Anda di halaman 1dari 108

PENDIDIKAN

LINGKUNGAN HIDUP
Untuk SMP Kelas VII

Jilid 1
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII
Jilid 1

    Tim Penulis: 
1. Drs. Rudi Hartono, M.Si. 
2. Dr. Sugeng Utaya M.Si. 
3. Dra. Susriyati Mahanal, M.Pd. 
4. Dr. Fathur Rohman, M.Si. 
5. Drs. Yudhi Utomo, M.Si. 
6. Neena Zakia, S.Si., M.Si. 
7. Samsul Hidayat, S.Si., M.T. 
 
 
    Editor: 
1. Dr. Mardi Wiyono, M.Pd. 
2. Dr. Sutrisno, M.Si. 
 
 
 
PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP
LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Jalan Semarang 5 Malang 65145, Telp (0341) 551-312 psw 496 Fax (0341) 580311
Email: pplh@lemlit.um.ac.id • Website: http://www.lemlit.um.ac.id

Kerjasama dengan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2009
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
buku ini.
Buku ini dirancang untuk mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Menengah Pertama
atau Tsanawiyah. Buku Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Sekolah
Menengah Pertama Kelas VII Jilid 1 ini telah dirancang sesuai dengan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan
lingkungan hidup, mulai dari manusia dan lingkungan, memelihara
kebersihan lingkungan, sumber daya alam, air, pencemaran udara, tanah
dan lahan, energi, hutan, bencana alam, pesisir dan laut, sungai dan
danau.
Pada buku ini diberikan pula kasus/permasalahan yang harus
diselesaikan oleh siswa sehingga akan melatih untuk bersikap dan
berperilaku positif terhadap lingkungan.
Kami berharap buku ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa sehingga mampu menerap-
kan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Akhir kata, kami tunggu kritik dan saran untuk perbaikan buku ini di
masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang telah mempercayakan
penyusunan buku ini kepada PPLH Lembaga Penelitian Universitas
Negeri Malang.

Malang, Desember 2009

Tim Penulis

Kata Pengantar ii
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------- ii


DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I MANUSIA DAN LINGKUNGAN --------------------------------------- 1
A. Manusia sebagai Makhluk Sosial --------------------------------- 1
B. Pengertian dan Komponen Ekosistem -------------------------- 3
C. Hubungan Timbal Balik Makhluk Hidup dan Lingkungan --- 8
D. Keanekaragaman Hayati-------------------------------------------- 10
E. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati ------------------------- 11
F. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 14
G. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 14

BAB II MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN------------------- 15


A. Pengertian Sampah -------------------------------------------------- 15
B. Jenis Sampah --------------------------------------------------------- 16
C. Pengelolaan Sampah ------------------------------------------------ 16
D. Kebersihan Lingkungan --------------------------------------------- 19
E. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan ----------------------- 21
F. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 22
G. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 22

BAB III SUMBER DAYA ALAM ------------------------------------------------ 23


A. Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 23
B. Pengertian dan Jenis Sumberdaya Alam Terbarui
(Renewable) dan Tidak Terbarui (Nonrenewable)------------ 24
C. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 30
D. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 30

BAB IV AIR ------------------------------------------------------------------------- 31


A. Jenis Air ----------------------------------------------------------------- 31
B. Hidrosfer dan Sikulus Hidrologi ----------------------------------- 33
C. Pencemaran Air ------------------------------------------------------- 36
D. Dampak Pencemaran Air ------------------------------------------- 38
E. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 40
F. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 40

Daftar Isi iii


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB V PENCEMARAN UDARA ----------------------------------------------- 42


A. Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 42
B. Pencemaran Udara--------------------------------------------------- 43
C. Sumber Pencemaran Udara dan Jenis Zat Pencemarnya - 44
D. Kebisingan dan Bau-------------------------------------------------- 47
E. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 50
F. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 50

BAB VI TANAH DAN LAHAN -------------------------------------------------- 51


A. Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 51
B. Pengertian Tanah Longsor ----------------------------------------- 52
C. Jenis-jenis Tanah Longsor ----------------------------------------- 52
D. Pencemaran Tanah -------------------------------------------------- 54
E. Dampak Pencemaran Tanah -------------------------------------- 55
F. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 56
G. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 56

BAB VII ENERGI ------------------------------------------------------------------- 57


A. Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 57
B. Sumber-sumber Energi---------------------------------------------- 58
C. Pemanfaatan Energi ------------------------------------------------- 60
D. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 64
E. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 64

BAB VIII HUTAN ------------------------------------------------------------------- 65


A. Pendahuluan----------------------------------------------------------- 65
B. Kerusakan Hutan dan Penyebabnya ---------------------------- 66
C. Berbagai Kegiatan Manusia yang Menyebabkan
Kerusakan Hutan ----------------------------------------------------- 67
D. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 72
E. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 72

BAB IX BENCANA ALAM ------------------------------------------------------- 73


A. Pengertian dan Jenis Bencana Alam ---------------------------- 73
B. Mitigasi (Upaya Penanganan) Bencana Alam ----------------- 83
C. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 86
D. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 86

Daftar Isi iv
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB X PESISIR DAN LAUT ---------------------------------------------------- 87


A. Pendahuluan ----------------------------------------------------------- 87
B. Ekosistem Laut dan Pesisir ---------------------------------------- 88
C. Pengelolaan Pesisir -------------------------------------------------- 90
D. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 92
E. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 92

BAB XI SUNGAI DAN DANAU ------------------------------------------------- 93


A. Ekosistem Sungai dan Danau ------------------------------------- 93
B. Manfaat Sungai dan Danau ---------------------------------------- 96
C. Pencemaran Sungai ------------------------------------------------- 96
D. Pengolahan Limbah -------------------------------------------------- 98
E. Sedimentasi dan Pendangkalan ---------------------------------- 100
F. Rangkuman ------------------------------------------------------------ 101
G. Kasus/Permasalahan ------------------------------------------------ 101

DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------- 102

Daftar Isi v
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB I
MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Standar Kompetensi:
Memahami lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan ekosistem.

Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk sosial.
2. Mengidentifikasi bentuk hubungan sosial antar manusia.
3. Menyebutkan komponen ekosistem dan saling hubung antar
komponen.
4. Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem.

Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk
sosial.
2. Siswa dapat mengidentifikasi bentuk hubungan sosial antar
manusia.
3. Siswa dapat menyebutkan komponen ekosistem dan saling hubung
antar komponen.
4. Siswa dapat Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk
hidup dalam pelestarian ekosistem.

A. Manusia sebagai Makhluk Sosial


Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus
makhluk sosial, susila, dan religius. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk
pribadi, sosial, susila, dan religi harus dikembangkan secara seimbang,
selaras, dan serasi. Perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti
dalam kaitannya dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia
mempunyai arti hidup secara layak jika ada di antara manusia lainnya.
Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidak
dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 1


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendi-


dikan, baik pendidikan yang formal, informal maupun nonformal. Dalam
kenyataannya, manusia menunjukkan bahwa pendidikan merupakan
pembimbingan diri sudah berlangsung sejak zaman primitif. Kegiatan
pendidikan terjadi dalam hubungan orangtua dan anak.

Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian.


Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini
merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan
dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi.
Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga
suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam
hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-
konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif
dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia
bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-
tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan
bersama. Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang
tidak mungkin dibuat sendiri.

Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga


mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang
lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia
memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan
berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya
dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan
orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.

Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang


khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan
salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 2


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan".


Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam
arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil
penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan
bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi
seseorang.

Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa


disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah,
manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

B. Pengertian dan Komponen Ekosistem

Konsep Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham
pada tahun 1930. Menurut Clapham dalam suatu ekosistem antara
makhluk hidup dengan lingkungannya terjadi hubungan satu sama lain
sebagai suatu unit. Athur Tansley, seorang ahli lingkungan Inggris pada
tahun 1935 menggunakan istilah ekosistem untuk menggambarkan
hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.
Ekosistem merupakan kumpulan makhluk hidup (tumbuhan, hewan,
organisme mikro) yang tinggal bersama-sama dalam suatu wilayah, saling
berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang komplek dan dinamis.
Menurut Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup No.23 th 1997:
Ekosistem adalah tatanan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Jadi ekosistem adalah
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menye-
luruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Semua makhluk hidup di dunia ini tidak ada yang hidup mandiri.
Setiap makhluk hidup akan bergantung pada makhluk hidup lain dan
lingkungan sekitarnya untuk memperoleh makanan, tumbuh dan

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 3


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

berkembang biak, serta tempat berlindung. Hubungan antara makhluk


hidup dengan lingkungannya bersifat timbal balik dan komplek. Setiap
mahluk hidup berada dalam lingkungannya masing-masing, yaitu
lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik yaitu semua
makhluk hidup yang berada di sekeliling organisme, dan lingkungan
abiotik yaitu faktor-faktor tidak hidup seperti iklim (suhu, kelembaban,
cahaya), tanah dan garam-garam mineral yang larut dalam tanah, air,
udara dan lain-lain. Lingkungan abiotik dapat mempengaruhi makhluk
hidup dan sebaliknya makhluk hidup dapat mempengaruhi lingkungan
abiotik. Demikian juga makhluk hidup dapat empengaruhi makhluk hidup
yang lainnya. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen
biotik) dengan lingkungan abiotik dikenal dengan istilah ekosistem atau
sistem ekologi.

Komponen-Kompenen Ekosistem
Ekosistem terdiri dari dua komponen utama yaitu kompoenen
abiotik dan komponen biotik.

Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan komponen ekosistem berupa makhluk
hidup yang dapat dikelompokkan berdasarkan perannya dalam rantai
makanan meliputi produsen, konsumen, dan decomposer (pengurai).
a. Produsen yaitu tumbuhan yang memiliki zat hijau daun. Produsen
mampu menangkap energi matahari melalui fotosintesis dan menyerap
nutrisi dari tanah, menyimpan energi untuk digunakan oleh tumbuhan
itu sendiri dan oleh organisme lain. Rumput, semak, pohon, lumut, dan
beberapa bakteri juga bersifat autotrof sehingga dikelompokkan ke
dalam produsen.
b. Konsumen adalah organisme yang tidak memiliki kemampuan untuk
menangkap energi matahari, tetapi mengkonsumsi tanaman dan/atau
hewan untuk memperoleh energi yang digunakan untuk pertumbuhan
dan kegiatan. Konsumen dibagi lagi menjadi tiga jenis berdasarkan

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 4


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

pada kemampuan mereka untuk mencerna bahan tanaman dan


hewan:

• Herbivora hanya makan tumbuh-tumbuhan, seperti seperti rusa


yang merumput di padang rumput lembah Columbia, atau serangga
menggigit daun geranium yang lengket.
• Omnivora makan baik tumbuhan dan binatang, seperti beruang
hitam.
• Karnivora hanya makan binatang, seperti elang ekor merah atau
barat ular berbisa.

c. Dekomposer (pengurai), yaitu organisme yang memperoleh energi


dengan cara menguraikan bahan organik mati (detritus), menyerap
sebagian hasil penguraian dan melepaskan unsur-unsur dan senyawa
yang pada gilirannya diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan. Organisme
yang termasuk dekomposer yaitu jamur, alga dan bakteri.

Komponen Abiotik
Tumbuhan dan binatang-binatang untuk tumbuh dan beraktivitas
memerlukan beberapa faktor-faktor abiotik. Faktor-faktor tersebut adalah
Iklim (cahaya, temperatur, air, udara atau gas-gas di atmosfir) dan faktor-
faktor edafik (tanah).

a. Iklim
Iklim ditentukan oleh berbagai faktor yang berinteraksi seperti
cahaya matahari, curah hujan, suhu dan pola angin yang terjadi di suatu
daerah, dan merupakan komponen abiotik yang paling penting dari
ekosistem. Suhu, bersama-sama dengan curah hujan, menentukan apa-
kah suatu ekosistem berupa padang rumput, hutan, atau kombinasi
keduanya. Jumlah dan distribusi curah hujan suatu daerah dalam setahun
berpengaruh terhadap jenis dan produktivitas tanaman suatu ekosistem.

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 5


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

b. Cahaya
Energi cahaya (cahaya matahari) adalah sumber energi utama dari
hampir semua ekosistem termasuk ekosistem air tawar. Cahaya adalah
energi yang digunakan oleh tumbuhan hijau (yang mengandung butir hijau
daun) untuk proses fotosintesis yaitu suatu proses pembentukan zat
organik dari zat anorganik.
Faktor-faktor seperti banyaknya cahaya, intensitas cahaya, dan
panjang periode terang (panjang siang) memainkan peran yang penting
dalam satu ekosistem.
Di dalam ekosistem-ekosistem akuatik, banyaknya cahaya merupa-
kan suatu faktor pembatas. Cahaya matahari pada ekosistem perairan
yang dalam hanya menembus pada kedalaman tertentu.

c. Suhu
Suhu suatu perairan menggambarkan panas yang terdistribusi
pada suatu volume tertentu di perairan itu. Matahari merupakan sumber
panas utama untuk perairan. Suhu air dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti ketinggian tempat, suhu udara, dan iklim. Suhu sebagai salah satu
faktor penentu dalam ekosistem perairan sangat berpengaruh terhadap
penyebaran suatu spesies, karena setiap spesies memiliki kisaran
toleransi terhadap suhu yang berbeda-beda.
Distribusi tumbuhan dan binatang-binatang adalah sangat dipenga-
ruhi oleh suhu yang ekstrim. Ekstremum-ekstremum di dalam temperatur
sebagai contoh musim yang hangat. Berikut adalah contoh-contoh dari
pengaruh suhu terhadap makhluk hidup dalam suatu ekosistem.
Mekarnya bunga-bunga dari berbagai tumbuhan sepanjang hari dan
malam sering karena perbedaan suhu antara siang malam. Bunga
Wijayakusuma memerlukan suhu tertentu untuk mekar, itulah sebabnya
bunga wijayakusuma mekar pada tengah malam. Pohon-pohon jati
berganti daun setiap tahun menggugurkan daun-daun mereka pada waktu
musim panas.

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 6


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Binatang-binatang, dapat dibedakan antara yang ectothermic


("berdarah dingin" atau poikilothermic misalnya katak dan kadal) dan
binatang-binatang yang endotermis ("berdarah panas" atau homothermic
misalnya tikus dan kelinci).
Di padang pasir terjadi perbedaan suhu yang lebih besar antara
siang dan malam dan organisme-organisme mempunyai aktivitas dengan
periode-periode yang terpisah; contohnya banyak kaktus berbunga pada
malam hari dan diserbukkan oleh serangga-serangga pada malam hari.

d. Air
Air merupakan habitat tumbuhan dan binatang akuatik. Air adalah
penting bagi makhluk hidup dan semua organisma bergantung padanya
untuk bertahan hidup. Tumbuhan dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok
menurut keperluan air mereka:
• Hydrophyte adalah tumbuhan yang tumbuh dan berkembang dalam air
misalnya, teratai.
• Mesofit adalah tumbuhan dengan persyaratan-persyaratan air sedang,
contoh bunga mawar.
• Xerofita adalah tumbuhan yang berkembang dalam lingkungan-
lingkungan kering di mana mereka sering kali mengalami kekurangan
air misalnya kaktus dan tumbuhan sukulenta. Pohon gaharu yang
banyak tumbuh di Nusa Tenggara Timur adalah xerofita-xerofita.

e. Udara di atmosfer
Udara yang paling penting yang digunakan oleh tumbuhan dan
binatang adalah oksigen, gas CO2 dan Nitrogen.
• Oksigen. Oksigen digunakan oleh semua organisma-organisma yang
hidup selama pernapasan.
• Karbon dioksida. Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan hijau
selama fotosintesis.
• Nitrogen. Nitrogen bebas tidak dapat dimanfaatkan secara langsung
oleh tumbuhan dan hewan. Hanya beberapa makhluk hidup prokariotik

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 7


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

(bakteri dan ganggang biru) yang mampu mengikat N2 bebas dari


atmosfer. Tanaman memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3-)
atau amonia (NH3). Nitrogen diubah menjadi nitrat atau amonia oleh
bakteri yang tertentu dengan bantuan kilat.

f. Tanah (faktor edafik)


Tanah berkembang dari bahan induk bagian atas dan merupakan
campuran dari komponen komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen abiotik tanah meliputi tekstur tanah (ukuran partikel tanah),
udara tanah, suhu tanah, air tanah, larutan tanah dan pH. Komponen
biotik tanah yaitu organisma-organisma tanah. Jenis bahan induk di
daerah tertentu mempengaruhi tekstur tanah. Kombinasi tekstur tanah,
aliran air dan kimia menentukan vegetasi yang tumbuh di daerah tersebut.
Ukuran dari partikel-partikel tanah bervariasi dari tanah liat dengan
partikel yang mikroskopis sampai pasir dengan partikel-partikel yang lebih
besar. Tanah liat adalah suatu campuran dari partikel-partikel pasir dan
tanah liat. Tanah berpasir mempunyai aerasi yang bagus, air yang
berlebih dialirkan dengan dengan cepat, mengandung sedikit unsur hara
yang diperlukan untuk pertumbuhan, dan mudah untuk dinanami. Tanah
liat adalah cocok untuk pertumbuhan tanaman karena kaya akan mineral,
tetapi sirkulasi udaranya jelek.
Tanah memiliki banyak fungsi penting dalam ekosistem. Tanah
menyediakan unsur hara bagi tumbuhan, dan menyediakan habitat
penting bagi organisme tanah. Tanah adalah penghubung yang penting
antara komponen biotik dan abiotik dari ekosistem padang rumput.

C. Hubungan Timbal Balik Mahluk Hidup dan Lingkungannya


Keberlangsungan hidup suatu organisme bergantung pada ling-
kungannya. Makhluk hidup mendapatkan materi dan energi dari
lingkungannya. Tumbuhan memerlukan materi (garam-garam mineral, air,
oksigen, karbondioksida), dan cahaya matahari (energi) dari lingkungan.
Tumbuhan mengubah bahan-bahan mentah dengan bantuan energi sinar

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 8


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

matahari menjadi zat gula (karbohidrat). Materi dan energi dari tumbuhan
akan diteruskan ke hewan pemakan tumbuhan. Materi dan energi dari
hewan pemakan tumbuhan diteruskan ke hewan pemakan daging. Materi
dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke
lingkungan abiotik. Tumbuhan bernafas mengambil oksigen dari ling-
kungan abiotik, tumbuhan mengeluarkan air dan karbondioksida ke
lingkungan abiotik. Karbon dioksida dan air yang ada di lingkungan abioik
diambil oleh tanaman lain untuk fotosintesis dengan bantuan energi
matahari. Proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen yang
dikembalikan ke lingkungan abiotik. Selanjutnya oksigen yang ada di
lingkungan abiotik dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain untuk bernafas.
Berdasarkan sejarah terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa
adanya pengaruh atau campur tangan manusia. Misalnya, ekosistem
gurun pasir, ekosistem hutan tropis, ekosistem hutan gugur, ekosistem
padang rumput. Setiap ekosistem mempunyai ciri khas. Ciri itu sangat
ditentukan oleh faktor suhu, curah hujan, iklim, dan lain-lain.
2. Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia.
Misalnya, kolam, waduk, sawah, ladang, dan tanam. Pada umumnya,
ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang
diinginkan pembuatnya. Pada ekosistem sawah, komponen biotik yang
banyak, yaitu padi dan kacang.
3. Ekosistem Suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi
lingkungan yang sebelumnya didahului oleh kerusakan. Pada
lingkungan demikian, jenis tumbuhan yang berkembang ditentukan
oleh jenis organisme yang hidup di sekitarnya. Contoh ekosistem
suksesi adalah ekosistem gunung Anak Krakatau.

Padang rumput adalah bagian penting dari bumi yang luasnya


sekitar 25% dari permukaan bumi. Padang rumput menyediakan tanah
yang luas untuk penggembalaan baik hewan liar maupun hewan

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 9


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

peliharaan, serta lahan datar yang cocok untuk bercocok tanam. Padang
rumput terjadi di daerah yang beriklim panas dan curah hujan yang
rendah. Salah satu jenis padang rumput luas yaitu savana.
Savana berada di wilayah yang beriklim tropis terdapat di wilayah
dengan curah hujan 50-130 cm per tahun, tetapi dengan musim kering
yang panjang dan mudah terbakar. Savana yang terluas di dunia terdapat
di Afrika dan di Australia. Tumbuhan yang berupa rerumputan dan pohon-
pohon yang hidup harus tahan terhadap musim kering dan api, maka
jumlah jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di savana ini tidak banyak,
tidak seperti yang hidup di hutan hujan tropis. Rumput-rumput dari marga
Panicum, Pennisetum, Andropogon dan Imperata mendominasi
lingkungan ini, sedangkan pepohonan yang hidup di sana sama sekali
berbeda dengan jenis pohon yang hidup di hutan hujan tropis. Di Afrika
diantaranya terdapat pohon Acacia yang terbesar di savana. Di Indonesia
padang savana ini dapat ditemukan di Taman Nasional (TN) Baluran dan
TN Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.

D. Keanekaragaman Hayati
Para ahli biologi mendefinisikan keanekaragaman hayati atau
biodiversitas sebagai keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem suatu
wilayah. Bruce A. Wilcox dalam makalah yang dipresentasikan pada
konferensi tentang Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam untuk Taman
Nasional Dunia di Bali pada tahun 1982 mendefinisikan keanekaragaman
hayati adalah berbagai bentuk kehidupan di semua tingkat sistem biologis,
yaitu molekul (gen), organisme, populasi, spesies, dan ekosistem.
Selanjutnya, pada tahun 1992 Peserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan
KTT Bumi di Rio de Janeiro mendefinisikan keanekaragaman hayati
sebagai variabilitas di antara organisme hidup dari semua sumber,
termasuk antara ain darat, laut, dan ekosistem perairan. Keanekaragaman
organisme ini termasuk keragaman spesies dalam ekosistem.
Menurut Emil Salim keanekaragaman hayati atau biodiversitas
adalah keadaan beragamnya ekosistem, jenis, dan variabilitas genetika.

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 10


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Dari berbagai definisi tersebut secara singkat dapat di simpulkan bahwa


keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan di semua tingkat biologi.
Setiap individu mengandung ratusan gen bahkan ribuan gen, dan
spesies terdiri dari banyak individu, sedangkan ekosistem merupakan
kunpulan banyak spesies yang saling berinteraksi satu dengan yang
lainya juga dengan lingkungan fisiknya. Dengan demikian di antara
berbagai macam keanekaragaman hayati terjadi saling keterkaitan.
Selain itu keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi dua
kategori, yaitu: 1) keanekaragaman hayati primer, yaitu kemungkinan
terlestarikannya keanekaragaman hayati di hutan primer alamiah, cagar
alam, dan tanaman suaka/kebun botani, kebun binatang dan sejenisnya,
2) keanekaragaman hayati sekunder adalah keanekaragaman spesies/
jenis yang dibudidayakan oleh manusia yang secara regular di tanam,
dipelihara, dipanen, dibongkar untuk diganti dengan yang baru, baik
spesies yang sama atau spesies lain. Tingkat kelestarian keanekaragam-
an hayati sekunder sangat labil, lebih ditentukan oleh nilai ekonomi, mutu
produk, teknologi yang diharapkan dan budaya manusia pengelolanya.

E. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati


Harus disadari bahwa keberadaan generasi sekarang dan seterus-
nya sangat bergantung pada keberadaan keanekaragaman hayati. Hal ini
disebabakan betapa pentingnya manfaat keanekaragaman hayati bagi
kelangsugan hidup manusia. Pemanfaatan keanekaragaman hayati
berbeda-beda sesuai dengan karakteristik sumber keanekaragaman
hayati. Namun secara umum keanekaragaman hayati mempunyai bebera-
pa manfaat sebagai berikut.

1. Keseimbangan Alam
Keanekaragaman hayati juga mendukung sejumlah proses-proses
ekosistem alam seperti menjaga stabilitas iklim (mempertahankan
persentase CO2, Oksigen, mencegah erosi, mempertahankan siklus air).
Sejak zaman batu hilangnya spesies telah dipercepat oleh aktivitas

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 11


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

manusia. Laju kepunahan spesies sulit untuk diperkiraan, tapi telah


diperkirakan sekarang laju kepunahan spesies 100 kali lebih cepat
dibanding pada zaman batu. Hutan belantara dengan satwa liar telah
banyak yang berubah menjadi lahan pertanian, pertambangan, dan
perkotaan untuk manusia. Lebih parah lagi banyaknya pestisida untuk
melindungi makanan manusia justru mempercepat hilangnya spesies.
Sebagian besar jenis burung dapat hilang dalam kurun waktu 100 tahun.
Hilangnya sebagian besar hutan dapat menyebabkan erosi dan
berkurangnya oksigen di atmosfer.

2. Pertanian
Keanekaragaman gen merupakan sumber plasma nutfah (sumber
genetis) dalam bentuk varietas liar yang hidup secara alamiah di alam.
Keragaman gen sangat penting untuk meningkatkan kualitas tanaman
pangan seperti kentang, padi, gandum dan sebagainya. Peningkatan
produksi tanaman budidaya selama 250 tahun terakhir telah banyak
memanfaatkan keanekaragaman genetik yang berasal dari tanaman liar.
Contoh ketika hama wereng menyerang sawah di Indonesia pada
tahun1970-an, diuji 6,273 varietas padi tahan terhadap hama wereng dan
ditemukan satu varietas padi yang tahan terhadap hama wereng.
Tanaman yang heterogen (keanekaragaman tanaman) dapat mem-
bantu memulihkan system ketika jenis tanaman yang dominan diserang
oleh suatu penyakit. Tanaman monokultur (kurangnya keanekaragaman
hayati), merupakan faktor untuk beberapa bencana dalam sejarah
pertanian. Keanekaragaman hayati yang tinggi dapat mengontrol
penyebaran penyakit tertentu .
Keanekaragaman hayati dapat dimanfaatkan sebagai sumber
pangan bagi manusia, Manusia menggunakan setidaknya 40.000 jenis
tanaman dan hewan sebagai sumber makanan,tempat tinggal dan
pakaian. Ada potensi yang belum dimanfaatkan untuk meningkatkan
berbagai produk makanan yang cocok untuk dikonsumsi manusia.

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 12


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

3. Kesehatan
Hubungan keanekaragaman hayati bagi kesehaan manusia
menjadi isu utama politik internasional. Masalah ini juga terkait dengan isu
perubahan iklim, karena banyak resiko kesehatan yang diakibatkan olehi
perubahan iklim, berhubungan dengan perubahan dalam keanekara-
gaman hayati (misalnya perubahan populasi dan penyebaran vektor
penyakit, kelangkaan air bersih, dampak terhadap keanekaragaman
hayati pertanian dan sumber makanan, dll). Beberapa masalah kesehatan
dipengaruhi oleh keanekaragaman hayati termasuk kesehatan dan gizi,
penyakit menular, ilmu kedokteran dan obat-obatan, sumber daya, sosial
dan kesehatan psikologis dan kesejahteraan rohani). Keanekaragaman
hayati juga dikenal memiliki peran penting dalam mengurangi risiko
bencana, dan bantuan pasca-bencana dan upaya pemulihan.
Salah satu masalah kesehatan utama yang berkaitan dengan
keanekaragaman hayati adalah bahwa penemuan obat dan ketersediaan
sumberdaya obat. Bagian penting dari obat-obatan yang diperoleh, secara
langsung atau tidak langsung, dari sumber-sumber biologis; Chivian dan
Bernstein melaporkan bahwa sedikitnya 50% dari senyawa farmasi di
pasar di Amerika Serikat berasal dari senyawa alami yang ditemukan
pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, sementara sekitar 80%
penduduk dunia tergantung pada obat-obatan dari alam (digunakan dalam
baik modern atau tradisional praktek medis) untuk pelayanan kesehatan.
Selain itu, hanya sebagian kecil dari total keragaman spesies liar telah
diselidiki berpotensi sebagai sumber-sumber baru obat-obatan.

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 13


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

F. Rangkuman
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Roy Clapham pada
tahun 1930. Menurut Clapham dalam suatu ekosistem antara makhluk
hidup dengan lingkungannya terjadi hubungan satu sama lain sebagai
suatu unit. Athur Tansley, seorang ahli lingkungan Inggris pada tahun
1935 menggunakan istilah ekosistem untuk menggambarkan hubungan
timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.

Hubungan keanekaragaman hayati bagi kesehaan manusia menjadi isu


utama politik internasional. Masalah ini juga terkait dengan isu perubahan
iklim, karena banyak resiko kesehatan yang diakibatkan olehi perubahan
iklim, berhubungan dengan perubahan dalam keanekaragaman hayati
(misalnya perubahan populasi dan penyebaran vektor penyakit, kelang-
kaan air bersih, dampak terhadap keanekaragaman hayati pertanian dan
sumber makanan dll).

G. Kasus/Permasalahan
Terjadinya bencana lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, telah
mengubah kondisi lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Cobalah
untuk mengidentifikasi beberapa perubahan yang terjadi terhadap
lingkungan alam dan sosial di Porong, Sidoarjo.

Bab 1 Manusia dan Lingkungan 14


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB II
MEMELIHARA KEBERSIHAN
LINGKUNGAN

Standar Kompetensi:
Memahami sampah, jenis dan sumber sampah, serta dampak sampah
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Kompetensi Dasar:
1. Mendeskripsikan pengertian sampah.
2. Mengidentifikasi jenis sampah.
3. Menjelaskan dampak sampah terhadap kesehatan manusia.
4. Menjelaskan dampak sampah terhadap lingkungan hidup.
5. Mengidentifikasi jenis sampah B3.

Indikator:
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian sampah.
2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sampah.
3. Siswa dapat menjelaskan dampak sampah terhadap kesehatan
manusia.
4. Siswa dapat menjelaskan dampak sampah terhadap lingkungan
hidup.
5. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sampah B3.
6. Siswa dapat menjelaskan cara pengelolaan sampah B3.

A. Pengertian Sampah
Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah
tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang
berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal
dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous).
Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu
yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk
kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis.

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 15


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Sampah adalah bahan sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh


manusia. Umumnya sampah dipisahkan menurut jenisnya seperti: sampah
basah, sampah kering. Namun sampah dapat dipisahkan juga menurut
asalnya, misalnya sampah rumah tangga, sampah industri, sampah rumah
sakit. Sifat bahan kimia yang dikadung oleh sampah adalah yang paling
penting karena ini akan menentukan sampah itu berbahaya atau tidak.
Sampah yang berbahaya atau beracun biasanya disebut limbah beracun
(sering disebut bahan beracun berbahaya atau B3) dan mengandung
unsur-unsur kimia yang membahayakan serperti sampah batu baterai,
limbah cair dari pabrik, partikel beracun dan sebagainya.

B. Jenis Sampah

Menurut Hidayatullah Adronafis, sampah dipisahkan menurut


jenisnya yaitu:

1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang


bisa terurai secara alamiah/ biologis. Misalnya adalah sisa makanan.

2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang


sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan
penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah plastik dan styrofoam.

3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yaitu sampah yang terdiri


dari bahan-bahan berbahaya dan beracun. Misalnya adalah bahan
kimia beracun.

4. Kompos adalah sampah yang teruraikan secara biologis, yaitu melalui


pembusukan dengan bakteri yang ada di tanah, dan kerap digunakan
sebagai pupuk.

C. Pengelolaan Sampah
Bagaimana kehidupan masyarakat kita ke depan, jika persoalan
sampah tidak segera diselesaikan? Permasalahan sampah bukan hanya
berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan
kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan.

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 16


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Berbagai kasus, seperti di Bantargerbang, Bojong Gede, dan


Leuwigajah, mengingatkan kita bahwa persoalan sampah bukan hal yang
sepele. Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar sampah tidak menggunung
dan membuat lingkungan tidak sehat?

Sistem Pengelolaan Sampah

Secara garis besar ada tiga sistem pengelolaan sampah. Dengan


cara kimiawi melalui pembakaran, cara fisik melalui pembuangan di TPA,
dan cara biologis melalui proses kompos. Yang lazim dilakukan untuk
sampah dalam jumlah besar adalah secara fisik.

Bagaimana siklus sistem pengelolaan sampah?

Sampah dari rumah-rumah dikumpulkan dan disimpan dalam


tempat atau kontainer sementara, untuk kemudian diangkut ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) untuk diolah sebelum dibuang.

Mengapa sampah yang dibuang harus diolah dulu?

Tumpukan sampah yang tidak diolah terlebih dulu dapat


mengundang lalat, tikus, pertumbuhan organisme-organisme yang
membahayakan, mencemari udara, tanah dan air.

Bagaimana penanganan sampah di TPA?

TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang


memiliki dasar impermeable (tidak tembus air) sehingga sampah yang
diletakkan diatasnya tidak akan merembes hingga mencemari air dan
tanah di sekitarnya.

Sampah-sampah yang datang diletakkan secara berlapis, dipadat-


kan, dan ditutupi dengan tanah liat untuk mencegah datangnya hama dan
menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk bisa menampung
sampah selama jangka waktu beberapa tahun.

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 17


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Apa itu Insinerator?

Insinerator adalah perangkat pembakaran sampah yang efisien dan


bisa mengurangi polusi udara. Insinerator yang baik memiliki sistem
penangkal pencemar udara di cerobongnya (walaupun tetap menyebab-
kan pencemaran udara), dan sanggup mengurangi volume sampah
sampai 80%nya seusai dibakar.

Prinsip 4R dalam menangani sampah

Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan yaitu
menerapkan prinsip 4R : Replace (mengganti), reduce (mengurangi), re-
use (memakai lagi), dan recycle (mendaur ulang).

1. Replace (Ganti dengan barang ramah lingkungan)

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang


yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama.
Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah
lingkungan. Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila
berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini
tidak bisa didegradasi secara alami.

2. Reduce (Kurangi sampah!)

Yaitu usaha untuk mengurangi sampah dalam kegiatan sehari-hari


seperti:

a. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong


plastik pembungkus barang belanja.
b. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada
membeli botol baru setiap kali habis.
c. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam
paket yang besar dari pada membeli beberapa paket kecil untuk
volume yang sama.

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 18


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

3. Reuse (Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai!)

Coba cara-cara ini meliputi:

a. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.


b. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk
pembungkus.
c. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan
tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan
lainnya.

4. Recycle (Daur ulang sampah!)

Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang


dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus.

Tapi teman-teman bisa membantu dengan cara-cara ini :

a. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk didaur


ulang.
b. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk didaur ulang.
c. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil
daur ulang.

D. Kebersihan Lingkungan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di


antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis
Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan
oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen,
dan bahan kimia berbahaya.

Betapa pentingnya kebersihan bagi kehidupan manusia sebab


banyak penyakit yang bisa ditimbulkan karena kondisi lingkungan hidup

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 19


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

yang tidak bersih. Cobalah tengok tumpukan sampah yang menggunung,


Kira-kira penyakit apakah yang bisa ditimbulkan dari sampah itu?

Pada timbunan sampah biasanya hidup bermacam mikroba dan


bakteri penyebab penyakit. Mikroba dan bakteri ini dapat berpindah ke
mana-mana karena dibawa oleh lalat dan serangga lainya yang sering
ada di tempat sampah. Bakteri dan mikroba dapat menyebabkan sakit
perut atau diare, batuk-batuk dan infeksi saluran napas, penyakit kulit dan
sebagainya. Infeksi saluran pernapasan penularannya melalui percikan
ludah orang yang sudah terkena penyakit itu, maka sebaiknya hindari
sebisa mungkin sumber penularan tersebut. Jadi kalau bersin dan batuk
harus selalu ditutupi mulutnya, agar tak menular ke orang lain. Juga
jangan meludah sembarangan. Kebiasaan meludah sembarangan ini
sangat potensial menularkan beragam penyakit.

Selain dapat menimbulkan penyakit, sampah yang menggunung


juga tidak nyaman untuk dipandang. Dia juga menyebarkan bau busuk,
menyebabkan pencemaran airtanah, udara atau lingkungan di sekitarnya.

Kawasan wisata alam merupakan tempat yang menarik untuk


dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara
yang menyenangi nuansa alami. Selain itu kawasan wisata alam adalah
sarana tempat terjadinya interaksi sosial dan aktivitas ekonomi. Untuk
menjaring masyarakat dan wisatawan sebanyak mungkin, setiap kawasan
wisata alam harus menjaga keunikan, kelestarian, dan keindahannya.
Semakin banyak kunjungan wisatawan, maka aktivitas dikawasan tersebut
akan meningkat, baik aktivitas sosial maupun ekonomi. Setiap aktivitas
yang dilakukan, akan menghasilkan manfaat ekonomi bagi kawasan
tersebut. Namun yang harus diingat adalah bahwa limbah atau sampah
yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut dapat mengancam kawasan
wisata alam.

Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman


yang serius bagi kelangsungan dan kelestarian kawasan wisata alam.

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 20


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Sebaliknya, apabila dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai potensial,


seperti penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas dan estetika
lingkungan, dan pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatan kompos
yang dapat digunakan untuk memperbaiki lahan kritis di berbagai daerah
di Indonesia, dan dapat juga mempengaruhi penerimaan devisa negara.

E. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan


Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola
dengan baik adalah sebagai berikut:

a. Gangguan Kesehatan:
Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi. Timbulan sampah dapat menimbulkan
penyakit yang terkait dengan tikus;
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
d. Terhambatnya pembangunan negara.

Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibat-


kan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah
wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut
menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan
wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun (Sumber:
www.shantybio..transdigit.com, diakses Kamis, 3 Desember 2009 jam 09.43).

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 21


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

F. Rangkuman
Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah
tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang
berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal
dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous).
Sampah juga merupakan bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari
kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi
bukan yang biologis.

G. Kasus/Permasalahan
1. Cobalah sebutkan sampah d sekitar kalian! Termasuk jenis sampah
apakah itu?
2. Dapatkah kalian menjelaskan pengelolaan sampah yang ada di
sekitarmu?

Bab 2 Memelihara Kebersihan Lingkungan 22


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB III
SUMBER DAYA ALAM

Standar Kompetensi:
Memahami pengertian, jenis dan pemanfaatan, serta kerusakan
sumber daya alam.

Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam terbarui (renewable)
dan tidak terbarui (nonrenewable).
2. Mengidentifikasi jenis sumber daya alam terbarui dan tidak terbarui.
3. Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam terbarui dan tidak
terbarui.

Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam terbarui
(renewable) dan tidak terbarui (nonrenewable).
2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis sumber daya alam terbarui dan
tidak terbarui.
3. Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam terbarui
dan tidak terbarui.

A. Pendahuluan
Ketersediaan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar,
dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial
tertentu disebut daya dukung lingkungan. Singkatnya, daya dukung
lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan
semua makhluk hidup.
Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya.
Ada bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak.
Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak.
Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan,
maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan
tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan

Bab 3 Sumber Daya Alam 23


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai
berikut :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan
hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,
serta pendaurulangan (recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara
damai dengan alam.

B. Pengertian dan Jenis Sumberdaya Alam Terbarui (Renewable)


dan Tidak Terbarui (Nonrenewable)

Macam-macam Sumber Daya Alam


Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan
jenisnya.
1. Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai
berikut :
a) Sumberdaya alam yang terbarukan (renewable), sumber daya alam
yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaat-
kan secara terus-menerus, misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air,
dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi
dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
b) Sumberdaya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), sumber
daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis,
misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang
lainnya.
c) Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi
pasang surut, dan energi laut.

Bab 3 Sumber Daya Alam 24


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

2. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi
beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a) Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu,
serat kapas, rosela, dan sebagainya.
b) Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi,
air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan
lain-lain.
c) Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa
ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

3. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut:
a) Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam
fisik, yaitu sumberdaya alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya: bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b) Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang
berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan
manusia.

Sumber daya alam yang dapat diperbarui


Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali
keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contoh-
nya: air, udara, tanah, hutan, hewan dan tumbuhan.

a) Air
Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi
manusia selain untuk minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat juga:
1. sebagai sarana transportasi
2. sebagai sarana wisata/rekreasi

Bab 3 Sumber Daya Alam 25


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

3. sebagai sarana irigasi/pengairan


4. sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Cekungan di daratan yang digenangi air terjadi secara alami
disebut danau, misalnya Danau Toba di Sumatera Utara. Sedangkan
cekungan di daratan yang digenangi air terjadi karena buatan manusia
disebut waduk, misalnya waduk Sermo di Kulon Progo dan Waduk Gajah
Mungkur di Wonogiri (Jateng).

b) Udara
Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan
udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi
untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh
matahari.

c) Tanah
Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari
pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah.
Tanah banyak dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam
pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi,
jagung dan sagu. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan;
dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

d) Hewan
Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan
hewan piaraan. Hewan liar ialah hewan yang hidup di alam bebas dan
dapat mencari makan sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan
serangga. Hewan piaraan ialah hewan yang dipelihara untuk sekadar hobi
atau kesenangan semata, misalnya burung perkutut, marmut, kucing dan
kakaktua. Hewan ternak ialah hewan yang dikembangbiakkan untuk
kemudian dimanfaatkan atau diperjualbelikan.

Bab 3 Sumber Daya Alam 26


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

e) Tumbuhan
• Hutan

Hutan merupakan sebuah areal luas yang ditumbuhi beraneka


ragam pepohonan. Dilihat dari jenis pohonnya, hutan dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
1. Hutan Homogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis
pohon/tanaman, misal: hutan jati, hutan pinus, hutan cemara dll.
2. Hutan Heterogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis
pohon/tanaman.
Dilihat dari arealnya, hutan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai
berikut:
1. Hutan lindung ialah hutan yang berfungsi melindungi tanah dari erosi,
banjir dan tanah longsor.
2. Hutan produksi ialah hutan yang berfungsi untuk menghasilkan
berbagai produk industri dan bahan perlengkapan masyarakat,
seperti kayu lapis, mebel, bahan bangunan dan kerajinan tangan.
3. Hutan wisata ialah hutan yang ditujukan khusus untuk menarik para
wisatawan domestik (dalam negeri) maupun wisatawan man-
canegara.
4. Hutan suaka alam ialah hutan yang berfungsi memelihara dan
melindungi flora (tumbuhan) dan fauna (hewan).
5. Hutan mangrove ialah hutan bakau di tepi pantai yang berfungsi
untuk menghindari daratan dari abrasi.
Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan oleh kita yaitu: kayu (jati,
pinus, cemara, cendana), damar, rotan, bambu dll. Erosi ialah pengikisan
tanah yang disebabkan oleh air hujan. Reboisasi ialah penanaman/
penghijauan kembali hutan yang telah gundul. Abrasi ialah penyempitan
daratan akibat pengikisan tanah yang disebabkan oleh air laut. Korasi
ialah pengikisan daratan yang disebabkan oleh angin.
• Pertanian

Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan,


antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, bawang dan

Bab 3 Sumber Daya Alam 27


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

berbagai macam buah-buahan, seperti jeruk, apel, mangga, dan durian.


Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau
bercocok tanam.
• Perkebunan

Jenis tanaman perkebunan yang ada di Indonesia meliputi karet,


cokelat, teh tembakau, kina, kelapa sawit, kapas, cengkih dan tebu.
Berbagai jenis di antara tanaman tersebut merupakan tanaman ekspor
(kegiatan mengirim barang ke luar negeri ) yang menghasilkan devisa
(tabungan bagi negara ).
Hasil pertanian dan perkebunan antara lain:
Padi
Merupakan bahan baku nasi yang menjadi makanan pokok
masyarakat Indonesia.
Jagung
Bahan membuat makanan ternak di samping sebagai makanan
pokok daerah tertentu
Karet
Bahan baku pembuatan ban mobil atau motor/sepeda dan bahan
isolator.
Kapas
Bahan baku tekstil
Tembakau
Bahan baku rokok dan obat
Kopi
Bahan baku pembuatan minuman
Tebu
Untuk bahan baku gula pasir
Vanili
Untuk penyedap rasa
Agave
Bermanfaat untuk pembuatan tali

Bab 3 Sumber Daya Alam 28


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Rosela
Bermanfaat untuk bahan pembuatan karung goni
Kina
Untuk membuat obat malaria

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui


Ialah sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-
menerus akan habis. Biasanya sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui berasal dari barang tambang (minyak bumi dan batu bara) dan
bahan galian (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain).
• Batubara
Batubara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta
tahun yang lalu. Batubara banyak digunakan sebagai bahan bakar
untuk keperluan industri dan rumah tangga.
• Minyak Bumi
Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik yang
telah mati berjuta-juta tahun. Dari minyak bumi dapat dibuat antara
lain:
¾ Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
¾ Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;
¾ Kerosin untuk bahan baku lampu minyak;
¾ Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;
¾ LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar industri;
¾ Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
¾ Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
¾ Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
¾ Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
• Emas dan perak untuk perhiasan
• Besi dan timah
Besi berasal dari bahan yang bercampur dengan tanah,
pasir dan sebagainya. Besi merupakan bahan endapan dan logam
yang berwarna putih. Timah berasal dari bijih-bijih timah yang

Bab 3 Sumber Daya Alam 29


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

tersimpan di dalam bumi.Biji Besi digunakan untuk peralatan rumah


tangga, pertanian dan lain-lain
• Tembaga, merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan,
lunak dan mudah ditempa.
• Bauksit sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
• Marmer untuk bahan bangunan rumah atau gedung
• Belerang untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
• Yodium untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
• Nikel untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
• Gas Alam untuk bahan bakar kompor gas
• Mangaan untuk pembuatan pembuatan besi baja
• Grafit bermanfaat untuk membuat isi pensil

C. Rangkuman

Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi,


dan jenisnya. Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu
sebagai berikut :
• Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), sumber daya
alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, misalnya: hewan, tumbuhan,
mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat
melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
• Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), sumber
daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan
habis, misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan
tambang lainnya.
• Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari,
energi pasang surut, dan energi laut.

D. Kasus/Permasalahan
1. Coba sebutkanlah sumber daya yang dipakai sehari-hari di rumahmu!
2. Termasuk sumber daya apa yang dipakai di rumahmu itu?

Bab 3 Sumber Daya Alam 30


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB IV
A I R

Standar Kompetensi:
Mengenal jenis-jenis air, siklus hidrologi dan pencemaran air.

Kompetensi Dasar:
1. Mengidentifikasi perbedaan sifat air bersih dan air kotor.
2. Menjelaskan peristiwa terjadinya siklus hidrologi di bumi.
3. Menjelaskan pentingnya siklus hidrologi bagi kehidupan di bumi.
4. Mendefinisikan pencemaran air menurut peraturan perundang-
undangan.
5. Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran air.
6. Menyebutkan dampak pencemaran air terhadap lingkungan hidup.
7. Menyebutkan dampak pencemaran terhadap kesehatan manusia.

Indikator:
1. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan sifat air bersih dan air
kotor.
2. Siswa dapat menjelaskan peristiwa terjadinya siklus hidrologi di
bumi.
3. Siswa dapat menjelaskan pentingnya siklus hidrologi bagi
kehidupan di bumi.
4. Siswa dapat mendefinisikan pencemaran air menurut peraturan
perundang-undangan.
5. Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran air.
6. Siswa dapat menyebutkan dampak pencemaran air terhadap
lingkungan hidup.
7. Siswa dapat menyebutkan dampak pencemaran terhadap
kesehatan manusia.

A. Jenis Air
Air, dalam hal ini adalah semua air yang terdapat di atas, maupun
di bawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air
permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di darat.
Jumlah air di bumi relatif tetap, yakni sebesar kurang lebih 1,4 miliar km3
atau hampir 97,5% air di dunia dalam keadaaan asin. Bila dianggap

Bab 4 Air 31
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

permukaan bumi ini seragam (tanpa lembah dan gunung), maka jumlah air
sebesar itu akan menutup rata seluruh permukaan bumi sedalam 2,6 km.
Air dalam jumlah sebesar itu, hanya 2,5% air di dunia yang bersifat tawar,
sekitar 1,7% tersimpan dalam bentuk es, terutama sekali di daerah kutub,
sedangkan 0,1% berada di atmosfer sebagai uap air. Dari seluruh air
tawar di bumi, sekitar dua pertiga berwujud es di kutub. Sementara
sebagian besar dari sepertiga sisa air tawar berupa air tanah yang berada
pada kedalaman 200 – 600 m di bawah permukaan tanah.
Dari seluruh air tawar, hanya 0,006% yang mengalir di permukaan
bumi, sementara kandungan air tawar dalam tubuh makhluk hidup selu-
ruhnya hanya sebesar 0,003% yakni sekitar setengah dari jumlah air tawar
di danau, sungai dan rawa-rawa di bumi kita. Jumlah tersebut relatif kecil
jika dibandingkan dengan seluruh jumlah air di dunia.
Kendati secara harfiah dunia tidak kehabisan air, di berbagai
tempat dan sebagian besar proporsi penduduk dunia. Sekitar 700 juta
penduduk di 43 negara hidup di bawah ambang batas kebutuhan air
minimum yaitu 1,700 meter kubik per orang per tahun. Dalam 20 tahun, 3
milyar penduduk dunia akan hidup di bawah ambang batas tersebut.
Meningkatnya kebutuhan air akibat perluasan kota, industri,
pertanian, serta tuntutan akan energi semakin menyulitkan kondisi
masyarakat miskin sudah rentan terhadap ketersediaan makanan dan
mata pencarian. Disekitar kita dapat ditemui air dari sungai yang besar,
sering melimpah pada musim hujan namun kenyataan dalam kehidupan
masyarakat dinyatakan kekurangan air. Keadaan demikian berarti tidak
semua jenis air yang dibutuhkan oleh manusia, manusia membutuhkan air
bersih untuk kebutuhan rumah tangga terutama untuk minum, memasak,
mandi dan kegiatan rumah tangga lainnya.
Air bersih secara fisik dapat dikenali bersifat tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa. Bila disyaratkan lebih rinci air bersih seharusnya
juga harus memenuhi kriteria air parameter kimiawi dan biologis.
Sebaliknya air yang tidak mempunyai sifat salah satu parameter
fisika sudah dikategorikan air kotor, tentunya dimungkinkan tidak meme-

Bab 4 Air 32
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

nuhi kriteria parameter kimiawi maupun biologis. Air yang berwarna dapat
disebabkan banyak faktor, seperti: terlarutnya butiran tanah permukaan
atau debu, adanya proses alam pelapukan bahan-bahan organik oleh
mikroorganisme pada sumber air yang menggenang, atau masuknya
bahan-bahan kimia sehingga mengubah warna air. Air berbau menunjuk-
kan adanya bahan-bahan lain yang larut dalam air, misal bahan organik
membusuk mengeluarkan gas ammonia sehingga berbau sengak, air
yang tercampur bahan organik, darah, sisa cucian daging atau ikan akan
menghasilkan bau air anyir. Air murni tidak berasa, bila dalam air terlarut
bahan-bahan kimia lain bisa menjadi pahit atau masam sehingga air
tersebut tidak layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Sumber penyebab air kotor bisa karena kejadian alam, air hujan
yang membawa kotoran, banjir yang membawa lumpur. Air kotor alam
sifatnya sesaat tetapi bisa pada wilayah yang sangat luas. Air kotor yang
berasal dari kegiatan manusia banyak kita jumpai baik domestik yaitu
limbah rumah tangga dan pertanian serta limbah industri yang sifatnya
terus menerus, sehingga terkumpul di sungai menjadi air kotor sulit
dikendalikan.

B. Hidrosfer dan Siklus Hidrologi


Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.
Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut,
lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan
udara. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat
diperbaharui (renewable), bukan berarti air yang habis dapat dibuat air
baru tetapi dapat diperbarui dalam kualitas dan adanya perubahan wujud
serta dapat mengalami perpindahan. Air mempunyai daya regerenasi
dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air. Ilmu yang mempelajari
tentang hidrosfer disebut hidrologi.

Bab 4 Air 33
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Siklus Hidrologi
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui konden-
sasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi (Gambar 4.1). Pemanasan air
laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut
dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh
sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan
salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat
berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian
diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai
tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda:
• Evaporasi/transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di
tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan
kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan)
itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
• Presipitasi merupakan proses pengendapan air di awan dalam
bentuk embun selanjutnya jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi
dalam bentuk yang berbeda, bisa berupa hujan, hujan es batu
(hail), atau salju
• Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka
air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah
hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
• Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat
dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin
sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.
Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban.
Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai

Bab 4 Air 34
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah


aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang


(danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan
terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses
perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus
hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air
di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan
tempatnya.

Gambar 4.1 Siklus Hidrologi

Bab 4 Air 35
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

C. Pencemaran Air

Gambar 4.2 Pencemaran Air

Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia.


Tanpa air dunia akan menjadi sebuah planet yang tidak bernyawa. 3/4
bagian bumi diliputi oleh air dan lebih 2/3 dari pada berat badan manusia
adalah air. Pada umumnya seorang manusia menggunakan 1.000 liter air
setahun sebagai minuman. Di bumi cukup melimpah air tetapi sering kita
menyaksikan atau mendengar banyak penduduk kekurangan air karena
banyak sumber air yang mengalami penurunan kualitas sehingga tidak
layak dikonsumsi, sering kita mendengar karena terjadi pencemaran air.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,
badai, gempa bumi, dll. juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pence-
maran Air. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh

Bab 4 Air 36
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu


yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukan-
nya. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
• Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
• Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak
parah terhadap seluruh ekosistem.
• Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbah-
nya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan
padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.
Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau
kondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan
manusia sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi
tidak layak atau kurang layak untuk semua fungsi atau tujuan
pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.
Indikator air telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda
yang dapat diamati melalui :
¾ adanya perubahan suhu air,
¾ perubahan pH,
¾ perubahan warna, bau dan rasa,
¾ timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut,
¾ adanya mikroorganisme, dan
¾ meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.

Bab 4 Air 37
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

(a) (b)

(c)
Gambar 4.3 Pencemaran Air; (a) Limbah Industri, (b) Limbah Domestik, dan (c)
Limbah Industri dan Domestik ke Sungai.

D. Dampak Pencemaran Air


Kemampuan manusia untuk mengubah atau memoditifikasi kualitas
lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat
yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk
memberi perlindungan pada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat yang
sudah maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai
taraf yang irreversible. Prilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup
tersendiri yang akan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang
diinginkannya mengakibatkan timbulnya penyakit juga sesuai dengan
prilakunya tadi. Dengan demikian eratlah hubungan antara kesehatan
dengan sumberdaya sosial ekonomi. WHO menyatakan “Kesehatan
adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental dan sosial
serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.
Dalam Undang Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok
Kesehatan. Dalam Bab 1, Pasal 2 dinyatakan bahwa “Kesehatan adalah
meliputi kesehatan badan (somatik), rohani (jiwa) dan sosial dan bukan

Bab 4 Air 38
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”. Definisi
ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan.
Masyarakat adalah terdiri dari individu-individu manusia yang
merupakan makhluk biologis dan makhluk sosial di dalam suatu
lingkungan hidup (biosfir). Sehingga untuk memahami masyarakat perlu
mempelajari kehidupan biologis bentuk interaksi sosial dan lingkungan
hidup.
Dengan demikian permasalahan kesehatan masyarakat merupakan
hal yang kompleks dan usaha pemecahan masalah kesehatan masyara-
kat merupakan upaya menghilangkan penyebab-penyebab secara
rasional, sistematis dan berkelanjutan. Menurut paradigma Blum tentang
kesehatan dari lima faktor lingkungan mempunyai pengaruh dominan.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan seseorang itu
dapat berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial, linkungan
rekreasi, dan lingkungan kerja.
Pengaruh air terhadap kesehatan dapat menyebabkan penyakit
menular dan tidak menular. Perkembangan epidemiologi menggambarkan
secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah.
Lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit-penyakit umpama
penyakit malaria karena udara jelek dan tinggal di sekitar rawa-rawa.
Orang beranggapan bahwa penyakit malaria terjadi karena tinggal pada
rawa-rawa padahal nyamuk yang bersarang di rawa menyebabkan
penyakit malaria. Dipandang dari segi lingkungan kesehatan, penyakit
terjadi karena interaksi antara manusia dan lingkungan.
Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian terhadap
manusia juga ekosistem yang ada didalam air. Kerugian yang disebabkan
oleh pencemaran air dapat berupa :
¾ Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal
ini diakibatkan oleh air sudah tercemar sehingga tidak bisa diguna-
kan lagi apalagi air ini banyak manfaatnya seperti untuk diminum,
mandi, memasak mencuci dan lain-lain.

Bab 4 Air 39
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

¾ Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang
terkena minyak tidak dapat digunakan lagi sebagai solven atau
sebagai air dalam proses industri kimia.
¾ Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk
irigasi, pengairan sawah dan kolam perikanan. Apabila air sudah
tercemar oleh senyawaan organik dapat mengakibatkan perubahan
drastis pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam atau basa akan
mematikan tanaman dan hewan air, selain itu air yang tercemar
oleh limbah B3 menyebabkan banyak ikan mati dan pada manusia
timbul penyakit kulit (rasa gatal).

E. Rangkuman

Pengertian “air” adalah semua air yang terdapat pada di atas,


maupun di bawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk
air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di
darat.
Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.
Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang
berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai,
laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di
lapisan udara. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah
dapat diperbaharui (renewable).
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak
pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui
kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi
atau kondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan
manusia sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi
tidak layak atau kurang layak untuk semua fungsi atau tujuan
pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.

F. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkan sumber-sumber air yang terdapat di sekitarmu!
2. Apakah sumber air di sekitarmu ada yang tercemar! Bila ada, tolong
jelaskan proses pencemarannya !

Bab 4 Air 40
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Buatlah suatu cerita tentang peristiwa-peristiwa di atas dan buatlah


ringkasan tentang dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia
dan kehidupan makhluk lain.

Bab 4 Air 41
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB V
PENCEMARAN UDARA

Standar Kompetensi:
Memahami fungsi udara, pencemaran, dan dampak yang ditimbulkan,
serta cara pengendaliannya.

Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan fungsi udara.
2. Menjelaskan pengertian pencemaran udara.
3. Mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis zat
pencemarnya.
4. Menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari kebisingan
dan bau.

Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian fungsi udara.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran udara.
3. Siswa dapat mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis
zat pencemarnya.
4. Siswa dapat menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan
dari kebisingan dan bau.

A. Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian pencemaran
udara. Selanjutnya juga akan diuraikan bagaimana mengidentifikasi
sumber pencemaran udara dan jenis zat pencemarnya, selain itu juga
dijelaskan bahwa pencemaran udara dapat timbul karena suara dan bau.
Dalam bab ini juga diuraikan tentang gangguan kesehatan yang
ditimbulkan karena pencemaran yang disebabkan oleh suara (kebisingan)
dan bau.
Udara mempunyai peran penting di dalam kehidupan. Udara
merupakan campuran beberapa gas dan partikel yang sangat dibutuhkan
oleh makhluk hidup. Dalam udara terdapat gas oksigen yang digunakan

Bab 5 Pencemaran Udara 42


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

untuk bernafas, gas karbondioksida untuk fotosintesis, dan lapisan ozon


untuk menahan sinar ultraviolet dari matahari. Salah satu dampak dari
adanya peningkatan jumlah populasi manusia dan perkembangan
teknologi adalah munculnya masalah lingkungan yaitu pencemaran.
Pencemaran dapat terjadi di lingkungan udara, air, dan tanah.
Pencemaran lingkungan yang paling mempengaruhi keadaan iklim dunia
adalah pencemaran udara. Pencemaran udara dapat menimbulkan
dampak negatif bagai kehidupan di muka bumi. Pencemaran udara tidak
hanya mempengaruhi kesehatan manusia saja, namun juga memberi
dampak pada makhluk hidup lain seperti tumbuhan dan hewan.

B. Pencemaran Udara
Pencemaran udara atau disebut juga dengan polusi udara adalah
proses masuknya polutan (bahan pencemar) ke dalam lapisan udara
(atmosfer) sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan udara terse-
but. Pada dasarnya, secara alamiah alam mampu mengurangi polutan
yang masuk ke lingkungannya untuk diubah menjadi suatu zat yang tidak
berbahaya dan diperlukan untuk kehidupan di bumi ini. Namun, apabila
jumlah zat polutan yang masuk ke dalam lingkungan telah melebihi batas
normal yang dapat ditolerir oleh lingkungan maka terjadilah peristiwa yang
disebut dengan pencemaran. Konsentrasi polutan yang masuk ke
lingkungan sudah tidak sebanding lagi dengan laju proses penguraiannya,
sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran.
Pencemaran yang disebabkan oleh gas karbondioksida adalah
salah satu contoh ketidakseimbangan saat ini yang terjadi di alam. Secara
alami gas karbondioksida (CO2) diperlukan untuk proses fotosintesis oleh
tumbuhan untuk menghasilkan gas oksigen. Gas oksigen sangat diperlu-
kan oleh manusia dan hewan, karena digunakan untuk proses perna-
fasan. Gas karbondioksida berasal dari berbagai proses pembakaran
yang berlangsung secara sempurna. Jumlah gas karbondioksida yang
dikeluarkan semakin hari semakin bertambah karena proses pembakaran
juga semakin meningkat. Banyaknya kendaraan bermotor, kebakaran

Bab 5 Pencemaran Udara 43


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

(sengaja ataupun tidak), dan banyaknya pabrik yang berproduksi, menye-


babkan jumlah gas karbondioksida semakin meningkat. Peningkatan ini
tidak disertai dengan meningkatnya jumlah tanaman atau tumbuhan yang
dapat mengeliminasi atau mengurangi jumlah karbondioksida di udara.
Akibatnya terjadi ketidakseimbangan alam, jumlah CO2 yang dikeluarkan
lebih besar daripada yang dimanfaatkan oleh tumbuhan, sehingga
terjadilah pencemaran udara.
Pencemaran udara terutama terjadi di kota-kota besar, daerah yang
padat lalu lintasnya, dan kawasan padat industri. Pencemaran dapat
terjadi di mana-mana, di dalam ruang maupun di luar ruangan. Bila
pencemaran terjadi di dalam rumah, ruang sekolah atau perkantoran
maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution).
Sedangkan apabila pencemaran terjadi di luar ruangan disebut dengan
outdoor pollution. Pencemaran dapat terjadi secara lokal (lingkup kecil),
nasional (lingkup yang agak besar), regional (lingkup lebih besar),
ataupun secara global (atau di seluruh permukaan bumi).
Dapatkah kalian menyebutkan satu contoh dari masing-masing
pencemaran yang terjadi baik secara lokal, nasional, regional, atau
global? Diskusikan bersama guru dan teman kalian! Mengapa disebut
pencemaran lokal, nasional, regional, ataupun global? Siapa yang
merasakan dampak dari pencemaran tersebut?
Dampak dari pencemaran udara terutama adalah mengganggu
kesehatan makhluk hidup atau bahkan dapat menyebabkan timbulnya
kematian bagi makhluk di lingkungan udara yang tercemar. Pencemaran
juga menimbulkan dampak kerusakan pada benda-benda yang ada di
lingkungan yang tercemar. Dampak tersebut ada yang tidak langsung
terlihat, namun tidak sedikit dampaknya baru terasa setelah bertahun-
tahun atau bahkan menurun ke anak cucunya.

C. Sumber Pencemaran Udara dan Jenis Zat Pencemarnya


Sumber pencemaran udara berasal dari aktivitas alam dan kegiatan
manusia. Aktivitas alam seperti letusan gunung berapi, pembusukan zat

Bab 5 Pencemaran Udara 44


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

secara alami, serta kebakaran hutan yang tidak disengaja dapat menim-
bulkan masalah pencemaran udara. Sedangkan aktivitas manusia akan
memberikan sumbangan
terbesar bagi terciptanya
masalah pencemaran u-
dara. Aktivitas manusia
antara lain dari aktivitas
industri, kendaraan ber-
motor, pembakaran sam-
pah, merokok, dan lain-
lain.
Zat atau bahan Gambar 5.1 Pembuangan Asap Proses Industri

yang dapat mengakibat-


kan pencemaran disebut dengan polutan. Sumber pencemar udara dapat
digolongkan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam
misalnya gunung meletus, asap dari penggorengan di dapur, sedangkan
sumber bergerak misalnya kendaraan bermotor. Polutan dapat berpindah
tempat karena bantuan angin dan hujan. Angin menyebabkan pencemar-
an dapat menyebar kemana-mana. Hujan sebenarnya adalah pembersih
alami. Dengan adanya hujan, maka polutan dapat turun ke bumi dan
masuk ke dalam air atau tanah, dan menjadi sumber nutrisi bagi tanaman
atau ikan di dalam air. Namun, jika dalam udara mengandung kadar
polutan yang sangat tinggi maka hujan membawa polutan yang berbahaya
bagi air, tanah, serta makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
Sumber pencemar dapat berupa gas dan partikel. Zat pencemar
yang sering dijumpai di lingkungan perkotaan adalah berupa gas CO2,
CO, SO2, NO2, partikel debu, dan logam Pb. Selain itu, bau dan suara
dapat menimbulkan pencemaran udara.
Gas karbondioksida adalah gas yang dihasilkan dari semua proses
pembakaran yang terjadi secara sempurna. Semakin tahun jumlah gas
CO2 yang dilepaskan ke udara semakin meningkat. Sumbangan terbesar
gas CO2 adalah berasal dari kendaraan bermotor. Gas CO2 sebenarnya

Bab 5 Pencemaran Udara 45


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

tidak berpengaruh secara langsung pada kesehatan manusia, namun


dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan gas CO2 memberikan
dampak yang lebih besar terhadap lingkungan. Gas CO2 dapat meningkat-
kan suhu bumi sehingga dapat menyebabkan pemanasan global. Jika
terjadi secara terus menerus dan tidak ada upaya untuk mengurangi
bertambahnya kadar CO2 yang masuk udara, maka diprediksi akan terjadi
pencairan gunung es, naiknya permukaan air laut, dan terjadinya
perubahan iklim yang ekstrim.
Gas CO (karbonmonoksida) diperoleh dari pembakaran yang tidak
sempurna. Misalnya memanaskan mobil di dalam ruang yang tertutup
dapat menimbulkan gas CO. Apabila keracunan gas CO dapat mengaki-
batkan pusing, pingsan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Hal ini
disebabkan gas CO dalam tubuh lebih mudah berikatan dengan
haemoglobin (Hb) dalam darah. Darah di dalam tubuh yang normal
seharusnya mengangkut gas oksigen, namun jika terdapat gas CO maka
darah akan lebih mudah membawa gas CO, sehingga dapat menyebab-
kan kematian apabila tidak segera mendapat pertolongan.
Gas SO2 dan NO2 berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
seperti minyak, bensin, solar, dan batubara. Keberadaan kedua gas
tersebut di udara dapat menyebabkan hujan yang turun di daerah yang
mengandung kadar SO2 dan NO2 tinggi dapat menyebabkan hujan asam.
Hujan asam dapat mengakibatkan tumbuhan dan hewan yang hidup di
dalam tanah mati, besi dan logam mudah berkarat, dan bangunan kuno
seperti candi menjadi cepat rusak. Selain itu, kadar SO2 yang tinggi dapat
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman seperti menguning-
nya daun dan kerdilnya tanaman.
Partikel debu secara alami dapat dihasilkan dari debu tanah kering
yang terbawa oleh angin atau dari letusan gunung berapi. Partikel debu
dapat berada di udara melayang-layang dalam waktu yang relatif lama,
sehingga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafas-
an. Partikel debu dapat mengandung berbagai senyawa kimia, dan
mempunyai ukuran yang berbeda tergantung dari sumber emisinya.

Bab 5 Pencemaran Udara 46


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Partikel selain debu, dapat berupa asap. Asap berasal dari pembakaran
batubara, proses industri, pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan
asap rokok. Bahkan dalam asap rokok tidak hanya mengandung satu jenis
senyawa yang berbahaya, namun dapat mengandung lebih dari dua
senyawa yang berbahaya. Asap rokok justru akan memberikan pengaruh
yang berbahaya terhadap orang yang tidak merokok tetapi langsung
menghirup asap rokok. Orang yang demikian disebut dengan perokok
pasif, sedangkan orang yang melakukan kegiatan merokok disebut
dengan perokok aktif. Asap rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru,
batuk kronis, bahkan pada ibu hamil dapat mempengaruhi janin dalam
kandungannya.
Logam Pb di udara salah satunya yang dapat terkandung di dalam
partikel debu. Logam Pb diperoleh dari hasil emisi pembakaran bahan
bakar bensin yang mengandung Pb. Partikel Pb dalam bensin berupa
senyawa organik yaitu Pb-tetraetil yang berfungsi untuk menaikkan
bilangan oktan dari bensin. Polutan Pb yang masuk ke dalam tubuh dapat
menghambat sistem pembentukan haemoglobin (Hb) dalam darah,
merusak fungsi hati dan ginjal, serta penyebab kerusakan syaraf.

