Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 7

Struktur Lembaga Masyarakat dan Dunia Usaha

1. Lembaga Masyarakat

a) Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma atau segala tindakan


yang berdasarkan pada suatu kebutuhan pokok manusia, himpunan norma tersebut
ada dalam segala tindakan serta mengatur manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya (Soedjono Soekanto, 1997)

b) Ciri-ciri lembaga kemasyarakatan menurut Gillin dan Gillin:

 Suatu Lembaga Kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran


dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas
kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
 Suatu Tingkat Kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga
Kemasyarakatan

c) Lembaga kemasyrarakatan berfungsi sebagai:

 Pedoman bertingkah laku

 Menjaga keutuhan masyarakat

 Bentuk pengendalian sosial

d) Kaitan antara lembaga masyarakat dengan manajemen pembangunan :

 Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah


menyatakan bahwa di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan yang
ditetapkan dengan peraturan desa dengan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan. Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud
bertugas membantu pemerintah desa dan merupakan mitra dalam
memberdayakan masyarakat desa.

 Proses pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah dalam pelaksanaan


pembangunan bertujuan untuk memandirikan masyarakat, memampukan, dan
membangun kemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih
baik secara seimbang.

e) Kontribusi lembaga masyarakat dalam pembangunan:


 kelembagaan yang bidang kegiatannya menyesuaikan dengan mata pencaharian
dan profesi sebagian besar masyarakat yang bermukim di suatu tempat.
Contohnya adalah kelompok tani, kelompok pemuda dan lain sebagainya yang
dibentuk secara swadaya

 LSM adalah organisasi yang bergerak di suatu bidang tertentu dengan kegiatan
pokok pendampingan masyarakat dan melakukan kampanye atas issu yang
menjadi misi organisasi tersebut. Yang biasa dikenal dengan Organisasi Non-
Pemerintah (Ornop) atau Non-Governmental Organization (NGO),

2. Badan Usaha

a) Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor


produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat

b) Menurut UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN :

BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan. BUMN terdiri dari Perum dan Persero

c) Peran BUMN terhadap pembangunan di Indonesia:

 Menjalankan wewenang penuh, mengatur, dan mengelola bidang usahanya.

 Mengawasi setiap transaksi dan alur produksi nan berkaitan dengan


kepentingan rakyat.

 Sebagai sumber pemasukan negara.

 Sebagai sumber cadangan pangan masyarakat Indonesia.

 Memberikan pelayanan secara maksimal di bidang kesehatan, melalui rumah


sakit negeri.

 Memberikan layanan produk-produk perbankan dan finansial kepada


masyarakat luas.
 Menyediakan layanan penjamin dalam bentuk asuransi kepada masyarakat
Indonesia.

 Menjamin ketersediaan bahan-bahan kebutuhan primer rakyat Indonesia

d) Tujuan pendirian BUMN :

 Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional

 Mengejar keuntungan

 Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau


jasa yang

 bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan

 Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh


sektor swasta dan koperasi

 Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan


ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.

e) Contoh BUMN :

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pos Indonesia (Persero), PT Kereta Api


Indonesia, PT Perusahaan Perumahan (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero)

3. BUMS

a) Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan
dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.

BUMS dibedakan atas perusahaan perseorangan, Firma, CV, PT

b) Tujuan pensiian BUMS:

 untuk mencari keuntungan dan pengembangan modal.


 Menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan masyarakat melalui usaha
komersial.

c) Fungsi BUMS :

 Mitra kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

 Mitra pemerintah dalam pengelola dan mengolah sumber daya

 Salah satu dinamisator dalam kehidupan perekonomian masyarakat

 Lembaga ekonomi yang memberikan pelayanan bagi masyarakat.

d) Peran BUMS:

 Membantu pemerintah dalam mengelola dan mengusahakan kegiatan ekonomi


yang tidak ditangani pemerintah
 Membantu pemerintah dalam usaha memperbesar penerimaan / penghasilan
negara melalui pembayaran pajak dan devisa nonmigas.
e) Contoh BUMS:
PT Pupuk Kaltim, PT Holcim, PT XL Axiata

