Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS ILMIAH

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA


UNTUK INDONESIA EMAS 2045

disusun untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah dalam rangka Pekan Ilmiah,
Seni, dan Olahraga Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung 2017

Disusun oleh:

Kelas 1-I

1. Neshandi Akbar Nurismail 17.04.102

2. Eghasti Hamdani Jayaningrat 17.04.140

3. Frida Ghina Syukriyya 17.04.143

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV PEKERJAAN SOSIAL

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL

BANDUNG

2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR ii
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Perumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
1.4 Manfaat Penulisan 2
BAB II
TELAAH PUSTAKJA/KAJIAN TEORI 3
2.1 Definisi Pekerja Sosial 3
2.2 Definisi Peran 3
2.3 Peran Pekerja Sosial 3
2.4 Fungsi Pekerja Sosial 4
2.5 Definisi Sosial Budaya 5
2.6 Definisi Globalisasi 5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 6
3.1 Teknik Penelitian
6
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
6
3.3 Sistematika Penulisan
6
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 7
4.1 Pekerja Sosial 7
4.2 Perkembangan Sosial dan Budaya di Indonesia 8
4.3 Dinamika Kehidupan Masyarakat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 9
4.4 Peran Pekerja Sosial dalam Kaitannnya dengan Sosial dan Budaya 9
BAB V
PENUTUP 10
5.1 Simpulan 10
5.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA

1
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gambar 2

Reog Ponorogo yang telah diklaim oleh bangsa lain Akibat yang ditimbulkan
oleh masalah sosial

Gambar 3 Gambar 4

Contoh generasi menunduk Skema tentang hubungan globalisasi


dengan pekerja sosial

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar, sekitar 75% wilayahnya adalah


berupa lautan. Banyak orang yang mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu surga
kecil yang jatuh ke bumi. Tidak heran ketika banyak orang mengemukakan seperti
itu.Karena,selain luas akan lautan dan hasil lautnya,Indonesia juga kaya akan budaya serta
terkenal akan keramah-tamahannya antar sesama.Namun,banyak budaya di Indonesia yang
kurang diperhatikan dengan khusus akhirnya menyebabkan diklaim oleh bangsa lain.
Dalam membahas mengenai budaya,juga terdapat sangkut pautnya dengan sosial.
Karena itu,sosial adalah suatu hal yang mendasar jalannya suatu kehidupan.Adanya kita
saling mengenal karena sosial,adanya budaya berkembang dengan baik karena adanya
sosial antar sesama daerah. Oleh karena itu, antara social dan budaya adalah satu hal yang
harus disatukan karena mereka saling berkaitan.
Namun dalam era milenium ini,hubungan sosial dan budaya di Indonesia tidak
terpantau dengan baik, mereka tergeserkan dengan arus globalisasi yang pesat. Oleh
karena itu,kami bertiga selaku calon pekerja social akan memulai langkah kita untuk
mensejahterakan nilai-nilai social dan budaya.

1.2 Perumusan Masalah

a. Apa itu pekerja sosial?

b. Bagaimana keadaan sosial budaya di Indonesia sekarang ini?

c. Apa peran pekerja sosial dalam sosial dan budaya?

d. Ide-ide apakah yang akan diberikan untuk menjadikan Indonesia sejahtera social
dan budaya dalam Indonesia emas 2045?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan kampus

b. Untuk melatih keterampilan menulis

3
2

1.4 Manfaat Penulisan

a. Mengetahui perkembangan sosial budaya di Indonesia

b. Mengetahui peran pekerja sosial dalam bidang sosial budaya


BAB II

TELAAH PUSTAKA/KAJIAN TEORI

2.1 Definisi Pekerja Sosial


Pengertian pekerja sosial yang dikemukakan oleh Zastrow (1982) yang dikutip
(dalam Sukoco, 1995:7), ”Pekerja sosial merupakan kegiatan profesional untuk membantu
individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau
memperbaiki  kemampuan mereka dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi
masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan”. Dari pengertian tadi, maka
seorang pekerja sosial harus bisa menciptakan kondisi masyarakat yang baik dan teratur
dalam menjaga setiap keberfungsian elemennya yang menjadi para pemeran berbagai
peran yang ada di dalam masyarakat. Menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif
dengan relasi-relasi yang ada didalamnya untuk bisa memberikan keterikatan di antara
para pemegang peran tersebut.