D. Kebisingan dan Bau


Selain gas dan partikel yang dapat menyebabkan pencemaran
udara, bau dan kebisingan juga dapat menimbulkan masalah pencemaran
udara. Mengapa bau dan suara dapat menimbulkan pencemaran? Dari
mana asal terjadinya bau dan suara yang dapat menyebabkan udara
menjadi tercemar? Apa dampak dari pencemaran udara yang disebabkan
oleh bau dan suara?
Udara yang bersih atau tidak tercemar bersifat tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Udara yang berbau menunjukkan terjadinya
pencemaran udara. Bau dapat berasal dari peristiwa biologis seperti
terjadinya proses pembusukan tumbuhan atau bangkai. Gas yang
dilepaskan dari bau busuk tersebut biasanya mengandung gas H2S atau
gas amoniak (NH3). Selain proses alami, tumpukan sampah juga akan

Bab 5 Pencemaran Udara 47


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

menyebabkan bau busuk. Apakah pengambilan sampah di lingkungan


sekitar kalian rutin dilakukan? Apa yang terjadi apabila tukang sampah
tidak mengambil tumpukan sampah di sekitar rumahmu selama 1 hingga 2
hari? Bagaimana bau yang timbul di sekitar rumahmu jika hal tersebut
terjadi?
Sampah adalah segala sesuatu yang dihasilkan dari berbagai
kegiatan manusia, yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi. Tumpukan
sampah terutama yang berasal dari sampah organik jika dibiarkan lama
kelamaan akan menimbulkan bau busuk. Pernahkah kalian berada di
lokasi penimbunan sampah? Tempat Pembuangan Akhir pastilah banyak
sampah yang terkumpul dalam jumlah yang sangat besar. Apa yang
terjadi jika tidak ada tempat pembuangan akhir dari sampah? Apa yang
terjadi jika sampah dibiarkan saja, tanpa diolah atau diperlakukan?
Bau busuk yang berasal dari sampah juga merupakan proses
biologis yang dilakukan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme melakukan
penguraian secara alami untuk mengubah senyawa menjadi zat yang
lebih sederhana. Timbunan sampah selain menghasilkan gas H2S yang
berbau busuk, juga dapat menghasilkan gas metana (CH4). Bau busuk
yang timbul dari sampah dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
Binatang lalat juga membantu penyebaran terjadinya penyakit. Melalui
udara, bau yang timbul dari sampah dapat menyebabkan kepala pusing,
sesak nafas, dan dapat menimbulkan mual bagi orang yang meng-
hirupnya.
Bunyi atau suara juga dapat menyebabkan pencemaran udara jika
melampaui batas pendengaran manusia. Bunyi merupakan gelombang zat
yang sampai ke telinga manusia. Bising merupakan bunyi yang tidak
dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu
sehingga menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
Sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor seperti
saat menyalakan klakson, bunyi knalpot yang memekakkan telinga, atau
banyaknya mobil yang berlalu lalang. Sumber transportasi lain yang juga
dapat menyebabkan kebisingan adalah kereta api dan penerbangan.

Bab 5 Pencemaran Udara 48


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Kebisingan juga dapat terjadi dari sumber yang diam seperti pada
kegiatan konstruksi yaitu mesin pengaduk semen, penghancuran material,
atau pemadatan tanah. Dari kegiatan perindustrian, alat-alat industri,
mesin, dan diesel juga dapat menyebabkan kebisingan. Acara live music
yang menggunakan sound system atau alat pengeras suara yang
memekakkan telinga juga penyebab terjadinya kebisingan. Tahukah kalian
bahwa kegaduhan di ruang kelas juga dapat menyebabkan kebisingan?
Apa dampak yang terjadi karena kebisingan?
Dampak yang timbul karena kebisingan dapat mengganggu
kesehatan. Kebisingan dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah,
yang mengakibatkan timbulnya rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,
susah tidur, dan mudah emosi. Oleh karena itu, tidak heran jika dalam
acara musik yang digelar di panggung dapat memicu terjadinya
pertengkaran antar penonton.
Kebisingan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat
meniumbulkan tuli sementara. Namun, jika terjadi secara terus menerus
dapat menyebabkan tuli yang bersifat permanen. Bahkan akan terjadi
kerusakan sebagian atau seluruh alat pendengaran jika intensitas
kebisingan sangat tinggi. Jadi, jangan menganggap terlampau remeh
terhadap kebisingan yang timbul, karena dengan meningkatnya usia,
kebisingan dapat menyebabkan penurunan daya dengar yang akhirnya
dapat mengakibatkan ketulian yang permanen.

Bab 5 Pencemaran Udara 49


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

E. Rangkuman
Udara merupakan campuran beberapa gas dan partikel yang
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Dalam udara terdapat gas
oksigen yang digunakan untuk bernafas, gas karbondioksida untuk
fotosintesis, dan lapisan ozon untuk menahan sinar ultraviolet dari
matahari.
Pencemaran udara adalah proses masuknya polutan (bahan
pencemar) ke dalam lapisan udara (atmosfer) sehingga dapat
menurunkan kualitas lingkungan udara tersebut. Sumber pencemaran
udara berasal dari aktivitas alam (misal letusan gunung berapi,
pembusukan zat secara alami, serta kebakaran hutan yang terjadi
secara tidak disengaja) dan kegiatan manusia (antara lain aktivitas
industri, kendaraan bermotor, pembakaran sampah, merokok, dan lain-
lain). Zat pencemar yang sering dijumpai di lingkungan perkotaan
adalah berupa gas CO2, CO, SO2, NO2, partikel debu, dan logam Pb.
Selain itu, bau dan suara dapat menimbulkan pencemaran udara.

F. Kasus/Permasalahan
1. Apakah kamu pernah mencium bau udara yang tidak sedap pada saat
melewati suatu tempat? Udara dari mana kira-kira asalnya?
2. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran
udara!

Bab 5 Pencemaran Udara 50


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB VI
TANAH DAN LAHAN

Standar Kompetensi:
Memahami tanah longsor dan pencemaran tanah.

Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian tanah longsor.
2. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat menyebabkan tanah
longsor.
3. Mendeskripsikan upaya manusia dalam mencegah tanah longsor.
4. Mengidentifikasi sumber pencemaran tanah bagi ekosistem darat.
5. Menjelaskan dampak pencemaran tanah bagi ekosistem darat.
6. Mengidentifikasi dampak pencemaran tanah bagi manusia.

Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tanah longsor.
2. Siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat
menyebabkan tanah longsor.
3. Siswa dapat mendskripsikan upaya manusia dalam mencegah
tanah longsor.
4. Siswa dapat mengidentifikasi sumber pencemaran tanah bagi
ekosistem darat.
5. Siswa dapat menjelaskan dampak pencemaran tanah bagi
ekosistem darat.
6. Siswa dapat mengidentifikasi dampak pencemaran tanah bagi
manusia.

A. Pendahuluan

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan


makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula
dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada
tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari
makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah
menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat

Bab 6 Tanah dan Lahan 51


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya


pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan
manusia juga.

B. Pengertian Tanah Longsor


Tanah longsor atau dalam bahasa Inggris disebut landslide, adalah
perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,
tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar
lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut:
air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air
tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai
bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya
akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng sehingga terjadi tanah
longsor.

C. Jenis-jenis Tanah Longsor


Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran
rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan
rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di
Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban
jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.

1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

2. Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk cekung.

Bab 6 Tanah dan Lahan 52


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

3. Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang
gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok
batu.

4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain
bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada
lereng yang terjal hingga menggantung terutama di daerah pantai. Batu-
batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.

5. Rayapan Tanah
Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir
tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan
ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke
bawah.

6. Aliran Bahan Rombakan


Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh
air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan
tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang
lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat
bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunung
api. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.

Gambar 6.1 Mekanisme


Terjadinya Tanah Lonsor
Jenis Aliran Bahan
Rombakan

Bab 6 Tanah dan Lahan 53


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

D. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh limbah domestik, limbah
industri, dan limbah pertanian.

Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan
misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat
berupa limbah padat dan cair.

a. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-
tong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral,
dsb.

b. Limbah cair berupa: tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap ke dalam
tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh
mikroorganisme di dalam tanah.

Limbah industri

Limbah industri berasal dari pembuangan yang dilakukan oleh


kegiatan industri.

a. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan


industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses
pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas,
rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging, dll.

b. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses


produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan
industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron
adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam

Bab 6 Tanah dan Lahan 54


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyubur-
kan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida, pemberantas hama
tanaman, misalnya DDT.

E. Dampak Pencemaran Tanah

Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat


mengganggu/mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estika.
Timbulan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak
bisa dimanfaatkan.

Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan


asam sulfida, adanya zat merkuri, khrom dan arsen pada timbunan
sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan,
merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida
logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi
racun.

Sampah anorganik tidak terbiodegradasi, yang menyebabkan


lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus
air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah
hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanah pun akan berkurang,
akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh
makanan untuk berkembang.

Limbah cair rumah tangga berupa: tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika
meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan zat-
zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-
organisme di dalam tanah.

Bab 6 Tanah dan Lahan 55


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

F. Rangkuman

Tanah longsor atau dalam bahasa Inggris disebut landslide,


adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah
atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan
sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah
bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang
berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah
pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar
lereng.

G. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkan jenis-jenis tanah longsor yang terjadi di daerahmu kalau
memang ada!
2. Sebutkan jenis limbah yang dapat mencemari tanah!

Bab 6 Tanah dan Lahan 56


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB VII
ENERGI

Standar Kompetensi:
Memahami pengertian, pemanfaatan dan dampak pemakaian energi
terhadap lingkungan.

Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian energi.
2. Mengidentifikasi sumber-sumber dan bentuk-bentuk energi.
3. Mendeskripsikan pemanfaatan energi.

Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi.
2. Siswa dapat mengidentifikasi sumber-sumber dan bentuk-bentuk
energi.
3. Siswa dapat mendeskripsikan pemanfaatan energi.

A. Pendahuluan
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Ketika kita berjalan, kita memerlukan energi untuk mengerakkan kaki kita
dan menopang tubuh kita. Ketika kita berlari, kita memerlukan energi lebih
banyak untuk menggerakkan kaki kita lebih cepat dan menopang tubuh
kita. Ketika kita bermain sepak bola, kita memerlukan energi lebih banyak
lagi untuk berlari dan menendang bola. Ketika kita bermain bola basket,
kita perlu energi lebih banyak lagi. Makin keras aktivitas kita, makin
banyak energi yang kita perlukan.
Ketika kita berpuasa, kita tidak mampu bermain lebih keras
daripada saat tidak berpuasa. Saat kita berpuasa, kita akan cepat lemas
melakukan aktivitas. Pada saat berpuasa, energi kita sedikit karena kita
tidak makan. Makanan adalah sumber energi bagi tubuh kita.

Bab 7 Energi 57
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Sebuah sepeda motor perlu bensin untuk menghidupi mesinnya.


Bensin tersebut dibakar di dalam mesin untuk dapat menggerakkan
toraknya. Gerakan torak tersebut selanjutnya diubah menjadi putaran roda
belakang untuk melaju. Ketika kawat gas ditarik, putaran mesin semakin
cepat. Sepeda motor dapat melaju lebih cepat pula. Saat itu pula
diperlukan lebih banyak bensin.
Sepeda motor pada umumnya tidak mampu mengangkut
segerobak pasir. Kendaaraan yang dirancang untuk mengangkut pasir
adalah truk. Truk memiliki mesin yang lebih besar. Truk biasanya
menggunakan bahan bakar solar. Ruang tempat membakar solar pada
mesin truk jauh lebih besar dari pada ruang tempat membakar bensin
pada mesin sepeda motor. Akibatnya gaya angkut truk lebih besar
daripada sepeda motor. Truk lebih mampu melakukan kerja dibanding
sepeda motor. Atau dengan kata lain energi truk lebih besar daripada
energi sepeda motor. Jadi energi adalah kapasitas atau kemampuan
untuk melakukan usaha.

B. Sumber-sumber Energi
Manusia perlu makan untuk dapat melakukan aktivitas. Tanpa
makan, tubuh kita akan lemah. Makanan adalah sumber energi bagi
manusia. Di dalam pencernaan kita, sari-sari makanan diangkut oleh
darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, makanan
dibakar sehingga kita memiliki energi.
Pada mesin sepeda motor, energi didapat dari pembakaran bensin
di ruang bakar mesin. Tanpa bensin sepeda motor tidak dapat hidup. Jadi
bensin adalah sumber energi bagi sepeda motor.

Macam-macam bentuk energi:


1. Energi Panas
Energi panas atau kalor adalah energi yang berasal dari panas yang
terjadi dari sinar energi matahari atau berasal dari nyala api. Energi panas
dapat menyebabkan benda memuai, mencair, menguap atau terbakar.

Bab 7 Energi 58
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

2. Energi Gerak (kinetik)


Energi gerak atau kinetik adalah energi yang dimiliki benda untuk
bergerak. Contohnya air yang mengalir dan angin yang bertiup.

3. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang ditimbulkan oleh cahaya. Contohnya
cahaya matahari yang dikumpulkan lewat lensa cembung dapat
memanaskan kertas sampai terbakar.

4. Energi Bunyi
Energi bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh bunyi atau suara.
Contohnya bunyi bom, bunyi halilintar, dan bunyi petasan.

5. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda.
Contohnya energi yang terdapat dalam katapel, per atau busur panah
yang terenggang.

6. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam senyawa-senyawa
kimia. Contohnya aki, baterai, dinamo.

7. Energi Atom
Energi atom adalah energi yang timbul pada reaksi atom saat inti atom
dipecah menjadi partikel-partikel lainnya.

8. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang tersimpan dalam atom dari unsur-unsur
nuklir. Contohnya pada ledakan bom atom.

9. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh arus listrik. Contohnya
pada generator dan dinamo.

Bab 7 Energi 59
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

10. Makanan
Makanan merupakan sumber energi bagi kita. Makanan menyimpan
energi dalam bentuk zat kimia.

C. Pemanfaatan Energi

Indonesia memiliki aneka ragam sumber daya energi dalam jumlah


memadai namun tersebar tidak merata. Konsumsi energi tumbuh pesat
seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Sebagian besar beban
konsumsi berada di Jawa, pulau yang membutuhkan banyak energi,
namun yang tidak memiliki sumberdayanya sendiri dalam jumlah
memadai. Sebaliknya, banyak sumber energi terdapat di tempat berpen-
duduk sedikit, kegiatan ekonominya belum berkembang serta berjarak
cukup jauh dari Jawa.

Mobil pertama ciptaan Henry Ford di Amerika sebenarnya tidak


menggunakan bahan bakar fosil. Ketika pada tahun 1896 dia membuat
mobil pertamanya, Thin Lizzie, dia menjejalkan etanol ke tangki bahan
bakar untuk mesin dua silindernya. Tapi Ford akhirnya harus mengakui
bensin menjadi bahan bakar yang jauh lebih murah dan menghasilkan
tenaga lebih besar. Ford akhirnya menggunakan bensin dan industrinya
menjadi salah satu industri mobil terbesar di dunia.

Efisiensi juga menjadi kata kunci ketika Rudolph Diesel akhirnya


juga mengganti bahan bakar minyak kacang untuk mesin berkompresi
pertama yang dibuatnya, yang populer dengan sebutan mesin diesel,
yang diciptakannya tahun 1893. Itu dilakukan karena bahan bakar fosil
lebih murah, lebih bertenaga, dan pasokannya lebih pasti.

Bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tidak terkalahkan


selama dua abad ini. Kini 80 persen dari pasokan energi dunia disumbang
oleh bahan bakar fosil. Enam miliar ton bahan bakar fosil yang kita gali
setiap tahun menghasilkan emisi gas rumah kaca. Emisi rumah kaca ini
membentuk selimut yang begitu tebal di atmosfer sehingga memerangkap
panas matahari di atmosfer dan meningkatkan suhu global.

Bab 7 Energi 60
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Gambar 7.1 Skema Efek Rumah Kaca

Jika energi terbarukan yang ramah lingkungan tidak segera


dikembangkan secara global, lima tahun lagi dunia akan membutuhkan 99
juta barrel minyak bumi per hari. Itu artinya, kita akan menambah emisi
rumah kaca, yang sejak tahun 2004 sudah menyemburkan 27 miliar ton
karbon dioksida (CO2) ke atmosfer per tahun.

Penghasil emisi gas rumah kaca terbesar memang bukan


kendaraan, melainkan kebutuhan manusia akan listrik yang menyumbang
40 persen dari emisi karbon dioksida di dunia. Sebab sebagian besar
pembangkit listrik di dunia menggunakan bahan bakar fosil. Masalahnya,
sedikit sekali negara yang sudah mengembangkan sumber energi lain
seperti tenaga air, angin, panas matahari, panas bumi, bahkan ombak
laut.

Diet karbon
Penghematan listrik baik di rumah, di kantor, di tempat-tempat
umum, maupun industri menjadi hal berarti untuk mengurangi pemanasan
global. Penataan kota yang lebih ramah lingkungan, penghematan listrik di

Bab 7 Energi 61
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

gedung-gedung, tempat umum, dan perkantoran menjadi hal yang


semakin menjadi tuntutan. ”Kita misalnya harus mulai tahu berapa jejak
karbon kita. Kita harus paham bagaimana memilih peralatan elektronik
yang hemat listrik, mulai dari lampu, alat-alat rumah tangga, AC, televisi,
dan peralatan lainnya. Kita juga sudah harus mengenal konsep tentang
diet karbon,” ujar Ichiro Suganuma, Presiden Direktur PT Panasonic
Indonesia.