4. Koperasi

a) Menurut UU No 17 Tahun 2012, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh
orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, untuk dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip Koperasi.

b) Peran koperasi:

 Berperan dalam Bidang Pendidikan

Kegiatan dari koperasi dapat dijadikan bahan pelajaran bagi para siswa sekolah.
 Berperan dalam Bidang Sosial

Koperasi dapat menjadi wahana buat mendidik anggotanya agar bersemangat


dalam bekerja sama agar sosialnya dengan masyarakat lain terjalin erat.

 Berperan dalam Bidang Ekonomi

Peran koperasi dilihat dari kedudukannya sebagai pemegang kendali dalam segala
kegiatan ekonomi nan terdapat dalam majemuk sektor.

5. Dunia Usaha

 Dunia Usaha (Swasta, BUMN, dan BUMD) mempunyai peran utama dan penting
dalam pembangunan ekonomi, terutama dalam peningkatan investasi dan
penciptaan lapangan kerja, sementara Pemerintah bertanggung jawab
menciptakan kondisi ekonomi makro yang kondusif untuk percepatan dan
perluasan investasi

Kerjasama pemerintah dan swasta

 Operasi dan Perawatan


 Desain – Bangun – Serah
 Bangun – Biaya – Operasi – Serahkan (Built, Finance, Operate and
Transfer/BOT)
 Desain – Bangun – Biayai – Operasi (Build Operate Own)

Critical Review :
manajemen pembangunan dibutuhkan peran berbagai pihak baik stakeholder
maupun masyarakat. Selain peran aktif pemerintah yang memiliki hak dan
wewenang dalam menentukan kebijakan dan memberikan pelayanan bagi
masyarakat, peran lembaga masyarakat dan lembaga badan usaha dalam
manajemen pembangunan juga berperan penting didalamnya. Lembaga masyarakat
memiliki peran dalam pembangunan yaitu sebagai fasilitator, mediator serta wadah
partisipasi masyarakat, mendampingi masyarakat dalam melakukan rencana-
rencana pembangunan dan memfasilitasi segala aktivitas masyarakat mengenai
program pembangunan yang akan direncanakan untuk dilaksanakan dan pada
hakikatnya tujuan pembangunan adalah untuk mensejahterakan masyarakat.

Berdasarkan peraturan menteri pekerjaan umum no 15 tahun 2012 tentang pedoman


penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis nasional tipologi kawasan strategis meliputi
Ruang dalam artian wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
serta Penataan Ruang yang bertujuan untuk membentuk suatu sistem proses
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Ruang tipologi Kawasan strategis nasional mengacu pada wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara
nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara,
ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang
ditetapkan sebagai warisan dunia.

Di Indonesia, pengaturan terkait keruangan/spasial sudah diatur dalam sistem


rencana tata ruang yang berhierarki dari tingkat Nasional hingga tingkat
kabupaten/ kota. Menurut pendapat Anda, mengapa kawasan strategis perlu diatur
secara terpisah dari Rencana Tata Ruang Wilayah?

Menurut saya Kawasan strategis perlu diatur secara terpisah dengan rencana tata
ruang wilayah karena Kawasan strategis sendiri mengacu pada pembangunan
Kawasan Kawasan potensial pembangunan yang bersifat nasional dan memiliki
pengaruh penting terhadap kebutuhan nasional sehingga harus teratur terpisah dengan
rencana tata ruang wilayah yang memiliki tingkatan dan levelnya sendiri yang diatur
oleh hak otonom daerah tersebut seperti contohnya terdapat 34 provinsi dan lebih
dari 500 kabupaten/kota yang harus mengintegrasikan rencana tata ruangnya ke dalam
perencanaan pembangunan daerahnya masing-masing. Dan ada empat Undang-
Undang tersebut menunjukkan pentingnya data spasial dalam proses perencanaan
pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai