Karakterisasi Durian (Durio Zibenthinus) Ngrambe Di Jawa Timur, Indonesia
Karakterisasi Durian (Durio Zibenthinus) Ngrambe Di Jawa Timur, Indonesia
Abstract
Durian is a tropical plant which can easily be found in South East Asia country such as Indonesian.
Ngrambe village which it is located on Ngawi regency is one of central durian in East of Java. This
research aimed to obtain data related to quantity and variety of superior local durian based on the
morphological character. This study was conducted at Giriharjo, Ngrambe, Ngawi from October 2015
to January 2016. Based on the field survey, it was found that there are 60 varieties consist of 36 local
durians, 9 superior released durians, and 15 introduction durians. By selection process among 60
varieties durian, there was found that 6 of local durians was potential as a superior character to be
released as new superior variety. The varieties are local Tugini, local Kasmadi 1, local Kasmadi 2,
local 13, local Wasis and local Miyem.
Keywords: morphological character, superior durian, tropical plant
Cite this as: Yuniastuti, E., Nandariyah, & Bukka, S. R. 2018. Karakterisasi Durian (Durio zibenthinus) Ngrambe
di Jawa Timur, Indonesia. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture. 33(2), 136-145. doi:
http://dx.doi.org/10.20961/carakatani.v33i2.19610
(2011), bahwa kegiatan inventarisasi dan Data hasil pengamatan morfologi disajikan
karakterisasi terhadap morfologi genotipe durian dalam bentuk skor, selanjutnya dianalisis untuk
diharapkan dapat mengungkapkan potensi menilai matriks kemiripan dengan menggunakan
unggulan tanaman ini untuk dikembangkan di prosedur SIMQUAL (Similarity for Qualitatif
wilayah lain. Informasi yang diperoleh digunakan Data). Pengelompokan data matriks (cluster
sebagai acuan untuk mengenalkan semua jenis analysis) dan pembuatan dendogram dilakukan
durian di daerah ini ke ruang lingkup lebih luas. dengan metode Unweigthed Pair-Group Method
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data Arithmetic Average (UPGMA) menggunakan
morfologi durian sebagai sumber informasi program Numerical Taxonomic and Multivariate
plasma nutfah. Manfaat inventarisasi dan System (NTSYS) versi 2.02i (Rohlf, 1998).
karakterisasi plasma nutfah ini sebagai informasi
bagi masyarakat khususnya masyarakat Giriharjo, HASIL DAN PEMBAHASAN
Ngrambe untuk mengenal dengan jelas jenis
durian yang dijumpai di Desa Giriharjo, untuk Keadaan Geografis Lokasi Penelitian
pengembangan budidaya durian lebih luas dan Desa Giriharjo, terletak di Kecamatan
bagi pemulia sebagai bahan pemuliaan lebih Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur berbatasan dengan
lanjut. Desa Wakah (sebelah Utara), Setono (sebelah
Timur), Hargomulyo (sebelah Barat) serta sebelah
METODE PENELITIAN Selatan dengan Kecamatan Sine. Secara geografis
Kecamatan Ngrambe terletak pada titik koordinat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 7o508’ LS dan 111o206’ BT dengan ketinggian
2015 sampai dengan Januari 2016. Lokasi 249-701 m dpl (meter diatas permukaan laut).
penelitian terletak di Desa Giriharjo, Kecamatan Desa Giriharjo terletak pada ketinggian ±596 m
Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa dpl. Menurut Sobir dan Napitupulu (2010) tinggi
Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei tempat optimum untuk pertumbuhan dan
dengan teknik deskriptif eksploratif. Teknik ini produktivitas durian berkisar 400-600 mdpl. Luas
menggambarkan keadaan di lapangan secara Desa Giriharjo meliputi lahan sawah 119 ha dan
mendalam dengan mengambil sampel tanaman lahan bukan sawah 151,96 ha (total 270,96 ha).
secara purposive random sampling menggunakan Luas wilayah kecamatan Ngrambe adalah
metode non probabilitas (non-probability 5725,00 ha, sekitar 43,46% (2488,26 ha) berupa
sampling). Penentuan sampel berdasarkan kriteria lahan sawah dan 32,24% (1845,68 ha) lahan
sebagai berikut sudah dewasa, memiliki umur bukan sawah sedangkan 24,30% (1391,00 ha)
lebih dari 10 tahun, rutin berbuah, memiliki berupa lahan hutan negara.