2.2 Definisi Peran


Definisi peran menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (1997) adalah
seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang memiliki kedudukan di
masyarakat. Sedangkan menurut Sunarto (2004:76), mendefinisikan peranan
sebagai: Suatu konsep perihal apa-apa yang dapat dilakukan oleh individu  dalam
masyarakat sebagai suatu organisasi. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan
dengan posisi/tempat seseorang dalam masyarakat.

2.3 Fungsi Pekerja Sosial


Menurut Sokoco (1995:22-27) menjelaskan fungsi pekerja social sebagai berikut:

a. membantu orang meningkatkan dan menggunakan kemampuannya secara


efektif untuk melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan memecahkan
masalah-masalah sosial yang mereka alami;
b. mengkaitkan orang dengan sistem-sistem sumber;
c. memberikan fasilitas interaksi dengan sistem-sistem sumber;
d. mempengaruhi kebijakan sosial;

3
4

2.4 Peran Pekerja Sosial

Menurut Luhpuri, dkk. (2000:53), peran pekerja sosial dalam kehidupan adalah:

a. Fasilitator, merupakan peranan yang bertujuan untuk mempermudah upaya


pencapaian tujuan sehat dengan cara menyediakan atau memberikan kesempatan
dan fasilitas yang diperlukan klien untuk mengatasi masalahnya, memenuhi
kebutuhannya, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan cara:      
1. mendampingi klien dalam setiap tindakan;
2. memberikan dukungan emosional yang diperlukan klien agar klien merasa
diperhatikan dan terpenuhi kebutuhan emosionalnya;
3. berupaya membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya.
b. Mediator, memberikan layanan mediasi jika klien mengalami konflik dengan
pihak lain atau orang lain agar dicapai kesesuaian antara tujuan dan kesejahteraan
diantara kedua belah pihak.
c. Advokator, memberikan layanan pembelaan bagi klien yang berada dalam posisi
yang dirugikan sehingga memperoleh haknya kembali.
d. Liason, memberikan informasi yang diperlukan keluarga mengenai kondisi klien
dan kondisi lembaga agar dapat memberikan pertimbangan yang tepat dalam
menentukan tindakan demi kepentingan klien.
e. Konselor, memberikan pelayanan konsultasi kepada klien yang ingin
mengungkapkan permasalahannya. Pekerja sosial harus menyadari
permasalahannya serta melihat potensi dan kekuatan yang dimiliki klien. Ia juga
harus memberikan alternatif-alternatif pemecahan masalah.
f. Penghubung, merupakan peranan yang menghubungkan antara klien dengan
keluarga, antara klien dengan lembaga terkait, maupun penghubung antara klien
dengan sumber lain yang dapat membantu dalam usaha pemecahan masalah klien.
Selain itu, harus memberikan informasi –informasi yang diperlukan oleh keluarga
tentang kondisi klien pekerja sosial harus mampu memberikan informasi tentang
kondisi keluarga demi kepentingan klien.
g. Pembimbing Sosial Kelompok, memberikan intervensi pada sejumlah klien yang
berkumpul dan berbagi berbagai isu (topik yang mereka minati) melalui
pertemuan yang teratur dan kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan yang
telah disusun bersama.

Menurut Suharto (2006) kesejahteraan sosial juga termasuk sebagai suatu proses


atau usaha terencana yang dilakukan oleh perorangan, lembaga-lembaga sosial,
masyarakat maupun badan-badan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan
melalui pemberian pelayanan sosial dan tunjangan sosial.

Menurut Compton (1980) “social welfare is a field of activities and policies


directing efforts to deal with social problem”(kesejahteraan sosial merupakan sebuah
5

lapangan kerja/kegiatan dan usaha kebijakan secara langsung untuk memecahkan masalah
sosial) 
Dalam UU No. 6 Tahun 1974 tentang Pokok Kesejahteraan Sosial juga dirumuskan
definisi Kesejahteraan Sosial yaitu: “Kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan
penghidupan sosial materiil maupun spirituil yang diliputi oleh rasa keselamatan,
kesusilaan, dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warganegara
untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani, rohaniah dan sosial
yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-
hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.”

