Anda di halaman 1dari 3

Ucapan ini dipersembahkan untuk : Nuzulul Pawestri (Uyung)

Dari : Kami seluruh anggota keluarga kecil 9 Derajat yang ayem nan tentrem,Gemah ripah loh Jinawi
wkwk (Aton, Danu, Dian, Embah, Febri, Nando, Rebi dan Vony)

Dari sini satu per satu anggota keluarga kita memulai fase barunya, memang kami tak mau menyebut
kehidupan baru, karena sebetulnya hidup awal seorang diawali dengan kelahiran lalu berakhir dengan
sebuah kematian, semua terbentuk dari sebuah alur kehidupan yang berisi banyak fase atau babak yang
tentu kita semua tidak tahu menahu arahnya membawa kita kemana. Lambat laun,satu dari sekian
saudara dari keluarga ini mengawali babak barunya dengan pilihan tambatan hatinya masing-masing.

Perjalanan yang telah keluarga kita 9 derajat terlewati. Perjalanan itu pasti sedikit banyak menyimpan
sebuah kenangan dari yang baik sampai buruk, baik indah maupun suram, yang membahagiakan serta
yang menyedihkan. Keluarga kecil yang terbentuk dari sebuah perkumpulan ekstrakulikuler yang sama :
Pramuka,bukan keluarga yang dibentuk oleh ikatan darah namun jangan pernah tanyakan kasih sayang
mereka satu sama lain. Keluarga yang ikatannya melebihi ikatan sedarah bahkan sepersusuan. Lantas
apa yang membuat keluarga ini tetap utuh dan bertahan? Sedangkan banyak faktor diluar sana yang
bisa saja memecahnya, menghancurkannya, bahkan untuk mengabaikannya. The Answer from this
Question is (kemenggres sitik gakpopo, bahasa madureh gir laok riyah tak rapah kan) Takdir. Sebuah
takdir atau jalan tuhan yang mempertemukan dan menguatkan kita satu sama lain. Kita memang tidak
lahir dari rahim yang sama tapi kita punya alasan yang lebih dari sekadar itu untuk tetap menyayangi,
peduli, penuh perhatian,dan memberi rasa kepercayaan dari satu saudara kepada saudara lainnya.

Kami dengan bahagia, penuh khidmat dan suka cita mengucapkan selamat menikah, Happy
Wedding,Uyung. Kami semua berdoa agar pernikahanmu langgeng hingga akhir hayat memisahkan
keduanya. Kami berdoa keluargamu ini menjadi keluarga yang diberkahi, dirahmati,diridhoi Tuhan YME,
diberi keturunan yang sesuai dengan doa kedua orang tuanya. Diberi kesehatan dan Rezeki yang
melimpah ruah, mapan, nyaman, aman karena Allah maha kaya, jangan pernah sungkan untuk
meminta,berdoa dan bertawakal kepada-Nya.

Hehe..... Ucapan ini gamau berhenti disini saja kan...

Yuk, monggo, toreh,kilas balik sebentar pada cerita-cerita lama kita, satu per satu kita ulik karena
bernostalgia terhadapa cerita tidak masalah kan. Baru kemarin kita bersembilan satu per satu
merayakan ulang tahunnya.dari yang paling muda sampai yang tua bangka wkwk. Baru kemarin ini kita
masih suka berpetualang kesana kemari yang tak jelas tujuannya apa, hanya main ke rumah, tidur, dan
makan bersama di rumah kesembilan saudara. Dengan alasan atau dalih formal yang kita sendiri telah
berbuat lancang untuk berbohong kepada orang tua kita masing-masing. Semoga kelak tidak terjadi
pada anak cucu kita, cukup hanya kita sebagai pelaku merasakan beban dosanya. Kita sepakat dan
kompak untuk menganggap itu kenalan remaja yang baru menetas ke cakrawala nan jauh disana. Yang
nanti kedepannya diceritakan dari mulut ke mulut kepada keluarganya masing-masing. Contoh awalnya
seperti ini"Le, Nduk,Bing,Cong,Son and Daughter,Bapak/Ibu mempunyai cerita yang berbeda daripada
yang lain, bak seorang pesulap yang memainkan kotak sulapnya. Dulu Bapak/Ibumu .......(Lanjutkan
sendiri dengan nada, mimik, intonasi yang berbeda tapi tetap dengan alur cerita yang sama). Semenjak
cerita kita dihembuskan dari setiap rumah saudara 9 derajat,okos nyokbul polanah buk-embuk gik
atanak(eh bukan itu yang dimaksud hehe.... Ice breaking biar gak terlalu sepaneng). Semua saudara 9 ini
tahu keburukan dan kebaikan,kelebihan dan kekurangan kita masing-masing tapi kita tidak harus
bertengkar bahkan sampai mengutuk satu sama lain. Bagaikan pelangi yang mempunyai warna-warna
yang cerah,cemerlang yang menjadikannya indah dan sedap dipandang dua kelopak mata. Satu atau
bisa juga lebih warna itu tidak hadir maka yang ada adalah sebuah kecacatan yang hakiki dari alam yang
menghendakinya.