bagian tanaman yang dibutuhkan dan berdasarkan
rekomendasai masyarakat sekitar. Hasil Inventarisasi Jenis dan Keragaman
Setiap kultivar durian dilakukan identifikasi Durian Ngrambe
tanaman tentang ciri seperti morfologi pohon, Keanekaragaman hayati salah satu spesies
daun, bunga, dan buah dan sifat unggul setiap tanaman dapat dilihat dari hubungan kekerabatan
kultivar antara lain panjang buah, berat buah, antar fenotip dalam spesies tersebut. Tanaman
bentuk buah, warna daging, tebal daging, rasa durian di Desa Giriharjo banyak terdapat di
daging buah, warna daging buah, aroma buah dan kebun, tegalan, maupun pekarangan yang masih
bentuk biji. Data hasil identifikasi kemudian alami (liar) dan belum dibudidayakan dengan
ditabulasi sehingga diperoleh data mengenai ciri- optimal. Hasil observasi Keat et al. (2018) pada
ciri durian unggul disertai dengan dokumentasi. penduduk pribumi Malaysia, bahwa durian yang
Data primer berasal dari pengamatan langsung dibudidayakan dengan sistem agroforestry
di lapangan. Data morfologi diklasifikan mampu memberikan keuntungan serta kontribusi
berdasarkan buku deskriptor durian (Bioversity, pendapatan paling tinggi bagi petani
2007) dan wawancara dengan petani pemilik. dibandingkan dengan tanaman yang lain. Hasil
Data sekunder berasal dari lembaga dan instansi pengamatan di lapangan mendapatkan 60 aksesi
terkait mengenai kondisi wilayah dan aspek durian yang terdiri atas 36 aksesi durian lokal, 9
pengelolaan tanah atau tanaman serta data curah durian unggul rilis dan 15 durian introduksi
hujan tahunan. (Table 1).
Pengelompokan Jenis Berdasarkan Karakter berbentuk bulat. Panjang daun setiap aksesi
Morfologi durian berbeda, pada umumnya berkisar antara
Keragaman durian tinggi karena tanaman 6-12 cm, lebar daun, pada umumnya berkisar
durian melakukan penyerbukan silang dan antara 2-4 cm (Yuniastuti, 2008). Tepi daun
umumnya diperbanyak menggunakan biji yang pada 60 aksesi tanaman semua rata. Menurut
berasal dari persilangan alami. Hasil identifikasi Xu et al. (2008), tepi daun ada yang rata dan
morfologi tanaman pada 60 aksesi durian bergelombang. Ujung daun adalah runcing dan
dilakukan berdasarkan pengelompokan organ runcing panjang, pangkal berbentuk bulat dan
vegetatif dan organ generatif berdasarkan cuneate, tekstur halus, warna daun bagian atas
deskripsi tanaman di lapangan sebagai berikut: hijau muda dan hijau tua. Irawan et al. (2016)
menyatakan bahwa daun durian berujung
1. Morfologi Organ Vegetatif Tanaman runcing, permukaan berwarna hijau muda
Aksesi durian lokal Ngrambe belum sampai hijau tua. Warna daun bagian bawah
mempunyai nama varietas. Nama lokal durian coklat tembaga, menurut Tjitrosoepomo
diambil berdasarkan variasi morfologi (2005) permukaan bawah daun berwarna putih
(Yuniastuti et al., 2018). Kelompok aksesi kehijauan, krem, coklat muda dan coklat.
durian berdasarkan karakter fenotip bagian Permukaan daun bagian atas mengkilap
morfologi vegetative tanaman seperti karakter sedangkan bagian bawah tidak mengkilap
tanaman, batang, daun. Hasil penelitian seperti pernyataan Subhadrabandhu dan
berdasarkan tinggi durian di lokasi penelitian Kaiviparkbunyay (1998) bahwa permukaan
berkisar antara satu hingga 50 meter. Menurut bagian atas daun mengkilap sedangkan
Wiryanta (2001), tinggi pohon durian berkisar permukaan bawah berambut dan berwarna
antara 20-40 meter, bahkan dapat mencapai 50 kecoklat-coklatan.