2.5 Definisi Sosial Budaya


Sosial Budaya terdiri dari 2 kata, yang pertama definisi sosial, menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia milik Poerwadarminta, “Sosial ialah segala sesuatu yang
mengenai masyarakat atau kemasyarakatan atau dapat juga berarti suka memperhatikan
kepentingan umum (kata sifat). Sedangkan budaya dari kata Sans atau Bodhya yang
artinya pikiran dan akal budi. Budaya ialah segala hal yang dibuat oleh manusia
berdasarkan pikiran dan akal budinya yang mengandung cipta, rasa dan karsa. Dapat
berupa kesenian, pengetahuan, moral, hukum, kepercayaan, adat istiadat ataupun ilmu”.
Maka definisi sosial budaya itu yaitu segala hal yang dicipta oleh manusia dengan
pemikiran dan budi nuraninya untuk dan/atau dalam kehidupan bermasyarakat. Atau lebih
singkatnya manusia membuat sesuatu berdasar budi dan pikirannya yang diperuntukkan
dalam kehidupan bermasyarakat.

2.6 Definisi Globalisasi


Menurut Firmanzah (2007: 24), Globaliasi belum memiliki definisi yang mapan,
kecuali sekedar definisi kerja yaitu “Globaliasi merupakan suatu proses yang
menempatkan masyarakat dunia saling berhubungan dalam bidang ekonomi, politik,
social, dan budaya”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Teknik Penelitian


Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis
menggunakan metode observasi atau teknik pengamatan langsung, teknik
wawancara, dan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka.Tidak hanya itu,
penulis juga melakukan studi kepustakaan melalui media internet.

a. Wawancara
Teknik wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada teman-teman sebaya
kelas 1-I Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial

b. Studi Kepustakaan

Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan


dan mempelajari buku-buku, internet, artikel tentang pertanian atau media lain yang
ada hubungannya dengan masalah karya tulis ini.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian


Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan di Bandung dalam jangka waktu
satu minggu. Dimulai dari pengumpulan data, kegiatan lapangan hingga penulisan
hasil akhir penulisan karya tulis ilmiah ini.

3.3 Sistematika Penulisan


Pada karya ilmiah ini, akan dijelaskan hasil penelitian dimulai dengan bab
pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan,
manfaat, metode penelitian, , waktu dan lokasi penelitian hingga sistematika
penelitian. Dilanjutkan dengan bab ke dua yang berisi tentang tinjauan pustaka dan
landasan teori yang terdiri dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa
tokoh ahli.
Bab berikutnya, penulis membahas secara menyeluruh tentang masalah
yang diangkat, yaitu peran pekerja social dalam bidang social dan budaya untuk
mewujudkan Indonesia emas tahun 2045.

6
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Indonesia adalah suatu negara kepulauan dengan beragam budaya di dalamnya. Di


mana budaya tersebut dari Sabang sampai Merauke mempunyai banyak sekali perbedaaan.
Dengan adanya perbedaan Indonesia sangat rentan dengan adanya perpecahan dan saling
ingin memiliki. Hal tersebut dapat terjadi apabila dalam suatu masyarakat terdapat proses
sosial yang belum sempurna.Sedangkan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia bersatu,serta
sejahtera akan kehidupan sosialnya.Jika,terus-terusan melihat akan perbedaan adalah suatu
permasalahan,maka tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tidak akan tercapai. Oleh karena
itu, dibutuhkan suatu mediasi atau penghubung untuk membantu tercapainya cita-cita dan
tujuan bangsa Indonesia, salah satunya yaitu pekerja sosial.

