak terikat oleh
aturan-aturan tulisan seperti rima, diksi, irama, dan lain-lain. Biasanya tulisan
prosa dipakai untuk mendeskripsikan sebuah ide atau fakta karena itulah prosa
bisa digunakan untuk menulis novel, majalah, surat kabar, dan macam media
yang lainnya.
B. Saran
Karena tidak ada gading yang tidak retak begitupun dengan penulisan
makalah ini, kami berharap penulisan makalah ini mendapat kritik dan saran
khususnya dari dosen mata kuliah, umumnya bagi pembaca dan mudah-
20
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, 2012. Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta: Cakrawala Media.
21