meter. Batang semua durian berbentuk bulat, Hasil identifikasi di lapangan sesuai dengan
permukaan kasar dan sangat kasar, diameter Table 1 kemudian dikelompokkan ke dalam
berkisar antara dua hingga 80 cm. Menurut skor sesuai kriteria selanjutnya dianalisis dan
Saputra (2010), diameter batang akan ditampilkan dalam bentuk dendogram.
meningkat apabila bahan makanan yang Berdasarkan dendogram organ vegetatif pada
dibutuhkan tanaman berada dalam jumlah 60 aksesi durian, terbagi menjadi 2 kelompok
memadai. Batang berwarna coklat, sesuai besar dengan batas koefisien kemiripan 0,78
dengan Widodo (2010), bahwa warna batang atau keragaman 22% sesuai matriks koefisien
durian adalah coklat. Nei dan Li (Nei & Li, 1979). Kedua kelompok
Bentuk tajuk durian ada tiga tipe yaitu besar tersebut dapat dibagi lagi menjadi 4 pada
piramid, bujur dan tidak beraturan. Hasil batas koefisien kemiripan 0,81 atau keragaman
eksplorasi dan identifikasi Sunaryo et al. 19%. Kelompok I terdiri atas kelompok A dan
(2015), bahwa durian Lai memiliki bentuk B sedangkan kelompok II terdiri atas
tajuk seperti paying dan memiliki kemiripan kelompok C dan D (Figure 1).
dengan durian Kutejensis. Menurut Widodo Pada kelompok A terdapat 7 durian lokal, 9
(1995), bentuk tajuk tanaman dapat diatur durian unggul rilis dan 9 durian introduksi,
melalui pemangkasan awal, dengan tujuan kelompok B terdapat 1 durian lokal dan 6
membentuk percabangan dan mengoptimalkan durian introduksi, kelompok C terdapat 22
penerimaan cahaya. Pertumbuhan cabang durian lokal, dan kelompok D terdapat 6 durian
durian 2 tipe yaitu menengah dan menyebar, lokal. Perbedaan antara kelompok A, B, C dan
pertumbuhan cabang terbentuk jika sudut D terletak pada keragaman tinggi pohon,
antara cabang dengan batang pokok sebesar permukaan batang, diameter batang, bentuk
kurang lebih 90o (Tjitrosoepomo, 2003). tajuk, pertumbuhan cabang, panjang daun,
Bentuk daun bulat panjang, menurut lebar daun, ujung daun, pangkal daun dan
Hardianto (1992), daun durian berbentuk elips warna daun bagian atas sesuai Figure 1.
hingga bulat telur dengan tangkai dan pangkal
AsianKing
Kani2
MonthongKuning1
MonthongKuning2
Brongkol
Kani1
MusangKing
Pelangi1
Pelangi2
DL(Guntoro)
Matahari
MonthongHijau1
Sunan2
DL(9)
MonthongKuning3
A Petruk
DL(5)
DL(Kletak)
DL(Bakri2)
Sunan1
DL(7)
Bawor
Sukun
MonthongHijau2
DL(3)
Kani3
B Kani4
Kani5
TopWorking
MonthongKuning4
MonthongKuning5
MonthongKuning6
DL(Bakri1)
DL(Bakri3)
DL(Suyadi1)
DL(Wasis)
DL(Susilo2)
DL(Kasmadi1)
DL(Kasmadi2)
DL(Angin)
DL(Midi)
C DL(Lim)
DL(11)
DL(1)
DL(2)
DL(6)
DL(Susilo1)
DL(10)
DL(12)
DL(Mila)
DL(Tugini)
DL(4)
DL(8)
DL(13)
DL(Ripto)
D DL(Miyem)
DL(Eko)
DL(Suyadi2)
DL(Manto)
DL(ArjoParno)
2. Morfologi Organ Generatif Tanaman bentuk buah bervariasi dari bulat sampai
Berdasarkan pengamatan pada 44 aksesi, lonjong (Ho dan Bhat, 2015; Verheij dan
bentuk kuncup bunga berbentuk bulat telur Coronel, 1997). Warna kulit buah masak
(ovoid). Warna mahkota bunga adalah putih adalah hijau, hijau kecoklatan, hijau
dan merah jambu, serta kelopak bunga kekuningan dan kuning. Menurut Untung
berwarna hijau. Panjang buah berkisar 15 (1996) warna kulit buah durian berwama hijau
hingga 41 cm. Sesuai dengan pernyataan sampai kecoklatan.
