Anda di halaman 1dari 6

MASALAH EKONOMI MASYARAKAT YANG TERDAMPAK

COVID-19

SITI MAIMUNAH
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat
sitialkatiri07@gmail.com

Abstrak
Corona virus atau sekarang kita kenal dengan Covid-19 merupakan jenis penyakit menular
yang disebabkan oleh Corona virus yang baru ditemukan, yang sudah masuk ke Indonesia sejak
2 Maret 2020 yang lalu. Ternyata virus ini tidak hanya menyerang manusia tetapi juga
menyerang perekonomian Indonesia sehingga membuat ekonomi Indonesia semakin terpuruk.
Dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia sangat dirasakan oleh semua masyarakat,
susahnya memenuhi kebutuhan hidup akibat barang-barang langka, tutup nya perusahaan dan
banyak nya pengangguran.

Kata kunci : Covid-19, Dampak Covid-19, Perekonomian Masyarakat

PENDAHULUAN
Pada saat meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia, banyak permasalahan ekonomi
muncul ditengah masyarakat. Masalah ini sangat berasa ketika pemerintah mengeluarkan
kebijakan Lockdown, work from home (WFH), social distancing, dan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB). Setelah diberlakukannya kebijakan tersebut, memberikan dampak
bagi masyarakat, baik masyarakat menengah kebawah hingga kalangan elit.
Kasus covid-19 di Indonesia, sempat melumpuhkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Dampaknya perekonomian terganggu. Negara-negara di dunia banyak menghentikan kegiatan
produksinya, orang-orang dilarang bepergian sehingga ikut menganjlokkan sektor pariwisata,
pendapatan individu, perusahaan bahkan negara menurun. Karena itu tidak hanya masyarakat
secara pribadi yang merasakan imbasnya tetapi seluruh sendi kehidupan terutama karyawan
perusahaan yang banyak dirumahkan.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti selalu bersinggungan dengan hal ekonomi.
Mulai dari memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang, pangan dan papan semua itu
berhubungan dengan ekonomi. Oleh karena itu Negara juga mempunyai kebijakan tentang
kesejahteraan perekonomian masyarakatnya, dan pertumbuhan ekonomi yang baik akan
membantu meningkatkan pembangunan nasional negara.
Pemerintah berupaya memulihkan kondisi, dengan mengeluarkan kebijakan baju, yaitu
new normal (untuk daerah tertentu, yang kasus covid-19 nya tidak terlalu tinggi). Pada saat
new normal masyarakat sudah bisa memulai kegiatan diluar rumah seperti biasa, tetapi tetap
harus memperhatikan protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah, harus memakai
masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak. Kebijakan ini dilakukan agar memperbaiki
sedikit demi sedikit perekonomian masyarakat. Berdasarkan uraian diatas, maka Penulis
terdorong untuk membahas lebih lanjut mengenai "Masalah Ekonomi Masyarakat Yang
Terdampak Covid-19"