4.1 Pekerja Sosial

Sebelum menganalisi tentang peranan pekerja social dalam bidang social


dan budaya menuju Indonesia Emas 2045, alangkah baiknya kita ulas kembali
pengertian pekerja sosial yang dikemukakan oleh Zastrow (1982) yang dikutip
(dalam Sukoco, 1995:7), ”Pekerja sosial merupakan kegiatan profesional untuk
membantu individu-individu, kelompok-kelompok dan masyarakat guna
meningkatkan atau memperbaiki  kemampuan mereka dalam berfungsi sosial serta
menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan.
Dalam suatu masyarakat tentunya banyak masalah yang dihadapi baik dari
segi ekonomi,pendidikan,sosial dan budaya. Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai permasalah social dan budaya di Indonesia.Seperti yang kita ketahui
bahwa kebudayaan di Indonesia sangat banyak namun ada satu hal yang paling
melekat dalam kehidupan social di Indonesia yaitu sopan santun terhadap sesama.
Zaman sekarang, sopan santun di Indonesia sudah melemah,hal ini disebabkan
karena dampak adanya globalisasi. Dalam sejarah,Indonesia terkenal dengan
keramah tamahan dan sopan santun yang tinggi,namun realita saat ini sangatlah
miris,hampir orang-orang di Indonesia tidak mempunyai rasa tersebut.
Terutama.anak-anak zaman sekarang,mereka lebih suka dengan budaya luar
dibandingkan dengan budaya sendiri,selain itu juga interaksi antar sesama sangat

7
kurang,mereka lebih suka memilih untuk bermain gadget dibandingkan dengan
menjalin silaturahmi dengan saudara-saudaranya yang ada.

8
8

4.2 Perkembangan Sosial dan Budaya di Indonesia


Zaman sekarang adalah zaman di mana budaya Indonesia dan ciri khas Indonesia
hanya dijadikan sebagai lambang identitas saja.Contohnya saja budaya sopan santun di
Indonesia.Mereka yang merupakan generasi baru sopan santun adalah suatu hal yang tidak
biasa,hal ini merupakan pengaruh dari dampak negative adanya globalisasi.
Seharusnya,sebagai orang-orang yang berintelektual dapat membedakan dan dapat
menyaring dampak globalisasi tersebut sehingga budaya dan ciri khas yang berada di
Indonesia tetap eksis di dalam kehidupan globalisasi yang sedang menjajah Indonesia.
Menurut Hertati, dkk. (2014: 29-30), sisi negative dari globalisasi budaya yaitu :

a. Pola Hidup Konsumtif


Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan
masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka
merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang
mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat
kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang
dapat mengikuti arusmodernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam
jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini
menimbulkan kesenjangan sosial.
e. Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal.
f. Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri.
g. Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme.
h. Cenderung pragmatisme dan maunya serba instan.

4.3 Dinamika Kehidupan Masyarakat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045


Kompleksitas dinamika kehidupan bermasyarakat telah melahirkan peradaban dari
masa ke masa. Sehingga sekarang kita berada pada apa yang dikatakan orang sebagai
zaman millennium. Akan tetapi, pengaruh kultur sosial dan budaya dari dampak
globalisasi juga memberikan kita setumpuk permasalahan dan tantangan kompetitif di
tanah air tercinta ini.
9

Tak dapat disangsikan bahwa kemajuan pemikiran manusia yang senantiasa


berupaya untuk menghasilkan hal-hal baru dalam hidup mereka, hal wajar yang
dilakukan sebagai masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Perubahan yang
sedang terjadi dan akan terjadi, maupun yang direncanakan ataupun tidak (kurang)
direncanakan belum tentu tidak akan mengalami benturan kebudayaan (peradaban)
pada masyarakat.
Dengan kata lain, perubahan itu semua adalah hasil dari perkembangan
pemikiran masyarakat Indonesia itu sendiri yang ada akhirnya memberikan dampak
pada dinamika kehidupan yang dijalaninya. Tidak ada seorang pun atau negara
manapun yang mampu membendung arus perubahan sosial dan budaya. Karena
bagaimana pun, dan sekecil apa pun perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar
mereka pasti akan membawa dampak.
Sebagai penerus bangsa untuk menuju Indonesia Emas 2045, mari kita lihat
terlebih dahulu dinamika yang terjadi di negara kita. Sekarang ini kita sedang
menghadapi suatu pergesaran-pergesaran budaya. Hal ini mungkin dapat dipahami
mengingat derasnya arus globalisasi yang membawa berbagai kultur baru serta
ketidakmampuan kita dalam membendung serangan globalisasi tersebut itu dan
mempertahankan budaya dasar kita.