Setiadi (1993), menyatakan bahwa ukuran dan Warna daging buah adalah putih krem,
bentuk buah durian bervariasi, bulat atau bulat kuning dan oranye, menurut Widyastuti dan
telur, panjang 15-30 cm dan berduri tajam. Paimin (1993), warna buah bervariasi dari
Diameter buah berkisar 11 hingga 27 cm. putih, krem, kuning sampai kemerahan.
Tebal daging buah tipis, sedang dan tebal. Aroma daging buah adalah lemah, sedang dan
Tebal daging buah dan cita rasa manis kuat. Durian memiliki aroma yang unik dan
merupakan sifat penting yang berhubungan kulit tertutupi duri (APG, 2003). Rasa daging
langsung dengan konsumen. Semakin tebal buah adalah sedikit manis, manis dan manis
daging buah disertai cita rasa manis biasanya pahit, durian dijuluki raja buah karena
lebih disukai oleh konsumen (Simatupang et memiliki rasa manis dengan bau khas yang
al., 2006). kuat (Siriphanich, 2011). Jumlah juring per
Hasil pengamatan ketebalan kulit buah buah adalah empat dan lima, hal ini didukung
yang ditemukan yaitu sedang (medium) dan dengan pernyataan (Untung, 1996) bahwa
tebal (thick). Menurut Uji (2004), bahwa belahan buah durian umumnya berjumlah
terdapat banyak cukup kultivar atau varietas lima. Berat buah sekitar 0,5 hingga 12 kg. Duri
durian dengan rasa, aroma, dan warna daging buah berbentuk kerucut. Kulit buah bervariasi
buah yang bervariasi. Bentuk buah adalah dari mudah hingga sulit dibelah. Bentuk biji
bundar, lonjong, bulat panjang dan bulat telur, adalah bulat dan bulat telur, menurut
(Yuniastuti et al., 2018) biji durian berbentuk koefisien kemiripan 0,49 atau keragaman 51%
bulat telur, berkeping dua (dikotil), bewarna dengan matriks yang diperoleh dengan
kekuning-kuningan atau coklat muda. menggunakan koefisien Nei dan Li (Nei dan
Hasil identifikasi lalu dimasukkan kedalam Li, 1979). Kedua kelompok tersebut dapat
bentuk skoring berdasarkan kriterianya dibagi lagi menjadi 3 kelompok pada batas
selanjutnya data tersebut diolah dan koefisien kemiripan 0,61 atau keragaman 39%.
ditampilkan dalam bentuk dendogram. Kelompok I terdiri dari 2 kelompok yaitu
Berdasarkan analisis dendogram organ kelompok A dan kelompok B sedangkan
generatif pada 44 aksesi durian (Figure 2) kelompok II terdiri dari kelompok C.