PEMBAHASAN
Resiko global biasanya terjadi karena krisis ekonomi dan lingkungan (Tillar, 2004 :
16). Gejala-gejala inilah yang kemudian melanda setiap denyut nadi kehidupan bangsa ini
dengan rasa kekhawatiran yang tinggi, dimana kita dapat melihat dengan jelas setiap hari selalu
hadir dalam wujud konflik sosial, dan kontradiksi sosial sebagai respon atas gejala tersebut
(Abbas, E. W. 2018). Konflik yang dirasakan seluruh masyarakat Indonesia saat ini yaitu
menyebarnya virus covid-19. Tak hanya di Indonesia saja yang terdampak covid-19 tetapi juga
seluruh dunia.
Banyak bacaan atau berjta tentang covid-19 mengudak-aduk pikiran dan perasaan sejak
kasus dari Wuhan melejit. Virus corona dan hal terkaitnya menjadi santapan hari-hari. Halnya
semakin menjadi, ketika kuliah memberi informasi atas covid-19 agar mahasiswa waspada.
Covid-19 musuh utama manusia, karena itu mari lawan bersama. Kita bangsa petarung.
Sungguh heroik. Kalau belakangan, berdamai menjadi pilihan, soal proses.
Ketika COVID-19 mewabah hingga ke Indonesia dan memuncak pada Maret 2020,
pemerintah mengeluarkan kebijakan WFH (work from home) agar virus ini tidak menyebar
secara massif. Respons dunia pendidikan adalah belajar secara online atau daring. Sekolah dan
kampus semua ‘diliburkan’ alias beralih belajar di kampus ke rumah sebagai konsekuensi
kebijakan WFH sehingga social and fisical distancing dapat berjalan untuk mengurangi
penyebaran virus (Syaharuddin, S. 2020). Tidak hanya belajar saja, tetapi untuk para pekerja
kantoran atau buruh harian mereka juga harus WFH untuk mengikuti kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah.
Untuk mengurangi resiko penularan virus corona, diantara langkah prefentif yang telah
diambil pemerintah adalah menghimbau agar bekerja dari rumah, work from home (WFH),
termasuk belajar dan beribadah di rumah bahkan belanja dari rumah. Langkah ini bertujuan
untuk mendukung kebijakan selanjutnya yakni social and fisical distancing. Cara ini tentu
memberi dampak langsung terhadap perekonomian bangsa, karena akan banyak pengurangan
aktivitas bekerja di luar rumah. Misalnya, berbagai pusat perbelanjaan memutuskan untuk
menutup sementara operasionalnya, sehingga pendapatan otomatis menurun. Sejumlah hotel
di daerah-daerah wisata seperti Bali, Jakarta, dan Yogyakarta Surabaya ditutup. Pemutusan
hubungan kerja (PHK) menjadi langkah efektif bagi perusahaan untuk mengurangi kerugian
perusahaan yang semakin bertambah. (Syaharuddin, S. 2020).
Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa bangsa memiliki segudang masalah,
Pembangunan nasional dalam segala bidang dilaksanakan sehingga negara mampu kemajuan
(Subiyakto, B., & Mutiani, M. 2019). Virus covid-19 merupakan hal serius yang dihadapi
Indonesia, banyak kerugian ketika virus ini masuk ke Indonesia. Dampaknya yaitu meresotnya
perekonomian.
Ekonomi disini dapat diartikan sebagai seagala hal yang menyangkut tentang hubungan
kehidupan rumah tangga yang tidak hanya menyangkut tentang keluarga yang terdiri dari
suami, isterai dan anak. Namun, dalam artian luas yang berarti rumah tanggabangsa, Negara
dan dunia. Ringkasnya, kata ekonomi di artikan sebagai sebuah cara manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-harinya yang berkaitan dengan prosesnya. Namun karena adanya virus
covid-19 banyak masyarakat yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ada beberapa dampak ekonomi yang sangat terlihat akibat pandemi covid-19, yaitu:
Kelangkaan Barang
Saat meningkatnya kasus covid-19, dan pemerintah mengeluarkan kebijakan lockdown
untuk beberapa bulan kedepan, yang artinya semua masyarakat harus tetap stay dirumah dan
semua toko akan tutup, kecuali toko bahan bahan pangan dan pasar yang tetap buka. Itu pun
harus mematuhi kebijakan dan pasti hanya di jam tertentu.
Hal itu lah yang membuat masyarakat jadi panic buying, mereka langsung membeli
kebutuhan pangan dengan jumlah yang banyak dan juga membeli alat pelindung diri (APD)
seperti Masker, handsanitizer, dan alat kesehatan lain nya. Sehingga barang-barang itu menjadi
langka akibat banyak nya masyarakat yang menimbun dirumah, untuk kebutuhan sendiri. Dan
juga akibat permintaan pasar yang banyak namun barang semakin menipis hal itu akan
membuat harga akan naik sehingga masyarakat menengah kebawah sulit untuk mendapat kan
nya.

Melemahnya sektor pariwisata


Wisata menjadi salah satu penyumbang dari devisa negara terbesar hingga saat ini.
kegiatan wisata adalah aktivitas kunjungan manusia baik secara individu maupun secara grup
untuk menuju tempat tertentu bertujuan tamasya,mengeksplorasi dari daerah wisata,
peningkatan potensi diri dan lainnya baik dalam waktu yang singkat ataupun dalam jangka
waktu yang pendek dalam kegiatan wisata tersebut. Pada saat pandemi covid-19 banyak tempat
wisata yang harus tutup sampai waktu yang belum ditentukan dan tujuan utama yaitu untuk
mencegah penyebaran virus covid-19.

Angka Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat


Kemiskinan dapat diartikan dimana suatu keadaan seseorang tidak sanggup untuk
memenuhi kebutuhan hidup nya, baik secara kehidupan individu maupun kelompok. Adanya
pandemi covid-18 ini benar-benar melumpuhkan kegiatan ekonomi masyarakat. Apalagi saat
pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sudah dibahas diatas. Akibatnya banyak
tempat publik yang ditutup seperti tempat wisata. Dan juga banyak perusahaan atau
perkantoran yang melibutkan pegawai atau karyawannya. Para pengusaha UMKM juga bahkan
ada yang memutihkan karyawan (PHK) sebagai antisipasi dampak penutupan usaha dalam
waktu yang belum ditentukan.
Sebenarnya, UMKM memiliki kapasistas yang kokoh bagi sebuah perekonomian
bangsa, karena UMKM mampu bertahan di tengah kondisi yang tidak menguntungkan, seperti
krisis ekonomi dengan meningkatkan kreativitas orang-orang di dalamnya untuk menciptakan
produk yang unik dan kusus sehingga tidak bersaing dengan produk dari usaha-usaha besar
lainnya. (Subiyakto, B., & Mutiani, M. 2019). Agar tidak rugi banyak, terpaksa para pengusaha
UMKM merumahkan sebagian karyawannya.
Padahal Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM ) memiliki peranan penting bagi
perekonomian negara, tidak terkecuali bagi negara Indonesia. Indonesia yang merupakan
negara berkembang sudah seharusnya menjadikan UMKM sebagai sarana untuk memiliki
kinerja yang baik dalam aspek ekonomi seperti memiliki produktivitas tinggi dan mampu hidup
di tengah usaha-usaha besar lainnya. Peranan UMKM juga ditandai dengan kemampuannya
dalam menopang usaha-usaha besar sebagai penyedia bahan mentah dan bahan-bahan
pendukung lainnya. UMKM bagi usaha besar juga dapat difungsikan sebagai distributor
produk ke konsumen.

