Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TENTANG

GEOSTRATEGI

COMPILED BY:

STEPEN EDUARD HUTAGALUNG

PROGRAM STUDY OF S-1 PUBLIC HEALTH SCIENCE

STIKES NAULI HUSADA SIBOLGA

2020
KATA PENGANTAR

            Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkatnya
sehingga makalah ini dapat saya buat.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Bahasa Inggris pada Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan ini penulis mengangkat judul “Deskripsi”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Sibolga, 15 Oktober 2020

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1


A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2


A. Pengertian geostrategi ............................................................................................... 2
B. Geostrategi Indonesia dan keadaannya ..................................................................... 4
C. Konsep geostrategi dan proses terbentuknya ............................................................ 5
D. Ketahanan nasional ................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 11


A. Kesimpulan ............................................................................................................... 11
B. Saran .......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam, Negara
Indonesia memiliki unsur - unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak
pada posisi dan keadaan geografi yang strategi dan kaya akan sumber daya alam. Sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus
disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para
pendiri Negara.
Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional.
Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar
tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-
cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional
yang berpijak pada wujud wilayah nusantara.

B. Rumusan masalah
1. Menjelaskan pengertian geostrategi
Menjelaskan geostrategi  Indonesia dan keadaannya
2. Menjelaskan konsep geostrategi dan proses terbentuknya geostrategic setiap
bangsa
3. Menjelaskan ketahanan nasional

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi
tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya
mampu memahami tentang geostrategi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Geostrategi ( Wawasan Nasional )


Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan

konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam merumuskan strategi

perlu memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan

regional maupun internasional. Geostrategi juga merupakan cabang dari geopolitik yang

berurusan dengan strategi. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan

memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.

Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu memperhatikan kondisi sosial,

budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional.

Geostrategi diartikan sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara , yang pada awalnya

diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer. Hal ini tentunya berkaitan dengan arti

strategi itu sendiri, yaitu ilmu atau seni tentang jenderal (the art of generalship). Strategi itu

sendiri semula banyak dikembangkan oleh kaum militer, yakni bagaimana memenangkan

perang. Namun kini istilah strategi lebih popular pula di kalangan ekonom, industialis,

bahkan para ahli pendidikan. Jadi pemikiran strategi kini diartikan bagaimana kita akan

memenangkan pasar untuk keperluan produk kita dan sekaligus untuk meyakinkan kita

bahwa bahan baku lebih terjamin lebih lama (sampai lebih dari 20 tahun) dari awal

perhitungan kita, serta bagaimana kita menggunakannya seefektif mungkin

Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita- cita

dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana

membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna

mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat. Sir Balford

Mackinder (1861-1947), guru besar geostrategi indonesia Universitas London teori yang

2
dikembangkannya tentang “geostrategi continental”, merupakan teori yang saat ini digunakan

oleh negara-negara maju maupun negara-negara berkembang.

Berdasarkan keterangan di atas, maka lebih lanjut geostrategi didefinisikan sebagai

kebijakan untuk menentukan sarana-sarana, untuk mencapai tujuan politik dengan

memanfaatkan konstelasi geografi. Sebagai akibatnya geostrategi menjadi upaya menguasai

sumber daya untuk tujuan kelangsungan hidup bangsa.

Penjelasan Istilah:
 Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
 Sistem kehidupan nasional adalah himpunan berbagai kelemba-gaan hidup bangsa
sebagai sistem (ipoleksosbudhankam) sebagai subsistem yang dilengkapi dengan
norma, nilai dan aturan
 Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan, ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengem-bangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi ancaman baik datang dari luar maupun dari dalam
 Cita-cita nasional kondisi yang lebih cerah dimasa depan sesuai dengan keinginan
luhur yang terkandung dalam falsafah bangsa.
 Kepentingan nasional dari aspek keamanan dan kesejahteraan. Kepentingan nasional
adalah kepentingan bangsa dan negara untuk mewujudkan stabilitas nasional bidang
politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
 Pembangunan nasional adalah semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
negara atau pemerintah yang bertujuan un-tuk mengadakan pembangunan fisik, sikap
mental dan modernisasi pemikiran bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia.
 keamanan adalah suatu kondisi yang dirasakan oleh masyarakat, mengenai
ketenteraman, ketertiban, keselamatan dan kemampuan untuk mengadakan
pertahanan.
 Kesejahteraan adalah suatu kondisi yang didapat oleh masyarakat dimana terdapat
rasa kecukupan, kecerdasan, kesehatan dan kemudahan untuk mendapatkan fasilitas
pelayanan.