dibagi menjadi 2 kelompok besar pada batas
Kani3
DL(Midi)
Sukun
Kani4
Kani5
Petruk
DL(Ripto)
DL(Suyadi2)
A Sunan1
Sunan2
MonthongHijau1
MonthongHijau2
MonthongKuning6
MonthongKuning3
MonthongKuning4
MonthongKuning5
DL(Mila)
DL(Susilo2)
DL(10)
DL(Kasmadi2)
DL(13)
DL(Wasis)
DL(Bakri3)
DL(Kasmadi1)
DL(Tugini)
DL(Miyem)
DL(Bakri1)
DL(3)
DL(4)
DL(Bakri2)
DL(8)
DL(6)
B DL(Susilo1)
DL(7)
DL(9)
DL(12)
DL(11)
DL(Suyadi1)
DL(ArjoParno)
DL(Angin)
C DL(Manto)
DL(Kletak)
DL(Eko)
DL(Lim)
0.49 0.62 0.75 0.87 1.00
Koefisien Kemiripan
Pada kelompok A terdapat 3 durian lokal, 4 Data Aksesi Durian dengan Karakter Unggul
durian unggul rilis dan 3 durian introduksi. Hasil deskripsi tanaman melalui kegiatan
Pada kelompok B terdapat 27 durian lokal dan identifikasi karakter morfologi dapat digunakan
6 durian intrduksi. Pada kelompok C terdapat untuk seleksi jenis-jenis durian unggul sebagai
1 durian lokal. Variabel yang menyebabkan asset plasma nutfah dan bahan utama pemuliaan
perbedaan antar kelompok A, B dan C adalah tanaman. Somsri (2017), menyatakan bahwa di
adanya keragaman pada morfologi warna Thailand, hasil survei plasma nutfah durian
mahkota bunga, panjang buah, diameter buah, dikumpulkan di Pusat Penelitian Hortikultura
ketebalan daging buah, ketebalan kulit buah, (Horticultural Research Centres) sejak tahun
bentuk buah, warna kulit buah masak, warna 1956 hingga 2015. Durian menjadi satu buah
daging buah, aroma daging buah, rasa daging musiman paling populer dan terkenal karena
buah, jumlah juring per buah, berat per buah, plasma nutfah tersebut telah dimanfaatkan untuk
sifat kulit buah dan bentuk biji. Menurut meningkatkan keragaman dan pemuliaan durian
Handayani dan Rahayu (2017), selain faktor secara konvensional.
genetik, karakter unggul dan unik dapat Hasil seleksi aksesi tanaman durian diperoleh
dijadikan sebagai pertimbangan dalam beberapa tanaman yang mempunyai karakter
melakukan seleksi genotip tetua untuk tujuan unggul. Kualitas unggul durian tergantung pada
pemuliaan tanaman. konsumen seperti rasa, bau dan ketebalan daging
(Sales, 2015). Menurut Norjana dan Noor Aziah kuning madu (warna tembaga), tebal dan manis.
(2011), durian yang mempunyai rasa pahit lebih Sesuai dengan pernyataan Belgis et al., 2016),
disukai oleh pecinta durian dibandingkan dengan bahwa buah durian memiliki kadar air kisaran
rasa manis. Hal tersebut disebabkan karena 58,80-79,35% didukung juga dengan penelitian
daging buah yang mempunyai rasa pahit Charoensiri et al. (2009). Semakin tinggi kadar air
merupakan kenikmatan durian. Dari 60 aksesi maka umur simpan akan semakin pendek.
tanaman durian didapatkan beberapa tanaman Pohon durian unggul biasanya bertajuk teratur
durian lokal yang berpotensi unggul. Durian lokal atau indah, seperti piramida atau payung,
unggul diantaranya Tugini, Kasmadi 1, Kasmadi bercabang banyak dan tumbuh beraturan.
2, Durian lokal 13, Wasis, dan Miyem. Produktivitas pohon tinggi dan tahan terhadap
Menurut Setiadi (1993), kriteria buah durian gangguan hama dan penyakit merupakan kriteria
unggul adalah mempunyai penampilan menarik, yang sangat cocok untuk memenuhi kriteria
berduri besar dan berbentuk piramid. Bentuk buah durian unggul. Hal tersebut menjadikan peluang
elips dan beraturan serta tidak memiliki untuk durian lokal dilepas sebagai varietas unggul
belimbingan, walaupun ada hanya samar-samar, baru seperti Tugini, Kasmadi 1, Kasmadi 2,
dan tangkai buah relatif pendek. Daging buah Durian lokal 13, Wasis dan Miyem.
berserat halus, pulen, kering, dan berwarna
Bielecki, W., Poovarodom, S., Vearasilp, S., Siriphanich, J. 2011. Durian (Durio zibethinus
… Gorinstein, S. 2011. Positive effects of Merr.). In Postharvest Biology and
durian fruit at different stages of ripening on Technology of Tropical and Subtropical
the hearts and livers of rats fed diets high in Fruits: Cocona to Mango (pp. 80–114).
cholesterol. European Journal of Integrative Cambridge (England): Woodhead Publishing.