Diet karbon sebagai cara menekan emisi rumah kaca bisa


dilakukan anggota keluarga di rumah, misalnya dengan memahami jumlah
emisi dari setiap peralatan rumah tangga yang dipakai. ”Diet karbon bukan
cuma membutuhkan sikap, tapi juga pengetahuan memadai tentang emisi
dari setiap kegiatan kita,” ujar Suryopratomo, Direktur Pemberitaan
MetroTV.

Seandainya kita mengganti satu lampu pijar saja dengan lampu


hemat energi tipe compact fluorescent lamp (CFL) misalnya, kita akan
mengurangi emisi setara dengan pembakaran 23 kilogram batu bara
selama masa pakainya. Kalau hal ini dilakukan seluruh warga Jakarta
misalnya, maka pembakaran jutaan ton batu bara bisa dicegah.
”Penanganan global warming bukan hanya butuh kebijakan pemerintah
dan komitmen dunia usaha, tapi juga prakarsa individual di rumah, kantor,
atau tempat-tempat umum,” ujar Hanny Soema Di Pradja, CEO Delta
Female Indonesia.

Emisi Kendaraan Bermotor


Setelah kebutuhan listrik, penyebar emisi CO2 terbesar adalah asap
dari kendaraan, mulai dari mobil, motor, pesawat terbang, atau mesin
transportasi lain. Sumbangannya secara total 24 persen dari emisi CO2
dunia. Namun, kendaraan juga mengeluarkan emisi beracun, seperti
karbon monoksida, partikel logam, atau asap berbahaya yang
mengerikan.

Bab 7 Energi 62
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

”Pengembangan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan


energi yang terbarukan terus kami kembangkan. Bahan bakar biodiesel
dari pohon jarak atau mobil berbahan bakar etanol adalah beberapa
contoh yang dikembangkan Pertamina,” ujar Basuki Trikora Putra, wakil
humas Pertamina.

Bahaya emisi kendaraan bermotor kini mengancam kita. Jumlah


kendaraan bermotor di dunia sudah lebih dari 880 juta unit. Di Indonesia,
produksi sepeda motor saja mencapai 4 juta unit per tahun dan akan terus
bertambah oleh permintaan yang terus meningkat.

Para pengambil kebijakan di banyak perkotaan juga tidak banyak


memberi disinsentif untuk pemilikan kendaraan karena pajak kendaraan
adalah pendapatan yang signifikan bagi pemerintah. Mobil hybrid yang
diproduksi beberapa pabrikan mobil misalnya, malah dikenakan pajak
lebih mahal dibanding mobil konvensional.

Di sisi lain, alternatif sepeda sebagai alat transportasi misalnya,


meski banyak dikampanyekan, belum juga menjadi pilihan menarik. ”Kalau
saya tinggal di Eropa yang hawanya sejuk mungkin saya mau naik sepeda
setiap hari. Tapi kalau di Indonesia yang suhunya panas begini, lalu
lintasnya semrawut, perilaku sopirnya ugal-ugalan, polusinya udaranya
parah, lajur sepeda tidak ada, buat apa naik sepeda. Sudah capek, tidak
sehat, tidak aman pula”. Jawaban yang masuk akal ini, lalu makin
membenarkan asumsi bahwa kita semua ikut berkontribusi terhadap
ancaman bencana yang akan menimpa kita. Tapi tidakkah sekarang
saatnya kita menyadari bahwa masa depan kita tergantung pada pilihan
kita sekarang. (Nugroho F Yudho, energi.yang.terus.membakar.bumi). Rabu, 25
November 2009 | 03:30 WIB

Bab 7 Energi 63
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

D. Rangkuman

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.


Ketika kita berjalan, kita memerlukan energi untuk mengerakkan kaki
kita dan menopang tubuh kita. Ketika kita berlari, kita memerlukan
energi lebih banyak untuk mengerakkan kaki kita lebih cepat dan
menopang tubuh kita.
Manusia perlu makan untuk dapat melakukan aktivitas. Tanpa
makan, tubuh kita akan lemah. Makanan adalah sumber energi bagi
manusia. Di dalam pencernaan kita, sari-sari makanan diangkut oleh
darah untuk diedarakan ke seluruh tubuh. Di dalam sel-sel tubuh,
makan dibakar sehingga kita memiliki energi.
Indonesia memiliki aneka ragam sumber daya energi dalam
jumlah memadai namun tersebar tidak merata. Konsumsi energi
tumbuh pesat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Sebagian
besar beban konsumsi berada di Jawa, pulau yang membutuhkan
banyak energi, namun yang tidak memiliki sumberdayanya sendiri
dalam jumlah memadai. Sebaliknya, banyak sumber energi terdapat di
tempat berpenduduk sedikit, kegiatan ekonominya belum berkembang
serta berjarak cukup jauh dari Jawa.

E. Kasus/Permasalahan
1. Tahukah kamu mengapa di pulau Jawa konsumsi energi lebih besar
dibandingkan dengan pulau-pulau lain di luar Jawa?
2. Energi apakah yang digunakan oleh kompor sewaktu memasak? dan
mengapa lampu-lampu di rumahmu dapat menyala?

Bab 7 Energi 64
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB VIII
H U T A N

Standar Kompetensi:
Mengenal kerusakan hutan, penyebab terjadinya kerusakan hutan dan
upaya mengatasinya.

Kompetensi Dasar:
1. Mendeskripsikan kerusakan hutan.
2. Mengidentifikasi berbagai kegiatan manusia yang menyebabkan
kerusakan hutan.

Indikator:
1. Siswa dapat mendeskripsikan kerusakan hutan.
2. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai kegiatan manusia yang
menyebabkan kerusakan hutan.

A. Pendahuluan
Perkembangan pembangunan kehutanan pada masa lalu, telah
mengubah banyak wajah hutan Indonesia. Kebakaran hutan, penebangan
liar, perladangan berpindah, dan penurunan keragaman hayati adalah
cerita yang melekat pada hutan Indonesia. Fenomena-fenomena tersebut

Bab 8 Hutan 65
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

telah mempengaruhi cerita bangsa dalam kehidupan masyarakat Inter-


nasional. Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat
menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun
ekosistem lain di sekitarnya. Khusus bagi komunitas bakau/mangrove dan
lamun, gangguan yang parah akibat kegiatan manusia berarti kerusakan
dan musnahnya ekosistem. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan
manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal
yang dapat merusak hutan Indonesia.

B. Kerusakan Hutan dan Penyebabnya


Hutan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sebagian besar rakyat Indonesia, karena hutan memberikan
sumber kehidupan bagi kita semua. Hutan menghasilkan air dan oksigen
sebagai komponen yang yang sangat diperlukan bagi kehidupan umat
manusia. Demikian juga dengan hasil hutan lainnya memberikan berbagai
manfaat bagi kehidupan masyarakat. Kebutuhan manusia yang semakin
banyak dan berkembang, Kerusakan hutan dipicu oleh sehingga terjadi
hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia.

Deskripsi Kerusakan Hutan


Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupakan
kegiatan yang merusak terhadap kondisi hutan setelah penebangan,
karena di luar dari perencanaan yang telah ada. Kerusakan hutan
Indonesia dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu,
meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak
ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.
Kerusakan hutan berdampak negatif dan dan positif. Faktor-faktor
yang menyebabkan kerusakan hutan antara lain :
a. Kerusakan hutan karena perbuatan manusia secara sengaja.
b. Kerusakan hutan karena hewan dan lingkungan.
c. Kerusakan hutan karena serangan hama dan penyakit.

Bab 8 Hutan 66
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Kerusakan hutan telah menimbulkan perubahan kandungan hara


dalam tanah dan hilangnya lapisan atas tanah yang mendorong erosi
permukaan dan membawa hara penting bagi pertumbuhan tegakan.
Terbukanya tajuk iokut menunjang segara habisnya lapisan atas tanah
yang subur dan membawa serasah sebagai pelindung sekaligus
simpanan hara sebelum terjadinya dekomposisi oleh organisme tanah.
Terjadinya kerusakan hutan, apabila terjadi perubahan yang
menganggu fungsi hutan yang berdampak negatif, misalnya: adanya
pembalakan liar (illegal logging) menyebabkan terjadinya hutan gundul,
banjir, tanah longsor, kehidupan masyarakat terganggu akibat hutan yang
jadi tumpuhan hidup dan kehidupannya tidak berarti lagi serta kesulitan
dalam memenuhi ekonominya.

C. Berbagai Kegiatan Manusia yang Menyebabkan Kerusakan Hutan


Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat
menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun
ekosistem lain di sekitarnya. Khusus bagi komunitas mangrove dan lamun,
gangguan yang parah akibat kegiatan manusia berarti kerusakan dan
musnahnya ekosistem. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan manusia
yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal yang
dapat merusak hutan Indonesia antara lain:

1. Penebangan hutan tanpa perhitungan dapat mengurangi fungsi hutan


sebagai penahan air.
Akibatnya daya dukung hutan menjadi berkurang. Penebangan
hutan akan berakibat pada kelangsungan daur hidrologi dan menyebab-
kan humus cepat hilang. Dengan demikian kemampuan tanah untuk
menyimpan air berkurang. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan
langsung mengalir, hanya sebagian kecil yang meresap ke dalam tanah.
Tanah hutan yang miring akan tererosi, khususnya pada bagian yang
subur, sehingga menjadi tanah yang tandus. Bila musim penghujan tiba

Bab 8 Hutan 67
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

akan menimbulkan banjir, dan pada musim kemarau mata air menjadi
kering karena tidak ada air tanah.
Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi.
Akibat lainnya adalah harimau, babi hutan, ular dan binatang buas lainnya
menuju ke permukiman manusia. Dampak lain dari penggundulan hutan
yaitu terjadinya pemanasan global. Padahal tanaman sangat berperan
dalam penyerapan karbon dioksida di udara. Jika pohon-pohon telah
ditebangi, maka jumlah karbon dioksida diudara akan semakin meningkat
yang menyebabkan meningkatnya suhu udara.
Salah satu sebab utama perusakan hutan adalah penebangan
hutan. Banyak tipe kayu yang digunakan untuk perabotan, lantai, dan
konstruksi diambil dari hutan tropis di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.
Dengan membeli produk kayu tertentu, orang-orang di daerah seperti
Amerika Serikat secara langsung membantu perusakan hutan hujan.
Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah
kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya
menjadi hutan kembali.

Gambar 8.1 Penebangan Hutan

Bab 8 Hutan 68
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Walau penebangan hutan dapat dilakukan dalam aturan tertentu


yang mengurangi kerusakan lingkungan, kebanyakan penebangan hutan
di hutan hujan sangat merusak. Pohon-pohon besar ditebangi dan diseret
sepanjang hutan, sementara jalan akses yang terbuka membuat para
petani miskin mengubah hutan menjadi lahan pertanian. Di Afrika para
pekerja penebang hutan menggantungkan diri pada hewan-hewan sekitar
untuk mendapatkan protein. Mereka memburu hewan-hewan liar seperti
gorila, kijang, dan simpanse untuk dimakan.

2. Kebakaran hutan
Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah
kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya
menjadi hutan kembali. Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan,
kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau kebakaran semak, adalah
sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnah-
kan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Penyebab umum terma-
suk petir, kecerobohan mansusia, dan pembakaran. Musim kemarau dan
pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran
hutan besar. Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan
antara lain sebagai berikut:
a. Musim kemarau yang sangat panjang.
b. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
c. Pembuatan arang di hutan.
d. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.

Bab 8 Hutan 69
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Gambar 8.2 Kebakaran hutan

Penyebab kebakaran hutan, antara lain:


• Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau
yang panjang.
• Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok
secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
• Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari
letusan gunung berapi.
• Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan
pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan
vandalisme.
• Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut
yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim
kemarau.

Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:


1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer.
2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena
kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga
dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah
turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan
dan kekeringan di saat musim kemarau.

Bab 8 Hutan 70
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

4. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya


jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di
daerah-daerah terpencil.
5. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih
jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan
terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu
pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
6. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa
menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-
anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para
penderita TBC/asma.

3. Penambangan liar
Aktivitas seperti penambangan di hutan dapat menyebabkan keru-
sakan permanen. Aktivitas penambangan dapat menimbulkan dampak
yang besar, tidak hanya pada kawasan penambangan tapi juga wilayah
disekitarnya, termasuk wilayah hilir dan pesisir dimana limbah penam-
bangan dialirkan. Tidak hanya itu, sisa-sisa hasil penambangan dapat
merusak ekosistem di dalam hutan dan merusak keseimbangan alam.

4. Perburuan liar
Perburuan, meskipun hanya mengancam sebagian kecil dari
spesies yang ada, sangat berpengaruh kepada keberadaan spesies-
spesies yang langka dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Gajah, kijang
kuning (Muntiacus muntjak) dan rusa (Cervus unicolor) merupakan contoh
satwa yang sering diburu orang.

Bab 8 Hutan 71
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

D. Rangkuman
Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupa-
kan kegiatan yang merusak kondisi hutan setelah penebangan, karena
di luar dari perencanaan yang telah ada. Kerusakan hutan kita dipicu
oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya
konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada
pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.

E. Kasus/Permasalahan
1. Apakah di sekitar rumahmu terdapat hutan?
2. Sebutkanlah jenis-jenis pohon yang ada di hutan itu?
3. Menurut kamu apakah hutan di sekitarmu masih baik? Jikalau sudah
rusak, sebutkanlah kerusakannya dan apa penyebabnya!

Bab 8 Hutan 72
KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB IX
BENCANA ALAM

Standar Kompetensi:
Memahami bencana alam dan penyebab terjadinya bencana alam.

Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.

Indikator:
Siswa dapat mengidentifikasi bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia.

A. Pengertian dan Jenis Bencana Alam


Bencana alam adalah peristiwa alam yang menimbulkan resiko dan
bahaya terhadap kehidupan manusia. Bencana alam itu terjadi dimana-
mana, dan terjadi pada masa lampau, masa sekarang, dan masa yang
akan datang. Kejadian bencana alam seperti tsunami, gempa bumi,
letusan gunungapi, longsor lahan, amblesan tanah, badai taipon, banjir,
kebakaran hutan, dan badai salju adalah bencana yang banyak melanda
berbagai negara dan bangsa, dan menimbulkan banyak kerugian baik
berupa harta, benda, bahkan nyawa manusia (Sutikno, 1985).
Apabila diperhatikan ternyata bencana alam terjadi pada
lingkungan yang sangat bervariasi. Lingkungan terjadinya bisa terjadi di
dataran, pegunungan, daerah pantai, ataupun daerah yang subur.
Jenis bencana alam yang pernah melanda Indonesia antara lain:

1. Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang, secara harafiah berarti "ombak besar di
pelabuhan") adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa

Bab 9 Bencana Alam 73


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut.
Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan
kelajuannya. Dengan itu, apabila gelombang menghampiri pantai,
ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang
tersebut bergerak pada kecepatan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan
efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat melintasi di laut dalam, tetapi
meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter atau lebih di daerah
pantai. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan, erosi dan korban jiwa
pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban
jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan
pertanian, tanah, dan air bersih. Tsunami dapat terjadi jika terjadi
gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti
letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke
bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam
rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus,
misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau, tahun 1883.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut
naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseim-
bangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya
aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang
besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Kecepatan gelombang
tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi,
dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila
tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50
km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di
tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa centimeter hingga
beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa
mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat
mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis

Bab 9 Bencana Alam 74


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa


beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar.
Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi (tubrukan lempeng
tektonik), dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng
benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api
juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan
tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi.
Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan
air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan
benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau
longsor ini cukup besar, dapat terjadi mega-tsunami yang tingginya
mencapai ratusan meter.
(Sumber: Maulana, http//:maul4n4.multiply.com/journal/item) Diakses 14 Oktober 2009
jam 09.00.
Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di
Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh dan disusul dengan Tsunami
yang menyerang pesisir barat pulau Sumatera. Provinsi Nangroe Aceh
Darusallam dan Kepulauan Nias, Sumatera Utara adalah wilayah terparah
yang diporak poranda diterjang air bah. Kerugian material yang diakibat-
kan bencana ini ditaksir hampir ratusan trilyun rupiah. Banyak sarana-
sarana transportasi, komunikasi, dan infrastruktur lainnya hancur ditelan
gelombang air pasang ini. Kota yang dulunya dipadati oleh rumah-rumah
penduduk dan bangunan batu, kini hampir rata dengan tanah. Ratusan
ribu nyawa melayang. Dalam waktu sekejap mayat-mayat bergelimpangan
disepanjang jalan dan dibiarkan membusuk tanpa ada yang merawatnya.
Bencana ini kini tidak saja dirasakan oleh mereka yang terkena langsung,
tetapi dirasakan oleh segenap masyarakat dunia.
Tsunami di Aceh itu terjadi karena gempa bumi pada jam 7:58:53
WIB. Pusat gempa terletak pada 3.316° LU dan 95.854° BT , kurang lebih
160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer.

Bab 9 Bencana Alam 75


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

(sumber:http//:id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Samudra_Hindia_2004), diakses 14
Oktober 2009.
Gempa di lepas pantai Aceh itu berkekuatan 9,3 menurut skala
Richter dan dengan merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun
waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Sumatera Utara,
Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India,
Srilangka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Gempa yang
mengakibatkan tsunami itu menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di
8 negara. Ombak tsunami setinggi 30 meter. Bencana ini merupakan
kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan
Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.