..............Jeng, jeng, jeng 9 Derajat terbentuk..................

Semua yang ber-9 ini sudah tentu tahu bahwa nama ini dibentuk karena 9 mewakili jumlah
anggota/saudara,lalu derajat yang dikutip dari sebuah film picisan yakni 5 cm lalu diubah seenak udelnya
oleh kita menjadi 9 derajat (la econto,eyobe pole, segebey rat-mlarat,ngobe nyaman, copy master atau
plagiat sekali kita ya wkwk wkwk wkwk). Banyak canda, tawa,suka Kita bagi bersama, tak ayal juga ada
sakit, lara, dan juga nestapa tak seorang pun dari kita ingin menikmatinya. Kita yang membuat 9 derajat
tetap ada dan 9 derajat yang membuat masing-masing kita juga tetap ada. Mungkin angka 9 menjadi
akhir dari deret angka tapi akan menjadi angka awal untuk sebuah kesempurnaan. 9 hanya bisa dibagi 3
angka, satu, tiga dan sembilan itu sendiri, satu wadah yang melambangkan 3 makna mendalam yakni
harapan, cinta, dan kepercayaan yang dibentuk oleh kesembilan anggota keluarganya. Jangan pernah
berhenti untuk menjaganya untuk tetap utuh, tetap berbagi satu sama lain, dan tetap selalu bersama
menjaga. Dan yang terpenting "menghadap kiblat untuk curhat" (motto, yel-yel,jargon kebanggaan
walau kita sendiri tidak pernah tepak cocokologinya dari 9 derajat wkwkwk).

Pesan yang terakhir untuk Uyung di hari bahagianya dari kami yang ber-8 yaitu Cintailah pasanganmu
secukupnya, karena Kata cinta tak perlu dan tak sedap jika harus bersanding kata lebih. Alasannya
karena kata cinta dan kata cukup sama" diawali huruf c jadi tepak wkwkwk. Jika mencintai dengan cukup
maka kamu tidak akan pernah kecewa, jika cinta itu sendiri tak bisa memberimu lebih dari apa yang
kamu ingin dan bayangkan. Seperti puisi Sapardi Djoko Darmono yang terkesan romantis itu "aku ingin
mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang
menjadikannya abu, aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat
disampaikan kepada awan kepada hujan yang menjadikannya tiada" cinta hanya perlu dua kata saja
"cukup" dan "sederhana".

Sekian dari ucapan kami yang penuh kata-kata yang mana,setiap kata bisa diubah artinya, setiap arti bisa
diubah maknanya. Jangan berharap lebih dengan kata-kata tapi terima saja setiap kata yang
disampaikanmu yang penuh kasih sayang dari kami untukmu di hari bahagiamu. Semoga berbahagia dan
terus berbahagia.
Sekian,terima kasih

Reng santri ngakan cabbih ( pantun kadek wkwkwk)

Ttd

Keluarga yang tetap menyayangimu 9 derajat

Anda mungkin juga menyukai