4.4 Peran Pekerja Sosial dalam Kaitannnya dengan Sosial dan Budaya
Dalam kaitannya dengan permasalahan sosial dan budaya di Indonesia pasti
diperlukan suatu mediator yang diperlukan untuk meminimalisir masalah di Indonesia
untuk mewujudkan salah satu visi Indonesia masa depan yaitu Indonesia sejahtera. Oleh
karena itu,salah satu solusinya yaitu di pekerja sosial.Peran pekerja sosial dalam mengatasi
sebuah masalah terutama masalah sosial budaya adalah:
a. Menciptakan suasana yang kondusif;

b. Meminimalisir efek westernisasi dengan cara bekerja sama dengan dinas


pendidikan untuk memasukkan pendidikan sosial budaya pada pelajaran SD, SMP,
dan SMA;

c. Melakukan program Tri Wulan;

d. Mengajak masyarakat untuk mencintai dan bangga akan budaya Indonesia; dan
10

e. Meningkatkan kreativitas masyarakat serta memberdayakan masyarakat yang


sudah mempunyai prestasi pada bidangnya.

Menurut hasil wawancara dari salah satu anak di pondok pesantren mengenai
permasalahan sosial dan budaya bahwa menurutnya Indonesia adalah sebuah negara yang
besar,dan kaya akan segala macam budaya,namun hal ini tidak diimbangi dengan sumber
daya manusia yang produktif.Kebanyakan orang-orang di Indonesia hanya menginginkan
hasilnya saja yang baik namun tidak ingin berkorban untuk melindungi Indonesia dari
berbagai ancaman.Salah satu hal yang kami tanyakan kepada narasumber yaitu mengenai
dampak adanya globalisasi yaitu Hp.Point penting yang kami tanyakan adalah mengenai
efek apa yang didapat ketika satu hari tidak berkomunikasi dengan Hp.Menurutnya,Hp
bagus digunakan seperlunya saja,karena dengan adanya Hp proses sosial kita di
masyarakat rendah,karena Hp kita tidak mengenal lebih dalam tentang tetangga-tetangga
kita,meskipun Hp bagus fungsinya untuk mengetahui berita-berita terbaru di dunia
ini,namun dalam realitanya Hp lebih berdampak negative dalam berkehidupan,terutama
dalam menjalin proses sosial dengan sesama. Dan dengan adanya Hp muncullah kalimat “
Generasi Menunduk”.

Kemudian,narasumber memberikan solusi terutama untuk pekerja sosial di


Indonesia,bahwasanya agar kita dapat bekerja dengan baik untuk mewujudkan Indonesia
yang lebih baik,untuk 2045.Karena,salah satu cara yang dapat turun langsung ke lapangan
untuk menangani masalah masyarakat adalah pekerja sosial.Dengan adanya pekerja sosial
narasumber yakin bahwa masalah mengenai sosial budaya sedikit demi sedikit akan
terkikis. Kami juga selaku calon pekerja sosial akan memberikan kontribusi terbaik kami
untuk Indonesia,untuk mewujudkan Indonesia emas dengan generasi-generasi yang
berkualitas peduli dengan lingkungan sosial,peduli dengan bangsa sendiri,dan peduli
dengan segala yang ada di sekitarnya.
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