Gambar 9.1 Masjid Terkena Gelombang Laut Tsunami

Gambar 9.2 Hantaman Gelombang Laut ke Daratan karena Tsunami

Bab 9 Bencana Alam 76


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Gambar 9.3 Lumpur Sisa-sisa Tsunami yang Terbawa ke Daratan

2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di per-
mukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi
(lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan
daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun
padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
(Sumber: wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, http//: id.wikipedia.org/
wiki/Gempa_bumi). Diakses 14 Oktober 2009.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan (tenaga) yang
terjadi karena pergeseran lempeng tektonik seperti layaknya gelang karet
ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh
tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari
tektonik plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari
beberapa lapisan batuan, sebagian besar daerah dari lapisan kerak itu
akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut
begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama
lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti
pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola
pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam
ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan

Bab 9 Bencana Alam 77


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda


hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan
lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di
Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 pagi hari, pukul 05.54
WIB.

Penyebab terjadinya gempa bumi


Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempeng tektonik yang
bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya
mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi
oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan
tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit
kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan
magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi
gejala akan terjadinya letusan gunung berapi (dikenal sebagai gempa
volkanik). Beberapa gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya
massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia
(gempa seperti ini jarang terjadi), Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga
dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi
(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di
Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari
peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa
bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga
seismisitas terinduksi.

Bab 9 Bencana Alam 78


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Gambar 9.4 Gedung Beton Luluh Lantak Terkena Gempa Tektonik

Gambar 9.5 Bangunan Bertingkat Lebih Rawan Hancur Terkena Gempa Kalau
Konstruksinya Tidak Kuat

3. Letusan Gunung Api


Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah “erupsi”. Hampir semua kegiatan gunung api
berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan
batas lempeng tektonik. Pada batas lempeng tektonik inilah terjadi
perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu
melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).
Magma akan mengintrusi/menerobos batuan atau lapisan bahan lain di
sekitarnya melalui rekahan-rekahan mendekati permukaan bumi.

Bab 9 Bencana Alam 79


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Setiap gunung api memiliki karakteristik tersendiri jika ditinjau dari


jenis muntahan atau produk yang dihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis
produk tersebut kegiatan letusan gunung api tetap membawa bencana
bagi kehidupan. Bahaya letusan gunung api memiliki resiko merusak dan
mematikan.
Bahaya letusan gunung api dibagi menjadi dua berdasarkan waktu
kejadiannya, yaitu:
a) Bahaya Utama (Primer)
1) Awan panas (neuu ardante), merupakan campuran material letusan
antara gas dan bebatuan (segala ukuran) terdorong ke bawah lereng
akibat densitas yang tinggi dan merupakan adonan yang jenuh
menggulung secara turbulensi bagaikan gunung awan yang menyusuri
lereng. Selain suhunya sangat tinggi, antara 300 – 700º Celcius,
kecepatan lumpurnyapun sangat tinggi, > 70 km/jam (tergantung
kemiringan lereng).
2) Lontaran material (berupa bom, lapili, debu pijar), terjadi ketika letusan
berlangsung. Jauh lontarannya sangat tergantung dari besarnya energi
letusan, bisa mencapai ratusan meter jauhnya. Selain suhunya tinggi
(>200ºC), ukuran materialnya pun besar dengan diameter > 10 cm
sehingga mampu membakar sekaligus melukai, bahkan mematikan
mahluk hidup. Lazim juga disebut sebagai “bom vulkanik”
3) Hujan abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang
berlangsung. Material yang berukuran halus (abu dan pasir halus)
yang diterbangkan angin dan jatuh sebagai hujan abu dan arahnya
tergantung dari arah angin. Karena ukurannya yang halus, material ini
akan sangat berbahaya bagi pernafasan, mata, mencemari air tanah,
merusak tumbuh-tumbuhan dan mengandung unsur-unsur kimia yang
bersifat asam sehingga mampu mengakibatkan korosi terhadap seng
dan mesin pesawat.
4) Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya
cair/liquid (cairan kental dan bersuhu tinggi, antara 700 – 1200ºC.
Karena cair, maka lava umumnya mengalir mengikuti lereng dan

Bab 9 Bencana Alam 80


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

membakar apa saja yang dilaluinya. Bila lava sudah dingin, maka
wujudnya menjadi batu (batuan beku) dan daerah yang dilaluinya akan
menjadi ladang batuan beku.
5) Gas racun, muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api
sebab gas ini dapat keluar melalui rongga-rongga ataupun rekahan-
rekahan yang terdapat di daerah gunung api. Gas utama yang biasa-
nya muncul adalah CO2, H2S, HCl, SO2, dan CO. Yang sering
menyebabkan kematian adalah gas CO2. Beberapa gunung api yang
memiliki karakteristik letusan gas beracun adalah Gunung Api
Tangkuban Perahu, Gunung Api Dieng, Gunung Ciremai, dan Gunung
Api Papandayan.
6) Tsunami, umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana saat
letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang besar
untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang
tsunami. Makin besar volume material letusan makin besar gelombang
yang terangkat ke darat. Sebagai contoh kasus adalah letusan
Gunung Krakatau tahun 1883.

b) Bahaya Ikutan (Sekunder)


Bahaya ikutan letusan gunung api adalah bahaya yang terjadi
setelah proses peletusan berlangsung. Bila suatu gunung api meletus
akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan
lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material
tersebut akan terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke
lembah sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar.

Bab 9 Bencana Alam 81


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Gambar 9.6 Aliran Lava Pijar dari Gunungapi

Gambar 9.7 Erupsi Gunungapi di Laut

Gambar 9.8 Awan Pijar (Neuu Ardante) yang Menuruni Lereng Gunungapi

Bab 9 Bencana Alam 82


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

B. Mitigasi (Upaya Penanganan) Bencana Alam


Setiap bencana memerlukan tindakan prioritas dan kebutuhan
informasi yang relatif berbeda. Prioritas tindakan dan kebutuhan informasi
pada waktu bencana gempa bumi akan berbeda dengan bencana banjir.
Namun secara umum, informasi yang dibutuhkan pada waktu penanganan
bencana adalah:
(1) wilayah serta lokasi geografis bencana dan perkiraan populasi,
(2) status jalur transportasi dan sisem komunikasi,
(3) ketersediaan air bersih, bahan makanan, fasilitas sanitasi dan tempat
hunian,
(4) jumlah korban,
(5) kerusakan, kondisi pelayanan, ketersediaan obat-obatan, peralatan
medis serta tenaga di fasilitas kesehatan,
(6) lokasi dan jumlah penduduk yang menjadi pengungsi, dan
(7) estimasi jumlah yang meninggal dan hilang.

Pada tahap awal, tindakan kemanusiaan dan pengumpulan


informasi dilakukan secara simultan. Pengumpulan data harus dilakukan
secara cepat untuk menentukan tindakan prioritas yang harus dilakukan
oleh manajemen bencana. Data ini bias diperoleh misalnya dari peta
ataupun citra penginderaan jauh. Misal Peta Rupabumi untuk menentukan
lokasi bencana longsor tanah. Penggunaan Global Positioning Systems
(GPS) berperan penting dalam menentukan lokasi tempat pengungsi
maupun fasilitas kesehatan. Data tersebut dapat digabungkan dengan
data spatial dari satelit. sebagai contoh,pPada awal kejadian tsunami di
Aceh, gambar satelit dari Quick Birds sangat bermanfaat untuk
mengestimasikan cakupan bencana serta perkiraan sarana transportasi
yang rusak. Data spatial tersebut selanjutnya digabungkan dengan
informasi mengenai jumlah maupun distribusi pengungsi, ketersediaan air
bersih serta bahan makanan akan memberikan masukan penting bagi
koordinasi dan manajemen pada fase tanggap darurat.

Bab 9 Bencana Alam 83


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

Gambar 9.9 Peta Rupa Bumi untuk Menentukan Lokasi Longsor Tanah

Mitigasi Bencana Gunung Berapi


Mitigasi bencana gunung berapi ialah upaya memperkecil jumlah
korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi,
tindakan yang perlu dilakukan:
a) Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam mengguna-
kan alat pencatat gempa (seismograf). Data harian hasil pemantauan
dilaporkan ke kantor Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (DVMBG) di Bandung dengan menggunakan radio komunikasi
SSB. Petugas pos pengamatan Gunung berapi menyampaikan
laporan bulanan ke pemda setempat.
b) Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadi
peningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan

Bab 9 Bencana Alam 84


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

dan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi,


melakukan pemeriksaan secara terpadu.
c) Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat
menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan
bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos
penanggulangan bencana.
d) Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika,
dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta
dan dokumen lainya.
e) Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah
serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi.
Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda
dan penyuluhan langsung kepada masyarakat. (Sumber: Panduan
Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Set
BAKORNAS PBP; Leaflet Set. BAKORNAS PBP dan Gunung Api. Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 2006.

Persiapan dalam Menghadapi Letusan Gunung Berapi


• Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman
untuk mengungsi.
• Membuat perencanaan penanganan bencana.
• Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
• Mempersiapkan kebutuhan dasar.

Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi:


• Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan
daerah aliran-lahar.
• Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas.
• Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan
panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
• Jangan memakai lensa kontak.
• Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.

Bab 9 Bencana Alam 85


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

• Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan


kedua belah tangan.

Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi


• Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
• Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak
atau meruntuhkan atap bangunan.
• Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu
sebab bisa merusak mesin.

C. Rangkuman

Bencana alam adalah peristiwa alam yang menimbulkan resiko


dan bahaya terhadap kehidupan manusia. Bencana alam itu terjadi di
mana-mana, dan terjadi pada masa lampau, masa sekarang, dan
masa yang akan datang. Kejadian bencana alam seperti tsunami,
gempa bumi, letusan gunungapi, longsor lahan, amblesan tanah, badai
taipon, banjir, kebakaran hutan, dan badai salju adalah bencana yang
banyak melanda berbagai negara dan bangsa, dan menimbulkan
banyak kerugian baik berupa harta, benda, bahkan nyawa manusia.
Pada tahap mitigasi bencana alam, tindakan kemanusiaan dan
pengumpulan informasi dilakukan secara simultan. Pengumpulan data
harus dilakukan secara cepat untuk menentukan tindakan prioritas
yang harus dilakukan oleh manajemen bencana. Data ini bias
diperoleh misalnya dari peta ataupun citra penginderaan jauh. Misal
Peta Rupabumi untuk menentukan lokasi bencana longsor tanah.
Penggunaan Global Positioning Systems (GPS) berperan penting
dalam menentukan lokasi kamp pengungsi maupun fasilitas kesehatan.

D. Kasus/Permasalahan
1. Sebutkanlah bencana alam yang pernah terjadi di daerahmu?
2. Bagaimana korban yang yang ditimbulkan?
3. Tindakan apakah yang harus dilakukan untuk mengantisipasi terja-
dinya bencana alam?

Bab 9 Bencana Alam 86


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB X
PESISIR DAN LAUT

Standar Kompetensi:
Mengenal ekosistem pesisir dan laut, pencemaran dan dampak yang
ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya.

Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian dan komponen ekosistem pesisir dan laut
serta perbedaannya.
2. Menjelaskan interaksi hubungan antar lingkungan pesisir dan laut.

Indikator:
1 Siswa dapat menjelaskan pengertian dan komponen ekosistem
pesisir dan laut serta perbedaannya.
2 Siswa dapat menjelaskan interaksi hubungan antar lingkungan
pesisir dan laut.

A. Pendahuluan
Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah
peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi
sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang sangat kaya. Namun,

Bab 10 Pesisir dan Laut 87


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

karakteristik laut tersebut belum sepenuhnya dipahami dan diintegrasikan


secara terpadu. Kebijakan pemerintah yang sektoral dan bias daratan,
akhirnya menjadikan laut sebagai kolam sampah raksasa. Dari sisi sosial-
ekonomi, pemanfaatan kekayaan laut masih terbatas pada kelompok
pengusaha besar dan pengusaha asing. Nelayan sebagai jumlah terbesar
merupakan kelompok profesi paling miskin di Indonesia.
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu atau yang lebih di kenal
dengan Integrated Coastal Zone Management atau disingkat ICZM adalah
pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan
yang terdapat di kawasan pesisir dengan cara melakukan penilaian
menyeluruh tentang kawasan pesisir beserta sumberdaya alam dan jasa-
jasa lingkungan yang terdapat di dalamnya, menentukan tujuan dan
sasaran pemanfaatan, dan kemudian merencanakan serta mengelola
segenap kegiatan pemanfaatannya guna mencapai pembangunan yang
optimal dan berkelanjutan.

B. Ekosistem Laut dan Pesisir

Gambar 10.1 Wilayah Pesisir

Berdasarkan kesepakatan umum di dunia bahwa wilayah pesisir


adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Dilihat dari
garis pantai, maka wilayah pesisir memiliki dua macam batas yaitu: batas
yang sejajar garis pantai dan batas yang tegak lurus terhadap garis

Bab 10 Pesisir dan Laut 88


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

pantai. Akan tetapi, penetapan batas-batas suatu wilayah pesisir yang


tegak lurus terhadap garis pantai, sejauh ini belum ada kesepakatan.
Dengan kata lain batas wilayah pesisir berbeda dari satu negara ke
negara lain karena setiap negara memiliki karakteristik lingkungan,
sumberdaya dan sistem pemerintahan tersendiri.

Menurut kesepakatan internasional terakhir, wilayah pesisir didefini-


sikan sebagai wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke arah darat
mencakup daerah yang masih terkena pengaruh dinamika air laut atau
pasang surut dan ke arah laut meliputi daerah paparan benua. Dalam
hasil rapat kerja nasional proyek MREP di Manado 1994, telah di tetapkan
bahwa batas ke arah laut suatu wilayah pesisir adalah sesuai dengan
batas laut yang terdapat dalam Peta Lingkungan Pantai Indonesia (PLPI)
dengan skala 1:50.000 yang telah diterbitkan oleh Badan Koordinasi
Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL). Sedangkan batas ke
arah darat adalah mencakup batas administratif seluruh desa pantai yang
termasuk ke dalam wilayah Pesisir.

Dalam suatu wilayah pesisir terdapat satu atau lebih sistem


lingkungan dan sumberdaya pesisir. Ekosistem pesisir dapat bersifat alami
ataupun buatan. Ekosistem alami yang terdapat di wilayah pesisir antara
lain adalah: terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun, pantai
berpasir, formasi pescaprea, formasi baringtonia, estuaria, laguna, dan
delta. Sedangkan ekosistem buatan antara lain berupa: tambak, sawah
pasang surut, kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan agroindustri
dan kawasan pemukiman.

Sumberdaya di wilayah pesisir terdiri dari sumber daya alam yang


dapat pulih dan tidak dapat pulih, sumberdaya alam yang dapat pulih
seperti: perikanan, rumput laut, padang lamun, hutan mangrove dan
terumbu karang, sedangkan sumberdaya tak dapat pulih antara lain:
minyak dan gas, bijih besi, pasir, timah, bauksit, dan mineral serta bahan
tambang lainnya.

Bab 10 Pesisir dan Laut 89


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

C. Pengelolaan Pesisir
Secara normatif, kekayaan sumberdaya pesisir dikuasai oleh
negara untuk dikelola sedemikian rupa guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat, memberikan manfaat bagi generasi sekarang tanpa mengor-
bankan kebutuhan generasi yang akan datang. Ironisnya, sebagian besar
tingkat kesejahteraan masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir justru
menempati strata ekonomi yang paling rendah bila dibandingkan dengan
masyarakat darat lainnya.
Selama ini, kegiatan ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir
hanya dilakukan berdasarkan pendekatan sektoral yang didukung UU
tertentu yang menguntungkan instansi sektor dan dunia usaha terkait.
Akibatnya, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil cenderung
eksploitatif, tidak efisien, dan sustainable (berkelanjutan). Banyak faktor-
faktor yang menyebabkan ketidakefektifan pengelolaan sumberdaya
pesisir ini, antara lain ketidakjelasan pemilikan dan penguasaan
sumberdaya, ketidakpastian hukum, serta konflik pengelolaan. Ketidak-
jelasan pemilikan dan penguasaan sumberdaya pesisir masih sering
terjadi di berbagai tempat. Biasanya sumberdaya pesisir dianggap tanpa
pemilik (open access property), tetapi berdasarkan pasal 33 UUD 1945,
dan UU Pokok Perairan No. 6/1996, dinyatakan sebagai milik pemerintah
(state property). Namun, ada indikasi di beberapa wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil terjadi pemilikan pribadi (quasi private proverty). Di
beberapa wilayah pesisir atau pulau masih dipegang teguh sebagai milik
kaum atau masyarakat adat (common property).

Perbedaan penerapan konsep pemilikan dan penguasaan sumber-


daya ini mendorong ketidakjelasan siapa yang berhak untuk mengelo-
lanya. Hal ini mendorong berbagai pemilik modal untuk mengeksploitasi
sumberdaya wilayah pesisir ini secara berlebihan, kalau tidak maka pihak
lain yang akan memanfaatkannya, dan tidak ada insentif untuk melestari-
kannya, sehingga terjadi bencana bersama yang baru.

Pada dasarnya, hampir di seluruh wilayah pesisir Indonesia terjadi


konflik-konflik antara berbagai pihak yang berkepentingan. Masing-masing

Bab 10 Pesisir dan Laut 90


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

mempunyai tujuan, target, dan rencana untuk mengeksploitasi sumber-


daya pesisir. Perbedaan tujuan, sasaran, dan rencana tersebut mendo-
rong terjadinya konflik pemanfaatan dan konflik kewenangan.