Medicine, 3(3), e169–e181. https://doi.org/10.1533/9780857092885.80
https://doi.org/10.1016/j.eujim.2011.08.005
Sobir, & Napitupulu, R. M. 2010. Bertanam
Nei, M., & Li, W. H. 1979. Mathematical model durian unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.
for studying genetic variation in terms of
Somsri, S. 2017. Production, diversity and
restriction endonucleases. Proceedings of the
utilization of durian in Thailand. In Acta
National Academy of Sciences, 76(10), 5269–
Horticulturae (Vol. 1186, pp. 1–13).
5273. https://doi.org/10.1073/pnas.76.10.5269
https://doi.org/10.17660/ActaHortic.2017.118
Norjana, I., & Noor Aziah, A. A. 2011. Quality 6.1
attributes of durian (Durio zibethinus Murr)
Subhadrabandhu, S., & Kaiviparkbunyay, K.
juice after pectinase enzyme treatment.
1998. Effect of Paclobutrazol on Flowering,
International Food Research Journal, 18(3),
Fruit Setting and Fruit Quality of Durian
1117–1122. Retrieved from
(Durio zibethinus Murr.) CV. Chanee. Nat.
http://ifrj.upm.edu.my/18 (03) 2011/37)IFRJ-
Sci) (Vol. 32). Retrieved from
2010-255.pdf
http://kasetsartjournal.ku.ac.th/kuj_files/2008/
Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian. 2013. A0804231436199345.pdf
Durian. Informasi Komoditas Hortikultura.
Sunaryo, W., Hendra, M., Rudarmono, Suprapto,
Retrieved October 1, 2018, from
H., Pratama, A. N., & Rahman. 2015.
http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epubli
Exploration and identification of Lai Durian,
kasi/info-
new highly economic potential cultivars
ringkas/2013/horti/07jul/G1_Juli_Durian_201
derived from natural crossing between Durio
3/files/assets/basic-html/page3.html
zibethinus and Durio kutejensis in East
Rohlf, F. J. 1998. NTSYS-pc Version. 2.02i Kalimantan. Asian Journal of Microbiology,
Numerical Taxonomy and Multivariate Biotechnology and Environmental Sciences,
Analysis System. Applied Biostatistics Inc. 17(2), 365–371. Retrieved from
Setauket, New York, USA: Exeter Software. https://www.scopus.com/inward/record.uri?ei
Retrieved from d=2-s2.0-
https://www.exetersoftware.com/downloads/n 84975215655&partnerID=40&md5=ee4ef935
tsysguide21.pdf%0A f14b7f38d2bf2d690cde1a57
Sales, E. 2015. Durian Marker Kit for Durian Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi tumbuhan.
(Durio zibethinus Murr.) Identity. Retrieved Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
from
Tjitrosoepomo, G. 2005. Taksonomi Umum:
https://waset.org/publications/10001505/duria
Dasar Dasar Taksonomi Tumbuhan.
n-marker-kit-for-durian-durio-zibethinus-
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
murr.-identity
Uji, T. 2004. Keanekaragaman Jenis, Plasma
Saputra, I. 2010. Eksplorasi dan identifikasi
Nutfah, dan Potensi Buah-buahan Asli
morfologis tanaman sagu (Metroxylon sp.) di
Kalimantan. Bio Smart, 6(2), 117–125.
Kabupaten Pasaman Barat. Universitas
Retrieved from
Andalas.
http://biosains.mipa.uns.ac.id/B/B0602/B0602
Setiadi. 1993. Bertanam durian. Jakarta: Penebar 10.pdf
Swadaya.
Untung, O. 1996. Durian: Untuk kebun komersial
Simatupang, R., Ar-Riza, I., Mukhlis, & dan hobi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Khairullah, I. 2006. uah-Buahan Eksotis pada
Verheij, E. W. M., & Coronel, R. E. 1997.
Wilayah Lahan Rawa di Beberapa Kabupaten
PROSEA = sumber daya nabati Asia
Kalimantan. Banjarbaru. Jakarta.