3
B. Geostrategi Indonesia dan Keadaannya
Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi

negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai

tujuan nasional bangsa Indonesia. Konsepsi geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan

oleh Bung Karno pada tanggal 16 Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima

defile Angkatan Perang (militer) dalam rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang

belum/tidak diduduki Belanda. Namun sayangnya gagasan beliau kurang/tidak

dikembangkan oleh para pejabat bawahan karena seperti kita ketahui wilayah NKRI diduduki

oleh Belanda pada akhir Desember 1948. Setelah pengakuan kemerdekaan pada tahun 1950

garis besar pembangunan politik kita adalah “nation and character building”, yang

sebenarnya merupakan pembangunan jiwa bangsa. Dapat pula dikatakan bahwa geostrategi

indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi geografi indonesia untuk tujuan politik dan

hal itu secara rinci dikembangkan dalam pembangunan nasional.

Sifat-sifat geostrategi Indonesia:

a. Bersifat daya tangkal.

Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan

untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan

terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa dan Negara Indonesia.

b. Bersifat developmental/pengembangan
Yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
c. Anatomi ketegangan.
Perbedaan pengembangan pandangan sangat dipengaruhi doktrin politik yang berlaku
bagi masing-masingbangsa.
Keancaman dan letak negara indonesia pada posisi silang memberikan pengaruh terhadap

segenap kehidupan bangsa. Pengaruh-pengaruh tersebut pada satu pihak memang

menguntungkan, namun di sisi lain pengaruh tersebut bisa merugikan, bahkan bisa

4
mengundang ancaman yang membahayakan negara. Dalam penyusunan strategis untuk

menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, bangsa indonesia justru harus

memperhatikan dan memperhitungkan akan faktor-faktor yang tidak menguntungkan. Dalam

waktu berabad-abad, posisi silang telah menimbulkan proses akulturasi. Gelombang-

gelombang, bangsa-bangsa serta kebudayaan-kebudayaan yang masuk telah menjadikan

bangsa indonesia dalam wujud kebhinekaannya dewasa ini. Posisi silang dengan segala

akibatnya, memaksa kita memilih satu diantara dua alternatif :

a. Membiarkan diri terus menerus menjadi objek lalu lintas kekuatan-kekutaan dan

pengaruh-pengaruh, serta setiap kali condong dan menguntungkan diri pada

kekuatan/pengaruh yang terbesar atau,

b. Turut serta mengatur lalu lintas kekuatan-kekuatan atau pengaruh-pengaruh tersebut

dengan ikut serta berperan sebagai subyek.

Alternatif yang kedua menuntut kemampuan bangsa indonesia menciptakan kekuatan

sentrifugal. Kuncinya ialah kemampuan untuk mengubah pengaruh atau kekuatan dari luar

menjadi kekuatan nasional yang dijadikan sebagai kekuatan sentrifugal. Kekuatan yang

dimaksud disini ialah kekuatan yang berisikan sifat-sifat fisik dan mental yang tidak

ekspansif. Pengaruh-pengaruh buruk akibat posisi silang dapat segera menimbulkan

ancaman-ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang membahayakan identitas dan

integritas bangsa. Pengaruh tersebut dapat dari dalam maupun dari luar, secara langsung

maupun tidak langsung. Untuk mengatasi semua itu mutlak dilakukannya konsep ketahanan

sosial yang berpedoman pada wawasan nusantara.

C. Konsep Geostrategi dan Proses Terbentuknya Geostrategi Setiap Bangsa

Bila diperhatikan lebih jauh kepulauan Indonesia yang duapertiga wilayahnya adalah

laut membentang ke utara dengan pusatnya di pulau Jawa membentuk gambaran kipas.

Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan

5
dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri

bebas aktif. , sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan

Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial

budaya dan pertahanan keamanan.

Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi

besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta

bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari

strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat

menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah

kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara

kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut

memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep

Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai

pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah

kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada bangsa yang secara eksplisit

mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara

pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional.

Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: "Britain rules the

waves". Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Tetapi

cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand, Perancis,

Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang

disingkat Wanus. Wanus ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa

nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di

6
tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu

ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu,

tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-

bidang:

 Satu kesatuan wilayah

 Satu kesatuan bangsa

  Satu kesatuan budaya

 Satu kesatuan ekonomi

 Satu kesatuan hankam

Jelaslah disini bahwa Wanus adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD

1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan

Wanus akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa

harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat

meningkat jika ada pembangunan yang meningkat, dalam "koridor" Wanus.

D. Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas

ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam

menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik

yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang

mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara

serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Kondisi atau keadaan selalu

berkembang, sementara bahaya dan ancaman selalu berubah-ubah. Oleh karena itu ketahanan

nasional tidak boleh statis, melainkan dinamis selalu dikembangkan dan dibina agar memadai

dengan perkembangan keadaan. Ketahanan nasional adalah tingkat keuletan dan ketangguhan

7
bangsa dalam menghimpun dan mengambangkan segala kekuatan yang ada menjadi kekuatan

nasional untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang

membahayakan bangsa dan bernegara.

Konsepsi ketahanan nasional adalah keseimbangan dan keserasian dalam kehidupan

sosial melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berlandaskan falsafat

bangsa, ideologi negara, konstitusi dan wawasan nasional dengan metode Astagatra.

Ketahanan Nasional mempunyai aspek utama, yaitu Kesejahteraan dan Keamanan.

Kesejahteraan dan Keamanan adalah dua aspek dari Ketahanan Nasional yang dapat

dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan. Sebab itu, mengusahakan terwujudnya Ketahanan

Nasional hakikatnya merupakan satu proses membentuk Kesejahteraan dan Keamanan buat

negara dan bangsa. Ketahanan Nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi

kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek sosial kehidupan, meliputi Ideologi,

Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam , yaitu Geografi,

Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasional seluruh segi

kehidupan bangsa itu dinamakan Asta Gatra, terdiri dari Panca Gatra (Sosial) dan Tri Gatra

(Alam).

a. Bentuk-bentuk Ancaman Ketahanan Nasional

Ancaman di dalam negeri contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal

atau terbentuk dari masyarakat Indonesia.Ancaman dari luar negeri contohnya adalah

infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta

invansi dari arat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.

b. Asas-asas Ketahanan NasionalAsas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari

nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

Asas-asas tersebut meliputi :

 Asas kesejahtraan dan keamanan

8
Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan

keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap atau tidaknya ketahanan

nasional.

 Asas menyeluruh terpadu

Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek

tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan

seimbang.

 Asas kekeluargaan

Bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan

tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Kita harus bersama-sama mewujudkan ketahanan nasional karena dengan ketahanan

nasional kita telah berhasil mengatasi semua ancaman di masa lampau sehingga Republik

Indonesia selamat dari segala ancaman. Dan di masa depan ketahanan nasional harus selalu

kita pelihara agar dapat mencegah timbulnya ancaman baru. Meskipun begitu tantangan-

tantangan baru terus timbul dan harus kita atasi.

Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas:

 Ancaman di dalam negeri

Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari

masyarakat indonesia.

 Ancaman dari luar negeri

Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan

imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.

9
Konsepsi dasar Ketahanan Nasional
Model Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8
aspek kehidupan nasional, yaitu :
1. Aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :

a. Gatra letak dan kedudukan geografi

b. Gatra keadaan dan kekayaan alam

c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk

2. Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :

a. Gatra ideology

b. Gatra Politik

c. Gatra ekonomi

d. Gatra social budaya

e. Gatra pertahanan dan keamanan.

Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif

dan integral.

  

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan

konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam merumuskan strategi

perlu memperhatikan kondisi social, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan

regional maupun internasional. Geostrategi juga merupakan cabang dari geopolitik yang

berurusan dengan strategi. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan

memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.

Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi

negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai

tujuan nasional bangsaIndonesia. Konsepsi geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan

oleh Bung Karno pada tanggal 16 Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima

defile Angkatan Perang (militer) dalam rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang

belum/tidak diduduki Belanda (Basry, 1995: 50-51).

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas

ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam

menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik

yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang

mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara

serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

B. Saran
Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya ikut berpartisipasi dalam hal
pembangunan bangsa ini, agar tercapainya tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Makarim, N.A. 2004. Geostategi. [Online]. Tersedia: http://www.kompas.com/kompas-

cetak/041228/utama [19 September 2011].

Poerwowidagdo, S.J. 1999. Geoekonomi, Abstraksi ekonominya di kepulauan RI. 


[Online]. Tersedia: — [19 September 2011].

Srijanti, A. Rahman H. I., Purwanto S. K. 2008. Etika Berwarga Negara. Jakarta: Salemba

Empat.

Wikipedia Internasional. 2007. Geostrategi. [Online]. Tersedia.

12

Anda mungkin juga menyukai