Pengelolaan lautan sangat terkait dengan kebijakan nasional yang


mengatur pengelolaan wilayah laut. Adapun batas wilayah lautan dimulai
dari batas yurisdiksi di darat sampai ke laut lepas sejauh klaim Negara
yang bersangkutan. Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS) membe-
rikan dasar hukum bagi negara-negara pantai untuk menentukan batasan
lautan sampai ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) dan landas kontinen.
Dengan dasar itu, suatu negara memiliki wewenang untuk meng-
eksploitasi sumberdaya yang ada di zona tersebut.

Berbicara masalah kelautan, memang masih ada ketidakjelasan


perbedaan antara wilayah pesisir dengan wilayah lautan. Para ahli
oseanografi dengan persepsi global terhadap masalah kelautan, biasanya
menganggap seluruh area yang ada dalam batas paparan benua sebagai
wilayah pesisir. Sedangkan para pengelola wilayah pesisir biasanya
menganggap seluruh area di luar batas wilayah laut territorial sebagai
wilayah laut.

Dengan demikian yang membedakan antara program pengelolaan


lautan dengan pengelolaan wilayah pesisir adalah pada ruang lingkup
pengelolaannya. Program pengelolaan wilayah pesisir mencakup ka-
wasan daratan sampai laut pesisir, sedangkan pengelolaan lautan hanya
meliputi pengelolaan wilayah laut di luar paparan benua.

Bab 10 Pesisir dan Laut 91


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

D. Rangkuman

Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah


peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi
sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang sangat kaya.
Menurut kesepakatan internasional terakhir, wilayah pesisir
didefinisikan sebagaiwilayah peralihan antara laut dan daratan, kearah
darat mencakup daerah yang masih terkena pengaruh percikan air laut
atau pasang surut dan kearah laut meliputi daerah paparan benua.
Secara normatif, kekayaan sumberdaya pesisir dikuasai oleh
negara untuk dikelola sedemikian rupa guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat, memberikan manfaat bagi generasi
sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang.

E. Kasus/Permasalahan
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan wilayah pesisir itu !
2. Apakah perbedaan ekosistem pesisir dan daratan?
3. Identifikasi flora dan fauna di pesisir?
4. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan ketidak-efektifan penge-
lolaan sumberdaya pesisir?
5. Lembaga apakah Bakorsurtanal itu?
6. Secara normatif siapakah pemilik wilayah pesisir itu dan apa tanggung
jawabnya?

Bab 10 Pesisir dan Laut 92


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

BAB XI
SUNGAI DAN DANAU

Standar Kompetensi:
Mengenal ekosistem sungai dan danau, pencemaran dan dampak yang
ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya.

Kompetensi Dasar:
1. Menjelaskan pengertian ekosistem sungai dan danau, serta
perbedaannya.
2. Menjelaskan hubungan interaksi antar lingkungan sungai dan
danau.

Indikator:
1 Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem sungai dan danau,
serta perbedaannya.
2 Siswa dapat menjelaskan hubungan interaksi antar lingkungan
sungai dan danau.

A. Ekosistem Sungai dan Danau


Air adalah sumberdaya alam yang dinamik (dynamic resources),
yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi selu-
ruh rakyat Indonesia dalam segala bidang, sehingga memberikan
implikasi yang relatif pelik dan khas dalam upaya pengelolaan dan

Bab 11 Sungai dan Danau 93


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

pemanfaatannya.
Pengelolaan sungai, danau dan waduk adalah upaya merenca-
nakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan konservasi
sumberdaya air, pendayagunaan sumberdaya air dan pengendalian daya
rusak air agar terciptanya konservasi sumber daya air.
Tujuan pengelolaan sungai, danau dan waduk untuk Konservasi
Sumberdaya Air adalah upaya pencegahan banjir dan kekeringan, pence-
gahan erosi dan sedimentasi, pencegahan kerusakan bantaran sungai,
pencegahan tercemarnya sumber air, dan juga untuk menghindari konflik
dan degradasi sumberdaya alam dan lingkungan.
Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan
pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan
dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.
Danau adalah bagian dari sungai yang lebar dan kedalamannya
secara alamiah jauh melebihi ruas-ruas lain dari sungai yang bersang-
kutan.
Waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangun-
nya bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendungan, dan berbentuk
pelebaran alur/badan/palung sungai.
Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata pengairan sebagai
hasil pengembangan satu atau lebih daerah pengaliran sungai.
Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang
palung sungai dihitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul sebelah
dalam.
Bangunan sungai adalah bangunan yang berfungsi untuk
perlindungan, pengembangan, penggunaan dan pengendalian sungai.
Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan
sungai.
Suatu daerah aliran sungai (DAS) dibatasi oleh topografi alami
berupa punggung-punggung bukit/gunung, dimana presipitasi yang jatuh
di atasnya mengalir melalui titik keluar tertentu (outlet) yang akhirnya
bermuara ke danau atau laut. Wilayah DAS terdiri dari komponen

Bab 11 Sungai dan Danau 94


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

sumberdaya biotik, abiotik dan lingkungan lainnya yang saling berinteraksi


membentuk kesatuan ekosistem.
Ekosistem DAS sebagai unit pengelolaan sumberdaya alam terdiri
dari sistem fisik, sistem biologis dan sistem manusia serta masing-masing
komponen dalam sistem dan subsistem-subsistemnya saling berinteraksi.
Wilayah DAS menjadi integrator beragam interaksi komponen
ekosistem, sehingga batas DAS sering dijadikan batas ekologis. Batas
ekologis menjadi sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan yang
menjamin fungsi ekologis dan ekonomi. Aliran sungai yang umumnya
berada di tengah wilayah DAS sering dijadikan batas terluar dari batas
administrasi daerah otonom. Oleh karena itu batas DAS bersifat lintas
lokal melampaui batas-batas kekuasaan politis dan administrasi, sehingga
masalah DAS menyangkut beberapa kabupaten dalam satu atau lebih
provinsi.
Pengaturan dan pengelolaan sumberdaya air dalam DAS
dirasakan semakin kompleks dalam era otonomi daerah dan berpotensi
menimbulkan konflik antar daerah otonom apabila tidak dipahami dengan
menyeluruh. Oleh karena itu strategi pengelolaan DAS secara terpadu,
menyeluruh, fleksibel, efisien dan berkeadilan dalam konteks otonomi
daerah diperlukan untuk menghindari konflik dan degradasi sumberdaya
alam dan lingkungan.
Pengelolaan sungai secara terpadu seperti yang dilakukan
Singapura dengan prinsip "One river, one plan, one management" dapat
menjadi salah satu alternatif program pemerintah dalam mengatasi
masalah air. Selain itu untuk mengatasi limbah, perlu dilakukan pengge-
lontoran. Caranya tiap industri yang berada sepanjang DAS danau dan
waduk sebagai kompensasi harus membuat embung untuk menampung
air hujan. Air dari embung ini selain berfungsi menggelontor dan
menambah cadangan air juga untuk mencegah banjir.

Bab 11 Sungai dan Danau 95


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

B. Manfaat Sungai dan Danau


Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari keberadaan sungai dan
danau. Di Jawa hampir seluruh sungai dimanfaatkan untuk PLTA,
perikanan, pertanian, dan rekreasi. Sungai Brantas di Jawa Timur
misalnya, ada beberapa bendungan untuk PLTA, yaitu Bendungan
Sengguruh di Kepanjen, Bendungan Sutami di Karangkates, dan
Bendungan Wlingi Raya di Blitar. Sedangkan di sungai Konto juga
dibangun Bendungan Selorejo dan di Bojonegoro ada waduk Pacal. Di
Jawa Tengah ada waduk Gajah Mungkur dan di Jawa Barat ada waduk
Citarum. Danau yang juga dimanfaatkan untuk bendungan PLTA adalah
danau Toba melalui Sungai Asahan. Karakteristik sungai di Jawa ini
sangat sesuai dengan tuntutan persyaratan bendungan, yakni airnya
deras dan curam.
Sungai-sungai di Sumatra dan Kalimantan sebagian besar
dimanfaatkan penduduk untuk sarana transportasi. Misalnya di Sumatra
ada sungai Musi dan Batanghari. Sedangkan di Kalimantan ada sungai
Kapuas dan Kahayan. Meskipun akhir-akhir ini banyak dibangun
transportasi darat, tetapi keberadaan transportasi sungai ini masih tetap
ada.
Keberadaan bendungan dan danau juga bermanfaat menjadi
pengendali banjir. Air bah dari hulu dapat dihambat oleh bendungan.
Namun, kelemahan yang terjadi adalah terjadinya sedimentasi.
Bendungan dan danau juga dapat menjadi tempat budidaya perikanan
darat oleh masyarakat sekitar dengan menggunakan keramba. Hasil
budidaya perikanan ini dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar
danau atau bendungan.

C. Pencemaran Sungai

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 mengenai


Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air bahwa
Pemerintah Provinsi mengkoordinasikan pengelolaan kualitas air dan
melakukan pengendalian pencemaran air pada sumber air yang

Bab 11 Sungai dan Danau 96


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

merupakan lintas Kabupaten/Kota. Oleh karena itu dalam pengelolaan


dan pengendalian pencemaran air pada sumber air yang lintas kab/kota
diperlukan adanya koordinasi dengan kabupaten/kota serta kerjasama
dengan berbagai sektor terkait lainnya.

Koordinasi dan Fasilitasi Pengendalian Pencemaran Air dengan


kabupaten/Kota serta stake holder terkait dilakukan untuk merumuskan
suatu langkah/strategi dalam upaya pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air serta untuk mensosialisasikan kegiatan/
program pengendalian pencemaran air yang sudah dan sedang
dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi maupun oleh Kabupaten/kota,
serta rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun
berikutnya.

Pencemaran air sungai disebabkan oleh banyaknya air limbah yang


masuk ke dalam sungai yang berasal dari berbagai sumber pencemaran
yaitu dari limbah industri, domestik, rumah sakit, peternakan, pertanian
dan sebagainya.

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas


kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah
terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah
tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara
sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke
dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara
berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di
lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena
senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng
gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya


jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh
manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan
karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat

Bab 11 Sungai dan Danau 97


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat


ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah
industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-
logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan
sebelum dibuang ke lingkungan. Proses pencegahan terjadinya
pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap
pencemaran yang telah terjadi.

D. Pengolahan Limbah

Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan


ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang
disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai
tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat
setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi
untuk keperluan industri sendiri.

Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis
yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian
diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi
keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur
dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan
sebagai pupuk.

Di Jawa Timur, tingginya tingkat pencemaran domestik di Kali


Brantas, khususnya di Desa Cangkir dan Driyorejo, Kecamatan Driyorejo
Kabupaten Gresik semakin mengkhawatirkan. Direktur Ekesekutif
Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan-lahan Basah atau Ecoton,
Prigi Arisandi (2009) menyebutkan populasi penduduk di dua desa itu
mencapai 10.000 jiwa dan menyumbangkan limbah cair dan limbah padat
berupa sampah domestik setara dengan limbah industri.

Sementara itu berdasarkan data dari Badan Lingkungan Hidup


(BLH) Provinsi Jawa Timur, limbah cair industri dan limbah cair domestik

Bab 11 Sungai dan Danau 98


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

yang dibuang di Kali Brantas mencapai 150 ton per hari dengan komposisi
55 persen berasal dari limbah domestik dan 45 persen limbah industri.
Penanganan limbah industri sekarang sedang digalakkan oleh BLH Jatim
dengan Perum Jasa Tirta 1 Malang melalui patroli sungai.

Hingga kini sudah lebih dari 12 perusahaan yang sedang diberkas


kasusnya oleh Polwiltabes Kota Surabaya, kata Kepala Bidang
Komunikasi Lingkungan dan Peningkatan Peran serta masyarakat BLH
Jatim, Putu Arthagiri, dalam pelatihan 30 kader pengolah sampah dari
Kecamatan Driyorejo. Putu menyatakan BLH Jatim sekarang sedang
menggalakkan penanganan limbah domestik dan pengolahan sampah
dengan melibatkan peran serta masyarakat. Salah satu bentuknya bekerja
sama dengan Ecoton melatih 30 kader pengolah sampah untuk Desa
Cangkir dan Desa Driyorejo sejak 30 Juli hingga 2 Agustus ini. Peserta
dibekali ketrampilan dasar pengolahan sampah dengan metode
composting (pengomposan), metode Pemilahan dan teknik daur ulang
bahan-bahan bekas serta sosialisasi kebijakan pengelolaan sampah.

BLH Jatim akan mendukung dan memberikan konsultasi serta


bantuan teknis kepada Desa Cangkir dan Driyorejo dengan melihat
kesiapan masing-masing desa untuk melakukan pengolahan sampah.
“Kami tidak ingin, bantuan teknis berupa instalasi pengolah limbah dan
depo-depo kompos nantinya hanya akan menjadi monumen,” ujar Putu
Arthagiri.

Faktor pribadi, orang masih tidak memiliki kepedulian pada


masalah sampah, yang didasari oleh kurangnya informasi dan pendidikan
tentang dampak sampah dan pengolahan sampah. Faktor komunitas,
hilangnya gotong royong dalam masyarakat, tidak adanya mekanisme
punishment (sanksi) dan reward (pengharagaan) terkait pengolahan
sampah dan limbah cair. Selain itu informasi tentang keberhasilan
(success story) pengelolaan sampah masih jarang. Faktor pemerintah,

Bab 11 Sungai dan Danau 99


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

kurangnya sosialisasi tentang kebijakan pengolahan samp ah dan


kurangnya perhatian pemerintah dalam penyadaran masyarakat.

Rendahnya kepedulian masyarakat pada pengolahan sampah


selain disebabkan oleh rendahnya kesadaran hidup bersih. juga tidak
adanya dorongan dan perhatian dari pemerintah Kabupaten Gresik terkait
pengolahan sampah di Desa Driyorejo, ujar salah seorang peserta,
Mulyono, Kepala Dusun Lopang Desa Driyorejo.

E. Sedimentasi dan Pendangkalan

Masalah pokok yang dihadapi oleh sungai dan danau adalah


sidimentasi dan pendangkalan. Sedimentasi terjadi karena adanya lumpur
yang mengumpul di dasar sungai dan danau. Hal ini terutama disebabkan
oleh adanya banjir yang membawa lumpur dari hulu sungai dan
penambangan pasir liar. Adanya penggundulan hutan merupakan pemicu
timbulnya erosi tanah di hulu.

Sedimentasi ini lama-kelamaan dapat menyebabkan pendangkalan


bendungan. Bendungan Sutami Karangkates yang diperkirakan dapat
berusia 100 tahun, dengan adanya sedimentasi ini dapat turun usianya
menjadi 60 tahun saja. Jika fungsi dari bendungan sebagai PLTA
terganggu maka penyediaan listrik di Jawa-Bali akan juga menurun.

Bab 11 Sungai dan Danau 100


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

F. Rangkuman

Pengelolaan sungai, danau dan waduk adalah upaya merenca-


nakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan
konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumberdaya air dan
pengendalian daya rusak air.
Konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara kebera-
daan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumber daya air
agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai
untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang
maupun yang akan datang.
Sungai, waduk dan danau merupakan sumber air yang sangat
penting fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan
meningkatkan pembangunan nasional, sehingga dalam rangka
pemanfaatan dan pelestariannya dipandang perlu melakukan
pengaturan mengenai sumber air tersebut yang meliputi perlindungan,
pengembangan, penggunaan dan pengendalian dengan Peraturan
Pemerintah. Apabila sumberdaya air ini dikelola secara profesional dan
penggunaannya proporsional antara kepentingan badan usaha dan
kepentingan masyarakat luas, maka akan menambah sumber devisa
negara yang pada akhirnya akan bermuara pada kesejahteraan
masyarakat.

G. Kasus/Permasalahan
1. Jelaskan pengertian sungai, danau, dan waduk/bendungan!
2. Apakah tujuan pengelolaan sungai, danau, dan waduk itu?
3. Sebutkan manfaat utama danau dan sungai?
4. Apakah di sekitar anda terdapat bendungan. Sebutkan dan apa
manfaatnya selama ini?

Bab 11 Sungai dan Danau 101


KELAS 7
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMP

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Panduan


Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di
Indonesia. Leaflet Set. BAKORNAS PBP dan Gunungapi.
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 2006).

http://staff.undip.ac.id/ (Online, diakses 15 Oktober 2009)

Heny Pagoray. 2003. Lingkunagn Pesisir dan Masalahnya Sebagai


Daerah Buangan Limbah. Makalah Seminar. Program
Pascasarjana S3. Bogor: IPB.

Kumar, A.D. 1986. Environmental Chemistry. India: Mohender Singh


Sejwal

Manahan, S.B. 1983. Environmental Chemistry. Boston: Willard Grant


Press

Maulana, 2009. Tsunami Asia Tenggara.


http//:maul4n4.multiply.com/journal/item) Diakses 14 Oktober 2009
jam 09.00.

Moore, J.W., and Moore, E.A. 1976. Environmental Chemistry. New


York: Academic Press

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001,


Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian
Pencemaran Air.

Rahardjo, S., Dina, L., dan Suyono. 2006. Pengendalian Dampak


Lingkungan. Surabaya: Penerbit Airlangga

Sutikno. 1985. Dampak Bencana Alam Terhadap Lingkungan Fisik.


Makalah, disampaikan Dalam Acara Ceramah Ilmiah Lingkungan
dalam rangka HUT MAPA GEGAMA Fakultas Geografi UGM.
Yogyakarata 1985.

Daftar Pustaka 102

Anda mungkin juga menyukai