Saat pandemi para pekerja harian juga sangat dirugikan, mereka sulit mendapatkan
penghasilan dan susah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pekerja harian seperti pedagang
asongan, ojek online, pedagang kaki lima, dan banyak pekerja lakian yang biasa memenuhi
hidup dari penghasilan harian. Contohnya seperti para pedagang keliling yang biasa berjualan
setiap hari, karna adanya kebijakan lockdown mereka tidak bisa berjualan.
Melihat masalah seperti itu pada perekonomian masyarakat, pemerintah mengeluarkan
kebijakan baru yaitu New Normal. Kebijakan ini hanya boleh dilakukan didaerah yang tingkat
penyebaran virus covid-19 nya tidak terlalu tinggi, bukan zona merah ataupun hitam. New
Normal dilakukan untuk masyarakat yang benar-benar tidak bisa bekerja akibat adanya
kebijakan lockdown selama berbulan-bulan. Dengan new normal artinya kegiatan dilakukan
seperti biasa tetapi harus menggunakan protokol kesehatan yang sudah di anjurkan. Pemerintah
juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu, atau pengangguran pada
saat pandemi covid-19.
Pada saat pandemi, banyak orang menjadi pengangguran karena diberhentikan bekerja.
Hal ini membuat mereka bagaimana caranya untuk tetap menghasilkan uang. Sekarang
masyarakat berlomba-lomba berjualan masker unik dengan motif yang lucu dan mereka juga
berjualan melalui online, yang sering dikatakan dengan onlien shop. Dengan berjualan
setidaknya mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari..

SIMPULAN
Banyak dampak ekonomi dari ada nya kasus pandemi covid-19, masyarakat jadi susah untuk
memenuhi kebutuhan hidup mulai dari kebutuhan sandang, pangan hingga papan. Hal ini
terjadi akibat kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus
covid-19 di Indonesia. Jika sistem perekonomian masyarakat di Indonesia tidak diperbaiki
secara cepat dan tepat, maka akan beresiko akan mencapai kerugian yang semakin besar dan
kemiskinan semaking meningkat. Ada beberapa dampak yang jadi masalah serius akibat
pandemi covid-19 yaitu Kelangkaan Barang, melemahnya sektor pariwisata, dan juga angka
kemiskinan dan pengangguran meningkat. Sebenarnya tidak harus perekonomiannya saja yang
diperhatikan tetapi juga harus memperhatikan nyawa manusia dan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, E. W. (2018). Penguatan Pendidikan IPS Di Tengah Isu-Isu Global.


ABBAS, E. W., Hidayat Putra, M. A., & Noor Handy, M. R. (2019). Laporan Penelitian:
PEMANFAATAN EKOWISATA SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN
SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS.
Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid–19 terhadap Prekonomian Indonesia. EduPsyCouns:
Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 146-153.
Rahman, A. M., Mutiani, M., & Putra, M. A. H. (2019). Pengaruh kompetensi pedagogik dosen
terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan IPS. Jurnal Darussalam: Jurnal
Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, 10(2), 375-387.
Subiyakto, B., & Mutiani, M. (2019). EKSISTENSI USAHA PEMBUATAN JUKUNG DI
PULAU SEWANGI, ALALAK, BARITO KUALA.
Subiyakto, B., & Mutiani, M. (2019). Internalisasi nilai pendidikan melalui aktivitas
masyarakat sebagai sumber belajar ilmu pengetahuan sosial. Khazanah: Jurnal Studi
Islam dan Humaniora, 17(1), 137-166.
Syaharuddin, S. (2020). Menimbang Peran Teknologi dan Guru dalam Pembelajaran di Era
COVID-19. Menimbang Peran Teknologi dan Guru dalam Pembelajaran di Era
COVID-19.
Syaharuddin, S. (2020). PEMBELAJARAN MASA PANDEMI: DARI KONVENSIONAL
KE DARING. PEMBELAJARAN MASA PANDEMI: DARI KONVENSIONAL KE
DARING.
Putro, H. P. N., & Jumriani, J. (2020). KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI
MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI A SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS .
WARMANSYAH ABBAS, E. R. S. I. S. (2020). Menulis di Era Covid-19: Memanage Trauma
Psikologis Menghindari Psikosomatis. Menulis di Era Covid-19: Memanage Trauma
Psikologis Menghindari Psikosomatis.

Anda mungkin juga menyukai