Pekerja sosial merupakan kegiatan profesional untuk membantu individu-individu,


kelompok-kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki  kemampuan
mereka dalam berfungsi sosial serta menciptakan kondisi masyarakat yang memungkinkan
mereka mencapai tujuan. Pekerja social mempunyai peran yaitu sebagia Fasilitator,
Mediator, Advokator, Liason, Konselor, Penghubung, dan Pembimbing Sosial Kelompok.
Sosial budaya sebagai segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan
budi nuraninya untuk dan/atau dalam kehidupan bermasyarakat Kompleksitas dinamika
kehidupan bermasyarakat telah melahirkan peradaban dari masa ke masa. Sehingga
sekarang kita berada pada apa yang dikatakan orang sebagai zaman millennium. Akan
tetapi, pengaruh kultur sosial dan budaya dari dampak globalisasi juga memberikan kita
setumpuk permasalahan dan tantangan kompetitif di tanah air tercinta ini.
Dengan kata lain, perubahan itu semua adalah hasil dari perkembangan pemikiran
masyarakat Indonesia itu sendiri yang ada akhirnya memberikan dampak pada dinamika
kehidupan yang dijalaninya.
Sebagai penerus bangsa untuk menuju Indonesia Emas 2045, mari kita lihat
terlebih dahulu dinamika yang terjadi di negara kita. Sekarang ini kita sedang menghadapi
suatu pergesaran-pergesaran budaya. Hal ini mungkin dapat dipahami mengingat derasnya
arus globalisasi yang membawa berbagai kultur baru serta ketidakmampuan kita dalam
membendung serangan globalisasi tersebut itu dan mempertahankan budaya dasar kita.
Dalam kaitannya dengan permasalahan sosial dan budaya di Indonesia pasti
diperlukan suatu mediator yang diperlukan untuk meminimalisir masalah di Indonesia
untuk mewujudkan salah satu visi Indonesia masa depan yaitu Indonesia sejahtera. Oleh
karena itu,salah satu solusinya yaitu di pekerja sosial. Peran pekerja sosial dalam
mengatasi sebuah masalah terutama masalah sosial budaya adalah:

a. Menciptakan suasana yang kondusif;

b. Meminimalisir efek westernisasi dengan cara bekerja sama dengan dinas


pendidikan untuk memasukkan pendidikan sosial budaya pada pelajaran SD, SMP,
dan SMA;

10
11

c. Melakukan program Tri Wulan;

d. Mengajak masyarakat untuk mencintai dan bangga akan budaya Indonesia; dan

e. Meningkatkan kreativitas masyarakat serta memberdayakan masyarakat yang


sudah mempunyai prestasi pada bidangnya.

5.2 Saran

Tim Penyusun menyadari bahwa materi yang penulis jelaskan masih terdapat
banyak kekurangan. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan
Tim Penyusun terima dengan senang hati. Sehingga untuk mengetahui lebih luas tentang
Pemerintah Daerah, pembaca dapat memperoleh dari berbagai sumber lainnya, seperti
buku, referensi, ataupun internet.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya, mudah-mudahan
Karya Tulis Ilmiah ini jauh akan lebih baik dikemudian hari. Aamiin yaa rabbal'alamiin.
DAFTAR PUSTAKA

Firmanzah. 2007. Globalisasi: Subuah Proses Dialektika Sistemik. Jakarta: Yayasan Sad
Satria Bhakti.

Hertati, dkk. 2014. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: UI-FE Pers

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-
nXBOTfWp3bs%2FVAXSEbEgU_I%2FAAAAAAAABzY%2Fdnv4oyXFLGA
%2Fs1600%2Fmasalah_sosial.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwayankrish.blogspot.com
%2F2016%2F09%2Fmenganalisa-masalah-masalah-sosial-
di.html&docid=RFuvWjrRjn5erM&tbnid=NVlU9I1YVN25KM
%3A&vet=10ahUKEwiklKOXrrvXAhVC6Y8KHb9aB3IQMwgzKA4wDg..i&w=640&h=39
0&bih=662&biw=1366&q=permasalahan%20sosial
%20budaya&ved=0ahUKEwiklKOXrrvXAhVC6Y8KHb9aB3IQMwgzKA4wDg&iact=mrc&
uact=8

https://www.google.co.id/search?
rlz=1C1RLNS_enID755ID755&biw=1366&bih=662&tbm=isch&sa=1&ei=E3YJWrq7EYOA
vwTO5oeQBA&q=Daftar+tabel+budaya+indonesia+yang+diklaim+oleh+bangsa+lain&oq=D
aftar+tabel+budaya+indonesia+yang+diklaim+oleh+bangsa+lain&gs_l=psy-
ab.3...15233.21244.0.21504.30.22.0.0.0.0.381.2990.0j5j7j1.13.0....0...1.1.64.psy-
ab..17.0.0....0.eEXQeF9-4hQ

http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_33.htm

Anda mungkin juga menyukai